• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME

Disusun oleh :

Moch. Anang NurChambali

0534010120/FTI/SI

Kepada

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

iii ABSTRAK

Keterlambatan atau kesalahan dalam penanganan membuka atau menutup

pintu air pada sungai merupakan sebuah masalah yang serius apalagi kalau sampai

merugikan masyarakat. Sistem pengaturan dan monitoring yang terdapat pada

sistem kendali konvensional masih belum efisien yang ada pada aplikasi

sebelumnya, dimana bergantung pada pengamatan manusia yang berada di sekitar

pintu air. Pada sistem kendali modern, proses pengaturan dan monitoring dapat

dilakukan dari jarak jauh melalui internet. Tugas akhir ini adalah salah satu

contoh sistem kendali modern.

Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk membuat simulasi sistem

pengaturan dan monitoring pintu air melalui Internet yang dapat melakukan

proses monitoring, data acquisition. dan controlling. Proses dikendalikan

menggunakan Mikrokontroler AT89S51 yang terhubung dengan komputer server

rnelalui kabel serial.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa simulasi sistem ini sudah dapat

berjalan dengan baik beserta dengan fitur-fiturnya yaitu monitoring, data

acquisition, dan controlling pintu air, sedangkan kecepatan pergerakan pintu air

sangat bergantung pada konstruksi gear box, motor, kecepatan koneksi internet

yang digunakan beserta spesifikasi komputer yang digunakan sebagai server.

Kata kunci:

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan

ilmu yang bermanfaat serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul Prototype Buka Tutup Pintu Air Berbasis Web Secara Online

Dan Realtime, guna memenuhi persyaratan kelulusan di Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik

Informatika.

Dengan adanya bantuan berupa saran serta dukungan baik secara langsung

maupun tidak langsung dari beberapa pihak maka pembuatan Tugas Akhir ini dapat

terwujud,oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dukungan yang sudah tak

terhitung lagi jumlahnya.

2. Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” JATIM Bapak Ir.

Sutiyono, MT

3. Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN ”Veteran” JATIM Bapak Basuki

Rahmat, S. SI, MT dan Bapak Budi Nugroho, S. Kom selaku dosen

pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan saran dalam

pengerjaan Tugas Akhir ini.

4. Para Bapak /Ibu Dosen Pengajar Jurusan Teknik Informatika dan Sistem

(4)

ii

Semoga semua kebaikan dan niat baik dari semua pihak yang telah membantu

terwujudnya Tugas Akhir ini dapat dibalas oleh Allah SWT.

Masih banyak kekurangan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, maka dengan

segala kerendahan hati penulis bersedia menerima saran dan kritik dari pembaca

sekalian guna mendapatkan hasil yang lebih baik dalam tugas-tugas selanjutnya.

Semoga dengan adanya tulisan ini banyak memberikan manfaat yang baik

bagi semua pihak.

Surabaya, 5 September 2010

(5)

iv

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

2.3.1 Dasar Mikrokontroler... 11

2.4 Motor DC ... 13

2.5 Komunikasi Serial... 14

2.5.1 Konverter Logika RS232 ... 15

(6)

v

2.7.10 Fungsi odbc_fetch_into... 21

2.7.11 Fungsi odbc_result... 21

2.7.12 Fungsi odbc_result_all ... 22

2.8 SQL Server 2005 ... 22

2.8.1 Sintak SQL Server 2005 ... 22

2.9 ODBC... 25

2.10 Macromedia Dreamweaver MX... 25

2.11 Database ... 28

2.11.1 Pengertian Database ...28

2.11.2 Entity Relation Diagram (ERD)... 29

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... 31

3.1 Analisa Sistem ... 31

3.2 Perancangan Sistem ... 32

(7)

vi

3.2.2 Flowchart Diagram ... 34

3.2.2.1 Flowchart Login... 34

3.2.2.2 Flowchart Buka Tutup Pintu air ... 35

3.2.3 Diagram Berjenjang ... 35

3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem... 36

3.2.5 Context Diagram ... 38

3.3.2 Perancangan Mikrokontroler AT89S51 Dengan RS232... 44

3.3.3 Perancangan Miniatur ... 45

3.3.3.1 Sistem Penggerak ... 46

3.3.3.2 Input Sensor ... 46

3.4 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 47

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 50

4.1 Implementasi Lingkungan... 50

4.2 Implementasi data ... 51

(8)

vii

4.4.1 Implementasi Miniatur ... 55

BAB V EVALUASI DAN UJICOBA ... 57

5.1 Ujicoba Perangkat Hardware... 57

5.1.1 Pengujian mikrokontroler AT89S51 ... 57

5.1.2 Koneksi Software Dengan USB Converter RS 232 ... 58

5.1.3 Pengisian Program Mikrokontroler... 59

5.2 Ujicoba Aplikasi ... 59

5.2.8 Form Informasi Ketinggian Level Air Dan Posisi Pintu ... 67

5.3 Ujicoba Miniatur ... 67

5.3.1 Konfigurasi... 67

(9)

viii

5.3.1.2 Konfigurasi Komputer Client... 69

5.3.2 Ujicoba Database... 73

5.3.3 Ujicoba Sistem Pada Web Client... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

6.1 Kesimpulan ... 80

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

2.1 Proses Sistem Kendali... 9

2.2 Sistem Kendali Lingkar Terbuka ... 9

2.3 Sistem Kendali Lingkar Tertutup... 9

2.4 Sistem Kerja Motor DC ... 14

2.5 Tampilan Awal Macromedia Dreamweaver MX... 26

2.6 One To One Relationship... 30

3.11 Diagram Blok Sistem Buka Tutup Pintu Air ... 43

3.12 Diagram Sistem Kontrol ... 43

3.13 Koneksi Pin AT89S51 Dengan RS 232 ... 44

3.14 Miniatur Sistem Buka Tutup Pintu Air ... 46

(11)

x

4.6 Miniatur Sitem Buka Tutup Pintu Air... 58

5.1 RS 232 Converter to USB... 57

5.2 Pemasangan LED Pada Mikrokontroler AT89S51 ... 58

5.3 Pengisian Program Pada Mikrokontroler ... 59

5.4 Form Menu Utama... 60

5.13 Webcam Logitech QuickCam For Notebook Pro... 65

5.14 Tampilan Video Streaming... 66

5.20 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 0 Pada Kondisi Sebenarnya... 70

5.21 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 0 Tampilan Web Client... 71

5.22 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 3 Pada Kondisi Sebenarnya... 71

5.23 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 3 Tampilan Web Client... 71

5.24 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 7 Pada Kondisi Sebenarnya... 72

5.25 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 7 Tampilan Web Client... 72

5.26 Ujicoba Miniatur Pada Posisi Level 10 Pada Kondisi Sebenarnya... 73

5.27 Ujicoba Miniatur Pada Posisi air Level 10 Tampilan Web Client... 73

5.28 Posisi Ketinggian Pada Level 8 ... 74

(12)

xi

5.35 Hasil Laporan 1 April - 19 Juli ... 77

5.36 Laporan Grafik ... 78

5.37 Laporan Option Tanggal Grafik Akusisi... 79

(13)

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

3.1 Kebutuhan Internal... 37

3.2 Kebutuhan External... 37

3.3 Kebutuhan Nonfungsional ... 38

3.4 Tabel Fungsi Kaki Mikrokontroler ... 45

4.1 Tabel-Tabel Basis Data ... 51

5.1 Hasil Pengujian Pada Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ... 58

5.2 Ketinggian Air Sebenarnya ... 62

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterlambatan atau kesalahan dalam penanganan membuka atau menutup

pintu air pada sungai merupakan sebuah masalah yang serius apalagi kalau sampai

merugikan masyarakat. Pemerintah kota sudah berusaha meminimalisasi

banyaknya daerah yang menjadi korban banjir dengan membangun sebuah

gardu-gardu pengawas level air sungai pada titik-titik tertentu. Akan tetapi pada sistem

ini masih belum efektif dikarenakan masih bergantung pada pengamatan manusia,

sedangkan untuk memonitoring level air sungai harus dilakukan terus-menerus

selama 24 jam. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem yang secara

otomatis dapat memonitoring level air sungai serta mentransmisikan datanya

secara otomatis, sehingga dapat dilakukan pengaturan pada pintu air sebagai

upaya untuk meminimalisasi keterlamatan ataupun kesalahan penanganan pintu

air sungai tersebut. Sistem tersebut dalam penerapannnya terbagi menjadi tiga

proses yaitu :

Monitoring : proses untuk pengambilan data level ketinggian permukaan air.

 Data Acquisition : pengawas pintu air dapat melihat data-data atau

informasi-informasi ketinggian air terukur yang telah tersimpan dalam

database.

Controlling : pengawas dapat mengontrol pintu air dengan berdasarkan

(15)

Dari ketiga proses di atas diharapkan terjadinya banjir yang mendatangkan

kerugian yang besar dapat ditekan lagi.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang dibicarakan dalam tugas akhir ini yaitu :

1. Aplikasi pada bidang penanganan pintu air masih belum banyak ada.

2. Mengaplikasikan teknologi pada bidang penanggulangan banjir sehingga

pemanfaatan teknologi pada bidang ini dapat menjadi lebih berkembang

seiring dengan perkembangan teknologi secara global.

3. Mekanisme manual dalam pengaturan dan monitoring pintu air selama ini

masih belum efisien.

4. Pembuatan sistem pengaturan dan monitoring pintu air secara otomatis.

5. Menggunakan database untuk mengolah data agar data yang diolah lebih

terstruktur.

6. Untuk merancang dan membangun simulasi sistem pengaturan dan

monitoring pintu air melalui internet.

7. Pembuatan simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air dapat

dikendalikan dari jarak jauh dalam hal ini melalui Internet.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tentang sistem ini lebih terarah, penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas pada proyek tugas akhir ini antara lain :

1. Sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini dibuat dengan menggunakan

(16)

hanya sebagai unit pengolah dan pengatur port yang difungsikan sebagai

portable data, tidak membahas mengenai stuktur hardware dari AT89S51.

2. Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini menggunakan web

client sebagai user interface untuk mengontrol sistem tersebut melalui

internet.

3. Database yang digunakan adalah SQL Server 2005.

4. Bahasa Assembler digunakan untuk operasional mikrokontroller AT89S51.

Penggunaan bahasa Assembler ini disebabkan karena kemudahan dalam

perancangan dan pembuatannya.

5. Pengambilan data ketinggian air dengan menggunakan sensor level

ketinggian air yang dilakukan pada satu titik.

6. Cara kerja dari sistem pengaturan dan monitoring pintu air ini di

implementasikan dengan menggunakan miniatur.

7. Rangkaian elektronik hanya pendukung dari sistem ini.

8. Visual Basic 6 yang sudah teraplikasi sebelumnya untuk digunakan sebagai

program pada komputer yang berfungsi sebagai controller.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :

1. Mengaplikasikan teknologi pada bidang penanganan pintu air sehingga

pemanfaatan teknologi pada bidang ini dapat menjadi lebih berkembang

seiring dengan perkembangan teknologi secara global.

2. Untuk merancang dan membangun simulasi sistem pengaturan dan

(17)

3. Merancang dan membuat hardware yang dapat mensimulasikan sistem

apikasi buka tutup pintu air menggunakan detektor level air.

4. Membuat aplikasi web client berbasis PHP yang dapat berhubungan dengan

aplikasi Visual Basic agar dapat mengontrol hardware yang telah dibuat.

5. Menguji coba hardware dan software sistem aplikasi buka tutup pintu air

menggunakan dektor level air.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :

1. Membantu pemantauan ketinggian permukaan air sungai pada komputer

agar lebih mudah dilakukan dan lebih terstruktur dan terkomputerisasi

seiring perkembangan jaman.

2. Memberikan kemudahan bagi penjaga pintu air untuk bisa mengontrol

ketinggian air sungai sehingga dapat meminimalkan terjadinya banjir,

sehingga memberikan kenyamanan pada daerah-daerah rawan banjir yang

berada di sekitar pinggiran sungai.

3. Memberikan kemudahan bagi petugas pintu air dalam mengontrol pintu air

tanpa harus di tempat.

1.6 Metode Penelitian

Dalam rangka mempersiapkan penyusunan skripsi, metode penelitian yang

digunakan untuk mengumpulkan data, fakta dan keterangan bahan-bahan yang

ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan

(18)

1. Studi Literatur

- Mencari literature atau data-data yang berhubungan dengan

mikrokontroler AT89S51, PHP dan semua komponen yang dipakai dalam

pembuatan alat tugas akhir ini dan mempelajarinya.

- Mempelajari tentang dasar teori yang digunakan dalam menyelesaikan

tugas akhir.

2. Pembuatan alat

- Membuat rangkaian simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air.

- Membuat miniatur simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air

untuk mengetahui cara kerja dari sistem.

- Mendesain dan membuat program untuk mengakses dan mengontrol

sistem pengaturan dan monitoring pintu air dari komputer.

- Membuat tampilan web client dengan menggunakan Dreamweaver MX.

- Membuat database dengan menggunakan SQL Server 2005.

- Menggabungkan hardware dan software yang telah dibuat.

3. Analisa Sistem dan Pengujian Alat

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah simulasi sistem

pengaturan dan monitoring pintu air sesuai dengan yang diharapkan dan

kemudian membuat analisa dari hasil pengujian tersebut.

4. Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan yang dibuat meliputi evaluasi tahap akhir terhadap

pengoperasian simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air yang

(19)

5. Pembuatan Laporan

Laporan dibuat berdasarkan dari seluruh kegiatan yang dilakukan serta

meliputi evaluasi tahap akhir terhadap pengoperasian alat dan pemanfaatan

dari alat tersebut.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam bab

dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas dasar teori untuk menunjang penyelesaian masalah dalam

tugas akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : mikrokontroler, motor

DC, Assembly, database Microsoft SQL Server 2005, Visual Basic 6 dan

PHP

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Dalam bab ini akan dibahas analisa dan desain sistem secara terstruktur,

yang dilengkapi dengan beberapa diagram dan pseudocode algoritma..

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas spesifikasi sistem, perangkat apa saja yang berhubungan

dengan sistem dan berbagai macam implementasi sistem lainnya.

(20)

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini membahas skenario uji coba yang akan dilaksanakan dan

pelaksanaan dari uji coba atau testing terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari

(21)

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Monitoring Pintu Air

Sistem monitoring pada pintu air sungai sangat diperlukan untuk

mengawasi keadaan permukaan air sungai yang selalu berubah mengalami pasang

surut dan untuk mengatur atau mengontrol jumlah debit air yang akan mengalir

ke hilir sebelum nantinya air tersebut akan diterima oleh masyarakat oleh karena

itu diperlukan adanya suatu sistem yang secara otomatis dapat memonitoring level

air sungai serta mentramisikan datanya secara otomatis, sehingga dapat dilakukan

pengaturan pada pintu air sebagai upaya untuk meminimalisasi keterlambatan

ataupun kesalahan penanganan pintu air sungai tersebut. Sistem ini lebih efisien

jika dibandingkan dengan kebanyakan sistem yang dipakai selama ini yaitu hanya

mengandalkan pengawasan dari penjaga pintu air.

2.2 Sistem Pengendalian

Untuk keperluan pengendalian, pengaturan dan supervisi dari suatu

peralatan teknik biasanya diperlukan alat pendeteksi berupa alat ukur sinyal

listrik, dimana pada awalnya sinyal ini biasanya mempunyai besaran fisika yang

bisa diukur sesuai dengan harga besarannya. Besaran sinyal fisika ini kemudian

diubah menjadi sinyal listrik oleh sensor/ detektor melalui pengukuran.

Pengendalian biasanya menggunakan sensor untuk mendeteksi / mengukur

keluaran yang akan dikembalikan sebagai umpan balik (feed back) untuk

(22)

PROSES

PIRANTI

AKTUATOR PROSES

PIRANTI

AKTUATOR PROSES KONTROLER

SENSOR

point). Sistem pengendalian ini disebut sebagai sistem kendali lingkar tertutup

(Closed Loop Control). Pengendalian yang tidak memanfaatkan outputnya

sebagai umpan balik untuk dibandingkan dengan masukan selaku refrensi, disebut

sebagai sistem kendali lingkar terbuka (Open Loop Control). Lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 2.1 proses yang dikendalikan , Gambar 2.2 sistem kendali

lingkar terbuka, Gambar 2.3 sistem kendali lingkar tertutup.

masukan (input) keluaran (output)

Gambar 2.1 Proses sistem kendali

masukan (input) keluaran (output)

Gambar 2.2 Sistem kendali lingkar terbuka

set point

(23)

2.3 Mikrokontroler

Sering didengar istilah mikroprosesor, mikrokomputer, dan mikrokontroler

karena itu penting bagi kita untuk mengetahui perbedaannya. Mikroprosesor

adalah bagian CPU (Central Processing Unit) dari sebuah komputer tanpa

memory, I/O, dan peripheral yang dibutuhkan oleh suatu sistem yang lengkap.

Supaya dapat bekerja, mikroprosesor memerlukan perangkat pendukung seperti

RAM, ROM, I/O. Bila sebuah mikroprosesor dikombinasi dengan I/O dan

memory (RAM/ ROM) akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Sebagai

terobosan mikrokomputer ini dapat juga dibuat dalam bentuk single chip yaitu

Single Chip Microcomputer (SCM) yang selanjutnya disebut sebagai

mikrokontroler.

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem

komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu

komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari

elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan

output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan

instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan

utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat

oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk

melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas

(24)

2.3.1 Dasar Mikrokontroler

Sebuah mikrokontroler memiliki beberapa perlengkapan dasar, antara lain

adalah CPU, Alamat, Data, Pengendali, Memori, RAM, ROM, Input/ Output.  Central Processing Unit (CPU)

Unit pengelola pusat (CPU) terdiri atas dua bagian yaitu unit pengendali

(CU) serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali

adalah untuk mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan instruksi

pada sebuah program yang tersimpan dalam memori. Sedangkan unit

aritmatika atau perhitungan bertugas untuk menangani operasi perhitungan

maupun bolean dalam program.  Alamat

Untuk mencari rumah seseorang ditempat lain kita memerlukan alamat

supaya kita dapat menemukan dan tidak tersesat begitu pula dengan

mikroprosesor atau mikrokontroler, apabila suatu alat dihubungkan dengan

mikrokontroler maka harus ditetapkan terlebih dahulu (address) dari alat

tersebut. Untuk menghindari terjadinya dua alat bekerja secara bersamaan

yang mungkin akan menyebabkan kerusakan.  Data

CPU mikrokontroler AT89S51 mempunyai lebar bus 8 bit. Pena data 8 bit

pada AT89S51 (D0, …..D7) ini terletak didalam chip karena jumlah pena

luar pada mikrokontroler terbatas. Pena untuk bus data di multipleks dengan

(25)

 Pengendali

Selain bus alamat dan bus data mikroprosesor atau mikrokontroler

dilengkapi juga dengan bus pengendali (control bus), yang fungsinya untuk

menyerempakkan operasi mikroprosesor atau mikrokontroler dengan operasi

rangkaian luar. Contoh pena pengendali ini antara lain ALE, PSEN, WR,

RD, interupsi dan lain-lain  Memori

Mikroprosesor dan mikrokontroler memerlukan memori untuk menyimpan

program atau data. Ada beberapa tingkatan memori, diantaranya register

internal, memori utama, dan memori massal. Sesuai dengan urutan tersebut

waktu aksesnya dari yang lebih cepat ke yang lebih lambat.

- Register internal adalah memori didalam ALU, waktu akses sangat

cepat, umumnya kurang dari 100 ns.

- Memory utama adalah memory yang ada pada suatu sistem, waktu

aksesnya lebih lambat dibandingkan register internal, yaitu antara 200

sampai 1000 ns.

- Memori massal adalah memori untuk penyimpanan berkapasitas tinggi,

biasanya berbentuk disket, pita magnetic, atau kaset.

 RAM

RAM (Random Access Memory) pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran

sekian megabyte dan bisa di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan

berlokasi di luar chip CPU-nya, sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di

(26)

misalnya 128 byte, 256 byte dan seterusnya dan ukuran yang relatif kecil

inipun dirasa cukup untuk aplikasi-aplikasi mikrokontroler.

 ROM

ROM (Read Only Memory) diisi saat proses produksinya. Informasi yang

dituliskan harus dipesan oleh pelanggan sebelum chip diberikan. Dalam

sistem mikrokontroler, informasi ini dapat dibaca oleh CPU tetapi tidak

dapat dirubah. ROM adalah memori yang paling sederhana, kecil, dan

murah. Sifat memori program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan

walaupun tidak diberi catu daya.  Input/ Output

Pin I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil

keluaran ataupun masukan bagi program. Keluaran dan masukan pada

mikrokomputer jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mikrokontroler,

yang jauh lebih sederhana, selain itu, pada mikrokontroler tingkat akses

keluaran dan masukan bisa dalam satuan per bit.

2.4 Motor DC

Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi

listrik menjadi energi mekanik, energi gerak tersebut berupa putaran rotor.

Pengubahan bentuk energi tadi berdasarkan kejadian suatu penghantar yang dialiri

arus listrik dan berada di dalam medan magnet. Bila tegangan diberikan pada

kumparan maka akan timbul medan magnet yang menyebabkan kumparan

berputar. Putaran kumparan akan tergantung pada arus dan tegangan yang

(27)

mengunakan kumparan yang berputar. Kecepatan motor DC mempunyai selang

kecepatan yang lebar yaitu antara kecepatan awal putaran per menit hingga

beberapa putaran maksimal. Karena putaran motor tergantung pada tegangan yang

diberikan pada motor tersebut, maka dalam sistem kontrol motor DC memang

yang paling mudah dikendalikan dibanding dengan motor AC. Jadi , salah satu

kelebihan dari motor DC yaitu kecepatan kerja dari motor DC mudah diatur dalam

suatu rentang kecepatan yang lebar atau pengaturan yang teliti pada keluaran

motornya.

Gambar 2.4 Sistem kerja motor DC

2.5 Komunikasi Serial

Komunikasi serial merupakan komunikasi di mana pengiriman data

dilakukan per bit sehingga Iebih lambat dihandingkan dengan komunikasi paralel.

seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bits sekaligus dalam sekali

detak.

Pada komunikasi serial port dibagi menjadi dua kelompok. yaitu Data

(28)

dan DCE seperti modem, plotter, scanner. sedangkan contoh dan DTE seperti

Terminal di komputer. Spesifikasi elektronik dan serial port berdasarkan pada

Electronic industry Association (EIA), seperti berikut:

- “Space” (logika 0) merupakan tegangan antara +3 hingga +25V.

- “Mark” (logika 1) merupakan tegangan antar -3 hingga -25V.

- Daerah antara +3V hingga -3V tidak didefinisikan atau tidak terpakai.

- Tegangan open circuit tidak holeh melebihi 25V.

- Arus hubungan singkat tidak botch melebihi 500mA.

2.5.1 Konverter Logika RS232

Jika peralatan yang digunakan dengan logika TTL, maka sinyal port serial

harus dikonversikan terlehih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan dan

sebaliknya sinyal dan peralatan harus dikonversikan ke logika RS232 sebelum

dimasukkan ke port serial. Konverter yang paling mudah digunakan adalah

MAX232. Di dalam IC mi terdapat charge Pump yang akan membangkitkan +10

Volt dan -10 Volt dan sumber +5 Volt. Dalam IC DIP (Dual In-Line Package) 16

pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmitter dan 2 receiver. Sering juga

chip DS275 digunakan sebagai buffer serial.

2.6 Pre Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP adalah singkatan dan Pre Hypertext Preprocessor. Ia merupakan

bahasa berbentuk script yang ditempatkan pada server dan diproses pada server

(sever-side). Hasilnya yang akan dikirimkan ke client, tempat pemakai

(29)

Secara khusus. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya.

dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini seperti

menampilkan isi database ke halaman web. Keunggulan server-side antara lain:

 Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus rnenggunakan

browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan script PHP.

Hasil yang dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau

gambar saja sehingga pasti dikenal oleh browser apapun.

 Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,

misalnya koneksi ke database.

Script tidak dapat “diintip” dengan menggunakan fasilitas view HTML

source.

Ada 2 cara yang biasa digunakan untuk menuliskan script PHP, yaitu :

a. Embeded Script: yaitu meletakkan script PHP diantara tag-tag HTML

b. Non Embeded Script: yaitu pembuatan program murni PHP, dimana

(30)

Kode PHP diawali dengan “<?php” dan diakhiri dengan “?>”. Pasangan kedua

kode inilah yang berfungsi sebagai tag kode PHP. Berdasarkan tag inilah, pihak

server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya lalu hasilnya

dikirim ke browser. Model kerja PHP yaitu ketika berkas PHP yang diminta

didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin

inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web

server, selanjutnya web server menyampaikan ke client.

Salah satu kelebihan dan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai

database. Dengan demikian. menampilkan data yang bersifat dinamis yang

diambil dan database, merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Oleh

sebab itu PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis.

Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database

meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda seperti:

MySQL.

Microsoft Access.

Interbase.

dB(Visual FoxPro, Visual dBase, dan semacamnya).

Oracle.

2.7 Mengkoneksi Database Melalui PHP

PHP menyediakan sejumlah fungsi berawalan “odbc_” yang bermanfaat

untuk mengakses database melalul ODBC. Beberapa diantaranya dibahas di

(31)

2.7.1 Fungsi odbc_connect

Fungsi ini berguna untuk menghubungkan nama sumber data ODBC.

Format pemanggilnya:

odbc_connect( nama_sumber_data, nama pemakai, password)

Argumen pertama berupa DSN. Argumen kedua berupa nama pemakai database

dan argumen ketiga berupa password pemakai. Bila sumber data tidak dilengkapi

pemakai dan password, keduanya perlu diisi dengan string kosong.

Fungsi ini menghasilkan nilai balik bertipe interger, berupa pengenal

hubungan ke sumber data. Fungsi ini menghasilkan nilal FALSE kalau hubungan

gagal dibuka.

2.7.2 Fungsi odbc_close

Fungsi ini berguna untuk menutup hubungan dengan sumber data ODBC. Format

pemanggilnya:

odbc_close( pengenal_huhungan)

Dalam hal ini, pengenal_hubungan adalah nilai yang dihasilkan oleh

odbc_connect.

2.7.3 Fungsi odbc_do atau odbc_exec

Fungsi ini berguna untuk mengeksekusi permintaan yang terdapat pada

string_query terhadap hubungan yang dinyatakan dalam pengenal_hubungan.

Format pemanggilnya:

odbc_do(pengenal_hubungan, string_query)

odbc_exec( pengenal_hubungan. string_query)

Dalam hal ini pengenal_hubungan adalah nilai yang dihasilkan oleh

(32)

Fungsi odbc_do atau odbc_exec memberikan nilai balik bertipe integer

yang menyatakan pengenal hasil. Nilai ini yang digunakan sebagai acuan pada

berhagai fungsi, seperti odbc_fetch_row dan odbc_num_fields. Bila nilai balik

berupa FALSE. itu menandakan bahwa permintaan yang dilakukan tidak valid.

2.7.4 Fungsi odbc_num_fields

Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah field yang terdapat pada

suatu hasil. Format pemanggialan fungsi ini:

odbc_num_fields( pengenal_hasil)

Dalam hal ini, pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do

atau odbc_exec. Bila terjadi sesuatu kesalahan, fungsi memberikan nilai balik

berupa FALSE.

2.7.5 Fungsi odbc_num_rows

Fungsi ini berguna untuk memperoleh jumlah record yang terdapat pada

suatu hasil. Pada perintah INSERT, DELETE, dan UPDATE fungsi ini

menghasilkan jumlah record yang dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan

tersebut. Format pemanggil fungsi ini:

odbc_num_rows( pengenal_hasil)

pada beberapa driver, fungsi ini terkadang memberikan nilai FALSE

sesudah pernyataan SELECT dilakukan. Jadi odbc_num_records belum tentu

menghasilkan jumlah record hasil SELECT. Dalam hal ini pengenal_hasil adalah

nilai yang diperoleh dari fungsi odbc_do atau odbc_exec.

2.7.6 Fungsi odbc_field_name

Fungsi ini berguna untuk memperoleh panjang kolom. Format pemanggilnya:

(33)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom dan nama kolom yang ingin

diperoleh. Penomoran kolom dimulai dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik

FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan.

2.7.7 Fungsi odbc_field_len

Fungsi ini berguna untuk memperoleh panjang kolom. Format

pemanggilnya:

odbc_field_len(pengenal_hasil, nomor_kolom)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilal yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom. Penomoran kolom dimulai

dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan.

2.7.8 Fungsi odbc_field_type

Fungsi ini berguna untuk memperoleh tipe kolom. Format pemanggilnya:

odbc_field_type( pengenal_hasil, nomor_kolom)

Dalam hal in pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_kolom adalah nomor kolom. Penomoran kolom dimulai

dari 1. Fungsi ini memberikan nilai balik FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan.

2.7.9 Fungsi odbc_fetch_row

Fungsi ini berguna untuk memperoleh sebuah baris dan sebuah himpunan

hasil. Format pemanggilnya:

Odbc_fetch_row(pengenal_hasil, nomor_baris)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilal yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

(34)

Argumen kedua bersifat optional. Jika tidak disertakan, baris berikutnya yang

akan diproses.

Hasil fungsi ini berupa TRUE kalau baris ditemukan atau FALSE kalau

terjadi sesuatu kesalahan. Hasil TRUE menyatakan posisi kursor pada baris yang

dituju. Untuk mendapatkan data baris, diperlukan menggunakan fungsi

odbc_result.

2.7.10 Fungsi odbc_fetch_into

Fungsi ini mempunyai kegunaan seperti pada odbc_fetch_row, tetapi hasilnya

dikirim ke array, bentuk pemanggilnya:

odbc_fetch_into( pengenal_hasil, nomor_baris, array_field)

Dalam hal ini pengenal_hasil adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do atau

odbc_exec dan nomor_baris adalah nomor baris dan baris yang ingin diperoleh.

Hasil baris akan diletakkan pada argumen ketiga (array_field). argumen ketiga ini

harus berupa referensi. Nilai balik fungsi ini berupa jumlah kolom yang dihasilkan

atau FALSE kalau terjadi sesuatu kesalahan.

2.7.11 Fungsi odbc_result

Fungsi ini mempunyai kegunaan untuk memperoleh nilai dan sebuah

kolom pada baris sekarang. Bentuk pemanggilnya:

odbc_result( pengenal_hasil, kolom)

Argumen pertama adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do. Argumen

kedua dapat diisi dengan nomor kolom ataupun nama kolom. Penomoran kolom

dimulai dan nomor 1. nilai balik fungsi ini berupa string yang menyatakan nilai

kolom. Bila terjadi sesuatu kesalahan. nilai halik berupa FALSE

(35)

2.7.12. Fungsi odbc_result_all

Fungsi ini mempunyai kegunaan untuk menampilkan semua baris dan suatu hasil

ke browser. Bentuk pemanggilnya:

odbc_result_all(pengenal_hasil.format)

Argumen pertama adalah nilai yang diperoleh dan fungsi odbc_do. Argumen

kedua (bisa ada bisa tidak ada) berupa string yang menyatakan format tabel yang

akan dihasilkan pada browser. Nilai balik fungsi ini berupa jumlah baris yang

dihasilkan oleh fungsi odbc_do atau odbc_exec.

2.8 SQL Server 2005

Micrososft SQL Server 2005 merupakan perangkat lunak Relational

Database Management System ( RDBMS ) yang handal. Didukung untuk

mendesain proses transaksi yang besar. SQL Server 2005 bukanlah bahasa

pemrograman tetapi sub-language yang terdiri dari 30 pernyataan khusus dengan

tuas mengelola database. Pernyataan SQL server diintegrasikan pada bahasa

pemrograman yang sebenarnya seperti Visual Basic 6.0.

2.8.1 Sintak SQL Server 2005

Ada banyak sintak yang disediakan SQL Server 2005 untuk

mempermudah pengolahan data, contoh sintak dalam SQL Server 2005 adalah

sebagai berikut :

Select ( mengakses data )

Pernyataan select digunakan untuk mengakses dan mengambil data dari

(36)

SELECT [ ALLIDISTINCT ] pilih_kolom [ INTO (

tabel_baru)]

[ FROM { nama_tabel/ nama_view}]

[ WHERE klausa]

Where ( memilih baris )

Pernyataan where digunakan untuk memilih baris mana yang akan

digunakan dalam database dari suatu tabel, contoh sintak penggunaan

where :

SELECT list_kolom FROM nama_tabel WHERE kondisi

Delete ( menghapus data )

Baris-baris yang tidak terpakai dapat dihapus dengan pernyataan delete,

contoh sintak penggunaan delete :

DELETE FROM nama_tabel

WHERE syarat

Menciptakan Tabel

Tabel diciptakan melalui pernyataan create table, sebagai contoh :

CREATE TABLE nama_tabel (

ID_Barang (tipe data),

Nama_Barang (tipe data)  Mengubah Struktur Tabel

Setelah suatu tabel tercipta, kadangkala perlu dilakukan perubahan struktur

tabel, hal ini dapat dilakukan dengan pernyataan ALTER TABLE, sebagai

contoh :

ALTER TABEL nama_tabel

(37)

Menambah Data

Bila data telah tercipta, pemasukan data pada SQL Server dapat dilakukan

dengan perintah insert table untuk memasukkan data dalam suatu tabel,

sebagai contoh :

INSERT INTO nama_tabel

VALUES ( kondisi )

Mengubah Data

Data yang telah tersimpan pada tabel dapat diubah dengan menggunakan

pernyataan update, sebagai contoh :

UPDATE nama_tabel

SET kolom = ‘nama_data’

WHERE syarat = ‘syarat’

SET untuk menentukan kolom yang akan diubah dan nilai

penggantinya.

WHERE menentukan kondisi dari baris-baris yang akan diganti.

Fungsi Agregate

Merupakan fungsi-fungsi yang hasilnya diambil dari proses tiap baris pada

tabel. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

COUNT ( * ) untuk mendapatkan jumlah baris ( cacah data ).

SUM ( kolom ) untuk mendapatkan hasil penjumlahan data.

MAX ( kolom ) untuk mendapatkan nilai tertinggi ( maksimum ).

MIN ( kolom ) untuk mendapatkan nilai terendah ( minimum ).

(38)

2.9 ODBC

ODBC (Open Database Connectivity) merupakan suatu aplikasi yang

berfungsi untuk menjembatani beberapa jenis database dengan aplikasi yang

menggunakannya. ODBC menggunakan Dynamic Link Library (DLL) yang

disediakan oleh berbagai vendor Database Management System (DBMS) untuk

menyediakan layanan akses ke masing-masing jenis database. Dan bila jadi

perubahan atau perpindahan database maka tidak perlu perubahan sama sekali

pada aplikasi. Yang harus dilakukan hanyalah menyesuaikan DSN (Data Source

Name) yang terdapat pada ODBC yang diakses oleh aplikasi yang bersangkutan.

2.10 Macromedia Dreamweaver MX

Pada awalnya para web designer memakai program-program manual dalam membuat web. Dengan memasukkan satu persatu perintah HTML sehingga membuat web membutuhkan waktu yang lama, tidak efisien, terlalu rumit (salah rnemasukkan perintah program menjadi error). Akhirnya muncul program- program web yang menyediakan perintab-perintab HTML dan perintah-perintah

web lainnya dengan secara visual. Pembuatan web menjadi lebih efisien, banyak macam variasi tambahan dan lebih cepat. Salah satu program itu adalah

Macromedia Dreamweaver MX.

(39)

Gambar 2.5. Tampilan Awal Macromedia Dreaweaver MX

Dalam ruang kerja Macromedia Dreamweaver MX semua fungsi-fungsinya telah dijadikan jadi satu dalam satu Aplication Window, antara lain:

a. Document Window

Ketika membuat halaman web, Document Window adalah tempat untuk memanipulasi rancangan atan kode secara visual.

b. Document Toolbar

Panel ini memberikan akses drag and drop yang cepat untuk menampilkan semua hal di dalam Insert Menu. Pengguna dapat menyisipkan elemen, image file dan lainnya dalam bentuk apapun dengan meng-klik tunggal mouse.

c. Property Inspector

Panel kecil ini digunakan apabila memerlukan perubahan pada suatu elemen di

Docoment Windows, misalnya penebalan kata atau kalimat yang ada di Document Windows.

d. Insert Bar

(40)

ditambahkan adalah berupa kode-kode HTML yang mernungkinkan untuk mengatur hal pada obyek yang ditambahkan tadi.

e. Panel Groups

Panel Groups adalab panel-panel yang dijadikan menjadi satu kelompok. Untuk memperluas suatu kelompok panel caranya adalah dengan meng-klik panah yang terletak pada sebelah kiri dan nama pengelompokan.

f. Site Panel

Panel ini membuat berfungsi untuk menangani file dan folder pada web yang sedang dibuat. Panel ini juga memberikan Layanan untuk memperlihatkan situs,

remote dan mencoba file pada server yang bekerja pada situs tersebut. g. Main Development Area

Tempat menempatkan image dasar atau memanipulasi Javasript yang kompleks.

h. Preview/Debug In Browser

Dokumen dapat dilihat di sebuah browser sebelum menyimpannya, (dengan memilih ikon ini dan memilih sebuah browser dan daftar browser). Ketika

Dreamweaver MX di-install, maka program secara otomatis mengenali browser

mana yang di-install dan menempatkan mereka ke dalam menu dropdown.

Debugger memungkinkan pengguna untuk memeriksa syntax atau logical error

pada kode javascript. pengguna dapat menulis kode pada Code View dan kemudian menjalankan debugger untuk maju ke Iangkah selanjutnya dan memeriksa error.

i. File Status

Menampilkan menu pop-up File Status j. Reference

Sebuah ciri khusus yang sangat baik pada Dreamweaver MX adalah penambahan refrensi O’Reilly, Referensi menyediakan pilihan HTML, CSS atau Javascript. k. Code Navigation

Setelah memulai debugging kode dengan menggunakan debugger dan Dream weaver MX, dapat dilanjutkan kode Javascript dengan menggunakan Code Navigation.

l. Refresh Design View

(41)

m. Code View

Ketika menciptakan halaman web. Dreamwearer MX rnenghasilkan kode HTML di bawahnya. Tidak peduli apa yang dibuat di dalam Document Window kode tersebut pada akhimya adalah apa yang dihasilkan. Untuk melihat kode ini, klik

Code View. Melalui tampilan ini dapat dimodifikasi.

n. Design View

Elemen drag dan drop, ketikkan ke dalamnya atau sisipkan beberapa image dan atur ukurannya. Design View menyediakan representasi visual yang lebih baik daripada kode yang ada di baliknya. ini sepertinya merupakan tampilan yang akan sering digunakan.

o. Document Tile

Semua halaman web harus memiliki sebuah judul. Jika judul proyek disebut My Company”, ketikkan Welcome to My Company pada kotak input title dan tekan

enter. Sebuah judul akan ditampilkan di bagian atas Document Window. Document Title juga akan muncul di atas setiap browser window

2.11 Database

Database dipakai untuk menyimpan data sehingga dapat dimanipulasi dengan mudah. Tanpa database, programmer akan membuat prosedur-prosedur yang rumit untuk memanipulasi data. Dengan menggunakan PHP dalam pembangunan web. membuat semua model database seperti Microsoft® Access, Microsoft® SQL Server. Oracle, dan sebagainya dapat diakses sejauh database

tersebut mempunyai hubungan dengan ODBC (Open Data Base Conectivity) yaitu interface pemrograman yang memungkinkan aplikasi mengakses data dalam sistem manajemen database yang menggunakan standar akses SQL (Structured Query Language).

2.11.1 Pengertian Database

(42)

Database dipakai untuk aplikasi sederhana sampai yang rumit dimana rnelibatkan beberapa user. Oleh karena itu Database dibagi sesuai dengan kompleksitasnya. Ada dua model Database. yaitu:

a. Database yang berdiri sendiri (Stand alone). Merupakan database yang sangat sederhana karena disimpan dalam sistem file lokal dan mengakses pada mesin yang sama. Database ini hanya dipakai untuk satu aplikasi saja.

b. Database terhagi (File share). Hampir sama dengan database stand-alone, tetapi dapat diakses oleh beberapa user. Database ini akan mengalami masalah jika aplikasi memerlukan banyak perhitungan dan pada saat yang bersamaan ada pengaksesan ke dalam database.

2.11.2 Entity Relation Diagram (ERD)

Sebuah ERD mendokumentasikan data sebuah informasi dengan cara menentukan data-data apa yang terdapat dalam setiap entity dan bagaimana relationship (hubungan) antara sebuah entity dengan yang lainnya.

Di bawab ini akan dijelaskan beberapa hal yang dapat digunakan dalam ERD:

a. Entity (Obyek data) adalah “sesuatu” atau “obyek” yang ada dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dan obyek Iainnya. Entity dapat berupa environmental element (elemen di sekitar sistem yang berhubungan dengan sistem tersebut),

resource (sumber daya yang herhuhungan dengan sistem yang ada). Entity

digambarkan dengan (kata benda tunggal) di dalamnya.

b. Attribute adalah menguraikan bagian-bagian yang ada berdasarkan jumlah dan entity yang mempunyai tipe yang sama dan kemudian membagi-bagikan bagian-bagian tersebut.

c. Identifier ialah atribut yang mengidentifikasikan sebuah entity secara unik. d. Relationship ialah hubtingan yang terjadi antara dua buah entity dan digambarkan dengan garis dan sebuah kata kerja disampingnya.

e. Connectivity ialah jumlah yang menunjukkan berapa kali sebuah entity muncul dalam relasi dengan entity lainnya. Ada 3 jenis hubungan, yaitu:

1. One-to-one relationship

(43)

dengan satu anggota entity pada entity yang berbeda

Relationship_1 Entity_1

Entity_2

Gambar 2.6. One To One Relationship

2. One-to-many

Merupakan hubungan antara salah satu anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity yang lainnya

Relationship_1 Entity_1

Entity_2

Gambar 2.7. One To Many Relationship

3. Many-to-many

Merupakan hubungan antara beberapa anggota entity yang satu dengan beberapa anggota entity yang lainnya

Relationship_1 Entity_1

Entity_2

(44)

BAB III

ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM

Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air melalui internet dan

tugas akhir ini adalah sebuah simulasi sistem yang dapat digunakan untuk

membantu dan memberikan kemudahan bagi penjaga pintu air untuk bisa

mengontrol ketinggian air sungai khususnya pada daerah hilir atau dataran rendah

agar tidak meluap (banjir). Simulasi sistem pengaturan dan monitoring pintu air

melalui internet ini dalam penerapannya terbagi menjadi tiga proses yaitu:

- Monitoring: Proses untuk menampilkan data level ketinggian permukaan air

sungai.

- Data Acquisition: Proses pengambilan data level ketinggian permukaan air

sehingga pengawas pintu air dapat melihat data-data atau informasi-informasi

ketinggian air terukur yang telah tersimpan dalam database.

- Controlling: Pengawas dapat mengontrol pintu air dengan herdasarkan data- data

level ketinggian air yang didapat.

Pada bab ini merupakan bagian perencanaan dan bagian pembuatan

perangkat lunak dan perangkat keras, yang akan dibahas tentang langkah-langkah

perencanaan dan pembuatan tugas akhir, yang merupakan pokok bahasan utama

dalam pembuatan tugas akhir ini.

3.1 Analisa Sistem

Pada bab ini, dibuat perancangan dan pembuatan dari sistem pengendalian

pintu air sungai yang semula dikendalikan secara manual yang kemudian akan di

otomatisasikan berbasiskan online. Bagian pembuatan perangkat lunak meliputi

(45)

sedangkan untuk bagian pembuatan perangkat keras yang meliputi perangkat

mekanik serta perangkat elektronik. Pembuatan perangkat mekanik terdiri dari

desain mengenai miniatur itu sendiri yaitu pembuatan miniatur sungai dan pintu

air sungai. Sedangkan pembuatan perangkat keras elektronik terdiri dari

pembuatan rangkaian sistem mikrokontroler AT89S51, rangkaian sensor air dan

rangkaian driver motor.

3.2 Perancangan Sistem

Sub bab ini menjelaskan mengenai proses desain perangkat lunak yang

akan dibuat dan hardware yang digunakan. Proses desain sistem dalam sub-bab

ini akan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu : alur umum sistem, spesifikasi

kebutuhan sistem, alur umum, flowchart program PHP, perancangan data,

perancangan antarmuka dan perancangan hardware.

Aplikasi ini merupakan sistem yang bisa mempermudah pihak pengelola

pintu air setempat dalam hal kepraktisan, efisien membutuhkan waktu yang relatif

singkat untuk menggerakkan pintu air. Adapun sub-sub perancangan yang akan

dilakukan untuk merancang sistem ini, sub perancangan tersebut meliputi :

Manajemen Umum

 Tambah, hapus, edit pengguna (operator).

 Menentukan konfigurasi pada aplikasi sistem secara otomatis atau

manual.

Laporan

 Format laporan dapat ditampilkan berupa teks.

(46)

Mekanisme dan Penerapan Sistem

 Petugas mengatur aplikasi web client pada ketinggian level air (0-10)

tertentu maka pintu air melakukan aksi buka atau tutup (0%-100%)

sesuai pengaturan pintu yang telah ditetapkan.

 Jika level air telah mencapai level 10 (maksimal) alarm akan bunyi.

3.2.1 Alur Umum Sistem

Pembuatan alat pengaturan pintu air sungai di perairan pasang surut

dengan pengoperasian berbasis mikrokontroler AT29S51 terdiri dari 2 bagian

yaitu pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Gambaran secara umum tugas akhir ini dapat dilihat dari gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram sistem pengaturan pintu air

Prinsip kerja dari alat ini adalah sensor level air menerima perubahan

ketinggian permukaan air sungai dan masukan dari sensor akan diteruskan ke

rangkain mikrokontroer AT89S51. Pada rangkaian mikrokontroler, data analog

yang diterima dihubungkan dengan pin pada port yang dimiliki mikrokontroler.

Dengan menggunakan program Assembly mikrokontroler, data yang diterima dari Miniatur

(47)

sensor level air, diproses atau diolah PC kemudian dikirim melalui port ke

rangkaian penggerak motor pintu air. Penggerak motor pintu air menggunakan

tegangan sebesar 5 volt DC pada motor agar penggerak motor pintu air dapat

bekerja sesuai kondisi pasang surutnya air sungai.

3.2.2 Flowchart Diagram

Perancangan flowchart digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Demi

memudahkan pembaca orang awam dalam mengerti isi dari web client aplikasi

ini. Adapun perancangan aplikasi web client sistem pengaturan pintu air ini

adalah sebagai berikut:

3.2.2.1Flowchart Login

Login hanya bisa dilakukan oleh pegawai yang sudah terdaftar (operator).

Login ini dilakukan oleh pegawai yang akan melaksanakan tugasnya sebagai

penjaga pintu air sekaligus mengontrol pergerakan pintu air pada saat kondisi

tertentu.

Gambar 3.2 Flowchart Login Pada web client

(48)

3.2.2.2Flowchart Buka Tutup Pintu Air

Flowchart buka pintu air ini menjelaskan tentang informasi yang diterima

oleh sensor level air, yang sebelumnya harus diatur lewat aplikasi web client pada

ketinggian air berapa pintu air melakukan aksi setelah itu sistem akan berjalan

secara otomatis.

Gambar 3.3 Flowchart Buka Tutup Pintu Air

3.2.3 Diagram Berjenjang

Pada diagram berjenjang terdapat beberapa level dan beberapa sub

proses diantaranya : pada level 0 terdapat tiga proses yang terdiri dari proses data,

pintu air, dan proses pembuatan laporan. Pada masing – masing proses ini

memiliki sub proses juga untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.4. T

Ketinggian pintu air yang diinginkan

B lebih rendah dari A

End

A = posisi pintu yang diinginkan B = posisi pintu sekarang

(49)

Gambar 3.4 Diagram berjenjang

3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Tabel dibawah ini berisi kebutuhan-kebutuhan dari perangkat sistem buka

tutup pintu air otomatis. Penjelasan mengenai tabel-tabel adalah sebagai berikut :

 ReqID : setiap kebutuhan memiliki ID yang unik. Penjelasan mengenai ID

sebagai berikut :

1. Karakter pertama : ‘F’ atau ‘N’ mempresentasikan/ mewakili

fungsional atau nonfungsional.

2. Group karakter kedua terdiri dari dua huruf untuk kategori : IA untuk

kategori internal appication dan EA untuk external application.

Description : setiap kebutuhan memiliki sebuah/mewakili SMART

description.

Priority : setiap kebutuhan memiliki prioritas : ”Must” – menandakan

sebuah kebutuhan yang harus diimplementasikan. “Optional” –

menandakan sebuah kebutuhan yang akan diimplementasikan hanya jika

(50)

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional menjelaskan layanan yang dapat diberikan atau

fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang dibangun.

Kebutuhan Internal

Adalah faktor-faktor yang dapat dilihat/ diobservasi oleh pengembang dari

sistem, contohnya :

Redibility

Testability

Tabel 3.1 Kebutuhan Internal

ReqID Description Priority

FIA01 Pengembang dapat menambahkan fitur/ software

baru terhadap sistem.

Optional

FIA02 Pengembang dapat merubah sistem operasi aplikasi.

Optional

Kebutuhan External

Adalah faktor-faktor yang dapat diobservasi oleh stakeholder :

Contohnya :

Corretness

Robustness

Performance

Tabel 3.2 Kebutuhan External

ReqID Description Priority

FEA01 Pengguna mampu melakukan login/ logout

pada aplikasi di komputer.

Must

FEA02 Pengguna dapat melakukan penyimpanan

setting pada aplikasi.

Must

FEA03 Pengguna dapat melakukan setting mode

otomatis atau manual pada aplikasi.

Must

FEA04 Pengguna dapat mengolah data pegawai(menambah, merubah, menghapus).

(51)

FEA05 Pengguna dapat memantau keadaan air dan pintu air secara realtime.

Must

FEA06 Pengguna dapat melihat laporan tentang keadaan air dan pintu secara berkala.

Optional

FEA07 Pengguna dapat mencetak hasil laporan pemantauan pada database.

Optional

2. Kebutuhan Nonfungsional

Adalah batasan-batasan sistem atau batasan-batasan pada saat proses

pengembangan.

Tabel 3.3 Kebutuhan Nonfungsional

ReqID Name Description Priority N01 Platform Sistem diimplementasikan dengan

PHP

Must

N02 Platform Web Optional

N03 Performance Kinerja mokrokontroler dikontrol menggunakan aplikasi dan web client.

Must

N04 Performance Sistem mampu merespons posisi air dan pintu.

Must

N05 Usability Sistem dapat digunakan dengan mudah.

Must

N06 Reliability Tingkat keakuratan 90%. Must

N07 Robustness Sistem mampu bertahan (tidak hang) ketika pintu air bergerak dan posisi air mengalami perubahan di waktu yang sama.

Must

N08 Deployment Sistem sudah harus melewati unit test sebelum di deploy.

Must

N09 Deployment Hasil dari coding harus didokumentasikan.

Must

3.2.5 Context Diagram

Merupakan pengembangan proses yang tertinggi dalam tingkatan (level)

dan berhubungan dengan beberapa entity yang terlibat langsung dengan

pengolahan data dalam sistem yang dibuat. Context diagram yang dimaksud

mengacu pada Gambar 3.1 dimana proses terhubung dengan 2 (dua) entity yaitu

(52)

Gambar 3.5 Diagram Context

3.2.6 Data Flow Diagram

Dari diagram berjenjang di atas maka bisa digambarkan lebih detail lagi

untuk proses pada masing-masing level dengan membuat DFD (Data Flow

Diagram). Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Data Flow Diagram menggambarkan aliran data yang bergerak dari dan ke dalam

proses. Untuk membuat DFD penulis menggunakan tools yaitu Power Designer 6

Process Analyst.

3.2.6.1DFD Level 0

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari DFD level context. Untuk

(53)

Gambar 3.6. DFD Level 0

3.2.6.2 DFD Level 1 Sub Buka Pintu

DFD level 1 sub buka pintu merupakan hasil decompose dari proses buka

pintu DFD level 0. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub Buka Pintu

3.2.6.3DFD Level 1 Sub Tutup Pintu

DFD level 1 sub tutup pintu merupakan hasil decompose dari proses tutup

(54)

Gambar 3.8 DFD Level 1 Sub Tutup Pintu

3.2.7 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) merupakan suatau rancangan

pemodelan struktur database yang akan dibuat dengan menunjukkan hubungan

atau relasi yang terjadi. Ada 2 macam perancangan ERD yang digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini. Pada perancangan data ini menjelaskan tentang 2

model data yaitu : Model Data Konseptual/ Conceptual Data Model dan Model

Data Fisik/ Physical Data Model. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah

ini.

3.2.7.1CDM (Conceptual Data Model)

Model data konseptual pada aplikasi ini mempresentasikan rancangan

basis data konseptual di aplikasi. Berikut ini model data konseptual yang

digambar dengan menggunakan perangkat lunak Power Designer 12, lebih

(55)

Gambar 3.9 Conceptual Data Model

3.2.7.2PDM (Physical Data Model)

Model data ini dibuat dengan cara me-generete diagram model data

konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan

digunakan dalam implementasi database pada aplikasi.

Gambar 3.10 Physical Data Model

3.3 Perancangan Hardware

Pada bagian perancangan tugas akhir ini dapat digambarkan diagram blok

(56)

MINIATUR

KONTROLER

SENSOR RS 232 LEVEL

Gambar 3.11 Diagram blok sistem buka tutup pintu air

Pada Gambar dapat diketahui hardware yang digunakan terhubung pada komputer

(PC) menggunakan komunikasi serial RS 232, sehingga pada hardware tersebut

juga memerlukan sebuah input/ output serial RS 232 sebagai penerjemah agar

dapat berkomunikasi dengan komputer. Data yang telah didapat kemudian

diteruskan pada Mikrokontroler AT89S51 dan kemudian diproses untuk

membuka/ menutup pintu air sesuai dengan perintah yang diberikan oleh

komputer (PC).

3.3.1 Diagram Sistem Kontrol

Sistem pengontrolan yang digunakan pada sistem buka tutup pintu air ini

menggunakan metode sistem kendali lingkar tertutup (Closed Loop Control) yang

pengendaliannya menggunakan sensor untuk mendeteksi/ mengukur keluaran

yang akan dikembalikan sebagai umpan balik (feed back) untuk dibandingkan

dengan masukan selaku referensi atau titik penyetelan (setting point).

set point

(57)

3.3.2 Perancangan Mikrokontroler AT89S51 dengan RS232

Adapun rancangan penggunaan mikrokontroler khususnya penggunaan

port-port pada mikrokontroler AT89S51 yang nantinya akan terhubung dengan

serial RS 232, rancangan ini memudahkan pengerjaan yang nantinya akan

diterapkan pada mikrokontroler.

Gambar 3.13 Koneksi pin AT89S51 dengan RS 232

Pada Gambar dapat diketahui bahwa perancangan hardware untuk realisasi tugas

akhir ini menggunakan modul utama berupa minimum sistem AT89S51. Port 0

pada mikrokontroler digunakan sebagai port output untuk menghidupkan lampu.

Port 3 sebagai port fungsi spesial, misal untuk komunikasi serial, interupt, timer/

counter, dan external data memory write/ read strobe. Untuk sistem peralatan ini

fungsi yang dipakai adalah komunikasi serial, pada port 3.0 sebagai RXD dan

(58)

Tabel 3.4 Tabel Fungsi Kaki Mikrokontroler

Port Mikroontroler Fungsi

P0.1 Buka Pintu Air P0.2 Tutup Pintu Air P0.5 Sensor Ketinggian Pintu P0.6 Sensor Ketinggian Air

P2.0 Data ADC

Pembuatan miniatur sungai ini digunakan untuk memberikan simulasi

aliran sungai dari hulu ke hilir, sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja dari

bagian-bagian yang terdapat pada simulasi sistem pengaturan dan monitoring

pintu air.

Pembuatan miniatur ini menggunakan bahan dasar yaitu akrilik ketebalan

3 mm dan menggunakan satu buah box plastic. Desain dari miniatur ini berbentuk

persegi panjang dimana pada masing-masing ujungnya terdapat lubang sebagai

masuknya air dan keluarnya air. Satu buah box plastic berfungsi sebagai tempat

(59)

pembuangan air dari miniatur, selain itu juga terdapat pompa air yang diletakkan

didalam box plastic.

Gambar 3.14 Miniatur sistem buka tutup pintu air

3.3.3.1Sistem Penggerak

Miniatur pintu penggerak ini akan digerakkan dengan sebuah motor DC

yang telah dilengkapi oleh gearbox. Dalam hal ini motor yag telah dilengkapi

gearbox tidak bekerja sendirian karena motor gearbox tersebut dilengkapi dengan

gear dan as penggerak pada pintu air dapat digerakkan dengan motor gearbox,

sehingga posisi dari pintu air dapat diatur.

3.3.3.2Input Sensor

Sensor yang digunakan dalam plant miniatur pintu air sungai ini, baik

sensor ketinggian air maupun sensor posisi pintu air adalah potensiometer yang

membedakan adalah jika sensor ketinggian air menggunakan potensiometer putar

sedangkan untuk sensor posisi pintu menggunakan potensiometer geser. Disini

(60)

ID PEGAWAI

PASSWORD

yang sesuai sebagai inputan ke ADC yang nantinya akan mengeluarkan nilai

digital yang akan digunakan sebagai indikator.

Cara kerja dari sensor ketinggian air ini yaitu sensor akan membaca

perubahan ketinggian air dari pelampung yang terhubung ke potensiometer.

Pelampung yang terdorong oleh tekanan air akan bergerak ke atas maupun ke

bawah dan akan memutar potensiometer sehingga potensiometer akan

memberikan perubahan nilai tegangan sesuai dengan besar kecilnya perubahan

nilai resistansinya. Sama halnya dengan cara kerja sensor posisi pintu yaitu sensor

akan membaca perubahan posisi pintu yaitu setiap gerakan naik/ turun pintu yang

langsung terhubung dengan sensor akan meggesser pontensiometer sehingga

potensio akan memberikan perubahan nilai tegangan sesuai besar kecilnya

perubahn nilai resistensinya.

3.4 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak

Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman aplikasi web

client yang akan berinteraksi langsung dengan pengguna, rancangan ini di desain

sesederhana mungkin untuk memudahkan pengguna untuk pengoperasikan

aplikasi ini, ada beberapa rancangan antarmuka yang dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Gambar 3.15 Form Login

(61)

KETINGGIAN AIR : 100% SETTING PINTU AIR

Setelah berhasil melewati login pegawai akan memasuki form utama sebagai berikut :

Gambar 3.16 Form Monitoring

Dari form utama jika masuk menu setting akan muncul form sebagai berikut :

Gambar 3.17 FormSetting Pintu

Dari form pegawai jika masuk menu pegawai akan muncul form sebagai berikut : KETINGGIAN AIR PINTU AIR

100% 100%

KETINGGIAN AIR PINTU AIR

(62)

Gambar 3.18 Form pegawai

Dari form pegawai jika masuk menu laporan akan muncul form sebagai berikut :

Gambar 3.19 Form laporan

ID_PEG NAMA_PEG ALAMAT_PEG JENIS_KELAMIN_PEG

KODE_LAP TANGGAL JAM POSISI_AIR POSISI_PINTU PEGAWAI UPDATE

NEW DELETE

(63)

BAB IV

IMPELEMENTASI SISTEM

Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan

sistem yang telah dibuat pada bab III. Bagian implementasi sistem kali ini

meliputi lingkungan implementasi, implemantasi data, implementasi proses,

implementasi antar muka, dan impelementasi alat peraga.

4.1 Implementasi Lingkungan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perangkat keras dan perangkat

lunak yang digunakan pada implementasi sistem kali ini.

Perangkat keras :

- 1 buah laptop berprosesor Intel Atom N280 1.66 Ghz

- SDRAM DDR2 1 GB PC-6400

- Harddisk 160 GB

- Miniatur simulasi pintu air(perangkat mekanik serta perangkat elektronik).

- USB converter RS 232.

- Webcam Logitech QuickCam For Notebook Pro

Perangkat perangkat lunak :

- Sistem operasi Microsoft Windows XP Home Edition service pack 3.

- Assembly sebagai bahasa pemograman untuk memprogram

mikrokontroler.

- PHP sebagai bahasa pemograman yang digunakan untuk aplikasi web

Gambar

Gambar 2.5. Tampilan Awal Macromedia Dreaweaver MX
Gambar 3.2  Flowchart Login Pada web client
Gambar 3.3  Flowchart Buka Tutup Pintu Air
Gambar 3.5  Diagram Context
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada

Maka dari itu penulis mengambil objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat agar menjaga peninggalan bersejarah tersebut

Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai Penerapan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai salah satu pendekatan

1. Tingkat laporan keuangan, karena pendapatan auditor atas kewajaran mencakup laporan keuangan sebagai keseluruhan.. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 tentang Masa Orientasi Peserta Didik Baru.. • Memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia

Tanaman jarak adalah tanaman tahunan yang hasil bijinya dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak atau biodiesel.. Selain itu juga memiliki banyak

&#34;The opportunity cost of not studying this superb textbook is that you will have forgone a great chance to master the relevant calculation techniques embedded in the