• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I MERDEKA BERASTAGI T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I MERDEKA BERASTAGI T.A 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP HASIL

BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM)

PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 MERDEKA

BERASTAGI T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

O L E H

MUHAMMAD IRFAN NIM. 508121046

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, tak lupa pula junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang terus

membimbing kita dijalan kebenaran sepanjang masa, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak,dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K, M.Pd Selaku dekan Fakulatas Teknik

Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof.Dr.Sumarno,M.pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan di Jurusan Teknik

Mesin.

4. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini

5. Bapak dan ibu dosen teknik mesin FT Unimed yang banyak memberi

masukan dan motifasi pada penulisan skripsi ini

6. Kepala sekolah SMK Negeri I Merdeka Berastagi Bapak Sedek Ginting atas

(5)

iv

7. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Indra Jaya dan Ibunda Nismawati dan

seluruh keluarga yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan baik

doa, semangat dan materi.

8. Terimakasi juga kepada seorang yang saya cintai Fitria Muslim yang selalu

memberikan semangat dan juga doa dalam penyusunan Skrisi.

9. Rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin stambuk 2008,

Khususnya kepada sahabat saya Retno ramayanto, Zubril Efander R,

Baringin Jhonathan, Hendro BB, Rico Sirait, Domu Girsang, Fernandes

yang selalu memberikan support, motivasi dan membantu dalam

penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.

Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan

Sripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Maret 2014

Penulis

(6)

i ABSTRAK

MUHAMMAD IRFAN, NIM: 508121046. Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Pada Siswa Kelas X Di SMK Negeri I Merdeka Berastagi T.A 2013/2014. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Metode Inkuiri terhadap hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin pada Siswa Tingkat I SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen.

Populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X di SMK Negeri I Merdeka Berastagi yang berjumlah 3 lokal dengan masing-masing lokal terdiri dari 35 siswa dan jumlah keseluruhannya 105 siswa. Sampel pada penelitian ini sebanyak 2 lokal yang diambil dengan teknik acak (random sampling).

Data penelitian diambil dengan berupa tes pilihan berganda yang dikerjakan siswa setelah mendapat perlakuan, dan proses pengujian dilakukan dengan cara, menghitung Uji Normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, selanjutnya menghitung Uji Homogenitas untuk mengetahui apakah data tersebut homogen.

Hipotesis penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y diuji dengan uji ‘t’, dan hasil pengujian membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan penggunaan Metode Inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Dengan uji ‘t’ hal ini didapat dari uji “t” yang dilakukan dan menunjukkan bahwa perbedaan ini nyata dengan thitung = 2,231 > ttabel = 1,997.diperoleh besarnya pengaruh Metode Inkuiri terhadap hasil belajar sebesar 8,22%.

(7)

v

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... ...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 7

5. Kerangka Konseptual ... 34

B. Pengajuan Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 37

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 37

C. Variabel Penelitian ... 37

(8)

vi

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Prosedur Penelitian ... 39

G.Teknik Analisis Data ... 40

1. Uji Normalitas ... 41

2. Uji Homogenitas ... 42

3. Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

1. Daskripsi Data Penelitian ... 44

1)Uji Normalitas Populasi ... 48

2)Uji Homogenitas Populasi ... 49

3)Pengujian hipotesis ... 49

2. Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 38

3.2 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar PDTM ... 39

4.1 Tabel Nilai Pretes Dan Postes Kelas Ekspirimen ... 44

4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Postes Dikelas Kontrol dan Kelas Experimen ... 46

4.3 Tabel Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol ... 47

4.4 Uji Normalitas Data Dengan Uji Lilifors ... 48

4.5 Uji Homogenitas Varians ... 49

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus 31...58

2. RPP Model Pembelajaran Inkuiri ...60

3. Tes Kemampuan PDTM ...70

4. Jawaban Tes Kemampuan PDTM ...74

5. Data Hasil Belajar Siswa...75

6. Uji Normalitas Data ...77

7. Perhitungan Nilai Rata – Rata dan Standar Deviasi Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...79

8. Uji Varians/Homogenitas ...81

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran

pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang maju, damai,

terbuka, dan demokratis, oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu

dilakukan.

Untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa dibutuhkan sumber daya

manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) yang cukup tinggi serta dibarengi dengan sikap dan

keterampilan. Pendidikan dan ketenagakerjaan mempunyai hubungan yang erat,

karena pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang

mendorong peningkatan kualitas kehidupan bangsa.

Lembaga pendidikan, yang dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia

yang mempunyai kualitas dengan cara mempersiapkan lulusan yang mampu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa SMK diupayakan agar

benar-benar menguasai ilmu yang telah disampaikan di sekolah maupun di luar sekolah

dan juga terampil sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Agar para lulusan

(12)

2

dibekali dengan sejumlah pengetahuan yang tertuang dalam berbagai materi

pelajaran pada mata diklat yang dipelajari. Adapun mata diklat di SMK dapat

digolongkan dalam tiga golongan yaitu: mata diklat normatif, mata diklat adaptif

dan mata diklat produktif. Dari ketiga mata diklat ini, mata diklat adaptif

merupakan mata diklat pendukung untuk mata diklat produktif.

Mata Pelajaran produktif ini meliputi: penerapan keselamatan dan

kesehatan kerja, Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan Kerja,

Menginterpresikan Gambar Teknik, Pengetahuan Dasar-Dasar Teknik Mesin,

Memahami Dasar-Dasar Pembentukan Logam, Mesin-Mesin Konversi Energi,

Menggunakan Alat-Alat Ukur, Sistem Kelistrikan Otomotif dan lain-lain.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 4 maret 2013 dengan guru

mata pelajaran Pengetatuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) di ruangan kelas X

ternyata tingkat penguasaan materi masih tergolong rendah. Hal ini dapat

dilihat dari masih banyaknya siswa (50 % dari 72 orang siswa) yang masih

berada di bawah Standar Ketuntasan Belajar Mengajar.

Menurut hasil observasi Di Kelas X SMKN 1 Merdeka Berastagi bahwa

sebenarnya guru menyadari siswa merasa kurang tertantang saat proses belajar

mengajar dengan menggunakan Metode Belajar Konvensional, yakni dengan

menggunakan Metode Ekspositori, Tanya jawab dan Tugas yang digunakan

selama ini tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa mempelajari PDTM.

Diketahui bahwa hasil belajar PDTM siswa Kelas X masih dibawah nilai KKM,

nilai KKM yang seharusnya diatas nilai 70 sedangkan yang dicapai siswa pada 2

(13)

3

yang memenuhi KKM sedangkan 76% lainnya belum memenuhi KKM dan pada

tahun ajaran 2011/2012 semester I, hanya 35% yang memenuhi KKM sedangkan

65% lainnya belum memenuhi KKM (Sumber : DKN SMKN 1 Merdeka

Berastagi). hal ini menunjukkan hasil belajar PDTM masih jauh dari harapan

akan tetapi nilai siswa sering kali diangkat agar dapat membantu siswa dalam

nilai rapor yang mungkin dapat dipergunakan nantinya.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, namun salah

satunya adalah penggunaan metode yang tepat kepada siswa yang tetap yaitu

siswa SMK.

Walaupun memiliki keragaman karakteristik, siswa memiliki kesamaan

karena sama-sama memiliki sikap ingin tau (curiosity), sikap kreatif (creativity),

sikap sebagai pelajar aktif (active learner), dan sikap sebagai seorang pengambil

keputusan (decision maker) Kita belajar hanya 10% dari apa yang kita baca. 20%

dari yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan

dengar, 70% dari yang kita katakan, dan 90% dari yang kita katakan dan lakukan

Martinis (2009: 53). Hal ini menunjukkan jika mengajar dengan Metode

Ceramah, maka tingkat pemahaman siswa hanya 20%, tetapi sebaliknya jika

siswa diminta untuk mengkomunikasikan tingkat pemahaman siswa dapat

mencapai sekitar 90%.

Metode belajar-mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran itu bergantung pada kondisi masing-masing unsur yang terlibat

dalam proses belajar-mengajar secara langsung. Pembelajaran PDTM

(14)

4

menemukan. Metode yang mengarah ke pembelajaran yang bersifat menemukan

tersebut terdiri dari beberapa metode yaitu: 1) Problem Solving yaitu metode

lebih di tekankan untuk kemampuan siswa menyelesaikan masalahnya. 2)

Discovery yaitu metode yang lebih di tekankan pada kemampuan siswa untuk

menemukan konsep atau perinsip yang sebelumnya tidak di ketahui. 3) Inkuiri

yaitu metode yang mengharuskan siswa mengerahkan seluruh pikiran dan

keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan didalam masalah itu melalui

proses penelitian.

Mengingat anggapan-anggapan negatif siswa dalam proses pembelajaran

maka perlu di terapkan metode pembelajaran yang dapat membantah semua

anggapan negatif siswa. Menurut Joyce (2009: 201) metode inkuiri dirancang

untuk membawa siswa secara langsung kedalam proses ilmiah melalui

praktik-praktik yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut kedalam periode waktu

yang singkat. mengalami langsung apa yang sedang di pelajari akan

mengaktifkan lebih banyak indra dari pada hanya mendengar teori tanpa

mengetahui benda asli. Apalagi siswa masih berada pada tingkat berfikir

kongkrit.

Pada dasarnya semua anak memiliki potensi untuk mencapai KKM. Kalau

sampai mereka tidak mencapai KKM bukan Karena mereka tidak memiliki

kemampuan untuk itu, akan tetapi lebih banyak akibat tidak disediakannya

pengalaman belajar dengan keunikan karakteristik masing-masing individu.

Oleh karena itu yang cocok untuk diterapkan pada siswa SMKN 1

(15)

5

SMK yang pada umumnya siswanya bersifat ingin mandiri serta melakukan

analisa. Sesuai dengan karakter yang akan melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa yang akan mencari dan menyelidiki secara sistematis,kritis,

analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri. Karena pada dasarnya apabila dalam diri seseorang sudah timbul

rasa percaya diri maka akan lebih mudah untuk memberitahukan ilmu yang ia

butuhkan, karena jalan pikiran kita sudah sejalan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan

yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar PDTM

2. Kurangnya minat belajar siswa untuk mempelajari diklat PDTM

3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar

4. Kesulitan siswa dalam memahami inti pokok dalam permasalahan PDTM

5. Penggunaan metode yang tidak bervariasi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan

masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas X Semester I SMKN 1 Merdeka

Berastagi

2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri pada kelas

eksprimen dan Metode Ekspositori pada kelas kontrol

(16)

6

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

Apakah metode Inkuiri mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap

hasil belajar Pengetahuan dasar teknik mesin di banding dengan metode

Ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran

2013/2014.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan hasil belajar PDTM siswa dengan menggunakan Metode Inkuiri

dan Metode Ekspositori di Kelas X SMK N 1 Merdeka Berastagi

2. Untuk menjelaskan pengaruh penggunaan Metode Inkuiri terhadap hasil

belajar PDTM Siswa Kelas X SMKN 1 Merdeka Berastagi

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh Metode Inkuiri terhadap hasil

belajar PDTM pada Siswa Tingkat I Teknik Mekanik Otomotif SMK N 1

Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/ 2014.

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru pengajar PDTM khususnya guru

SMKN 1 Merdeka Berastagi guna peningkatan hasil belajar PDTM.

3. Sebagai bahan masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun

(17)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin siswa yang diberi perlakuan

metode inkuiri mengalami peningkatan 8,22% dibandingkan dengan hasil

belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin yang diberi perlakuan dengan

metode pembelajaran konvensional

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji “t” didapat bahwa ada pengaruh yang

lebih baik dengan menggunakan metode inkuiri dari pada metode

pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran

Pengetahuan Dasar Teknik Mesin kelas X SMKN 1 Merdeka Berastagi T.A

2013/2014

B. Saran

Saran dari penelitian ini adalah

1. Pada penelitian ini penulis membagi siswa kepada 5 orang 1 kelompok dan

terlihat hasilnya kurang memenuhi harapan karena tidak semua siswa

mendapat bagian yang rata untuk mengerjakan pembongkaran pada benda

kerja. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat pengorganisasian

kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok cukup 2-3 orang

(18)

58

2. Pada tahap pengumpulan data dalam penelitian ini bahwa siswa

membutuhkan waktu terlalu banyak karena mereka kurang mengerti langkah-

langkah kerja yang terlalu banyak, seperti menerangkan tentang keselamatan

kerja padahal itu dapat di jelaskan hanya pada saat pertemuan pertama saja

dan tidak harus di setiap pertemuan. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin

meneliti topik yang sama hendaknya mempersiapkan bahasa yang lebih

komunikatif dan langkah kerja yang sederhana sehingga lebih mudah

dimengerti oleh siswa misalnya tidak harus mencantumkan tentang

keselamatan kerja pada setiap pertemuan dan hanya mengutarakan inti yang

harus dikerjakan oleh siswa saja sehingga maksud dari proses pembelajaran

(19)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2005. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rieneka Cipta

Bruner, Jerone. 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/Jerome_Bruner. (diakses Senin 24-03-2014 )

Gulo,w, 2008.”Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Grasindo

Hamalik, Oemar, 2011.” Kurikulum Dan Pembelajaran”.Bandung : PT Bumi Aksara

Hudoyo, Herman 2002. “ Model Pembelajaran”. Jakarta: PT Grasindo

Joyce, 2009. “Strategi belajar- mengajar”. Bandung: Grasindo Bandung

Martinis, 2009.”Keragaman karakteristik ”. Tanggerang: P.T Kawan Pustaka

Mulyono,1999.”Evaluasi hasil Belajar”.Surakarta : Pustaka Belajar

Nasution,2010.”Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”.Jakarta: P.T Rineka Cipta

Nasution,S,2010.”Kurikulum Dan Pengajaran”. Bandung : PT Bumi Aksara

Sabri, Ahmad, 2010. “Strategi Belajar-Mengajar Micro Teaching”. Ciputrat: Quantum Teaching

Sanjaya, 2008. “Model Pembelajaran”. Bandung: CV Irama widya

Sudjana, 2005. “Metoda Statistika”. Bandung: Tarsito Bandung

Sumantri,1998.”Strategi Belajar Mengajar”. Padang : P.T Ciputat Press

Gambar

Tabel                                                       Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Self Efficacy dan Persepsi Anak Terhadap Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar pada Penyandang Tuna Daksa.. Skripsi (tidak

Analisis statistik yang digunakan adalah metode Kruskal Wallis yang menyatakan bahwa pelilinan terhadap perubahan total organoleptik pada buah sawo selama

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI DESA KEYONGAN, KECAMATAN NOGOSARI, KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

dengan niat konsumen untuk membeli produk tiruan merek mewah, melihat faktor demografi responden yang berbeda akan membedakan faktor Price-Quality Inference, Social

Stasiun penggilingan merupakan tahap awal dari kegiatan produksi gula, Mesin utama yang digunakan pada stasiun ini terdiri dari Cane Cutter, Unigrator, dan unit gilingan.Sebelum bahan

Dibandingkan dengan kemasan karton gelombang baik yang disimpan dalam suhu ruang maupun dalam chiller , nilai slope yang ditunjukkan lebih tinggi yaitu sebesar -0.1085

[r]