• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MUSIKAL BEATBOX PADA KELOMPOK MOUTH PERCUSSION di KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN MUSIKAL BEATBOX PADA KELOMPOK MOUTH PERCUSSION di KOTA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MUSIKAL BEATBOX PADA KELOMPOK MOUTH

PERCUSSION di KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : ARI RIDWAN NIM 2103140005

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Ari Ridwan. NIM 2103140005. Kajian Musikal Beatbox Pada Kelompok

Mouth Percussion di Kota Medan. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas

Negeri Medan 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian tentang kajian musikal beatbox pada kelompok Mouth Percussion di Kota Medan, dimana hal ini bertujuan untuk memperjelas tentang unsur-unsur musik apa saja yang ada pada beatbox dalam kelompok Mouth Percussion.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yaitu teori musikal yang terdapat pada kamus musik Pono Bonoe yang menjelaskan tentang pengertian musikal, kemudian pengertian beatbox, teori humans yang menjelaskan pengertian kelompok, dan teori setyaningsih yang menjelaskan pengertian teknik permainan, lalu dilakukan pengkajian secara terstruktur guna untuk memberikan penjelasan secara spesifik dalam rangka menjawab keseluruhan pertanyaan penelitian.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah ketua kelompok Mouth Percussion beserta anggotanya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan, observasi atau pengamatan, wawancara, dokumentasi dan teknik analisis data. Penelitian ini mengambil lokasi di rumah tempat berkumpulnya kelompok Mouth Percussion dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

Setelah data keseluruhan terkumpul, ditemukan hasil latar belakang berdirinya kelompok Mouth Percussion adalah karena kurangnya beatboxer atau kelompok beatbox yang benar-benar paham terhadap teori musik sehingga permainan mereka begitu-begitu saja, meniru yang sudah ada. Maka dari itu kelompok Mouth Percussion ini lebih memfokuskan atau melatih musikalitas mereka dan diterapkan pada permainan beatbox. Kemudian unsur-unsur dasar musik yang ada pada beatbox adalah sama seperti unsur-unsur dasar yang ada pada musik, seperti: ritme, melodi, harmoni, timbre, dan tempo. Lalu ditemukan teknik untuk menirukan suara intrumen musik, dan dan sarana yang mendukung kegiatan beatbox pada kelompok Mouth Percussion.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur penulis persembahkan

kepada Allah S.W.T yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan baik sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Skripsi ini berjudul “Kajian musikal Beatbox Pada

Kelompok Mouth Percussion di kota Medan”, sebagai salah satu syarat untuk

memproleh gelar sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Studi

Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Berbagai kesulitan dan halangan terkadang mengganggu proses

penyelesaian tugas akhir ini. Namun berkat do’a dan bantuan moril dari berbagai

pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Pada kesempatan ini

dengan segenap ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS

Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I

4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik Jurusan

Sendratasik Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing

(8)

iii

5. Mukhlis Hasbullah,M.Sn selaku Dosen Pembimbing Skripsi II

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya

selama proses pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan

7. Teristimewa kepada kedua Orang Tua penulis Iwan Saepuloh dan Nina

Marlina. Terimakasih untuk do’a, kesabaran, kesetiaan, perhatian, kasih

sayang, dukungan dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

dalam khazanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Musik .

Mudah-mudahan juga dapat dijadikan bahan rujukan bagi penulis lain yang

tertarik pada bidang yang sama.

Medan, Maret 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

3. Pengertian Kelompok ... 16

4. Pengertian Teknik Permainan ... 17

B. Kerangka Konseptual ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Populasi dan sample ... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

(10)

v

B. Unsur-Unsur Pada Beatbox ... 32

C. Teknik Menirukan Suara Instrumen Musik Dalam Beatbox Pada Kelompok Mouth Percussion ... 36

D. Sarana dan Prasarana yang Digunakan Sebagai Pendukung Kegiatan Beatbox pada kelompok Mouth Percussion ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63

Daftar Pustaka ... 64

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

vi

Gambar 4.5. Grafik Kick Drum (notasi spektograf)... 37

Gambar 4.6. Hi-hat Position Mouth ... 38

Gambar 4.7. Grafik Hi-hat (notasi spektograf) ... 38

Gambar 4.8. Snare Drum Position Mouth ... 39

Gambar 4.9. grafik Snare (notasi spektograf) ... 40

Gambar 4.10. Rimshot position mouth ... 40

Gambar 4.11. Grafik suara rimshot (notasi spektograf)... 41

Gambar 4.12. Bonggo position mouth ... 41

Gambar 4.13. Grafik suara bongo (Gambar notasi spektograf ) ... 42

Gambar 4.14. Sirine position mouth ... 42

Gambar 4.15. Grafik suara sirine (notasi spektograf) ... 43

Gambar 4.16. Trumpet position mouth ... 44

Gambar 4.17. Grafik suara trumpet (notasi spektograf) ... 44

Gambar 4.18. Grafik suara robot/deepthroat (notasi spektograf) ... 45

Gambar 4.19. Deepthroat position mouth ... 46

Gambar 4.20. Contra Bass posisition mouth ... 47

Gambar 4.21. Grafik suara Contra Bass (notasi spektograf) ... 47

Gambar 4.22. Techno alarm position mouth... 48

Gambar 4.23. Grafik suara techno alarm (notasi spektograf) ... 48

Gambar 4.24. Guitar Distortion position mouth ... 49

Gambar 4.25. Grafik suara guitar distortion (notasi spektograf) ... 49

Gambar 4.26. Click Roll Lungs position mouth ... 50

Gamabar 4.27. Grafik suara clickroll lungs (notasi spektograf) ... 51

Gambar 4.28. Grafik suara Vocalized Click Roll (notasi spektograf) ... 51

(13)

Gambar 4.29. Vocalized Click Roll position mouth ... 52

Gambar 4.30. Roll Hi-hat position mouth ... 53

Gambar 4.31. Grafik suara roll hi-hat (notasi spektograf) ... 53

Gambar 4.32. Hymerlic position mouth ... 54

Gambar 4.33. Grafik suara hymerlic (notasi spektograf) ... 55

Gambar 4.34. Grafik suara zip (notasi spektograf) ... 55

Gambar 4.35. Zip Sound potition mouth ... 56

Gambar 4.36. Scratch potition mouth ... 57

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran ... 66

a. Bintang tamu di acara Kompas Investo 2012 ... 66

b. Bintang tamu di konser Mukhlis Sindicate 2012 ... 67

c. Bintang tamu di PARFI New Year 2013 ... 68

d. Coaching Clinic bersama Indra Aziz 2014 ... 69

e. Kolaborasi dengan Anthony Stanco Ensamble 2015 ... 70

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan ekspresi diri yang berbentuk ide untuk mengemas

pola-pola bunyi, ritme, tempo, dan timbre. Kemasan itu menjadi sesuatu yang

dapat dirasakan, dihayati, dan enak didengar bagi pendengarnya. Dalam seni

musik, bunyi atau nada merupakan media yang digunakan oleh musikus untuk

mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu. Musik merupakan hasil dari ide

manusia yang mengandung arti bahwa setiap bunyi yang baru adalah hasil

rancangan manusia atau alam, teknologi musik terkini, dan implementasi teknik

bermain instrumen.

Musik sendiri telah banyak perkembangan, baik itu dari segi instrumen,

melodi, harmoni, atau timbre. Perkembangan musik tidak terlepas dari kehidupan

manusia karena musik tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan

manusia, dan bersumber dari perasaan manusia. Musik juga dapat dipakai sebagai

pengiring tari, upacara ritual, musikalisasi puisi, drama, dan industri film.

Perkembangan musik dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa

terkecuali, mulai dari genre musik klasik, blues, jazz,rock, pop, dangdut, melayu,

reggae, dan hip-hop. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan musik di

nusantara maupun mancanegara. Melalui berbagai media kita dapat menikmati

seni yang berkembang saat ini. Salah satu bentuk seni yang berkembang saat ini

(16)

2

Beatbox adalah salah satu bentuk seni yang memfokuskan diri untuk

menghasilkan bunyi-bunyi ritmis dengan menggunakan alat ucap manusia yaitu

mulut. Dengan begitu dapat diketahui bahwa beatbox adalah bentuk seni yang

meniru musik yang mempergunakan mulut sebagai instrumennya untuk

menghasilkan bunyi ritmis, bunyi-bunyian lainnya, khususnya suara turntable

(piring putar) yang sering di pakai DJ (Disc Jockey). Dengan begitu dapat

dikatakan bahwa beatbox merupakan bentuk seni meniru, mengemas musik

dengan kemasan yang berbeda dan membuat karakter baru pada seni musik.

Sebenarnya beatbox sudah ada sejak lama, hanya saja dulu masih terasa

asing dikalangan masyarakat umum karena suara yang dihasilkan hanya berupa

seperti suara drum. Beatbox sekarang sudah lebih berkembang secara teknik dan

harmonisasi, perkembangannya tidak hanya memfokuskan diri dalam

menghasilkan bunyi-bunyi ritmis (drum), tapi sudah memfokuskan diri kedalam

melodi dan timbre (warna suara). Perkembangan Beatbox sekarang lebih baik dari

segi musikalitas dan terdengar familiar ditelinga masyarakat.

Teknik dasar beatbox adalah dengan melafalkan huruf-huruf tertentu

dan membuat suara yang dihasilkan menyerupai suara dari sebuah alat musik atau

suara-suara yang diinginkan. Teknik dasar yang bisa dipelajari pemula adalah

menirukan tiga bunyi dasar yang meniru suara drum, yaitu bunyi kick drum,

hi-hat, dan snare drum. Untuk meniru bunyi kick biasanya diwakilkan dengan huruf

“B”, untuk hi-hat diwakilkan dengan huruf “T”, sedangkan snare drum

diwakilkan dengan huruf “K”. Dengan bermodalkan bunyi yang berasal dari

(17)

3

dengan benar. Hal ini merupakan keunikan dari beatbox dimana beatbox juga

dapat menjadi instrumen pengiring dalam sebuah grup band atau kelompok

musik.

Beatbox ini sudah cukup lama berkembang di beberapa daerah di

Indonesia dan ini terbukti karena adanya komunitas atau kelompok beatbox

didaerahnya masing-masing. Sekarang banyak komunitas beatbox yang ada di

daerah-daerah di Indonesia. Kota Medan adalah kota yang mempunyai cukup

banyak komunitas beatbox atau kelompok beatbox. Salah satunya adalah

kelompok Mouth Percussion yang mengembangkan beatbox dari kalangan

anak-anak sampai dewasa. Kelompok ini tidak ingin dikatakan sebagai komunitas atau

kelompok tapi mereka lebih memilih dikatakan sebagai keluarga beatbox, karena

kelompok Mouth Percussion ini mengajak kepada semua orang yang mau belajar

beatbox, bahkan untuk anggota dari komunitas lain bisa bertukar teknik beatbox

disini.

Mouth Percussion adalah kelompok beatbox yang sebelumnya dikenal

dengan nama Art Crew yang terbentuk pada tanggal 28 Agustus 2011. Setelah

memasuki tahun 2014 Art Crew mengganti nama kelompoknya menjadi Mouth

Percussion pada tanggal 11 April 2014. Berbeda dengan tahun sebelumnya,

kelompok ini yang sekarang dikenal dengan nama Mouth Percussion lebih

memfokuskan latihannya kepada unsur-unsur dasar musik dan berlatih menjadi

pemain beatbox entertainer. Tidak semua komunitas atau kelompok beatbox yang

berlatih atau mengajarkan teori dasar musik, karena kebanyakan komunitas yang

(18)

4

teknik untuk battle (beradu keterampilan) beatbox. Berbeda dengan Mouth

Percussion yang mengajarkan beberapa unsur-unsur dasar musik, yaitu ritme,

melodi, tempo, harmoni, dan timbre (warna suara). Sehingga orang yang

bergabung dan belajar didalamnya setidaknya mempunyai musikalitas yang lebih

baik.

Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk mengangkat judul tentang

kajian musikal beatbox untuk dapat mempublikasikan kepada masyarakat

khususnya kepada pelaku beatbox atau beatboxer bahwasanya beatbox itu

tergolong kepada bentuk seni meniru musik, bukan termasuk dalam jenis musik.

Maka dari itu dalam kesempatan ini memilih judul “Kajian Musikal Beatbox Pada

Kelompok Mouth Percussion di Kota Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, peneliti perlu membuat

identifikasi masalah untuk memproleh gambaran yang luas terhadap apa yang

akan diteliti. Dalam penelitian perlu diadakan identifikasi masalah tidak terlalu

luas sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23), yang mengatakan bahwa

“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi

dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain

sebagainya) yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan”.

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka penulis

(19)

5

1. Apa latar belakang kelompok Mouth Percussion ?

2. Kenapa kelompok Mouth Percussion lebih tertarik dikatakan

keluarga beatbox dari pada komunitas atau kelompok ?

3. Apa tujuan Mouth Percussion mengajarkan unsur-unsur dasar

musik?

4. Apakah beatbox termasuk dalam jenis musik ?

5. Bagaimanakah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai

pendukung kegiatan beatbox pada kelompok Mouth Percussion ?

6. Bagaimana teknik untuk menirukan suara instrumen musik dalam

beatbox ?

7. Dimana dan dalam acara apa sajakah beatbox ditampilkan ?

8. Apa saja prestasi yang telah di raih oleh Mouth Percussion ?

9. Bagaimana metode pengajaran dalam kelompok Mouth Percussion ?

10.Apa saja faktor-faktor yang menghambat dan mendukung

perkembangan beatbox di kelompok Mouth Percussion ?

11.Unsur musik apa sajakah yang ada di dalam beatbox ?

C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan masalah

dari penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini berguna untuk

mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup

masalah penelitian dan faktor mana yang tidak termasuk dalam ruang lingkup

(20)

6

Menurut pendapat Sukardi (2004 : 30) mengatakan bahwa :

“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahn dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam pertanyaan yang jelas”.

Maka untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus

dan tidak melebar, maka peneliti menetapkan pembatasan masalah sebagai

berikut:

1. Apa latar belakang berdirinya kelompok Mouth Percussion ?

2. Unsur musik apa sajakah yang ada di dalam beatbox ?

3. Bagaimana teknik untuk menirukan suara instrumen musik dalam

beatbox ?

4. Bagaimanakah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai

pendukung kegiatan beatbox pada kelompok Mouth Percussion ?

D.Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat

pernyataan penelitian apa saja yang perlu dicarikan jalan keluar. Perumusan

masalah merupakan penjabaran dari identifikasi dan pembatasan masalah.

Hal ini sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005 : 14), yang mengatakan

bahwa :

(21)

7

jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.

Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Apakah Kajian Musikal Beatbox Pada Kelompok Mouth

Percussion di Kota Medan ?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan ingin dicapai pada akhirnya,

tercapainya tujuan adalah merupakan keberhasilan peneliti dan tujuan penelitian

merupakan jawaban atas pertanyaan dan penelitian. Hal ini sesuai dengan

pendapat Ridwan (2004 : 25), yang mengatakan bahwa “Tujuan penelitian

merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitiannya dengan

mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dengan

variabel-variabel penlitian”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian

tidak lain untuk mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan

dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.

Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat melalui

tercapainya tujuan yang ingin dicapai.

Maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan latar belakang berdirinya kelompok Mouth

(22)

8

2. Mengetahui unsur musik apa sajakah yang ada di dalam beatbox pada

kelompok Mouth Percussion di Kota Medan

3. Mengetahui teknik untuk menirukan suara instrumen musik kedalam

beatbox pada kelompok Mouth Percussion di Kota Medan

4. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan sebagai pendukung

kegiatan beatbox pada kelompok Mouth Percussion di Kota Medan

F. Manfaat Penelitian

Dari uraian dalam pembagian ini dapat disimpulkan bahwa penelitian

terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Adapun manfaat

penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan segala komponen

masyarakat baik untuk instansi terkait, lembaga kesenian atau praktisi kesenian.

Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi kepada para musikus khususnya beatboxer

tentang kajian musikal beatbox pada kelompok Mouth Percussion di

Kota Medan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam rangka

menuangkan gagasan ke dalam bentuk skripsi.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang berkaitan

dengan topik penelitian.

(23)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian telah diuraikan maka diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Berdirinya suatu kelompok tentu mempunyai latar belakang dan tujuan yang ingin

di capai. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada ketua

kelompok, yang melatar belakangi berdirinya Mouth Percussion ini adalah

kurangnya beatboxer atau kelompok beatbox yang benar-benar paham terhadap

teori musik sehingga permainan mereka begitu-begitu saja, meniru yang sudah ada.

Maka dari itu kelompok ini lebih memfokuskan atau melatih musikalitas mereka

dan di terapkan pada permainan beatbox. Belajar tentang teori dasar musik akan

membantu musikalitas mereka berkembang dan dapat membuat karya-karya

beatbox yang baru dan berbeda tanpa harus meniru terus-menerus.

2. Unsur-unsur dasar musik terdapat juga pada Beatbox dan semua potensi yang ada

pada musik termasuk genre dan teknik bermain intrumen musik tidak tertutup

kemungkinan dapat ditiru oleh beatbox.

3. Ada beberapa teknik beatbox atau efek beatbox yang tidak dapat dituliskan dengan

not balok. Maka, beberapa teknik beatbox itu dituliskan dengan notasi spektograf.

Maksudnya adalah untuk melihat getaran frekuensi efek-efek yang dihasilkan.

4. Sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan beatbox pada kelompok Mouth

(24)

62

1. Rumah untuk tempat berkumpul dan latihan

2. Microphone

3. Loop Station, dan

4. Sound System.

Ada perbedaan ketika bermain di dalam ruangan dan di luar ruangan dan

tergantung pada ruangannya. Jika diluar ruangan (tidak memakai sound system), suara

yang dihasilkan akan meluas hanya sampai batas jangkauannya saja, paling jauh hanya

5 meter. Didalam ruangan (tidak memakai sound system) suaranya lebih terasa lebih

kuat berdasrakan besar kecilnya ruangan. Semakin kecil ruangan akan semakin fokus

suara yang di hasilkan dan semakin besar ruangan maka suara yang di hasilkan akan

memenuhi ruangan itu, otomatis suara yang di hasilkan akan meluas dan tidak terlalu

keras kedengarannya. Tapi, suara yang dihasilkan, keras dan pelannya suara itu

tergantung pada beatboxer yang memainkkannnya. Karena ada beberapa beatboxer

yang mempunyai power kecil. Artinya tidak semua beatboxer dapat dinilai sama, karena

tidak semua teknik yang dihasilkan timbrenya akan sama karena masing-masing

beatboxer mempunyai karakter dan powernya masing-masing.

B. SARAN

Berdasarkan pengamatan dan penelitian maka ada beberapa saran untuk

(25)

63

1. Agar lebih memaksimalkan latihan penggabungan teknik old school dan new

school serta tidak luput melibatkan teori-teori dasar musik.

2. Perlunya di datangkan minimal sekali dalam sebulan seseorang yang paham

dengan teori musik untuk dapat lebih jelas menerangkan atau mengajarkan

tentang teori dasar musik kepada anggota kelompok Mouth Percussion

3. Untuk lebih di kenal masyarakat dengan karakter beatbox yang berbeda

maka perlu membuat beberapa dokumentasi rutin berbentuk video,

setidaknya satu kali dalam sebulan yang bertemakan musikal beatbox lalu di

unggah ke beberapa situs video seperti, youtube, dll.

4. Harus lebih mengkontrol emosi dalam bermain beatbox untuk menjaga

(26)

64

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Bungin, Burhan. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana

Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta : Galangpress

Gustina, Susi. 2005. Pendidikan Musik kreatif : Alternatif Model Pembelajaran musik Di Sekolah. Dalam Jurnal Seni Musik, Vol 2 No.2, Tangerang: Jurusan Musik-Fakultas Ilmu Seni UPH

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Padang: Quantum Teaching

Hidayat, Aziz Halimut. 2007. Metode Penelitian Dan Teknik Analisa Data, Surabaya : Salemba Media.

Indaya, Azizi. 2014. Kajian Organologi Instrumen Perkusi “Cajon” Hasil Prodiksi Medan Sumatera Utara, Skripsi FBS UNIMED.

Kala, Teguh. 2014. Kajian Teknik Alternate Picking dalam bermain Gitar pada lagu Glassglow Kiss karya John Petrucci, Skripsi FBS UNIMED.

Mack, Dieter. 1995. Apresisasi Musik – Musik Popoluar. Yogyakarta : Pustaka Nusatama

Marpaung, Dwi. 2014. Keberadaan Musik Beatbox Gendang Mulut Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan, Skripsi FBS UNIMED.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Pelatihan Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Offeset.

Parapat, Epalinda. 2014. Kajian Teknik Feel Swing Dalam Instrumen Saxophone Pada Lagu Ornithology oleh Charlie Parker, Skripsi FBS UNIMED.

Razzak, Rafiana. 2013. Kreativitas Musik Kelompok Beatbox Community Of Semarang, Skripsi FBS UNNES.

(27)

65

Situs.http://unikaneh.com

Situs.http://wikipedia.com

Situs. http://soniacinantya-psikologi.blogspot.com/2010/10/pengetian-kelompok-menurut- para-tokoh.html

Stowell, D., and Plumbley, M. D. 2010. “Delayed decision-making in real- time beatbox percussion classification,” J. New Music Res. 39, 203–213

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Alfabeta.

Suharyanto. 2010. Keberadaan Group Exellent Percussion Di Integrate Community Development Medan Sunggal, Skripsi FBS UNIMED.

Sukardi. 2004. Metode Penelitian Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Supranto. 2004. Proposal Penelitian kependidikan. Bandung. Publishing House.

Tyte, G. 2012. “Beatboxing techniques,” www.humanbeatbox.com (Last viewed February 16, 2012).

Virganta, Abraham Roma. 2012. Kajian Organologi Alat Musik Balobat Karya Ropong Tarigan, Skripsi FBS UNIMED.

Gambar

Table 4.1 Daftar nama keanggotaan kelompok Mouth Percussion………..  31
Gambar 4.29. Vocalized Click Roll position mouth .......................................

Referensi

Dokumen terkait

Soil, mulch, and air temperatures were measured with fine-wire thermocouples, the sensible heat flux was determined with an air renewal model from the cubic structure function

[r]

l Programmes need to be shaped by a good understanding of the operations of market systems and how they affect poor people l Programmes should go through a diagnostic process

Bahwa sebagaimana pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

[r]

[r]

Supplementation on Growth Performance, Feed Intake and Nutrient Digestibility of Brahman Beef Cattle.. Julakorn Panatuk, Suthipong Uriyapongson and Chainarong

1. Sit Up merupakan latihan untuk melatih otot. Peregangan bermanfaat untuk. Senam lantai memiliki peranan dalam pembentukkan. Yang termasuk senam lantai dengan alat adalah. Senam