UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING DENGAN MENGGUNAKAN LATIHAN SPLIT JUMP DAN SQUAT JUMP
PADA ATLIT PENCAKSILAT REMAJA PUTRA PENJURU ANGIN TAHUN 2012
SKRIPSI
Oleh :
SIRJON ALAMINA HUTAGAOL NIM 071266220090
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Abstrak
Sirjon Alamina Hutagaol, Upaya Meningkatkan Kecepatan Tendangan Samping Dengan Menggunakan Latihan Split Jump dan Squat jump Pada Atlit Pencak Silat Remaja Putra Penjuru Angin Tanjung Balai Tahun 2013
Pembimbing : H. Basyaruddin Daulay Skripsi
Medan :Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)2013.
Peneliti ini bertujuan mengetahui peningkatan kecepatan Tendangan samping menggunakan latihan split jump dan squat jump pada atlet pencak silat remaja putra penjuru angin Tanjung Balai Tahun 2012.Metode yang digunakan dalam Penelitian Ini adalah Metode Penelitian Tindakan Olahraga (sport action research) yang dilakukan terhadap 10 orang Atlet ,Program Latihan dilakukan dalam dua siklus yang digunakan untuk pengumpulan data adalah hasil test tendangan samping
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dua siklus dengan satu siklus selama tiga minggu dengan prekwensi latihan tiga kali pertemuan dalam satu minggu atau sebanyak Sembilan kali dalam satu siklus dalam Sembilan pertemuan terdiri dari dua benruk latihan yaitu split jump dan
squat jump , dimana pada kedua betuk latihan tersebut diberikan dalam setiap kali pertemuan . analisis data dilakukan dengan cara reduksi dan paparan data.
Berdasarkan table deskripsi hasil test awal (pre test) squatjump dapat dilihat bahwa hasil latihan kecepatan tendangan atlet masih rendah . dari 10 orang atlet yang menjadi subjek dalam penelitian ini ternyata hanya 3 alet (30%)yang memiliki ketuntasan hasil latihan, sedangkan selebihnya yaitu 7 atlet (70%)belum memiliki ketuntasan hasil latihan, dengan persentase kemampuan atlit 42 %. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa kecepatan tendangan hanya 60% atlet yang tuntas dalam latihan dan 40% yang tidak tuntas dalam latihan an dengan persentase kemampuan Atlet 52 % .maka peneliti melakukan siklus II dari siklus II peneliti mendapatkan hasil dari test 90% atlet yang tuntas dalam latihan dan 10 % yang tidak tuntas dalam latihan nya dengan persentase kemampuan 82 %.
Peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan latihan split jump dan squat jump
dapat memberikan peningkatan yang sangat besar dan signifikan terhadap kecepatan tendangan
DAFTAR ISI
5. Hakikaat tendangan samping ... 12
6. Hakikat split jump ... 16
7. Hakikat squat jump ... 18
8. Kerangka berfikir... 19
9. Hipotesis ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Setting Penelitian ... 22
B. Persiapan penelitian tindakan olahraga (PTO) ... 22
D. Sumber data... 23
E. Metoe dan Alat Pengumpulan Data ... 24
F. Analisis data ... 26
G. Proses Penelitian ... 27
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 30
A. Deskripsi data penelitian ... 30
B. Hasil penelitian ... 31
1. Siklus I ... 31
a.Alternative Pemecahan 1( Rencana Tindakan 1 ... 31
b. Pelaksanaan Tindakan 1 ... 32
c. Observasi ... 32
d. Refleksi ... 33
2. Siklus II ... 35
a. Permasalahan ... 35
b. Alternative pemecahan 11 ( Rencana Tindakan 11 ) ... 35
c. Pelaksanaan tindakan 11... 36
d. Observasi ... 36
e. Analisis data 11 ... 37
f. Refleksi ... 38
C. Pembahasan hasil penelitian ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40
a. Kesimpulan ... 40
b. Saran ... 40
Daftar pustaka ... 42
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Tes Pendahuluan Tendangan Samping ... 4
2. Norma Kecepatan ... 5
3. Deskripsi Data Penilaian ... 30
4. Hasil Ketuntasan Klasikal ... 31
5. Data Hasil Tes Tendangan Samping Siklus 1 ... 33
6. Deskripsi Data Hasil Tendangan Samping Siklus 1 ... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1. Sisi Telapak Kaki Dan Sasaran……… 13
2. Tendangan Samping ……… 14
3. Split Jump ……….. 16
4. Squat Jump ……….. 17
5. Alur Pelaksanaan Siklus I Dan Siklus Ii ……… 22
6. Perbandingan Siklus I ……… 32
7. Perbandingan Siklus Ii………. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Program Latihan ……… ... 41
2. Lembar observasi atlit... 43
3. Rencana Program Latihan ………. 44
4. Data Pre-Test Tendangan Samping ……….. 45
5. Data Post-Test Tendangan Samping ………... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang olahraga. Olahraga merupakan salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta meningkatkan harkat dan martabat manusia untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Perkembangan dan pembinaan olahraga di Indonesia juga merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan watak dan sportivitas serta peningkatan prestasi olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Terutama dikalangan remaja, karena pada usia ini dianggap paling cocok untuk mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.
Manusia bahkan dari zaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam seni beladiri yang beragam. Beladiri yang paling tua di Indonesia adalah Silat. Kemudian beladiri yang berasal dari luar Indonesia mulai memasuki perbeladirian Indonesia dan berkembang dengan pesat. Berbagai beladiri tersebut semakin lama semakin berkembang, hingga beladiri yang asli
di Indonesia hampir terlupakan, dalam arti kata bahwa perguruan pencak silat hanya digemari oleh sekelompok kecil golongan masyarakat saja. Sampai sekarang pencak silat juga mengalami perkembangan , saat ini perguruan beladiri silat telah memasuki pertandingan yang bertaraf internasional seperti sea games.
2
Pencak silat sebagai seni budaya dan olah raga bela diri merupakan hasil cipta karsa dan karya serta produk bangsa Indonesia . Pada pelaksanaan nya dalam gelanggang , seorang pesilat harus dituntut kesiapan nya baik fisik maupun mental .Tujuan dari pertandingan beladiri pencak silat adalah memenangkan pertanddingan dengan cara melakukan serangan dan memperoleh nilai / angka dari setiap seraangan lebih banyak dari lawan.
Gerakan dasar pencak silat adalah suatu gerakan yang terencana , terarah , terkordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan yaitu aspek mental spiritual, aspek olahraga, dan apek budaya . Dengan demikian pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Penampilan seorang atlit pencak silat yang bermutu dituntut untuk menguasai berbagai teknik dasar karena teknik dasar memegang peran penting seperti yang dikemukakan Iskandar (1992:09) .
a. Langkah dan pola langkah
b. Sikap pasang pengembangan nya
c. Teknik elakan
d. Teknik serangan
e. Teknik jatuhan dan
3
Selanjutnya iskandar (1992:95) menambahkan bahwa”teknik serangan dibagi menjadi
beberapa bagian berdasarkan alat yang digunakan yaitu, a) serangan lengan /tangan yang lazim
disebut dengan pukulan , b) serangan tungkai/ kaki yang lazim disebut dengan tendangan.”
Tendangan merupakan salah satu teknik yang dominan yang digunakan saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang efektif dibandingkan dengan pukulan .Menurut penjelasan
dari peraturan IPSI (2000:12) dinyatakan baahwa “ Serangan kaki yang dinilai adalah serangan
yang masuk dada sasaran menggunakan teknik serangan dengan kaki (dalam bentuk apapun ). Bertenaga kuat tidak disertai dengan tangkisan lawan , atau tidak terhalangi sesuatu apapun oleh tangkisan , elakan dengan dukungan kuda-kuda , atau kaki tumpu yang baik , jarak jangkauan
tepat dan lintasan serangan yang benar “.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis sebagai atlit ketika latihan maupun diarena pertandinga . Kenyataaan nya seorang atlit yang melakukan tendangan depan mengalami kesukaran dalam melakukan tendangan depan dengan tepat , cepat, kuat , dan akurat, pada sasaran yang diinginkan hal ini dapat dilihat ketika atlit pencak silat melakukan tendangan samping yang mengenai tubuh lawan tetapi, tidak memperoleh nilai dan setiap tendangan samping yang dilakukan tidak menghasilkan poin dan setiap tendangan samping yang dilakukan dapat di elakkan maupun di tangkis lawan . Hal ini mungkin disebabkan karena kelemahan dalam melakukan teknik tendangan depan dan faktor kondisi fisik yang kurang mendukung terutama kemampuan otot tungkai .
4
mendukung atau tidak sesuai dengan tujuan sasaran latihan . Maka untuk itu dalam penelitian ini akan memberikan bentuk latihan split jump dan latihan squat jump dengan latihan tersebut penulis berharap dapat meningkatkan kecepatan dalam melakukan tendangan samping dalam pencak silat .
Dari observasi peneliti pada tanggal 28 Mei 2012 pada pelatihan pencak silat Tanjung
Balai yang dilaksanakan mendapat keterangan dari pelatih silat bapak Rizlan “ Bahwa tendangan
5
Norma kecepatan tendangan samping selama 10 detik
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis ingin membuktikan bahwa dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan kecepatan tendangan samping dapat diraih dalam melakukan latihan split jump dan latihan squat jump Sehingga hal tersebut bukan hanya teori , tetapi merupakan kebenaran yang harus dibuktikan kebenaran nya.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dapat di identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
Faktor apa saja kah yang mempengaruhi kecepatan tendangan samping atlet remaja pencak Silat Penjuru angin Tanjung Balai tahun 2012 ? Apakah kondisi pisik mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kecepatan tendangan samping atlet remaja pencak silat Penjuru Angin Tanjung Balai tahun 2012? Apakah latihan split jump dan latihan split jump dapat meningkatkan kecepatan tendangan samping atlet remaja Pencak Silat Penjuru Angin Tanjung Balai tahun 2012?
no Norma Raihan /10 detik
1 Baik sekali >25
2 Baik 20-24
3 Sedang 17-19
4 Kurang 15-16
6
C. Pembatasan masalah
Untuk lebih menjurus pada hasil penelitian, maka penulis membatasi masalah pada upaya meningkatkan kecepatan tendangan samping dengan menggunakan latihan split jump dan
latihan squat jump pada atlet remaja putra Pencak Silat Penjuru Angin Tanjung Balai tahun 2012.
D. Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah , identifikasi masalah dan batasan masalah sebelumnya maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
bagaimanakah penerapan latihan split jump dan latihan Squat Jump dapat meningkatkan kecepatan tendangan samping pada atlet remaja putra Pencak Silat Penjuru Angin Tanjung Balai tahun 2012 ?
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini, untuk Meningkatkan kecepatan tendangan samping melalui latihan split jump dan latihan squat jump pada atlet remaja putra Pencak Silat Penjuru Angin Tanjung Balai tahun 2012.
F. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi kemjuan suatu pembinaan dalam meningkatkan prestasi dalam cabang olah raga Pencak Silat tersebut:
7
a. Untuk meningkatkan kualitas kecepatan tendangan samping dalam mempersiapkan atlit yang berbakat dan atlit yang berpotensi untuk meraih juara .
b. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan jalan alternative untuk melatih kecepatan tendangan.
2. Bagi atlet Pencak silat penjuru angin tanjung balai tahun 2012
a. Manjadikan hasil penelitian sebagai bahan ajaran khusus untuk pribadi , agar dapat meningkatkan kecepatan tendangan samping dengan benar, dan cepat .
b. Agar atlit bertambah gemar dengan pencak silat dan mengapresiasikan tendangan samping dengan cepat di gelanggang pertandingan kelak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil latihan atlet pada siklus I setelah tes I dapat dilihat bahwa kemampuan awal atlet dalam melakukan tendangan dalam masih rendah. Dari 10 atlet terdapat 6 atlet (60%) yang telah mencapai ketuntasan latihan, sedangkan 4 atlet (40%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata hasil latihan atlet 20.3 . Sedangkan pada siklus II dapat dilihat kemampuan atlet dalam melakukan tes secara klasikal sudah meningkat. Dari 10 atlet terdapat 9 atlet (90%) yang telah mencapai ketuntasan latihan, sedangkan 1 atlet (10%) belum mencapai ketuntasan latihan. Dengan nilai rata-rata 24.1. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil latihan split jump dan squat jump
dapat meningkatkan kecepatan tendangan samping atlet pencak silat remaja putra penjuru angin tanjung balai tahun 2012.
B.Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Diharapkan kepada atlet , untuk terus melatih dirinya untuk mengikuti latihan yang disampaikan pelatih agar dapat memahami materi latihan dengan baik karena dengan pemahaman yang baik proses latihan dapat berjalan dengan baik lagi
Jump sehingga proses latihan tersebut menjai lebih mudah dan menyenangkan.
c. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba melakukan model penelitian tindakan olahraga ( PTO ) dengan menggunakan strategi atau Bentuk Variasi latihan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. FIK. Unimed.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambal Kurnia.
Hazeldine, (1989). Fitnes for Sport. Marlborough The Crowood Press-London. Husaini Usman. (1983). Pengantar Statistika. Yogyakarta.
Iskandar , dkk. (1992), Pencak silat, jakarta :Departement Pendidikan dan kebudayaan proyek
perkembangan lembaga lembaga pendidikan tenaga pendidikan.
Mutalip, (1984). Teori Umum Latihan. Semarang : IKIP.
Nossek, (1981). Teori Umum Latihan, Institut Nasional Olahraga, Logos. Jakarta : Pab Dirjen Pendidikan Tinggi.
Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran. Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktoral Jenderal Olahraga.
Pate, (1993). Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan.Semarang : IKIP. PB. PASI, (1993). Prinsip- Prinsip Latihan. Jakarta : PB. PASI. Radcliffe, Forentinus. (1985). Polymetrics. Jakarta : Kantor Menpora.