OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR PENEMUAN
TERBIMBING DENGAN MEDIA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3
BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEDY LESMANA NIM. 608310047
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh DEDY LESMANA, NIM. 608310047 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi (PJKR)
Program Studi Pendidikan Jasmani Sekolah (PJS) Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diujikan
Dalam Mempertahankan Skripsi
Medan, Juli 2013 Disetujui
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan meski
dalam wujud yang sederhana. Adapun judul Skripsi ini yaitu “Optimalisasi
Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan
Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai
Tahun Ajaran 2012/2013”
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak dapat diselesaikan
dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyelesaian Skripsi ini, terutama
kepada :
1. Bapak Prof Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan
pendidikan jenjang S-1.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan,
M.Kes, selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd.
selaku Pembantu Dekan III yang telah memberikan fasilitas dan izin penelitian
4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR Universitas
Negeri Medan, Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan
PJKR Universitas Negeri Medan..
5. Bapak Drs. Hady Suyono, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat
kepada penulis selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Para dosen dan Asisten Dosen, staf administrasi FIK Universitas Negeri
Medan yang turut serta dalam membantu menyelesaikan Skripsi ini.
7. Bapak/Ibu di Perpustakaan dan Bagian Tata Usaha FIK Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan bantuan selama masa pendidikan
terutama pada masa penyusunan skripsi ini.
8. Terima kasih kepada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Binjai yang
telah memberikan izin dan kemudahan untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
9. Bapak Arimansah Nur Siregar, S.Pd, selaku Guru olahraga yang telah banyak
membantu peneliti selama melakukan penelitian.
10.Ayahanda (Jumino) dan Ibunda (Nuryati, SPd), yang tidak pernah lelah
memberikan semangat, memanjatkan do’a-do’anya. Dukungan moril dan
materil untuk keberhasilan ananda menempuh pendidikan ini. Untuk adinda
tersayang (Dewi Wulandari, Agung Setiawan) yang selalu memberikan
11.Teman-teman mahasiswa FIK Universitas Negeri Medan, kelas PJS
A-Ekstensi 2008, dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu
yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
memberikan dukungannya. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, September 2013
Peneliti,
DEDY LESMANA. Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. (Pembimbing: HADY SUYONO)
Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi dalam meningkatkan pembelajaran lempar cakram pada siswa kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. Lokasi penelitian ini yaitu SMA Negeri 3 Binjai. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013 terdiri dari 6 kelas (4 kelas Ilmu Alam, 2 kelas Ilmu Sosial), Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 264 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IA1 sebanyak 46 orang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu Siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti memberi pre-test untuk mengetahui letak kesulitan pada pelajaran lempar cakram, dilanjutkan dengan siklus I dan post-test siklus I, siklus II dan diakhiri dengan pemberian post-test siklus II dengan instrumen penelitian lembaran pengamatan tes hasil belajar lempar cakram dengan menggunakan lembar portofolio.
Dengan menggunakan media modifikasi pada alat lempar cakram yang dijadikan alternatif terjadi optimalisasi pembelajaran lempar cakram pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai yang dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata awal siswa sebesar 73,01 atau nilai ketuntasan hanya 58,7%. Namun setelah dilakukan tindakan modifikasi alat papan cakram pada siklus I dan siklus II nilai rata-rata berubah dari 51,81, dan 73,01 menjadi 84,06. Berdasarkan jumlah ketuntasan, pada pretest jumlah siswa yang tuntas 17 orang (36,7%), tidak tuntas 29 orang (62,3%). Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas 27 orang (58,7%), tidak tuntas 19 orang (41,3%). Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas 40 orang (86,9%), tidak tuntas 6 orang (13,1%). Aktivitas hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan dari 36,7%, 58,7% menjadi 86,9%, sehingga peningkatan dari pre-test ke siklus II adalah 50,2%. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa terjadi optimalisasi pembelajaran lempar cakram dengan menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.
DAFTAR ISI
2.1.6. Pendekatan Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Jasmani ... 24
2.1.7. Hakikat Optimalisasi Pembelajaran ... 26
2.1.8. Hakikat Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing 28
2.1.9. Hakikat Media Modifikasi ... 31
2.2. Kerangka Berfikir ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
3.1.1. Lokasi Penelitian ... 35
3.1.2. Waktu Penelitian ... 35
3.2. Subjek Penelitian ... 35
3.3. Metode Penelitian ... 36
3.4. Desain Penelitian ... 36
3.5. Instrumen Penelitian ... 42
3.6. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46
4.1.1. Siklus I ... 46
4.1.2. Siklus II ... 48
4.2. Hasil Penelitian ... 49
4.2.1. Hasil Siklus I ... 49
4.2.2. Hasil Siklus II ... 54
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1. Kesimpulan ... 62
5.2. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Lapangan dan Cakram ... 18
Gambar 2a. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 20
Gambar 2b. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram Gaya Menyamping ... 20
Gambar 2c. Cara Melakukan Awalan Lempar Cakram ... 21
Gambar 3a. Cara Melempar Cakram ... 21
Gambar 3b. Cara Melempar Cakram ... 22
Gambar 3c. Cara Melempar Cakram ... 22
Gambar 4. Serangkaian Gerakan Melempar Cakram Gaya Menyamping Dari Gerakan Awalan Sampai Akhir ... 24
Gambar 5. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 47
Gambar 6. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus II ... 49
Gambar 7. Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus I ... 54
Gambar 8. Grafik Deskripsi Hasil Belajar Teknik Dasar Lempar Cakram pada Siklus II ... 59
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 Berdasarkan Jenis kelamin
Lampiran 4. Reduksi Nilai Pretest Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013
Lampiran 5. Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 (Siklus I)
Lampiran 6. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I
Lampiran 7. Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013 (Siklus II)
Lampiran 8. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II
Lampiran 9. Tabel Perkembangan Nilai Hasil Belajar Teknik Lempar Dasar Lempar Cakram Siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3 Binjai Tahun ajaran 2012/2013
Lampiran 10. Portofolio Penilaian Post test Lempar Cakram
Lampiran 11. Foto Dokumentasi
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,
dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara bermakna dalam kehidupan
masyarakat. Tujuan pendidikan dapat diartikan sebagai seperangkat hasil
pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan
pendidikan. Seluruh kegiatan pendidikan yakni bimbingan, pengajaran dan atau
latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pendidikan jasmani adalah aktivitas psikomotorik yang dilaksanakan atas
dasar pengetahuan (kognitif), dan pada saat melaksanakannya akan terjadi
perilaku pribadi yang terkait dengan sikap/afektif (seperti kedisiplinan, kejujuran,
percaya diri, ketangguhan) serta perilaku sosial (seperti kerjasama, saling
2
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain secara sistematik untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, yang
akan baik pelaksanaannya apabila didukung dengan pengetahuan tentang cara
melakukannya, perilaku hidup sehat, aktif, akan mengembangkan sikap jujur,
disiplin, percaya diri, tangguh, pengendalian emosi, serta kerjasama, saling
menolong.
Dalam mengajarkan materi pendidikan jasmani seorang guru harus bisa
menyesuaikan materi sesuai dengan kondisi atau karakteristik peserta didik
sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki kekhususan dalam bersikap yang
diungkapkan melalui bermain. Karakteristik siswa inilah yang harus diangkat
untuk menjembatani antara keinginan guru dan peserta didik, serta guru harus
mampu menerapkan model pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan
perkembangan anak sekolah menengah atas. Banyaknya model pembelajaran
menuntut seorang guru pendidikan jasmani memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang model-model pembelajaran. Namun pada kenyataannya,
sekarang ini masih banyak para guru pendidikan jasmani kurang memahami
model pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini sering dijumpai di lapangan pada
saat pembelajaran pendidikan jasmani siswa dibiarkan berolahraga sendiri,
sedangkan gurunya hanya berteduh atau bahkan mengobrol di kantor. Kondisi
semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah menengah atas tidak dilaksanakan, sehingga tujuan
3
Selain faktor yang dijelaskan di atas, kelengkapan sarana dan prasarana
dalam pendidikan jasmani juga menjadi penghambat dalam proses belajar
mengajar. Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya
sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak
maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa
memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan
pembelajarannya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan menyulitkan
bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajarannya. Dengan
kurangnya sarana dan prasarana, guru pendidikan jasmani selayaknya mampu
memodifikasi sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang ada, seperti dalam
olahraga permainan aquatik, senam, atletik, bela diri dan olahraga di alam bebas.
Dengan kemampuan memodifikasi sarana dan prasarana merupakan alternatif
dalam pemecahan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat dikembangkan
menjadi kegiatan olahraga yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lompat
dan lempar. Oleh karena itu atletik merupakan dasar dari pembinaan olahraga,
maka atletik sangat penting diajarkan kepada siswa, mulai dari Taman
Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Salah satu jenis lempar dalam atletik yang
dipelajari oleh siswa menengah atas adalah lempar cakram. (Suheman, 2001:2).
Lempar cakram merupakan teknik lempar yang memerlukan rotasi badan
4
yang disebut cakram. Cakram terbuat dari bahan kayu atau bahan lain yang sesuai,
dengan pinggiran/tepi cakram dilindungi metal/besi yang dibuat melingkar.
Cakram yang digunakan dalam olahraga ini memiliki persyaratan, persyaratan
tersebut antara lain, berat cakram minimum untuk putra 2 kg sedangkan untuk
putri 1 kg dan diameter/garis tengah pinggiran metal untuk putra 219-221 mm dan
untuk putri 180-182 mm. Cara memegang cakram: siswa memegang cakram
dengan ruas jari, meletakkan ibu jari pada samping cakram dan menekukkan
pergelangan tangan agak ke dalam. Beberapa variasi grip dapat terjadi (misalnya,
jari tengah dan telunjuk dapat dirapatkan dari pada direnggangkan (Suherman
dkk., 2001).
Pembelajaran pendidikan jasmani melalui penggunaan modifikasi alat
merupakan salah satu karakteristik model pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Adanya model pembelajaran dengan
modifikasi alat menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai dan
memahaminya dan dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani seorang guru harus aktif
menciptakan suasana pembelajaran yang sebaik mungkin agar motivasi belajar
siswa dapat meningkat. Kemampuan seorang guru membangkitkan motivasi siswa
dalam belajar, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Model pembelajaran dengan modifikasi alat menuntut kreatifitas dan
inisiatif guru pendidikan jasmani untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang beraneka ragam. Selain itu juga, pembelajaran yang dilaksanakan harus
5
kalah pentingnya, seorang guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa responsif dengan
pembelajaran yang diterimanya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai
secara optimal. Model pembelajaran dengan modifikasi alat merupakan model
pembelajaran yang menuntut kemampuan guru dalam mengorganisasi
pembelajaran dan menuntut siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan survei pendahuluan yang penulis lakukan di SMA Negeri 3
Binjai pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Praktek Lempar Cakram
menunjukkan bahwa jumlah cakram sebagai sarana belajar yang ada hanya 3 buah
sedangkan jumlah siswa per kelas sebanyak 46 orang, sehingga perbandingan
jumlah cakram dengan siswa adalah 1:15. Dengan perbandingan tersebut
menunjukkan bahwa kesempatan siswa untuk mempraktekkan lemparan cakram
lebih sedikit dan hal tersebut akan mempengaruhi pemahaman dan hasil praktek
pelemparan cakram. Dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Lempar
Cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi
sangat rendah. Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah
sampai detik ini belum bisa memenuhi sarana Cakram tersebut sampai batas yang
cukup memadai atau kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 5 (1 cakram
untuk 5 orang).
Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang
sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi
untuk di penuhi oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan
Cakram sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan
6
sekolah. Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan
bisa dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran
yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif modifikatif
untuk mengganti cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif
modifikatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah,
banyak tersedia atau mudah di dapat. Dari beberapa kriteria media alternatif
modifikatif untuk mengganti cakram tersebut nampaknya bahan dari papan bisa
dijadikan media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram. Dari segi
bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, dari segi ketersediaan dan
harga, maka cakram dari papan mudah didapat.
Pengamatan selanjutnya peneliti lakukan pada pembelajaran pendidikan
jasmani di kelas, guru menggunakan metode ceramah dan demonstrasi yaitu
menerangkan materi pelajaran yang diajarkan, kemudian memberikan contoh dan
siswa harus mengulang-ulang sampai materi yang dipelajari dikuasai siswa. Jika
materi belum dapat diselesaikan, maka pada pertemuan berikutnya diulang
kembali. Pembelajaran seperti ini sangat menoton, siswa merasa jenuh, siswa
harus mengikuti semua instruksi dari guru, bahkan terkadang siswa merasa takut
dengan gurunya bila tidak dapat melaksanakannya. Di samping itu juga, guru
terkadang kurang inovatif dan kreatif. Pembelajaran yang monoton disebabkan
oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya sarana mendukung dalam
membelajarkan pendidikan jasmani. Kegiatan-kegiatan pembelajaran lempar
cakram yang monoton akan berdampak pada motivasi belajar menurun atau
pembelajaran tidak optimal. Jika dalam belajar penguasaan materi siswa menurun,
7
Hasil pengamatan sementara yang peneliti lakukan pada praktek lempar
cakram menunjukkan bahwa kelas XI (6 kelas) di SMA Negeri 3 Binjai semuanya
telah melakukan praktek lempar cakram. Data yang diperoleh dari guru
Pendidikan Jasmani bahwa hasil pencapaian kriteria ketuntasan maksimal (KKM)
kelas XI-IA1 merupakan kelas yang paling rendah pencapaian KKM-nya
dibandingkan kelas lainnya yaitu 17 orang (36,7%) sedangkan yang tidak tuntas
yaitu 29 orang (63,3%) dari 46 siswa (lihat data lampiran reduksi nilai tes awal).
Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
untuk mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 75, sedangkan untuk persentase
ketuntasan klasikal (PKK) atau siswa sudah tuntas dalam belajar yaitu 80%
(Aqib, 2009). Pembelajaran lempar cakram yang kurang dipahami siswa dan
kurang dapat dilakukan dengan baik (benar) yaitu cara atau teknik memegang
cakram, cara melakukan awalan, cara melempar cakram, dan sikap badan setelah
melempar cakram.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti pembelajaran lempar
cakram dengan memilih judul “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram
Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media
Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah: bagaimana meningkatkan pembelajaran pendidikan
8
digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani materi lempar cakram?
Apakah gaya mengajar yang digunakan guru sudah efektif meningkatkan
pemahaman siswa? Apakah penerapan gaya mengajar penemuan terbimbing dapat
mengoptimalkan pembelajaran lempar cakram? Bagaimana cara memodifikasi
alat lempar cakram? Apakah dengan media modifikasi alat lempar cakram dapat
mengoptimalkan pembelajaran siswa?
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, cakupannya luas maka peneliti
membatasi penelitian pada “Optimalisasi Pembelajaran Lempar Cakram Dengan
Menggunakan gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Dengan Media Modifikasi
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana optimalisasi pembelajaran lempar cakram
dengan menggunakan gaya mengajar penemuan terbimbing dengan media
modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini dilakukan sesuai
dengan judul dan permasalahan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui
9
penemuan terbimbing dengan media modifikasi pada siswa kelas XI SMA Negeri
3 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Binjai dalam
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran pendidikan
jasmani.
2. Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 3 Binjai agar
dapat menerapkan gaya mengajar penemuan terbimbing dan menggunakan
media modifikasi dalam materi olahraga lainnya selain lempar cakram, seperti
alat tolak peluru.
3. Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa SMA
Negeri 3 Binjai agar lebih kreatif dalam memodifikasi alat atau sarana yang
digunakan dalam olahraga.
4. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya tentang gaya mengajar penemuan
terbimbing dengan media modifikasi.
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa PJKR yang melakukan penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan media modifikasi pada alat lempar cakram yang
dijadikan alternatif dapat meningkatkan optimalisasi pembelajaran lempar cakram
pada pelajaran pendidikan jasmani bagi siswa Kelas XI-IA1 SMA Negeri 3
Binjai.
5.2. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut :
1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 3 Binjai untuk
menggunakan alat yang dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan untuk
optimalisasi pembelajaran lempar cakram.
2. Kepada guru yang akan melaksanakan pembelajaran ini diharapkan dapat
membangkitkan motivasi siswa agar tidak malu untuk bertanya hal-hal yang
kurang dipahami tentang teknik dasar lempar cakram.
3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
strategi atau modifikasi alat lainnya.
63
4. Kepada peneliti selanjutnya, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan dan bahan perbandingan untuk peneliti yang akan memilih topik
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta.
Ali, M. 2004. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Bandung: UPI Press.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Guru SD,SLB,TK.
Bandung: Yrama Widya.
Carin. 1993. Tahapan Pembelajaran Penemuan. Dari: www.anwarkholil.
blogspot.com/2008/04, Diakses tanggal 19 Desember 2012.
Depdikbud. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Dimyati, dkk, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, B.S. 2008. Rahasia Sukses Belajar, Cetakan Kedua, Jakarta: Rineka
Cipta.
Dzaki, M.F. 2009. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided
Discovery Learning). Diperoleh dari http://penelitiantindakankelas. blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html.
Garry A.C. 2000. Atletik untuk Sekolah. Jakarta: CV. Ipa Abong
Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi
Aksara.
________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran, Cetakan Ketiga, Jakarta: Bumi
Aksara.
Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani. Cetakan Pertama, Bandung: Grafindo
Media Utama.
Kristianto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani
& Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Penemuan
Terbimbing. Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika.
Mustaqim, 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Ngasimin dan Soepartono. 1997. Pendekatan Pembelajaran. Cetakan Pertama. Jakarta: Prenada Media Group.
Ngatiyono, 2006. Pendidikan Jasmani. Solo: PT Tiga Serangkai.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nur. 2000. Langkah-langkah Strategi pembelajaran PQ4R. Dari: www.docs.
google.com, diakses tanggal 23 Desember 2012.
PPPG. 2004. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riyadi, Tamsir. 1985. Atletik. Cetakan Pertama.Semarang: Aneka Ilmu
Roestiyah, 2001. Dimensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Roji, 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Surakarta: Yudhistira
Rukmana, A. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal,
Pendidikan Dasar. Nomor: 9 - April 2008.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana. Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sudrajat, A. 2007. Media Pembelajaran. Dari: www.akhmadsudrajat.wordpress.
com, (diakses tanggal 20 Desember 2012).
Suherman, A. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan & Kompetisi
Siswa SMU/SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.
UT. 1997. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.
www.aprilianovantara.blogspot.com/2011_10_01_archive.html, penjasorkes.
Diakses tanggal 19 Desember 2012.
www.ubay-thereds.blogspot.com, 2011. Diakses tanggal 19 Desember 2012.
www.wikipedia.com, Atletik. Diakses tanggal 19 Desember 2012.
www.zanikhan.multiply.com, 2008, Minat Belajar Siswa. Diakses tanggal 19
Desember 2012.
Yoyo, Yusuf dan Adang Suherman. 2000. Atletik. Departemen Pendidikan dan