i
REPRESENTASI PELANGGARAN HAM DALAM FILM
PENGKHIANATAN G30S
(Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh:
ANDHI JOKO KUNCORO
A220040030
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
v MOTTO
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesaat.
(Terjemahan Q.S. Al-Fatihah : 6-7)
Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kemampuannya. (Terjemahan Q.S. Al Baqarah: 286)
vi
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak Ibuku tercinta, terima kasih atas segala kasih sayang, doa, bimbingan, dan yang dengan ikhlas telah memberikan dukungan materiil dan spirituil. 2. Untuk kedua adik ku Hanan dan Agustina, terimakasih untuk dukungan dan
semangat serta doanya.
3. Partner dan penyemangat hidup ku Oktavia Dwi Anjani, terimakasih untuk doa, sabar menemani ku.
4. Keluarga besarku, terima kasih atas segala kasih sayang, doa, dukungan, dan perhatian yang tak pernah berhenti.
5. Teman-teman dan sahabat-sahabatku, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan, kemudahan dan kedamaian berpikir dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Representasi Pelanggaran Ham dalam Film Pengkhianatan G30S (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)”. Penyusunan skripsi ini mengalami banyak kesulitandan, hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, kesulitan maupun hambatan dapat terlewatkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. N. Setyaningsih, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.
2. Dra. Hj. Sri Arfiah. SH. M.Pd., Ketua Progdi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dan sekaligus selaku penguji II.
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 10
x
2. Ketentuan Hukum tentang HAM ... 13
3. Pelanggaran HAM ... 19
4. Film dan Semiotika ... 26
5. Semiotika dalam Film ... 25
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 32
C. Desain Kerangka Pemikiran ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
B. Strategi dan Pendekatan Penelitian ... 36
C. Sumber Data ... ... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ... 37
E. Validitas Data ... ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Film ”Pengkhianatan G30S/PKI” ... 45
1. Latar Belakang Film ... 45
2. Unsur-Unsur Intrinsik Film “Pengkhianatan G30S/PKI” ... 46
xi
C. Pembahasan ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 95
B. Implikasi ... 96
C. Saran ... 96
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Pemikiran ... 34
3.1. Skema Analisis Interaktif... . 42
4.1. Cover Film “Pengkhianatan G 30 S/PKI”... 46
4.2. Penculikan terhadap Jendral Ahmad Yani... . 55
4.3. Penculikan terhadap Jendral Soeprapto... 56
4.4. Penculikan terhadap Jendral S Parman... 57
4.5 Penculikan terhadap Jendral Soetoyo... 59
4.6 Penculikan terhadap Jendral D.I.Panjaitan... 60
4.7 Penculikan terhadap Jendral Haryono... 62
4.8 Penculikan yang gagal terhadap Jendral A.H. Nasution... 64
4.9 Ade Irma Menjadi Korban... 65
4.10 Penculikan Piere Tendean yang Disangka sebagai Jendral Nasution... 67
4.11 Penyiksaan Para Jendral di Lubang Buaya... . 70
4.12 Gerwani juga Melakukan Penyiksaan dengan Silet... . 71
4.13 Pembunuhan Terhadap Penjaga Rumah Jendral D.I. Panjaitan... 73
4.14 Pembunuhan Terhadap Jendral A.Yani... 74
4.15 Pembunuhan Terhadap para Jendral di Lubang Buaya... 74
4.16 Penangkapan-Penangkapan yang Dilakukan terhadap para Jendral ... 77
4.17 Penangkapan terhadap Eks Anggota/Simpatisan PKI... 79
4.18 PKI memasukkan mayat jendral ke Lubang Buaya... 84
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
REPRESENTASI PELANGGARAN HAM DALAM FILM
PENGKHIANATAN G30S
(Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)
Andhi Joko Kuncoro, A220040030, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013, xiv + 97 halaman. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah film Pengkhianatan G30S menggambarkan adanya pelanggaran HAM di masa lalu serta untuk menggambarkan representasi pelanggaran HAM dalam film Pengkhianatan G30S.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan dengan metode semiotika, yaitu menggali konstruksi makna melalui kode-kode dalam film. Strategi penelitian menggunakan studi kasus tunggal terperancang, yaitu memusatkan perhatian pada suatu kasus secara mendetail dan subyek yang diteliti terdiri dari satu unit dan dibatasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih yaitu muatan pendidikan karakter dalam film “Pengkhianatan G30S”. Sumber data diperoleh dari film “Pengkhianatan G30S”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi langsung, dokumentasi, dan studi pustaka. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif model interaktif yang dimulai dari proses pengumpulan data, reduksi data, hingga pada penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh setelah menyaksikan film ”Pengkhianatan G30S”, maka dapat dikemukakan beberapa jenis pelanggaran HAM yang terkandung dalam film tersebut. Pelanggaran HAM tersebut meliputi: Penculikan, Penyiksaan, Pembunuhan, Perampasan kemerdekaan, dan Penghilangan orang secara paksa. Pelanggaran HAM tersebut sesuai dengan UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM adalah termasuk pelanggaran HAM berat. Pengadilan terhadap pelaku pelanggaran HAM di masa lalu telah dilakukan oleh pemerintah baik melalui pengadilan militer terhadap pelaku militer maupun pengadilan negeri untuk pelaku non militer. Pelanggaran HAM juga terjadi pasca gerakan 30 September 1965 yaitu perburuan, penangkapan, dan pembantaian terhadap eks anggota/simpatisan PKI. Ini termasuk kejahatan genosida (pembunuhan besar-besaran) yang tentunya bertentangan dengan HAM.