• Tidak ada hasil yang ditemukan

S POR 1005415 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S POR 1005415 chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta penampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran kestabilan emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan hidup bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang di rencanakan secara sistimatis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang di selenggarakan di sekolah baik dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai

ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,

(2)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa secara seimbang”. Pendidikan jasmani memiliki peranan penting bagi pendidikan jasmani di sekolah karena dalam usia tersebut siswa sangat berpengaruh pada aspek psikologinya yang terutama pada tingkat kecemasan dan kepercayaan diri.

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani, sesuai pengamatan penulis selama ini proses mengajar masih menekankan pada

penguasaan keterampilan yang menjadi tujuan utama pembelajaran tanpa memperhatikan karakteristik siswa dan jenis olahraganya. Seingga tanpa di sadari pengajar terlalu fokus pada aspek psikomotornya (keterampilan gerak), melupakan hal yang pentingnya yaitu aspek afektif dan kognitif.

Aktivitas pembelajaran senam lantai termasuk kedalam salah satu bentuk aktivitas dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diajarkan di sekolah, seperti yang tercantum dalam Buku Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan berikut.

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobic serta aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

(3)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan ruang lingkup pendidikan jasmani, senam lantai merupakan salah satu bagian dari pembelajaran penjas yaitu aktivitas senam. Pada program pendidikan jasmani, senam lantai diberikan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran senam lantai di sekolah meliputi senam lantai tanpa alat dan menggunakan alat. Pembelajaran senam lantai kerap tidak disukai siswa karena mereka cenderung merasa takut dan tidak mau ketika harus

melakukan aktivitas belajar senam lantai. Hal ini disebabkan oleh ketakutan, yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa cemas dan tidak adanya rasa kepercayaan diri untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Faktor lain yang menyebabkan siswa merasa demikian adalah materi senam lantai yang menurut mereka dapat membahayakan diri mereka.

Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk dapat penekanan di dalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang di persyaratkan nya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu, senam juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana mengatur tubuh secara efektif dan efesien.

Senam yang di kenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris yaitu Gymnastics, atau Belanda Gymnastiek. Kata gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya metrupakan serapan dari kata Yunani, gymnos, yang berarti telanjang. Menurut

Warner dalam Mahendra (2007:9) mengatakan “senam dapat di artikan sebagai

bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang di rancang untuk

meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta

(4)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terencana, disusun serta sistimatis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menambahkan nilai-nilai spiritual”.

Dari pengertian-pengertian di atas, menjelaskan bahwa senam merupakan suatu bentuk latihan tubuh yang dilakukan secara sistematis pada lantai atau pada alat yang di rancang dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan,

kelincahan, koordinasi, dan control tubuh serta menanamkan nilai-nilai spiritual. Salah satu senam yang di pelajari di sekolah yaitu senam lantai. Senam lantai adalah senam yang dilakukan di atas matras, unsur gerakan nya tersendiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu saat meloncat. Baling-baling merupakan salah satu bagian dari rangkaian gerak senam lantai. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya materi senam lantai, siswa SMA pasti sudah tidak asing lagi dengan materi senam lantai yang salah satu tugas geraknya adalah baling-baling. Menurut Mahendra (2003:167) “Baling -baling adalah gerak dinamis yang berkelanjutan yang memindahkan berat badan

dari ”kaki-tangan-tangan-kaki-kaki”. Gerakan baling-baling berlangsung ke depan dalam garis lurus, yang bergerak secara horizontal ketika setiap bagian tubuh di tumpukan ke lantai.

Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani pada cabang olahraga tertentu diperlukan berbagai unsur gerak yang memerlukan keterampilan khusus yang sesuai dengan kemahiran siswa, dan para siswa mempelajari secara bertahap serta harus sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru . pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah, kurangnya penguasaan

keterampilan teknik, banyaknya siswa yang takut dan cemas yang mengakibatkan kurangnya rasa kepercayaan diri dan meningkatnya kecemasan pada diri siswa,

(5)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecemasan dan ketidakpercayaan diri siswa merupakan suatu kondisi psikologis yang biasa dialami ketika belajar. Yang menjadi masalah, kedua kondisi psikologis tersebut kerap terjadi dalam pembelajaran Penjas. Penjas sebagai wahana pengembangan diri melalui aktivitas jasmani dan olahraga tidak dapat mengesampingkan aspek psikologis siswa. Psikologi olahraga merupakan bidang baru yang memanftaakan prinsip, konsep, fakta dan metode psikologi dan

menerapkannya dalam aspek aktivitas olahraga, seperti aspek belajar, keterampilan, penampilan, pelatihan dan pengembangan.

Penerapan psikologi olahraga dalam aktivitas olahraga diarahkan pada dua tujuan pokok yaitu mempelajari bagaimana faktor-faktor psikologis dapat mempengaruhi penampilan fisik individu dan memahami bagaimana partisipasi dalam olahraga dapat mempengaruhi secara positif perkembangan kesehatan, dan kesempurnaan psikologis individu.

Ketegangan yang berlebihan dan berlangsung relatif lama dapat menyebabkan kecemasan (anxienty). Hidayat (2008:272) menerangkan kategori kecemasan sebagai berikut:

Kecemasan dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu: “kecemasan bawaan

(trait anxiety) yaitu sifat cemas yang telah melekat pada diri seseorang merupakan sifat pembawaan orang tersebut. Dan kecemasan sesaat (stat anxiety) adalah keadaan emosi yang muncul pada diri seseorang bersifat sementara pada saat atlet menghadapi berbagai permasalahan khususnya dalam menghadapi pertandingan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosi dari seorang siswa dalam mempersepsikan kondisi dalam hal ini suatu pembelajaran sebagai situasi ancaman bagi kesiapan mentalnya.

Dalam pembelajaran senam lantai, percaya diri menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang siawa. Masalah kurang atau hilang rasa percaya diri

(6)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Self confidence (rasa percaya diri) erat sekali kaitannya dengan falsafah

pemenuhan diri (self fulfilling prophesy) dan keyakinan diri (selfefficacy), adanya harapan negatif serta harapan positif terhadap suatu hal yang akan dilakukan. Harapan negatif akan dapat menghasilkan hasil yang negatif pada penampilan dan harapan positif akan menghasilkan hasil yang positif pula pada penampilan. Kemudian harapan-harapan tersebut juga sangat dipengaruhi oleh

rasa keyakinan dari dimana ia berkeyakinan akan menyelesaikan tugasnya dengan

baik. Nurhati (2002) dalam Darsono (2011:28) menjelaskan bahwa “Kepercayaan

diri merupakan landasan bagi setiap individu dalam melakukan berbagai aktivitas

kehidupan”. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang sangat penting

dalam diri siswa. Pembelajaran Penjas seharusnya dapat menumbuhkan dan memupuk kepercayaan diri siswa, bukannya membuat mereka tidak percaya diri dan enggan terlibat dalam pembelajaran Penjas.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keyakinan diri yang kuat akan memberikan rasa percaya diri. Oleh sebab itu siswa akan menjadi lebih tenang, ulet, tidak mudah patah semangat, terus berusaha mengembangkan strategi dan membuka berbagai peluang bagi dirinya sendiri, akibatnya hal ini akan lebih memberikan kesempatan pada dirinya untuk memperoleh momentum atau saat yang tepat untuk bertindak dalam aktivitas pembelajaran senam lantai.

Penulis tertarik dalam penelitian ini dikarenakan kondisi kecemasan dan kepercayaan diri siswa dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa, dikarenakan percaya diri merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap siswa, sebab siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi cenderung dapat mengikuti seluruh pelajaran dengan baik dan lebih memilki keyakinan dalam

menghadapi tantangan hidup. Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa salah satunya dengan cara mengajarkan materi baling-baling dalam pembelajaran senam

(7)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka belum bisa bagaimana caranya melakukan gerakan baling-baling dengan cara yang benar.

Kondisi kecemasan dan kepercayaan diri siswa disebutkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar Penjas memang tidak terbatas pada aspek psikomotor saja, tetapi lebih luas mencakup aspek kognitif dan aspek afektif dari siswa.

Dari pemaparan diatas, penulis tertarik untuk mengkaji hubungan antara

kecemasan dan kepercayaan diri dengan judul “Hubungan Antara Tingkat

Kecemasan dan Kepercayaan Diri Siswa Dengan Hasil Belajar Senam Lantai”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Kondisi kecemasan dan kepercayaan diri siswa dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa, dikarenakan percaya diri merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap siswa, sebab siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi cenderung dapat mengikuti seluruh pelajaran dengan baik dan lebih memilki keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup. Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa salah satunya dengan cara mengajarkan materi baling-baling dalam pembelajaran senam lantai. Pembelajaran senam lantai pada gerakan baling-baling merupakan kegiatan olahraga yang cukup sulit bagi sebagian siswa di sekolah, khususnya bagi siswi yang belum biasa untuk melakukan gerakan baling-baling, karena pembelajaran baling-baling merupakan satu hal yang sangat menakutkan, karena pada umumnya mereka belum bisa bagaimana caranya melakukan gerakan baling-baling dengan cara yang benar.

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data, dan analisis dari data tersebut, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah:

(8)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa dengan hasil belajar senam lantai pada geraka baling-baling? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan

dan kepercayaan diri siswa dengan hasil belajar senam lantai pada gerakan baling-baling?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan siswa dengan hasil belajar senam lantai pada gerakan baling-baling?

2. Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa dengan hasil belajar senam lantai pada geraka baling-baling?

3. Ingin mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan kepercayaan diri siswa dengan hasil belajar senam lantai pada gerakan baling-baling?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka

penelitian ini diharapkan memberi manfaat seperti berikut. 1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis penelitian dapat menjadi referensi atau sumbangan

pikiran bagi penelitian lain yang lebih mendalam khusunya dalam aspek psikologis di bidang Pendidikan Jasmani

(9)

ARDILES, 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis

a. Informasi yang di peroleh dari hasil penelitian ini sebagai dasar untuk mengembangkan hasil penelitian di masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan masukan kepada guru penjas bahwa mental dalam hal ini aspek psikologis lebih khususnya kecemasan dan kepercayaan diri dapat mempengaruhi pembelajaran senam lantai.

c. Sebagai tambahan informasi bagi penulis tentang hubungan antara tingakat kecemasan dan kepercayaaan diri dengan hasil belajar senam lantai.

d. Dapat memberikan motivasi bagi siswa kususnya dalam pembelajaran senam lantai.

E. Batasan Penelitian

Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang

sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:

1. Masalah yang penulis teliti adalah tentang hubungan antara tingkat kecemasan dan kepercayaan diri siswa dengan hasil belajar senam lantai pada gerakan baling-baling.

2. Subjek atau sampel penelitian adalah siswa SMA Negeri 15 Bandung kelas XI.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. 4. Instrumen penelitian berupa tes ketrampilan baling-baling serta angket

Referensi

Dokumen terkait

hasil analisis data didapatkan bahwa pemberian berbagai bentuk sediaan daun pegagan baik dalam bentuk ekstrak, daun segar, maupun bentuk air rebusan mampu menurunkan

We, then, deployed spatial association rule mining (as one of the spatial data mining analyses) to extract the association between asthmatic allergy prevalence

Dari hasil kajian dengan menggunakan metode Bootstrap Aggregating (Bagging) regresi logistik biner diperoleh tiga variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Undang

nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tahlilan, di antaranya nilai aqidah, nilai ibadah, nilai syadaqah, nilai pendidikan, dan nilai silaturahmi, dan tidak

Suami istri tersebut ingin menabung setiap tahun selama 15 tahun mulai tahun ini untuk biaya pendidikan anak mereka kelak di universitas.. Setiap tahun mereka ingin menabung sebesar

Implementasi Alat Bantu Pembelajaran Terhadap Pola Gerak Dominan Pada Pembelajaran Senam (Studi Penelitian Tindakan Kelas di SDN Saketi 1), di bawah Bimbingan Drs..

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam- dalamnya kepada segenap pihak yang telah berperan dalam penyusunan tugas akhir ini dan juga yang