INFORMATION ABOUT
IPERINDO
INFORMASI TENTANG
IPERINDO
Sejarah IPERINDO
Sejarah terbentuknya Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (IPERINDO) dimulai sejak dekade 1950-an. Pada tahun tersebut, sejumlah perhimpunan dunia usaha industri galangan mulai berdiri seiring dengan berkembangnya industri galangan. Pada tahun 1953, berdiri Kesatuan Pengusaha Perkapalan Nasional Indonesia (KAPENI) dengan anggota pada pelaku usaha industri galangan kapal swasta.
Pada 1957, berdiri organisasi Gabungan Galangan Indonesia (GGI) dengan anggota terdiri dari galangan kapal milik Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dinasionalisasi oleh Pemerintah RI. Pada tahun 1960, berdiri Gabungan Perusahaan Sejenis Industri Kapal yang disusul dengan berdirinya Organisasi Perusahaan Sejenis Industri Kapal (1964).
Dengan demikian, sebelum terbentuknya IPERINDO, pelaku usaha industri galangan kapal nasional terhimpun ke dalam empat organisasi yang berbeda-beda. Melihat kondisi itu, Pemerintah berkeinginan agar keempat organisasi
INFORMASI
TENTANG IPERINDO
INFORMATION ABOUT
IPERINDO
History of IPERINDO
The history of Indonesia Shilbuilding and Offshore Association (IPERINDO) began in the 1950s. In those days a number of organizations of shipyards began to be formed in line with the growth of the shipyard industry. The year 1953 saw the birth of KAPENI (Union of Indonesian Shipyard Owners) with members consisting of private commercial shipyard owners.
1957 saw the birth of GGI (Association of Indonesian Shipyards) with members consisting of shipyards owned by the Government of of East India which later on was nationalized by the Government of The Republic Of Indonesia. In the year 1960 The Union of Similar Ship Building Industry Companies was set-up followed in 1964 with The Organization of Similar Ship Industry Companies.
Before IPERINDO, national shipyard owners were divided into four different organizations. Considering this condition, the government
tersebut melebur menjadi satu organisasi.
Kemudian sejumlah tokoh galangan kapal nasional yakni Soelarto Hadi Soemarto, Sukirjo, John Sibih, Pit Sibih dan Mardanus mendirikan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1968. Sejak saat itu, empat organisasi yang sebelumnya telah berdiri disatukan.
IPERINDO diakui keberadaannya oleh Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Maritim No.Kb.4/3/1 tertanggal 20 Mei 1968. Sejak saat itu, organisasi galangan kapal di Indonesia terhimpun ke dalam satu wadah perhimpunan usaha yakni IPERINDO. Sempat muncul organisasi non- IPERINDO pada tahun 1973 yakni Ikatan Industri Kapal Seluruh Indonesia (IKAPSI), akan tetapi setahun kemudian pada 1974, IKAPSI kembali bergabung dengan IPERINDO.
Setelah IKAPSI bersatu dengan IPERINDO, Pemerintah kemudian menetapkan IPERINDO sebagai satu-satunya wadah organisasi bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang usaha industri galangan kapal berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No.Dir 87/2/18 tertanggal 29 Maret 1975. Sejak bersatu, IPERINDO terus bertransformasi menjadi organisasi yang modern dengan jumlah anggota yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
wished that these four organizations be merged into one.
Then, a number of national shipyard figures such as Soelarto Hadi Soemarto, Sukirjo, John Sibih, Pit Sibih and Mardanus decided to form “Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) in Jakarta on March 11, 1968. From then on, four organizations were united into one.
IPERINDO was legalized by the government through a Decision Letter by The Maritime Minister No.Kb.4/3/1 dated 20 Mei 1968. There was a time, 1973, when a non-IPERINDO organization named IKAPSI (Association of Indonesian Ship Industry) or in Bahasa Indonesia “Ikatan Industri Kapal Seluruh Indonesia” started. It didn’t take long, only a year, because in 1974 IKAPSI reunited with IPERINDO.
After this, the Government issued an order through Decision Letter of the Director General Sea Transportation No.Dir 87/2/18 dated 29 Maret 1975 that IPERINDO is the only Association of Shipyard Companies recognized by the government. Since then, IPERINDO kept transforming to become modern organization with continuing increase in members from year to year.
Daftar Ketua Umum
Hingga hari ini, Susunan Pengurus IPERINDO telah melewati 14 periode kepengurusan dengan Ketua Umum yang pertama adalah Soekirjo (1968— 1974). Untuk periode 2018-2022, Ketua Umum IPERINDO adalah Eddy Kurniawan Logam. Berikut adalah daftar dan biodata Ketua Umum IPERINDO dari masa ke masa.
PERIOD CHAIRMAN
1968—1974 Soekirdjo
Dikenal sebagai salah satu pendiri IPERINDO dan menjadi Ketua Umum pertama periode 1968—1974 setelah organisasi ini dibentuk pada tahun 1968.
Known as one of the founders of IPERINDO and became the irst General Chairperson of the period 1968-1974 after this organization was formed in 1968. 1974—1979
1979—1984 1984—1989 1989—1993
Soelarto Hadisoemarta
Memimpin organisasi ini dengan solid selama empat periode berturut-turut yakni terhitung sejak tahun 1974 hingga 1993. Salah satu keberhasilannya adalah pengadaan sekretariat DPP IPERINDO.
Leading this organization solidly for four consecutive periods, from 1974 to 1993. One of the successes was the procurement of the IPERINDO DPP secretariat.
List of Chairman
IPERINDO has undergone 14 changes in leadership with the first Chairman Soekirjo (1968—1974). For the period 2018-2022, the Chairman is Eddy Kurniawan Logam. Following is a list of IPERINDO Chairmen from time to time.
PERIOD CHAIRMAN
1993—1999 Hermawan Kartowisastro
Meskipun berlatar belakang militer, tetapi semangatnya untuk memajukan galangan nasional sangat kuat. Itulah mengapa dia dipercaya memimpin IPERINDO selama 1993
hingga 1999.
Even though he has a military background, his passion for advancing the national shipyard is very strong. That was why he was trusted to lead IPERINDO from 1993 to 1999.
1999—2005 2005—2008
Joeswanto Karijodimedjo
Dia memimpin IPERINDO selama dua periode yakni periode tahun 1999—2005 dan 2005—2011. Banyak terlibat dalam menyuarakan program pemberdayaan industri kapal melalui Inpres No.5 tahun 2005 dan pembangunan kapal Carakaya Jaya.
He led IPERINDO for two periods namely the period 1999-2005 and 2005-2011. He was much involved in voicing the ship industry empowerment program through Presidential Instruction No.5 of 2005 and the construction of the Carakaya Jaya ship.
2008—2011 Harsusanto
Memimpin IPERINDO pada periode 2008 hingga 2011. Pada masanya, lahir industri perkapalan dan industri lepas pantai nasional bangkit yang diikuti dengan sejumlah progam aksi guna memberdayakan industri galangan kapal nasional.
Leading Iperindio in the period 2008 to 2011. At that time, the national shipbuilding and ofshore industry was born, followed by a number of action programs to empower the national shipyard industry
PERIOD CHAIRMAN
2011—2014 Tjahjono Roesdianto
Memimpin IPERINDO pada periode 2011 hingga 2014. Sosoknya sangat mendorong seluruh pembangunan kapal milik pemerintah maupun badan usaha milik negara dilaksanakan di galangan nasional.
Leading IPERINDO in the period 2011 to 2014. His igure strongly encouraged the entire construction of government-owned and state-owned vessels to be carried out in the national shipyard.
2014—2018 2018— Sekarang
Eddy Kurniawan Logam
Terpilih sebagai Ketua Umum IPERINDO pada 2014-2018 dan kembali terpilih untuk periode 2014-2018-2022. Dia tidak pernah berhenti menyuarakan pentingnya insentif iskal dan moneter yang aquel bagi industri galangan guna mendukung program mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Chosen as General Chairman of IPERINDO in 2014-2018 and re-elected for the period 2014-2018-2022. He never stopped voicing the importance of monetary and iscal incentives that are equal for the shipyard industry to support the program to realize Indonesia as the World Maritime Axis.
Tujuan IPERINDO
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART), tujuan berdirinya organisasi IPERINDO adalah untuk menggalang dan mengembangkan potensi industri kapal, industri lepas pantai, industri penunjang serta konsultasi jasa maritim dan klasiikasi yang mencakup segenap badan usaha swasta, koperasi, dan badan usaha milik negara yang melaksanakan kegiatan pembangunan, perawatan kapal dan bangunan lepas pantai, produksi bahan baku dan alat penunjang dan jasa konsultasi dan pengawasan dalam bidang industri maritim da menjadikannya sebagai salah satu sektor industri yang tangguh dan mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri serta mampu bersaing di pasar global.
Fungsi IPERINDO
Merupakan wadah untuk mempersatu-kan pendapat para anggota dalam rangka menciptakan iklim yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kapal, industri lepas pantai, industri penunjang, konsultan jasa maritim dan klasiikasi. Mewakili kepentingan bersama para
anggota melaksanakan upaya yang perlu bersama instansi pemerintah dan pihak non-pemerintah di dalam maupun di luar negeri untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebagai sumber resmi mewakili seluruh anggota sejauh yang berkaitan dengan suara/pendapat dan saran yang
Objectives of IPERINDO
Based on the Articles of Association and Bylaws (AD/ART) the Purpose IPERINDO is to raise and develop the ship industry potential, offshore industry, supporting and consultation of maritime services and classification covering all private businesses, cooperatives, and state-owned enterprise conducting development, ship building maintenance and offshore facilities, production of raw materials and supporting equipment and consultation services as well as supervision of the maritime industry and making it as one of the strong sector of industry capable of fulfilling local needs and capable of being competitive in the global market.
Function of IPERINDO
It is a tool to unite members’ ideas to create a climate that will encourage and development of the shipping industry, offshore industry, supportng industries and maritime services consultancy and classificaton.
Representing the common interests to conduct activities together with government institutions and non-governmental agencies within the country as well overseas to achieve the goals of the organization.
As the oicial source representing all the members in as far as it is concerned with ideas, suggestions and opinions
disampaikan kepada pihak pemerintah, lembaga legislative dan pihak non-pemerintah maupun masyarakat.
Kantor Pusat
Kantor pusat IPERINDO merupakan gedung yang dibeli pada tahun 1993 dengan dana hasil sumbangan para anggota IPERINDO yang memperoleh pekerjaan untuk membangun kapal pada proyek Kapal Caraka Jaya.
conveyed to the government, legislative and non-governmental parties as well as the society at-large.
Head Oice
The head quarter of IPERINDO is located within a building bought in 1993 with funds donated by the members who got jobs to build a ship in the Caraka Jaya Ship project.
IPERINDO’s Head Office in Jakarta :
Komplek Griya Inti Sentosa,
Jl. Griya Agung, Blok O No.77, Sunter, Jakarta Utara Indonesia, 14350. Telp +62-21-6404253, 641 1513. Fax : +62-21-640 4253
Email: [email protected], Website: www.iperindo.org
Kantor pusat IPERINDO memiliki empat staf yang bertugas melayani kepentingan pengurus dan anggota
setiap hari. Mereka adalah Yuli
Yati Karolina Surbekti, Eva Haeva, Muhammad Iskandar, dan Sukarman.
The IPERINDO head office has four staff who are in charge of serving the interests of administrators and members every day. They are Yuli Yati Karolina Surbekti, Eva Haeva, Muhammad Iskandar, and Sukarman.
Kantor Cabang
Seiring dengan perkembangan industri galangan kapal serta kebutuhan organisasi, maka IPERINDO membuka sejumlah kantor cabang di Indonesia. Hingga saat ini, terdapat dua kantor cabang yakni Cabang Jawa Timur dan Cabang Kepulauan Riau.
1.
Cabang Jawa Timur
Pada periode tahun 1980, industri perkapalan di Indonesia mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif dan mampu memproduksi kapal-kapal yang memadai se-jalan dengan pesatnya per-kembangan industri angkutan laut. Sejalan dengan kondisiitu, pelaku usaha di bidang industri perkapalan memandang perlunya meningkatkan peran organisasi dengan membentuk cabang IPERINDO.
Pembentukan cabang dimaksudkan agar kehadiran IPERINDO dapat dirasakan lebih luas oleh para anggota dan stakeholders lainnya. Dengan mempertimbangkan per-tumbuhan industri kapal dan dok, maka Jawa Timur dipilih sebagai provinsi yang tepat untuk membentuk cabang pertama di Indonesia.
Pada tanggal 1 September 1980, IPERINDO menerbitkan Surat Keputusan No. 012/SK/IP/80 tentang Pembentukan IPERINDO Cabang Jawa Timur.
Branch Oices
In line with the growth of the shipping industry and the needs of the organization IPERINDO opened a number of branch offices in Indonesia. To date there are two branch offices, namely East Java Branch and Riau Archipelago Branch.
1. East Java Branch
In the 80s Indonesia’s shipping industry began to show positive growth and was capable in producing ships enough to provide the rapid growth of sea transportation. In accordance, shipping industry practitioners saw the need to increase the role of the organization by opening an IPERINDO Branch.
By setting up a branch, the presence and wider reach of IPERINDO can be felt by members and other stakeholders. By considering the growth of shipping and dock industry, East Java was chosen as the right province to have the the first Indonesian Branch. On the 1st of September
1980, IPERINDO issued Decision Letter No. 012/SK/ IP/80 establishing the East Java Branch.
Today, the management team for the period 2018-2022 based on Decision Letter No.005/SK/DPC/IP-Jatim/IX/2018 is as follows :
Board of Advisors
1. Ir. Drajat Irawan, SE, M. : Head East Java Disperindag
2. Eko Julianto, M.Sc. : Director PPNS
3. Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, Ph. D. : Lecturer FTK ITS 4. Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M. Sc, MM, MRINA. : BPPT
5. Dr. Suparto Wijoyo, SH, M.Hum. : Lecturer Unair
6. Ir. Akhmad Basuki Widodo, MSc, MRINA. : Lecturer Teknik Perkapalan UHT
7. Romeo Hasan Basri : PT Dok Perkapalan Lamongan
Board of Management
Branch Chairman : Momon Hermanto
Vice Branch Chairman : Drs M. Luti Sulaiman
Secretary : Andi Yusuf
Vice Secretary : Bayu Witjaksono
Treasurer : Ir.Erikson Kepas Sianipar, MBA
Vice Treasurer : Firmansyah
BOARD OF IPERINDO
EAST JAVA BRANCH PERIOD 2018-2022
Ketua Cabang : Soedarsono
Branch Chair President Director of PT Dok & Perkapalan Surabaya
Wakil Ketua : Soerjadji
Vice Chair Director of CV Djawimex
Bendahara : Agus Bintoro
Treasure Director of PT Dumas Tanjung Perak Shipyard
Pembantu : Amin Mallalangi
Assistance PT Industri Kapal Indonesia
Sekretaris : Soeradio
Secretary Sea Transportation IV Regional Oice
Organization, Membership and Funds Department
Chief : Ir. Ben Santoso
Vice-Chief : Robert Susanto Tjioe
Advocacy Department
Chief : Bambang Sutrisno, SH
Vice-Chief : Busmin Nainggolan
Steel Ship Industry Department
Chief : Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT
Vice-Chief : Ir. Nugroho Basuki
Non-Ferrous Ship Industry Department
Chief : Ir. Hery Priyanto
Vice-Chief : Ronald Iskandar Budiman
Supporting Industry Department
Chief : Dwi Purnomo
Vice-Chief : B. Budi Hartono
Classiication and Consultant Department
Chief : Fariz Maulana Noer, M.Sc
Vice-Chief : Hero Tirta, SH
Cooperation and Promotion Department
Chief : Ir. Eko Prasetyanto
Vice-Chief : Diana Rosa
HRD Department
Chief : Amrullah SE
Vice-Chief : Rizal
Ship Repairs Department
Chief : Dwi Arisandi
Vice-Chief : Achmad Surono
Ofshore Supporting Industry Department
Chief : Yudi Punggih Hindarto
2. Cabang Kepulauan Riau
Pada tahun 2018, sejalan dengan perkembangan industri perkapalan di Indonesia, maka IPERINDO memandang perlu untuk menambah kantor cabang di Kepulauan Riau. Di daerah tersebut, jumlah anggota IPERINDO saat ini mencapai 21 perusahaan galangan. Pembahasan resmi pembentukan IPERINDO cabang Kepulauan Riau dilakukan di Kantor IPERINDO pada 27 Maret 2018 dan dilanjutkan pada 30 April 2018 di tempat yang sama.
Ketua Umum IPERINDO kemudian menerbitkan Surat Mandat No.026/ IP/DPP-KU/VIII/2018 tertanggal 13 Agustus 2018 tentang Pembentukan IPERINDO Cabang Kepulauan Riau. Akhirnya, Senin, 27 Agustus 2018, bertempat di Hotel Sydney, Restaurant Kingsway, Batam, disepakati Pembentukan IPERINDO Cabang Kepulauan Riau dan Penyusunan Dewan Pengurus Cabang periode 2018-2022.
Selanjutkan pada tanggal 31 Agustus 2018, IPERINDO resmi mengesahkan pembentukan Cabang Kepulauan Riau yang terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2018 dengan menerbitkan Surat Keputusan No.019/KEP/
DPP-KU/IP/08/2018 tentang Pembentukan IPERINDO Cabang Kepulauan Riau dan Susunan Pengurus DPC IPERINDO cabang Kepulauan Riau periode 2018-2022.
2. Riau Islands Branch
In 2018, the growth of Indonesian Shipping Industry necessitates the setting-up of another Branch. Riau Archipelago was chosen. At present in this area there are already 21 shipyard companies. The discussions on the need to setu-up a branch in Riau Archipelago was held at the IPERINDO HQ on the 27th of
March 2018 and continued on the 30th of April 2018.
The Chairperson of IPERINDO then issued a Mandate Letter No.026 / IP / DPP-KU / Vlll / 2018 dated 13 August 2018 concerning the formation of IPERINDO of Riau Islands Branch. Finally on Monday, 27th of August
2018 at Hotel Sydney, Kingsway Restaurant, Batam, it was agreed to open a Branch in Riau Archipelago and at the same time members of the Mananging Board for the period 2018-2022 was agreed upon.
On the 31st of Agustus 2018,
IPERINDO officially legalized the formation of the Riau Archipelago Branch through Decision Letter No.019/KEP/ DPP-KU/IP/08/2018 which also included the Management Board for the period 2018-2022.
Adapun susunan Dewan Pengurus IPERINDO Cabang Kepulauan Roau adalah sebagai berikut:
BOARD OF ADVISORS
1. Chandra Dahlan : PT Batam Expresindo Shipyard
2. Sudarman : PT Cahaya Samudra Shipyard
3. Hermanto : PT Palindo Marine
4. Budi Halim : PT Marinatama Gemanusa
MANAGEMENT BOARD
1. Chairman : Ulai
PT Citra Shipyard
2. Vice-Chairman : Iman Mustofa
PT Patria Maritim Perkasa
3. Secretary : Mariati Bangun
CV. Athira Marine Outitting
4. Treasurer I : Amin Delima
PT Amnor Shipyard
5. Treasurer II : Halim
PT Nongsa Jaya Buana
6. Organization Dept. : Januarius O.Jaya
PT Karimun Marine Shipyard 7. Law & Classiicaton Dept. : Harry Ferry Manik
PT Bahana Galang Jaya
BOARD OF IPERINDO
RIAU ISLANDS BRANCH
Program Kerja
Untuk mencapai tujuan organisasi, IPERINDO telah menerapkan program kerja yang terbagi ke dalam dua kegiatan yakni kegiatan ke dalam dan ke luar.
Kegiatan ke dalam
a. Pemantapan pengembangan organi-sasi yang efektif dan eisien.
b. Peningkatan kerja sama berbagai bidang sesama anggota dengan tujuan pertumbuhan dan pengembangan industri kapal, industri lepas pantai, industri penunjang dan konsultan jasa maritim dan klasiikasi.
c. Mengupayakan dan mensosialisasikan serta mendistribusikan setiap regulasi maupun informasi yang bermanfaat kepada seluruh anggota bagi pengembangan industri kapal, industri lepas pantai, industri penunjang dan konsultan jasa maritim dan klasiikasi, baik dari sumber dalam negeri maupun luar negeri.
d. Menyusun data dan informasi secara lengkap dari seluruh anggota yang mencakup kapasitas produksi dan kegiatan serta hasil yang dicapai tiap tahun, dan menyusun data nasional secara lengkap mencakup kapasitas produksi, kegiatan serta hasil yang dicapai setiap tahun.
e. Membantu dan memberikan per-lindungan kepada anggota yang mengalami kesulitan/permasalahan dalam bidang usahanya dan mem-bentuk divisi advokasi dalam hal penjelasan regulasi pemerintah.
Working Program
To achieve the goals of the organization, IPERINDO has carried out a working program that is divided into two, internal and external.
Internal Activities
a. Stabilization of Effective and Efficient Organizational Development
b. The increase of cooperation among members to grow and develop the shipping, offshore, supporting and maritime services and classification
c. Distributing and socialization of every regulation and information beneficial to members for the development of the shipping industry, offshore industry, supporting industry and maritime services consultancy and classification, whether it comes from overseas or national sources.
d. Compiling and arranging data and information from all members covering production capacity, activities as well as results achieved every year, and compiling national data covering production capacity, activities and results achieved every year.
e. Assisting/helping and giving protection to members experiencing difficulties in its area of business dan forming advocacy division in matters of government regulations.
f. Mengupayakan meningkatkan kom-petensi para anggota sehingga mem-peroleh sertiikat ISO dan sebagai-nya dengan mensosialisasikan pe-nguasaan manajemen mutu ISO seri 9000 tahun 2000 dan 14000, HSE dan SMK3, ISO seri 14001 dan ISO seri 18001.
Kegiatan keluar
a. Meningkatkan dan mengembangkan
kerja sama dengan pihak pemerintah, lembaga legislatif, lembaga pen didik-an/pelatihan/penelitian, lembaga ke-uangan dan pihak non-pemerintah di dalam negeri dan luar negeri untuk kemajuan para anggota mencakup seluruh aspek pemasaran, pendanaan, teknologi, peraturan perundangan dan sumber daya manusia.
b. Memperjuangkan harmonisasi
regu-lasi/kebijakan pemerintah terkait dengan kegiatan usaha industri
perkapal an dalam negeri dengan
segala industri terkaitnya untuk menjadi industri yang mandiri dan berdaya saing.
c. Mengupayakan peningkatan
kemam-pu an anggota melalui keber pihak an dan kesempatan meraih pekerjaan serta kepercayaan pasar sehingga anggota IPERINDO pada khususnya dan industri perkapalan nasional pada umumnya menjadi tuan di negeri sendiri.
f. To upgrade members’ competency so that they can get ISO certification and others by socializing mastery in quality management ISO 9000 year 2000 and 14000, HSE and SMK3, ISO 14001 and ISO 18001.
External Activities
a. To increase and develop cooperation with the government, the legislative, education/ training/research institutions, financial institutions dan non-government organizations in the country and overseas for the growth of the members covering all aspects of marketing, funding, laws and human resources.
b. To harmonize the regulations/ government policies related to the shipping industry within the country with all related industries to become independent and competitive industry.
c. To improve the capability of members through alignment dan opportunity to get jobs and trust of the market so that IPERINDO members in particular and the national shipping industry in general becoming masters in our own country.
Keanggotaan
Status keanggotaan IPERINDO di bagi ke dalam empat kelompok yakni anggota kehormatan yang merupakan pribadi/ perseorang yang dinilai telah berjasa luar biasa dalam mengembangkan usaha pada anggota dan organisasi. Tiga kelompok anggota IPERINDO lainnya adalah anggota biasa, anggota mitra dan anggota luar biasa.
Sejak berdiri hingga sekarang, anggota IPERINDO terus berkembang. Pada 1995, jumlah anggota IPERINDO tercatat sebanyak 95 unit perusahaan yang terdiri dari 59 unit perusahaan anggota biasa (member) dan 36 unit perusahaan anggota mitra (associate member).
Pada 2016, jumlah anggota IPERINDO tercatat sebanyak 147 perusahaan yang terdiri dari 94 perusahaan anggota biasa dan 53 perusahaan anggota mitra. Pada 2017, jumlahnya bertambah menjadi 151 yang terdiri dari 96 perusahaan anggota biasa dan 55 perusahaan anggota mitra. Pada 2018, anggota IPERINDO bertambah menjadi 163 yang terdiri dari 98 perusahaan anggota biasa dan 65 perusahaan anggota mitra. Dan data terakhir pada Mei 2019, jumlah anggota IPERINDO mencapai 186 perusahaan yang terdiri dari 109 perusahaan anggota biasa dan 75 perusahaan anggota mitra. Sementara itu, anggota IPERINDO terbagi ke dalam empat kelompok anggota yakni kelompok anggota galangan kapal sebanyak 109 perusahaan, kelompok anggota penunjang 67 perusahaan,
Membership
IPERINDO MEMBERSHIP status is divided into four groups which are Honoraray Members, individuals who are evaluated to be exceptionally involved in developing the business of members and organization. The other three groups of IPERINDO members are Regular Members, Associate Members, and Special Members. Since its formation until now, the membership of IPERINDO kept on growing. In 1995, 95 companies were listed as members of which 59 companies are regular members and 36 companies as associate members.
In 2016, the total number of IPERINDO members registered was 147 com-panies with 94 comcom-panies as regular members and 53 companies as as-sociate members. In 2017, the total icreased to 151 companies with 96 as regular members and 55 companies as associate members.
In 2018, members of IPERINDO increased to 163 consisting of 98 regular members, 65 companies as associate members. And the latest data showed by May 2019 the number of members reached 186 companies with 109 companies as regular members and 75 companies as associates.
In the meantime, there are four categories of IPERINDO members which are 109 dockyard companies,
kelompok anggota konstruksi lepas pantai sebanyak lima perusahaan dan kelompok anggota perusahaan klasiikasi sebanyak tiga perusahaan.
Overview Member of IPERINDO
Penyebaran Anggota IPERINDO
Anggota IPERINDO tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebanyak 55 unit galangan kapal atau sekitar 41% berada di Koridor Ekonomi Jawa Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan di koridor Sumatera tercatat sebanyak 35 unit galangan atau 26%.Sementara itu, sebanyak 44 unit galangan atau 33% sisanya tersebar di Koridor Nusa Tenggara & Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pada empat koridor terakhir ini, industri penunjang industri galangan kapal masih belum berkembang secara signiikan sebagaimana di Jawa dan Sumatra.
94 44 5 3 147 96 47 5 3 5 3 5 3 151 98 57 163 187 109 67 2016 2017 2018 FEB-2019
Overview Member of IPERINDO
Shipyard Supporting Consultand Classification Total 94 44 5 3 147 96 47 5 3 5 3 5 3 151 98 57 163 187 109 67 2016 2017 2018 FEB-2019
Overview Member of IPERINDO
Shipyard Supporting Consultand Classification Total 67 companies as supporting, 5 offshore construction companies and 3 classification companies.
Spread of IPERINDO Members
IPERINDO members are spread all over Indonesia from Sabang to Merauke. As many as 55 units dockyard or 41% are in Jawa Jakarta, Banten, West Java, Central Java and East Java corridor. While in the Sumatra corridor listed are 35 units dockyard or 26%.
While the remaining 44 unit dockyard or 33% are found in Nusa Tenggara & Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. In the last four corridors the supporting and dockyard industry has not developed significantly as in Jawa and Sumatra.
YARD
A. PT. KARYA TEKHNIK UTAMA - Sagulung
• Jl. Sungai Aleng Kelurahan Sungai Binti RT 001 RW 011 Kecamatan Sagulung Pulau Batam Tlp : 0778 8075060 Fax : 0778 8075090
• Email : [email protected] B. PT. KARYA TEKHNIK UTAMA -
Sekupang
• Jl. RE Martadinata KM 2 Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang Pulau Batam
C. PT. KARYA TEKHNIK UTAMA - Tanjung Riau
• Jl. Tanjung Riau Kawasan Industri Sekupang Kelurahan Tanjung Riau Kecamatan Sekupang Pulau Batam Tlp : 0778 327691 Fax : 0778 327690 D. PT. Sekupang Makmur Abadi
• RE Martadinata KM 1 Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang Pulau Batam Tlp : 0778 322508 Fax : 0778 322688
OFFICE
• Jl. Kali Besar Barat No 37, Jakarta Barat 11230
• Tlp : 021 691 0382 (Hunting) • Fax : 021 691 6268
• Email : [email protected]
PT. KARYA TEKHNIK UTAMA
MILESTONE
OF IPERINDO
milestone
IPERINDO
Berdiri Kesatuan Pengusaha Perkapalan Nasional Indonesia atau KAPENI dengan anggota terdiri dari galangan kapal swasta.
Indonesian National Shipping Enterprise Association (KAPENI) comprising private shipbuilding enterprises was established.
Berdiri Gabungan Galangan Indonesia (GGI) dengan anggota perusahaan galangan yang kemudian dinasionalisasi oleh Pemerintah.
Indonesian Shipbuilding Association (GGI) comprising ship-building enterprises was established, and then nationalized by the government.
Berdiri Gabungan Perusahaan Sejenis (GPS) Industri Kapal.
Typical Ship Industry Association was established.
Berdiri Organisasi Perusahaan Sejenis (OPS) Industri Kapal.
Typical Ship Industry Organization (OPS) was established.
Berdiri Ikatan Perusahaan Industri Kapaldan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) yang disahkanberdasarkan Surat Keputusan Menteri Koordinator Maritim No.Kb 4/3/1 tertanggal 20 Mei 1968. IPERINDO menggabungkan empat organisasi yang berdiri pada periode sebelumnya.
Indonesian Shipbuilding and Ofshore Association (IPERINDO) was legalized based on the Maritime Coordinating Minister’s Decree of Kb 4/3/1 dated20May 1968. IPERINDO consists of four previously established organizations.
1953
1957
1960
1964
Berdiri Ikatan Industri Kapal Seluruh Indonesia (IKAPSI) sebagai bentuk mosi tidak percaya kepada Ketua Umum IPERINDO periode pertama.
All-Indonesian Shipbuilding Association (IKAPSI) in challenge to the irst period Chairman of IPERINDO.
IPERINDO dan IKAPSI disatukan dan organisasi galangan kapal kembali kepada IPERINDO.
IPERINDO and IKAPSI were merged to be a solely acknowledged organization of IPERINDO.
Untuk pertama kalinya, anggota IPERINDO memproduksi kapal berkapasitas 1.000 dead weight tonnage dan mengekspor kapal berbahan baku baja.
For the irst time, members of IPERINDO produced ships at the capacity of 1000 dead weight tonnage and exported the steel ships.
Terbit Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No.Dir 87/2/18 tertanggal 29 Maret 1975.
The Decree of the Director General of Sea Transportation of Dir 87/2/18 dated 29 March 1975.
IPERINDO mendirikan cabang pertama di Surabaya, JawaTimur.
IPERINDO opened up the irst branch in Surabaya, East Java
1974
1975
1980
1973
Sejumlah perusahaan galangan kapal anggota IPERINDO terlibat dalam proyek Caraka Jaya Tahap I.
A number of shipbuilding industries in IPERINDO were involved in the irstphase building of Caraka Jaya.
Untuk pertama kalinya anggota IPERINDO memproduksi kapal berkapasitas di atas 1.000 DWT yaitu tanker 3.500 DWT.
For the irst time IPERINDO members produced ships with a capacity of more than 1,000 DWT, namely tanker 3,500 DWT.
Sejumlah perusahaan galangan kapal anggota IPERINDO terlibat dalam proyek Caraka Jaya Tahap II.
A number of shipbuilding industries in IPERINDO were involved in the second-phase building of Caraka Jaya;
IPERINDO membeli gedung untuk sekretariat dengan dana hasil sumbangan para perusahaan galangan kapal anggota IPERINDO yang membangun kapal Caraka Jaya.
IPERINDO bought a building for the secretariat oice the fund of which was collected from the members of IPERINDO.
IPERINDO menjadi tuan rumah Indonesia menjadi tuan rumah 26th ASIAN & Pasiic Shipbuilding Expert Meeting.
IPERINDO hosted the 26th Asian & Paciic Shipbuilding Expert Meeting in Indonesia.
IPERINDO mendeklarasikan industri perkapalan dan industri lepas pantai nasional bangkit yang diikuti dengan sejumlah progam aksi.
IPERINDO declared the revitalization of shipbuilding industry and ofshore industry; some programs were arranged and actions were taken;
1986
1987
2003
2010
1991
1993
Sejumlah anggota IPERINDO terlibat dalam program pembangunan sembilan unit kapal crew boat aluminium yang merupakan sinergi antara SKKMigas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, IPERINDO dan Indonesian National Shipowners’ Association (INSA).
A number of IPERINDO members were involved in the development of nine units of aluminum crew boat ships; this project was a synergic collaboration between the SKK Migas, Ministry of Industry, Ministry of Transportation, IPERINDO, and Indonesian National Ship owners’ Association.
Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) dan IPERINDO.
Memorandum of Understanding (MoU) between Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) and IPERINDO.
Sejumlah perusahaan galangan anggota IPERINDO terilibat dalam proyek pembangunan kapal baru program Tol Laut.
A number of shipyard companies belonging to IPERINDO members have been involved in the construction of the new Sea Toll vessel.
2014
2013
2016
2018
IPERINDO mendirikan cabang kedua di Provinsi Kepulauan Riau.
STRUKTUR ORGANISASI IPERINDO 2018-2022
ORGANIZATION STRUCTURE
RAPAT UMUM ANGGOTA (RUA) DEWAN PENASEHAT KETUA UMUM WAKIL KETUA UMUM I WAKIL KETUA UMUM II WAKIL KETUA UMUM III BENDAHARA UMUM KETUA DPC JAWA TIMUR BIDANG ORGANISASI, KEANGGOTAAN & DANA BIDANG KLASIFIKASI & KONSULTAN BIDANG ADVOKASI BIDANG KERJASAMA & PROMOSI BIDANG INDUSTRI KAPAL BAJA BIDANG PENGEMBANGAN SDM BIDANG INDUSTRI KAPAL NON-FEROUS BIDANG REPARASI KAPAL BIDANG INDUSTRI PENUNJANG BIDANG INDUSTRI PENUNJANG LEPAS PANTAI SEKRETARIS JENDERAL KETUA DPC KEPRI WAKIL KETUA UMUM IV WAKIL KETUA UMUM V