• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Pergerakan IHSG dalam pekan lalu tetap bertahan di lower band, atau tertahan dibawah MA 20, sinyal tersebut memperlihatkan pola negatif bagi IHSG dalam pekan ini. Pelemahan yang terjadi atas indeks dalam dua hari terakhir pada pekan lalu telah membentuk sinyal dari indikator MACD mampun Stochastic mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4770.303 -36.261 4,100.73 3,427.52

LQ-45 811.456 -7.430 856.77 2,296.23

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Juli 2015 menembus 0,93 persen, atau mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,54 persen. Inflasi di bulan Juli tahun ini dipengaruhi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Sektor transportasi mengalami inflasi sebesar 1,74 persen sepanjang Juli didorong momen Lebaran. Inflasi Juli kali ini relatif lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir, bahkan besarannya hampir sama dengan bulan yang sama 2014. Pada 2012, inflasi Juli sebesar 0,7 persen, sementara 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,67 dan 1,57 persen. Selain itu, BPS juga mencatat pertumbuhan ekonomi pada 2Q15 mencapai 4,67% secara tahunan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi 1Q15 tercatat 4,7%. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester pertama 2015 bila dibanding dengan semester pertama 2014 tumbuh sebesar 4,7%. Pelambatan pertumbuhan ekonomi tahunandi kuartal II 2015 diperkirakan tidak akan terjadi di kuartal selanjutnya. Prediksi ini didasari prospek kenaikan indeks tendensi bisnis kuartal III 2015. Kenaikan indeks menggambarkan adanya optimisme pelaku usaha atas ekonomi dalam negeri. Dengan optimisme ini, investasi dan produksi akan meningkat sehingga mendorong perekonomian. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) menyebutkan, prospek indeks tendensi bisnis kuartal ketiga 2015 meningkat menjadi 106,09. Angka itu naik dari posisi kuartal II 2015 yang di angka 105,46. Angka tersebut juga lebih tinggi dibanding kuartal I 2015 di angka 96,30. Prospek kenaikan indeks tendensi bisnis kuartal III 2015 terjadi hampir di seluruh sektor usaha. Dari 17 sektor usaha yang disurvei, indeks tendensi bisnis 16 sektor usaha di atas 100, kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Adapun, perekonomian global pada 2Q15 diperkirakan melambat. Hal ini dipicu oleh rendahnya harga berbagai komoditas baik migas ataupun non migas. Seperti harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan dan gula cenderung terjadi penurunan di triwulan kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium dan timah juga mengalami penurunan secara global. Selain itu, ketidakpastian kondisi pasar keuangan terkait dengan ketidakpastian kenaikan Fed Rate juga menjadi penyebab lemahnya ekonomi. IHSG pada perdagangan pekan lalu (07/08) ditutup pada level 4.770,30.

Investasi pada aset berisiko masih dibayangi oleh kondisi dari perekonomian global yang melambat. Disamping itu, kecemasan pelaku pasar juga d hadapi oleh kebijakan Fed untuk menaikan suku bunga di tahun ini. Perlambatan perekonomian global oleh kalangan lembaga keuangan di perkirakan menunjukan kelesuan hingga akhir tahun ini. Menurut IMF, tren pertumbuhan ekonomi global kembali diprediksi menurun pada tahun ini. Menurut IMF proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dikoreksi menjadi 3,3%. Sebelumnya, pada Bulan April 2015, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global akan berada di level 3,5%. Piahk lainnya, menurut Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, koreksi atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut akan berimbas ke banyak negara di dunia. Lebih lanjut Menkeu mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun ini diprediksi akan berada pada kisaran 6,8%, menurun dari realisasi pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 7,4%. Demikian dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan sebesar 2,5% atau turun dari proyeksi sebelumnya pada April pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 3,5%. Dua Negara tersebut merupakan potensi bagi pasar Indonesia, namun apabila kondisi dari perekonomian diperkirakan melambat hingga akhir tahun ini, maka laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan ikut berjalan melambat. Sementara itu, pelaku pasar akan menantikan langkah yang akan ditempuh pemerintah sehingga dapat menghasilkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik terutama di triwulan III dan IV tahun ini, hingga akhir dapat memberikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi kalangan pelaku pasar. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam meningkat pencapaian pertumbuhan yang lebih baik. Pertama, pemerintah akan berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga minimum di kisaran 5%. Kedua, mempercepat belanja pemerintah, terutama belanja barang konsumsi pemerintah dan belanja modal. Dan Ketiga, pemerintah juga akan berupaya untuk memperbaiki kinerja ekspor. Sisi lain, pelaku pasar akan tetap khawatir akan ancaman penurunan harga minyak dunia di pekan ini serta laporan laba perusahaan yang masih memicu kecewaan pelaku pasar seiring dengan lesunya perekonomian global. Dibayangi oleh kekuatan sejumlah faktor negatif bagi pasar baik dari dalam dan luar, maka diperkirakan IHSG dalam pekan ini masih berpeluang melemah..

WEEKLY REPORT

10 Agustus 2015

• ASII jajaki akuisisi 43,32% saham META • UNVR serap capex Rp615 miliar • INAF gandeng Clarovita Nutrition • Produksi batubara ADRO turun 7%

• Anak usaha PTRO beli 51,29% saham PT. Mahaka Industri Perdana • Produksi CPO BWPT naik 13%

• AUTO dan Bridgestone Corp. dirikan JV komponen anti-vibration • INTP akan lanjutkan pembangunan pabrik di Pati

• SMSM terima dividen Rp 6,67 miliar dari anak usaha • SMMA beri corporate guarantee pada PNBN • TPIA kaji pinjaman baru senilai USD 100 juta

• Ekspansi pabrik smartphone, TELE gandeng investor Taiwan • NIPS gandeng Johnson Control produksi aki baru

• DILD masih fokus kembangkan high rise properti di tengah kota • MTLA targetkan marketing sales tahun 2015 naik 15% YoY • ASRI revisi target marketing sales

• GPRA terus jajaki akuisisi perusahaan properti • ELTY jajaki pinjaman dan divestasi aset • CAR BBYB turun 90 basis poin

• PT. Triyasa Propertindo tunda IPO hingga tahun 2020 dari semula 2018 • BI : Industri semen domestik bergeliat lagi di 3Q 2015

• BI :Kredit tahun 2015 tumbuh 11%-13%

• Cadangan devisa pada Juli 2015 turun jadi USD 107,55 mliar • Cadangan devisa cukup biayai 6,5 bulan impor & utang pemerintah

(2)

     

           

 

 

10 August 2015

10 August 2015

Astra International (ASII) melalui anak usahanya, Astratel Nusantara, menjajaki akuisisi 43,32% saham Nusantara Infrastructure (META). Akuisisi tersebut mampu meningkatkan bisnis Astra di sektor jalan tol. ASII memilih akuisisi daripada mengikuti proses tender ruas jalan tol baru karena waktu yang diperlukan cenderung tidak terlalu lama

Unilever Indonesia (UNVR) sudah menyerap belanja modal sebesar Rp615 miliar selama semester pertama tahun ini, atau lebih dari separuh anggaran capex sepanjang 2015 yang berkisar Rp1,2 triliun. Belanja modal tahun ini dialokasikan untuk pemeliharaan dan perawatan alat serta penambahan kapasitas produksi terutama di segmen makanan.

Indofarma (INAF) menggandeng Clarovita Nutrition Inc, perusahaan makanan dan minuman olahan asal Kanada. Kerja sama tersebut bertujuan untuk diversifikasi produk perseroan, terutama makanan kesehatan yang akan diluncurkan akhir bulan ini. INAF membidik margin 15-20% dari produk makanan kesehatan dibandingkan produk obat bebas. Pada tahap awal, keduanya telah menandatangani kontrak senilai USD 2 juta dalam kurun waktu satu tahun. Clarovita Nutrition Inc akan memasok lebih dari 10 produk makanan kesehatan termasuk di dalamnya suplemen.

Adaro Energy (ADRO) memproduksi sebanyak 12,72 juta ton batubara pada kuartal II-2015, turun 8% YoY. Hal ini menyebabkan total produksi batubara perseroan sepanjang semester I-2015 mencapai 25,88 juta ton atau turun 7% YoY. Hal ini sebagai akibat tingginya pasokan batubara di pasar serta penurunan pertumbuhan permintaan. Pada kuartal II-2015, penjualan batubara ADRO mencapai 13,15 juta ton, turun 9% YoY. Porsi penjualan domestik perseroan selama semester I-2015 mencapai 22%, sementara porsi penjualan China 18%, India 10%, Hong Kong 10%, Jepang 9%, Korea 8%, Spanyol 8%, Malaysia 6%, Taiwan 4% dan lainnya sebesar 5%.

Petrosea (PTRO) melalui anak usahanya, POSB Infrastructure Kalimantan, mengakuisisi Mahaka Industri Perdana, perusahaan pengolahan kapur milik Grup Mahaka. Perseroan menguasai 51,29% saham Mahaka Industri Perdana dengan total harga pengalihan saham sebesar USD 1,08 juta.

Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil) Eagle High Plantations (BWPT) pada kuartal II/2015 sebesar 88.688 ton, atau naik 13% bila dibandingkan dengan tingkat produksi pada kuartal sebelumnya. Kenaikan produksi juga terjadi pada tandan buah segar (TBS) perseroan sebesar 19% secara kuartal, dari 296.891 ton menjadi 351.930 ton. Harga jual rata-rata CPO pada kuartal II/2015 melanjutkan penurunan dari yang telah terjadi pada kuartal I/2015. Harga rata-rata CPO tercatat turun dari Rp7.582/kg menjadi Rp7.222/kg. Sementara itu, harga jual inti sawit menguat sebesar 4% menjadi Rp4.853/kg. Volume penjualan CPO perseroan pada periode tersebut naik 6% dari 85.327 ton pada kuartal I/2015 menjadi 90.049 ton pada kuartal II/2015.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) masih akan melanjutkan rencana pembangunan pabrik green field di Pati, Jawa Tengah. Kepastian tersebut disampaikan perseroan meskipun ditentang aktivis lingkungan di kawasan tersebut. Rencananya, INTP akan mulai membangun pabrik Pati pada awal tahun depan. Pabrik tersebut akan dibangun dengan kapasitas 2,5 hingga 4 juta ton per tahun. Nilai investasi pembangunan pabrik tersebut diperkirakan mencapai USD 875 juta hingga USD 1,4 miliar. Selain Pati, perseroan berencana membangun pabrik brown field di

Kalimantan Tengah. Untuk proyek tersebut, INTP diperkirakan membutuhkan dana sebesar USD 600-800 juta.

Astra Otoparts (AUTO) mendirikan perusahaan patungan (Joint Venture) dengan Bridgestone Corporation yang diberi nama PT Bridgestone Astra Indonesia. Perusahaan baru ini akan memproduksi komponen Anti-Vibration yang ditujukan untuk pasar kendaraan roda empat, seperti engine mounting, body mounting dan suspension parts. Pembentukan perusahaan baru itu sudah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 6 Agustus 2015.

Selamat Sempurna (SMSM) telah menerima pembayaran dividen dari anak usahanya, yakni PT Selamat Sempana Perkasa sejumlah Rp 6.674.999.985. Dividen tunai diterima pada 7 Agustus 2015 untuk tahun buku 2015.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA), telah menggunakan hampir seluruh dana pinjaman berjangka senilai USD 265 juta. Perseroan telah melakukan penarikan kelima atas pinjaman berjangka senilai USD 8 juta yang diperoleh TPIA pada tahun 2013 dari beberapa kreditur seperti Bangkok Bank Public Company Limited, Indonesia Eximbank. DBS Bank Ltd, dan Deutsche Bank AG Singapura. Dengan demikian, saat ini total jumlah pinjaman yang sudah ditarik untuk ekspansi TPIA mencapai USD 264 juta. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek ekspansi kapasitas pabrik ethylene. Nilai ekspansi mencapai USD 380 juta. Hingga Juni 2015 perkembangan pembangunan proyek naphta cracker sudah mencapai 83% dari target. Rencananya fasilitas naptha cracker yang baru akan beroperasi pada Desember 2015. Beroperasinya fasilitas ini akan meningkatkan produksi Ethylene hingga 43% dari saat ini sebesar 600 KTA (Kilo Ton per Anum) menjadi 860 KTA. Sedang produksi propylene akan meningkat dari 320 KTA menjadi 470 KTA, Py-Gas meningkat dari 280 KTA menjadi 400 KTA serta Mixed C4 meningkat dari 220 KTA menjadi 315 KTA. TPIA menganggarkan belanja modal tahun 2015 sebesar USD 200 juta untuk pengembangan kapasitas. TPIA juga tengah mengkaji pinjaman baru senilai USD 100 juta untuk refinancing utang jatuh tempo. Perseroan sudah mendapat persetujuan penjaminan aset pada Juni 2015.

Nipress (NIPS) menggandeng Johnson Control untuk memproduksi aki kering terbaru, The Real New NS. Aki ini diproduksi dengan teknologi extreme frame yang merupakan teknologi untuk memproduksi pelat aki.

Sinar Mas Multiartha (SMMA) memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) setelah anak usahanya yakni PT Sinar Mas Multifinance, mendapat tambahan plafon fasilitas money market dari Bank Panin (PNBN). Jaminan perusahaan yang diberikan nilainya yaitu lebih dari 20% dari ekuitas yang dimiliki oleh perseroan.

Tiphone Mobile Indonesia (TELE) bersama perusahaan manufaktur asal Taiwan, Arima Communications Corp, akan membangun pabrik telepon pintar (smartphone) tahun ini. Ekspansi tersebut merupakan salah satu upaya perseroan mendorong bisnis distribusi produk smartphone. Pabrik rencananya mulai dibangun tahun ini juga. Modal saham awal dalam kerja sama tersebut sebesar USD 5 juta, dengan porsi TELE sebesar 55%. TELE berkewajiban menyiapkan penjualan dan bekerja sama dengan Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Telkomsel bersama distributor lain dan pelayanan purna jual.

(3)

     

           

 

 

10 August 2015

10 August 2015

Intiland Development (DILD) masih akan fokus dalam mengembangkan kawasan properti yang terletak di tengah kota, karena saat ini cadangan lahan atau landbank perseroan lebih banyak berada di tengah kota. Oleh karena itu ke depan perseroan memutuskan untuk lebih banyak membangun high rise building.

Metropolitan Land (MTLA) menargetkan pra penjualan atau marketing sales hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp 1,29 triliun, atau naik sekitar 15% dibanding realisasi pada akhir tahun 2014. Target tersebut akan didukung salah satunya melalui kelonggaran loan to value (LTV) yang membuat syarat down payment (DP) rumah bisa lebih murah dari sebelumnya minimal 30%. Dengan adanya keringanan ini, permintaan akan properti khususnya rumah bisa kembali terdongkrak. Perseroan masih cenderung konservatif atas target pendapatan perseroan hingga akhir tahun 2015 melihat kondisi yang tengah terjadi. Pada semester II 2015, diprediksikan sektor properti masih kurang kondusif.

Alam Sutera Realty (ASRI) merevisi target marketing sales tahun ini menjadi Rp 4,5 triliun dari sebelumnya Rp 5,8 triliun. Penurunan penjualan properti tersebut akibat perlambatan ekonomi. Hingga semester I-2015, perseroan telah memperoleh marketing sales sebesar Rp 1,16 triliun. Selain marketing sales, ASRI juga merevisi belanja modal tahun ini dari Rp 3 triliun menjadi Rp 2,25 triliun. Hal ini karena perseroan telah menyelesaikan proses akuisisi lahan dan tidak menumbuhkan ekspansi lagi tahun ini.

Perdana Gapuraprima (GPRA) masih melanjutkan proses akuisisi saham dua perusahaan pengembang properti tahun ini. Sebelumnya, perseroan menargetkan untuk menyelesaikan akuisisi tersebut pada pertengahan tahun ini. Tahun ini, GPRA menganggarkan dana sebesar Rp 210 miliar untuk akuisisi. Perseroan dikabarkan tengah mengincar dua pengembangan properti, yakni Mitra Abadi Sukses Sejahtera, pengembangan apartemen Bellmot Residence, serta Gapura Inti Utama, pengelola pusat perdagangan Bekasi Trade Center (BTC).

Bakrieland Development (ELTY) menjajaki pinjaman dan divestasi aset guna menyelesaikan utang jatuh tempo senilai Rp 3,59 triliun pada semester I-2015. Perseroan juga akan menempuh negosiasi perpanjangan utang jatuh tempo dengan sejumlah kreditor. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2015, perseroan membukukan utang senilai Rp 4,61 triliun.

Bank Yudha Bhakti (BBYB) membutuhkan tambahan dana untuk meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) seiring dengan ekspansi kredit yang disalurkan perseroan. CAR perseroan per Juni 2015 turun sebesar 90 basis poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

PT Triyasa Propertindo (Triyasa), perusahaan properti cucu usaha Tiara Marga Trakindo (TMT) Group, menunda rencana go public melalui penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) hingga tahun 2020 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar (kurs) membaik. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mencermati kondisi perekonomian yang tidak terlalu kondusif untuk IPO. Hal itu ditandai dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dari 4,7% pada kuartal I 2015 menjadi 4,6% di kuartal II 2015. Sebelumnya perusahaan berencana melakukan IPO pada tahun 2018. Perusahaan milik Trakindo ini akan melepas saham seperti perusahaan lain saat pertama kali masuk pasar modal, yakni sekitar 20%-30%.

Bank Indonesia menilai industri semen domestik akan kembali bergeliat di kuartal III 2015 dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 berkisar 5%-5,4%, setelah permintaan semen mengalami perlambatan sepanjang semester I 2015. Pada semester II 2015 pertumbuhan ekonomi akan lebih besar didorong oleh komponen konsumsi pemerintah melalui belanja di proyek infrastruktur. Realisasi proyek infrastruktur di semester II 2015 akan mendorong pertumbuhan industri semen di Indonesia.

Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2015 akan berada di kisaran 11%-13%, dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada semester I 2015 sekitar 10%. Sebelumnya BI memperkirakan pertumbuhan kredit bisa mencapai 15%. Namun karena penyerapan anggaran belum begitu optimal, maka mempengaruhi pertumbuhan kredit. Laju pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan kredit perbankan. Perlambatan ekonomi pada dua triwulan terakhir juga diikuti oleh melambatnya kredit perbankan. Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juni 2015 tercatat sebesar Rp 3.863,9 triliun, atau tumbuh 10,2% YoY, melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,3% YoY.

Cadangan devisa Indonesia pada Juli 2015 sebesar USD 107,55 miliar atau turun dari sebelumnya USD 108,03 miliar.

Bank Indonesia menyatakan cadangan devisa Indonesia saat ini sangat cukup untuk membiayai sekitar 6,5 bulan impor dan pembayaran utang pemerintah yang jatuh tempo, walaupun mengalami penurunan untuk intervensi stabilitas nilai tukar rupiah. Cadangan devisa pada akhir Juni 2015 berada di USD 108 miliar atau 13% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan posisi cadangan devisa akhir Mei 2015 senilai USD 110,8 miliar atau turun hingga USD 1,2 miliar. Posisi cadangan devisa pada Mei tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir April 2015 senilai USD 110,9 miliar. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia hadir di pasar dengan mengucurkan cadangan devisa. Namun BI memprediksi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang US dolar tidak akan lama. Nilai tukar rupiah akan kembali menguat setelah kepastian naiknya suku bunga acuan bank sentral AS (Fed rate) pada September dan mungkin Desember.

(4)

      

 

 

 

 

 

10 August 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 43,56 -0,31 TLKM (US) 43 14.675 71

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,84 0,04 ANTM (GR) 0,03 475 0

Gold (US$)/Ounce 1092,63 -1,42

Nickel (US$)/MT 10800,00 -50,00

Tin (US$)/MT 15300,00 -200,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,05 -2,35

Coal (RB) (US$)/MT* 56,40 -6,96

CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 0,00

CPO (MYR)/MT 2013,00 -29,00

Rubber (MYR/Kg) 680,00 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,12 0,07

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17373,38 -0,27 -2,52 15,69 14,39 2,94 2,75 5.254,6

USA NASDAQ COMPOSITE 5043,54 -0,26 6,49 22,15 19,20 3,56 3,25 7.974,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6718,49 -0,42 2,32 16,39 14,67 1,89 1,81 1.681,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 3922,69 2,26 15,73 15,38 13,56 1,85 1,68 4.926,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 2277,82 3,01 54,07 31,96 25,10 3,91 3,46 3.426,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 24552,47 0,73 4,01 11,91 10,85 1,27 1,18 1.952,8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4770,30 -0,75 -8,74 15,47 13,18 2,44 2,17 337,5

JAPAN NIKKEI 225 20724,56 0,29 18,76 19,62 17,73 1,78 1,66 3.087,6

MALAYSIA KLCI 1682,65 -0,71 -4,46 15,74 14,45 1,83 1,72 250,8

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3196,66 0,17 -5,01 13,46 12,39 1,19 1,14 377,1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.541,00 12,00 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001

EUR/IDR 14.845,81 52,94 EUR / USD 1,10 -0,0003

JPY/IDR 108,94 0,46 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.778,31 12,91 SGD / USD 0,72 0,0001

AUD/IDR 10.026,23 45,90 AUD / USD 0,74 -0,0014

GBP/IDR 20.977,72 -44,65 GBP / USD 1,55 0,0001

CNY/IDR 2.180,64 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.448,62 -9,30 MYR / USD 0,25 -0,0009

KRW/IDR 11,60 0,00 100 KRW / USD 0,09 -0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.95

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

10 August 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description July-15 June-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.93 0.54

Foreign Reserve (USD) 108.03 Bn 110.77 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

11 Aug US Unit Labor Cost Turun menjadi -0.2% dari 6.7% 11 Aug US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.8% 11 Aug US Wholesale Trade Sales MoM --

13 Aug US Monthly Budget Statement Sekitar -$131.0 Bn

13 Aug US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.3% 13 Aug US Import Price Index MoM Turun menjadi -1.1% dari 0.1% 13 Aug US Import Price Index YoY Turun menjadi -10.5% dari -10.0% 13 Aug US Initial Jobless Claims --

13 Aug US Continuing Claims --

13 Aug US Business Inventories Tetap 0.3% 14 Aug Indonesia BoP Current Account Balance --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNTR IJ 20200 4.66 3.52 ASII IJ 6600 -2.22 -6.37 TLKM IJ 2955 0.85 2.64 BBRI IJ 10550 -2.09 -5.76 UNVR IJ 38700 0.65 2.00 PGAS IJ 3625 -5.84 -5.72 MDIA IJ 3295 10.39 1.28 BMRI IJ 9650 -1.53 -3.64 BWPT IJ 385 5.48 0.66 BBNI IJ 5000 -3.38 -3.39 JRPT IJ 970 4.86 0.65 TBIG IJ 7525 -4.75 -1.89 SMGR IJ 9950 0.76 0.47 EXCL IJ 2675 -6.47 -1.66 BTPN IJ 3345 2.14 0.43 CPIN IJ 2295 -3.97 -1.63 MSKY IJ 1720 18.62 0.40 SCMA IJ 2630 -3.66 -1.53 MKPI IJ 16000 2.56 0.40 BDMN IJ 4200 -3.00 -1.29

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Bank Harda

Internasional

Banking & Finance

125.00 800.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo Gelombang Seismic

Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

10 August 2015

10 August 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

AKRA 100.00 Cash Dividend 07 Aug-15 10 Aug-15 12 Aug-15 21 Aug-15

CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRS TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRP TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15

 

25 Sep – 01 Oct’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HMSP RUPSLB 10-Aug-15

BBRI RUPSLB 12-Aug-15

AGRO RUPSLB 12-Aug-15

BUMI RUPST/LB 13-Aug-15

RIMO RUPSLB 14-Aug-15

ITMA RUPST 14-Aug-15

BRAU RUPSLB 19-Aug-15

PGLI RUPSLB 19-Aug-15

CMNP RUPST/LB 19-Aug-15

MLBI RUPSLB 20-Aug-15

STAR RUPSLB 20-Aug-15

SUPR RUPSLB 20-Aug-15

SRAJ RUPSLB 24-Aug-15

BNII RUPSLB 24-Aug-15

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

(7)

      

 

 

 

 

 

10 August 2015

10 August 2015

UNVR

TRADING BUY

S1 38325 R1 39000 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 37650 R2 39675

Closing

Price 38700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 38325-Rp 39000

• Entry Rp 38700, take Profit Rp 39000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.24 Negatif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) -18.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 39688 Negatif

MA5 38765 Negatif 32,000 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000

2015 February March April May Jun Jul August UNVR Downward Sloping Channel

38,915.4 38,915.4 38,765 38,700 38,700 38,700 38,100 39,003.1 39,406.3 39,406.3 39,687.5 40,050 42,426.7 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 35.43, Stochastic %K = 33.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

33.1197 33.1197 20 35.4309 35.4309 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = 114.32, Signal() = 127.37

114.322 127.369 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -18.83, Volume() = 862,000.00

-18.8343 -19.374 0.00000 862,000 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNVR - William's % R(14) = -73.63, Volume() = 862,000.00 -73.6264 862,000

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

TLKM

TRADING BUY

S1 2940 R1 2970 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2910 R2 3000

Closing

Price 2955

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2940-Rp 3000

• Entry Rp 2955, take Profit Rp 3000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 76.10 Positif

MACD 11.15 Positif

True Strength Index (TSI) 29.80 Positif

Bollinger Band (Mid) 2882 Positif

MA5 2924 Positif 2,580.0 2,640.0 2,700.0 2,760.0 2,820.0 2,880.0 2,940.0 3,000.0

2015 February March April May Jun Jul August

TLKM Upward Sloping Channel

2,924 2,910.63 2,881.75 2,852.25 2,852.25 2,820 2,818.65 2,950 2,955 2,955 2,955 2,980.12 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 72.74, Stochastic %K = 82.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

72.7408 72.7408 20 80 82.7903 82.7903 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -11.38, Signal() = -10.13 -11.3824 -10.1334 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 29.80, Volume() = 67,858,704.00 27.6997 0.00000 29.7974 67,858,704 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TLKM - William's % R(14) = -6.06, Volume() = 67,858,704.00 -6.06061 67,858,704

(8)

      

 

 

 

 

 

10 August 2015

10 August 2015

UNTR

TRADING BUY

S1 19725 R1 20450 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 19000 R2 21175

Closing

Price 20200

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 19725-Rp 21175

• Entry Rp 20200, take Profit Rp 21175

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 82.11 Positif

MACD 151.63 Positif

True Strength Index (TSI) 22.41 Positif

Bollinger Band (Mid) 19116 Positif

MA5 19950 Positif 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000

2015 February March April May Jun Jul August UNTR Downward Sloping Channel

19,725 19,116.3 17,850 17,830 17,830 17,394.4 17,394.4 19,950 20,200 20,200 20,200 20,750 21,041.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 67.91, Stochastic %K = 56.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.4016 56.4016 20 67.9133 67.9133 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = -98.23, Signal() = -110.29

-110.289 -98.2282 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 22.41, Volume() = 1,498,900.00

22.4071 0.00000 29.431 1,498,900 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNTR - William's % R(14) = -18.97, Volume() = 1,498,900.00 -18.9655

1,498,900

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

KRAS

TRADING BUY

S1 350 R1 380 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 310 R2 420

Closing

Price 364

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 350-Rp 380 • Entry Rp 364, take Profit Rp 380

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 40.69 Negatif

MACD 5.39 Positif

True Strength Index (TSI) 30.43 Positif

Bollinger Band (Mid) 337 Positif

MA5 354.6 Positif 320.0 360.0 400.0 440.0 480.0 520.0

2015 February March April May Jun Jul August KRAS Broadening Wedge

343.125 339 337.25 321.9 320 317.067 317.067 354.6 364 364 364 421.533 421.533 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 57.96, Stochastic %K = 60.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

57.963 57.963 20 60.6667 60.6667 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = -5.58, Signal() = -6.16

-6.15635 -5.58235 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 30.43, Volume() = 19,164,000.00

27.7855 0.00000 30.4299 19,164,000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KRAS - William's % R(14) = -56.00, Volume() = 19,164,000.00 -56

19,164,000

(9)

      

 

 

 

 

 

10 August 2015

10 August 2015

SILO

TRADING BUY

S1 16700 R1 17000 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 16400 R2 17300

Closing

Price 16900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 16700-Rp 17300 • Entry Rp 16900, take Profit Rp 17300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.56 Positif

MACD 177.20 Negatif

True Strength Index (TSI) 51.95 Positif

Bollinger Band (Mid) 15551 Positif

MA5 16570 Positif 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000

2015 February March April May Jun Jul August SILO Upward Sloping Channel

16,642.9 16,642.9 16,570 16,528.1 15,551.3 15,100 13,627.9 16,900 16,900 16,900 16,900 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 73.31, Stochastic %K = 76.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

73.314 73.314 20 76.5547 76.5547 80 -200 -100 0 100 200 0 SILO - MACD (5,3) = -107.66, Signal() = -93.40

-107.661 -93.3982 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SILO - TSI(3,5,3) = 51.95, Volume() = 6,579,600.00

51.9515 0.00000 52.2562 6,579,600 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SILO - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 6,579,600.00 0.00000

6,579,600

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

APLN

TRADING BUY

S1 335 R1 355 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 320 R2 370

Closing

Price 345

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 335-Rp 370 • Entry Rp 345, take Profit Rp 370

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 40.90 Positif

MACD -2.29 Negatif

True Strength Index (TSI) -30.49 Positif

Bollinger Band (Mid) 359 Negatif

MA5 351.2 Negatif 320.0 340.0 360.0 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0

2015 February March April May Jun Jul August APLN Downward Sloping Channel

351.2 345 345 345 342 337.417 337.417 354.25 359.25 365.556 365.556 370 372.069 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 38.71, Stochastic %K = 29.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

29.5253 29.5253 20 38.7108 38.7108 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 0.0 APLN - MACD (5,3) = 2.65, Signal() = 2.14

2.14159 2.65159 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 APLN - TSI(3,5,3) = -30.49, Volume() = 13,446,500.00

-21.2247 -30.488 0.00000 13,446,500 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 APLN - William's % R(14) = -69.57, Volume() = 13,446,500.00 -69.565213,446,500

(10)

      

 

 

 

 

 

 

10 August 2015

10 August 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

07-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 19775 19775 19650 19300 19650 20000 20350 Positif Negatif Negatif 26000 19500

LSIP Trading Sell 1280 1280 1260 1205 1260 1315 1370 Positif Negatif Negatif 1685 1285

SGRO Trading Buy 1670 1670 1680 1640 1655 1680 1695 Positif Positif Positif 1775 1600

Mining

BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Positif Negatif Negatif 68 50

PTBA Trading Sell 6200 6200 6050 5775 6050 6325 6600 Positif Negatif Negatif 9075 5850

ADRO Trading Sell 580 580 570 550 570 590 610 Positif Negatif Negatif 815 550

MEDC Trading Sell 2500 2500 2460 2380 2460 2540 2620 Negatif Negatif Negatif 2820 2325

INCO Trading Sell 1925 1925 1895 1805 1895 1985 2075 Positif Negatif Negatif 2870 1925

ANTM Trading Buy 600 600 620 550 585 620 655 Positif Negatif Positif 730 473

TINS Trading Sell 625 625 615 580 615 650 685 Negatif Negatif Negatif 765 575

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 9950 9850 10000 9700 9850 10000 10150 Positif Negatif Negatif 12475 9775

INTP Trading Buy 19800 19800 19950 19350 19650 19950 20250 Positif Negatif Negatif 22450 19475

SMCB Trading Buy 1315 1295 1350 1240 1295 1350 1405 Negatif Positif Negatif 1610 1335

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6600 6600 6500 6275 6500 6725 6950 Negatif Negatif Negatif 7150 6325

GJTL Trading Sell 690 690 680 650 680 710 740 Negatif Negatif Negatif 910 710

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 5975 5975 5950 5875 5950 6025 6100 Negatif Negatif Negatif 6950 5775

GGRM Trading Sell 47100 47100 46775 45950 46775 47600 48425 Negatif Negatif Negatif 54150 43700

UNVR Trading Buy 38700 38700 39000 37650 38325 39000 39675 Negatif Negatif Negatif 42125 38100

KLBF Trading Buy 1660 1655 1675 1645 1655 1665 1675 Negatif Negatif Negatif 1745 1630

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1790 1790 1775 1735 1775 1815 1855 Negatif Negatif Negatif 1885 1645

PTPP Trading Buy 3915 3915 3930 3860 3895 3930 3965 Positif Positif Positif 4190 3405

WIKA Trading Sell 2670 2670 2645 2595 2645 2695 2745 Positif Negatif Negatif 3190 2480

ADHI Trading Sell 2265 2265 2255 2230 2255 2280 2305 Positif Negatif Negatif 2795 1985

WSKT Trading Buy 1815 1810 1820 1810 1815 1820 1825 Positif Positif Positif 1900 1490

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 3625 3625 3530 3270 3530 3790 4050 Negatif Negatif Negatif 4370 3850

JSMR Trading Sell 5475 5475 5425 5300 5425 5550 5675 Negatif Negatif Negatif 6075 5275

ISAT Trading Buy 4390 4390 4425 4225 4325 4425 4525 Positif Positif Positif 4420 3890

TLKM Trading Buy 2955 2955 3000 2910 2940 2970 3000 Positif Positif Positif 2960 2800

Finance

BMRI Trading Sell 9650 9650 9600 9450 9600 9750 9900 Positif Negatif Negatif 10400 9275

BBRI Trading Sell 10550 10550 10475 10300 10475 10650 10825 Positif Negatif Negatif 11200 9300

BBNI Trading Buy 5000 5000 5075 4815 4950 5075 5225 Positif Negatif Positif 5675 4450

BBCA Trading Buy 13750 13750 13850 13400 13625 13850 14075 Positif Negatif Positif 13900 12650

BBTN Trading Sell 1195 1195 1180 1150 1180 1210 1240 Positif Negatif Negatif 1255 1110

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 20200 20200 20450 19000 19725 20450 21175 Positif Positif Positif 20750 17850

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

17 Hamid, Ketentuan Fiqih dan Ketentuan Hukum Yang kini Berlaku di Lapangan Perikatan, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 1983),69.. Sesuai dengan pengertian sewa menyewa menurut pasal 1548

Sungguhpun kooperasi itu sudah ada dalam masjarakat desa, apabila kita sekarang m enjebut „kooperasi” , kita maksud semata-mata kooperasi ekonomi.. baiknja kita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak kulit biji mete (CNSL) yang terbaik dalam pembuatan formulasi pestisida nabati CNSL

menghadapi pembelajaran praktik dengan program 2 shift sangat antusias. Pada kelas TP C dari semua kelas berada pada paling bawah dalam hal ini.. perlu adanya motivasi

oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi

Mengenal lebih dalam tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS dengan penerapan teknologi di

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “ Perancangan Sub Sistem Pembelian dan Produksi Pada PT Sentosa dengan Pendekatan RAD”

Sejalan juga dengan penelitian Kiesswetter et al pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa separuh usia lanjut di rumah tempat perawatan usia lanjut memiliki status gizi