• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MAKARONI ANUGRAH TASIKMALAYA JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MAKARONI ANUGRAH TASIKMALAYA JURNAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

MAKARONI ANUGRAH TASIKMALAYA

JURNAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen

Oleh:

DIKA INDRA FAIJAR NPM : 093402050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA 2013

(2)

PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

MAKARONI ANUGRAH TASIKMALAYA

Oleh:

DIKA INDRA FAIJAR 093402050

Alamat : Kp.ngenol Desa Puspamukti Kec.Cigalontang Kab. Tasikmalaya Email : dikaindrafaijar@yahoo.co.id

Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tata letak dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan survei. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode dalam meneliti. Status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada sekarang. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan bahwa: Pengaruh tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya, dari hasil penelitian di peroleh nilai r = 0,64. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel tata letak (X1), dan lingkungan kerja

(X2) secara simultan terhadap produktivitas karyawan (Y), sebesar 0,64 atau

62%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,36 atau 36%. Pengaruh antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktifitas karyawan adalah bahwa tujuan perusahaan yaitu tercapainya produktivitas yang telah ditetapkan, agar produktivitas tersebut tercapai maka perusahaan harus melakukan usaha yang salah satunya melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan kerja agar tetap nyaman dan kondusif serta pelaksanaan tata letak pabrik yang baik. Jika kondisi lingkungan kerja dan tata letak baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan maka produktivitas kerja karyawan kerja karyawan dapat tercapai dengan baik.

Kata Kunci : Tata Letak, Lingkungan Kerja, Produktivitas, Karyawan, Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LAYOUT ON THE PRODUCTIVITY AND WORKING ENVIRONMENT OF EMPLOYEES AT GRACE MACARONI COMPANY

TASIKMALAYA

The purpose of this study was to determine the effect of the layout and working environment simultaneously and partially on the productivity of employees in Tasikmalaya Anugrah Macaroni Company.

The method used in this research is descriptive analytical method with the survey approach. Descriptive method is a method in researching. Status of human groups, an object, a condition, a system of thought, or a class on current events.Data analysis techniques using path analysis.

Based on the analysis and discussion that: Effect of layout on the productivity and working environment of employees at Grace Macaroni Company Tasikmalaya, research results obtained from the value of r = 0.64. This suggests that the effect of the layout variable (X1), and the work environment (X2) simultaneously on employee productivity (Y), of 0.64 or 64%. There are other effects which conscientious writers who are not as big as 0,360 or 36%. Influence of layout on the productivity and working environment of employees is that the company's goal is the achievement of a predetermined productivity, that productivity is reached then the company should be doing business, one of which monitors the working conditions in order to remain comfortable and conducive and implementation of factory layout good. If the conditions of the working environment and good layout and in accordance with the procedures established employee employee productivity can be achieved with either.

Keywords: Layout, Work Environment, Productivity, Employee, Grace Macaroni Company Tasikmalaya.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri makanan ringan di Tasikmalaya pada tahun 2009

mengalami peingkatan dalam pertumbuhannya menjadi 17% dari

14% pada tahun 2008. Industri makanan ringan merupakan salah satu

industri yang sedang berkembang di Tasikmalaya dan merupakan

industri yang paling banyak diminati oleh para pebisnis. Makaroni

Anugrah Tasikmalaya, yang merupakan salah satu perusahaan

makanan ringan yang sudah cukup lama beroperasi dan mengalami

suatu pasang surut dalam perekonomiannya. Apalagi sekarang ini

produk panganan olahan cukup bersaing ketat dengan produk lain

yang makin marak bermunculan di warung-warung atau toko-toko,

oleh karena itu mutu dan kualitas produk harus tetap terjaga apalagi

tingkat konsumsi akan barang-barang cukup meningkat.

Oleh karena itu para pengusaha harus lebih memeras otak bagaimana perusahaannya bisa tetap berjalan dan bisa menandingi produk pesaing,salah satu perusahaan yang memproduksi hasil produk makanan yang masih tetap berkembang sampai saat ini adalah pabrik

(4)

makaroni,walaupun letaknya berada ditengah pedesaan yang mayoritas masyarakatnya berpendidikan menengah ke bawah namun sampai saat ini masih tetap berkembang bahkan sudah menambah daftar jumlah karyawan,dahulu yang masih menggunakan tenaga manusia sekarang sudah dimanjakan dengan bantuan tenaga mesin.

Salah satu masalah ekonomi yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan.Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga, tujuan dapat tercapai.

Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri sehinggasudah tidak perlu dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pasti membutuhkan lay-out dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perencanaaan lay-out yang baik merupakan suatu harga mati bagi kelangsungan suatu pabrik. Saking pentingnya,lay-out yang akan digunakan harus dirancang dengan baik, sehingga para pekerja dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

“Lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat memacu produktivitas kerja karyawan yang tinggi. Setiap perusahaan akan menghadapi perubahan lingkungan yang bersifat teknis dan fenomatik” (Keith Davis dan John W. Newstrom, 1985:14).

Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi perusahaan agar kelangsungan hidup atau operasionalnya dapat tercapai. Produktivitas suatu badan usaha dapat memberikan kontribusi pada pemerintah daerah maupun pusat artinya, dari produktivitas nasional maupun regional dapat menunjang perekonomian secara makro ataupun mikro.

Produktivitas merupakan suatu ukuran tentang seberapa produktif suatu proses menghasilkan suatu keluaran, produktivitas juga diartikan sebagai suatu rasio antara masukan dan keluaran, dengan fokus perhatian pada keluaran yang dihasilkan suatu proses. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa “produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang” (Muchdarsyah Sinungan, 2003:12). Walaupun terkadang produktivitas dipandang sebagai pengguna insentif lebih terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan mesin yang jika diukur dengan tepat akan menunjukkan suatu penampilan atau efisiensi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa apabila tata letak dan lingkungan tempat kerja mereka terasa nyaman dan menyenangkan maka akan menimbulkan kinerja karyawan yang tinggi sehinga produktivitas perusahaan dapat bertambah, namun jika dari kondisi lingkungan yang kurang mendukung maka akan berpengaruh negatif juga terhadap kinerja karyawan tersebut (Ritchard L. Draf, 2006:641).

Dari gambaran di atas peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh tata letak dan lingkungan kerja terhadap peningkatan produktivitas

(5)

karyawan pada bagian produksi, untuk itu peneliti mengambil judul penelitian: PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MAKARONI ANUGRAH TASIKMALAYA.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah yang diuraikan,penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana pengaruh Tata letak dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial terhadap produktivitas karyawan bagian produksi pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya?”

1.3. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran diatas, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut :

’’ Terdapat pengaruh tata letak dan lingkungan kerja secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya’’.

II. METODE PENELITIAN 2.1. Sampel

Sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan pada bagian produksi sebanyak 36 orang dari 40 karyawan Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

2.2. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, peneliti menggunakn teknik path analisys. Dalam menganalisis ini peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat tersebut mengukur apa yang harus di ukur dengan alt tersebut” (Nasution, 2006:75).

Pengujian validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah digunakan rumus korelasi pearson sebagai berikut:

r = 2 2 2 2 i i i i i i i i

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

Y

X

n

... (Sugiyono, 2004:213) Keterangan : r = Koefisien korelasi n = Ukuran sampel Xi = Tata letak Yi = lingkungan kerja

Proses ini dilakukan dengan cara bantuan komputer program aplikasi SPSS, jika hasil pengujian reliabilitas alat ukur diketahui nilai alfa untuk

(6)

semua variabel lebih besar dari 0,6 maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data untuk penelitian selanjutnya.

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasi Alfa Cronbach. Statistik ini berguna untuk mengetahui apakah pengukuran yang dibuat reliabel. Jika nilai dari Alfa Cronbach mendekati 1, maka pengukuran yang digunakan adalah reliabel atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada orang yang berbeda. Alfa Cronbach di hitung dengan rumus sebagai berikut : α =

r

k

kr

1

1

... (Rambat Lupiayoadi, 2001) Keterangan :

r = Nilai rata-rata korelasi antara item k = Jumlah item

Proses ini dilakukan dengan cara bantuan komputer program aplikasi SPSS, jika hasil pengujian reliabilitas alat ukur diketahui nilai alfa untuk semua variabel lebih besar dari 0,5 maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data untuk penelitian selanjutnya.

1.

Rancangan Analisis

Sebagaimana telah disebutkan bahwa teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisa jalur (Path Analysis).

Path Analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi

dimana dalam gambar struktural path analysis diatas dijelaskan

bahwa ada hubungan antara X

1

(tata letak) dan X

2

(lingkungan

kerja), terhadap Y (produktivitas karyawan).

Dari struktur Path Analysis di atas, terdapat langkah-langkah

yang digunakan yaitu :

Menghitung koefisien korelasi (r)

2 n 1 h j h n 1 h j h 2 2 n 1 h ih n 1 h ih 2 n 1 h j h n 1 h ih n 1 h j h ih j i

X

X

n

X

X

n

X

X

X

X

n

X

rX

; i j =1,2..k (Sitepu, 2004 : 19) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian sebaliknya, jika hubungan antar variabel tidak kuat, maka nilai r akan kecil. Besarnya koefisien korelasi ini akan diinterpretasikan sebagai berikut:

(7)

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

2. Penentuan koefisien jalur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: XiY = bYXi n 1 h 2 n 1 h 2

Xh

Xih

n

...( Sitepu, 1994 : 17) Keterangan :

YX1 = Koefisien jalur dari Xi terhadap Y

bYXi = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3. Pengujian faktor residu /sisa

YXi =

1

R

2

Y

1

X

1

X

2

....Xk...

... (Sitepu,1994: 23) Dimana : R2 YiX1Y1 ...Xk = Yi Xi rYXi

4. Pengujian hipotesis operasional

5. Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas Xi dengan variabel Xj

Ho : rX2X1 = 0

Ha : rX2X1 0

Dengan kriteria penolakan Ho jika t hitung > t tabel

6. Pengujian secara simultan Ho : YX1 = YX2 = 0

Ha : YX1 = YX2 0

Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F tabel

Uji signifikasi menggunakan rumus : F =

Xk

...

X

YX

R

-1

k

Xk

...

X

YX

R

1

-k

-n

2 1 2 2 1 2 ... (Sitepu, 1994 : 25)

Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1=k danV2=n–k-1

7. Pengujian secara parsial Hipotesis operasional

Ho : YXi = 0

Ha : YXi 0

Uji signifikan menggunakan dua arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut :

Terima Ho jika –t ½ t hitung t ½

Tolak Ho jika –t ½ > t hitung atau t ½ < t hitung

Uji statistik menggunakan rumus : t =

Xk

)...

X

...(

X

X

R

1

1

-k

-n

Xk

...

X

Y

R

-1

X

PY

i i i 2 i i 2 i i (Sitepu, 1994 : 28)

(8)

Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-1

8. Untuk mencari pengaruh langsung variabel X1 dan X2 terhadap Y,

dapat penulis sajikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut : Pengaruh Langsung X1 dan X2, Terhadap Y

Variabel Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung Jumlah

X1 ( YX1) A

(ρyx1)(rx1x2)( yx2) B

Total pengaruh X1 Terhadap Y A+B

X2 ( YX2)2 C

Total Pengaruh X2 Terhadap Y C

(ρyx2)(rx1x2)( yx1)

Total Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y A+B+C

3.4.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kaidah keputusan dan penarikan kesimpulan.

Penetapan hipotesis operasional

Ho :

1 2X

X = 0 Tata letak tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan

Ha :

1 2X

X 0 Tata letak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan Ho : = 0 Tidak terdapat pengaruh antara tata letak dan lingkungan

kerja terhadap produktivitas karyawan.

Ha : 0 Terdapat pengaruh antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan

Ho :

1

YX = 0 Tata letak tidak berpengaruh terhadap terhadap

produktivitas karyawan Ha :

1

YX 0 Tata letak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan

Ho : YX2= 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas

karyawan

Ha : YX2 0 Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas

karyawan 1. Penetapan tingkat signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% ( = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah.

2. Uji signifikan

a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 3. Kaidah keputusan

Secara parsial

Tolak Ho jika t < -t ½ atau t > t ½ Terima Ho jika –t ½ t t ½ Secara simultan

Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel

(9)

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan di atas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.

Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS 16.0 dan Microsoft Office Excel 2007.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai pengaruh tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Analisis ini berdasarkan data yang dihimpun dan disusun melalui penyebaran kuisioner kepada responden yang bekerja di Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

Untuk mengetahui pengaruh tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya, penulis akan menggunakan metode analisis statistik regresi linier dan koefisien korelasi untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara variabel X dan Y.

Hasil pengujiannya didasarkan pada uji statistik terhadap koefisien regresi maka didapat nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

1. Tata letak terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,347 artinya korelasi ini dikategorikan rendah.

2. Lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,320 artinya korelasi ini dikategorikan rendah.

3. Pengaruh tata letak dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,64 artinya korelasi sedang.

Semua perolehan hasil perhitungan di atas dapat dituliskan dalam bentuk diagram jalur pada gambar dibawah ini :

0,347 0,36

0,64

0,320 Diagram Hubungan Struktural antara Variabel X1, X2 dan Y

Hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai diketahui bahwa nilai r = 0,64, maka tata letak dan lingkungan kerja bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka produktivitas karyawan pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Formula Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Y X1

(10)

Antara Variabel Penelitian

Uraian Pengaruh

Langsung

Pengaruh Tidak

Langsung Jumlah Pengaruh langsung X1, terhadap Y

0.347 x

0.347 0,120409

Pengaruh langsung X1 terhadap Y

melalui X2 0.347x0.62x0.320 0,0688448

Total Pengaruh X1 terhadap Y 0,1892538

Pengaruh langsung X2, terhadap Y

0.320 x

0.320 0,1024

Pengaruh langsung X2 terhadap Y

melalui X1 0.320x0.62x0.347 0,0688448

Total Pengaruh X2 terhadap Y 0,1712448

Total Jumlah Pengaruh, X1, X2 terhadap Y 0,6394964

Pengaruh luar 0,3605036

Jumlah 1

menunjukkan bahwa pengaruh variabel tata letak (X1), dan lingkungan

kerja (X2) secara simultan terhadap produktivitas karyawan (Y), sebesar 0,64

atau 64%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,36 atau 36%. Pengaruh antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktifitas karyawan adalahbahwa tujuan perusahaan yaitu tercapainya produktivitas yang telah ditetapkan, agar produktivitas tersebut tercapai maka perusahaan harus melakukan usaha yang salah satunya melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan kerja agar tetap nyaman dan kondusif serta pelaksanaan tata letak pabrik yang baik. Jika kondisi lingkungan kerja dan tata letak baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan maka produktivitas kerja karyawan kerja karyawan dapat tercapai dengan baik.

Analisa Pengaruh Tata Letak dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya

Setelah pengujian instrumen penelitian selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian, hipotesis yang dikemukakan yaitu: Terdapat pengaruh tata letak dan lingkungan kerja secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya. Sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan menunjukkan tingkat data adalah ordinal maka untuk analisis regresi harus dinaikan menjadi skala interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval.

Hasil pengujiannya didasarkan pada uji statistik terhadap koefisien regresi maka didapat nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

4. Tata letak terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,347 artinya korelasi ini dikategorikan rendah.

5. Lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,320 artinya korelasi ini dikategorikan rendah.

6. Pengaruh tata letak dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah 0,64 artinya korelasi sedang.

(11)

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS for window diperoleh harga F hitung 65,475, karena F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dalam perhitungan korelasi taraf keabsahan yang dipakai adalah satu sisi dengan α = 0,05 (5%) dengan:

v1 = k-1 = 7 – 1 = 6 v2 = n-k = 36 – 7 = 29

Dalam tabel F v2 dengan taraf signifikan 5% untuk V2 = 29 adalah 1,69 jadi harga F tabel untuk taraf signifikan 5% adalah 1,69.

Sedangkan pengaruh parsial antar sub variabel X1, dan X2 terhadap Y hasil

pengujian dengan menggunakan jalur analisis maka diperoleh:

1. Pengaruh tata letak terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah sebesar 0,347.

YX1 = 0.347 : Koefisien jalur tata letak (X1) terhadap produktivitas

karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya (Y)

Ha = Ada pengaruh tata letak terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya adalah sebesar 0,320. YX2 = 0.320 : Koefisien jalur lingkungan kerja (X2) terhadap produktivitas

karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya (Y)

Ha = Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

Hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai diketahui bahwa nilai r = 0,64, maka tata letak dan lingkungan kerja bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka produktivitas karyawan pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula.

Pengaruh variabel tata letak (X1), dan lingkungan kerja (X2) secara

simultan terhadap produktivitas karyawan (Y), sebesar 0,64 atau 64%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,36 atau 36%. Pengaruh antara tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktifitas karyawan adalahbahwa tujuan perusahaan yaitu tercapainya produktivitas yang telah ditetapkan, agar produktivitas tersebut tercapai maka perusahaan harus melakukan usaha yang salah satunya melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan kerja agar tetap nyaman dan kondusif serta pelaksanaan tata letak pabrik yang baik. Jika kondisi lingkungan kerja dan tata letak baik dan sesuai dengan prosedur yang ytelah ditetapkan maka produktivitas kerja karyawan kerja karyawan dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis di atas yang menerangkan bahwa ternyata tata letak dan lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas karyawan hal ini sangat sesuai dengan teorinya Murdansyah Sinungan yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah lingkungan kerja walaupun ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi produktivitas seperti sikap kerja, tingkat ketrampilan, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, menejemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, kewiraswastaan dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui bahwa tata letak dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi produktivitas karyawan maka, pihak perusahaan harus lebih mengutamakan dan lebih teliti mengenai masalah lingkungan salah satu

(12)

caranya dengan membuat suasana lingkungan kerja tersebut menjadi lebih menyenangkan yaitu dengan menjaga supaya ventilasi yang baik memungkinkan masuknya udara segar ketempat pekerjaan, penerangan cukup penting sebagai pencegah kecelakaan, tata ruang yang rapi dan perabot yang rapi menimbulkan rasa estetika yang tinggi, lingkungan kerja yang bersih menjadikan rasa senang berada dalam perusahaan untuk waktu lama. Kesemuanya itu sangatlah penting untuk mendapat perhatian karena para karyawan dan anggota organisasi lainnya menggunakan paling sedikit sepertiga waktunya dihabiskan ditempat kerjanya.

Dengan demikian, salah satu usaha agar setiap pimpinan perusahaan selalu mengikuti perkembangan perusahaan dan mengituti jalannya proses produksi dari awal sampai menjadi barang jadi serta berusaha memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat menunjang semangan kerja karyawan. Dan hendaklah setiap karyawan berusaha untuk selalu meningkatkan produktivitas perusahaan serta mutu dan kualitas dari perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai.

Tabel di atas menunjukan bahwa pengaruh variable tata letak (X1) dan

lingkungan kerja (X2) secara simultan terhadap produktivitas karyawan (Y),

sebesar 0.64 atau 64%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti, yaitu sebesar 0.36 atau 36%. Peningkatan lingkungan kerja akan mempengaruhi semua kegiatan di dalam perusahaan sehingga akan meningkatkan produktivitas karyawan secara berkesinambungan sedangkan tata letak tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.

Pengujian Hipotesis

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 18.544 2 18.544 65.457 .000a Residual 9.630 34 .283 Total 28.174 36 a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .64 .658 .648 36 a. Predictors: (Constant), x2, x1

(13)

1 (Constant) .394 .431 .915 .367 x1 .953 .653 .347 .199 .000 x2 .958 .680 .320 .196 .000 a. Dependent Variable: y Correlations x1 x2 x1 Pearson Correlation 1 .64** Sig. (2-tailed) .000 N 36 36 x2 Pearson Correlation .64** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 65,475 atau sig. (0.000) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Tata letak dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap Produktivitas karyawan makaroni anugrah Tasikmalaya.

Untuk melihat pengaruh Tata letak terhadap Produktivitas karyawan dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara tata letak (X1) terhadap produktivitas karyawan (Y) dapat

dilihat dari hasil perhitungan untuk analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 0,199 atau sig. (0.000) > alpha (0.05) maka Ho

diterima. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

Untuk melihat pengaruh lingkungan kerja terhadap Produktivitas dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara lingkungan kerja (X2) terhadap Produktivitas (Y) dapat dilihat dari

perhitungan untuk analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung

adalah sebesar 0,196 atau sig. (0.000) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Sehingga lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan bagian Produksi pada perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya.

(14)

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menganai tata letak dan

lingkungan kerja dan produktivitas karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

1. Tata letak dan Lingkungan kerja pada Perusahaan Makaroni Anugrah

Tasikmalaya sangat mendukung untuk setiap usahanya hal ini terlihat dari

kondisi perusahaan yang bebas dari polusi dan penyakit karena setiap

karyawan diwajibkan memakai pelindung kepala saat bekerja, selain itu

pengadaan sarana dan prasarananya sudan memadai ini terbukti setiap

pekerja tidak mengalami kesulitan apabila sedang membutuhkan sesuatu

misalnya ingin sholat sudah ada mushola dan ingin makan sudah disiapkan

took ini semua merupakan salah satu cara supaya pekerja merasa nyaman

dan betah untuk bekerja walaupun dalan waktu yang cukup lama.

Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan tidak dapat dilepaskan

dari lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain lingkungan dapat

berpengaruh baik positif maupun negatif terhadap perusahaan.

2. Produktivitas karyawan pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya,

produktivitas menuntut bahwa kehidupan dan cara kerja hari ini harus

lebih baik dari hari kemarin, dan hasil yang dicapai esok harus lebih

banyak dari yang diperoleh hari ini. Tinggi rendahnya produktivitas

ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari sikap, disiplin

karyawan, sampai pada menejemen dan teknologi. Menejemen dalan

Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya ini cukup dikatakan bagus

dalam waktu 4 tahun ini sudah membuat usaha-usaha baru yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, produksi yang dihasilkan juga

sudah tersebar di berbagai kota-kota besar yang berarti produktivitas

karyawan mengalami peningkatan.

3. Pengaruh tata letak dan lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan

pada Perusahaan Makaroni Anugrah Tasikmalaya, dari hasil penelitian di

peroleh nilai r = 0,64 Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel tata

letak (X

1

), dan lingkungan kerja (X

2

) secara simultan terhadap

produktivitas karyawan (Y), sebesar 0,64 atau 64%. Ada pengaruh lain

yang tidak penulis teliti yaitu sebesar 0,36 atau 36%.

V. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab sebelumnya, selanjutnya peneliti dapat

memberikan sumbangan saran dalam penelitian ini yaitu:

1. Pentingnya meningkatkan suasana lingkungan kerja yang baik dan kondusif dalam membantu meningkatkan produktivitas karyawan dalam hal suhu udara di tempat kerja, keamanaan dan penerangan perlu adanya pengawasan supaya setiap pekerja merasa aman dan nyaman tanpa merasa terganggu dan khawatir.

2. Karyawan sebaiknya diberikan kesempatan, dalam memberikan masukan untuk memecahkan sebuah permasalahan, sehingga karyawan akan semakin merasa ikut memiliki perusahaan dan timbul sebuah tanggung jawab yang besar.

(15)

3. Hendaknya perusahaan lebih mendorong karyawan untuk selalu menetapkan tujuan dalam melakukan kegiatan atau bekerja, sehingga karyawan akan mengetahui apa yang harus dikerjakan dan tahu apa yang harus dicapai dengan melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

_____, 2005, Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Artikel MSDM, Konsep Lingkungan Kerja, http: WWW. Cokroaminoto.

Wordpress. Com

Drajat, Zakiyah, 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Elthon Mayor, Eksperimen Howtone. Jurnal Harvard University 1920 – 1930.

Franklin G. Moore Terj. Dra. Diana Permadi M.Sc. 1986. Menejemen

Produksi dan Operasi, Bandung : Remaja Karya Ofside.

H Lexy J. Moleong. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT

Remaja Rosda Karya.

Hariadi, Bambang, 2005. Strategi Menejemen, Malang : Bayumedia

Publishing.

Hasibuan, Malayu, 1986. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.

John W. Newstrom, Keith Davis, Perilaku Organisasi, Jakarta : Penerbit

Erlangga.

L. Draf, Ritchard. 2006. Menejemen, Jakarta : Salemba Empat.

Mangkuprawira, Sjafri. MSDM Strategik, Ghalia Indonesia, Jakarta

Mardalis, 1993. Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta : Bumi Aksara.

Muhammad, Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mulyadi, 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen. Jakarta:

Salemba Empat.

Nasution.S. 2006. Metode Research, Jakarta : PT BUmi Aksara.

Nitiseminto, Alex, 2004, Wawasan Studi Kelanyakan Dan Evaluasi Proyek,

Jakarta : Bumi Aksara

Nurul hidayah, Khomsah, 2006. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Semangat Kerja Karyawan. Pada Harian Jawa Pos (Radar Tulung Agung ).

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian, Guru dan Karyawan, Bandung :

Alfabeta.

Siagian, Sondang. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT.

Binarupa Aksara.

Sinungan. Muchdarsyah, 1992, Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta :

Penerbit Pribumi

Sirait, Justine. T. 2006. Memahami Aspek Pengelolaan SDM Dalam

Organisasi, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sitepu. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

________. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Soedarmayanti. 2006. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung : Ilham Jaya.

(16)

Streern M. Richard. 1985, Efektifitas Organisasi. Terj. Dra. Magdalena Jamin.

Jakarta : Erlangga.

Subagyo Joko, 2004. Metode peneliTian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta :

PT Rieneka Cipta

Sule Erni Trisnawati, 2005, Pengantar Menejemen jilid 1, Jakarta : Prenada

Media.

Sulistiyani Ambar Teguh, 2003, Menejemen Sumber Daya Manusia Konsep

Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Public, Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Swastha, Bashu, 1999. Pengantar Bisnis Moderen, Yogyakarta: Liberty.

Tompubolon, Manahan. 2004, Menejemen Operasional, Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Trihendradi, Cornelius. 2005. Statistik inferen Teori Dasar dan Aplikasinya

Menggunakan SPSS 12.

Umar Husein, 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan bagian produksi. Tujuan

PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN.. BAGIAN PRODUKSI

Data-data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan data dan analisis adalah data umum perusahaan, urutan proses pembuatan genteng, tata letak tempat kerja, sikap kerja

Produktivitas kerja sebagai variabel dependen (variabel terikat), dengan produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan maka dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu

Laporan akhir ini berjudul &#34;Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Kepegawaian Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT.. Pacific Global Utama

Segala puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Budaya