• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No 56/11/14/Tahun XIII, 5 November 2012

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU

PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau sebesar 4,30 persen, yang berarti turun jika

dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2011 yang mencapai 5,32 persen.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2012 mencapai 2.506.776 orang. Jika

dibandingkan dengan total penduduk usia 15 tahun keatas yang berjumlah 3.985.257 orang, maka

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Riau sebesar 62,90 persen.

Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Riau pada Agustus 2012 sebanyak 2.399.002 orang,

dengan rincian sebanyak 903.034 orang di bekerja di daerah perkotaan dan sebanyak 1.495.968

orang bekerja di daerah pedesaan.

Jumlah pengangguran pada Agustus 2012 sebanyak 107.774, dimana sebanyak 56.898 orang

pengangguran berada di daerah perkotaan dan sisanya sebanyak 50.876 orang berada di daerah

pedesaan. Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Riau pada Agustus

2012 sebesar 4,30 persen, jika dibandingkan menurut daerah, maka TPT di daerah perkotaan

adalah sebesar 5,93 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan TPT daerah pedesaan sebesar

3,29 persen. Tingkat pengangguran yang terbesar terjadi di Kota Pekanbaru, yaitu sebesar 7,87

persen, dan yang terkecil di Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 2,05 persen.

Status pekerjaan yang mendominasi tenaga kerja di Provinsi Riau pada periode Agustus 2012

adalah buruh/karyawan, yaitu sebesar 38,51 persen, hal yang sama terjadi baik di daerah

perkotaan maupun daerah pedesaan, sedangkan status pekerjaan yang terendah statusnya di

Provinsi Riau adalah tenaga kerja yang berstatus pekerja bebas di non pertanian yaitu sebesar

2,81 persen. Tetapi jika dilihat menurut daerah, maka untuk daerah perkotaan yang paling kecil

adalah tenaga kerja yang berstatus pekerja bebas sebesar 5,48 persen.

Sektor pertanian masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau. Pada periode

Agustus 2012, tercatat 44,73 persen tenaga kerja bekerja di sektor pertanian. Tetapi jika

dibandingkan menurut daerah, maka akan terlihat bahwa di daerah pedesaan sektor pertanian

sangat dominan dengan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 66,24 persen, sementara di

daerah perkotaan hanya sebesar 9,09 persen. Sedangkan jika dilihat menurut kabupaten/kota

penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian terbesar berada di Kabupaten Indragiri Hilir yaitu

mencapai 75,87 persen dan yang terkecil di Kota Pekanbaru sebesar 3,79 persen.

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja , dan Angka Pengangguran

Situasi ketenagakerjaan di Provinsi Riau pada Agustus 2012 menunjukkan arah yang cukup baik, karena Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,30 persen, yang berarti turun jika dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2011 yang mencapai 5,32 persen. Tetapi jika dilihat menurut daerah, maka TPT untuk daerah perkotaan cukup tinggi, yaitu mencapai 5,93 persen, sedangkan untuk daerah pedesaan hanya sebesar 3.29 persen.

Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama

Agustus 2011 -Agustus 2012

Kegiatan Utama 2011 2012 Perubahan

(1)

1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (jiwa) 2. Angkatan Kerja (jiwa)

a. Bekerja

b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka)

3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa)

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK (%) 5. Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)

3.857.145 2.560.402 2.424.180 136.222 1.296.743 66.38 5,32 3.985.257 2.506.776 2.399.002 107.774 1.478.481 62.90 4.30 128.112 53.626 25.178 28.448 181.738 3,48 1,02

Seperti dapat dilihat pada Tabel 2, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Provinsi Riau pada Agustus 2012 sebanyak 3.985.257 orang. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2.399.002 orang, dimana sebanyak 903.304 orang bekerja di daerah perkotaan, dan sisanya sebanyak 1.495.968 orang bekerja di daerah pedesaan. Penciptaan pertumbuhan ekonomi yang memadai dengan orientasi pada perluasan lapangan kerja akan sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran.

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Agustus 2012

Kegiatan Utama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa

(1) (2) (3) (4)

1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (jiwa)

a. Angkatan Kerja (jiwa) b. Bekerja

2. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa)

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK (%) 5. Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)

1.561.144 959.932 903.034 56.898 601.212 61,49 5,93 2.424.113 1.546.844 1.495.968 50.876 877.267 63.81 3.29 3.985.257 2.506.776 2.399.002 107.774 1.478.481 62.90 4.30

(3)

Dengan angka TPT sebesar 4,30 persen ini, menunjukkan fenomena terus bertambahnya jumlah penduduk yang bekerja, disamping disebabkan karena dorongan ekonomi, yaitu tuntutan untuk mendapatkan penghasilan, juga disebabkan semakin terbukanya kesempatan kerja walaupun bersifat informal.

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Di Provinsi Riau, pada Agustus 2012, sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu mencapai 44,73 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Tabel 3 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja (usia 15 tahun ke atas) menurut lapangan pekerjaan utama. Jika dilihat menurut daerah, maka terdapat perbedaan yang cukup signifikan, yaitu di daerah perkotaan sektor yang dominan menyerap tenaga kerja adalah perdagangan, mencapai 34,59 persen, diikuti oleh sektor lainnya sebesar 24,83 persen, sementara itu, sektor pertanian penyerapan tenaga kerjanya hanya 9,09 persen. Hal yang sebaliknya terjadi di daerah pedesaan, dimana sektor pertanian mampu menyerap 66,24 persen tenaga kerja, dan penyerapan terkecil adalah sektor industri sebesar 4,27 persen.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Agustus 2012 (%)

Lapangan Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

2. Industri

3. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 4. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 5. Lainnya 9,09 9,14 34,59 22,35 24,83 66,24 4,27 12,06 9,49 7,95 44,73 6,10 20,54 14,33 14,30 TOTAL 100,00 100,00 100,00

3. Status Pekerjaan

Dari tujuh pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dapat diidentifikasi 2 (dua) kelompok utama yang terkait kegiatan ekonomi, yakni formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu.

Berdasarkan Tabel 4 tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan di Provinsi Riau memiliki persentase yang cukup tinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 42,48 persen, baik untuk daerah perkotaan maupun untuk daerah pedesaan, masing-masing sebesar 58,86

(4)

persen. Jika dilihat menurut daerah maka untuk perkotaan sebesar 18,17 dan 22,61 persen untuk daerah pedesaan. Status pekerjaan yang terkecil di daerah perkotaan adalah pekerja bebas, sebesar 3,03 persen, sementara itu di daerah pedesaan yang terkecil adalah yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/buruh di bayar sebesar 4,30 persen.

Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Agustus 2012 (%)

Status Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa

(1) (2) (3) (4)

1. Berusaha sendiri

2. Berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar

3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 4. Buruh/karyawan

5. Pekerja bebas 6. Pekerja tidak dibayar

18,17 6,21 6,66 58,86 3,03 7,07 22,61 15,19 4,30 32,59 6,96 18,35 20,94 11,81 5,19 42,48 5,48 14,11 Total 100,00 100,00 100,00

4. Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran menurut Kabupaten/Kota

Tabel 5

Penduduk yang Termasuk Angkatan Kerja, Bekerja, dan Tingkat Pengangguran menurut Kabupaten/Kota,

Agustus 2012

Kabupaten/Kota Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran TPAK (%) TPT (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Kuantan Singingi 140,907 138,018 2,889 64,92 2,05 2. Indragiri Hulu 162,307 157,851 4,456 61,24 2,75 3. Indragiri Hilir 312,996 304,792 8,204 63,52 2,62 4. Pelalawan 143,551 140,594 2,957 66,76 2,06 5. Siak 166,367 158,774 7,593 63,73 4,56 6. Kampar 296,658 280,325 16,333 60,61 5,51 7. Rokan Hulu 194,125 188,554 5,571 58,48 2,87 8. Bengkalis 236,912 223,316 13,596 67,11 5,74 9. Rokan Hilir 234,652 223,503 11,149 61,55 4,75 10. Kepulauan Meranti 91,767 84,545 7,222 70,44 7,87 11. Pekanbaru 408,871 389,921 18,950 61,19 4,63 12. Dumai 117,663 108,809 8,854 65,27 7,52 Provinsi Riau 2,506,776 2,399,002 107,774 62,90 4,30

(5)

Jika dilihat lebih mendalam pada Tabel 5, dari 12 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, TPT tertinggi yang besarnya mencapai 7,87 persen terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan angka TPAK 70,44 persen di Kabupaten Rokan Hulu . Sementara itu, TPT terendah terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 2,05 persen dengan TPAK sebesar 64,92 persen.

Tabel 6

Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Propinsi Riau menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2012 Kabupaten/Kota 1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 2 Industri 3 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 4 Jasa Kemasyarakatan , Sosial dan Perorangan 5 Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Kuantan Singingi 56,09 3,10 16,94 12,92 10,94 2. Indragiri Hulu 59,63 1,96 13,34 10,38 14,69 3. Indragiri Hilir 75,87 4,29 9,13 5,69 5,02 4. Pelalawan 60,24 5,15 13,11 11,13 10,37 5. Siak 35,15 22,16 18,89 14,16 9,65 6. Kampar 43,75 3,40 19,56 17,05 16,23 7. Rokan Hulu 63,92 1,70 14,71 13,51 6,16 8. Bengkalis 37,86 9,68 18,33 10,46 23,66 9. Rokan Hilir 56,23 4,23 20,71 11,95 6,87 11. Kepulauan Meranti 55,85 2,58 12,78 13,27 15,53 11. Pekanbaru 3,79 7,49 41,81 23,87 23,04 12. Dumai 13,19 7,67 26,10 24,27 28,78 Provinsi Riau 44,73 6,10 20,54 14,33 14,30

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa seluruh penduduk yang bekerja di kabupaten/kota Provinsi Riau bekerja pada Sektor Pertanian, sedangkan penduduk di Kota Pekanbaru dan Dumai bekerja di sektor Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan lainnya.

Gambar

Tabel 1                                                                                                                                           Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama
Tabel 4                                                                                                                                          Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kondisi dan keadaan yang sesungguhnya pelatih-pelatih di Pengkab persani se-DIY khususnya pelatih fisik sangat memprihatinkan dan dalam onservasi yang pernah tim

Activity Diagram Form Input Data Barang (Pupuk) Keluar dapat dilihat pada Gambar III.25.. Tambah Data

Lamanya waktu pencetakan sertifikat, hal tersebut dikarenakan pencetakan sertifikat dilakukan 1 (satu) minggu setelah kegiatan seminar dilakukan. Lamanya waktu

Metaanalysis ini memasukkan penelitian prospective randomized clinical trial yang membandingkan efek suplementasi zinc dengan kelompok yang tidak diberi intervensi,

Model yang ada hanya dapat dilakukan untuk menilai kinerja industri asam stearat, dan dapat dikembangkan lagi untuk melakukan penilaian terhadap produk sampingan dari industri

Analisis dot blot dilakukan juga sebagai langkah awal pemeriksaan adanya protein kelenjar saliva nyamuk yang dapat berikatan dengan beberapa protein sampel

Guru dalam proses membelajarkan dituntut untuk professional dalam bersikap dan kreatif dalam membentuk pola intraksi yang dapat mendorong siswa untuk belajar,

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan