Oleh : Oleh : Wenny Ariusnita Wenny Ariusnita Pembimbing: Pembimbing: Dr. Donny Jandiana, Sp. BO Dr. Donny Jandiana, Sp. BO
Tulang adalah organ vital yang berfungsi utnukTulang adalah organ vital yang berfungsi utnuk
gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari
komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen.
Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas
dan osteoklas
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
Tulang adalah organ vital yang berfungsi utnukTulang adalah organ vital yang berfungsi utnuk
gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari
komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen.
Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas
dan osteoklas
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkanTulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan
oleh otot. oleh otot.
Jenis Jenis –– jenis tulang :jenis tulang :
a. Tulang rawan (kartilago) a. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.hialin, elastik dan serat.
Tulang Rawan HialinTulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran
pernapasan dan ujung tulang rusuk. pernapasan dan ujung tulang rusuk.
Tulang Rawan ElastikTulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang
rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan
tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin.
Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur;
terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.
Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
Fungsi Tulang
a. Memberi bentuk tubuh
b. Melindungi alat tubuh yang vital, c. Menahan dan menegakkan tubuh d. Tempat perlekatan otot
e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posfor
f. Tempat pembentukan sel darah
g. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning
TUMOR TULANG
Defenisi
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan
abnormal dalam tubuh. Sel tumor adalah sel tubuh
yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel
normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.
Klasifikasi tumor tulang menurut WHO tahun 1972 :
Tumor asal jaringan tulang (Osteogenik) Jinak : Osteoma
Osteoid osteoma
Osteoblastoma jinak
Ganas : Osteosarkoma
Klasifikasi cont…..
Tumor asal jaringan tulang rawan (Kondrogenik) Jinak : Enkondroma
Osteokondroma
Kondroblastoma jinak (codman’s
tumor)
Fibroma kondromiksoid
Tumor asal jaringan ikat (Fibrogenik) Jinak : Non Ossifying Fibroma
Lipoma
Ganas : Fibrosarkoma
Liposarkoma
Tumor asal sumsum tulang (mielogenik) Ganas : Sarkoma Ewing.
Mieloma Multipel.
Tumor asal vaskuler
Jinak : Hemangioma
Limfangioma. Tumor glomus
Ganas : Angiosarkoma
Tumor tulang lainnya
Jinak : Giant cell tumor
Neurofibroma
TUMOR GANAS TULANG
Osteosarkoma
Definisi
Osteosarkoma merupakan suatu keganasan yang berasal dari sel primitif pada bagian metafise dari
tulang panjang pada orang muda. Pembentukannya
berasal dari seri osteoblas dari sel mesenkim primitif. Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis yang buruk
Klinis:
Pria lebih banyak diserang daripada wanita dengan
perbandingan 2:1.
Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-20
tahun.
Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit pada
bagian tulang yang terkena disertai adanya benjolan.
Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti
Lokasi:
Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang
terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus.
Radiologi :
Didapat 3 macam gambaran radiologi, yaitu: 1. Gambaran osteolitik
2. Gambaran osteoblastik 3. Gambaran campuran
Pada MRI ditemukan garis destruksi. Pada MRI
ditemukan garis akibat proses destruksi dan ekstensi jaringan lunak sel-sel tumor.
Patologi :
stroma sarkoma dengan pembentukan osteoid
neoplastik dari tulang disertai gambaran anaplasia yang mencolok.
Terapi : Amputasi
Dapat dilakukan melalui tulang daerah proksimal tumor atau melalui sendi (disartikulasi) proksimal dari tumor.
Pada permulaannya prognosis Osteosarkoma adalah
buruk 5 years Survival Rate-nya hanya berkisar antara 10-20%. Belakangan ini dengan terapi
adjuvan berupa sitostatik yang agresif dan intensif yang diberikan prabedah dan pasca bedah maka
Survival Rate menjadi lebih baik dapat mencapai 60-70%. Berkat terapi adjuvan juga terapi amputasi
belakangan ini sudah berkurang, sekarang pada
pusat-pusat pengobatan kanker yang lengkap, maka terapi non amputasi atau Limb Salvage lebih sering dilakukan
Kondrosarkoma
Merupakan tumor ganas yang terdiri dari sel-sel
kartilago (tulang rawan) yang dapat tumbuh spontan (kondrosarkoma primer)
Ditemukan usia antara 30-60 tahun.
Neoplasma ini tumbuhnya agak lambat dan hanya
memberikan sedikit keluhan.
Lokasi :
Terutama mengenai tulang ceper seperti pelvis dan
skapula, tetapi dapat juga didapat pada tulang panjang
seperti femur dan humerus.
Klinis:
Keluhan penderita adalah adanya masa tumor yang
menjadi besar secara perlahan-lahan.
Radiologi: Tampak sebagai lesi osteolitik ditengah
metafisis tulang dengan bercak- bercak kalsifikasi yang
berasal dari matriks kartilago disertai proses destruksi
kortek, sehingga tumor dapat dilihat meluas ke jaringan lunak disekitarnya.
Patologi :
Tampak sel-sel ganas diantara tulang lamellar
didalam sumsum tulang yang membentuk tulang rawan. Gambaran mitosis tidak begitu banyak.
Terapi :
Operasi reseksi luas, kalau perlu amputasi. Terapi
adjuvan seperti radioterapi, kemoterapi tidak menolong.
Sarkoma Ewing
Tumor ganas yang jarang didapat.
Menyerang golongan usia muda, kebanyakan di
bawah usia 20 tahun.
Lebih banyak didapat pada kaum pria.
Klinis :
Penderita mengeluh sakit dengan disertai adanya
benjolan. Kemungkinan suhu badan yang meninggi, lekositosis, dan laju endap darah meningkat.
Lokasi :
Pada diafisis tulang-tulang panjang, paling sering
pada femur, tibia, ulna dan fibula.
Radiologi :
Tampak proses destruksi tulang
dengan batas yang tidak jelas.
Pembentukan tulang reaktif baru
oleh periosteum bias berlapis-lapis yang memberikan gambaran
Onion Skin atau tegak lurus yang nampak sebagai Sunbrust.
Diagnosis Banding :
osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma
metastatik.
Terapi :
Operasi berupa reseksi luas atau amputasi Kemoterapi
Radioterapi Prognosis :
Buruk. Mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah
diagnosis sekitar 95%. Akhir-akhir ini dengan terapi
kombinasi radioterapi, kemoterapi dan operasi,
TUMOR JINAK TULANG
Osteoma Klinis:
Insiden osteoma 0,1-1 % dari seluruh tumor jinak
tulang tengkorak.
Osteoma lebih sering terjadi pada wanita dengan
insiden terbanyak pada dekade kedua dan ketiga serta jarang sebelum usia pubertas
Osteoma sering tanpa gejala, tumbuh lambat dan
dapat stabil dalam beberapa tahun dan secara
Patologi:
Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:
1. Compact osteoma
Dimana gambaran histologisnya merupakan jaringan tulang yang padat dan relative sedikit
osteosit.
2. Cancellous
Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex lamella tulang.
Terapi: Penatalaksanaan osteoma pada tulang
temporal tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran tumor, gejala dan komplikasi. Jika tumor kecil dan tidak mempunyai gejala maka dilakukan tindakan konservatif dengan memantau gejala klinik dan diikuti dengan pemeriksaan tomografi. Pada
kasus yang terdapat gejala neurologi, perluasan ke struktur yang berdekatan, dan
perubahan estetik maka diindikasikan untuk pengangkatan tumor
Prognosis: Osteoma mempunyai prognosis yang
baik. Tumor ini jarang rekuren dan tidak berpotensi menjadi ganas.
Osteokondroma/Osteocartilagenous Exostosis Definisi
Merupakan neoplasma tulang jinak yang paling
sering didapat. Oleh sebagian ahli dianggap bukan neoplasma, tetapi sebagai suatu hamartoma
(pertumbuhan baru, dimana sel-selnya dapat menjadi dewasa).
Etiologi: Tidak diketahui secara pasti
Lokasi: Ditemukan pada bagian metafisis tulang
panjang terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus
Klinis: Terdapat pada usia dewasa muda dengan
Radiologi:
Tampak penonjolan tulang pada korteks dan
spongiosa yang normal
Dengan bertambahnya umur pasien,terlihat kalsifikasi
tulang rawan yang semakin lama semakin banyak
Penonjolan seperti bunga kol (cauliflower) dengan
komponen kondrosit sebagai bunga dan komponen osteosit sebagai tangkai
Radiologi cont…
Pedunculated osteokondroma memiliki gambaran
tangkai di bagian distal yang melebar dengan permukaan berbenjol-benjol (hook exositosis), memiliki ukuran berkisar 8-10cm.
Sessile osteokondroma memiliki bangunan dasar yang
luas dengan dasar bagian komponen korteks dari
tulang yang ada dibawahnya. Kadang-kadang daerah ini tampak penonjolan-penonjolan dan bagisan
luarnya berkontur tajam-tajam (secara radiologi ini
memang sulit dibedakan dengan bentuk tumor parosteal osteosarkoma)
Komplikasi:
Penekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea) Penekanan pada pembuluh darah, menimbulkan
pseudoaneurisma pada a.poplitea dan a.femoralis)
Penekanan tulang sekitar Fraktur patologis
Inflamasi bursa pada daerah lesi Perubahan keganasan
Terapi: Bila tumor memberikan keluhan karena menekan struktur di dekatnya, seperti tendon, saraf, maka dilakukan eksisi.
Prognosis: Baik. Komplikasi degenarasi ganas (menjadi kondrosarkoma) lebih kurang 1%.
Kondroma(Enkondroma)
Definisi
Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam rongga sumsum tulang. Sebagian ahli
menganggap tumor ini sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini didapat pada dewasa muda dan tidak mengakibatkan keluhan sakit
Lokasi: Tumor ini paling sering mengenai
tulang-tulang tubuler kecil pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga pada tulang yang lebih besar.
Radiologi: Tampak sebagai lesi yang radiolusen
dengan kemungkinan adanya bercak-bercak
kalsifikasi. Tidak ada pembentukan tulang reaktif baru. Bila ada erosi kortek pada tulang tubuler yang besar, menandakan terjadinya degenerasi maligna.
Terapi: Operatif, dengan cara melakukan kuret
daripada lesi, kemudian rongga lesi diisi dengan
bone graft.
Prognosis: Ada kemungkinan terjadinya degenarasi
maligna terutama bila tumor didapat pada tulang panjang besar atau di pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%. Dicurigai perubahan ke arah ganas bila tumor terasa sakit.
Giant Cell Tumor/Tumor Sel
Raksasa/Osteoklastoma
Lokasi: Didapat pada epifisis tulang panjang yang dapat
meluas ke arah metafisis. Tempat yang paling sering
terjadi adalah proksimal tibia, distal femur dan distal
radius. Juga dapat ditemukan di pelvis dan sacrum.
Klinis: Keluhan rasa nyeri yang terus bertambah serta
pembengkakan pada bagian tulang yang mengalami lesi,
terutama pada lutut dan mungkin ditemukan efusi sendi serta gangguan gerakan pada sendi.
Radiologi: Tampak daerah osteolitik di epifisis dengan
batas yang jelas dan memberikan kesan multilokuler gambaran soap bubble. Terjadi penipisan kortek.
Patologi: Pada sediaan hasil kuretase, Stroma yang vaskuler dengan banyak sel-sel datia/giant cell. Ditemukan mitosis
dengan mudah pada perbesaran 4x dan 10x. Beberapa tempat terdapat sel fibrihistiocit dan xantoma sel.
Terapi: Operasi kuret yang diikuti dengan pengisian bone
graft atau bone cement. Dan beberapa terapi adjuvant dengan phenol, insersi PMMA (polymethylmetacrylate), cryoterapi setelah curetase.
Pada beberapa hal dapat dilakukan reseksi tumor, eksisi luas yang disertai tindakan rekontruksi. Kadang-kadang juga
KESIMPULAN
Tumor tulang merupakan kelainan pada tulang yang bersifat neoplastik. Dengan istilah lain “Tumor Tulang” adalah
pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas. Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel, yaitu: primer
(osteogenik, kondrogenik, fibrogenik, mielogenik, tumor asal
vaskuler, tumor tulang lainnya) dan sekunder/metastatik (tumor yang berasal dari organ lain yang menyebar ke tulang).
Untuk menetapkan diagnosis tumor tulang diperlukan beberapa hal, yaitu: anamnesis, pemeriksaan klinik, pemeriksaan neurologis,
pemeriksaan radiologis, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan biopsi.
Metode pengobatan pada neoplasma tulang antara lain dengan
operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Ada beberapa teknik operasi, yaitu: intralesional atau intrakapsuler, eksisi marginal, eksisi luas, serta operasi radikal.