• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ppt Tumor Tulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ppt Tumor Tulang"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Oleh :  Wenny Ariusnita   Wenny Ariusnita  Pembimbing: Pembimbing: Dr. Donny Jandiana, Sp. BO Dr. Donny Jandiana, Sp. BO

(2)

 Tulang adalah organ vital yang berfungsi utnukTulang adalah organ vital yang berfungsi utnuk

gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana  jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari  jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari

komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen.

Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas

dan osteoklas

ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

(3)

 Tulang adalah organ vital yang berfungsi utnukTulang adalah organ vital yang berfungsi utnuk

gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana mineral, dan organ hemopoetik. Sebagaimana  jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari  jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari

komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen.

Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas

dan osteoklas

ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

(4)

 Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkanTulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan

oleh otot. oleh otot.

 Jenis Jenis –– jenis tulang :jenis tulang :

a. Tulang rawan (kartilago) a. Tulang rawan (kartilago)

Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin.

(5)

 Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.hialin, elastik dan serat.

 Tulang Rawan HialinTulang Rawan Hialin

Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran

pernapasan dan ujung tulang rusuk. pernapasan dan ujung tulang rusuk.

 Tulang Rawan ElastikTulang Rawan Elastik

Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang

rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan

tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin.

(6)

 Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat

Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur;

terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.

Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).

(7)

Fungsi Tulang

a. Memberi bentuk tubuh

b. Melindungi alat tubuh yang vital, c. Menahan dan menegakkan tubuh d. Tempat perlekatan otot

e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posfor

f. Tempat pembentukan sel darah

g. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning

(8)

TUMOR TULANG

 Defenisi

Tumor  adalah benjolan atau pembengkakan

abnormal dalam tubuh. Sel tumor  adalah sel tubuh

yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel

normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.

(9)

Klasifikasi tumor tulang menurut WHO tahun 1972 :

 Tumor asal jaringan tulang (Osteogenik)  Jinak : Osteoma

Osteoid osteoma

Osteoblastoma jinak

 Ganas : Osteosarkoma

(10)

Klasifikasi cont…..

 Tumor asal jaringan tulang rawan (Kondrogenik)  Jinak : Enkondroma

Osteokondroma

Kondroblastoma jinak (codman’s

tumor)

Fibroma kondromiksoid

(11)

 Tumor asal jaringan ikat (Fibrogenik)  Jinak : Non Ossifying Fibroma

Lipoma

 Ganas : Fibrosarkoma

Liposarkoma

 Tumor asal sumsum tulang (mielogenik)  Ganas : Sarkoma Ewing.

Mieloma Multipel.

(12)

 Tumor asal vaskuler

 Jinak : Hemangioma

Limfangioma. Tumor glomus

 Ganas : Angiosarkoma

 Tumor tulang lainnya

 Jinak : Giant cell tumor 

Neurofibroma

(13)

TUMOR GANAS TULANG

Osteosarkoma

 Definisi

Osteosarkoma merupakan suatu keganasan yang berasal dari sel primitif pada bagian metafise dari

tulang panjang pada orang muda. Pembentukannya

berasal dari seri osteoblas dari sel mesenkim primitif. Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis yang buruk

(14)

 Klinis:

 Pria lebih banyak diserang daripada wanita dengan

perbandingan 2:1.

 Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-20

tahun.

 Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit pada

bagian tulang yang terkena disertai adanya benjolan.

 Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti

(15)

 Lokasi:

 Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang

terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus.

(16)

 Radiologi :

 Didapat 3 macam gambaran radiologi, yaitu:  1. Gambaran osteolitik

 2. Gambaran osteoblastik  3. Gambaran campuran

(17)

 Pada MRI ditemukan garis destruksi. Pada MRI

ditemukan garis akibat proses destruksi dan ekstensi  jaringan lunak sel-sel tumor.

(18)

 Patologi :

 stroma sarkoma dengan pembentukan osteoid

neoplastik dari tulang disertai gambaran anaplasia yang mencolok.

(19)

 Terapi :  Amputasi

Dapat dilakukan melalui tulang daerah proksimal tumor atau melalui sendi (disartikulasi) proksimal dari tumor.

(20)

 Pada permulaannya prognosis Osteosarkoma adalah

buruk 5 years Survival Rate-nya hanya berkisar antara 10-20%. Belakangan ini dengan terapi

adjuvan berupa sitostatik yang agresif dan intensif yang diberikan prabedah dan pasca bedah maka

Survival Rate menjadi lebih baik dapat mencapai 60-70%. Berkat terapi adjuvan juga terapi amputasi

belakangan ini sudah berkurang, sekarang pada

pusat-pusat pengobatan kanker yang lengkap, maka terapi non amputasi atau Limb Salvage lebih sering dilakukan

(21)

Kondrosarkoma

 Merupakan tumor ganas yang terdiri dari sel-sel

kartilago (tulang rawan) yang dapat tumbuh spontan (kondrosarkoma primer)

 Ditemukan usia antara 30-60 tahun.

 Neoplasma ini tumbuhnya agak lambat dan hanya

memberikan sedikit keluhan.

(22)

 Lokasi :

 Terutama mengenai tulang ceper seperti pelvis dan

skapula, tetapi dapat juga didapat pada tulang panjang

seperti femur dan humerus.

 Klinis:

 Keluhan penderita adalah adanya masa tumor yang

menjadi besar secara perlahan-lahan.

 Radiologi: Tampak sebagai lesi osteolitik ditengah

metafisis tulang dengan bercak- bercak kalsifikasi yang

berasal dari matriks kartilago disertai proses destruksi

kortek, sehingga tumor dapat dilihat meluas ke jaringan lunak disekitarnya.

(23)

 Patologi :

 Tampak sel-sel ganas diantara tulang lamellar

didalam sumsum tulang yang membentuk tulang rawan. Gambaran mitosis tidak begitu banyak.

 Terapi :

 Operasi reseksi luas, kalau perlu amputasi. Terapi

adjuvan seperti radioterapi, kemoterapi tidak menolong.

(24)

Sarkoma Ewing

 Tumor ganas yang jarang didapat.

 Menyerang golongan usia muda, kebanyakan di

bawah usia 20 tahun.

 Lebih banyak didapat pada kaum pria.

 Klinis :

 Penderita mengeluh sakit dengan disertai adanya

benjolan. Kemungkinan suhu badan yang meninggi, lekositosis, dan laju endap darah meningkat.

(25)

 Lokasi :

 Pada diafisis tulang-tulang panjang, paling sering

pada femur, tibia, ulna dan fibula.

 Radiologi :

 Tampak proses destruksi tulang

dengan batas yang tidak jelas.

 Pembentukan tulang reaktif baru

oleh periosteum bias berlapis-lapis yang memberikan gambaran

Onion Skin atau tegak lurus yang nampak sebagai Sunbrust.

(26)

 Diagnosis Banding :

 osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma

metastatik.

 Terapi :

 Operasi berupa reseksi luas atau amputasi  Kemoterapi

 Radioterapi  Prognosis :

 Buruk. Mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah

diagnosis sekitar 95%. Akhir-akhir ini dengan terapi

kombinasi radioterapi, kemoterapi dan operasi,

(27)

TUMOR JINAK TULANG

 Osteoma  Klinis:

 Insiden osteoma 0,1-1 % dari seluruh tumor jinak

tulang tengkorak.

 Osteoma lebih sering terjadi pada wanita dengan

insiden terbanyak pada dekade kedua dan ketiga serta  jarang sebelum usia pubertas

 Osteoma sering tanpa gejala, tumbuh lambat dan

dapat stabil dalam beberapa tahun dan secara

(28)

 Patologi:

 Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:

1. Compact osteoma

Dimana gambaran histologisnya merupakan  jaringan tulang yang padat dan relative sedikit

osteosit.

2. Cancellous

Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex lamella tulang.

(29)

 Terapi: Penatalaksanaan osteoma pada tulang

temporal tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran tumor, gejala dan komplikasi. Jika tumor kecil dan tidak mempunyai gejala maka dilakukan tindakan konservatif dengan memantau gejala klinik dan diikuti dengan pemeriksaan tomografi. Pada

kasus yang terdapat gejala neurologi, perluasan ke struktur yang berdekatan, dan

perubahan estetik maka diindikasikan untuk pengangkatan tumor

 Prognosis: Osteoma mempunyai prognosis yang

baik. Tumor ini jarang rekuren dan tidak berpotensi menjadi ganas.

(30)

Osteokondroma/Osteocartilagenous Exostosis  Definisi

Merupakan neoplasma tulang jinak yang paling

sering didapat. Oleh sebagian ahli dianggap bukan neoplasma, tetapi sebagai suatu hamartoma

(pertumbuhan baru, dimana sel-selnya dapat menjadi dewasa).

(31)

 Etiologi: Tidak diketahui secara pasti

 Lokasi: Ditemukan pada bagian metafisis tulang

panjang terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus

 Klinis: Terdapat pada usia dewasa muda dengan

(32)

 Radiologi:

 Tampak penonjolan tulang pada korteks dan

spongiosa yang normal

 Dengan bertambahnya umur pasien,terlihat kalsifikasi

tulang rawan yang semakin lama semakin banyak

 Penonjolan seperti bunga kol (cauliflower) dengan

komponen kondrosit sebagai bunga dan komponen osteosit sebagai tangkai

(33)

Radiologi cont…

 Pedunculated osteokondroma memiliki gambaran

tangkai di bagian distal yang melebar dengan permukaan berbenjol-benjol (hook exositosis), memiliki ukuran berkisar 8-10cm.

 Sessile osteokondroma memiliki bangunan dasar yang

luas dengan dasar bagian komponen korteks dari

tulang yang ada dibawahnya. Kadang-kadang daerah ini tampak penonjolan-penonjolan dan bagisan

luarnya berkontur tajam-tajam (secara radiologi ini

memang sulit dibedakan dengan bentuk tumor parosteal osteosarkoma)

(34)

 Komplikasi:

 Penekanan pada saraf (lebih sering n.poplitea)  Penekanan pada pembuluh darah, menimbulkan

pseudoaneurisma pada a.poplitea dan a.femoralis)

 Penekanan tulang sekitar  Fraktur patologis

 Inflamasi bursa pada daerah lesi  Perubahan keganasan

 Terapi: Bila tumor memberikan keluhan karena menekan struktur di dekatnya, seperti tendon, saraf, maka dilakukan eksisi.

 Prognosis: Baik. Komplikasi degenarasi ganas (menjadi kondrosarkoma) lebih kurang 1%.

(35)

Kondroma(Enkondroma)

 Definisi

Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam rongga sumsum tulang. Sebagian ahli

menganggap tumor ini sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini didapat pada dewasa muda dan tidak mengakibatkan keluhan sakit

(36)

 Lokasi: Tumor ini paling sering mengenai

tulang-tulang tubuler kecil pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga pada tulang yang lebih besar.

 Radiologi: Tampak sebagai lesi yang radiolusen

dengan kemungkinan adanya bercak-bercak

kalsifikasi. Tidak ada pembentukan tulang reaktif baru. Bila ada erosi kortek pada tulang tubuler yang besar, menandakan terjadinya degenerasi maligna.

(37)

 Terapi: Operatif, dengan cara melakukan kuret

daripada lesi, kemudian rongga lesi diisi dengan

bone graft.

 Prognosis: Ada kemungkinan terjadinya degenarasi

maligna terutama bila tumor didapat pada tulang panjang besar atau di pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%. Dicurigai perubahan ke arah ganas bila tumor terasa sakit.

(38)

Giant Cell Tumor/Tumor Sel

Raksasa/Osteoklastoma

 Lokasi: Didapat pada epifisis tulang panjang yang dapat

meluas ke arah metafisis. Tempat yang paling sering

terjadi adalah proksimal tibia, distal femur dan distal

radius. Juga dapat ditemukan di pelvis dan sacrum.

 Klinis: Keluhan rasa nyeri yang terus bertambah serta

pembengkakan pada bagian tulang yang mengalami lesi,

terutama pada lutut dan mungkin ditemukan efusi sendi serta gangguan gerakan pada sendi.

 Radiologi: Tampak daerah osteolitik di epifisis dengan

batas yang jelas dan memberikan kesan multilokuler gambaran soap bubble. Terjadi penipisan kortek.

(39)

 Patologi: Pada sediaan hasil kuretase, Stroma yang vaskuler dengan banyak sel-sel datia/giant cell. Ditemukan mitosis

dengan mudah pada perbesaran 4x dan 10x. Beberapa tempat terdapat sel fibrihistiocit dan xantoma sel.

 Terapi: Operasi kuret yang diikuti dengan pengisian bone

graft atau bone cement. Dan beberapa terapi adjuvant dengan phenol, insersi PMMA (polymethylmetacrylate), cryoterapi setelah curetase.

 Pada beberapa hal dapat dilakukan reseksi tumor, eksisi luas yang disertai tindakan rekontruksi. Kadang-kadang juga

(40)

KESIMPULAN

 Tumor tulang merupakan kelainan pada tulang yang bersifat neoplastik. Dengan istilah lain “Tumor Tulang” adalah

pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.  Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel, yaitu: primer

(osteogenik, kondrogenik, fibrogenik, mielogenik, tumor asal

vaskuler, tumor tulang lainnya) dan sekunder/metastatik (tumor yang berasal dari organ lain yang menyebar ke tulang).

 Untuk menetapkan diagnosis tumor tulang diperlukan beberapa hal, yaitu: anamnesis, pemeriksaan klinik, pemeriksaan neurologis,

pemeriksaan radiologis, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan biopsi.

 Metode pengobatan pada neoplasma tulang antara lain dengan

operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Ada beberapa teknik operasi, yaitu: intralesional atau intrakapsuler, eksisi marginal, eksisi luas, serta operasi radikal.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitan pada kasus ini baru hanya pada profil jenis tumor tulang yang dijumpai dimana jenis tumor tulang benigna yang terbanyak adalah osteokondroma dan yang maligna

distribusi yang dominan pada jenis tumor tulang jinak dan ganas sangat. membantu dalam mendiagnosis lesi pada

Osteosarkoma adalah penyakit tumor ganas tulang yang berasal dari mesenkim dengan gejala klinis : nyeri pada tulang, massa yang membesar dengan cepat, terkadang teIjadi fraktur

Tujuan review ini adalah untuk mengevaluasi kegunaan klinis serum tumor marker pada kanker payudara, yaitu dalam diagnosis dini, prognosis, respon terhadap terapi, pengawasan

Studi Systematic Review menyatakan bahwa prognosis yang lebih baik dapat dicapai pada pasien tumor ovarium khususnya yang bersifat ganas, apabila dapat dirujuk sedini

Kemudian dari penelitian yang dilakukan di RS Ciptomangkusumo pada tahun 2005, insidensi tumor tulang ganas/maligna sebesar 1,2% dimana osteosarkoma merupakan jenis

Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang primer yang sangatganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini

Ada tiga macam tumor tulang yaitu yang bersifat lunak, ganas dan yang memiliki lesi di tulang (berlubangnya struktur karena jaringan akibat cedera atau penyakit). Selain itu ada