BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Tumor ovarium merupakan salah satu tumor yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ovarium dapat bersifat jinak maupun ganas. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel ovarium yang abnormal. Berdasarkan dari asal sel, tumor ovarium terbagi menjadi tumor ovarium epitelial, tumor ovarium germinal dan tumor ovarium stroma.1
Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering terjadi pada wanita dengan jumlah sekitar 80% untuk tumor jinak dan sisanya bersifat tumor ganas ovarium.2 Tumor ganas ovarium sangat berbahaya karena letak tumor itu sendiri yang masuk ke dalam rongga pelvis serta ditambah dengan pertumbuhan sel tumor yang tidak menimbulkan gejala pada stadium dini, sehingga penderita baru akan mengeluhkan gejala dan datang berobat pada stadium lanjut. Lebih dari dua pertiga kasus tumor ganas ovarium yang didiagnosis telah berada pada stadium lanjut (>70% terdiagnosa pada stadium III dan IV dengan 5 years survival rate 11-37% padahal jika terdiagnosis di stadium I, 5 years survival rate meningkat drastis sebesar 90%), hal ini menyebabkan tumor ganas ovarium memiliki angka kematian yang tinggi.1-5 Tumor ganas ovarium merupakan peringkat ketujuh keganasan yang paling sering didiagnosis dan peringkat kelima dari tumor keganasan yang menyebabkan kematian di dunia serta menjadi tumor ganas kandungan dengan angka kematian tertinggi di Amerika Serikat dengan sebanyak 22.220 kasus baru setiap tahunnya dan dengan angka kematian sebanyak 16.210 kasus.1
laki-laki dan perempuan serta menjadi urutan ketiga dari tumor ganas yang menyerang perempuan.1 Dari beberapa penelitian di Indonesia, tingkat kejadian tumor ganas ovarium adalah 30,5% di Yogyakarta, 7,4% di Surabaya, 13,8% di Jakarta dan 10,64% di Medan dari seluruh angka kejadian keganasan di Indonesia.2
Oleh karena tidak adanya keluhan, gejala dan marker yang spesifik terutama pada stadium awal menyebabkan tingkat kesembuhan tumor ganas ovarium ini sangat rendah. Studi Systematic Review menyatakan bahwa prognosis yang lebih baik dapat dicapai pada pasien tumor ovarium khususnya yang bersifat ganas, apabila dapat dirujuk sedini mungkin dan dapat didiagnosis pada stadium awal sehingga dapat segera diberikan penanganan atau terapi yang tepat oleh ahli onkologi ginekologi pada pusat pelayanan kesehatan yang lengkap. Pemeriksaan klinis yang meliputi anamnesis riwayat penyakit, pemeriksaan ginekologi, pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan tambahan lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk membedakan tumor ovarium jinak dengan tumor ovarium ganas. Hal ini dilakukan agar tercapai prognosis yang lebih baik dengan penanganan yang tepat.6
Seiring dengan bertambahnya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, telah ditemukan salah satu metode skrining yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumor yaitu melalui tumor marker. Dari berbagai
mesotel dan epitel coelomik, seperti pleura, perikardium, peritoneum, tuba, endometrium dan endoserviks.3 CA-125 merupakan tumor marker yang paling sering digunakan untuk skrining kanker ovarium.7 Peranan CA-125 sudah banyak diteliti, diantaranya adalah untuk deteksi dini, monitoring terapi dan monitoring terjadinya rekurensi.3 seperti mioma uteri, endometriosis, kista jinak ovarium, kehamilan ektopik terganggu, kehamilan dan menstruasi.1
Oleh karena hal diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kadar tumor marker CA-125 dengan jenis tumor ovarium. 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana hubungan tumor marker CA-125 dengan jenis tumor ovarium di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2013-2015?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
1. Mengetahui hubungan kadar tumor marker CA-125 dengan jenis tumor ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2013-2015.
1.3.2 .Tujuan Khusus
1. MengetahuI perbedaan kadar CA-125 yang ditemukan pada kondisi tumor jinak ovarium dan tumor ganas ovarium.
2. Mengetahui hasil pemeriksaan histopatologi dengan kadar tumor marker CA-125.
3. Mengetahui peranan pemeriksaan CA-125 sebagai alat bantu untuk mendiagnosis tumor ovarium.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bidang Penelitian
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pengetahuan tentang pemeriksaan kadar CA-125 untuk diagnosis tumor ovarium, baik yang bersifat jinak maupun ganas.
1.4.2. Bidang Pelayanan Masyarakat