• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1 Pengertian Arsitektur

Menurut Anonymous (www.wikipedia.org/wiki/architecture, 2006) Asal kata arsitektur adalah dari kata lain architectura yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti seorang ahli dalam membangun, designer, dan tukang kayu. Sehingga arsitektur diartikan sebagai ilmu dan seni dalam merancang-bangun gedung-gedung, strukutr-struktur yang berhubungan dengan orang banyak. Arsitektur tidak hanya digunakan untuk membangun rumah dan gedung saja, tetapi juga merancang, membangun konsep-konsep yang berhubungan dengan penataan dan pembangunan kota ataupun negara.

2.2 Pengetian Kontraktor

Menurut Anonymous (www.wikipedia.org/wiki/contractor) menyatakan bahwa kontraktor adalah orang atau perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, yang membangun hubungan dengan klien lewat perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.

(2)

2.3 Strategi

Setiap perusahaan memerlukan strategi. Adanya tujuan, sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan mengharuskan suatu perusahaan mendesain cara-cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut. Suatu strategi yang dinyatakan secara eksplisit dapat menjadi kunci sukses dalam suatu lingkungan bisnis yang selalu berubah. Strategi terkait dengan hasil dan pengembangan kapabilitas untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Selain itu strategi juga memberikan arah yang sama bagi setiap anggota organisasi. Perusahaan perlu mengambil tindakan yang seoptimal mungkin dari berbagai alternatif strategi yang mungkin dalam rangka mencapai tujuan tanpa mengabaikan konsistensinya dengan kebijakan saat ini dan antisipasi masa yang akan datang serta tindakan kompetitif.

Masa yang akan datang penuh ketidakpastian serta irama persaingan yang seringkali tidak dapat diprediksi memaksa perusahaan membuat berbagai alternatif keputusan termasuk keputusan penetapan strategi yang akan dijalankan.

Strategi penting bagi suatu organisasi, dalam kondisi: • Sumber daya perusahaan terbatas

• Adanya ketidakpastian tentang kekuatan dan perilaku kompetitif • Komitmen sumber daya tak dapat diubah

• Keputusan harus dikoordinasikan antar tempat dan antar waktu • Ketidakpastian inisiatif pengendalian

(3)

2.4 Definisi Strategi

Berbagai definisi strategi banyak dikemukakan oleh para pakar. Dari berbagai definisi strategi tersebut akan dinyatakan beberapa definisi dari beberapa pakar berikut ini.

Menurut David (2001, p11), mendefinisikan strategi sebagai berikut:

“Strategy is the means by which long term objectives will be achieved.”

Sedangkan Walker et al. (2003, p9) menyatakan definisi strategi sebagai bagian yang saling berinteraksi secara terkait antara obyektifitas, sumber daya, pasar, pesaing, dan berbagai faktor lingkungan lainnya.

“A strategy is a fundamental pattern of present and planned objectives,

resources deployments, and interactions of an organization with markets, competitors, and other environmental factors.”

Dari seluruh definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi tidak dapat dipisahkan dengan obyektifitas, sumber daya, dan persaingan. Atau dengan kata lain strategi berkaitan erat dengan berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

(4)

2.5 Analisis Lingkungan

Lingkungan dimana perusahaan beroperasi, mempengaruhi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Analisis lingkungan dilakukan dalam rangka mengetahui bagaimana profil perusahaan. Perubahan lingkungan berpengaruh terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

2.5.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar kendali perusahaan. David (2001, p105) menyatakan: “External audit: Focuses on

identifying & evaluating events beyond the immediate control of the firm” .

David (2001, p105-134) menyatakan bahwa dengan melakukan audit atau analisis lingkungan eksternal dapat diidentifikasi peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Jika peluang dan ancaman teridentifikasi maka dapat dirumuskan strategi yang akan memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari atau jika tidak dapat dihindari diminimalisir ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan.

Kekuatan Ekonomi

Berbagai kekuatan ekonomi yang mempengaruhi peluang dan ancaman perusahaan. Kekuatan ekonomi berdampak bagi perusahaan terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Kekuatan ekonomi yang dapat digali contohnya adalah nilai dolar dipasar dunia dan Kebijakan koalisi antar Negara seperti APEC dan lainnya

(5)

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Fisik

Kekuatan ini terutama dinilai baik dalam skala nasional maupun global. Pergeseran dan perubahan faktor-faktor sosial, budaya, demografi, lingkungan fisik ini terus selalu dimonitor, perubahan faktor-faktor tersebutlah dapat menimbulkan peluang bahkan dapat mendatangkan ancaman bagi perusahaan.

Berikut ini beberapa kekuatan yang berasal dari faktor sosial, budaya, demografi, lingkungan fisik yang berpengaruh bagi peluang ataupun ancaman bagi suatu perusahaan, antara lain:

• Tingkat kelahiran

• Prilaku kelompok sosial tertentu seperti prilaku anak terhadap motivasi membaca

• Tingkat perkawinan dan jumlah anak

• Tingkat pendidikan berdasarkan umur berdasarkan wilayah geografis • Gaya hidup masyarakat moderen

Hal yang sangat nyata pengaruhnya saat ini adalah berkembang pesatnya fenomena e-commerce. Perkembangan e-commerce terutama di Indonesia berdampak peluang atau ancaman tergantung pada bagaimana perusahaan meresponnya.

Kekuatan Politik, Hukum, Pemerintah

Banyak aturan atau regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, serta dilaksanakan oleh aparat penegak hukum berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi bisnis dan kinerja perusahaan. Berikut ini beberapa kekuatan yang berasal

(6)

dari faktor politik, hukum dan pemerintah yang berpengaruh bagi peluang ataupun ancaman bagi suatu perusahaan, antara lain:

Kekuatan Teknologi

Perkembangan teknologi yang luar biasa pada akhir akhir ini sangat berdampak bagi dunia bisnis. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangakan dalam strategi. Kemajuan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan.

Kemajuan teknologi tersebut berdampak pada daur hidup produk, kecepatan distribusi, pengembangan produk baru, makin menipisnya batasan area pasar konvensional, dan lain lain.

Kekuatan Kompetitif

Tidak dapat dipungkiri kekuatan persaingan semakin kuat akhir-akhir ini. Hampir tidak ada satu perusahaan yang bermain sendiri dalam suatu industri. Semakin meningkatnya situasi persaingan ini mendorong perusahaan untuk selalu memonitor, mengevaluasi, dan menganalisis serta jika mungkin mengantisipasi kekuatan persaingan.

Untuk itu hal-hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis kekuatan persaingan adalah: Kekuatan, Kelemahan, Kemampuan, Peluang, Ancaman, Tujuan, Strategi dari setiap pesaing terutama pesaing kunci.

Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenal pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisa dan evaluasi terhadap pesaing akan membantu manajemen memutuskan di mana akan bersaing

(7)

dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Karena itu, pasar terlebih dahulu perlu didefinisikan atau ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisa secara tepat.

Syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan ada satu atau lebih produk yang memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Salah satu cara menganalisis kekuatan pesaing adalah dengan menggunakan model five forces dari Michael Porter. Ada 5 kekuatan menurut Porter dalam menentukan kekuatan suatu persaingan, yaitu:

(8)

Menurut Porter (Rangkuti, 2004, p.11) dalam industri manapun, baik industri domestik ataupun internasional, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan. Penciptaan keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pendatang baru yang masuk di industri ini, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok serta produk substitusi sejenis lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing bagi produk yang dianalisis.

1. Persaingan yang ada saat ini

Jika persaingan yang terjadi saat ini kuat, maka ada banyak faktor yang digunakan oleh para pelaku untuk memenangkan persaingan. Umumnya alat utama yang sering digunakan adalah harga dan promosi.

Beberapa faktor yang menentukan intensitas persaingan saat ini adalah: permintaan, tingginya hambatan keluar dari industri, struktur industri.

2. Potensi pengembangan produk substitusi

Produk substitusi merupakan produk lain yang bias menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama. Semakin banyak tersedia dan mudah diperoleh produk substitusi dari suatu industri semakin mengancam industri tersebut. Artinya persaingan tidak hanya bersal dari produk sejenis tetapi juga persaingan dariu produk lain yang bisa menggantikan produk tersebut.

(9)

3. Potensi ancaman pendatang baru

Calon calon pendatang baru saat ini belum ada tetapi akan mengancam perusahaan dimasa yang akan datang. Dampak dari ancaman pendatang baru adalah semakin terkikisnya market share dan semakin menipisnya margin yang diperoleh perusahaan. Menyadari bahayanya pendatang baru ini maka para pelaku industri yang ada saat ini membangun barrier to entry yang diharapkan dapat menghambat pendatang baru ini. Ada beberapa cara dalam membangun barrier to entry, antara lain:

• Menciptakan loyalitas pelanggan • Mencapai keunggulan biaya absolut • Mencapai skala ekonomis

• Dukungan pemerintah melalui regulasi • Akses ke saluran distribusi

• Meningkatkan switching cost pembeli, dan lain lain 4. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli akan memiliki daya tawar yang tinggi terhadap perusahaan dalam kondisi: jumlah pembeliannya tinggi, switching cost ke perusahaan lain rendah, tersedia banyak alternatif perusahaan, tersedia banyak produk substitusi, dan lain lain.

(10)

Kekuatan daya tawar pemasok merupakan sebaliknya dari kekuatan daya tawar pembeli. Dalam hal ini, kekuatan daya tawar pemasok akan tinggi bila: produk yang dijual pemasok merupakan komponen utama dari produk pembeli, sedikit jumlah pemasok dan switching cost pembeli ke pemasok lain tinggi, pembeli tidak dianggap penting oleh pemasok, dan lain lain.

2.5.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal memfokuskan pada bagaimana mengembangkan suatu tujuan dan strategi yang akan dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan dalam rangka mengurangi kelemahan yang dimiliki perusahaan. Seharusnya perusahaan menyadari keunggulan terbedakan (distinctive competencies) yang telah dimilikinya atau membangunnya

jika belum memilikinya. Distinctive competencies merupakan kekuatan perusahaan yang tidak mudah ditiru pesaing, sebagai alat untuk membangun keunggulan kompetitif, dan strategi perusahaan dibangun dalam rangka mengubah kelemahan menjadi kekuatan.

Dengan demikian analisis lingkungan internal dimulai dengan menganlaisis seluruh fungsi yang ada dalam perusahaan, mulai dari fungsi pemasaran, keuangan, riset dan pengembangan, produksi, manajemen sumber daya manusia, dan fungsi fungsi lain yang ada dalam perusahaan. Dari hasil analisis tersebut akan dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari setiap fungsi.

(11)

2.6 Analisis SWOT

Salah satu teknik yang paling berguna dalam melakukan analisa terhadap posisi perusahaan adalah dengan analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses,

Oppurtunities, Threats).

Analisa SWOT memisahkan informasi ke dalam dua katagori utama yakini aspek positif yakni kekuatan-kekuatan (strengths) dan kesempatan-kesempatan (opportunities) sedangkan aspek negatif adalah kelemahan-kelemahan (weaknesses) dan ancaman-ancaman (threats). Jika ditinjau dari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, maka faktor-faktor internal dapat dilihat sebagai kekuatan ataupun kelemahan tergantung dari seberapa besar pengaruhnya terhadap posisi suatu perusahaan; yang mana mereka dapat menetapkan kekuatan terhadap posisi suatu perusahaan tetapi merupakan kelemahan bagi perusahaan yang lain dalam hal yang berkaitan.

Faktor-faktor internal tersebut meliputi seluruh bauran pemasaran (promosi, produk, harga dan saluran distribusi), termasuk pula karyawan dan sumber keuangan. Faktor-faktor eksternal, yang mana dapat juga merupakan ancaman bagi suatu perusahaan namun merupakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan lain, meliputi antara lain perubahan teknologi, perubahan budaya masyarakat dan perubahan positif kompetitif.

(12)

Menurut David (2001) hasil dari analisis SWOT ini dirangkum dalam suatu matrix yang disebut dengan matrik SWOT (Threat, Opportunity, Weakness,

Strengths). Matriks SWOT merupakan perpaduan antara setiap unsur dari komponen Strengths, Weaknesses, Oppurtunities, Threats yang akan dapat ditentukan suatu

strategi tertentu yang relevan.

Gambar 2.2 Matriks SWOT Sumber: David, “Strategic Management” (2001)

Perpaduan antara unsur unsur Opportunities dan Strengths menghasilkan strategi SO. Strategi SO ini akan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO adalah perpaduan antara Opportunities dengan Weaknesses, dimana strategi ini akan mengatasi kelemahan dengan mengambil keuntungan dari peluang. Strategi ST adalah perpaduan antara Strengths dan Threats, ancaman yang dihadapi perusahaan dihindari dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

WT Strategies Minimize weaknesses and ST Strategies Use strengths to avoid threats Threats-T List Threats WO Strategies Overcome weaknesses by taking advantage SO Strategies

Use strengths to take advantage of opportunities Opportunities-O List Opportunities Weaknesses-W List Weaknesses Strengths-S List Strengths

(13)

Terakhir adalah perpaduan antara Weakness dengan Threats menghasilkan strategi WT, dalam kondisi perusahaan menghadapi ancaman dan memiliki kelemahan, maka strategi yang dirumuskan akan berusaha meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman.

2.6.1 Diagram SWOT

Menurut Rangkuti ( 2004 , p.19 ) berpendapat bahwa diagram SWOT digunakan untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat untuk mendukung perencanaan strategi bisnis serta sebagai perbandingan alternatif strategi lainnya. Diagram SWOT sendiri terbagi atas 4 kuadran dimana hasil kuadran tersebut diperoleh dari hasil kalkulasi matriks IFAS dan matriks EFAS. Hasil yang diperoleh dalam diagram SWOT akan dibandingkan dengan hasil dari matriks SWOT.

(14)

Dibawah ini akan digambarkan diagram analisis SWOT serta keterangan masing – masing kuadrannya. Diagram analisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut :

BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN KEKUATAN

INTERNAL INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar 2.3 : Diagram Analisis SWOT

Keterangan Sel :

• Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

• Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki dari segi internal strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi (produk atau pasar).

3. MENDUKUNG STRATEGI TURNAROUND 1. MENDUKUNG STRATEGI AGRESIF 4. MENDUKUNG STRATEGI DEFENSIF 2. MENDUKUNG STRATEGI DIVERSIFIKASI

(15)

• Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

• Kuardran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.7 Pemasaran

2.7.1 Pengertian Pemasaran

Dalam konsep pemasaran baru, konsumen merupakan unsur utama dalam kegiatan pemasaran, hubungan antara pemasar dan konsumennya didukung oleh adanya kepercayaan satu sama lain. Pemasaran diharapkan menjadi tujuan suatu usaha untuk menciptakan kepuasan konsumen (customer statisfaction).

Keuntungan (profit) bukan merupakan tujuan (objective) utama, tetapi merupakan hasil akhir suatu bentuk penghargaan (rewards) atas usaha tersebut. Konsep pemasaran lebih mementingkan produk yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (customer need).

Menurut Kotler dan Amstrong (2004, p5), definisi mengenai pemasaran yaitu sebagai sebuah proses sosial dan manajerial yang dengannya individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain”.

(16)

Menurut Kotler dan Amstrong (2001, p5), Pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial dimana masing-masing individu ataupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka, dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

2.7.2 Strategi Pemasaran

Berdasarkan analisis SWOT maka perusahaan akan bisa mengetahui bagaimana profil mereka melalui pemahaman akan apa saja kekuatan (Strengths) yang dimilikinya serta berbagai kelemahan (Weaknesses). Baik kekuatan maupun kelemahan adalah hasil analisis faktor internal. Sedangkan gambaran tentang peluang (Opportunities) yang dimiliki serta ancaman (Threats) yang dihadapi berasal dari analsis lingkungan eksternal.

Setelah teridentifikasi gambaran perusahaan tersebut langkah berikutnya adalah perumusan strategi pemasaran yang tujuannya adalah mengatasi kelemahan dan meminimumkan ancaman dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki serta memanfaatkan peluang yang dihadapi. Strategi pemasaran yang paling mendasar adalah strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) strategi ini yang menjadi landasan bagi strategi pemasaran lainnya. Kemudian strategi marketing mix (Produck,

(17)

2.7.2.1 Segmentasi Pasar

Berpedoman pada pandangan bahwa setiap manusia berbeda, dan alasan keterbatasan sumber daya maka segmentasi dilakukan. Sehingga segmentasi merupakan proses pengelompokan pasar yang heterogen kedalam beberapa kelompok (segmen) relatif homogen. Dasar segmentasi ada beberapa variabel antara lain:

Variabel Geografis

Pasar dibagi dalam kelompok kelompok segmen menurut unit geografis seperti: area wilayah, negara, propinsi, kotamadya, kabupaten, dan seterusnya. Variabel Demografis

Segmentasi pasar berdasarkan variabel kependudukan seperti: usia, gender, pendidikan, jabatan, daur hidup, keluarga, pendapatan, agama, ras, dan lain lain. Segmentasi demografi bias saja menggunakan variabel kependudukan lebih dari satu, disebut multivariable, misal usia dengan gender.

Variabel Psikografis

Segmentasi atas dasar kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Segmentasi ini merupakan perpaduan antara variabel demografis dan psikologis, dan pada dasarnya segmentasi ini untuk mengatasi kelemahan

segmentasi demografis yang kurang akurat. Karena orang pada kelompok demografi tertentu dapat menunjukkan profil psikologi yang berbeda.

(18)

Variabel Perilaku

Variabel ini membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, tanggapan terhadap suatu produk. Sebenarnya variabel inilah variabel segmentasi pasar yang paling baik dalam menggambarkan profil segmen. 2.7.2.2 Targeting

Hasil dari segmentasi pasar adalah gambaran tentang profil dari setiap segmen yang dihasilkan. Setelah mengetahui profil segmen, maka perusahaan akan menilai besarnya segmen, daya tarik setiap segmen, kesesuaian dengan tujuan dan sumber daya perusahaan, sehingga pemilihan segmen pasar mana yang akan dijadikan sebagai target market, pasar sasaran yang akan diliput atau dicover untuk kemudian dilayani dapat dilakukan secara efektif.

2.7.2.3 Positioning

Produck positioning menurut Ries dan Trout yang dikutip oleh Kotler

(2003) menyatakan bahwa tinadakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar dapat menempati posisi kompetitif yang bermakna dan berbeda dalam benak konsumen. Untuk bias memiliki positioning yang jitu sehingga tertancap dalam benak konsumen maka produk harus memiliki diferensiasi. Ada 5 hal yang dapat didiferensiasikan, yaitu: diferensiasi produk, karyawan, layanan, saluran distibusi, dan image.

(19)

2.8 Perbedaan Marketing dan Internet Marketing 2.8.1 Marketing

Pendapat dari Kotler dan Amstrong (2002, p67) 4 hal yang merupakan konsep utama dari pemasaran yakni:

1. Marketing is process

Marketing adalah proses penggabungan aneka kegiatan utamanya

yakni market analysis ( identifikasi dan menganalisis peluang pasar yang ada),

market planning ( melakukan segmentasi , target pasar, posisi dan design,

serta marketing mix), implementasi dan melakukan kontrol.

2. Mix of product, pricing, promotion, and distribution

Bauran Pemasaran didefinisikan sebagai seperangkat alat pengontrolan, yang merupakan suatu strategi alat pemasaran dari perusahaan yang dikombinasikan, sehingga menghasilkan tanggapan yang diinginkan dari sasaran pasar. (Kotler dan Amstrong, 2002, p67).

Bauran Pemasaran didefinisikan sebagai seperangkat alat pengontrolan, yang merupakan suatu strategi alat pemasaran dari perusahaan yang dikombinasikan, sehingga menghasilkan tanggapan yang diinginkan dari sasaran pasar. (Kotler dan Amstrong, 2002, p67).

Bauran pemasaran biasanya terdiri dari produk (product), ditawarkan pada sebuah harga (price), dengan beberapa promosi (promotion) untuk memberitahukan pelanggan tentang produk tersebut, dan tempat (place)

(20)

dimana produk tersebut tersedia. Keempat variabel tersebut sebagai ‘4-P’. Sebagai jelasnya 4-P diuraikan sebagai berikut:

1. Produk (Product)

Menurut Kotler dan Amstrong (2002, p346), Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, untuk kegunaan atau pemakaian dan mungkin memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa atau suatu gagasan.

2. Harga (Price)

Menurut Kotler dan Amstrong (2002, p439), Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada sebuah produk atau jasa atas sejumlah nilai yang dikonsumsi, yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan atau kegunaan dari produk atau jasa tersebut. 3. Distribusi (Place)

Hal ini berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui distribusi (McLeod 1996, p185).

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah sebagai aktivitas mengkomunikasikan kegunaan dari suatu produk dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler dan Amstrong, 2002, p74).

(21)

Pemasaran merupakan suatu strategi yang harus tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Dimana perubahan itu harus pula diiringi dengan adanya peningkatan penjualan perusahaan.

4. its intended to statisfy individual and organizational need

Marketing juga harus dapat menghubungan komunikasi yang aktif

antara kebutuhan individu pelanggan dan kebutuhan perusahaan untuk memperoleh kepuasan diantara keduanya.

2.8.2 Internet Marketing

2.8.2.1 Pengertian Pemasaran Online ( Internet Marketing)

E-Marketing berarti pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online yang interaktif yang menghubungkan konsumen dan penjual secara elektronik

( Kotler dan Armstrong, 2001, p256)

Menurut Mohammed, Rafi A, et al(2004, p4) pemasaran Internet adalah proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan dengan konsumen melalui kegiatan-kegiatan online untuk mengfasilitasi pertukaran ide, produk dan jasa yang memuaskan tujuan kedua pihak.

Marketing mix menurut Mohammed, Rafi A, et al (2004, pp1-15) yaitu:

1. Produk (Product)

Produk adalah jasa atau barang fisik yang ditawarkan oleh perusahaan untuk ditukarkan. Beberapa bentuk produk yang ditawarkan melalui Internet meliputi barang fisik, produk informasi dan jasa. Hal yang penting yaitu

(22)

bahwa produk-produk tertentu dapat digunakan untuk mendorong koneksi atau hubungan yang lebih kuat.

2. Harga ( price)

Harga merupakan suatu alat pemasaran yang penting. Internet telah menciptakan suatu kategori baru alat pemberian harga untuk digunakan oleh perusahaan new – economy, termasuk strategi harga yang dinamis.

3. Komunikasi ( Communication)

Komunikasi pemasaran adalah suatu aktivitas yang menginformasikan satu atau lebih kelompok konsumen sasaran mengenai perusahaan dan produk- produknya. Baik komunikasi offline maupun online dapat mendorong konsumen untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan perusahaan dan harus di integrasikan dengan program pemasaran.

4. Komunitas ( Community )

Komunitas adalah serangkaian hubungan yang saling terjalin yang dibangun bersasarkan ketertarikan yang sama, yang memuaskan kebutuhan anggotanya yang tidak dapat diperoleh secara individual. Salah satu aspek yang unik dari

Internet adalah kecepatan terbentuknya komunitas. Dan sama pentingnya

adalah bagaimana dampaknya terhadap perusahaan. Masalah penting yang dihadapi para pemasar Internet adalah bagaimana komunitas harus ditindaklanjuti untuk membangun hubungan dengan konsumen yang lebih dalam.

(23)

5. Distribusi ( Distribution )

Internet memiliki kemampuan untuk memindahkan konsumen ke saluran

(channel ) baru atau menggunakan kombinasi Internet dan saluran lainnya ( misalnya mencari melalui Internet dan membeli pada toko retail). Distribusi meliputi sejumlah perantara ( baik offline maupun online), luas ruang lingkup saluran dan penyampaian pesan dari saluran.

6. Branding

Branding memainlam dua peran dalam strategi pemasaran. Pertama, branding

adalah hasil atau keluaran dari kegiatan pemasaran perusahaan. Kedua,

branding adalah bagian dari tiap strategi pemasaran, setiap kegiatan

pemasaran semakin ditingkatkan jika mereknya baik, atau tertekan jika mereknya kurang baik.

Menurut Mohammed (2002,P4) konsep Internet marketing dibangun menggunakan 5 tahap yakni:

1. Proses

a. Framming the marketing opportunity

Melihat peluang atau kesempatan bisnis yang ada. Internet marketing tidak serta merta dibuat hanya sebagai katalog belaka, akan tetapi bagaimana sebuah pemasaran dapat meningkatkan peran pemasaran.

(24)

b. Formulating the marketing strategy

Menyusun strategi pemasaran melalui Internet. Strategi yang disusun agar dapat memperoleh tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

c. Designing the customer experience

Mendesain pengalaman konsumen, dimana pengalaman konsumen dapat dijadikan sumber daya bagi perusahaan untuk membuat produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan

d. Crafting the customer interface

Membuat tampilan atar muka yang menghubungkan dengan konsumen. Tampilan dapat disesuikan dengan pelanggan, eye cathing, indah dan menarik dipandang mata.

e. Designing the marketing program

Mendesain program pemasaran yang cocok dengan perusahaan. Kemudian mencocokkannya dengan selalu berusaha meningkatkan pemasaran.

f. Leveraging customer info through tehnology

Meningkatkan informasi konsumen melalui teknologi. Internet

marketing juga dapat meningkatkan informasi baik yang dibutuhkan

oleh pelanggan maupun yang dimiliki pelanggan. Sehingga perusahaan dapat menentukan strategi perusahaan dengan lebih baik.

(25)

g. Evaluating the marketing program

Mengevaluasi program marketing yang telah dilaksanakan. Dengan terus memperbaiki dan meningkatkan program marketing.

2. Building maintaining customer relationship

Menurut O’Connor (2000, p101). Marketing modern dapat membangun loyalitas dan meningkatkan retention konsumen. Hal kritis untuk para staf pemasaran bahwa loyalitas pelanggan tidak hanya bagaimana mempromosikan produk dan jasa. Akan tetapi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan sebagaimana loyalitas terhadap suatu kelompok atau fans.

3. Online

Internet marketing tentunya dilakukan secara online. Hal ini dapat menunjang

pemasaran bahwa keberadaan suatu website tidak hanya sebagai kalalog

online akan tetapi dapat berkomunikasi antara pelanggan dengan perusahaan. 4. Exchage

Perubahan yang selalu terjadi harus dapat ditangani oleh para staf marketing. Teknologi yang kian cepat berubah membuat marketing haruslah dikelola sekreatif mungkin.

5. Statisfaction of goals of both parties

Kepuasan antara kedua belah pihak untuk mencapai tujuan perusahaan. Kedua belah pihak ini diantaranya adalah antara pelanggan dengan perusahaan, pemasok dengan perusahaan.

(26)

1. Framming the marketing opportunity

Tujuan dari tahap pertama ini dilakukan adalah untuk melakukan analisis awal terhadap peluang yang ada di pasaran dengan cara mengumpulkan data-data mengenai peluang online ataupun offline yang akan digunakan untuk penilaian kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan.

1. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi

Langkah ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan konsumen yang belum mampu dipenuhi oleh para produsen dan kompetitor selama ini yang akan dijadikan salah satu faktor kunci bagi perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif terhadap perusahaan sejenis.

2. Identifikasi segmen pasar (target)

Langkah ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan konsumen yang belum mampu dipenuhi oleh para produsen dan kompetitor selama ini yang akan dijadikan salah satu faktor kunci bagi perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif terhadap perusahaan sejenis

3. Menetapkan kebutuhan sumberdaya untuk penawaran

Langkah ini bertujuan untuk menentukan pangsa pasar utama yang akan dituju oleh perusahaan sehingga strategi yang akan ditentukan kemudian dapat disesuaikan dengan pangsa pasar ini. Penentuan pangsa pasar ini haruslah dilakukan secara rasional dan harus benar-benar mampu

(27)

dijangkau oleh perusahaan dan bukan hanya sekedar apa yang tertulis di teori.

4. Menetapkan persaingan, tekhnologi, keuangan

Langkah ini bertujuan untuk mengetahui seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk menilik keseluruhan faktor-faktor positif maupun negatif yang ada di dalam perusahaan, dengan tujuan untuk mengoptimalkan nilai-nilai positif yang ada menjadi kekuatan utama.

5. Penetapan tingkah laku GO/NO GO

Merupakan tahap penentuan yang akan memutuskan apakah rencana yang telah disiapkan perusahaan akan dapat diimplementasikan seluruhnya ke dalam dunia nyata dan juga untuk memastikan kelayakan rencana yang telah disusun tersebut.

2. Formulating the marketing strategy

Strategi Internet marketing didasarkan pada perusahaan, unit bisnis dan seluruh strategi pemasaran dalam perusahaan. Tujuan strategi pemasaran, sumberdaya dan urutan – urutan tindakan harus diluruskan secara erat dengan strategi unit bisnis. ( Mohammad, 2002, P8).

Sebuah rencana pemasaran melalui Internet sangat dipengaruhi oleh rencana pemasaran tiap-tiap unit bisnis, dan juga keseluruhan rencana pemasaran perusahaan. Tahap ini meliputi 3 poin utama yang meliputi Segmentation, Targeting dan

(28)

Positioning, dimana ketiga poin ini dikaitkan dengan pengaruh yang dialami oleh

perusahaan setelah melakukan bisnis secara online. Segmentation berbicara mengenai pangsa pasar utama yang dituju oleh perusahaan. Targeting berbicara mengenai langkah dan tindakan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai pangsa pasar yang telah ditetapkan sebelumnya. Positioning berbicara mengenai penempatan diri perusahaan di tengah-tengah para kompetitor yang memasarkan produk sejenis. Segmentation

No Yes Yes

No

Gambar 2.4 Bricks-and-Mortar Segmentation Scenarios Sumber : Mohammed, et al (2003, p108)

• Market Expansion

Segmentasi pasar tidak mengalami perubahan, namun mengalami perluasan ukuran dengan adanya Internet sebagai saluran distribusi pemasaran baru.

• Reclassified Expansion

Market Expansion Reclassification Expansion

No Change Market

(29)

Segmentasi pasar beserta ukurannya mengalami perubahan secara simultan dengan adanya Internett sebagai saluran distribusi pemasaran yang baru.

• Market Reclassification

Terjadi perubahan pada segmentasi pasar melalui penggunaan

Internet, namun dengan ukuran pasar yang sama.

• No Change

Tidak ada perubahan sama sekali oleh karena tidak adanya perluasan pasar.

1. Targeting

Proses mengidentifikasi dan memilih segmen pasar untuk dapat mengetahui secara spesifik target utama dari jenis pelanggan yang sudah ditentukan dalam tahap segmentasi.

• Blanket Targeting

Target pasar dalam sistem pemasaran online mengacu pada karaketerisik segmen yang sama dengan sistem sebelumnya (sistem pemasaran offline).

• Beachhead Targeting

Target pasar berubah ketika segmen pelanggan dalam sistem pemasaran online menjadi lebih kecil atau lebih sempit dibandingkan segmen pelanggan dalam sistem pemasaran offline.

(30)

• Bleed over Targeting

Target pasar berubah ketika segmen pelanggan dalam sistem pemasaran online melibatkan sebagian segmen pada sistem pemasaran terdahulu serta melibatkan segmen pemasaran yang baru.

• New Opportunity Targeting

Target pasar berubah secara total menjadi segmen pasar yang baru yang menyajikan kebutuhan serta pilihan yang berbeda dengan segmen pasar dalam sistem pemasaran offline.

Gambar 2.5 Bricks-and-Mortar Targeting Scenarios Sumber : Mohammed, et al (2003, h110)

Same Customer Different Customer

Customer Similarity Entire Segment Portions Of A Segment Focus Of Effort Blanket Targeting

Beachhead Targeting Bleed-Over Targeting

(31)

Positioning

Cara pandang perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan tentang suatu produk yang unik dan mempunyai nilai pada target pasar sebagai langkah akhir dalam proses strategi pengambilan keputusan.

Gambar 2.6 Bricks-and-Mortar Positioning Scenarios Sumber : Mohammed, et al (2003, h112) Blanket Positioning

Beachhead Positioning Bleed-Over Positioning New-Opportunity Positioning Same Customer Different Customer

Customer Similarity Focus Of Effort Entire Segment Portions Of A Segment

o Borrow heavily from existing offline positioning

o Tout basic advantage of the internet – convenience and accsessbility

o Reposition entirely

o Position differentiations which cater to the new segment

o Also borrow from offline positioning

o Focus more, however, on needs of the smaller group

o Stress value – added advantages of the internet

o Use dual positioning

o Leverage existing positioning o Position added benefits,such as

augmented offerings via the internet ( e.g., increased product customizability )

(32)

• Blanket Positioning

Segmen pasar berada pada posisi yang sama seperti sebelumnya(tidak mengalami perubahan).

• Beachhed Positioning

Segmen pasar berada pada posisi yang sama namun lebih memfokuskan kepada kelompok pelanggan yang lebih spesifik atau khusus.

• Bleed over Positioning

Segmen pasar berada pada posisi yang serupa namun mengalami perluasan dengan melibatkan segmen yang baru.

• New Opportunity Positioning

Segmen pasar mengalami perubahan posisi secara keseluruhan dimana target pasar yang baru sama sekali berbeda dengan target pasar sebelumnya.

3. Designing the customer experience

Pengalaman pelanggan menunjuk pada presepsi target pelanggan dan interpretasi. Pertemuan ketika berinteraksi dengan perusahaan. Pengalaman pelanggan dapat didefinisikan sebagai interpretasi pertemuan user dengan situs secara lengkap dari homepage melalui pengalaman pembelian termasuk keputusan-keputusan ( Mohammad, 2002, P130).

(33)

Dalam perkembangan dunia usaha saat ini kedekatan pelanggan dengan sebuah perusahaan telah menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai kemajuan perusahaan. Dalam hal ini sebuah perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat untuk dapat mengakomodasi semua kebutuhan pelanggan yang ada.

Ada 3 tahap utama Customer experience:

• Experiencing functionality : pada tahap ini pelanggan merasa bahwa situs

web yang disediakan oleh perusahaan telah mampu menyediakan

fungsi-fungsi yang mendukung semua kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.

• Experiencing Intimacy : pada tahap ini pelanggan merasa bahwa perusahaan talah sangat memahami kebutuhan dan keinginan mereka yang pada umumnya terwujud dalam bentuk tersedianya berbagai customization untuk tampilan situs web yang digunakan oleh pelanggan.

• Experiencing Evangelism : pada tahap ini pelanggan telah sepenuhnya puas terhadap semua layanan yang disediakan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia untuk berbagi cerita dengan orang-orang lain mengenai perusahaan kita

(34)

Tabel 2.1 Tahapan customer experience (Mohammad, 2002, P136)

Langkah-Langkah

Jika perusahaan menjalankan benar, maka..

Pengalaman pelanggan

Functionaly

• Rancangan dan arsitektur informasi

• Pengertian yang dalam

terhadap prilaku pelanggan

• Platform independency • Transaksi yang efisien

• situs mudah digunakan • Download yang cepat • Intuitive navigation • Site reliability

Intimacy

• Warehousing and mining • Tailoring of pages and

offering • Overlay human interaction • Data integrasi • Performance yang konsisten sepanjang waktu

• Inovasi dan upgrade yang tetap ( penambahan

• Personalization

• Peningkatan kepercayaan • Repeated experiences of

exceptional

• A Sence of being in the

know

• Pengalaman yang konsisten • Keuntungan penting yang

(35)

dan berarti)

Evangelism

• Mendukung Evangelism • Pengakuan Evangelism

• Keinginan untuk mengambil pesan dari pasar

• Keuntungan komunitas

4. Crafting the customer interface

Dengan semakin berkembangnya Internet maka perusahaan dihadapkan pada sebuah paradigma baru dalam transaksi yang terjadi

dimana semakin banyak rancangan layar yang baik yang perlu dipertimbangkan untuk dapat menarik minat para pelanggan.

Ada 7 elemen untuk membangun antarmuka (interface) menurut Mohammad, (2002, P161-162) yakni:

• Context: menekankan pada seni dan keindahan serta bagaimana sebuah situs web dapat dinikmati oleh penggunanya.

• Content: menekankan pada isi dan kualitas informasi dari situs web yang bersangkutan meliputi teks, audio, video dan lain-lain.

• Community: menekankan pada serangkaian hubungan yang tercipta dengan adanya kesamaan minat dari orang-orang yang mengunjungi situs

(36)

• Customization: menekankan pada kemampuan situs web tersebut untuk menyesuaikan tampilannya dan fungsi-fungsi yang disediakan dengan keinginan penggunanya.

• Communication: menekankan pada terjalinnya komunikasi antara pemilik situs web tersebut dengan penggunanya. Misalnya : antara user-to-user,

firm-to-user dan lain-lain.

• Connection: menekankan pada tersedianya jaringan yang dapat menghubungkan sebuah situs web tersebut dengan situs-situs web lain yang menjadi pendukungnya ataupun menawarkan produk-produk sejenis. • Commerce: menekankan pada proses terjadinya transaksi di dalam situs

web tersebut. Tahap ini juga akan membahas isu-isu lain yang

bersangkutan dengan transaksi yang terjadi di dalam situs web tersebut pula seperti masalah sekuritas data yang dimasukkan ke dalam situs web dan lain-lain.

5. Designing the marketing program

Mendesign kombinasi antara tindakan marketing untuk merubah tahap hubungan pelanggan dengan perusahaan dari awarness sampai pada

commitment yang berakhir pada dissolution dengan menggunakan marketing mix yang terdiri dari produk, harga, komunitas, komunikasi, distribusi dan

merek. Setelah menyelesaikan langkah pertama sampai dengan langkah keempat maka sebuah perusahaan seharusnya telah memiliki arah strategis

(37)

yang jelas dalam melakukan usahanya. Setelah menetapkan semuanya maka kita akan merencanakan strategi sebenarnya yang akan kita gunakan di dalam melakukan pemasaran.

Konsep strategi pemasaran ini akan mencakup usaha pembuatan

customer relationship yang akan meliputi 4 tahap yaitu :

• Awarness

Tada tahap ini pelanggan mengenali perusahaan sebagai salah satu alternatif perusahaan pengganti, tetapi tidak berniat untuk menjalin komunikasi dengan perusahaan dan membeli produk atau menggunakan jasanya.

• Exploration

Tahap dimana pelanggan mulai melakukan komunikasi dengan perusahaan seperti melakukan pembelian

• Commitment

Kedua belah pihak merasakan adanya rasa tanggung jawab antara yang satu dengan yang lain. Indikasi yang muncul dari adanya komitmen adalah tingkat bagaimana masing-masing pihak saling kontribusi terhadap hubungan yang ada. Ukuran masing-masing pihak berinvestasi dalam hubungan yang dapat meningkatkan interaksi masa depan.

(38)

Kedua belah pihak keluar dari hubungan dan beberapa penyebabnya adalah alternatif yang lebih baik, adanya kesalahan perusahaan terhadap pelanggan seperti respon buruk terhadap keluhan dan produk gagal.

Kemudian kombinasi pembanding lainnya adalah: • Product

Adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan terjadinya kegiatan transaksi baik apakah produk secara fisik maupun dalam bentuk jasa. • Pricing

Sejumlah nilai yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Banyak strategi yang dapat digunakan untuk menentukan harga sebuah produk, salah satunya yang cukup memiliki kontribusi tinggi dalam e-marketing adalah dynamic pricing strategies dimana harga bukan sesuatu yang pasti namun dapat berubah sesuai lingkungannya seperti dalam kondisi pelelangan.

• Communication

Merupakan sebuah kegiatan yang menginformasikan salah satu atau lebih kelompok target pelanggan mengenai perusahaan dan produknya.

(39)

• Community

Merupakan sebuah kumpulan dari hubungan yang terkait yang terbentuk karena adanya pemenuhan kesamaan minat.

• Distribution

Merupakan perantara antar perusahaan dengan memastikan baik informasi maupun produk dari perusahaan dapat sampai kepada pelanggan.

• Branding

Memiliki 2 peran yaitu sebagai hasil keluaran dari kegiatan

marketing sebuah perusahaan selain itu sebagai bagian dari strategi marketing.

6. Leveraging customer info through tehnology

Dalam sebuah hubungan dengan pelanggan maka perusahaan harus menghadapi beberapa masalah vital yang mencakup :

• Memilih pasar yang akan dioptimalkan

• Mengumpulkan data data mengenai pelanggan tersebut

• Menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan pelanggan utama

(40)

Yang menjadi fokus utama adalah bagaimana kita mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk memperoleh informasi-informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketidakpastian sehubungan

dengan pengambilan 3 keputusan diatas dan dengan demikian akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

7. Evaluating the marketing program

Langkah terakhir ini meliputi evaluasi secara keseluruhan terhadap semua program pemasaran melalui Internet yang telah kita tetapkan untuk dijadikan bahan acuan dalam pembuatan strategi pemasaran yang lebih baik lagi.

Evaluasi ini akan dilakukan dengan menetapkan metric-metric khusus yang akan menjadi tolak ukur kinerja sistem yang dijalankan. Strategi yang dirancang juga akan bertujuan untuk mencapai tolak ukur yang telah ditetapkan ini.

2.8.3 Pengaruh Internet Marketing

Menurut Mohammad (2002, P96-97) pengaruh Internet pemasaran terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4 cara yakni:

(41)

Dengan adanya Internet segmentasi pasar semakin luas. Karena jangkauan pemasaran semakin luas. Internet tidak membatasi luasnya jangkauan pemasaran karena seluruh konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan mudah. 2. Mengembangkan strategi lebih cepat dengan cycle time

Dengan adanya alur perputaran waktu yang lebih cepat dan mudah maka strategi pemasaran dapat dengan lebih cepat pula dikembangkan.

3. Peningkatan pertanggung jawaban dari usaha pemasaran

Informasi yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dapat meningkatkan strategi perusahaan untuk dapat lebih meningkat. Sehingga pemasaran dapat dilakukan dengan lebih transparan.

4. Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi operasional bisnis

Adanya integrasi antara strategi pemasaran perusahaan dan strategi pemasaran melalui Internet akan meningkatkan stategi bisnis dan strategi operasional.

2.9 Delapan Aturan Emas

Menurut Schneiderman (1998, pp74-75) delapan Aturan Emas dalam merancang interface :

1. Berusaha keras untuk konsisten

Harus selalu berusaha konsisten dalam merancang tampilan. 2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts

(42)

Tingkat interaksi yang diminta adalah yang pendek atau singkat dan langsung menuju ke fungsi tersebut untuk mempersingkat proses tujuan. Untuk itu, perlu disediakan tombol spesial.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai dengan action yang dilakukannya. User akan mengetahui action apa yang telah dan akan dilakukan dengan adanya umpan balik ini.

Umpan balik bisa berupa informasi atau konfirmasi atas suatu action. Misalnya setelah melakukan fungsi simpan dapat diberikan informasi bahwa data telah disimpan.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir

Umpan balik atas berakhirnya atau suksesnya dari action akan sangat membantu dan juga user akan mendapat signal untuk melanjutkan action lainnya. Misalnya pada saat akan menutup suatu program akan ditampilkan konfirmasi penutupan (yes, no, cancel).

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sistem dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah user dalam membuat kesalahan. Hanya penggunaan menu seleksi untuk membatasi

input dari user, validasi pengisian data pada form agar data yang diisi

sesuai dengan ketentuan. Bila terjadi kesalahan, sistem harus dapat memberikan instruksi yang sederhana, kontruktif dan spesifik untuk perbaikan.

(43)

6. Mengijinkan pembalikan undo dengan mudah

Terkadang user tidak sengaja melakukan action yang tidak diinginkan, untuk itu user ingin melakukan pembatalan. Sistem harus sebanyak mungkin memberikan fungsi pembatalan ini. User akan merasa lebih aman dan tidak takut dalam mencoba dan memakai sistem tersebut.

7. Mendukung internal locus of control (pemakai menguasai sistem atau inisiator, bukan sebagai responden)

User yang berpengalaman sangat mendambakan kontrol yang kuat pada

sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan action akan menyulitkan user. 8. Menguasai beban ingatan jangka pendek

Keterbatasan memori pada manusia harus ditanggulangi oleh program dengan tidak banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memori.

2.10 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2004,p1) metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaaan tertentu. Cara

(44)

ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

2.10.1 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2004,pp129-141) pengumpulan data dapat dilakukan terhadap sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.

Selanjutnya bila dilihat dari teknik pengumpulan data, maka ada berbagai teknik yang dapat digunakan yaitu :

a. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan bila peneliti ingin melakukan studi tentang hal-hal yang harus diteliti secara mendalam dengan jumlah responden sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara ada dua tipe yaitu :

(45)

Wawancara terstruktur dilakukan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Sehingga pada waktu wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pada wawancara ini peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan.

b. Kuisioner (angket)

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan caa memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuisioner juga cocok

(46)

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

c. Observasi

Observasi tidak terbatas pada orang seperti pada wawancara dan angket, tetapi juga objek-objek yang lain. Observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi berperanserta (participant observation) dilakukan dengan terlibatnya peneliti dengan kegiatan sehari-hari objek atau sumber data penelitian. Observasi berperanserta akan memberikan data yang lebih tajam dan lengkap. Observasi nonpartisipan dilakukan dengan peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak terlibat pada kegiatan yang diamatinya.

2.10.2 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2004,pp142-143) mengungkapkan bahwa analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

(47)

2.11 Kerangka berfikir

Gambar

Gambar 2.1 5 Kekuatan Porter Sumber: Rangkuti (2004, p11)
Gambar 2.2 Matriks SWOT Sumber: David,  “Strategic Management” (2001)
Gambar 2.3 : Diagram Analisis SWOT
Gambar 2.4 Bricks-and-Mortar Segmentation Scenarios   Sumber : Mohammed, et al (2003, p108)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pemberitaan yang dilakukan koran Tempo terhadap kasus dugaan korupsi dan gaya hidup mewah Ratu Atut Chosiyah, wartawan koran Tempo memahami kasus ini sebagai

Meningkatkan kemampuan profesional guru adalah suatu keharusan bagi setiap guru. Setiap guru harus menyadari kekurangan yang dimiliki, khususnya yang menyangkut dengan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penetapan kadar secara spektrofotometri dengan ferri klorida dan 2,2’bipiridil, karena metode ini dapat menetapkan

[r]

Jika v dan w adalah vektor dimensi-dua sehingga posisi dari titik-titik awal mereka seletak, maka kedua vektor tersebut membentuk sisi yang berdekatan dari suatu

ban azonban megfigyeltük a korábbi években is jellemző nyugat-kelet irányú trofikus grádienst: az a-klorofill koncentráció a Siófoki-medencében és a

Hal tersebut mendasari penelitian ini untuk menentukan pola dan arah perubahan perkembangan fisik wilayah Kota Surakarta tahun 2003, 2010, dan 2017 serta membuat

Dengan pelatihan yang difokuskan terhadap pengolahan kain sisa menggunakan teknik patchwork quilting, diharapkan agar para peserta remaja ini dapat memahami dengan