• Tidak ada hasil yang ditemukan

Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

The example of report but not a good act of communication

Komunikasi didasarkan pada

prinsip kejelasan dan

keruntutan informasi. Begitu

(4)

4

Jurnal Ilmiah

Novel

Pemaparan masalah dan

bagaimana mengatasinya

(5)

REFERENSI = evidence

“Kewajiban moral” untuk

mensitasi temuan yang

didapatkan melalui

pembuktian ilmiah (penelitian

sebelumnya)

(6)
(7)

7

Context

Sender

Receiver

Message

(8)
(9)

9 6

Penulis Jurnal Bereputasi

memiliki kewajiban moral

untuk menjadi penggerak

dalam roda pengembangan

(10)

10

Ranah Ilahi

Pengetahuan Manusia Penelitian Awal Penelitian Replikasi

(11)
(12)

12

ISU YANG BISA DIANGKAT KETERTARIKAN

MENGECEK LITERATUR

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

17

Editor

Reviewer

Readers

Memahami Kebutuhan

Artikel yang mengandung kebaruan dan

pengembangan khasanah pengetahuan

Artikel yang memiliki metodologi yang valid dan

sesuai untuk menjawab pertanyaan

penelitian/hipotesis

Artikel yang mudah dipahami sistematika berpikir dan

alur penulisannya

(18)

18

2 Minggu 8 Minggu

(19)
(20)
(21)

• Scholarly peer review merupakan proses meminta pendapat ahli

dari peneliti yang memiliki kepakaran yang relevan dengan isi

naskah.

• Peer review membantu penerbit (dalam hal ini adalah Editor in

Chief dan Editorial Board) untuk menentukan apakah suatu karya

diterima atau ditolak.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

SHARING PENGALAMAN SEBAGAI REVIEWER JURNAL Q1

(Journal of Sports Sciences & Cyberpsychology, Behaviour, & Social Networking)

The authors propose an idea that certain personal characteristics, such as: emotional intelligence, rumination, and identity distress, moderate the relationship between media multitasking (MMT) ability with individual

cognitive orientation towards online content and communication as well as their disposition to exploit these options constantly -known as Online Vigilance (OV).

Unfortunately, there are a number of serious concerns with the methodology which supports my opinion that this particular paper is insufficient for publication in the Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking.

1. My biggest concern is that the study is lack of solid theoretical framework that incorporate personal characteristics variable with OV and MMT in logical constellation. It appears to me that the authors

intention to involve personal characteristics as the moderator between OV and MMT is rather trivial and is not supported by any scientific model, theory, or justification. The authors should find a model that

incorporates the linkage between cognitive function (OV), behavior (MMT), and personal characteristics to ascertain the scientific merit of this study.

2. To support point 1, the authors should also describe the problem or discrepancy between OV and MMT in the past/previous studies, which can possibly be addressed by putting personal characteristics as the

moderating variable. For instance, is there any evidence of individual differences on the OV and/or MMT which could be accounted for personal characteristics.

(27)

SHARING PENGALAMAN SEBAGAI REVIEWER JURNAL Q1

(Journal of Sports Sciences & Cyberpsychology, Behaviour, & Social Networking)

3. Further, I feel that the decision to choose emotional intelligence (EI), rumination, and identity distress as the outlets of personal characteristics is not supported by strong arguments. Frankly speaking, the authors could just pick any outlets of personal characteristics, but why those three variables stood out? In addition, I find it hard to infer the current study hypothesis from previous literatures since some of them are either ambiguous or do not have direct relationship. For instance, Hornung et.al. (2018) found that high EI

correlates with Facebook use for subjects with age<25y/o, but not for subjects older than 25 y/o. Without making sense of the Hornung et. al.’s finding, the authors proposed a hypothesis that lower EI will

strengthen the relationship between MMT and OT. I found there is something missing from the deductive reasoning as I do not see any logical explanation, solely based on what the authors have written.

4. Even more serious caveat is that this study was conducted in the premise that OV connotates with ill behaviour, such as inability to cope with situation offline therefore resorting to the online connection.

However, when I read the original paper of Reinecke, Klimmt, and Meier (2018), only two items of the OV-Scale that explicitly measured this, i.e. SA3: Even when I am in a conversation with other people, I often

think about what is happening online right now in the back of my mind and SA4: Often online content occupies my thoughts, even as I am dealing with other things. ……..etc

(28)

Readers

Artikel Jurnal Berkualitas

Logika

Gaya

Isi

Isi/substansi : unsur kebaruan

dan pengembangan konsep

Gaya : seni komunikasi dalam

menyampaikan isi/argumen

Logika : prinsip berpikir ilmiah

(29)

Isi/Substansi

• Judul/topik penelitian secara spesifik tidak pernah

dipublikasikan sebelumnya.

• Substansi naskah berpotensi untuk dikembangkan,

baik dalam konteks teori maupun praktis.

• Topik menarik perhatian pembaca yang spesifik

dengan bidang keilmuannya dan juga ranah

(30)

Gaya Selingkung

• Penulisan yang runtut dan sistematis.

• Mengikuti kaidah penulisan yang benar.

• Sederhana dan langsung menuju pada tujuan

penulisan.

• Penggunaan visual aids yang tepat, termasuk di

antaranya adalah grafik, tabel, bagan, dll.

(31)

Logika

• Naskah memiliki bukti data yang valid dan bisa

dipertanggungjawabkan.

• Mencerminkan sikap kritis penulis dalam prosedur

penelitian dan penarikan kesimpulan.

• Meminimalisir bias subjektif dalam penulisan,

termasuk di antaranya interpretasi data yang

berlebihan.

(32)
(33)

33

Anda pasti mengerti

APA

penelitian Anda.

Anda paham

BAGAIMANA

penelitian Anda dilakuan.

Namun belum tentu

Anda paham

MENGAPA

penelitian Anda penting.

(34)

1. Deskriptif : menggambarkan atau mencari kejelasan terkait fenomena

tertentu. Contoh: berapa persen mahasiswa yang kecanduan internet

2. Relational : mencari hubungan/korelasi antara dua variabel atau lebih.

Contoh: apakah kecanduan internet berhubungan dengan kuota internet

tak terbatas.

3. Kausal : mencari tahu apakah suatu variabel merupakan penyebab dari

terjadinya variabel lain. Contoh : apakah kontrol diri yang menyebabkan

mahasiswa kecanduan internet

Perspektif dalam Penulisan

(35)

Sumber Pertanyaan Penelitian

1.Permasalahan yang butuh penanganan

2.Kondisi yang masih butuh pengembangan

3.Kesenjangan antara realita dengan kondisi ideal

4.Temuan ilmiah yang simpang siur

(36)

Karakteristik Pertanyaan Penelitian

JELAS

SINGKAT

KOMPLEKS

BISA

DIPERDEBATKAN

FOKUS

(37)

Pertanyaan

(38)

ARGUMEN = KLAIM

• Pokok isi argumentasi.

• Bukti pendukung sebelumnya.

• Prediksi bukti yang bisa digunakan untuk

mengonfirmasi argumen.

• Gambaran metode untuk membuktikannya.

• Kesahihan metode untuk membuktikannya.

• Argumentasi alternatif?

(39)

STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

INTRODUCTION

METHOD RESULTS

DISCUSSION

Pada bagian ini,ditekankan urgensi pertanyaan penelitian/argumen yang dikembangkan berdasarkan literatur terdahulu.

Pada bagian ini, dijabarkan secara rinci metode yang digunakan

untuk menjawab pertanyaan penelitian atau memverifikasi argumen, juga temuan penelitian yang dihasilkan.

Pada bagian ini, temuan penelitian diinterpretasikan dan dihubungkan menggunakan literatur yang ada. Jika ada temuan unik dihubungkan dengan interpretasi variabel yang lebih luas.

(40)

• Memaparkan topik yang umum • Review teori-teori yang mendasari

riset tersebut

Pernyataan pembuka yang umum

dan pemaparan fakta yang

mengandung permasalahan

• Merangkum literatur dan kajian yang sudah ada

• Melakukan kritik terhadap kajian-kajian tersebut.

Review literatur yang relevan

• Menemukan celah keilmuan yang bisa diformulasikan dalam pertanyaan penelitian.

• Menunjukkan bagaimana riset ini bisa mengisi celah tersebut.

Posisi riset dalam

literatur yang ada

• Menceritakan secara garis besar apa yang akan dilakukan oleh riset ini

• Secara singkat jelaskan variabel penellitian yang akan diteliti.

Tujuan riset

• Jika riset ini menggunaan metode kuantitatif, maka terkadang butuh hipotesis yang berupa prediksi dari variabel-variabel penelitian berdasarkan riset terdahulu.

(Hipotesis

riset)

(41)

Menyusun Pernyataan Pembuka

• Untuk merujuk pada bahasan umum yang relevan

dengan kondisi aktual saat ini.

• Momen yang kritis, karena pada saat ini pembaca bisa

memutuskan untuk meneruskan membaca atau tidak.

Example: Corruption and cheating has become an endemic phenomenon in many

countries (Transparency International, 2017), including those with a dominantly

religious population, such as Bangladesh (Mahmood, 2010), Uganda (Godfrey & Yu, 2015), and Indonesia (Prabowo, 2014). This phenomenon is perplexing since past

literatures have suggested a conceptual link between religiousity and morality (Nelson, James, Miles, Morrell, & Sledge, 2016; Sallquist, Eisenberg, French, Purwono, &

Suryanti, 2010), and that high morality obedience should theoretically prevent people from cheating (Detert, Trevino, & Sweitzer, 2008).

(42)

Review Literatur yang Relevan

• Untuk mengidentifikasi area yang layak diteliti.

• Untuk membuat batasan variabel yang akan

diteliti.

Example: Weisel and Shalvi (2015) was among few researchers who tried to tackle

slippery concept of deceptive behaviour using more tractable methodology, i.e.

experimental paradigm. Using die-rolling paradigm, they found that pairs of participants worked together to show monetary-biased behaviour which fluctuated from otherwise normal probability. In other word, their study corroborates that collaboration endorsed cheating behaviour.

(43)

Posisi riset dalam Literatur yang Ada

Fokus pada hasil dan temuan penelitian

mereka.

• Penulis cenderung menampilkan referensi yang tidak relevan

secara langsung terhadap proses konstruksi pertanyaan

penelitian atau hipotesis.

• Referensi sekedar ditempelkan, tanpa elaborasi yang

berujung pada kesimpulan yang lebih mengerucut.

(44)

Posisi riset dalam Literatur yang Ada

Melakukan review terhadap literatur yang ada,

misalnya: apa isu yang masih harus diatasi dengan cara

yang lebih baik?

• Fenomena yang dimunculkan, namun belum diteliti

dengan cara yang layak.

• Kesenjangan antara kondisi aktual dan ideal.

• Temuan yang simpang siur.

(45)
(46)

Prinsip Penulisan Metode

• Memungkinkan pembaca menelaah kualitas evidence yang

disampaikan

• Memungkinkan peneliti lain mereplikasi penelitian dan

memutuskan apakah metode lain sebaiknya digunakan untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat.

• Umumnya terdiri dari: (i) Partisipan, (ii) Material, (iii) Desain,

dan (iv) Prosedur

(47)

Partisipan

• Karakteristik partisipan

• Berapa jumlah partisipan (dan

bagaimana cara penentuan sampel).

• Bagaimana cara mendapatkan

mereka.

• Adakah kompensasi bagi partisipan

mengikuti penelitian ini.

• Exclusion criteria (jika ada)

• Kode etik & Informed Consents

Beberapa hal yang harus dilaporkan:

Ukuran sampel

Tingkat keterwakilan sampel dari

populasi penelitian

Strategi sampling yang digunakan

(48)

Contoh Penulisan: Partisipan

Participants. A total of 378 participants

(males = 111; females = 267), ranging

from 15-17-years-old (M=16.15) were

involved in the study. The number of

participants was determined by Slovin

sampling method (Sevilla, 2007)

towards current total population of

high school student in Yogyakarta (i.e.

17,588; Indonesia Ministry of

Education and Culture, 2018). The

schools were randomly chosen from

the school list provided by the

(49)

Prinsip Penulisan Hasil

• Paparan data

• Analisis

• Pembuktian hipotesis

• Temuan-temuan tambahan/unik

(50)

Prinsip Penulisan Diskusi

• Penjelasan singkat hasil (1-2 paragraf)

• Elaborasi temuan penelitian dengan literatur terdahulu

• Penjelasan bagi temuan yang menyimpang

• Penjelasan bagi temuan unik

• Keterbatasan penelitian

• Proyeksi pengembangan riset ke depannya

(51)

51

Isi Cover Letter

1. Highlight dari penelitian, termasuk di antaranya kelebihan dan

keunggulan penelitian ini.

2. Manfaat bagi pembaca, baik ilmuwan atau umum

3. Pernyataan bahwa artikel tidak sedang dikirim ke jurnal lain

4. Pernyataan bahwa semua co-authors sudah menyetujui

pengiriman naskah ke jurnal ini.

5. Pernyataan bahwa penelitian ini dilakukan berdasarkan kode

etik yang berlaku.

6. Pernyataan bahwa ada/tidak ada konflik kepentingan atau

data/tidak ada data yang dilaporkan berulang.

(52)
(53)

Bagaimana Memilih

Jurnal yang Tepat?

• Cakupan Topik (Luas vs

Spesifik)

• Cakupan wilayah (regional

vs global)

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN.. SD DARUT THALABAH ULANGAN TENGAH

Morfometri Nephotettix virescens memiliki ukuran yang bervariasi, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil pengukuran pada beberapa karakter morfometri seperti

Referring to important heuristics in problem solving described by Polya (section 2), in terms of problem clarity, the example in this paper is self-understood, since it has

sering dilakukan oleh masyarakat Pidie di setiap turun ke laut mencari kehidupan dengan peralatan yang sederhana Troen U Laot lebih merakyat dan berkembang di sanggar-sanggar

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh protektif pemberian minyak zaitun murni atau Extra Virgin Olive Oil (EVOO) dan

Penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan daerah tidak hanya sebatas pada dilakukan upaya penyidikan saja, namun diperlukan upaya preventif oleh angota satuan

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Identitas Diri Pada Remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta.. Jakarta: Fakultas Psikologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif mahasiswa Jawa di Universitas Padjadjaran mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Lingkung Seni Sunda Universitas