• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA AGAMA DI TK NEGERI PEMBINA, TK LABORATORIUM UNDIKSHA, DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA AGAMA DI TK NEGERI PEMBINA, TK LABORATORIUM UNDIKSHA, DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA

RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA

AGAMA DI TK NEGERI PEMBINA,

TK LABORATORIUM UNDIKSHA,

DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:

Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd. Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. Dr. I Komang Sudarma, S.Pd., M.Pd.

Dibiayai dari Dana DIPA Universitas Pendidikan Ganesha dengan Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat Penerapan Iptek No.

801/UN48.15/PM/2017

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2017

P2M DIPA 2017 PENERAPAN IPTEKS

(2)
(3)

DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan... 2 DAFTAR ISI... 3 ABSTRAK... 4 BAB I PENDAHULUAN... ... 5 1.1 Analisis Situasi... 5

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Kegiatan... 8

1.4 Manfaat Kegiatan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ... 10

2.1 Media Ritatoon... 10

2.2 Area Belajar... 12

3.5 Karakteristik Taman Kanak-Kanak... 13

BAB III METODE PELAKSANAAN... 15

3.1 Tahap Pendampingan Umum... 15

3.2 Tahap Pendampingan Intensif... 17

3.3 Rancangan Evaluasi... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

4.1 Hasil………. 29

4.2 Pembahasan………. DAFTAR PUSTAKA……… 30

(4)

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA

RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA

AGAMA DI TK NEGERI PEMBINA, TK

LABORATORIUM UNDIKSHA, DAN

TK CERIA ASIH SINGARAJA

Oleh: Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd. Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. Dr. I Komang Sudarma, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat dirumuskan adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon untuk penguatan area agama”. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon untuk penguatan area agama”. Khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para guru TK Negeri Pembina sebanyak 20 orang, guru TK Laboratorium Undiksha sebanyak 11 orang dan guru TK Ceria Asih sebanyak 4 orang. Guru yang dijadikan sasaran P2M ini adalah guru-guru TK di kedua TK tersebut yang: (1) siap meluangkan waktu untuk didampingi mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon serta (2) memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Di antara 35 orang peserta, dipilih 12 orang untuk didampingi secara intensif dalam pengembangan dan pemanfaatan media ritatoon. P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, pendampingan umum terhadap 35 orang guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja tentang pengembangan media ritatoon, serta tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada tiga kelompok guru TK yang terdiri atas empat orang untuk mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon.

Berdasarkan hasil penilaian dapat diketahui bahwa hasil produk media ritatoon dan kemampuan guru menggunakan media ritatoon berkriteria sangat baik untuk TK Negeri Pembina Singaraja dan TK Lab Undiksha, serta berkrieteria baik untuk TK Ceria Asih Singaraja.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar PAUD dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu: (1) standar tingkat pencapaian perkembangan, (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (3) standar isi, proses, dan penilaian, dan (4) standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

Pada standar keempat diatur pengelolaan PAUD, yaitu: (1) PAUD jalur pendidikan formal dan (2) PAUD jalur pendidikan nonformal. PAUD jalur pendidikan formal untuk anak usia 4-≤6tahun, terdiri atas Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal dan bentuk lain yang sederajat. PAUD jalur pendidikan nonformal terdiri atas, Taman Penitipan Anak untuk usia 0-≤6tahun, Kelompok Bermain untuk anak usia 2-≤6tahun, dan bentuk lain yang sederajat (untuk anak usia 0-≤6tahun). Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3 merupakan pendidikan anak usia dini ada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2011).

Dalam menuju perkembangan kedewasaan setiap anak didik TK memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukungnya seperti media pembelajaran, permainan, program-program pengembangan yang memadai serta suasana pendidikan yang menunjang. Konsep pembelajaran di TK adalah belajar melalui

(6)

berbagai strategi dan media pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan media yang tepat sangat mendukung ketercapaian lima lingkup perkembangan anak TK, yaitu (1) nilai-nilai agama dan moral, (2) motorik, (3) kognitif, (4) bahasa, dan (5) sosial-emosional. Untuk pengembangan lima lingkup perkembangan anak TK, para guru TK telah berusaha memanfaatkan media sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil observasi pada pertengahan Agustus 2016 di TK Negeri Singaraja diketahui bahwa guru telah menggunakan berbagai media dalam pembelajaran. Area belajar yang ada di TK Negeri Pembina Singaraja secara umum telah memiliki media yang memadai. Salah satu area yang jumlah dan jenis medianya kurang memadai adalah area agama. Media pada area agama hanya berupa media grafis berupa foto tokoh-tokoh agama dan replika tempat ibadah dari bahan tripleks.

Hasil wawancara dengan Kepala TK Negeri Singaraja, Ibu Luh Sukraningsih, S.Pd. menunjukkan bahwa media pada area agama perlu ditambah media lain yang mendukung pembelajaran tentang agama-agama yang diakui di Indonesia. Hal yang senada terjadi pula di TK Ceria Asih dan TK Laboratorium Undiksha Singaraja. Berdasarkan wawancara dengan Kepala TK Ceria Asih Singaraja, Ibu Luh Kerti, S.Pd., pada bulan September 2016 diketahui bahwa TK Ceria Asih sangat memerlukan media yang menguatkan area agama. Pada area agama di TK Ceria Asih hanya ada media-media gambar saja dan itu pun terbatas pada gambar tempat ibadah dan beberapa gambar tokoh agama. Berdasarkan hasil observasi pada minggu III Agustus 2016 di TK Laboratorium Undiksha diketahui bahwa area agama belum memiliki media yang memadai. TK Laboratorium Undiksha hanya memiliki media gambar tokoh agama dan gambar tempat ibadah pada area agama. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Juli Astiti, S.Pd. diketahui bahwa guru TK Laboraorium Undiksha sangat berkeinginan untuk menambah media pada area agama, tetapi mereka kesulitan mewujudkannya.

Permasalahahan lain yang dihadapi oleh guru di ketiga TK mitra PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) adalah mereka belum mengenal media ritatoon dan belum pernah menggunakan media tersebut dalam pembelajaran. Padahal hasil penelitian tahun 2016 menunjukkan bahwa media ritatoon sangat disenangi

(7)

oleh anak TK dalam pembelajaran. Para siswa termotivasi dan senang belajar dengan menggunakan media ritatoon.

Gambar 1.1 Observasi Pembelajaran di TK

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para guru TK di ketiga TK mitra PkM, maka perlu dilakukan kegiatan PkM dalam bentuk pendampingan pembuatan media ritaton untuk penguatan area agama dan pemanfaatan media ritatoon. Secara lebih jelas, peta jalan kegiatan PkM dapat digambarkan pada Bagan 1.1

Bagan 1.1 Peta Jalan Pengabdian kepada Masyarakat

Berdasarkan Bagan 1.1 diketahui bahwa kegiatan PkM tahun 2017 merupakan kegiatan PkM sebagai tindak lanjut kegiatan penelitian tahun 2016.

Tahun 2016

Penelitian dengan judul:

Pengembangan Media Ritatoon untuk Penguatan Area Agama di TK Negeri Pembina dengan Model ADDIE

Tahun 2017

PkM dengan judul:

Pendampingan Pengembangan Media Ritatoon untuk Penguatan Area Agama di TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja

(8)

Dengan demikian, temuan hasil penelitian tahun 2016 dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya para guru TK di ketiga mitra PkM.

2.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 2.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah yang berhasil diidentifikasi yang terjadi pada guru TK Negeri Pembina Singaraja, TK Lababoraorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja adalah sebagai berikut.

1. Dalam kegiatan pembelajaran yang berkenaan dengan pengembangan moral dan nilai agama, media pembelajaran yang dimiliki belum memadai, baik dari segi jumlah maupun jenis medianya.

2. Kesulitan lain yang dihadapi oleh para guru TK mitra P2M adalah mereka belum memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media untuk penguatan area agama dan menerapkannya dalam pembelajaran.

2.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat dirumuskan adalah “Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon untuk penguatan area agama”.

2.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “ meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja dalam mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon untuk penguatan area agama”.

(9)

2.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang ingin diperoleh melalui pelaksanaan P2M ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru TK Negeri Pembina, TK Laboraotrium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja tentang tata cara pengembangan media ritatoon untuk menguatkan area agama.

2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium, dan TK Ceria Asih Singaraja memanfaatkan media ritaton dalam pembelajaran.

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Media Ritatoon

Media ritatoon bila dilihat dari bentuknya dapat digolongkan sebagai media tiga dimensi. Pada awal perkembangannya, media ritatoon membutuhkan sebuah kotak yang diberi sekat-sekat untuk menempatkan lembar-lembar gambar secara berurutan (Tegeh, 2009). Dalam perkembangan selanjutnya, teriring dengan kemajuan teknologi percetakan, maka ritatoon dimodifikasi menjadi sekumpulan media grafis yang dijilid spiral. Media grafis yang dijilid spiral merupakan serangkaian gambar berseri untuk menjelaskan suatu prosedur atau proses dan bagian-bagian tertentu dari suatu sistem. Media ini menyerupai kalender meja atau kalender duduk. Dalam wujud seperti ini, media ritatoon cenderung dikategorikan sebagai media grafis.

Gambar 2.1 Media Ritatoon Area Agama

Media grafis (graphic materials) adalah suatu media visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Batasan tersebut memberikan gambaran

(11)

bahwa media grafis merupakan media dua dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis-jenis media grafis antara lain sketsa, bagan, grafik, poster, kartun, dan lain-lain.

Berdasarkan definisi media grafis tersebut, dapat diketahui unsur-unsur pembentuk media grafis. Unsur-unsur yang nampak pada karya desain untuk media grafis disebut unsur-unsur visual. Unsur-unsur visual media grafis adalah sebagai berikut.

1) Titik, yaitu tanda sebuah tempat yang tidak memiliki panjang dan lebar. Tetapi hanya merupakan pangkal atau ujung sebuah garis. Titik juga merupakan perpotongan atau pertemuan dua buah garis.

2) Garis, yaitu rangkaian titik-titik yang ditimbulkan oleh jejak sesuatu alat dari ujung yang runcing. Garis mempunyai ukuran panjang tanpa lebar, mempunyai kedudukan dan arah, dan juga memiliki watak yang tergantung dari keadaan sekitarnya.

3) Bidang, yaitu suatu bentuk pada bidang datar yang dibatasi oleh garis bagian terluar kelilingnya. Bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar tanpa tebal, dan berperan secara struktural pada setiap karya desain. Pada dasarnya bidang-bidang mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu bujur sangkar atau persegi, lingkaran, dan segitiga.

4) Bentuk, yaitu bangunan hasil pertalian dari titik, garis, dan bidang yang nampak terlihat betapapun kecilnya.

5) Ruang, yaitu kesan kedalaman dari isi suatu bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang bagian terluarnya. Ruang dapat terisi atau kosong, dapat nampak datar atau seakan-akan menjorok.

6) Warna, yaitu unsur desain yang paling menonjol dan dapat menimbulkan respons emosional terhadap orang yang melihatnya. Warna dapat dilihat karena adanya cahaya yang menyinari sesuatu benda. Warna memiliki jenis, keselarasan, intensitas, serta memiliki nilai dan pengaruh kejiwaan. Pada dasarnya jenis warna pokok ada tiga, yaitu merah, kuning, dan biru. Ketiga warna pokok tersebut bila dicampur dapat menghasilkan warna-warna yang lain.

(12)

7) Tekstur, yaitu tampak permukaan bidang suatu benda. Permukaan benda dapat polos atau berkurai, licin atau kasar, hal ini dapat diketahui dengan cara diraba atau diamati. Ada dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata dan tekstur buatan. Tekstur nyata ialah tekstur yang dapat diraba nilai teksturnya. Tekstur buatan ialah tekstur yang tidak dapat diraba nilai teksturnya karena hasil gambar.

2.2 Area Belajar

Pada pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK) diterapkan berbagai metode, strategi, dan model pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah sistem area. Dalam sistem area, lingkungan belajar di TK dikelompokkan menjadi beberapa area belajar. Biasanya terdapat 12 area belajar, yakni: area (1) balok, (2) baca tulis, (3) matematik, (4) bahasa, (5) ilmu pengetahuan alam, (6) musik, (7) seni, (8) kegiatan bermain di luar, (9) kegiatan bak pasir dan air, (10) masak, (11) agama, dan (12) drama.

Penggunaan area belajar pada pembelajaran di TK memiliki beberapa keunggulan. Pertama, area belajar memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara optimal sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat perkembangan peserta didik. Kedua, dalam belajar dengan sistem area, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, sehingga dalam pembelajaran terjadi proses interaksi sosial di antara peserta didik yang sangat berguna untuk membangun kompetensi social peserta didik. Ketiga, penerapan system area dapat memudahkan para guru TK untuk mengawasi dan memonitor proses tumbuh kembang peserta didik.

Selain memiliki keunggulan, pembelajaran dengan sistem area juga memiliki kelemahan. Pertama, belajar dengan sistem area membutuhkan ruang yang relatif lebih luas karena untuk dapat meciptakan 12 area dibutuhkan area yang cukup luas. Kedua, pembelajaran dengan sistem area membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti media, meja, kursi, sumber belajar, ruang, dan lain sebagainya.

(13)

2.3 Karakteristik Taman Kanak-Kanak

Pendidikan TK merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur formal pendidikan anak usia dini yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar (Pasal 8 ayat 3 UU RI Nomor 20 tahun 2003). Dalam menuju kedewasaan setiap anak didik TK memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai fasilitas, sarana dan prasarana pendukungnya seperti alat peraga/alat permainan, perabot kelas, ruang kelas/ruang bermain, guru, program-program pengembangan yang memadai serta suasana pendidikan yang menunjang.

Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal dengan mengutamakan kegiatan bermain sambil belajar. Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program Taman Kanak-Kanak didasarkan atas prinsip-prinsip: (1) berorientasi pada kebutuhan anak, (2) sesuai dengan perkembangan anak, (3) sesuai dengan keunikan setiap individu, (4) kegiatan belajar dilakukan melalui bermain, (5) anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari sederhana ke yang kompleks, dar gerakan ke vrbal, dan dari diri sendiri ke sosial, (6) anak sebagai pembelajar aktif, (7) anak belajar melalui interaksi sosial, (8) menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar,(9) merangsang munculnya kreativitas dan inovatif, (10) mengembangkan kecakapan hidup anak, (11) menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar, (12) anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya, (13) melibatkan peran serta orang tua yang bekerja sama dengan para pendidik di lembaga PAUD, dan (14) stimulasi pendidikan berifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2011).

Dalam menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 tahun sampai 6 tahun perlu memperhatikan prinsip tertentu. Adapun

(14)

prinsip-prinsip penyelenggaraan TK meliputi: (1) ketersediaan, (2) transisional, (3) kerjasama, (4) kekeluargaan, (5) keberlanjutan, dan (6) pembinaan berjenjang.

Fungsi pendidikan TK adalah membina, menumbuhkan, mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Untuk mencapai fungsi tersebut, maka program pembelajaran di TK mencakup bidang Pengembangan Perilaku dan Pengembangan Kemampuan Dasar yang dilaksanakan melalui kegiatan bermain bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan. Pembelajaran di TK dilakukan secara aktif dialogis dan kritis melalui pendekatan tematik dan terintegrasi serta mengacu pada karakteristik program pembelajaran.

(15)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

PkM ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, pendampingan umum terhadap 35 orang guru TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja tentang pengembangan media ritatoon, serta tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada tiga kelompok guru TK yang terdiri atas empat orang untuk mengembangkan dan memanfaatkan media ritatoon. Pelaksanaan masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

3.1 Tahap Pendampingan Umum Pengembangan dan Pemanfaatan Media Ritatoon

Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

a. Merencanakan waktu dan tempat pendampingan bekerja sama dengan Kepala TK Negeri Pembina, Kepala TK Laboratorium Undiksha, Kepala TK Ceria Asih, dan Kepala UPP Kecamatan Buleleng.

b. Pelatihan umum tentang pengembangan dan pemanfaatan media ritatoon. c. Diskusi dan tanya jawab tentang pengembangan dan pemanfaatan media

ritatoon antara tim PkM dan peserta.

d. Pembentukan tiga kolompok guru TK dan tiap kelompok diberi tugas mengembangkan media ritatoon dengan konten tempat ibadah, kitab suci, orang-orang suci atau tokoh agama, hari raya keagamaan, pakaian sembahyang, dan kehidupan toleransi beragama.

e. Praktik pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran secara berkelompok dibimbing oleh Tim PkM.

Pendampingan umum dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Juli 2017 di Aula TK Negeri Pembina Singaraja. Para peserta PkM yang berjumlah 35 orang sangat antusias mengikuti pendampingan umum. Melalui media presentasi, Tim PkM menjelaskan materi prosedur pembuatan media ritatoon disertai dengan contoh

(16)

media ritatoon. Selanjutnya diperagakan cara-cara pemanfaatan media ritatoon dalam pembelajaran.

Gambar 3.1 Pembukaan PkM di Aula TK Negeri Pembina Singaraja

Setelah kegiatan pembukaan kegiatan PkM, dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan umum dan diskusi kelompok tentang pengembangan media ritatoon dan cara pemanfaatan dalam pembelajaran.

(17)

3.2 Tahap Pendampingan Intensif Pengembangan dan Pemanfaatan Media a. Tahap pendampingan intensif pengembangan dan pemanfaatan media ritatoon

selama tiga bulan pada tiga kelompok. Setiap bulan tim akan mendampingi sebanyak satu kali dan dua kali, sehingga jumlah pertemuan pendampingan intensif di TK mitra P2M adalah empat kali.

b. Tim P2M melakukan pemantauan dan pembimbingan kepada para guru TK pada TK masing-masing tentang pengembangan dan pemanfaatan media ritatoon.

c. Tim P2M menilai produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan oleh para guru TK dan keterampilan guru menafaatan media ritatoon dalam pembelajaran.

Kegiatan pendampingan intensif dilakukan selama empat kali. Kegiatan ini dilakukan di TK mitra PkM oleh Tim Pkm Undiksha. Setiap kelompok TK diberikan contoh dua produk ritatoon untuk memudahkan mereka bekerja. Demikian pula contoh softcopy gambar-gambar media ritatoon diberikan kepada setiap kelompok. Kemampuan kelompok untuk men-download gambar relevan di internet sangat baik. Hal ini terbukti dari ditemukannya beberapa gambar yang bagus dan sesuai untuk bahan media ritatoon.

(18)

3.3 Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan terkait dengan kualitas media ritatoon yang dihasilkan oleh para guru peserta P2M dan keterampilan guru memanfaatkan media ritatoon dalam pembelajaran. Pada akhir pendampingan secara intensif, setiap kelompok diminta untuk menyerahkan produk media ritatoon yang dihasilkan untuk dinilai. Instrumen yang digunakan untuk menilai produk media ritatoon adalah lembar penilaian produk. Lembar penilaian keterampilan guru memanfaatkan media ritatoon adalah lembar penilaian kinerja guru.

Kegiatan P2M ini, direncanakan dilakukan selama 6 bulan. Rencana dan jadwal kerja yang akan dilakukan adalah seperti pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan P2M

No Kegiatan Bln i Bln ii Bln iii Bln iv Bln v Bln vi

1 Pembuatan proposal dan revisi proposal setelah seminar

1 Menyiapkan materi pendampingan 2 Pelaksanaan pendampingan secara

umum

3 Kegiatan pendampingan secara intensif 4 Penyusunan draf. laporan P2M

5 Seminar hasil P2M 6 Penyusunan laporan 7 Kirim laporan

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kegiatan pendampingan umum dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Juli 2017 di Aula TK Negeri Pembina Singaraja. Para guru TK di Kecamatan Buleleng yang hadir berjumlah 35 orang. Undangan yang hadir terdiri atas dua seorang pengawas, satu orang ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Buleleng, dan satu orang perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dibuka oleh Dr. I Nyoman Sila, M.Hum., mewakili Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha.

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah enam media pembelajaran ritatoon area agama-agama yang ada di Indonesia serta rencana kegiatan harian. Selain itu, produk dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah keterampilan penggunaan media wayang kontemporer.

Setiap kelompok TK menghasilkan satu set media ritatoon yang terdiri atas enam media ritatoon untuk agama Hindu, Budha, Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, dan Konghucu. Setiap media ritatoon mengandung konten gambar berupa cover depan, tempat ibadah, kitab suci, hari raya agama, pakaian sembahyang, tokoh agama, dan contoh toleransi beragama.

(20)

Gambar 4.1 Contoh Produk Media Ritatoon Karya Guru TK Lab Undiksha

Produk media ritatoon yang dihasilkan oleh para peserta P2M dinilai dengan menggunakan format penilaian N1 sebagai berikut.

FORMAT PENILAIAN N1: KUALITAS PRODUK MEDIA RITATOON

1. Kemenarikan desain cover media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

2. Kesesuaian antara materi dan gambar yang digunakan

1 2 3 4 5

Sangat kurang sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sesuai Sangat sesuai

3. Kualitas bahan ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

4. Ketepatan ukuran media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

(21)

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

6. Kejelasan gambar-gambar dalam media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

7. Kualitas teks

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

8. Kualitas penjilidan

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

9. Kesesuaian antara materi dalam ritatoon dan tingkat perkembangan anak TK

1 2 3 4 5

Sangat kurang sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sesuai Sangat sesuai

10. Kekontrasan warna antara teks dan latar belakang kertas

1 2 3 4 5

Sangat kurang kontras

Kurang kontras Cukup kontras Kontras Sangat kontras

Komentar dan Saran :

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

Pengerjaan media ritatoon ditugaskan kepada tiga kelompok TK, yakni TK Negeri Pembina Singaraja, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja yang masing-masing berangotakan empat orang. Berikut adalah nama koordinator dan anggota masing-masing kelompok sebagaimana tercantum pada Tabel 4.1.

(22)

No. Nama TK Nama Guru Keterangan

1 TK Negeri Pembina

Singaraja

Ida Ayu Kade

Widiaksini, S.Pd.AUD

Koordinator Komang Sri Astini, S.Pd. Anggota Ni Made Rediarpi,

S.Pd.AUD

Anggota

Kadek Novi Artini, S.Pd. Anggota

2 TK Laboratorium

Undiksha

Putu Juli Astiti, S.Pd. Koordinator Ni Luh Putu Jesi

Agustini, S.Pd.

Anggota Irna Wijayanti, S.Pd. Anggota Gusti Ayu Mira Santiari,

S.Pd.

Anggota 4 TK Ceria Asih Singaraja Luh Kerti, S.Pd. Koordinator

Ni Made Sri Artani, S.Pd.AUD

Anggota

Made Yulis Windayani, S.Pd.AUD

Anggota Luh Putu Rediasri, S.Pd. Anggota

Keterampilan penggunaan media ritatoon dinilai dengan menggunakan lembar penilaian N2 sebagai berikut.

FORMAT PENILAIAN N2: KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA RITATOON

1. Strategi pembelajaran yang digunakan

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat Baik

2. Kemenarikan cara mengajar menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang menarik

Kurang menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik

3. Pemberdayaan siswa dalam pembelajaran

1 2 3 4 5

Sangat kurang maksimal

Kurang maksimal Cukup maksimal Maksimal Sangat maksimal

(23)

1 2 3 4 5

Sangat kurang antusias

Kurang antusias Cukup antuasias Antusias Sangat antusias

5. Kemampuan menjelaskan materi

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

6. Kemudahan penggunaan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang mudah Kurang mudah Cukup mudah Mudah Sangat mudah

7. Kejelasan urutan penyajian materi menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

8. Kemampuan membimbing siswa dalam menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat Baik

Komentar dan Saran:

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………..

Nilai yang diperoleh dikonversikan ke Pedoman Konversi dengan Menggunakan Pedoman Acuan Penilaian (PAP) Skala Lima.

(24)

Tabel 4.2 Pedoman Konversi PAP Skala Lima

Tingkat Penguasaan (dalam %) Kriteria

85-100 Sangat Baik

70-84 Baik

55-69 Cukup Baik

40-54 Kurang Baik

0-39 Sangat Kurang Baik

Berikut adalah hasil penilaian terhadap produk media ritatoon yang dihasilkan oleh para guru TK.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Media Ritatoon

No. Nama TK Nama Koordinator Nilai Kriteria

(PAP Skala 5) 1 TK Negeri Pembina

Singaraja

Ida Ayu Kade Widiaksini, S.Pd.AUD

94,00 Sangat baik

2 TK Ceria Asih Singaraja

Luh Kerti, S.Pd. 84,00 Baik 4 TK Laboratorium

Undiksha

Putu Juli Astiti, S.Pd. 90,00 Sangat baik

Jumlah 268,00

Rerata 89,33 Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa berdasarkan penilaian Tim Pengabdian kepada Masyarakat, dua produk media ritatoon berkriteria sangat baik dan satu berkriteria baik. Secara umum ketiga produk memiliki nilai rerata 89,33. Hal ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif hasil produk media ritatoon yang dihasilkan oleh para guru TK dalam kegiatan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) berkriteria sangat baik. Walaupun produk media ritatoon secara umum berkriteria sangat baik, ada satu saran yang disampaikan oleh tim PkM, yakni media ritatoon sebaiknya dilaminating agar lebih awet dan mudah merawatnya. Laminating menjadikan lembaran media menjadi lebih kaku dan mudah dilap atau dibersihkan, serta tidak mudah ditembus oleh air.

(25)

Setelah penilaian produk media ritatoon, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kemampuan guru TK memanfaatkan media ritatoon dalam pembelajaran.

Gambar 4.2 Guru Memanfaatkan Media Ritatoon dalam Pembelajaran

Berikut adalah hasil penilaian kemampuan guru TK memanfaatkan media ritatoon di dalam pembelajaran.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kemampuan Guru TK Memanfaatkan Media Ritatoon

No. Nama TK Nama Guru Nilai Kriteria

(PAP Skala 5) 1 TK Negeri Pembina

Singaraja

Ida Ayu Kade Widiaksini, S.Pd.AUD 92,50 Sangat baik 2 TK Ceria Asih Singaraja Made Yulis Windayani, S.Pd.AUD 80,00 Baik 4 TK Laboratorium Undiksha

Putu Juli Astiti, S.Pd. 95,00 Sangat baik

Jumlah 267,50

Rerata 89,16 Sangat baik

BerdasarkanTabel 4.3 diketahui bahwa kemampuan guru TK Laboratorium Undiksha dan TK Negeri Pembina Singaraja memanfaatkan media

(26)

Secara umum rerata kemampuan para guru TK dalam memanfaatkan media ritatoon dalam pembelajaran adalah 89,16 dengan kriteria sangat baik. Para guru TK Laboratorium Undiksha dan TK Negeri Pembina Singaraja telah mampu memberdayakan siswa TK dalam pembelajaran yang menggunakan media ritatoon. Anak-anak di kedua TK tersebut dilibatkan secara aktif menggunakan media ritatoon, baik secara individu maupun kelompok. Di bawah bimbingan guru, anak-anak TK Laboratorium Undiksha dan TK Negeri Pembina sangat antusias dan gembira memanipulasi media ritatoon.

Gambar 4.3 Anak TK Laboratorium Undiksha sedang Belajar dengan Media Ritatoon

Berbeda dengan pemanfaatan media ritatoon di TK Laboratorium Undiksha dan TK Negeri Pembina Singaraja yang berjalan sangat baik, pemanfaatan media ritatoon di TK Ceria Asih Singaraja berjalan dengan baik.

(27)

Gambar 4.4 Pemanfaatan Media Ritatoon di TK Ceria Asih

4.2 Pembahasan

Produk media ritatoon yang dihasilkan oleh ketiga Tk dinilai dengan lembar penilaian produk. Produk media ritatoon yang dihasilkan oleh kelompok guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha berkriteria sangat baik. Gambar-gambar yang digunakan sebagian koleksi tim pengabdian kepada masyarakat dan sebagian lagi atas usaha para guru TK mencari gambar di internet.

Desain ritatoon yang dihasilkan oleh TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha sangat menarik dan kualitas bahan sangat baik serta jilidan sangat rapi dan kuat. Latar belakang dan teks sangat kontras, sehingga tulisan atau teks sangat mudah dibaca. Demikian juga ukuran huruf pada ritatoon sangat sesuai dengan ukuran ritatoon. Hal ini menunjukkan bahwa para guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha telah menerapkan desain pesan yang sesuai dengan kaidah pembuatan media grafis.

(28)

Selain itu, kemampuan teknologi informasi para guru TK di kedua TK tersebut sangar baik. Para guru adalah tenaga muda yang ketika kuliah sarjana telah mahir menggunakan komputer. Kemampuan mereka untuk mendesain media grafis sangat mendukung untuk mengembangkan media ritatoon.

Berbeda dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh kedua TK tersebut, produk yang dihasilkan oleh para guru TK Ceria Asih Singaraja berkriteria baik. Hal ini disebabkan kemampuan para guru TK Ceria Asih dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi tidak sebaik guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha.

Kemampuan para guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha menggunakan media ritatoon berkriteria sangat baik, sedangkan guru TK Ceria Asih Singaraja berkriteria baik. Ibu guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha telah melibatkan siswa secara aktif untuk memanipulasi media ritatoon. Guru memberi contoh cara menggunakan media kepada para siswa dan selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk melihat, melipat, memberi komentar, berdiskusi tentang gambar-gambar yang ada pada ritatoon secara berpasangan. Dengan demikian interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan media, dan siswa dengan guru sangat tinggi intensitasnya.

Kelemahan mendasar pemanfaatan media ritatoon oleh guru model TK Ceria Asih Singaraja adalah pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru yang dominan memanfaatkan media ritatoon. Selanjutnya, atas bimbingan Tim PkM, pola pemanfaatan media ritatoon di TK Ceria Asih diubah ke pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa yang lebih banyak menafaatkan dan memanipulasi media ritatoon, sehingga pada diri siswa terjadi interaksi dengan media, teman, dan juga guru.

(29)

BAB V PENUTUP

Dalam bab penutup diuraikan dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran. Kedua hal ini diuraikan secara berurutan sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Kegiatan P2M ini mencakup dua kegiatan pokok, yakni Pendampingan Umum dan Pendampingan Intensif atau khusus. Kegiatan Pendampingan Umum diikuti oleh para guru TK Negeri Pembina Singaraja, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja yang berjumlah 35 orang. Kegiatan Pendampingan Intensif difokuskan kepada tiga kelompok guru TK yang beranggotakan masing-masing empat orang.

Berdasarkan hasil penilaian Tim P2M dapat diketahui bahwa hasil produk media ritatoon karya para guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha berkriteria sangat baik, sedangkan produk ritatoon karya guru TK Ceria Asih Singaraja berkriteria baik. Kemampuan guru TK Negeri Pembina dan TK Laboratorium Undiksha menggunakan media ritatoon dalam pembelajaran berkriteria sangat baik, sedangkan guru TK Ceria Asih Singaraja berkriteria baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kegiatan P2M ini dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, kepada para guru TK disarankan agar terus berkreativitas untuk mengembangkan media ritatoon yang mendukung pembelajaran tema-tema lainnya. Kedua, kepada kepala TK disarankan agar terus memberikan supervisi dan motivasi agar guru TK selalu berinovasi dan melakukan kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas proses dan hasil belajar anak melalui penyiapan dan pengembangan media pembelajaran yang berkualitas. Ketiga, kepada pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan agar memfasilitasi para guru TK dalam mengembangkan kreativitas, misalnya memberikan bantuan dana, mengadakan diklat, lomba pembuatan media pembelajaran, dan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru TK.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal.

Direktorat Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jenderal Penigkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. 2008. ”Pendekatan, Jenis, dan

Metode Penelitian Pendidikan”.Tersedia pada

http://lpmpjogja.diknas.go.id/materi/fsp/2009-Pembekalan-

Pengawas/25%20--%20KODE%20--%2005%20-%20B1%20Pendekatan,%20Jenis,%20Metode%20Penelitian%20Pendidik an.pdf (diakses tanggal 25 Maret 2010).

Tegeh, I Made. 2009. Media Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

(31)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan PKM Foto-foto Kegiatan

Foto 1. Para Peserta PkM Saat Pendampingan Umum

(32)

Foto 3. Pendampingan Intensif di TK Laboratorium Undiksha

(33)
(34)

Lampiran 2. Surat Undangan

Nomor : 01/P2M/LPM/2017/Undiksha Singaraja, 25 Juli 2017 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha

di

Singaraja

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik ” Pendampingan Pengembangan Media Ritatoon untuk Penguatan Area Agama di TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja” yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Kamis, 27 Juli 2017 Pukul : 10.00-selesai Wita

Tempat : Aula TK Negeri Pembina Jl. Tekukur No. 16 Singaraja Susunan Acara : Terlampir

kami mengundang Bapak untuk menghadiri kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut mohon perkenan Bapak memberikan sambutan dan sekaligus membuka kegiatan P2M secara resmi. Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,M.Pd. NIP 197108152001121001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(35)

Nomor : 02/P2M/LPM/2017/Undiksha Singaraja, 25 Juli 2017 Lampiran : -

Perihal : Mohon Pembuatan Surat Tugas

Yth. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha

di

Singaraja

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik ” Pendampingan Pengembangan Media Ritatoon untuk Penguatan Area Agama di TK Negeri Pembina, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja” yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Kamis, 27 Juli 2017 Pukul : 10.00-selesai Wita

Tempat : Aula TK Negeri Pembina Jl. Tekukur No. 16 Singaraja

kami mohon bantuan Bapak untuk membuat surat tugas kepada dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan P2M. Adapun nama dosen dan mahasiswa yang terlibat adalah sebagai berikut.

1. Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.; NIP 197108152001121001 2. Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd.; NIP 196503201990031002 3. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.; NIP 195508181983031002

4. Dr. I Komang Sudarma, S.Pd.,; M.Pd;. NIP 197204202001121001 5. Gede Supartayasa; NIM 1311021033

6. Kadek Krisna Nanda; NIM 1311021031 7. Ni Ketut Ari Sudarwati; NIM 1311021037

Demikian surat ini, atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,M.Pd. NIP 197108152001121001

SUSUNAN ACARA

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(36)

“PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA

RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA AGAMA DI

TK NEGERI PEMBINA, TK LABORATORIUM

UNDIKSHA, DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA”

TAHUN 2017

Tempat: Aula TK Negeri Pembina Singaraja

No Waktu Kegiatan Keterangan

1 09.30-10.00 Registrasi Peserta dan Undangan Panitia 2 10.00-09.45 Pembukaan:

a. Salam Pembuka b. Doa

c. Laporan Ketua Pelaksana P2M d. Sambutan Kepala UPP Kecamatan

Buleleng

e. Sambutan Ketua LPPM Undiksha sekaligus membuka kegiatan P2M f. Salam Penutup

Ketua Panitia

Ketua UPP Kec. Buleleng Ketua LPPM Undiksha

3 09.45-10.00 Istirahat

4 10.00-11.30 Penyajian Materi Tim P2M Undiksha

4 11.30-11.30 Diskusi dan Tanya Jawab Tim P2M Undiksha 5 11.30-13.00 Praktik Pengembangan Perangkat Pembelajaran Tim P2M Undiksha 6 13.00-13.30 Penutupan dan Makan Siang Panitia

Singaraja, 25 Juli 2017

Ketua Pelaksana P2M Undiksha,

Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd. NIP 197108152001121001

(37)

Lampiran 3. Lembar Penilaian Produk (N1) dan Keterampilan Menggunakan Ritatoon (N2)

FORMAT PENILAIAN N1: KUALITAS PRODUK MEDIA RITATOON

1. Kemenarikan desain cover media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

2. Kesesuaian antara materi dan gambar yang digunakan

1 2 3 4 5

Sangat kurang sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sesuai Sangat sesuai

3. Kualitas bahan ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

4. Ketepatan ukuran media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

5. Ketepatan ukuran gambar dalam media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang tepat Kurang tepat Cukup tepat Tepat Sangat tepat

6. Kejelasan gambar-gambar dalam media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

7. Kualitas teks

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

8. Kualitas penjilidan

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

9. Kesesuaian antara materi dalam ritatoon dan tingkat perkembangan anak TK

1 2 3 4 5

Sangat kurang sesuai Kurang sesuai Cukup sesuai Sesuai Sangat sesuai

10. Kekontrasan warna antara teks dan latar belakang kertas

(38)

Sangat kurang kontras

Kurang kontras Cukup kontras Kontras Sangat kontras

Komentar dan Saran :

……… ……… ……… ……… ……… ……… Singaraja, 2017 Asesor, ...

(39)

FORMAT PENILAIAN N2: KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA RITATOON

1. Strategi pembelajaran yang digunakan

1 2 3 4 5

Sangat kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat Baik

2. Kemenarikan cara mengajar menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang menarik

Kurang menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik

3. Pemberdayaan siswa dalam pembelajaran

1 2 3 4 5

Sangat kurang maksimal

Kurang maksimal Cukup maksimal Maksimal Sangat maksimal

4. Antusiasme dalam mengajar

1 2 3 4 5

Sangat kurang antusias

Kurang antusias Cukup antuasias Antusias Sangat antusias

5. Kemampuan menjelaskan materi

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

6. Kemudahan penggunaan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang mudah Kurang mudah Cukup mudah Mudah Sangat mudah

7. Kejelasan urutan penyajian materi menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Sangat kurang jelas Kurang jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas

8. Kemampuan membimbing siswa dalam menggunakan media ritatoon

1 2 3 4 5

Nama Guru:……… TK………... .…..……….……….……… ………

(40)

Komentar dan Saran: ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… Singaraja, ………. ..2017 Asesor, ……….

(41)

Lampiran 4. Draft Piagam Penghargaan

PIAGAM PENGHARGAAN

No.

Diberikan kepada

atas partisipasinya sebagai

Peserta Pelatihan

dalam

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA

RITATOON UNTUK PENGUATAN AREA

AGAMA DI

TK NEGERI PEMBINA, TK LABORATORIUM

UNDIKSHA, DAN TK CERIA ASIH SINGARAJA

yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian danPengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha pada tanggal 27 Juli, 5 Agustus, 12 Agustus, dan

21 Agustus 2017 di TK Negeri Pembina Singaraja, TK Laboratorium Undiksha, dan TK Ceria Asih Singaraja.

Singaraja, 21 Agustus 2017

Mengetahui Ketua Pelaksana P2M

Ketua Lembaga Penelitian dan Undiksha, Pengabdian Masyarakat Undiksha,

Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Dr. I Made Tegeh, S.Pd.,M.Pd. NIP 195612311983031022 NIP 197108152001121001

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT Jalan Udayana No. 11 Singaraja

Gambar

Gambar 1.1 Observasi Pembelajaran di TK
Gambar 2.1 Media Ritatoon Area Agama
Gambar 3.1 Pembukaan PkM di Aula TK Negeri Pembina Singaraja
Gambar 3.3 Pendampingan Intensif di TK Mitra PkM
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ekstraksi informasi merupakan teknologi yang berkaitan dengan cara menjadikan dokumen teks yang tidak terstruktur dengan domain tertentu ke dalam sebuah struktur informasi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka ditariklah kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yang berarti persepsi gaya kepemimpinan dan Quality of Work

 Pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor: 700/1290

b) Serta hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbang saran kepada mahasiswa lain yang ingin meneliti mengenai citra perusahaan.. dimata stakeholders dalam hal

36 1=jamak benar, alasan salah 0=tidak menjawab/salah disertai alasan jawaban 14 C3 Menentukan peran manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan 3 (3=jamak benar dan alasan

ketika definisi konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan dalam buku-buku teks atau sumber informasi lainnya, atau kalaupun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis jamur kelas Basidiomycetes apa saja yang terdapat di kawasan hutan wisata desa Sanggu Kecamatan Dusun

Dengan penugasan guru, siswa dapat membuat pertanyaan menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana berdasarkan isi teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan