• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Kombes Pol. M. Duryat, Nomer 18 Lamongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Kombes Pol. M. Duryat, Nomer 18 Lamongan"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga Penyusunan Perubahan Kedua Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 dapat diselesaikan.

Perubahan Kedua Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Lamongan periode 2016-2021 ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun

2016-2021.

Review Renstra ini dimaksudkan untuk menyelaraskan antara dokumen Renstra dengan Review

RMJMD Kabupaten Lamongan serta merasionalisasikan IKU yang terdapat pada Peraturan Bupati

Lamongan dengan IKU pada Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Lamongan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) sehingga dapat

mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi seperti diamanatkan dalam Peraturan Bupati

Lamongan Nomor 70 Tahun 2016.

Demikian Review Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan

Tahun 2016 – 2021 ini disusun, semoga dokumen ini dapat bermanfaat.

Lamongan, Februari 2019

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN KAB. LAMONGAN

Ir. SUKRIYAH, MM

Pembina UtamaMuda

NIP. 19621211 199202 2 002

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI……… ii

DAFTAR TABEL………. iii

DAFTAR GRAFIK……….. iv

DAFTAR GAMBAR……… v

BAB I PENDAHULUAN……….... 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Landasan Hukum……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan………... 4

1.4 SIstematika Penulisan……….. 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD……….. 6

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.. 6

2.2 Sumber Daya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan……….. 8

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan………. 12

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan………. 18

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ………... 20

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkanTugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan……….. 20

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 20

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi……… 22

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 24 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 26

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN ………... 28

4.1 Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan….. 28

4.2 Tujuan dan Sasaran ………... 29

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN………... 35

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN………... 37 BAB VII

BAB VIII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN……….. PENUTUP ...

50 52

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Lamongan………... 18

3.1 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan terhadap Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L……..………. 24 3.2 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan

dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur……… 25 3.3 Permasalahan Pelayanan PD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta

Faktor Penghambat dan Keberhasilan Penanganannya………..… 26 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan

Pendorong Keberhasilan Penanganannya……… 27 4.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis……… 30 4.3 Keselarasan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran..……….. 31 4.4 Penyelarasan Tujuan dan Sasaran, Definisi Operasional, Formulasi, Sumber Data dan

Penetapan Target………. 32

4.5 Penyelarasan Arah Kebijakan dan Strategi……….. 33 5.1

5.2

Penyelarasan Sasaran dan Program……….……… Penyelarasan Program, Indikator Kinerjadan Pendanaan Indikatif……….

35 37 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu padaTujuan dan Sasaran RPJMD……… 46 6.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan da Kesehatan Hewan………. 47

(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

1 Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupate nLamongan Tahun 2011-2015………... 15

2 Data Populasi Ternak Unggas di Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2015……….. 15

3 Data Produksi Daging dan Telur di Kabupaten LamonganTahun 2011-2015……….. 16

4 Data Konsumsi Daging danTelur di Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2015……….. 17

DAFTAR GAMBAR

(7)

r

1 Keterkaitan antar Dokumen Perencanaan Pembangunan………. 2 2 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan……… 8

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renstra PD adalah dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Renstra DPKH) Tahun 2016-2021 adalah Dokumen Perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategis, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang diperlukan untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Pembangunan urusan Peternakan selama kurun waktu tahun 2016-2021 dalam bentuk Kerangka Regulasi dan Kerangka Anggaran.

Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, setelah di Evaluasi pada Tanggal 27 Februari 2019, oleh Tim SAKIP Bagian Organisasi Provinsi Jawa Timur, maka harus dilakukan Perubahan sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 86 Tahun 2017. Renstra Perubahan ini disusun sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berpedoman pada RPJMD Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, bersifat indikatif, dapat digunakan sebagai instrumen Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Proses penyusunan Renstra DPKH Tahun 2016-2021 dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: a. Persiapan penyusunan Renstra DPKH

b. Penyusunan rancangan Renstra DPKH c. Penyusunan rancangan akhir Renstra DPKH d. Penetapan Renstra DPKH

Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 menyelaraskan dengan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Lamongan yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Renstra yang disusun diupayakan pada Penyelarasan Visi, Misi, Tujuan, Strategis, Kebijakan, Prioritas, Sasaran, Program, Kegiatan Pembangunan Tahunan urusan Peternakan dengan Dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Lamongan, Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur serta Renstra Direktorat Jenderal Teknis Peternakan Lingkup Kementrian Pertanian.

Keterkaitan antara Dokumen Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, RPJMD Pemerintah Kabupaten Lamongan, Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Renstra Direktorat Jenderal Teknis Peternakan Lingkup Kementrian Pertanian dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

Renstra Dinas Peternakan Tingkat Provinsi Tahun

(9)

Gambar 1. Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra PD Kabupaten Lamongan Tahun 2016 – 2021 dilandasi Dasar Hukum sebagai berikut a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4286),

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SIstem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421),

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438),

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentnag Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700),

e. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembar Negara republic Indonesia Nomor 4725),

f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587),

g. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4578),

Renstra Direktorat Jenderal Teknis Peternakan Lingkup Kementrian Pertanian Tahun

2014-2019

RPJM Kabupaten Lamongan Tahun. 2016-2021 Renstra Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Tahun 2016-2021

RKPD Kabupaten Lamongan Tahun 2019 Renja Dinas Peternakan

Tingkat Provinsi Tahun. 2019

Renja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2019

Renja Direktorat Jenderal Teknis Peternakan Lingkup Kementrian Pertanian Tahun. 2019

(10)

i. Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815),

j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negar Republik Indonesia Nomor 4817),

k. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi,

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keiuangan Daerah sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahn Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah;

n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cata Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Renana Kerja Pemerintah Daerah.

o. Peraturan Menteri Pendaygunaan Apoaratur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah,

p. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833),

q. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2005-2025,

r. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3, Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 39),

s. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Lamongan,

t. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031,

u. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2005-2025,

v. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021,

(11)

w. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan.

x. Berita Acara Hasil Desk Cross Cutting Kinerja dan Proses Bisnis, Tanggal 27 Februari 2019.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah menyediakan dokumen perencanaan pelaksanaan pembangunan urusan peternakan sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan stakeholder terkait dalam menentukan prioritas program lima tahunan baik pelaksanaan pembangunan urusan peternakan antar wilayah, antar sektor serta antar lembaga pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun dengan Kabupaten/Kota.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Dinas Peternakan adalah:

1. Merupakan bagian dari dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Lamongan kurun waktu 2016-2021 yang berkaitan dengan rencana pembangunan peternakan.

2. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja PD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan selama Lima Tahun.

3. Memudahkan jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan stakeholder terkait dalam mencapai tujuan dan sasaran program pembangunan peternakan secara terpadu dan terarah.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan 2016-2021 disusun sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan, terdiri atas Latar belakang, Landasan Hukum,Maksud dan Tujuan penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan;

Bab 2 Gambaran Pelayanan PD, memuat informasi tentang Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi PD, Sumber Daya PD, Kinerja Pelayanan PD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD, Bab 3 Permasalahan dan Isu-Isu Strategis PD, memuat identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD, Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih. pelayanan PD, Telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan terhadap RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

Bab 4 Tujuan, Sasaran terdiri atas : tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan. Tujuan merupakan penjabaran visi Bupati Lamongan yang lebih spesifik dan terukur. Rencana sasaran capaian yang hendak dicapai pada tujuan, dan sesuai Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD.

Bab 5 Strategi dan Kebijakan, yaitu Rumusan Pernyataan Strategis dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang;

Bab 6 Rencana Program dan Kegiatan, serta Pendanaan, memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, serta pendanaan indikatif untuk PD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Lamongan.

(12)

Bab 7 Kinerja Penyelenggara Bidang Urusan, memuat indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan dalam Lima Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN OPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Sebagaimana digariskan dalam Peraturan Bupati Lamongan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Kedudukan

Dinas berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.

b. Tugas

Dinas mempunyai tugas melaksanakan kewenangan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

c. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan Perencanaan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2. Pelaksanaan Pelayanan Umum Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, 3. Pelaksanaan Pelayanan Umum Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, 4. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan,

5. Pelaksanaan NSPK dan SPM urusan pemerintahan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan 6. Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan,

7. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, 8. Pelaksanaan Administrasi Dinas di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan,

9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

d. Struktur organisasi

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan dapat digambarkan sebagai berikut: :

(14)

STRIUKTUR ORGANISASI

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan

Berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan Nomor. 70 Tahun 2016, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan.

1) Kepala Dinas 2) Sekretaris

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Evaluasi

3) Bidang Produksi dan Budidaya a. Seksi Pembibitan

b. Seksi Budidaya c. Seksi Pakan

4) Bidang Keswan dan Kesmavet

a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

KEPALA DINAS

SEKRETARIS KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL Subag. Program Subag.Keuangan Subag. Umum

dan Evaluasi Bidang Agribisnis Bidang Produksi dan Bidang Keswan dan Bidang Penyuluhan

Seksi Kelembagaan Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan pelayanan

Medik Veteriner

Seksi Pemasaran dan Promosi Seksi pembibitan

Seksi Ketenagaan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Seksi Pengolahan dan Disversifikasi hasil Peternakan Seksi Budidaya Seksi Pengembangan Usaha dan Kemitraan Seksi Pakan dan

Teknologi Seksi Teknologi

Metode dan Informasi

Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

dan Obat Hewan

(15)

c. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Pelyayanan Medik Veteriner 5) Bidang Agribisnis

a. SeksiPemasaran dan Promosi

b. Seksi Pengolahan dan Diversifikasi hasil Peternakan c. Seksi Pengembangan Usaha dan Kemitraan 6) Bidang Penyuluhan

a. Seksi Kelembagaan b. Seksi Ketenagaan

c. Seksi Teknik, Metode dan Informasi 7) UPT Pelaksana Teknis Dinas

a. UPT Rumah Potong Hewan

b. UPT Pembibitan dan Pengolahan Pakan Ternak 2.2 Sumberdaya OPD

2.2.1. Sumber daya Manusia

Kondisi sumberdaya manusia yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan saat ini sebagai berikut:

Tabel 1. PNS berdasarkan Golongan Tahun 2019

No GOLONGAN RUANG JUMLAH TOTAL

1. IV-c 1 orang 14 orang

2. IV-b 1 orang

3. IV-a 12 orang

4. III-d 9 orang 38 orang

5. III-c 10 orang

6. III-b 12 orang

7. III-a 7 orang

8. II-d 1 orang 21 orang

9. II-c 6 orang

10. II-b 14 orang

11. II-a 0 orang

JUMLAH 73 orang 73 orang

Tabel 2. Keadaan PNS menurut Eselon/Staf Tahun 2019

No Uraian Jumlah

1. Eselon II b 1 orang

2. Eselon II a 1 orang

3. Eselon III b 4 orang

4. Eselon IV a 14 orang

5. Penyuluh Peternakan 2 orang

6. Staf di Kantor Dinas 23 orang

7. Staf di lapangan

Staf Wilayah Koordinator Lamongan I 6 orang Staf Wilayah Koordinator Lamongan II 7 orang Staf Wilayah Koordinator Lamongan III 6 orang Staf Wilayah Koordinator Lamongan IV 3 orang

8. Staf UPT Rumah Potong Hewan 6 orang

9. Staf UPT Pembibitan dan Pengolahan Pakan 2 orang

(16)

Tabel 3. Keadaan Kontrak Kerja Tahun 2019

No Uraian Jumlah

1. Tenaga Kontrak Pemkab 2 orang

2. Tenaga Kontrak Dinas 35 orang

3. THL Kesehatan Hewan 7 orang

4. Inseminator swadaya 4 orang

5. SMD/ Pendamping 2 orang

JUMLAH 50 orang

Tabel 4. Formasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Status PNS) Tahun 2019

Pendidikan A Golongan IIB C D A Golongan IIIB C D AGolongan IVB C Jumlah

SLTA 14 1 4 1 20 D3 3 2 1 6 S1 5 12 7 9 4 37 S2 1 7 1 1 10 Jumlah 14 1 3 7 16 8 10 12 1 1 73 2.2.2. Aset/ Modal

Selain perlunya sumberdaya manusia yang mencukupi secara kuantitas dan kualitas, diperlukan juga dukungan sarana prasarana peternakan yang mencukupi. Adapun data aset/modal yang dimiliki oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan sebesar Rp. 16.690.622.523,-dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5. Asset dan Modal di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

No Jenis Barang Volume Keterangan

1. Tanah Dinas 11.969 m2 Untuk bangunan kantor

2. Kendaraan Dinas Roda 4 7 buah Milik Pemda

3. Kendaraan roda 3 2 buah Milik Pemda

4. Kendaraan roda 2 21 buah Milik Pemda

5. Gedung kantor 1 buah Status tanah: Hak pakai

6. Gedung Poskeswan 5 buah Status tanah:

‘- HGB, : 1 buah ‘- Hak pakai, : 1 buah ‘- Milik Pemda : 3 buah

7. Gedung Pos IB 7 buah Milik Pemda

8. Gedung RPH Babat 1 buah Hak pakai milik Pemda

9. Gedung RPH Pucuk 1 unit Milik Pemda

10 .

Gedung RPH Lamongan 1 unit Milik Pemda

11 .

Fasilitas RPH Lamongan 1 set Hibah Dinas Peternakan Jatim 12

.

(17)

13 .

Gedung RPU Lamongan 1 unit Milik Pemda

14 .

Fasilitas RPU Lamongan 1 set Hibah Dinas Peternakan Jatim 15

,

Bangunan kandang UPT Pembibitan Mantup 1 unit Hak pakai milik Pemda 16

.

Pagar dan gapura Pasar Hewan Tikung 1 unit Milik Pemda 17

.

Pagar dan gapura Pasar Hewan Babat 1 unit Milik Pemda 18

.

Bangunan Kantor Pasar Hewan Babat 1 unit Milik Pemda 19

.

Sapi di UPT Pembibtan Mantup 92 ekor ‘- Jantan Dewasa : 5 ekor ‘- Jantan Pedet : 15 ekor ‘- Betina Dewasa : 50 ekor ‘- Betina Pedet : 22 ekor

2.2.3. Unit Pelaksana Teknis Dinas

A. UPT Pembibitan dan Pengolahan Pakan

UPT Pembibitan dan Pengolahan Pakan sebagai salah satu unit pelaksana teknis pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berperan dalam:

 Demoplot pembibitan ternak sapi dan HMT

 Pelayanan teknis dalam rangka pembibitan dan pengolahan pakan ternak;

 Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pendistribusian hasil pembibitan dan pengolahan pakan ternak;

Dalam melaksanakan tugasnya, UPT ini ditunjang dengan fasilitas budidaya yang cukup memadai diantaranya:

1) Luas lahan : 7.893 m2 2) Bangunan

- Kantor/rumah jaga : 1 unit - Bangunan kandang : 3 unit - Gedung pertemuan : 1 unit - Gudang pakan : 1 unit 3) Kendaraan roda 3 :1 unit 4) Kendaraan roda 2 : 1 unit 5) Sarana penunjang :

- Chopper : 1 unit

- Sumur/ Sumber Air : 1 unit - Pompa/ Istalasi air : 2 set 6) Tenaga kerja PNS : 3 orang 7) Tenaga harian lepas : 3 orang 8) Ternak peliharaan : 92 ekor B. UPT Rumah Potong Hewan (RPH)

Secara umum UPT RPH merupakan UPT yang bertugas dalam pelaksanaan teknis dan operasional di bidang pemotongan, pengelolaan, pengawasan dan pemeriksaan ternak sebelum dan sesudah pemotongan.Di RPH Pemerintah maupun Swasta sehingga dapat dihasilkan produk daging yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).

(18)

Tabel 6. Potensi Pemotongan Ternak di Kabupaten Lamongan N o Nama RPH/TPH Status Kepemilika n

Alamat Potensi Pemotongan

(Ekor/hari) 1. RPH dan RPU

Lamongan

Pemerintah Jl. Pahlawan KelurahanSidoarjo Kec. Lamongan

- Sapi 9 ekor - Kambing 3 ekor - Unggas 548 ek 2. RPH Babat Pemerintah Jl. Petrokimia Babat, Rawa

Semando Desa Plaosan Kec. Babat

- Sapi 7 ekor - Kambing 2 ekor 3. RPH Pucuk Pemerintah Jl. Raya Pucuk. Lamongan - Sapi 6 ekor

Dalam melaksanakan tugasnya, UPT ini ditunjang dengan fasilitas yang cukup memadai diantaranya:

1) Bangunan

- Kantor/rumah jaga : 1 unit - Bangunan kandang : 1 unit 1 Kendaraan roda 3 : 1 unit 2 Kendaraan roda 2 : 1 unit 3 Sarana penunjang :

a Fasilitas RPH : 1 set b Fasilitas RPU : 1 set

c Pompa air : 1 unit

d Pengolah Limbah : 1 unit 4 Tenaga kerja PNS : 3 orang 5 Tenaga harian lepas : 5 orang

Kios Daging

Kios daging merupakan perpaduan antara konsep RPH sebagai penyedia daging sapi dengan konsep bisnis yang bertujuan menghasilkan produk RPH berupa daging maupun produk olahan daging seperti bakso, sosis, nugget dll.

2.3 Kinerja Pelayanan OPD

Berdasarkan indikator sasaran pada Renstra tahun 2016-2021 maka terdapat beberapa capaian yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan selama 5 Tahun secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Pencapaian Populasi Ternak

Berdasarkan evaluasi pertumbuhan populasi ternak terlihat pertumbuhan dengan tren meningkat seperti pada ternak sapi potong, kambing domba dan unggas. Hal ini disebabkan oleh intervensi kegiatan yang bersifat bantuan fisik, peningkatan pengetahuan peternak dalam manajemen pemeliharaan, penyediaan pakan dan penanggulangan penyakit ternak.Selain itu juga peningkatan ini juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Lamongan.

(19)

Sedangkan untuk ternak unggas tren pertumbuhannya menunjukkan tren meningkat untuk semua komoditi unggas, Di Kabupaten Lamongan masih belum bebas penyakit flu burung tetapi masih bisa ditanggulangi sehingga tidak berpengaruh terhadap kematian ternak unggas pada umumnya.

Sedangkan untuk pertumbuhan total populasi ternak secara keseluruhan untuk semua komoditi dari tahun ke tahun meningkat 400,62% dari populasi total semua komoditi pada awal pembuatan Renstra, hal ini disebabkan beberapa Program Kegiatan yang dapat mendukung peningkatan Populasi Ternak, salah satunya melalui Program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting) dan Program AUTS (Asuransi Ternak sapi).

b. Pencapaian Produksi Hasil Peternakan

Sejalan pertumbuhan populasi ternak, produk peternakan seperti daging dan telur juga mengalami pertumbuhan.Kenaikan produksi daging dan telur ini ditunjang dari program Gemerlap yang merupakan program bantuan ternak kepada kelompok ternak yang ada di Kabupaten Lamongan.Komoditas bantuan ternak berupa kambing, sapidan ayam petelur.

c. Pencapaian Konsumsi

Konsumsi daging dan telur di Kabupaten Lamongan menunjukkan pertumbuhan dengan arah yang positif. Konsumsi daging dan telur di Kabupaten Lamongan sudah melebihi target norma gizi nasional, yaitu 10,1 kg/kap/thn untuk daging dan telur 4,7 kg/kap/thn. Di Kabupaten Lamongan, sampai dengan akhir tahun 2015, konsumsi daging mencapai 14,16 kg/kap/thn dan konsumsi telur mencapai 11,12 kg/kap/thn.

d. Capaian-capaian di Kabupaten Lamongan berdasarkan indikator lainnya

Selain populasi, produksi dan konsumsi yang dijadikan indikator, ada juga beberapa indikator lain seperti:

- Peningkatan RPH dan RPU di Kabupaten Lamongan, yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Lamongan Tahun 2016 – 2019.

- Penumbuhan APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), untuk mengolah Limbah Ternak menjadi Pupuk Kompos, sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak,

- Penambahan ALSINAK (Alat Mesin Peternakan), Alat Pengolah Pakan Ternak untuk membuat Pakan ternak sendiri, sehingga dapat mengurangi biaya produksi,

- Pelatihan-pelatihan dikelembagaan Kelompok guna meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Peternak, dan mengetrapkan Inovasi-inovasi baru,

- Terlaksananya penanggulangan penyakit PHMS seperti AI dana Pemeriksaan Gangguan Reproduksi ternak sapi betina produktif sebanyak 4000 ekor.

- Pemanfaatan limbah ternak untuk dijadikan biogas dan kompos. Adapun jumlah biogas dan pengomposan yang terpasang di masyarakat mencapai 15 unit.

(20)

Jenis pelayanan yang menjadi tanggungjawab Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut:

1) Pelayanan Rekomendasi Ijin Usaha Peternakan

PD memfasilitasi para peternak dengan memberikan rekomendasi ijin usaha ke Dinas Perijinan dan Penanaman Modal.Semua ijin usaha di Kabupaten Lamongan dipusatkan di Dinas Perijinan dan Penanaman Modal.

2) Pelayanan Rekomendasi Kredit

PD memfasilitasi para peternak dengan memberikan rekomendasi ke Bank.

3) Pelayanan Surat Keterangan Kesehatan Hewan

PD menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan yang berfungsisebagai salah satu persyaratan administratif pengiriman hewan ternak antar kota di wilayah Jawa Timur dan keluar wilayah Provinsi Jawa Timur (Tugas pembantuan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur).

4) Pelayanan Kesehatan Hewan

PD memberikan pelayanan kesehatan hewan baik itu secara aktifmaupun pasif. 5) Pelayanan Pemotongan Hewan yang ASUH

PD menyediakan Rumah Potong Hewan agar Daging yang Hygienis sehingga daging yang dihasilkan dan diedarkan memenuhi Standart ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal)

6) Pelayanan Rekomendasi Permohonan Nomor Kontrol Veteriner ke Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur

PD melayani pembuatan Rekomendasi Permohonan Nomor KontrolVeteriner ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk selanjutnya Disnak Provinsi akan menerbitkan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

7) Pelayanan Inseminasi Buatan (IB)

PD melakukan pelayanan Inseminasi Buatan yang dilakukan bila ada laporan ternak yang birahi.Inseminasi Buatan dilakukan seoptimal mungkinuntuk mendukung terjadinya kebuntingan. 8) Pemeriksaan Kebuntingan

Pemeriksaan kebuntingan dilakukan setelah ternak akseptor telah dilakukan inseminasi buatan dan tidak menunjukkkan gejala birahi selama 3 bulanatau lebih.

9) Pemeriksaan Gangguan Reproduksi (ATR)

Pemeriksaan Gangguan reproduksi dilakukan apabila telah dilakukan inseminasi buatan lebih dari 3 kali sebelum menunjukkan gejala kebuntingan.

(21)

Tabel. T-C.23

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan No sesuai Tugas danIndikator Kinerja

Fungsi PD

Target

NSPK Target IKK Target Indikatorlainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun

ke-2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Peningkatan produksi hasil ternak (Ton) Jml. Produksi hasil ternak (Ton) Jml. Pr od uk si D ag in g( To n) 30.709,7 31.578,9 32.448.048 33.317,2 34.186,3 31.865,8 31.876,3 9,99 10,03 Jml. Pr od uk si Te lur (T on ) 3.045.,6 3.104,2 3.162,7 3.221,3 3.279,9 3.226,7 3.274,4 10,18 11.81 2 Peningkatan konsumsi protein hewani (Ton) J m l. K o n s u m si pr ot ei n Jml. Ko ns u m si D ag in g( To n) 16.971,6 17.055,6 17.139,7 17.223,7 17.307,7 19.644,4 21.244,8 16,90 26,43 Jml. Ko 13.465,4 13.597,4 13.729,4 13.861,5 13.993,5 15.013,7 15.657,5 13,72 18,60

(22)

h e w a ni (T o n) ns u m si Te lur (T on ) 3 Peningkatan Populasi Ternak (Ekor) Jml. Populasi ternak (ek) Jml. Sa pi poto ng (e k) 106.880 109.424 111.969 114.514 117.056 107.629 109.758 5,74 7,83 J m l . S a p i p e r a h ( e k ) 23 23 24 24 24 34 32 47,82 39,13 Jml.Ke rbau (ek) 381 385 389 393 396 343 363 0,18 0,26 Jml. Ku da (e k) 69 70 71 71 72 138 135 100,98,52 J m l 103.190 104.692 106.195 107.698 109.201 103.953 105.005 3,76 4,81

(23)

K a m b i n g ( e k ) Jml. D o m ba (e k) 82.503 83.705 84.906 86.108 87.309 85.281 85.905 6,47 7,28 J m l . A y a m B u r a s ( e k ) 2.037.087 2.090.799 2.124.618 2.158.437 2.192.256 2.071.170 2.138.983 4,11 7,52 Jml. Ayam Pedaging (ek) 40.678.903 42.875.564 45.072.225 47.268.886 49.465.547 51.171.857 53.038.538 15,64 19,86 Jml. Ay a m 536.454 547.265 558.077 568.888 579.700 567.960 575.789 10,31 11,84

(24)

Pe t el ur (e k) J m l . I t i k ( e k ) 211.544 217.317 221.028 226.801 230.513 223.470 234.870 8,38 13,91 J m l . E n t o g ( e k ) 52.066 52.576 53.087 53.597 54.108 53.381 54.409 4,57 6,59

(25)

2.4. Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Pengembangan Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan A. Tantangan

Setelah memperhatikan uraian di atas, maka dapat disampaikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam memberikan pelayanan antara lain:

Terbatasnya anggaran pembangunan yang tersedia dalam memenuhi aspirasi masyarakat terhadap Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten Lamongan

Kebijakan perbankan yang kurang berpihak kepada peternak berdampak pada sulitnya para pelaku agribisnis peternakan untuk mendapatkan bantuan kredit maupun penguatan modal. Keharusan adanya agunan bagi peternak yang akan mengajukan kredit perbankan merupakan kendala yang cukup serius bagi sebagian besar peternak yang tidak cukup memiliki agunan kredit usaha. Adanya program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi) yang merupakan bantuan pinjaman modal usaha dengan subsidi bunga juga belum bisa diakses oleh banyak peternak karena kurangnya jaminan agunan yang diberikan kepada bank.

Masih lemahnya penegakan hukum di bidang peternakan dan kesehatan hewan, diakibatkan karena kurangnya kesadaran pelaku usaha peternakan dalam mematuhi peraturan perundangan yag berlaku dan masih terbatasnya peraturan pelaksana yang menjadi pegangan aparatur dalam menjalankan usahanya.

Semakin tingginya persaingan kualitas/mutu produk peternakan baik dalam lingkup regional, nasional dan internasional.

Produk peternakan memiliki fluktuasi harga yang cukup signifikan terutama untuk produk telur dan daging ayam. Fluktuasi ini disebabkan pengaruh supply dan demand produk tersebut mempunyai pasar sangat merosot. Di saat produk melimpah yaitu pada saat panen harga akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya jika terjadi kelangkaan produk. Jika supply produk kurang sedangkan permintaan besar maka harga akan mengalami kenaikan. Harga akan stabil jika peternak dapat memprogram produk agar tidak overload di pasaran tetapi juga tidak sampai pasar kekurangan stok.

Penyakit AI (Avian Influenza) yang menyerang unggas, serta menyebabkan merosotnya produk asal ternak ayam yang berupa telur dan daging.

Kelembagaan kelompok tani ternak sebagian besar masih lemah, organisasi yang telah dibentuk dan berjalan kurang terkoordinasi, masih banyak kelemahan dalam pendokumentasian kegiatan organisasinya. Kegiatan-kegiatan yang perlu dicatat/ didokumentasikan banyak yang tidak tercatat sehingga kemajuan yang dicapai tidak terbaca dengan jelas.

B. Peluang

Meningkatnya Kebutuhan Produk Asal Ternak yang Berkualitas dan ASUH

Dalam era maju, masyarakat semakin sadar gizi sehingga kebutuhan produk bahan asal ternak yang berupa daging, telur, susu dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan

(26)

ini dipicu oleh semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani asal ternak yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dalam menjaga kesehatan dan kecerdasan anak-anak.

Terbukanya Pangsa Pasar untuk Produk Asal Ternak serta Produk Olahan Asal Ternak

Di sektor agribisnis peternakan masing-masing pelaku usaha memiliki peluang dan pangsa pasar yang baik, pangsa pasar untuk produk asal ternak yang berupa daging, susu, telur untuk pemasaran lokal maupun regional masih terbuka lebar. Demikian pula untuk produk olahannya seperti aneka olahan telur, daging, susu yang memiliki pangsa pasar yang masih sangat terbuka.

Perkembangan dan Kemajuan Teknologi Peternakan

Merupakan peluang besar untuk memfasilitasi para pelaku agribisnis peternakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Teknologi Inseminasi Buatan (IB) dan Embrio Transfer (ET), teknologi pakan dan pengolahan hasil ternak akan dapat meningkatkan produksi ternak dan hasil olahannya secara nyata. Teknologi ini perlu diterapkan dan terus disosialisasikan kepada para pelaku agribisnis peternakan.

(27)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan merupakan salah satu PD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan yang tugas dan fungsinya di sub sektor Peternakan. Kebijakan dan Strategi sektor Peternakan ditujukan untuk Meningkatkan Produksi Ternak khususnya Peningkatan Populasi Ternak sehingga dapat memenuhi Kebutuhan Protein asal Hewani di Kabupaten Lamongan dan Propinsi Jawa Timur pada umumnya. Oleh karena itu, guna mengidentifikasi berbagai permasalahan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, maka dipetakan permasalahan sebagai berikut :

1. Peternakan masih merupaka usaha sambilan dan pemeliharaan bersifat tradisional, sehingga pendapatan peternak belum maksimal.

2. Kepemilikan ternak relatif masih kecil sehingga tingkat pendapatan peternak masih rendah, karena biaya tenaga kerja sangat mahal,

3. Luas lahan sempit, sehingga tidak bisa memelihara ternak dalam jumlah banyak,

4. Rendahnya penguasaan teknologi pengolahan dan pemasaran hasil ternak, akibatnya penjualan produk hasil peternakan masih bernilai rendah,

5. Kualitas hasil produksi peternakan masih rendah sehingga daya saing rendah, karena produk hasil peternakan sangat mudah rusak,

6. Keterbatasan akses permodalan, karena perbankan belum tertarik investasi di bidang peternakan, 7. SDM teknis peternakan (medis dan paramedic veteriner) masih terbatas, perlu pengadaan tenaga baru, 8. Sarana dan prasarana penunjang produksi ternak terbatas, antara produksi dan alat mesin peternakan

masih sangat minim.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi yang termuat dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih pada pemilukada yang dilaksanakan tanggal 9 Desember 2015. Sebagaimana disampaikan pada pemaparan visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di siding DPRD dan sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah yang termuat dalam tahapan ketiga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan Tahun 2005-2025 dan RTRW Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031. Visi tersebut juga disinergikan dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 serta RPJM Nasional Tahun 2015-2019 (NAWACITA). Dari hasil integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 adalah:

“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing”

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongansecara komprehensif.

(28)

Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan

Kabupaten Lamongan yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing.

2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan.

3) Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan.

4) Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam persaingan ditingkat Global.

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan 2016-2021,

“Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing” ditempuh melalui lima misi sebagai berikut.

Misi 1.

Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lamongan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif melalui peningkatan akses serta kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan. Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang sudah baik, semakin dimantapkan guna menghadapi tantangan pembangunan di masa yang akan datang.

Misi 2.

Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan perekonomian Kabupaten Lamongan menjadi lebih mandiri dan berdaya saing, dengan menggali dan mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Potensi-potensi daerah sebagai penggerak perekonomian diantaranya pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, industri dan pariwisata.

Misi 3.

Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan penyediaan infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, perhubungan, permukiman, air bersih serta sarana penunjang produksi barang dan jasa yang keseluruhannya dapat menunjang

(29)

akses perekonomian. Pemantapan infrastruktur dasar dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Misi 4.

Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik, dengan penjelasan sebagai berikut: Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) danpelayanan publik yang profesional.Prinsip tersebut dilaksanakan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasipenyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan kepentingan dan aspirasi masyarakat.

Misi 5.

Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal, dengan penjelasan sebagai berikut:

Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan kehidupan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar pangan, sandang dan papandengan didukung kondisi stabiltas politik dan pemerintahan yang aman, tenteram serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, sosial dan budaya.

Untuk menerjemahkan Visi dan Misi pada RPJMD Kabupaten Lamongan ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan peternakan dan kesehatan hewan selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, maka dapat ditelaah dari Misi ke 2 (dua) dan Tujuan 2 (dua) dari RPJMD Kabupaten Lamongan.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Jawa Timur

3.3.1 Telaahan Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian

Pembangunan peternakan yang dilaksanakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah tertuang di dalam dokumen perencanaan, diantaranya RPJPN, RPJPD, RPJMN, RPJMD dan Rencana Strategis harus selaras. Sasaran produksi komoditas peternakan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian pada Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal yang menjadi target dari Renstra Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk Provinsi Jawa Timur serta capaian sasaran Renstra Kabupaten Lamongan pada Tabel 3.1 di bawah.

Tabel 3.1

Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Terhadap Sasaran Renstra OPD Provinsi dan Renstra K/L

(30)

N

o Indikator Kinerja

Capaian Sasaran Renstra 2010-2015 Dinas Peternakan dan

Keswan Lamongan

Sasaran pada Renstra 2014-2019 Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Timur

Sasaran pada Renstra 2010-2014 Direktorat Jenderal Peternakan dan

Keswan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Produksi Hasil Ternak (ton)

- Daging 28,972 350,613 437,322

- Telur 2,928 340,232 423,249

2 Populasi Ternak (ekor)

- Sapi Potong 99,013 3,949,097 5,352,694 - Sapi Perah 21 237,673 328,123 - Kerbau 335 28,118 33,185 - Kambing 99,852 2,937,980 3,241,965 - Domba 79,472 1,185,472 913,600 - Ayam Buras 1,946,293 33,806,963 27,655,883

- Ayam Ras Pedaging 44,915,846 162,299,457

- Ayam Ras Petelur 226,928 43,066,361

- Itik 172,624 4,213,379 3,342,233

- Entog 50,943 946,323

3.3.2 Telaahan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

Sesuai dengan arahan Resntra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan menjadi daerah kawasan pembibitan sapi potong dan merupakan salah satu wilayah yang dijadikan kawasan sentra ternak besar di Jawa Timur. Lamongan juga menjadi daerah kawasan pembibitan ayam kampung dan ayam pedaging di Jawa Timur serta sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan ternak unggas ayam petelur. Berikut prosentase capaian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan terhadap target sasaran Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

(31)

N

o Indikator Kinerja

Capaian Sasaran Renstra 2010-2015 Dinas Peternakan dan

Keswan Lamongan

Sasaran pada Renstra 2014-2019 Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Prosentase Capaian Kabupaten Lamongan terhadap Provinsi Jatim (1) (2) (3) (4) (5)

1 Produksi Hasil Ternak (ton)

- Daging 28,972 350,613 8,26%

- Telur 2,928 340,232 0,86%

2 Populasi Ternak (ekor)

- Sapi Potong 99,013 3,949,097 2,51%

- Kambing 99,852 2,937,980 3,40%

- Domba 79,472 1,185,472 6,71%

- Ayam Buras 1,946,293 33,806,963 5,76%

- Ayam Ras Pedaging 44,915,846 162,299,457 27,67%

- Ayam Ras Petelur 226,928 43,066,361 0,53%

- Itik 172,624 4,213,379 4,10%

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis a. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan adalah salah satu dokumen perencanaan wilayah yang telah memadukan keunggulan komoditas dan wilayah.RTRW ini dijadikan salah satu acuan untuk menyusun Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan, maka dapat diidentifikasi mengenai indikasi program pemanfaatan Ruang serta pengaruh Rencana struktur ruang terhadap Kebutuhan pelayanan PD dan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau dari implikasi RTRW (Tabel 3.3).

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan OPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

(32)

o Tugas dan Fungsi OPD PKH Lamongan Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Seiring dengan meningkatnya populasi ternak mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang berasal dari kotoran ternak dan proses pencernaan, terutama yang berasal dari hewan ternak besar

Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis

Belum ada naskah akademis KLHS

Peraturan perundangan tentang KLHS

2 Kebanyakan peternak telah menerapkan eco farming yaitu pengelolaan limbah ternak menjadi bahan yang bermanfaat seperti pupuk dan biogas

Penetapan kawasan peternakan sesuai dengan potensi setempat

3 Masih ada pemeliharaan ternak yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga menimbulkan polusi bau

Manajemen pakan dan pengelolaan limbah

4 Penyebaran penyakit hewan menular pada manusia

b. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah telaahan lingkungan hidup yang bersifat strategis terutama terkait dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan (Sustainable Development).Oleh karena itu, telaahan KLHS lebih dititikberatkan bagaimana pembangunan sektor peternakan bisa berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.Hal ini disebabkan sektor peternakan memberikan sumbangan terhadap efek rumah kaca yang dihasilkan dari limbah ternak.

Adapun permasalahan, faktor penghambat dan pendorong yang dikaitkan dengan pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan serta KLHS sebagai berikut :

Tabel 3.4

Permasalahan Pelayanan OPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Kajian Lingkungan Hidup Strategisterkait Tugas dan Fungsi OPD Permasalahan Pelayanan DinasPKH Lamongan

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong

(33)

1 Seiring dengan meningkatnya populasi ternak mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang berasal dari kotoran ternak dan proses pencernaan, terutama yang berasal dari hewan ternak besar

Pengendalian dan penanggulangan

penyakit hewan menular strategis Belum ada naskah akademis KLHS

Peraturan perundangan tentang KLHS

2 Kebanyakan peternak telah menerapkan eco farming yaitu pengelolaan limbah ternak menjadi bahan yang bermanfaat seperti pupuk dan biogas

Penetapan kawasan peternakan sesuai dengan potensi setempat

3 Masih ada pemeliharaan ternak yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga menimbulkan polusi bau

Manajemen pakan dan pengelolaan limbah

4 Penyebaran penyakit hewan menular pada manusia

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan perencanaan strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas kegiatan, dapat dioperasionalkan dan dipertanggungjawabkan, serta dapat menjawab persoalan nyata yang dihadapi. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD di masa yang akan dating. Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan pada masyarakat dalam jangka panjang.

Adapun isu-isu strategis dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Lamongan adalah:

1 Tingkat kepemilikan ternak yang rendah dan kualitas SDM yang kurang memadai membuat tingkat pendapatan peternak rendah

2 Belum optimalnya fungsi kelembagaan peternak dan jaringan distribusi hasil ternak membuat harga ternak sangat fluktuatif

3 Belum optimalnya fungsi Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan daging berkualitas yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)

4 Sarana dan prasarana penunjang pengembangan produk ternak masih terbatas

5 Minat anak-anak muda untuk melakukan kegiatan beternak dan mengolah produk turunan ternak makin menurun

(34)

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan sesuai Misi Bupati Lamongan terpilih terdapat pada Misi yang ke. 2, yakni Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah.

Untuk merealisasikan misi, tujuan serta sasaran RPJMD tersebut perlu ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan.

“Meningkatkan pertumbuhan sub lapangan usaha peternakan dan kesejahteraan petani (peternak)” Sedangkan Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan. Sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan tahun 2016-2021 adalah:

1. Meningkatnya produksi ternak,

2. Meningkatnya konsumsi protein hewani, 3. Meningkatnya pendapatan petani (peternak), 4. Terlaksananya Tupoksi dengan baik.

(35)

Tabel. T-C. 25

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 2016 TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Meningkatkan pertumbuhan sub lapangan usaha peternakan dan kesejahteraan petani (peternak) 1. Meningkatnya produksi ternak - Prosentase peningkatan Produksi daging 3,0% 6,0% 9,0% 12,0% 15,0% 18,0% - Prosentase peningkatan Produksi telur 2,0% 4,0% 6,0% 8,0% 10,0% 12,0% 2. Meningkatnya konsumsi protein hewani

- Prosentase peningkatan Konsumsi daging 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5% 3,0% - Prosentase peningkatan Konsumsi telur 1,0% 2,0% 3,0% 4,0% 5,0% 6,0% 3. Meningkatnya pendapatan petani (peternak)

- Indeks yang diterima petenak 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0% 4. Terlaksananya Tupoksi dengan baik - Prosentase peningkatan angka IKM 60% 65% 70% 75% 80% 85%

(36)
(37)

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Perumusan Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021. Kabupaten Lamongan mencetuskan visi dengan terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholders dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif.

Adapun Sasaran dan Kebijakan yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan dalam kurun waktu 5 tahun 2016 – 2021, dapat dirumuskan berdasarkan Tujuan yang ada.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yaitu pada Misi ke-2 yakni : “Mengembangkan Perekonomian yang Berdaya

Saing dengan Mengoptimalkan Potensi Daerah”.

Dalam rangka mendukung pencapaian misi ke-2 ditetapkan tujuan: “Meningkatkan pertumbuhan

ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah dan ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat” dengan 7 sasaran strategis.

Sasaran Strategis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah :

1. Pembentukan sentra ternak berdasarkan potensi, 2. Intensifikasi IB (Inseminasi Buatan)

3. Mekanisasi pengolahan pakan dan limbah ternak

4. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan penyakit hewan

5. Mengembangkan kuantitas dan kualitas produk olahan hasil ternak yang ASUH

6. Meningkatkan akses peternak terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun permodalan

(38)

Tabel. T-C. 26

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan VISI

Terwujudnya Lamongan lebih Sejahtera dan Berdaya saing MISI 2

Mengembangkan Perekonomin yang Berdaya Saing dengan Mengoptimalkan Potensi Daerah Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan pertumbuhan sub lapangan usaha peternakan dan kesejahteraan peternak

1. Meningkatnya produksi hasil ternak 2. Meningkatnya konsumsi protein

hewani asal ternak 3. Meningkatnya pendapatan

peternak

4. Terlaksananya Tupoksi dengan baik.

Pembentukan sentra ternak berdasarkan potensi, intensifikasi IB (Inseminasi Buatan) serta mekanisasi pengolahan pakan dan limbah ternak

Peningkatan kualitas dan kuantitas ternak

Melaksanakan pengendalian dan pencegahan penyakit hewan menular

Peningkatan status kesehatan ternak Mengembangkan kuantitas dan kualitas produk

olahan hasil ternak yang ASUH

Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

Meningkatkan akses peternak terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun permodalan

Pengembangn dan peningkatan kualitas SDM yang tergabung dalam kelompok peternakan Meningkatkan pelaksanaan tupoksi dinas yang

terlaksana dengan baik

Peningkatan pelaksanaan tupoksi dinas yang terlaksana dengan baik

(39)
(40)

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, serta pendanaan indikatif. Program Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan program prioritas yang tercantumdalam RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan pagu sebagaimana tercantum dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan ke dalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Beberapa program prioritas Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 disajikan dalam Tabel. T-C. 27 berikut:

(41)
(42)

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan Kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021. Artinya Kinerja Penyelenggara Bidang Urusan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan harus diarahkan untuk mencapai target kinerja yang sesuai dengan kewenangan Dinas yang tercantum dalam target kinerja RPJMD. Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan berkontribusi untuk mewujudkan seluruh misi dalam RPJMD sesuai dengan kewenangannya yang dimiliki sesuai Tabel. T-C. 28 berikut.

(43)

Tabel. T-C. 28

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No. Indikator Kondisi Kinerja pada Awal

Periode RPJMD

Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Meningkatnya Produksi Ternak

- Prosentase peningkatan produksi daging 28.971.732 kg 3,0% 6,0% 9,0% 12,0% 15,0% 18,0% 34.593.763 kg - Prosentase peningkatan produksi telur 2.928.471 kg 2,0% 4,0% 6,0% 8,0% 10,0% 12,0% 3.297.934 kg

2. Meningkatnya Konsumsi Protein Hewani

- Prosentase peningkatan konsumsi daging 16.803.604 kg 0,5% 1,0% 1,5% 2,0% 2,5% 3,0% 17.314.056 kg - Prosentase peningkatan konsumsi telur 13.201.394 kg 1,0% 2,0% 3,0% 4,0% 5,0% 6,0% 14.013.546 kg

3. Meningkatnya Pendpatan Peternak

- Indeks yang diterima petani (Peternak) 90 95 100 105 110 115 120 120

4. Terlaksananya Tupoksi dengan baik

(44)

BAB. VIII PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan ini disusun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Lamongan periode Tahun 2016 – 2021 dan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pembangunan Bupati Lamongan terpilih periode 2016 – 2021 sebagaimana di amanatkan dalam RPJMD Kabupaten Lamongan periode Tahun 2016 – 2021.

Renstra ini merupakan Rencana Kegiatan yang di programkan selama 5 tahun kedepan di bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah diamanatkan pada Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan.

Namun kami menyadari dalam penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap adanya kritik dan saran untuk penyempurnaan penyusunan Renstra OPD di masa yang akan datang.

Akhirnya semoga dalam pelaksanaannya Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan ini dapat tercapai dengan baik, dan dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.

(45)

TAHUN 2016 - 2021

Pada hari Senin, tanggal 4, bulan Maret, Tahun 2019, telah diselenggarakan Forum Perangkat

Daerah/ Lintas Perangkat Daerah Penyusunan Perubahan Kedua Renstra Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang dihadiri pemangku kepentingan sesuai

dengan daftar hadir sebagaimana daftar hadir peserta yang tercantum dalam LAMPIRAN I berita acara ini.

Setelah memperhatikan, mendengar dan mempertimbangkan :

1. Hasil Evaluasi SAKIP dari Biro Organisasi Provinsi Jawa Tmur pada Tanggal 27 Februari 2019,

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017,

3. Pemaparan materi : Program Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Lamongan Tahun 2020.

4. Tanggapan dan saran dari seluruh peserta Rapat Pembahasan Perubahan Kedua Renstra 2016-2021

5. Paparkan oleh Pelaku Usaha Peternakan, dan Akademisi Fakultas Peternakan di Lamongan,

6. Dan Hasil Diskusi sebagaimana telah dirangkum menjadi hasil keputusan kelompok diskusi, maka

pada :

Hari dan Tanggal

: Senin, 4 Maret 2019

J a m : 08.00 WIB sampai selesai

Tempat : Aula Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan

Jl. Kombes Pol. M. Duryat 18 Lamongan.

Rapat Pembahasan Perubahan kedua Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Lamongan Tahun 2016-2021

MENYEPAKATI

KESATU

: Isu strategis (pelayanan) Perangkat Daera, tujuan dan sasaran strategi dan kebijakan

pelayanan rancangan Rencana Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam

LAMPIRAN II berita acara ini.

KEDUA

: Rencana program dan kegiatan prioritas Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang disertai dengan target

dan kebutuhan pendanaan sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN III berita acara ini.

KETIGA

: Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuasn dan sasaran RPJMD

sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN IV berita acara ini,

KEEMPAT

: Hasil kesepakatan bidang-bidang kelompok Forum Perangkat Daerah/ Lintas Perangkat

Daerah Menyepakati sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN V yang merupakan satu

kesatuan dan tidak terpisahkan berita acara ini,

(46)

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021.

Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Lamongan, 4 Maret 2019

Kepala Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan kab. Lamongan

Ir. SUKRIYAH, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19621112 199203 2 002

(47)

Kabupaten : Lamongan

Tanggal : 4 Maret 2019

Tempat : Aula Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lamongan

No. Nama Lembaga/ Instansi NIP/ NIK Tanda tangan

1 Ir. Sukriyah, MM Dinas PKH Kab. Lamongan 19621211 199203 2 002 1.

2 Drs. Bu’u Bruno, M.Si Dinas PKH Kab. Lamongan 19610807 198502 1 002 2. 3 Drh. Jaka Susila Dinas PKH Kab. Lamongan 19620208 199203 1 005 3.

4 Drh. Puji Hermawan Dinas PKH Kab. Lamongan 19610615 199003 1 011 4. 5 Drh. Rahendra PES Ka. UPT PKH Lamongan 19751011 200604 1 011 5.

6 Drh. Sumarsono Dinas PKH Kab. Lamongan 19630414 199303 2 005 6. 7 Ir. Nanuk Qomariati, MM Dinas PKH Kab. Lamongan 19620725 199303 2 005 7.

8 Juwati Dinas PKH Kab. Lamongan 19600719 198303 2 012 8.

9 M. Aminul Wahib, S.Pt Dinas PKH Kab. Lamongan 19611229 198603 1 011 9.

10 Raolan, S.Pt, MM Dinas PKH Kab. Lamongan 19660121 198709 1 001 10. 11 Djoko Sumaryono, S.Pt Dinas PKH Kab. Lamongan 19621009 198508 1 005 11.

12 Agus Sriutomo, S.Pt, Ka. UPT PKH Sukodadi 19660808 198603 1 006 12. 13 Mukhlas, S.Pt Ka. UPT PKH Babat 19630729 198608 1 002 13.

14 Hadi Riyanto, S.Pt, MM Ka. UPT PKH Paciran 19610619 198508 1 002 14. 15 Drh. Azit Kustiawan Ka. Sie. Pakan 19770804 200312 1 005 15.

16 Pendi, S.Pt Ka. UPT Pembibitan 19710703 200604 1 026 16.

17 Drh. Imam Mukhtar,MM Ka. UPT Rumah Potong Hewan 19640803 199203 1 004 17.

18 Drh. Mufti, MM Ka. UPT Laboratorium 19620412 199309 1 001 18. 19 Drh. Suparto Peternak Sapi potong 352404706600002 19.

20 Drh. Diah Wahyuni,S.Pt Unisla Lamongan 3524046109650001 20.

21 Ir. Surya Karmita Unisla Lamongan 3524041812870001 21.

22 H. Mawardi Peternak Ayam Potong 3524040506630004 22.

23 H. Ali Peternak Sapi Potong 3524044305270001 23.

(48)

25 Siswanto Pet Teknis Kec. Kr.binangun 19690327 201406 1 002 25.

26 Masrori Pet.Teknis Kec. Solokuro 19820812 201406 1 005 26.

27 A. Aminul Wahib,A.Md Pet.Teknis Kec. Pucuk 19711116 200701 1 014 27.

28 Heru Purwanto Pet.Teknis Kec.Sekaran 19640627 201406 1 002 28. 29 Sakrianto, S.Pt Pet.Teknis Kec.Kedungpring 19680704 199903 1 007 29.

30 Nawawi, S.P Pet.Teknis Kec. Modo 19701225 199903 1 007 30.

Mengetahui :

Kepala Dinas Peternakan dan Yang mengabsen ;

Kesehatan Hewan Kab. Lamongan

Ir. SUKRIYAH, MM M. AMINUL WAHIB, S.Pt

,MM

Pembina Utama Muda Pembina

NIP. 19621112 199203 2 002 NIP. 19611229 198603 1 011

Gambar

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan
Tabel 2. Keadaan PNS menurut Eselon/Staf Tahun 2019
Tabel 5. Asset dan Modal di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Tabel 6. Potensi Pemotongan Ternak di Kabupaten Lamongan N o  Nama RPH/TPH Status Kepemilika n

Referensi

Dokumen terkait

teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung

• Melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan studi literatur, peserta didik dapat menganalisis Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab,

Bahwa terhadap berbagai kecurangan serta pelanggaran sebagaimana diuraikan oleh Pemohon tersebut di atas, serta guna untuk menjamin hak konstitusional Pemohon (Perseorangan),

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Psikolinguistik yang merupakan sebuah kajian mengenai penggunaan bahasa dan perolehan bahasa oleh manusia, akan senantiasa menempatkan manusia sebagai pelaku dan

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan

Bahasa markup (markup language) merupakan bahasa pemrograman untuk menandai suatu data. keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana database yang

Pada umumnya jenis agen hayati yang dikembangkan adalah mikroba alami, baik yang hidup sebagai saprofit di dalam tanah, air dan bahan organik, maupun yang hidup di dalam