• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PUBLIC RELATIONS DALAM KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (STUDI KASUS: AKSI BERSIH KOMPAS 2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PUBLIC RELATIONS DALAM KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (STUDI KASUS: AKSI BERSIH KOMPAS 2012)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PUBLIC RELATIONS DALAM KEGIATAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(STUDI KASUS: AKSI BERSIH KOMPAS 2012)

LOKASI: JAKARTA PUSAT DAN JAKARTA BARAT

PERIODE: 17 JANUARI 2012 – 14 FEBRUARI 2012

Swastika Anggun Yuliastuti

Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus

University

Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Telp. (62-21) 534 5830

Email Penulis : [email protected]

Penulis : Swastika Anggun Yuliastuti

Pembimbing : Dr. Drs. Dominikus Tulasi, M.M

ABSTRAK

Corporate Social Responsibility atau sering dikenal sebagai CSR merupakan kegiatan yang sebagian besar

dilakukan oleh seorang PR perusahaan untuk membantu masyarakat sekitar dalam hal sosial.

Dengan menggunakan metode kualitatif dan metodelogi observasi,wawancara serta dokumentasi diharapkan penulis dapat meneliti tentang bagaimana peran seorang PR didalam perusahaan dalam menjalani kegiatan CSR tersebut.

Khususnya dalam perusahaan Kompas yang telah memiliki banyak pelanggan serta tingkat kredibilitas yang tinggi ditengah masyarakat. PR sendiri tidak lagi bertugas sebagai pembentuk citra positif tetapi lebih ditekankan kepada bagaimana menjaga stabilisasi dari citra dan kredibilitas yang telah didapat salah satunya dengan kegiatan CSR Aksi Bersih Kompas 2012 dengan melakukan pembersihan gorong-gorong.

Kompas memfokuskan diri untuk terjun langsung ditengah – tengah masyarakat dan melihat apa penyebab dari masalah tersebut dan menemukan solusinya yakni pembersihan gorong – gorong yang menyumbat saluran air. Bekerja sama dengan salah satu perusahaan Asuransi ternama, awal tahun ini kompas mulai bergerak lagi dalam kegiatan CSR dan penulis terjun langsung didalamnya. Sehingga metode yang penulis lakukan adalah metode kualitatif dengan melakukan observasi yang berlangsung kurang lebih selama tiga bulan.Hal ini sangat menghasilkan respon yang positif baik dari lingkungan yang dibersihkan dan di derasi hujan hingga bulan Febuari ataupun dari pihak – pihak yang merasakan manfaatnya. Mulai dari para petinggi kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat sekitar.

Kata kunci: Analisis, Corporate Social Responsibility, PR, Kompas

Corporate Social Responsibility or CSR is often known as an activity that is largely done by a PR firm to assist

local communities in social terms.

By using qualitative methods and methodology of observation, interviews and documentation writers are expected to examine how the role of a PR firm in carrying out activities in the CSR. Especially in companies that already have a lot Compass customers as well as a high level of credibility in the community. PR itself is no longer serving as forming a positive image but is concerned with how to maintain the stabilization of the image and credibility that has been gained either by Net Action CSR Kompas 2012 by doing

the cleaning culverts.

Kompas focusing on work directly in the middle - the middle of the community and see what the cause of the problem and find a solution that is cleaning sewers - sewers that clog waterways. Working closely with one of the leading insurance companies, earlier this year the compass began to move again in CSR activities and the author directly involved in it. So that the method the author is a qualitative method to observe that lasted for about three bulan.Hal very well produce a positive response from the environment and the derating rain cleared up in February or from the party - those who feel the benefits. Starting from district officials, village, to the surrounding community.

(2)

PENDAHULUAN

Corporate Social Responsibility(CSR) atau lebih dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu kegiatan wajib perusahaan dalam menjalani tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang telah diatur dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Selain kewajiban yang telah diatur oleh undang – undang setiap perusahaan kini bersaing secara sehat untuk menciptakan citra yang baik di mata masing – masing baik konsumen serta masyarakat sekitarnya dan kegiatan CSR inilah yang biasanya digunakan pada praktisi PR dilapangan untuk menjadi senjata dan meningkatkan daya tarik perusahaan ditengah-tengah masyarakat.

Adapun kegiatan sosial yang dilakukan dapat berbagai bentuk misalnya membangun sarana pendidikan, meningkatkan mutu kesehatan masyarakat yang kurang mampu, atau pengelolaan sumber daya alam lingkungan seperti aksi “Go Green” yang kini banyak dilakukan oleh perusahaan industri. Kegiatan sosial ini bukan tanpa tujuan, selain menjalankan kegiatan yang telah diwajibkan oleh pemerintah tidak jarang perusahaan merasa memiliki andil karena telah berada ditengah – tengah masyarakat dalam menjalankan bisnis dan meraup keuntungan dari segi profit sehingga menggerakan sisi kepedulian guna berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Pada pasal serta alinea diatas secara nyata dijelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang media cetak,Kompas banyak menggunakan bahan baku kertas yang berasal dari pohon serta penggunaan tinta dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan limbah cairan. Disinilah menjadi tugas utama bagi seorang Public Relations Kompas untuk berperan aktif dalam menciptakan strategi dan melakukan proses implementasi kegiatan CSR sebagai salah satu bentuk kewajiban yang telah diatur pemerintah sekaligus menonjolkan sisi kepedulian dari dalam perusahaan.

Berdasarkan media kit Kompas survey pada tahun 2011 Kompas sendiri memproduksi sirkulasi koran sebanyak 500.000 per harinya serta jumlah pelanggan mencapai 1.850.000 orang yang didistribusikan ke seluruh Indonesia. Menilik jumlah pelanggan yang mencakup hampir seluruh Indonesia, menjadikan penulis ingin lebih memahami program yang disajikan oleh Public Relations dalam melakukan kegiatan CSR yang akan mengilhami sejumlah masyarakat di Indonesia.

Menjadi dasar utama program sosial yakni kepedulian, dibawah perusahaan besar Kompas Gramedia, PR Kompas melakukan Corporate Social Responsibility dengan memilih gorong – gorong sebagai salah satu pilihan wujud sosial yang perlu mendapat perhatian besar. Pembersihan gorong – gorong dipilih sebagai salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility guna mengantisipasi banjir musiman yang diprediksi akan melanda Jakarta pada bulan Februari 2012. Gorong –gorong menjadi bagian yang penting dalam drainase air demi pencegahan banjir, oleh karena itu kebersihan gorong – gorong menjadi sangat penting dan menjadi salah satu bagian dalam mengantisipasi bencana banjir.

Peneliti memilih salah satu kegiatan CSR yang merupakan bagian dari strategi PR guna mengetahui hal – hal apa saja yang menjadi bagian dalam perencanaan strategi kegiatan CSR khususnya dalam kegiatan Aksi Bersih Kompas 2012 dan menjadikan hal ini sebagai latar belakang penulis menjadikan Implementasi Public Relations Dalam Kegiatan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: Aksi Bersih Kompas 2012), guna melihat cara public relations dalam proses serta memastikan terlaksananya suatu kegiatan CSR dan tercapainya tujuan kegiatan CSR tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pemikiran yang induktif serta dilakukan dengan beberapa cara metode pengumpulan data antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung di lapangan terhadap objek penelitian

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab secara langsung dengan berbagai pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian, serta pihak yang dapat memberikan data – data otentik yang diperlukan dalam penelitian

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui catatan perusahaan dan data – data lain berbentuk tertulis atau gambar yang berhubungan dengan penelitian.

Diantara metode – metode diatas penulis memilih dua tipe data yang akan diambil selama masa pengumpulan data secara kualitatif, yakni :

(3)

a. Data Primer :

Data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkomplikasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Data – data ini didapat dengan cara mewawancarai secara mendalam para responden. b. Data Sekunder :

Data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat, misalnya diperpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah. Data sekunder berisikan tentang kumpulan buku dan kumpulan tentang pembahasan topik penelitian.

Teknik Analisis Data

Menurut Nasution(2003) pada buku Metodelogi Penelitian(Ardianto, 2011: 216) data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah dengan melakukan hal sebagai berikut:

1. Mereduksi Data, data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci

2. Mendisplay Data, agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian itu, harus diusahakan membuat martiks, grafik, network, atau charts

3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan itu mula – mula masih tentative, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data kesimpulan itu akan lebih grounded. Selama penelitian berlangsung kesimpulan senantiasa harus diverifikasi. Validitas

Dalam memverifikasi sebuah data diperlukan tahapan validitas yakni guna melihat keabsahan data yang penulis peroleh sehingga mendapatkan intrepretasi yang lebih mendalam dari hasil data tersebut. Triangulasi adalah sebuah pendekatan multimetode untuk melihat suatu fenomena dengan berbagai perspektif antara lain dari data – data primer maupun data – data sekunder. Jenis-jenis triangulasi antara lain triangulasi data (sering kali juga disebut dengan triangulasi sumber), triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti seperti yang diungkapkan Patton (Pawito, 2007:99)

HASIL DAN BAHASAN

Kompas bukanlah media yang asing dan baru di tengah-tengah masyarakat. Dengan menjual kredibilitas dan kepercayaan yang diberikan selama puluhan tahun Kompas dapat diterima, dan menjadi salah satu Koran top of the mind bagi sebagian masyarakat khususnya menengah keatas. Dengan kredibilitas yang ada, bukanlah hal yang sulit bagi Kompas untuk menggelar kegiatan di tengah – tengah masyarakat. Bagi Kompas, lingkungan merupakan perhatian penting hal ini didukung dengan penanaman pohon di sekitar unit kerja, memperhatikan aspek ruang terbuka, pengolahan limbah pabrik dan pengolahan limbah kantor. Baku mutu standar pengolahan limbah sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Sehingga limbah yang keluar dari pabrik dan kantor aman untuk lingkungan dan masyarakat sekitar seperti halnya dengan kegiatan CSR.

Setelah melakukan penelitian selama kurang lebih tiga bulan dan menjalani observasi serta keterlibatan langsung ke lapangan, peneliti dapant melihat impelementasi seorang PR dalam melaksanakan tugasnya. Dan bagian yang terpenting dalam sebuah implementasi peranan ialah, memastkikan terlaksanannya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Kebijakan ini adalah kegiatan yang telah ditetapkan dari perusahaan yakni kegiatan Corporate Social Responsibility ini.

Dalam pelaksanaannya seorang public relation harus memerhatikan dua hal yang terpenting dalam proses pelaksanannya yakni proses pertama,memantau kegiatan harian dalam pelaksanaan kebijakan. Apakah semua rencana kebijakan dilaksanakan dan atau Apakah staff pelaksana sudah sesuai dalam melaksanakan tugasnya dan proses kedua yaitu penilaian kegiatan dan kepuasan atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Apakah telah mencapai visi dan misi kegiatan yang ingin dicapai. Peran PR sendiri mendapati posisi penting mulai dari menganalisis situasi, merencanakan strategi, pengimplementasian tindakan dan penilaian pada hasil akhir yang maksimal. Tidak hanya itu dalam menjalankan fungsinya, PR kompas berusaha agar segala kegiatan yang dilakukan dibawah bendera Kompas merupakan kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan public guna menjaga dan memilihara komunikasi yang baik. Karena tanpa adanya masyarakat sendiri, Kompas tidak akan berdiri dan mendapat kepercayaan yang luar biasa dari Masyaratakat di Indonesia.

(4)

dengan menengahkan beberapa langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, dan diantara beberapa proses fungsi PR dalam menjalankan sebuah kegiatan tersebut yang terpenting adalah pada saat peramalan, perencanaan, serta pelaksaan. Peramalan dianggap penting karena hal ini akan menentukan kegiatan sosial mana yang akan kita sentuh. Tanpa adanya peramalan terlebih dahulu hal ini akan membuat visi dan misi sosial tidak sesuai targetnya. Contohnya, pemilihan gorong – gorong tetapi tidak di musim penghujan hal ini justru akan menyulitkan para tukang pada saat mengangkat limbah karena pada musim kemarau air akan jarang mengalir, dan aliran yang seharusnya berjalan akan tersendat.

Pada tahap perencanaan, seorang PR harus merencanakan secara matang, apa dan siapa saja yang akan terlibat. Sejatinya, kegiatan sosial Kompas memang dirancang untuk kepentingan perusahaan pribadi, tetapi sebagai sebuah media hal ini malah justru akan menarik banyak investor perusahaan lain untuk turut serta terjun ke dunia sosial. Ini merupakan keuntungan moral tersendiri, karena Kompas berhasil mengajak mereka(perusahaan) yang sudah besar ikut serta dalam kegiatan sosial. Bagaimana hal ini akan dilaksanakan, CSR bergantung pada peramalan yang awal. Hal ini akan disesuaikan dengan anggaran biaya yang tersedia, serta sumber daya manusia yang ada. Didalam pelaksanaanya, PR Kompas berperan penuh dalam pengaturan para eksekutor(koordinator lapangan) dalam mengatur para tukang. Mulai dari awal pembersihan gorong – gorong hingga pembersihan limbah hasil pengangkutan lumpur.

Secara dasar, visi dan misi kegiatan CSR ini adalah bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan dimana perusahaan memastikan suatu masyarakat yang adil, bertindak ramah terhadapa lingkungan dan meningkatkan kulitas hidup. Jika semua mengikuti praktik pembangunan berkelanjutan, dapat dikatakan bahwa masyarakat akan memperoleh manfaat dari kesejahteraan yang meningkat dan lingkungan yang bersih dan aman. Hal ini juga akan dirasakan pada sisi ekonomi seperti kemiskinan,pengangguran ataupun polusi sekalipun. Hal ini juga yang sangat ditekankan oleh Kompas, agar masyarakat dan pemerintah tergugah dan terajak dalam kepedulian sosial dan bukannya menyerahkan atau bergantung kepada perusahaan yang membantu. Kemandirian masyarakat dan pemerintah lebih banyak ditekankan oleh Kompas agar dalam bantuan ini bersifat berkesinambungan dan tidak hanya berjalan ketika Kompas atau perusahaan lain terlibat acara CSR di wilayah-wilayah tersebut. Sebagai salah satu contoh Kelurahan Palmerah Selatan, merupakan salah satu wilayah yang sangat berperan aktif dalam kegiatan CSR ini. Hal ini juga dinyatakan berdasarkan wawancara dengan Bapak Lukminto Wibowo dan respon positif ini memang menjadi tolak ukur bagaimana feedback yang baik, yang ingin dicapai oleh visi dan misi kegiatan CSR, walaupun demikan memang masih besar diharapkan tingginya kepedulian masyarakat untuk turut berperan dalam menjaga lingkungan, karena lingkungan ini bukanlah milik perusahaan Kompas semata tetapi masyarakat yang ada disekitarnya juga.

Masih banyak lagi program kegiatan CSR Kompas yang menjadi perencanaan ke depan. Hal ini belum dapat disosialisasikan karena pihak PR sendiri perlu melakukan analisis lingkungan berkali – kali sebelum menentukan masalah yang akan dipilih. Untuk beberapa waktu ke depan pembersihan gorong – gorong akan menjadi pilihan utama PR Kompas karena melihat dampak yang begitu nyata ketika pembersihan sudah dilakukan. Sedangkan, pendidikan dan bantuan kesehatan maupun sosial lainnya terus berjalan seiring waktu mengingat merupakan bagian utama dari DKK (Dana Kemanusiaan Kompas) menjalankan fungsinya. Salah satunya adalah Puskesmas Kompas yang berdiri tepat disebelah gedung Kompas Gramedia di Jl. Palmerah Selatan. Disini baik para karyawan dan para warga berobat secara gratis dan hanya membayar biaya obat sebesar 30% dari jumlah total biaya pengobatan.

Peran public relation dalam masalah kepedulian sosial di kegiatan CSR: 1. Pembatasan Masalah PR (analisis situasi)

Sebagai seorang PR kita dituntut untuk peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, baik agama politik sosial maupun budaya serta isu – isu yang berkembang didalamnya. Kepekaan ini dapat kita pelajari dengan melihat situasi dan kondisi yang berkembang. Baik dari televisi, internet, jejaring sosial, dan lain – lain.

Berbicara mengenai CSR, hal ini tentu tidak lepas dari seputar kegiatan sosial,banyaknya kegiatan sosial sebenarnya kita hanya perlu melihat kenyataan yang ada dilapangan, dan dianggap berat oleh masyarakat, tetapi apabila kita memberikan gambaran sedikit saja bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut, sebenarnya penyelesaiaannya sangat mudah dilaksanakan.

2. Perencanaan dan Pemograman (Strategi)

Bagian terpenting dalam pelaksanaan CSR adalah strategi. Bagaimana strategi itu dapat sesuai visi dan misi pelaksanaan kegiatan CSR perusahaan. Visi dan misi sosial

(5)

Kompas ialah mengurangi beban masyarakat Jakarta terhadap banjir, dan gorong – gorong mutlak adalah jawabannya untuk mengurangi permasalahan tersebut. Tetapi apakah strategi yang telah disusun sedemikian rupa dapat berjalan dengan baik adalah penilaian setelah proses kegiatan CSR telah berlangsung.

3. Bertindak dan Berkomunikasi (Implementasi)

Dalam bertindak, seorang PR harus menentukan langkah – langkah apa yang akan diambil, hal ini dilakukan agar PR dapat mengkomunikasikan dengan baik kegiatan yang akan dilaksanakan kepada para aparat pihak terkait.

Setelah melewati banyak fase dalam persiapan inilah momen terpenting dalam pelaksanaan CSR. Yakni, pengimplementasian. Tidak jarang beberapa kelurahan merasa segan diliput oleh media, entah karena satu dua hal tetapi hal ini menjadi masalah yang biasa saat sounding event. Hal ini akan sesegera mungkin langsung terbantahkan ketika kita menyebut kata “bakti sosial” atau bantuan sosial bagi kelurahan tersebut. Para lurah akan segera menerima dengan baik, atas bantuan – bantuan yang akan diberikan. Disinilah peran PR sebagai komunikator yang baik sangat menentukan, apakah pelaksaan CSR akan berlangsung atau tidak.

4. Evaluasi Program (Penilaian)

Sukses atau tidaknya suatu kegiatan CSR memang ditentukan pada akhir acara kegiatan, tetapi secara moril sukses atau tidaknya kegiatan CSR ini adalah bagaimana masyarakat menerima dan merawat gorong – gorong yang telah dibersihkan. Penilaian ini biasanya Kompas berikan kepada dinas kebersihan, untuk turut menjaga dan merawat gorong – gorong.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di dalam kegiatan CSR Kompas, Aksi Bersih 2012 serta beberapa uraian yang telah disampaikan di bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut antara lain, Kompas merupakan perusahaan media cetak terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan media cetak dengan minat pembaca oleh kalangan menengah keatas serta berpendidikan setara SMA. Tidak terpuruk dengan besarnya citra yang sudah ada, Kompas lebih bergerak kedalam aspek bagaimana mempertahankan citra yang melekat pada perusahaan dan terus mengembangkannya. Salah satu kegiatan tersebut adalah kegiatan Corporate Social Responsibility, sebagaimana telah dicantumkan di kitab undang-undang dasar 1945, sebagai perusahaan yang memang memakan banyak produksi kertas tiap tahunnya Kompas harus secara aktif dan produktif dalam kegiatan sosial.

Tanggung jawab sosial ini diserahkan kepada divisi Marcomm, sebagai divisi Komunikasi yang menangani berbagai kegiatan penginformasian baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Public relations yang ada didalamnya bergerak dengan membawa beberapa langkah peranan PR yang harus dilakukan tiap harinya antara lain dengan analisis situasi, strategi, implementasi, dan evaluasi program. Dalam strategi PR Kompas menggerakan peranan fungsi manajemen dalam kegiatan CSR Aksi Bersih 2012, hal ini merupakan langkah demi langkah yang sesuai dengan peranan PR Kompas karena dibutuhkan ketelitian dan kepahaman dalam analisis situasi sehingga tidak salah pada sasaran(target) kegiatan. Visi dan misi kegiatan Kompas ini, murni adalah kepedulian sosial. Dimana tidak hanya sebuah kepedulian yang sekedarnya, tetapi sebagai penegur kepada pemerintah serta masyarakat untuk melihat lingkungan yang harus dijaga.

Kompas sendiri telah melakukan kegiatan CSR semenjak tahun 2006 walaupun belum secara resmi dicanangkan oleh pemerintah tetapi Kompas telah melakukan banyak kegiatan seperti penanaman sejuta pohon disejumlah tempat ataupun menyediakan lahan hijau di daerah perusahaan sebagai salah satu usaha kegiatan untuk menyeleraskan alam. Kegiatan lebih digiatkan ketika tahun 2007, tepatnya setelah perumusan undang undang dasar mengenai perseroan dicanangkan. Berbagai acara terus dikembangan dan mulai mengajak banyak perusahaan lainnya untuk berkerjasama.

Dalam kegiatan CSR Aksi Bersih Kompas 2012, PR sangat berperan aktif mulai dari analisis kegiatan hingga penentuan strategi sampai pada tahap pelaksanaan. Hal ini dibuktikan oleh penulis sendiri yang telah melakukan tahap – tahap observasi selama masa penelitian dan melihat bagaiman PR tersebut sangat menentukan langkah – langkah apa yang akan diambil selama kegiatan CSR.

Selain dalam pelaksanaan CSR, peran PR juga bergerak dalam evaluasi program. Hal ini lebih ditekankan bagaimana hasil program tersebut dapat dipublikasikan kepada seluruh masyarakat

(6)

Indonesia melalui media guna mencapai tujuan Kompas yang lebih umum yakni menggerakan hati aparat pemerintahan dan masyarakat untuk membersihkan, menjaga, serta merawat lingkungan sekitar. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah berlangsung, serta kesimpulan yang penulis dapat selama menjalankan penelitian, maka disini penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran pelaksanaan peran PR kegiatan CSR. Adapun saran yang penulis berikan berdasarkan kegiatan penelitian CSR Aksi Bersih 2012 adalah menekankan kepada bagaimana koordinasi di lapangan harus lebih ditingkatkan melihat banyaknya gangguan yang datang dari masyarakat ataupun aparat pemerintahan sendiri. Koordinasi bisa dilaksanakan sebelum melakukan sounding area di masyarakat, hal ini dapat dimulai dari mengenal siapa saja aparat pemerintah seperti Ketua RT atau RW didalamnya sehingga dapat melakukan pendekatan dan barulah melakukan tahap sounding kepada para lurah. Hal ini mengingat bagaimana tanggapan lurah sebelumnya yang kurang merespon positif dengan kedatangan perusahaan media di tengah – tengah mereka. Dengan begini akan mengurangi tanggapan negative tersebut ditambah dengan dukungan dari pihak masyarakat terlebih dahulu.

Sebagai saran tambahan, kegiatan CSR dapat diperluas menjadi kegiatan lain yang memang tidak dilihat secara nyata. Misalnya pendidikan, dengan memajukan pendidikan sejak dini maka diharapkan akan mendapatkan generasi penerus bangsa yang lebih baik kedepannya, yang lebih terdidik dari sisi sosial itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Cutlip, Scott et all. (2009). Efective Public Relations(editon 9), Jakarta: Prenada Media Group

Danandjaja. (2012), Peranan Humas Dalam Perusahaan,Jakarta: Graha Ilmu

Gartika, Gagan. (2010). Silahturahmi Marketing, Jakarta: Kompas Gramedia

LIPI(2005), Komunika Vol. 8 No. 2, Google Books, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Macnamara, Jim. (2010). Strategi Public Relations, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Nova, Firsan. (2009), Crisis Public Relations Bagaimana PR Menangani Masalah

Perusahaan, Jakarta: Grasindo

Pawito. (2007). Penulisan Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKis Yogyakarta

Rachman Nurdizal et all. (2011). Panduan Lengkap Perencanaan CSR, Jakarta: Penebar

Swadaya.

Turner. (2009), Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Google Books, Jakarta:

Salemba Humanika

Umar, Husein. (2008). Metode Riset Ilmu Administrasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

men III ~d. Khususnya dalam Pasal 1 paragrap 2 Amandemen III, COGEMA dianggap sebagai pe - rusahaan yang ditunjuk.. COGEMA akan membuat laporan lengkap seperti

Dari penjabaran pada bab-bab sebelumnya dapat saya simpulkan , pengaruh perdagangan internasional bagi perekonomian dalam negeri sangat berpengaruh besar

Merujuk Rajah 2, satu model konseptual dengan urutan logikal perhubungan di antara faktor-faktor penting telah dikenalpasti bagi mengatasi masalah jenayah di kawasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Panti Wreda Pengayoman “PELKRIS” dan Panti Wreda Omega Semarang..

Plasmolisis Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan

Selain penggatian media, sel juga diperbanyak (split sel) , langkah melakukan split sel yang pertama adalah ,sel di ambil dari inkubator suhu 37 ◦ c kemudian dilakukan

¾ This requires the auditor to obtain an extensive understanding of the entity (but as not as detailed as required of the management) its environment and controls in order to

Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi cadangan kas dari suatu bank secara tidak signifikan menyebabkan meningkatnya laba bank yang diperoleh bank umum syariah di