• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

56

3.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka digunakan dua jenis penelitian, yaitu: 1. Penelitian Deskriptif

Æ Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel yang lain. 2. Penelitian Asosiatif

Æ Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang diteliti.

Berdasarkan dua jenis penelitian tersebut di atas, maka pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari suatu populasi dan penelitian terhadap perilaku dari populasi tersebut dan descriptive survey, yaitu penelitian terhadap perilaku. Tipe investigasi menggunakan tipe korelasi (ada atau tidaknya hubungan) dan kausalitas (adanya hubungan sebab akibat).

Adapun time horizon yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini, suatu hal tertentu bukan berarti satu hari atau satu saat saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari, bahkan beberapa minggu oleh karena situasi.

(2)

Dalam tabel dibawah ini ditunjukkan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

T-1 Mengetahui apakah kontribusi periklanan mempengaruhi keputusan pembelian di Makro.

T-2 Mengetahui apakah brand image mempengaruhi keputusan pembelian di Makro. T-3 Mengetahui apakah kontribusi periklanan dan brand image mempengaruhi

keputusan pembelian di Makro

Desain Penelitian Tujuan

Penelitian Jenis Metode Penelitian

Metode yang digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Asosiatif Survey Individu –

pelanggan Makro

Cross-Sectional

T-2 Asosiatif Survey Individu –

pelanggan Makro

Cross-Sectional

T-3 Asosiatif Survey Individu –

pelanggan Makro

(3)

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.2.1 Skala Pengukuran

Menurut Sarwono (p62) Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio.

1. Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklafikasi obyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh adalah mengklafikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas, digunakan angka-angka sebagai simbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal maka statistic non-parametrik digunakan untuk menganalisis datanya. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh, kita mengklafikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut : laki-laki kita beri symbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut karena angka-angka tersebut hanya menunjukan keberadaan atau ketiadaan karakteristik tertentu.

Contoh :

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi simbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan “tidak” diberi nilai 2

Misalnya dalam pertanyaan :

− Apakah saudara menyetujui aborsi? Jawaban : a. ya dan b. tidak. Jika digunakan skala nominal maka “ya” diberi nilai 1 dan ”tidak” diberi angaka 0

(4)

2. Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relative karakteristik berbeda yang dimilki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang labih atau kurang, tetapi bukan berapa banyak kekurangan atau kelebihannya. Contoh :

Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi simbol angka 1,2,3,4 dan 5. Angka-angka ini menunjuka simbol peringkat, tidak mengekpresikan jumlah.

Misalnya dalam pertanyaan :

− Apakah saudara menyetujui aborsi? Jawaban: a.sangat tidak setuju, b. tidak setuju, c. ragu-ragu, d. setuju, e. setuju sekali. Jika digunakan skala ordinal maka “sangat tidak setuju” diberi nilai 1, “tidak setuju” diberi nilai 2, “ragu-ragu” diberi nilai 3, “setuju” diberi nilai 4, “sangat setuju” diberi nilai 5

3. Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karateristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dikenai operasi arimatika,

(5)

misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisis, skala pegukuran ini menggunakan skala parametrik.

Contoh:

Jawaban pertanyaan menyangkut frekwensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban : 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Dengan demikian, angka-angka 1, 3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2

Misalnya dalam pertanyaan :

− Berapa kali saudara berbelanja di supermarket ini dalam satu bulan? Jawaban berupa angka sebenarnya : a. 1 kali, b. 2 kali, c. 3 kali, d. 4 kali, dan e. 5 kali

4. Rasio

Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dimiliki oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absolut nol tersebut terjadi saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Contoh:

Berat Sari 35 Kg, sedangkan berat Maya 70 Kg. Dengan demikian, berat Sari dibandingkan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

− Berapa berat badan anda sebelum dan sesudah makan obat diet tersebut? Jawabannya berupa angka sebenarnya : berat sebelum minum abat adalah 70 Kg dan berat sesudah minum obat adalah 60 Kg

(6)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran

Skala Skala Sikap Kontribusi Periklanan Segala bentuk penyajian dan penyampaian ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. ƒ Pemberia n Informasi bagi khalayak ƒ Persuasi Khalayak ƒ Mendidik Khalayak ƒ Memberi hiburan kepada khalayak • Pengenalan Produk • Menumbuhkan dan memelihara keyakinan terhadap produk ,serta Membujuk agar mengkonsumsi produk • Pengajaran mengenai produk • Bentuk iklan yang menarik Interval Kuesioner (Skala Likert)

(7)

Brand Image Kesan ataupun persepsi konsumen terhadap objek penelitian, yaitu Makro ƒ Merchand ise ƒ Pelayana n ƒ Citra ƒ Store Ambiance ƒ Lokasi • Harga dan kemasan produk • Fitur pelayanan • Citra Produk dan Familiaritas • Kenyamanan Layanan • Lokasi yang mudah dijangkau Interval Kuesioner (Skala Likert)

(8)

Keputusan Pembelian Sikap dari tindakan serta persepsi konsumen untuk menentukan pilihan dalam membeli suatu produk berdasarkan pertimbangan dan faktor-faktor tertentu seperti implikasi dari suatu ekuitas merek yang kuat.

ƒ Pengenalan Masalah ƒ Pencarian Informasi ƒ Evaluasi Alternatif ƒ Keputusan Pembelian ƒ Perilaku Pasca Pembelian • Pengenalan jenis kebutuhan, selera dan pendapatan konsumen • Pencarian informasi dan pertimbangan merek • Evaluasi membandingkan merek dan harga • Kecenderungan

konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih salah satu jenis produk yang akan dibeli • Kecenderungan perilaku konsumen pasca pembelian produk Interval Kuesioner (Skala Likert)

(9)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis Data terbagi atas:

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Supranto (2003, p8), Data berati sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan / personal. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka.

Data kualitatif diperoleh dari hasil pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti pengamatan, wawancara, menggambarkan, diskusi kelompok terfokus dan lain-lain. Semua data dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis (Patilima, 2005, p 88).

Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja ( Durianto, 2005, p 18). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder Data Primer : data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Sugiarto,2003,p16)

Data Sekunder : data yang diperoleh dari penelitian atau bahan yang bersfat teoritis yang relevan dengan penelitian melalui buku-buku , majalah, internet, dan media lainnya.

Data

Tujuan Data Jenis Sumber

T - 1 Kontribusi Periklanan Kualitatif

Primer

Sekunder dari para pengunjung Makro

T - 2 Brand Image Kualitatif

Primer

Sekunder dari para pengunjung Makro

T – 3 Keputusan Pembelian Kualitatif

Primer

Sekunder dari para pengunjung Makro Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

(10)

• Data Kualitatif

Data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, membandingkan, dan menganalisis data-data berupa tabel-tabel dan grafik secara deskriptif. Misalnya mengenai profil responden yang dianalisis yaitu dengan cara menabulasikan data yang diperoleh terhadap profil responden dilakukan perhitungan presentase.

ƒ Data Kuantitatif

Merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, membandingkan, dan menghitung angka-angka dengan rumus-rumus yang relevan. Data kuantitatif digunakan untuk melakukan uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan uji regresi berganda serta koefisien determinasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menurut (Umar2000) adalah : 1) Studi Lapangan (Field Research)

Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan secara langsung terhadap obyek penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan. Studi lapangan yang dipakai oleh peneliti adalah:

• Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepada manajer HRD dan staf penting di Makro, untuk memperoleh data yang lebih jelas, akurat dan up to date berkaitan dengan penelitian ini. Sifat wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur

(11)

dimana peneliti hanya menggunakan pedoman berupa garis-garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan.

• Kuesioner

Merupakan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara menyusun format pertanyaan – pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk menganalisis kontribusi periklanan dan loyalitas konsumen. Penelitian ini menggunakan angket yang nantinya ditujukan kepada para konsumen yang telah menggunakan produk yang dijual oleh Makro dan yang akan menggunakan produk ini. Pemberian quesioner dilakukan di Makro Pasar Rebo

2) Studi Kepustakaan

Melakukan penelitian dari buku-buku literatur resmi yang ada, sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menjalankan penelitian ini. Oleh karena itu maka dilakukanlah penelitian kepustakaan bukan hanya di Universitas tempat peneltian berlangsung tapi juga di kepusatakaan perusahaan tersebut (jika ada) dan berbagai tempat belajar.Penelusuran adapun juga dilakukan di website-website di internet yang informasinya selalu up to date dan berkaitan dengan topik yang dibahas. Dan juga dilakuakan melalui literatur-literatur konseptual, literatur bisnis, serta statistik-statistik yang tersedia

(12)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonprobability sampling. Metode yag digunakan adalah sampling aksidental. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur / anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,2005, p 77).

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu sipa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005, p 77).

Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui dengan pasti. Disamping itu produk dengan asosiasi dan persepsi / tanggpan yang kuat umumnya memiliki populasi konsumen yang besar. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan sampel. Sampel adala suatu segmen dari populasi yang dipelih dalam riset pemasaran untuk mewakili popualsi secara keseluruhan.

Menurut Durianto , et. All (2004, p 26). Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili popualasinya. Populasi berarti keseluruhan unit/ individu dalam runga lingkup dan waktu yang ingin diteliti.

Makro ingin mengetahui kontribusi periklanan dan loyalitas konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen, studi kasus pada para konsumen Makro.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sampel non – probabilitas dengan menggunakan teknik convenience sampling (sampel secara kebetulan). Convenience sampling sering juga disebut dengan accidential sampling technique. Dalam teknik sampling ini, yang diambil sebagai anggota – anggota sampel

(13)

adalah orang – orang yang berada pada waktu dan tempat yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau. Sedangkan kumpulan data didapat merupakan hasil dari pembagian kuesioner pada pengunjung Makro dan hasil dari studi kepustakaan.

Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan digunakan maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Ariestonandri (2006, pp95-96), yaitu:

Keterangan: ditetapkan yang n kepercayaa interval p) -(1 populasi proporsi perkiraan diterima) dapat yang (estimasi sampling error sampel jumlah = = = = = α Z q p e n

Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi yang tak berhingga, maka digunakan pendekatan nilai p = q = 0,5.

Pada penelitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau α = 0,05 sehingga Z α = 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah 97 04 , 96 2 10 , 0 96 , 1 . 5 , 0 . 5 , 0 ≈ ≥ ≥ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ n n

Maka dapat disimpulkan sampel yang diambil minimal 97 orang, dan dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah sebanyak 100 orang.

2 . . ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ≥ α e Z q p n

(14)

3.6 Metode Analisis 3.6.1Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur cocok mengukur apa yang ingin diukur. Jika hasilnya valid berarti instrumen yang diuji dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Riduwan (2004 :109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukukr. Alat ukur yang kurang valid berarti memilki validitas rendah., untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara menkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakn rumus Pearson Product Moment adalah r hitung = n (Σ Χi Yi) – ( ∑ Xi ) . ( ∑Yi )

√ { n. ∑Xi2 – (∑ Xi ) 2 } . { n. ∑ Yi2 – (∑ Yi ) 2}

Dimana :

r hitung = koefisien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item

∑ Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

selanjutnya dihitung dengan Uji –t dengan rumus : t hitung = r √ n - 2 √1 – r2 dimana : t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden

(15)

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) Kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya

T hitung < t tabel berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ( r) sebagai berikut :

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak Valid)

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel). Reabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reabilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, Keterandalan,keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Namun ide pokok dalam konsep reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran / mearument error (http//www.olahdata.com/analisisvaliditasdan reabilitas)

Pengujian tingkat reabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS V15. Tingkat reabilitas diuji dengan uji reability statistics dan melihat pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6, maka dinyatakan reliabel (Marketing Scales, 2004)

(16)

3.6.3 Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh responden, melalui perhitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner.

3.6.4 Analisis Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara veriabel dependen dan variabel-variabel independen. Teknik analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu (Kuncoro dan riduwan2007, pp61-62).

ƒ Rumus Korelasi Sederhana: Dimana : penelitian dalam sampel banyaknya Y item skor X item skor korelasi koefisien = = = = n Y X xy

r

ƒ Rumus Korelasi Ganda:

Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabila r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0

=

xy

r

(

) ( )( )

( )

( )

⎭⎬⎫ ⎩⎨ ⎧ ⎭⎬ ⎫ ⎩⎨ ⎧

2 2 2 2 . . . . Y Y n X X n Y X XY n

(

)(

)(

)

2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 . 2 . 1 1 . . 2 X X X X Y X Y X Y X Y X Y X X r r r r r r R − − + = =

(17)

artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 beratri korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingakat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber: Kuncoro dan Riduwan (2007, p62)

3.6.5 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual alam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya adalah:

Keterangan: sampel jumlah ditemukan yang parsial korelasi t dengan sikan dikonsulta a selanjutny yang thitung tabel = = =

n

r

t

Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: ƒ Jika thitung

>

ttabel maka H0 ditolak

ƒ Jika thitung

<

ttabel maka H0 diterima

2

1

2

r

n

r

t

=

(18)

3.7 Analisis Jalur (

Path Analysis

)

Menurut Sarwono (2006, p147) Path analysis adalah generalisasi atau perluasan model regresi, digunakan untuk menguji kecocokan matriks korelasi terhadap dua atau lebih model kausal variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung, baik secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan menurut Sugiyono (2007,P210-211) regresi berganda digunakan untuk. Meramalkan bagaimana keadaan (naik-turunnya) variable dependen (kriterium), bila dua tau lebih variable independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya).Model path tersebut biasanya dilukiskan dalam bentuk circle-and-arrow dimana panah tunggal mengindikasikan sebab-akibat. Regresi dilakukan pada setiap variabel dalam model sebagai akibat dari model yang mengindikasikan penyebab. Nilai regresi yang diduga dibandingkan dengan matriks korelasi untuk setiap variabel, dan statistik goodness-of-fit dihitung. Model yang paling cocok dipilih sebagai model yang terbaik dalam perkembangan teori.

Path model adalah diagram yang menghubungkan variabel independen, intermediary, dan dependent. Sebuah diagram jalur, tanda panah berujung ganda ( ) menujukkan hubungan korelasional dan tanda panah satu arah ( )

menunjukkan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).

Menurut Kuncoro dan Riduwan (2007 : 7), secara sistematik path analysis mengikuti pola struktural , sehingga langkah awal untuk mengerjakan atau penerapan model path analysis yaitu dengan merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur yang berdasarkan kajian teori tertentu yang telah diuraika diats. Merutu solimun (2005:56) ”informasi diberikan apabila tujuan penelitian ingin mendapatkan model untuk kepentingan prediksi, maka yang tepat digunakan adalah model struktural.

(19)

Model ini mirip dengan path analysis, yang membedakan adalah data baku (standardize), sedangkan di dalam model struktural menggunakan data mentah (raw data). Dengan demikian hasil analisis model struktural kurang tepat jika disajikan dalam bentuk diagram path dan lebih cocok disajikan dalam sistem persamaan.

Dalam penelitian ini akan digunakan model dua persamaan jalur dengan persamaan strukturalnya : Y = ρYX1X1 + ρYX2X2 + ρY

ε

1 Dimana : Y = Keputusan Pembelian X1 = Kontribusi Periklanan X2 = Loyalitas Pelanggan

ε

1 = Error

3.8 Kelemahan Teknik Analisis Data

Model yang mengakomodasi hubungan langsung dan tidak langsung di atas adalah model jalur (path model) dan analisisnya disebut analisis jalur (path analysis). Seperti halnya dalam model regresi model jalur ini juga mengsetimasi besaran pengaruh dari peubah terikat serta memberikan arah dan signifikansi dari pengaruh tersebut. Kelemahan model jalur (biasa) adalah bahwa semua peubah yang akan dianalisis hubungannya diasumsikan bisa langsung diukur atau dapat wakilkan oleh satu pubah yang bisa diukur. Dalam kenyataannya banyak peubah dalam variabel yang tidak dapat diukur secara langsung atau hanya diwakili oleh satu peubah yang bisa diukur secara langsung.

(20)

3.9 Rancangan Uji Hipotesis 3.9.1 Pengertian Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003, p47) hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

3.9.2 Perumusan Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003, p50) sebagaimana diketahui, hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang diukur.

3.9.3 Uji Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003, pp50-51) uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa melalui prosedur analisis yang benar, sehingga peneliti dapat melihat validitas dari hipotesis

Analisa dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis. Dalam praktek dikenal dua macam cara pengujian hipotesis : cara langsung dan cara hipotesis nol. Pengujian secara langsung dilakukan dengan mencari bukti yang memunginkan untuk menolak atau menerima hipotesis. Dengan cara ini berarti hipotesis digunakan untuk memprediksi suatu hubungan. Hipotesis nol, di lain pihak tidak memprediksi suatu hubungan.

(21)

• Hipotesis 1 : Kontribusi periklanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

H1 : Kontribusi periklanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

H0 : Kontribusi periklanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

• Hipotesis 2 : Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

H1 : Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

H0 Brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

• Hipotesis 3 : Kontribusi periklanan dan Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

H1 : Kontribusi periklanan dan Brand image berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

H0 : Kontribusi periklanan dan Brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Makro.

Untuk mengetahui signifikasi regresi bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut :

o Jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak o Jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

(22)

3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai pengaruh periklanan (advertising), diharapkan bisa digunakan sebagai acuan efektivitas dan juga sebagai referensi bagi PT. Makro mengenai hasil kegiatan promosi perusahaan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan loyalitas konsumen. Dengan demikian, PT.Makro diharapkan dapat mengevaluasi, memperbaiki, atau bahkan dapat meningkatkan kegiatan periklanan yang dilakukan, khususnya melalui periklanan dan penjualan pribadi dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan loyalitas konsumen.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien  Korelasi Nilai r  Interval Koefisien  Tingakat Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

PAKET HEMAT FOTO DIGITAL DENGAN KAMERA PROFESSIONAL Fasilitas : Retaching Computerized Rekayasa dengan berbagai macam background sesuai permintaan dan efek Sephia Hitam

• Martin Luther menolak segala tradisi Gereja dan beberapa ajaran teologi Gereja yang tidak terdapat dalam Kitab Suci.. • Hanya yang terdapat dalam Kitab Suci yang

umum pada ketiga SMA Negeri yang menjadi obyek penelitian dapat dljelaskan melalui kelima aspek kadar CBSA,yakni ke terlibatan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar,

Setelah merasa barang bawaannya terikat kuat lalu Terdakwa bersama-sama dengan saksi Oji Irfan melanjutkan perjalanan dan kemudian pada hari Jumat tanggal 02 September

Artinya, “Apakah engkau takut akan disia-siakan oleh Dzat Yang Mengatur segala urusan dari langit ke bumi?” Dengan kata lain, “Apakah kamu takut untuk digagalkan cita-citamu

Pendidikan Agama Islam merupakan langkah dan upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

Pada jendela FTP Site Cretion Wizard - IP Address and Port Setting, masukan IP dan Post untuk FTP Site anda (Default Port yang digunakan untuk FTP adalah Port Klik tombol Next,

Variabel proses komunikasi yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas kerja melalui variabel kepuasan kerja adalah variabel persepsi, ketepatan,