• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk berbagai fungsi. Mengingat pentingnya fungsi anggaran sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk berbagai fungsi. Mengingat pentingnya fungsi anggaran sebagai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anggaran merupakan komponen penting dalam perusahaan. Anggaran biasanya dibuat oleh perusahaan baik pada level korporat, departemen, divisi, maupun untuk berbagai fungsi. Mengingat pentingnya fungsi anggaran sebagai perencana dan pengendali dalam perusahaan, maka proses penyusunan anggaran merupakan masalah penting bagi keberhasilan anggaran perusahaan.

Penganggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajerial merupakan bagian penting dalam siklus perencanaan, tindakan, dan pengendalian manajemen. Hal tersebut karena pada saat penyusunan anggaran terjadi penetapan kriteria-kriteria tertentu yang merupakan wujud dari pencapaian tujuan perusahaan. Hansen dan Mowen (1999:350) mengemukakan bahwa perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan atau memiliki hubungan yang sangat erat. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun, dan apabila hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan, maka harus ditelusuri penyebabnya dan dilakukan tindakan-tindakan perbaikan agar bermanfaat bagi masa mendatang.

Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan kegelisahan atas laporan

(2)

kinerja yang buruk sehingga anggaran sering kali dipandang sebagai penghalang atau ancaman birokratis terhadap kemajuan karier mereka. Oleh karena itu, adanya partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas tidak menutup kemungkinan dapat berpengaruh terhadap slack anggaran. Slack anggaran adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksikan. Manajer menciptakan slack dengan mengestimasikan pendapatan lebih rendah dan mengestimasikan biaya lebih tinggi. Manajer melakukan hal ini agar target yang telah dianggarkan dapat dicapai sehingga kinerja manajer terlihat baik.

Penyusunan anggaran yang baik harus melibatkan semua pihak dalam perusahaan. Apabila pihak-pihak yang terlibat dalam penganggaran ini tidak diperhatikan, maka dapat menimbulkan disfunctional behavior. Oleh karena karakter manusia yang berbeda-beda dan perilaku manusia yang sangat kompleks, maka partisipasi dalam penyusunan anggaran mungkin berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap slack. Pendukung bahwa partisipasi akan menciptakan slack mengemukakan bahwa semakin tinggi partisipasi yang diberikan pada bawahan dalam penyusunan anggaran, cenderung mendorong bawahan berupaya agar anggaran yang telah disusun mudah untuk dicapainya (menciptakan slack). Kelompok yang tidak mendukung pendapat tersebut berargumentasi bahwa partisipasi dapat mengurangi adanya slack yang ditandai dengan adanya komunikasi positif antara para manajer sehingga bawahan tidak terdorong untuk menciptakan slack. Partisipasi merupakan proses di mana atasan maupun bawahan terlibat dan mempunyai pengaruh dalam menentukan target anggaran.

(3)

Sering kali perusahaan membuat kesalahan dengan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen. Penekanan anggaran seperti ini merupakan variabel yang memungkinkan timbulnya slack. Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target dalam anggaran ini akan mendorong bawahan untuk menciptakan slack. Tinggi atau rendahnya penekanan pada anggaran mungkin sekali menimbulkan tinggi atau rendahnya slack anggaran. Alasan utama bawahan untuk membangun slack adalah untuk meningkatkan prospek kompensasi. Jika bawahan meyakini penghargaan yang diberikan tergantung pada pencapaian target dalam anggaran, maka bawahan akan mencoba untuk membangun slack dalam anggarannya melalui proses partisipasi.

Menurut Luthans (2006:249), komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Komitmen organisasi mempengaruhi motivasi individu untuk melakukan suatu hal. Porter et al. (1974) dalam Edfan Darlis (2001) menyatakan bahwa individu yang memiliki komitmen organisasi akan berpandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik bagi organisasi sehingga slack anggaran dapat dihindari.

Adanya kompleksitas tugas membuat manajer selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang rumit, banyak, berbeda-beda, dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Widiastuti (2006) mengemukakan bahwa kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur, membingungkan, dan sulit. Dalam

(4)

melaksanakan tugas tersebut, manajer memerlukan keahlian, kemampuan, dan tingkat kesabaran yang tinggi. Individu dengan tugas kompleks cenderung akan menciptakan slack anggaran agar target anggaran perusahaan dapat dicapai.

Penelitian ini mencoba untuk meneliti pengaruh partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung. Penelitian dilakukan pada BPR di Kabupaten Badung karena BPR-BPR tersebut membuat anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian untuk membantu manajemen dalam operasinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya partisipasi penganggaran pada BPR-BPR tersebut. Adanya penerapan partisipasi penganggaran ini terlihat dalam job description setiap bagian pada BPR di Kabupaten Badung.

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian yang dilakukan oleh Yulia Fitri (2004) yang menggunakan populasi universitas swasta di Kota Bandung dan Bambang Suprasto (2006) yang menggunakan populasi hotel-hotel di Propinsi Bali. Baik universitas maupun perhotelan, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha perbankan. Perbedaan ini dapat dilihat dari aktivitas yang dijalankan organisasi-organisasi tersebut. Universitas menjalankan usaha pemberian jasa dalam bidang pendidikan, perhotelan selain menjalankan usaha akomodasi juga melakukan pengolahan bahan mentah menjadi makanan jadi, sedangkan bank menjalankan usaha dalam penghimpunan dana dari masyarakat dan pemberian kredit bagi masyarakat. Oleh karena adanya perbedaan aktivitas tersebut, maka anggaran yang dibuat juga akan berbeda sehingga penelitian pada

(5)

usaha perbankan perlu dilakukan sebagai bahan perbandingan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Dalam penelitian Sumiati (2006) dan Oka Lestariani Widiya (2006) terungkap bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap slack anggaran, sedangkan Nana Irvan Wahyudi (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tidak ada pengaruh partisipasi penganggaran terhadap slack anggaran. Penelitian oleh Oka Lestariani Widiya (2006) menemukan bahwa penekanan anggaran tidak berpengaruh terhadap slack anggaran, namun dalam penelitian Nana Irvan Wahyudi (2007) ditemukan adanya pengaruh positif penekanan anggaran terhadap slack anggaran. Hasil penelitian Sumiati (2006) mengungkapkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap slack anggaran, berbeda halnya dengan Oka Lestariani Widiya (2006) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap slack anggaran. Adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian tersebut memotivasi untuk dilakukannya kembali penelitian serupa. Perbedaan hasil-hasil penelitian tersebut dapat diakibatkan oleh adanya perbedaan lokasi dan responden penelitian antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yakni:

1. Apakah partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung?

(6)

2. Apakah partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung?

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bahwa partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung.

2. Untuk mengetahui bahwa partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung.

1.2.2 Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut. 1. Kegunaan teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman serta memperluas pengetahuan dan wawasan pembaca tentang pengaruh partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran.

2. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan serta memberikan sumbangan

(7)

pemikiran dan pertimbangan terhadap operasional dan kebijakan perusahaan mengenai pengaruh partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran.

1.3 Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan penyajian ini akan ditekankan pada pengujian atas pengaruh partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada BPR di Kabupaten Badung. Untuk memberikan gambaran secara garis besar yang lebih jelas dan teratur, maka berikut dikemukakan sistematika penulisannya.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori yang mendasari objek penelitian sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, dan rumusan hipotesis penelitian. Adapun kajian pustaka yang dipaparkan adalah mengenai Teori Keagenan (Agency Theory), anggaran, partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas, slack anggaran, pengaruh partisipasi penganggaran terhadap slack anggaran, pengaruh penekanan anggaran terhadap slack anggaran, pengaruh komitmen organisasi terhadap slack anggaran, dan pengaruh kompleksitas tugas terhadap slack anggaran.

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi responden dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan-simpulan yang didapat dari hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan atas simpulan-simpulan yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 320 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang- orang yang mengingat Allah

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kreativitas mahasiswa dalam menghasilkan produk kerajinan olahan limbah organik dan anorganik sangat tinggi

Konsep dasar dari penulisan ini adalah menerangkan bagaimana pembuatan sebuah website sebagai salah satu sarana informasi, dalam hal ini penulis menerangkan tentang Motor Matic

Pada wanita hamil dan memiliki penyakit menular seksual, pengobatan yang tepat dapat mencegah atau mengurangi risiko penularan infeksi pada bayi.. Pengobatan

Untuk proses grinding ada 3 macam, untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Grinding Punch , yaitu meng grinding bagian punch atau pisau pemotong agar tajam

Secara umum pasar berjangka adalah tempat atau sarana kontrak jual beli produk yang disepakati saat ini tentang: harga, kuantitas, kualitas, syarat pembayaran, dan syarat

Kedekatan wilayah sekaligus sejak masa sebelum konfrontasi hingga saat ini telah mendorong ketergantungan (ekonomi) desa ke Malaysia sehingga orientasi kehidupan ekonomi masya-