• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP

Oleh : Harli Trisdiono, SE. MM Widyaiswara Madya LPMP D.I. Yogyakarta

email : harli_tris@yahoo.co.id

Abstrak

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman terhadap fenomena sosial dan menyikapinya perlu dilakukan dengan baik agar siswa mempunyai bekal yang cukup dalam menghadapi tantangan sosial masa kini dan masa yang akan datang. Pembelajaran IPS juga berfungsi dalam meningkatkan kesadaran warga negara bertumbuh dalam peran serta kehidupan berbangsa dan bernegara. Peningkatan kompetensi siswa dalam bidang sosial perlu dilakukan dengan menggunakan berbagai macam strategi dan model pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Pembelajaran kooperatif tipe SQ3R mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai ranah tujuan pembelajaran.

(2)

1. Pendahuluan

Tuntutan terhadap perkembangan pendidikan semakin mengarah pada pembelajaran berpusat pada siswa dengan mengarahkan siswa aktif dalam belajar. Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penguasaan model pembelajaran yang digunakan dengan efektif dan efisien. Penggunaan metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan karakteristik mata pelajaran dan atau materi yang dipelajari. Pemilihan metode yang tepat dapat meningkatkan hasil yang diperoleh. Pembelajaran kooperatif tipe SQ3R (survey, question, read, recite, dan review) merupakan metode pembelajaran yang biasanya digunakan dalam pembelajaran bahasa sebagai bentuk pembelajaran kemampuan memahami teks. Perkembangan teknik ini pada akhirnya digunakan dalam berbagai mata pelajaran sebagai bentuk meningkatkan pemahaman materi ajar.

Perkembangan pendidikan di Indonesia menuntut adanya inovasi dan kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu memberikan bekal kepada siswa menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang. Pembelajaran yang bermakna bagi siswa adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Disisi lain, pembelajaran yang berpusat pada siswa mampu meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu teknik pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif adalah SQ3R. Berdasarkan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik SQ3R mampu meningkatkan prestasi belajar siswa secara luas. Muhaji, Suandi, & Putrayasa (2013) dalam penelitiannya membuktikan bahwa ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa antara yang diajar dengan metode SQ3R, teknik klose dan cara konvensional, Juliani (2012) menemukan bahwa metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Firmansyah, Zaenuri, dan Mulyono (2012) membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Efendi (2015) membuktikan bahwa teknik SQ3R mampu meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe SQ3R secara

(3)

umum dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam berbagai ranah tujuan pendidikan.

Pembelajaran kooperatif tipe SQ3R merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Francis Pleasant Robinson (Kasson, 2012) dengan menekankan pada aspek pemahaman terhadap teks/bacaan, melalui penugasan kepada siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama (Suyatno, 2009, Dalman, 2013). Penekanan model ini adalah pada keterampilan siswa dalam memahami sebuah bacan, sehingga dapat menguasai materi pelajaran dengan baik dan secara aktif. Penggunaan

metode pembelajaran kooperatif tipe SQ3R pada pembelajaran mata

pelajaran non bahasa telah banyak dilakukan penelitian. Artikel ini memaparkan metode pembelajaran SQ3R dalam pembelajaran IPS SMP.

2. Pembahasan

a. Pembelajaran IPS SMP

Manusia merupakan mahkluk individu dan sosial. Sebagai mahkluk sosial, manusia berinteraksi dengan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Keharmonisan kehidupan membutuhkan kesadaran anggota masyarakat dalam menjalankan peran masing-masing. Upaya penyadaran dilakukan sejak awal dengan memberikan bekal kepada siswa melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa Mata Pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Penekanan pembelajaran IPS adalah memahami isu-isu sosial sehingga siswa dapat mensikapi dinamika sosial yang ada agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat secara demokratis, bertanggungjawab dan mencintai perdamaian dalam kehidupan bersama.

Kedewasaan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari kemampuan dalam menerima diri sendiri, lingkungannya, dan berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

(4)

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Melalui pemahaman yang memadai, kesadaran tentang diri sendiri dan perannya dalam pembangunan masyarakat, warga negara dapat berperan dalam proses pembangunan bangsa dan negaranya. Kehidupan masyarakat sangat dinamis dan berkembang pesat. Pemahaman terhadap dinamika kehidupan masyarakat akan memberikan pemahaman komprehensif dalam memberikan peran dalam kehidupan. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menekankan bahwa Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

b. Metode SQ3R

Model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R adalah model pembelajaran yang menggunakan strategi membaca dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama (Suyatno, 2009). Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa dalam memperdalam konsep yang ada terkait dengan materi ajar kurang. Siswa sering lebih pasif dalam menguasai kompetensi tertentu. Model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R bertujuan agar pembaca aktif dalam menghadapi bacaan dan dapat menemukan ide pokok serta detail penting yang mendukung ide pokok tersebut (Soedarso, 2010). Melalui metode ini dimungkinkan pembaca dapat menangkap ide-ide lain yang tersirat pada bacaan.

Model pembelajaran kooperati tipe SQ3R terdiri atas tahapan Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) adalah lima tahap membaca, yang terdiri atas tahap-tahap mensurvei, mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali dan meninjau ulang

(5)

(Robinson dalam Tarigan, 2008; Soedarso, 2010). ASC-OSU (Academic Success Center, Oregon State University, 2013) menjelaskan bagaimana cara dan mengapa SQ3R dilakukan:

Tahapan Bagaimana Mengapa

Survey • Lihat bagian depan teks: judul, pratinjau, sub judul, visual (grafik, gambar), kata-kata tebal, ringkasan • Baca ringkasan jika

mungkin

• Pikirkan tentang latar belakang pengetahuan atau informasi terkait

• memberi gambaran besar

• membantu memutuskan apa yang penting

• menghubungkan informasi

dengan apa yang sudah di ketahui • mempersiapkan untuk membaca

Question • Hidupkan judul menjadi pertanyaan

• Tanyakan apa? siapa? kenapa? dan

bagaimana?

• membantu tetap fokus pada bacaan

• memberi Anda tujuan (mencari jawaban) dan menciptakan minat • praktik yang baik untuk membuat

pertanyaan terkait topik Read • Carilah jawaban atas

pertanyaan Anda • Membuat catatan di

pinggir

• Underline atau sorot konsep-konsep penting • Memecah bacaan

menjadi bagian • Ambil istirahat bila

diperlukan

• cara untuk mendapatkan informasi dari buku teks (!)

• persiapan yang baik untuk pembelajaran & diskusi • bagian penting dari persiapan

evaluasi

Recite • Katakan outloud dalam kata-kata Anda sendiri • Menulis ringkasan

paragraf atau bagian • Menulis catatan atau

kartu catatan untuk informasi

• Membuat peta pikiran atau graphic organizer dari ide-ide dan saling keterkaitan

• membantu menyimpan informasi setelah Anda membacanya • memeriksa tingkat pemahaman • cara untuk berinteraksi dengan

membaca dan tetap terjaga

Review • Lihat di bacaan atau catatan dan kuis sendiri pada informasi

• Membuat hubungan antara bacaan dan

• Ini membantu Anda menyimpan informasi minggu ke minggu • Ini membantu Anda

mempersiapkan diri untuk ujian, kertas dan tugas

(6)

catatan dari kelas • Tinjau ulang mingguan

dan menguji diri sendiri pada materi baru dan lama setiap minggu

c. Langkah Pembelajaran SQ3R

Pemahaman terhadap langkah-langkah pembelajaran sangat berperan terhadap keefektifan dan efisiensi model dalam mencapai tujuan. Langkah-langkah pembelajaran SQ3R tidak secara kaku dan berurutan melaksanakan tahap-tahapnya. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan teknik SQ3R sebagaimana terlihat pada gambar berikut :

Salah satu faktor penting dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran menggunakan sebuah model adalah tersedianya perangkat pembelajaran yang cukup, sehingga siswa memiliki kepastian terhadap langkah yang harus dilakukan. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe SQ3R dilakukan dengan menggunakan lembar kerja sebagai alat bantu. Lembar kerja dikembangkan dengan memperhatikan kaidah-kaidah kajian terhadap bacaan.

Langkah-langkah pembelajaran teknik SQ3R menurut Mawadah (2011); Gardner and Jewler (2000); Tarigan (2008); Soedarso (2010) adalah sebagai berikut: Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tajuk besar, tajuk-tajuk kecil, gambar-gambar ilustrasi, grafik, membaca pengantar, dan penutup atau simpulan di bagian-bagian akhir buku atau teks. Langkah survey, siswa mencatat hal-hal penting dalam bacaan. Secara umum apabila bacaan berupa buku, maka yang perlu dicatat adalah judul,

(7)

pengarang, tahun terbit, penerbit, kota penerbit, jumlah bab, judul bab dan sub bab pada masing-masing bab. Apabila bacaan berupa artikel dan/atau bentuk teks lainnya, maka yang perlu dilakukan adalah mencatat judul bila ada, mencatat sub judul, dan hal-hal penting yang berkaitan dengan artikel/teks dimaksud. Pada waktu membaca judul, adakah pesan yang tertangkap dari judul yang ada. Keuntungan tahap survey adalah mendorong pembaca merasakan materi secara umum, menemukan ide yang terkandung dalam teks.

Question (soal atau tanya) ialah langkah yang memerlukan pembaca dalam menyenaraikan satu inti permasalahan dalam teks, setelah mendapat teks tersebut berkaitan dengan informasi yang diperlukannya. Masalah-masalah tersebut menunjukkan keinginan pembaca tentang informasi yang ingin diperoleh dari bahan tersebut, yang kemudian menjadi panduan atau pedoman pada kegiatan membaca selanjutnya. Pembaca akan mencoba mencari jawaban atas persoalan-persoalan tersebut. Langkah question, yaitu langkah yang dilakukan siswa dengan mempertanyakan detil teks, dengan menggunakan kata tanya 5W1H, yaitu who, what, where, when, why, dan how. Kata tanya who atau siapa dapat diperjelas misalnya dengan membuat pertanyaan siapa tokoh-tokoh yang ada dalam teks tersebut? Apa peran tokoh pada teks? Apa isi bacaan dimaksud? Dimana saja peristiwa atau lokasi terkait dengan isi teks? Kapan kejadian peristiwa? Mengapa peristiwa dan/atau kejadian terjadi? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Dan bagaimana hal tersebut terjadi.

Read (baca) ialah membaca bahan atau teks tersebut secara aktif serta mencoba mendapatkan segala jawaban atas persoalan-persoalan yang disampaikan sebelumnya. Ketika membaca, seorang pembaca mungkin juga akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan tambahan, berdasarkan perkembangan pemahaman dan keinginannya selama membaca. Pembaca mungkin juga mempersoalkan pendapat atau informasi yang terdapat dalam buku atau teks tersebut. Langkah membaca merupakan langkah yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang sudah dibuat. Langkah ini juga sebagai bentuk memastikan apakah pertanyaan yang dibuat sudah mewakili dan

(8)

mencakup seluruh materi yang ada pada teks. Membaca juga untuk memperdalam materi, sehingga dapat ditemukan hal-hal yang belum lengkap yang ada pada teks. Kesadaran akan informasi yang kurang lengkap mendorong pembaca mencari informasi lebih lanjut yang relevan dengan materi pada teks. Langkah ini sekaligus merupakan penajaman pada langkah recite. Pada langkah recite dipastikan bahwa setiap kunci dari materi pelajaran dalam teks sudah ditemukan dan dipahami dengan baik.

Recite (mengungkapkan kembali) merupakan langkah keempat. Setelah selesai membaca, seorang pembaca mencoba mengingat kembali apa yang telah dibaca dan meneliti segala hal yang telah diperolehnya. Pemilihan informasi disesuaikan dengan yang dibutuhkannya. Pembaca juga boleh mencoba menjawab persoalan-persoalan yang dipaparkan sebelumnya tanpa merujuk kepada bahan yang telah dibaca.

Langkah terakhir dari model SQ3R adalah review, yaitu langkah yang dilakukan untuk melihat kembali materi yang terkandung dalam teks. Pada bagian ini pembaca akan membaca bagian-bagian buku atau teks tertentu yang dipilih untuk mendukung jawaban-jawaban atas persoalan-persoalan yang dibuatnya pada langkah ketiga. Pada bagian ini, pembaca juga memastikan tidak ada informasi yang terlewat. Membuat rangkuman atas bacaan, catatan pengembangan yang diperlukan sehingga dapat mengidentifikasi informasi relevan yang harus dicari kemudian. Pada tahap ini juga dilakukan pemetaan konsep dan materi. Pengorganisasian materi/topik dilakukan untuk memastikan bahwa terdapat relevansi dan keterkaitan antar materi.

d. Contoh Skenario Pembelajaran SQ3R IPS SMP

Materi : Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Nasional

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Kegiatan Pendahuluan Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti :

(9)

1. Siswa melakukan survey atas bacaan fungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan nasional;

2. Siswa mencatat struktur teks dengan mengisi Lembar Kerja Siswa berikut :

Bagian Uraian Makna dan informasi

terkait Judul Sub judul Grafik Tabel Gambar Bagan

Kalimat dicetak berbeda Bagian yang diberi tanda khusus

3. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan prinsip 5W1H untuk memperdalam pemahaman tentang fungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan nasional, dengan memperhatikan contoh berikut :

a. Apa saja fungsi sumber daya alam dalam kehidupan manusia? b. Apa hubungan gambar padi dengan kehidupan manusia? c. Dimana saja padi dapat tumbuh di bumi Indonesia?

d. Apa makanan pokok penduduk di daerah yang tidak dapat menghasilkan padi?

e. Kapan padi biasanya ditanam?

f. Mengapa padi butuh banyak air dalam pertumbuhannya? g. Bagaimana padi diolah menjadi makanan pokok?

4. Siswa membaca secara utuh teks, menjawab pertanyaan yang dibuat, membuat catatan konsep penting, mendiskusikan dengan teman apabila diperlukan.

5. Siswa berbagi pertanyaan dengan temannya, mendiskusikan dan menggali informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat.

6. Siswa membuat rangkuman dari teks yang dibaca.

7. Siswa membuat peta konsep atau grafik dan memberikan penjelasan antar konsep.

(10)

8. Siswa melakukan review bersama-sama dengan teman sekelas dan memastikan pemahaman terhadap materi pembelajaran.

9. Siswa menyiapkan kuiz sebagai bahan review berkala 10. Guru memberikan penguatan

e. Pemantauan dan Penilaian Pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R sangat tergantung dari ketersediaan bahan bacaan yang akan dieksplore siswa. Pemantauan ketersediaan bahan bacaan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran sangat menentukan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Pemantauan juga dilakukan untuk memastikan bahwa siswa melakukan aktivitas dalam setiap langkah pembelajaran secara aktif. Pemantauan juga untuk memastikan bahwa siswa melakukan proses pembelajaran dan tidak terjebak pada pencapaian hasil semata. Ketaatan terhadap langkah pembelajaran sangat menentukan pencapaian kompetensi.

Pengamatan terhadap proses sekaligus digunakan untuk melakukan penilaian proses. Siswa dipastikan mendapatkan umpan balik terhadap apa yang sudah dilakukannya, dan segera melakukan penyesuaian langkah berikutnya agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan standar kegiatan yang dilakukan siswa menjadi bagian penting dalam memantau proses pembelajaran agar siswa tidak terlalu banyak melakukan improvisasi terhadap proses pembelajaran.

Penilaian dan evaluasi pembelajaran dilakukan dalam penilaian proses dan hasil. Penilaian juga untuk memastikan mendapat informasi pencapaian kompetensi secara individu dan kelompok. Penilaian proses dilakukan pada setiap langkah pembelajaran SQ3R.

(11)

3. Simpulan dan Saran

a. Simpulan

1. Pembelajaran kooperatif tipe SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan meningkatkan keaktifan siswa;

2. Keefektifan dan keefisienan penggunaan teknik SQ3R memerlukan dukungan sumber belajar yang memadai, sehingga siswa dapat melakukan eksplorasi terhadap materi pembelajaran;

3. Pemantauan dalam proses pembelajaran perlu dilakukan secara ketat, sehingga setiap langkah dilakukan siswa dengan maksimal.

b. Saran

1. Perlu pengembangan penggunaan teknik SQ3R untuk mata pelajaran lain;

2. Guru menggunakan teknik SQ3R untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam membaca pemahaman;

3. Sebelum menggunakan teknik SQ3R perlu dilakukan analisis materi secara mendalam agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

(12)

Daftar Pustaka

ASC-OSU. (2013). SQ3R Reading Strategy. Retrieved April 01, 2015, from

Academic Success Center:

http://success.oregonstate.edu/files/LearningCorner/Tools/sq3r.pdf Dalman (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Efendi, I. (2015). Peningkatan keterampilan membaca intensif siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Panarukan Kabupaten Situbondo dengan teknik SQ3R tahun pelajaran 2013/2014. NOSI Volume 2, Nomor 9 , 164-171.

Firmansyah, D. T., Zaenuri, & Mulyono. (2012). Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII. Unnes Journal of Mathematics Education UJME 1 (2) (2012) , file:///C:/Users/Windows/Downloads/1095-3423-2-PB.pdf.

Gardner, J., & Jewler, J. (2000). Your college experience: Strategies for success. Belmont, CA: Wadsworth Publishing Company.

Juliani, F. (2012). Pembelajaran membaca pemahaman wacana dengan menggunakan teknik SQ3R. publikasi stkipsiliwangi , http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/Filma-Juliani-08210149.pdf. Kasson, S. C. (2012). Which Study Method Works Best? A Comparison of SOAR and SQ3R for Text Learning. Open Access Theses and Dissertations from the College of Education and Human Sciences. Paper 165.: http://digitalcommons.unl.edu/cehsdiss/165.

Mawadah, A. H. (2011). Panduan Pendidik: Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Multazam Mulia Utama.

Muhaji, Suandi, N., & Putrayasa, I. B. (2013). Pengaruh penerapan metode SQ3R dan teknik klose terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Volume 2 , 1 - 8.

Soedarso. (2010). Speed reading: sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suyatno. (2009). Menjelajah pembelajaran inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Jika volume yang akan dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri ( untuk barang –

Sewa-menyewa tenaga manusia merupakan salah satu bagian dari hukum mu’amalah. Sebagai contoh, sewa tenaga buruh tani di Dusun Trimoharjo Kampung Bumiharjo Kecamatan Buay

Sunshine Becomes You adalah sebuah film romantis Indonesia tahun 2015 yang disutradrai oleh Rocky Soraya yang berdasarkan pada novel dengan judul yang sama Sunshine

Dari beberapa tema dan penelitian yang dibahas di atas berbeda dengan tema yang penulis angkat, yaitu “Bimbingan Rohani Terhadap Kondisi Mental Pasien (studi

TEMPAT KERJA SDM BAHAN PERALATAN PROSES PRODUKSI CARA KERJA SIFAT PEKERJAAN LINGKUNGAN KERJA FAKTOR PENYEBAB AMAN SEHAT ANALISIS MGT Prod’s KECELAKAAN

Algoritma K-means dalam proses clustering pada data pendapatan, belanja tidak langsung serta belanja langsung digunakan untuk pembentukan nilai clustering dan

Menurut Adian husaini dan Abdurrahman Al-Baghdadi dalam bukunya Hermenutika dan Tafsir al-Qur’an mengatakan bahwa “penggunaan hermeneutika sebagai satu

Teknik analisis korelasi ganda digunakan untuk menentukan besarnya hubungan dan kontribusi dari dua variabel atau lebih secara simultan atau bersama-sama dengan