• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN DAIRI. Sumatera Utara ( Hektar). Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Laut propinsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN DAIRI. Sumatera Utara ( Hektar). Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Laut propinsi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM KABUPATEN DAIRI

3.1 Letak dan Keadaan Alam

Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari luas provinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar). Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Laut propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang terletak antara 98°00’-98°30’ dan 2°15’-3°00’ LU. Kabupaten Dairi yang terletak di sebelah Barat laut Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan :

• Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (provinsi NAD) dan Kabupaten Tanah Karo

• Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir • Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat

• Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan ( Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ). Sebagian besar tanahnya didapati bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700-1.250 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-pungga terletak pada ketinggian antara 400-1.360 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Kerajaan dan Kecamatan Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-1.660 meter di atas permukaan laut.

Di Kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan dipergunakan untuk irigasi teknis, di mana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum. Adapun sungai terbesar dan terpanjang di Dairi antara lain adalah :

(2)

1. Lae Renun terbentang dari Kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara.

2. Lae Mbilulus terbentang di Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Tanah Pinem serta bermuara di Lae Renun.

3. Lae Sinendang terbentang di Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun.

4. Lae Simbelin terbentang di Kecamatan Sidikalang menuju perbatasan Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-pungga mengalir ke Provinsi Aceh.

Dari empat sungai sungai di atas, Lae Mbilulus merupakan sungai yang masih dimanfaatkan oleh warga setempat untuk aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci piring, mengambil air untuk persiapan air di rumah masing-masing bagi warga yang tidak memiliki sumur bor. Lae Mbilulus itu dapat dipergunakan masyarakat karena permukaannya lebar dan tidak dalam. Sedangkan Lae Renun, Lae Sinendang dan Lae Simbelin kecenderungannya tidak dapat dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari karena arus airnya kencang, airnya kotor dan dalam.

3.2 Kependudukan

Keanekaragaman penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku etnis, diantaranya suku Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, Jawa, Minangkabau, dan WNI keturunan Tionghoa. Keseluruhannya menyebar tidak merata di 12 kecamatan definitif, sampai ke daerah pegunungan dan hidup dari pertanian. Penduduk asli Dairi adalah Suku Pakpak, yang pada umumnya mendiami daerah pedalaman.

(3)

Kabupaten Dairi pada tahun 2007 melakukan pemekaran terhadap desa/kelurahannya. Pemekaran desa/kelurahan dan kecamatan pada prinsipnya bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan.

Penduduk Kabupaten Dairi akhir Juni 2009 berjumlah 273.851 jiwa dengan ratio jenis kelamin sebesar 99,43%. Jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Dairi tahun 2009 sebanyak 169 buah dengan luas wilayah 1.927,82 km² dan kepadatan penduduk 142 (Jiwa/km²), membuat tingkat kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang (669 jiwa/km²) dan Kecamatan Siempat Nempu (320 jiwa/km²). Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Tanah Pinem (46 jiwa/km²). Secara rinci daftar Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi dapat di lihat dalam tabel berikut.

(4)

Tabel : 3.1

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

No. Kecamatan Desa/

Kelurahan Luas (Km²) Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) 1. Sidikalang 11 70,69 47272 669 2. Sitinjo 4 39,48 10813 274 3. Berampu 5 39,45 7886 200 4. Parbuluan 11 235,40 19672 84 5. Sumbul 19 192,58 38700 201 6. Silahisabungan 5 75,62 4618 61 7. Silima Pungga-pungga 16 83,40 13789 165 8. Lae Parira 9 61,00 14458 237 9. Siempat Nempu 13 59,35 19460 328

10. Siempat Nempu Hulu 12 93,93 18787 200

11. Siempat Nempu Hillir 10 105,12 11336 108

12. Tigalingga 14 197,00 22290 113

13. Gunung Sitember 8 77,00 9381 122

14. Pegagan Hilir 13 158,40 15138 96

15. Tanah Pinem 19 439,40 20251 46

Jumlah 169 1927,82 273851 142

Sumber : Badan Pusat statistik Kabupaten dairi Kabupaten Dairi Dalam Angka (2010:56)

3.3 Perekonomian daerah 3.3.1 Pertanian

Berdasarkan keadaan alam dan tofografi Kabupaten Dairi maka sektor pertanian merupakan potensi terbesar mendukung perekonomian masyarakat. Hal ini didukung oleh keadaan tanah yang sangat subur. Hasil pertanian yang sangat terkenal dari Sidikalang adalah kopi. Hampir semua orang di Indonesia dan di Sumatera Utara pada khususnya sudah mengenal Bubuk Kopi Sidikalang. Kopi Sidikalang terkenal karena rasanya yang khas. Masih banyak hasil pertanian lain yang dihasilkan di daerah ini. Seperti padi, gambir, kemiri, buah-buahan, dan

(5)

lainnya. Tetapi yang paling tenar tetaplah kopi. Jenis kopi yang dapat tumbuh dengan baik sesuai iklim di daerah ini ada 2 (dua) varietas yaitu kopi Arabica dan kopi Robusta.

Berdasarkan hasil penelitian (survey kesesuaian lahan), Tim Pusat Penelitian Perkebunan Medan, bahwa Kecamatan Salak merupakan lahan yang sangat cocok untuk ditanami komoditi teh, kopi, dan coklat. Lahan yang masih kosong dan tersedia untuk perkebunan tersebut seluas 10.000 Ha.

3.3.2 Peternakan dan Perikanan

Sektor peternakan dan perikanan juga memiliki potensi yang relative besar untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari populasi ternak besar dan kecil yang ada, yaitu seperti peternakan kerbau sebanyak 12.026 ekor, sapi/lembu 2.516 ekor dan ternak kuda sebanyak 99 ekor. Populasi ternak kecil , yaitu babi sebanyak 84.296 ekor, kambing 10.347 ekor, itik 15.288 ekor,dan ayam 850.623 ekor. Lahan untuk pengembalaan ternak relatif luas serta didukung pula oleh kesesuaian iklim dan lahan untuk penyediaan rumput sebagai makanan ternak.

Sektor perikanan yaitu budi daya ikan seluas 618 Hektar dan penangkapan ikan diperairan yaitu sungai 234,5 Hektar, Danau 500 Hektar, Bendungan 14,1 Hektar dan genangan air 60 Hektar.

3.3.3 Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi untuk penggunaannya.

Pada tahun 2009 di Kabupaten Dairi terdapat 427 unit perusahaan Industri kecil. Banyaknya usaha industri yang dimaksud adalah yang bergerak di sektor industri pengolahan. Berdasarkan banyaknya perusahaan industi kecil maka Kecamatan Sidikalang menempati posisi

(6)

pertama sebanyak 142 unit, di mana jumlah ini mencapai 33,26 % dari keseluruhan jumlah perusahaan industri kecil yang ada di Kabupaten Dairi.

Usaha industri menurut jenis kegiatan, misalnya pembuatan kerajinan tangan, tukang jahit, tukang mas, gilingan kopi, bengkel mobil, bengkel sepeda motor, bengkel sepeda, perusahaan bulu ayam, pembuatan tahu, tukang tilam, reparasi radio dan tukang gigi masih terkonsentrasi di Kecamatan Sidikalang.

Industri memiliki peran dalam kegiatan pariwisata, yaitu industri kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan tersebut seperti kaos, topi, syal, hiasan dinding dan aksesoris-aksesoris lain yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Tetapi biasanya para pelaku industri membeli kaos, topi dan syal masih dalam bentuk polos dan kemudian akan dicetak nama dan gambar sesuai dengan objek wisata tersebut. Sedangkan hiasan dinding dan aksesoris-aksesoris lainnya dapat diukir nama sesuai dengan selera pembeli.

3.3.4 Sektor Pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu sektor pemacu pertumbuhan ekonomi Dairi di masa mendatang. Oleh sebab itu, sektor ini akan mendapat prioritas dalam rencana pembangunan. Kabupaten Dairi memiliki potensi yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Sumatera Utara bila mendapat perhatian yang serius, baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

Terlebih lagi aset wisata budayanya yang menarik dan tidak dimiliki daerah lain, seperi “Pesta Njuah-njuah” yang sangat mendapat perhatian dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Dairi juga memiliki keindahan alam dengan berbagai panorama yang indah, antara lain : Danau Sicike-cike, Pantai Silalahi, Leter S, Lae Une, dan lain sebagainya. Di samping wisata budaya dan alamnya, Kabupaten Dairi juga memiliki Wisata Rohani yang tidak kalah

(7)

menarik dengan daerah wisata lainnya, yaitu Taman Wisata Iman. Pembangunan objek wisata merupakan salah satu terobosan untuk memanfaatkan alam dengan spesifikasi yang baru karena akan mendongkrak Peningkatan Asli Daerah Kabupaten Dairi.

3.3.5 Kebudayaan

Nilai potensi budaya pada pengembangan pariwisata di Kabupaten Dairi cukup besar dan tinggi, misalnya peninggalan sejarah berupa warisan budaya seperti situs-situs/tugu sangat banyak dijumpai di desa-desa seperti : Mejan, Batu Tettal, Mummi dan lain-lain. Seni tari terdapat di daerah ini, seperti tari khas suku Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun dan lain-lain beraneka ragam bentuk gerakannya yang didukung dan digerakkan musik tradisional.

Pagelaran budaya dan kesenian dari daerah ini pernah ditampilkan pada acara penutupan Penang Fair pada 28 Oktober s/d Nopember 1994 di Penang Malaysia. Jenis-jenis tarian yang dipgelarkan antara lain : Tatak Motik Kopi (Tarian Memetik Kopi); Tatak Manabi (Tarian Menyabit Renggisa); Tatak Renggisa (Tarian Burung Renggisa); Tatak Tintoa Serser (Tarian Mengirik Padi); Tatak Garo-garo (Taria Burung Garo-garo); Tor-tor Si Raja Doli (Tarian daerah Tapanuli Utara); Tor-tor Sitalasari (Tarian Daerah Simalungun); dan Tarian Siterang Bulan (Tarian daerah Karo ).

3.4 Sarana

Pembangunan yang telah dilakukan di daerah ini menyebabkan semakin lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang langkah laju kehidupan masyarakat Kabupaten Dairi. Adapun sarana dan prasarana yang sudah tersedia, antara lain :

(8)

3.4.1 Pendidikan

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mendukung proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disegala bidang kehidupan masyarakat. Upaya peningkatan kecerdasan dan keterampilan penduduk melalui proses pendidikan akan sangat tergantung pula kepada fasilitas dan sarana pendidikan yang tersedia. Di samping itu, proses ini juga dipengaruhi oleh peningkatan kualitas guru/pengajar di lembaga-lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Informasi berikut akan menyajikan keadaan pendidikan di Kabupaten Dairi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas.

Keseluruhan jumlah murid di Kabupaten Dairi berdasarkan Lembaga dan Kecamatan terdapat 45.435 murid SD dan 18.919 murid SLTP. Kabupaten Dairi juga mempunyai 40 sekolah SMU (termasuk SMU Filial dan Madrasah Aliyah) terdapat 14.507 murid dan 981 orang guru. Dari sebanyak 14.507 orang murid SMU, 4.808 diantaranya mengecap pendidikan di Sekolah Menengah Keguruan.

Tabel : 3.2

Jumlah Murid SD, SLTP, dan SLTA Negeri/Swasta menurut Lembaga dan Kecamatan

No. Kecamatan SD SLTP SLTA

1. Sidikalang 7.726 4.429 2.576 2. Sitinjo 1.346 356 9 3. Berampu 1.316 446 - 4. Parbuluan 4.246 1.663 488 5. Sumbul 6.910 2.724 1.377 6. Silahisabungan 863 384 207 7. Silima Pungga-pungga 2.061 818 694 8. Lae Parira 2.225 920 432 9. Siempat Nempu 3.177 1.405 388

10. Siempat Nempu Hulu 2.724 939 271

11. Siempat Nempu Hillir 1.904 809 224

12. Tigalingga 3.717 1.738 896

13. Gunung Sitember 1.512 353 -

14. Pegagan Hilir 2.572 1.135 615

15. Tanah Pinem 3.136 800 230

(9)

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi BPS Kabuaten Dairi Dalam Angka (2010:93)

Pendidikan memiliki peran dalam kegiatan pariwisata karena pariwisata merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Selain itu, kegiatan wisata juga kerap dilakukan para siswa. Kegiatan wisata tersebut seperti retreat, jalan salib (Via Dolorosa), manasik haji yang merupakan beberapa kegiatan wisata rohani.

3.4.2 Rumah Ibadah

Pembangunan sarana rumah ibadah, baik oleh Pemda Dairi maupun oleh swadaya masyarakat adalah hal yang diwujudkan secara nyata. Hal tersebut dapat dilihat dengan berdirinya beberapa rumah ibadah di seluruh kecamatan seperti : Mesjid, Mushalla, Gereja, dan Vihara. Adapun persentase penduduk menurut agama di Kabupaten Dairi tahun 2010 dapat diperinci sebagai berikut: Islam : 20,28 % (55.537 Jiwa); Protestan : 64,29 % (176.058 Jiwa); Katolik : 15,07 % (41.269 Jiwa); Budha : 0,24 % (657 jiwa); dan Hindu : 0,12 % (329 Jiwa).

Agama memiliki peran dalam kegiatan pariwisata. Karena faktor keagamaan juga merupakan salah satu alasan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata, yaitu wisata rohani. Wisata rohani bertujuan untuk kegiatan keagamaan seperti umroh, naik haji, misa dan upacara keagamaan lainnya.

3.4.3 Kesehatan

Salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran pembangunan kesehatan adalah tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan yang memadai. Di samping itu, perlu diperhatikan peningkatan pelayanan kesehatan oleh petugas kesehatan atau tenaga medis yang sudah ada.

(10)

Ada tiga kecamatan yang mempunyai rata penduduk bertenaga medis di atas rata-rata Kabupaten Dairi yakni sebesar 262.384.431 orang di Kecamatan Sidikalang, Silima Pungga-pungga, dan Berampu. Sedangkan 12 kecamatan lainnya di bawah rata-rata Kabupaten Dairi. Secara rinci jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi dapat di lihat dalam tabel berikut.

(11)

Tabel : 3.3

Banyaknya Fasilitas Kesehatan menutrut Kecamatan

No. Kecamatan RSU Puskesmas pustu Dokter Bidan

1. Sidikalang 2 2 8 24 5 2. Sitinjo - 1 2 1 2 3. Berampu - 1 4 - 1 4. Parbuluan - 1 5 - 12 5. Sumbul - 2 15 1 15 6. Silahisabungan - 1 2 - 3 7. Silima Pungga-pungga - 2 12 1 13 8. Lae Parira - 1 8 - 3 9. Siempat Nempu - 1 10 - 7

10. Siempat Nempu Hulu - 1 11 - 5

11. Siempat Nempu Hillir - 1 8 - 7

12. Tigalingga - 1 11 1 12 13. Gunung Sitember - 1 6 - 4 14. Pegagan Hilir - 1 8 - 10 15. Tanah Pinem - 1 10 1 17 Jumlah 2 18 120 29 137 Tabel : Lanjutan

No. Kecamatan Toko obat berizin Posyandu Apotik BKIA

1. Sidikalang 16 58 5 7 2. Sitinjo 1 6 - - 3. Berampu - 15 - 3 4. Parbuluan 4 26 - 2 5. Sumbul 7 67 - - 6. Silahisabungan 2 9 - - 7. Silima Pungga-pungga 2 37 - 1 8. Lae Parira - 32 - 1 9. Siempat Nempu 1 40 - 3

10. Siempat Nempu Hulu - 59 - -

11. Siempat Nempu Hillir 1 30 - -

12. Tigalingga 5 40 1 3

13. Gunung Sitember - 18 - 4

14. Pegagan Hilir 3 30 - -

15. Tanah Pinem 3 26 - 4

Jumlah 45 493 6 28

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi

(12)

Fasilitas kesehatan memiliki peran dalam kegiatan pariwisata. Karena faktor kebutuhan kesehatan juga merupakan salah satu alasan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.Selain faktor kebutuhan kesehatan, fasilitas kesehatan yang memadai akan menambah kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata.

3.5 Prasarana

3.5.1 Transportasi dan jalan

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Dairi sudah cukup memadai dan telah mencapai ke desa-desa. Untuk daerah objek wisata, jalan menuju ke lokasi tersebut sudah beraspal, namun ada beberapa objek wisata yang masih memerlukan pembangunan jalan ke lokasi objek wisata tersebut.

Kabupaten Dairi dapat dicapai melalui jalan darat dengan menempuh beberapa rute, antara lain : Medan – Berastagi – Merek - Lae Pondom – Sidikalang; Medan – Berastagi – Kabanjahe – Kuta Buluh – Tiga Lingga – Sidikalang; Pematangsiantar – Merek – Lae Pondom – Sidikalang; Pangururan – Tele – Sidikalang, Subulsalam (Aceh Selatan) – Sukaramai – Sidikalang; dan Kotacane (Aceh Tenggara) – Kutabuluh – Tiga Lingga – Sidikalang. Secara rinci daftar nama dan alamat perusahaan bis umum yang melayani trayek antar kota (dalam satu provinsi) di Kabupaten Dairi dapat dilihat dalam tabel berikut.

(13)

Tabel : 3.4

Daftar nama dan Alamat Perusahaan Bis Umum yang melayani Trayek Antar Kota (dalam satu provinsi) di Kabupaten Dairi

No. Nama perusahaan Alamat perusahaan Plafon/ unit

Operasional /unit

1. Fa. Pas Jl.Boang Sidikalang 50 21

2. Po. Sitra Jl.jend.A.Yani Sidikalang 215 190 3. Cv. Milja Jl.jend.A.Yani Sidikalang 30 21 4. Po.Terang Raya Jl.SM.Raja Tigalingga 181 173 5. Po. Sempurna Jl.SM.Raja Sidikalang 50 50 6. Po. Koko Jl.Tigalingga Sidikalang 125 50 7. Po. Sinar Baru Jl. Ujung Sidikalang 55 10 8. Po.Dairi Bersama Jl.SM.Raja Sidikalang 50 14 9. Po. Dairi Indah Jl. Ujung Sidikalang 25 4 10. Pas Jaya Jl. Ujung Sidikalang 100 40

11. Po. Sampri Jl. Gereja - -

12. Po. Datra Jl. Merdeka - -

13. Cv. Btn Jl. Merdeka Sidikalang - -

14. Cv. Sepadan Jl.SM.Raja Sidikalang - - 15. Po. Sitra Jl. Trikora Sidikalang - -

16. Po. Ckb Jl. Pakpak Sidikalang 50 30

17. Po.Pas Transport Jl.SM.Raja Sidikalang - - 18. Cv. Himpak Jl.SM.Raja Sidikalang 24 10 19. Po.Karya Agung Jl. Pakpak Sidikalang - - 20. Po. Sempurna Jl.Tigalingga Sidikalang - - 21. Po.Borneo Jl.SM.Raja Sidikalang 20 8 22. Po.Ms.Sebayang Jl. Pakpak Sidikalang - -

23. Cv. Rmk Jl. Trikora Sidikalang - -

24. Po. Psn Jl.Sekolah Sidikalang - -

25. Po.Cinta Karya Jl. Kebaktian 20 16

Jumlah 995 637

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi BPS Kabuaten Dairi Dalam Angka (2010:280)

Kondisi jalan menuju Sidikalang belum seluruhnya mulus seperti diharapkan masyarakat. Jalan menuju Sidikalang tersebut sudah beraspal, namun sejumlah ruas jalan menuju Kota Sidikakang masih banyak terlihat rusak berat. Kerusakan jalan itu seperti lubang-lubang besar, bahkan beberapa ruas jalan tidak terlihat lagi aspalnya. Sehingga menimbulkan debu ketika

(14)

kendaraan melintas di kawasan itu. Jika hujan turun, genangan air di ruas badan jalan yang rusak dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Menurut pendapat penulis rusaknya jalan diakibatkan beberapa faktor seperti cuaca dan muatan truk yang melebihi kapasitas. Terbukti, truk yang bermuatan lebih kapasitas mengakibatkan beberapa titik jalan Sidikalang menuju Medan rusak parah dan rawan longsor. Sementara jalan Sidikalang-Medan tersebut dipergunakan beberapa kabupaten seperti, Dairi, Pakpak Barat, Humbanghas, Samosir, Tobasa, Taput dan Aceh.

3.6 Potensi Pariwisata yang ada di Kabupen Dairi

Sejumlah daerah yang memiliki Potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut :

1. Pantai Silalahi

Lokasi : Desa Silalahi I,II dan Paropo, Kecamatan Sumbul Jarak : 48 km dari Kota Sidikalang

Potensi : Terdapat pemandangan indah, ideal untuk memancing, olah raga air, perkemahan dan rekreasi. Juga terdapat beberapa fasilitas wisata berupa kios, penginapan dan juga terkenal dengan penenun ulos, dan terletak di Pantai Danau Toba,

2. Lae Pondom

Lokasi : Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul Jarak : 31 km dari Sidikalang

(15)

Potensi : Panorama yang indah memandang ke Danau Toba dan Desa Silalahi.juga terdapat tumbuhan anggrek dan jenis binatang liar yang perlu dilindungi. Sebagai tempat rekreasi, tempat perkemahan, dan basecamp PLTA Renun.

3. Puncak Sidiangkat

Lokasi : Desa Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang Jarak : 8 km dari Sidikalang

Potensi : Panorama yang indah, taman bunga dan serta tempat untuk memandang ke arah Aceh Selatan dapat melihat Lautan Hindia pada sore hari dan juga memiliki gua yang mempunyai legenda yang menarik untuk diketahui.

4. Lae Pandaroh

Lokasi : Desa Sitinjo, Kecamatan Sidikalang Jarak : 11 km dari Sidikalang

Potensi : Air terjun

5. Taman Wisata Iman

Lokasi : Desa Sitinjo, Kecamatan Sidikalang Jarak : 10 km dari Sidikalang

Potensi : Tempat wisata rohani, menikmati pemandangan alam yang sangat indah sebagai latar belakang dan luas arealnya 3 Ha.

(16)

Lokasi : Desa Sitinjo, Kecamatan Sidikalang Jarak : 21 km dari Sidikalang

Potensi : Tiga buah danau di puncak bukit yang dikelilingi oleh hutan. Terdapat 7 ekor binatang langka yang mempunyai sejarah yang cukup menarik, sangat cocok untuk pengembangan objek wisata dengan luas areal 575 Ha.

7. Lae Une

Lokasi : Desa Kecupak, Kecamatan Salak Jarak : 36 km dari Sidikalang

Potensi : Air terjun tingginya ±50 m dan memiliki pemandangn yang indah, fasilitas wisata yang sederhana dan memerlukan penataan.

8. Kandet Liang

Lokasi : Desa Bukit Lau Kersik, Kecamatan Tiga Lingga Jarak : 38 km dari Sidikalang

Potensi : Gua yang sangat dalam, fasilitas wisata belum ada, dan masih memerlukan penelitian.

9. Parongil Julu

Lokasi : Desa Silimakuta, Kecamatan Kerajaan Jarak : 29 km dari Sidikalang

Potensi : Terdapat Air terjun 7 tingkat yang merupakan karakter alam yang potensial untuk di jadikan objek wisata.

10. Sikabeng-kabeng

(17)

Jarak : 20 km dari Sidikalang

Potensi : Peninggalan rumah adat Pakpak

11. Tor Nauli

Lokasi : Desa Lae Markelang Jarak : 32 km dari Sidikalang

Potensi : Pemandangan perkebunan kopi dan persawahan rakyat yang luas. Cocok untuk tempat rekreasi karena di latar belakangi oleh panorama yang indah, dan perlu adanya fasilitas.

12. Liang Tojok

Lokasi : Desa Siempat Rube II Jarak : 36 km dari Sidikalang

Potensi : Air terjun dan gua batu merupakan karakteristik dari kejadian alam. Daerah ini merupakan objek wisata alam yang memiliki potensi yang perlu dikembangkan.

13. Liang Karing

Lokasi : Desa Pardomuan, Kecamatan Kerajaan Jarak : 800 m dari jalan raya

Potensi : Liang artinya fua, Karing adalah nama seorang tokoh dari batang hari. Pada zaman dahulu disebut Datu Ballen (dukun yang termasyur) yang memelihara seekor harimau, seekor beruang, dan seekor ular besar sebagai teman dan pembantunya sehari-hari.

(18)

BAB IV

POTENSI TAMAN WISATA IMAN SIDIKALANG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN DAIRI

4.1 Sejarah Berdirinya Taman Wisata Iman

Ide pembangunan Taman Wisata Iman ini bermula dari awal tahun 2001. Awalnya Bupati Dairi, DR.MP Tumanggor pulang dari Medan dan singgah di kawasan itu, dan menyempatkan diri untuk berdoa di sebuah tempat yang paling tinggi di perbukitan itu. Dalam doanya disebutkan, “ ya Tuhan! begitu indah Engkau ciptakan alam di Kabupaten Dairi ini”.

Sepulang dari kawasan itu, MP Tumanggor yang sudah banyak menjalani berbagai daerah terutama tempat-tempat wisata mencoba menawarkan ide kepada tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama serta warga setempat. Usulan itu berlanjut dengan pembahasan-pembahasan dan terakhir diwujudkan dalam sebuah visualisasi.

Bupati Dairi kemudian merancang sebuah kawasan, yang di dalamnya terdapat beberapa fasilitas ibadah yang mengakomodir semua pemeluk agama di kabupaten tersebut. Untuk mewujudkan gagasan itu, lalu Bupati mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk berdialog guna merealisasikan rencana ini. Pertemuan tersebut didapat kesepakatan mengenai lokasi pembangunan Taman Wisata Iman Dairi yaitu di Perbukitan Sitinjo, Kecamatan Sitinjo. Lokasi yang ditutupi oleh hutan dan pepohonan pinus, sangat bagus untuk dijadikan sebagai kawasan religius sekaligus tempat berwisata.

Kawasan Taman Wisata Iman berada pada lahan seluas 13 hektar. Pemda setempat, membangun beberapa tempat ibadah, Gereja, Masjid, Vihara, Kuil, arena bermain dan fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan proyek dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun, mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2003. Tahap awal pembangunan selanjutnya, pembangunan melengkapi beberapa fasilitas pendukung. Pemda setempat melakukan pembangunan secara

(19)

bertahap agar Taman Wisata Iman Dairi betul-betul menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah sambil berwisata. Selain untuk mendatangkan wisatawan dari daerah di Sumatera Utara dan daerah di luar provinsi. Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi menargetkan kawasan ini menjadi kawasan wisata iman bagi wisatawan mancanegara.

4.2 Gambaran umum Mengenai Taman Wisata Iman

Taman Wisata Iman yang dibangun pada tahun 2001 ini berada di perbukitan Sitinjo, 10 km sebelum Kota Sidikalang. Eksotik, menawan, dan penuh nuansa religius, itulah kata yang pantas untuk mengungkapkan panorama yang terdapat di Taman Wisata Iman Dairi.

Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna. Bukit yang semula tertutup hutan, diimbangi dengan bangunan-bangunan ibadah dan beberapa miniatur sebagai daya tarik. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama.

Pada pintu masuk, para wisatawan disambut oleh patung Sang Budha dan sebuah candi yang dipergunakan untuk tempat beribadah umat Budha. Vihara Saddhavadana menjadi nama candi yang dirancang mengikuti desain seperti bangunan Candi Borobudur yang terdapat di Jawa Tengah. Patung Budha tersebut dibuat dengan posisi bermeditasi sembari duduk bersila, dengan posisi telapak tangan kanan menghadap ke depan seperti sedang melakukan salam hormat, sementara posisi tangan kiri menopang sikunya dari bawah.

Sekitar 100 meter dari lokasi Vihara Saddhavadana dan patung Budha, terdapat Gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun di atas perbukitan yang di depannya (lembah) terpampang pemandangan alam yang menawan. Persis di samping Gereja, dibangun beberapa replika salib besar yang dipasang

(20)

secara berjejer. Sebagian dari replika salib, beberapa diantaranya menceritakan proses perjalanan penyaliban terhadap Yesus guna membebaskan manusia dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Kitab Suci Agama Kristen.

Di lokasi yang sama, dibangun sebuah patung Abraham ketika sedang menyerahkan kurban kepada Tuhan. Di samping patung Abraham, terdapat pula sebuah patung Nabi Musa. Patung tersebut menggambarkan tentang perjalanan Nabi Musa yang bersiap-siap menerima sepuluh perintah sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab. Patung tersebut sengaja dibangun tidak jauh dari relief Salib, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan kepada wisatawan terhadap kisah perjalanan sang pembawa ajaran agama tersebut.

Berjalan sekitar 200 meter dari lokasi patung Abraham dan Musa, terdapat Gua Bunda Maria yang disimbolkan sebagai wanita suci bagi Kristen Khatolik. Di dalam gua tersebut terdapat patung Bunda Maria yang berparas cantik dengan posisi berdiri menggunakan pakaian jubah berwarna putih dipadu dengan biru muda. Gua dengan ukuran kecil tersebut persis di lereng perbukitan dengan pintu manghadap ke lembah. Sementara komposisi bangunan menggunakan batu dan semen yang dibentuk persis menyerupai gua yang ada di alam bebas.

Setelah melewati Gua Bunda Maria, para wisatawan akan disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti rancangan bangunan kuno menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama bangunan menaranya.

Sementara pada bagian dalam taman, terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam di dalam taman. Kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama umat Islam dapat mengenal simbol agama sembari berwisata. Tidak

(21)

jauh dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah.

Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi.

4.3 Potensi Taman Wisata Iman Sidikalang dalam memaksimalkan jumlah pengunjung

Taman Wisata Iman ini ramai dikunjungi pada hari Sabtu, Minggu dan pada hari libur. Sebagian besar pengunjung adalah wisatawan lokal. Para pengunjung biasanya datang secara berombongan. Rombongan itu terdiri dari rombongan anak sekolah, rombongan mahasiswa, rombongan karyawan dan rombongan keluarga. Namun tak sedikit juga pengunjung yang datang secara perorangan. Secara rinci jumlah pengunjung di Taman Wisata Iman dalam dua tahun kebelakang dapat di lihat dalam tabel 3.5 berikut.

(22)

Tabel : 3.5

Jumlah pengunjung di Taman Wisata Iman Sidikalang

No. Bulan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

1. Januari 38.803 32.733 23.160 2. Februari 9.625 7.082 28.313 3. Maret 9.711 912 30.131 4. April 11.872 7.307 - 5. Mei 15.428 9.650 - 6. Juni 10.754 5.375 - 7. Juli 17.071 7.930 - 8. Agustus 9.076 8.414 - 9. September 10.382 9.237 - 10. Oktober 10.050 3.042 - 11. November 4.692 2.808 - 12. Desember 5.240 6.620 - Jumlah 153.604 101.110 -

Keterangan 150 orang pengunjung dari manca negara.

200 orang pengunjung dari manca negara. Pengunjung Maret 2011 pada minggu I Sumber : dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Dairi

Jumlah pengunjung pada tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 52.494 orang. Pembahasan dalam jumlah pengunjung yang menurun besar kemungkinan disebabkan oleh wisatawan merasa kecewa. Wisatawan yang kecewa berarti belum merasa puas dan belum dapat merasa senang dalam perjalanannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sikap pengunjung yang kecewa terhadap fasilitas dan akses menuju Taman Wisata Iman.

Kondisi jalan belum seluruhnya mulus seperti diharapkan masyarakat. Ruas badan jalan tersebut rusak berat atau berlubang-lubang besar bercampur lumpur, sehingga mengakibatkan waktu tempuh bertambah menjadi dua kali lipat. Seperti yang diketahui, bahwa biasanya waktu tempuh Medan-Sidikalang dengan jarak 152 Km adalah selama 3 jam, tetapi karena kerusakan jalan menyebabkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. Kerusakan jalan terparah dimulai dari Merek, Kabupaten Karo sampai ke Sitinjo, Kabupaten Dairi. Selain kondisi jalan yang buruk, fasilitas

(23)

yang minim juga merupakan salah satu alasan yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.

Keluhan wisatawan dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam memperbaiki daya saing pariwisata Taman Wisata Iman itu sendiri. Kemudian menentukan apa yang akan dilakukan dalam memperbaiki kepuasan wisatawan agar kinerja pariwisata akan semakin baik, tentunya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara berkelanjutan.

Pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan Taman Wisata Iman, seperti para penjual souvenir, penjual makanan, penjaga retribusi dan pihak-pihak lain perlu meningkatkan kualitas pelayanan dengan baik agar wisatawan datang berkunjung secara berkelanjutan. Kunjungan wisatawan berkelanjutan berarti wisatawan yang sudah berkunjung ke Taman Wisata Iman akan datang kembali karena merasa puas atas pelayanan yang diperoleh selama melakukan perjalan wisata. Selain itu, wisatawan juga akan merekomendasikannya kepada teman dan orang lain agar datang berkunjung ke Taman Wisata Iman. Dengan demikian kunjungan wisatawan yang berkelanjutan dapat terlaksana.

Meningkatkan jumlah pengunjung juga dapat tercapai apabila masyarakat luas mendapatkan informasi tentang Taman Wisata Iman. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui brosur-brosur yang terbaru. Selain itu, Informasi objek wisata tersebut dapat disebarluaskan melalui media yang ada. Media tersebut adalah media elektronik dan media cetak seperti televisi, radio, surat kabar dan brosur.

UU No.10 Pasal 23.a Tahun 2009 disebutkan bahwa : Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan. Jadi memang sudah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah untuk menyediakan informasi kepariwisataan bagi wisatawan. Padahal, brosur dan informasi

(24)

tentang perkembangan Taman Wisata Iman masih sangat minim. Akibatnya wisatawan mendapatkan informasi yang kurang mengenai Taman Wisata Iman. Bahkan warga Sidikalang pun masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan fasilitas-fasilitas yang baru dibangun.

Pada akhir Desember 2010 telah diresmikan bangunan-bangunan keagamaan yang telah selesai proses pembangunannya. Bangunan tersebut antara lain, Perahu/bahtera Nuh dan patung-patung nabi. Di dalam bahtera/perahu Nuh ini terdapat 17 kamar istirahat yang terdiri dari 6 kamar di lantai dasar dan 11 kamar di lantai 2. Bangunan Perahu/bahtera Nuh yang unik dan menarik membuat wisatawan memiliki rasa ingin tahu untuk memasuki Bahtera/perahu Nuh tersebut.

Sekarang ini, fasilitas-fasilitas yang sudah lebih baik dapat digunakan oleh setiap pengunjung. Fasilitas-fasilitas yang ada di Taman Wisata iman yaitu: Patung Liberty Manik; Patung Letjen T.B.Simatupang; Rumah Ibadah 5 Agama; Gua Bunda Maria; 14 Perjalanan Salib; Bahtera Nabi Nuh disertai fasilitas penginapan 17 dan mini Bar; Penginapan/asrama; Sekuriti/keamanan; View yang indah ke bukit; Jogging Track; Auditorium/aula; Wisata sungai/alam; Restoran/cattering; Mini Market; Penginapan 34 kamar; Melayani wisata pernikahan; Tao Silalahi; dan Tempat Penjualan Souvenir.

Berdasarkan tabel 3.5, Pada awal tahun 2011 Taman Wisata Iman mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Pada bulan Maret jumlah pengunjung sudah mencapai 30.131 orang dalam kurung waktu satu minggu. Kemungkinan besar jumlah pengunjung di awal Maret meningkat karena Bahtera Nuh. Para pengunjung tersebut merupakan orang-orang yang berhubungan dengan pembangunan Bahtera Nuh tersebut, seperti orang-orang yang sudah menyumbang dalam pembangunan Bahtera Nuh, perancang bangunan, para pekerja bangunan,

(25)

dan kerabat-kerabat mereka yang terlebih dahulu mengetahui tentang keberadaan Bahtera Nuh. tetapi walaupun demikian, masih banyak didapati warga Sidikalang yang belum mengetahui tentang perkembangan Taman Wisata Iman.

Apabila promosi berupa brosur dan informasi dengan cepat beredar luas ke masyarakat luas, maka sudah pasti semakin meningkatkan jumlah pengunjung karena didasari keinginan untuk melihat dan menikmati wisata rohani Taman Wisata Iman. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah pengunjung perlu diadakan kebijakan yang ditujukan kepada pelaku bisnis akomodasi dalam membenahi akomodasinya terutama dalam hal kebersihan, kenyamanan dan keamanan.

Kebijakan bagi pelaku bisnis objek wisata seperti penjual souvenir yang seharusnya menjual berbagai cenderamata khas daerah itu, seperti miniatur rumah adat pakpak, miniatur pakaian tradisional Pakpak dan lain-lain. Penjual makanan dan minuman yang juga dapat menyajikan makanan khas daerah pakpak dan kualitas serta pelayanannya terjamin. Fotografer layaknya menghasilkan foto-foto yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu keberadaan pemandu wisata juga diperlukan karena bisa menjelaskan setiap atraksi wisata sehingga menambah wawasan wisatawan.

Kebijakan bagi Pemerintah Daerah yang terkait dengan hal prasarana wisata dan destinasi yaitu aspek keamanan, kebersihan, ketertiban umum, keindahan dan sosial budaya. Aspek-aspek tersebut merupakan cerminan sosial budaya masyarakat yang dapat membina masyarakat sadar wisata, sehingga mampu mendukung program pengembangan kepariwisataan di Taman Wisata Iman. Hal tersebut adalah antara lain: pelestarian adat budaya masyarakat, pelestarian alam wisata, pembenahan sarana jalan ke daerah tujuan wisata dan pusat informasi wisata.

(26)

4.4 Akses

Untuk menuju kawasan Taman Wisatan Iman Dairi perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum (bus), mobil pribadi, atau mobil sewaan. Jika menggunakan angkutan umum (bus), perjalanan dimulai dari Bandar Udara Polonia Medan menuju Sidikalang yang berjarak 152 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam. Dari Kota Sidikalang, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi yang berjarak sekitar 10 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Jaringan jalan yang ada menuju Taman Wisata Iman sudah cukup memadai namun kondisi jalan belum seluruhnya mulus seperti diharapkan masyarakat. Ruas badan jalan tersebut rusak berat atau berlubang-lubang besar bercampur lumpur, sehingga mengganggu aktivitas warga. Kerusakan jalan terparah dimulai dari Merek, Kabupaten Karo sampai ke Sitinjo, Kabupaten Dairi.

4.5 Akomodasi

Taman Wisata ini dilengkapi dengan tempat penginapan berupa asrama, mes, dan pemondokan. Untuk mendukung beberapa kegiatan keagamaan yang membutuhkan tempat dengan kapasitas besar, seperti pernikahan, Misa bersama, dan pesta di taman ini dibangun sebuah auditorium yang memiliki aula besar yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tersebut.

Untuk mengakomodir kebutuhan konsumsi para wisatawan, di taman tersebut dibangun sebuah restoran dan minimarket. Restoran tersebut menyediakan beberapa menu untuk dikonsumsi dan beberapa makanan ringan.

Keberhasilan Kabupaten Dairi membangun Taman Wisata Iman merupakan salah satu terobosan untuk memanfaatkan alam dengan spesifikasi yang baru karena selain mendongkrak Peningkatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi jug menjadi simbol kerukunan umat beragama.

(27)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai Potensi Taman Wisata Iman Sidikalang sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Dairi, maka pada akhir kertas karya ini penulis mencoba memberikan kesimpulan bahwa objek dan daya tarik wisata di Taman Wisata Iman hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk lebih dikembangkan dan dilestarikan.

Selain itu perlu diketahui bahwa berhasil atau tidaknya upaya pengembangan suatu daerah wisata diukur dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke daerah wisata tersebut. Untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke suatu daerah maka kebutuhan dan selera wisatawan harus dipenuhi. Kebutuhan dan selera wisatawan disesuaikan pada persiapan produk dan jasa yang dijual.

Kondisi jalan menuju Sidikalang rusak berat, beberapa ruas jalan berlubang-lubang sehingga mengakibatkan durasi perjalanan semakin lama. Kerusakan terparah di mulai dari Merek Kabupaten Karo sampai ke Sitinjo Kabupaten Dairi. Kondisi jalan yang kurang baik ini membuat wisatawan enggan untuk melintasi jalan ini.

Memaksimalkan potensi yang ada di Taman Wisata Iman memerlukan peningkatan kualitas pelayanan baik dari para pengelola maupun dari pihak-pihak yang berhubungan dengan pengelolaan Taman Wisata Iman. Selain itu, peningkatan promosi juga perlu dilakukan dengan menambah informasi yang lengkap di media cetak dan elektronik.

5.2 Saran

(28)

Pemerintah diharapkan dapat memperbaharui akses jalan menuju Sidikalang agar memperlacar lalu lintas dan menghambat wisatawan untuk berkunjung ke Taman Wisata Iman.

Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan hal yang penting dalam memaksimalkan potensi yang ada di Taman Wisata Iman. Selain itu, upaya promosi juga dibutuhkan agar wisatawan mengetahui informasi yang jelas mengenai potensi-potensi objek wisata ini. Apabila segala upaya untuk memaksimalkan potensi Taman wisata Iman terlaksana dengan baik, maka jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

In this step, corners of a candidate building are extracted from vector map and are mapped on LiDAR data to find all pixels in the classification results which belong to the

Metode Evaluasi : Pagu Anggaran Kualitas Maka dapat kami umumkan hasil sebagai berikut

melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk

Dari 1 (satu) Penyedia Barang dengan penawaran terendah yang responsif dan dinyatakan lulus evaluasi dokumen penawaran ditetapkan sebagai pemenang lelang yaitu :.

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk

Juga dapat memberikan kemudahan pelayanan dari suatu instansi untuk melakukan proses yang berhubungan dengan masalah kependudukan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat

Menurut Tata Sutabri Sistem Informasi adalah Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Sesuai dengan pengertiannya saturasi merupakan besarnya fluida dalam suatu reservoir, maka saturasi merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan besar IGIP pada suatu