• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPPM MODEL KELOMPOK DENGAN KEGIATAN PENGAMAN ( LURING )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPPM MODEL KELOMPOK DENGAN KEGIATAN PENGAMAN ( LURING )"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RPPM

MODEL KELOMPOK DENGAN

KEGIATAN PENGAMAN ( LURING )

▸ Baca selengkapnya: rppm tema air udara api kelompok b

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN ( RPPM )

Nama TK : TK KURNIA Semester/Minggu : 1/10 Tema/ Subtema : diri sendiri Sub Subtema : Kebutuhanku SU Sub tema : minuman teh Kelompok : 5-6 Tahun Model Pembelajaran : ( luring )

Kompetensi inti : KI.1, KI.2, KI.3, KI.4 Aspek Perkembangan Senin Minuman teh Selasa Minuman susu Rabu air putih Kamis Minuman jus Jumat Makanan nasi Sabtu makanan Nilai Agama Moral

1.2 Bersyukur menjaga kesehatan 1.2 Menghargai diri sendiri dan lingkungan

1.1. Air putih ciptaan Tuhan 1.2 Terbiasa

mengucapkan salam

1.2 Menghargai diri sendiri dengan makan makanan yang bergizi

1.1. Padi putih ciptaan Tuhan

Fisik Motorik kasar

3.3.3 Mengetahui cara membuat teh

4.3.3 membuat teh sendiri

3.3.4 Gerakan jinjit 4.3.4 Meniru gerakan berjalan berjinjit 3.3.4 Gerakan melompat 4.3.4 Meniru gerakan berjalan melompat 3.3.4 gerakan berlari 4.3.4 balap lari 3.3.4 gerakan berlari 4.3.4 bermain bola dilapangan 3.3.4 gerakan berjalan 4.3.4 berjalan menuju mushola 3.15.4 mengetahicara menggunakan tangan untuk mengaduk

4.15.4 praktek mengaduk dalam membuat teh

3.3.3 Pengetahuan membuat susu

4.3.3 Proses membuat susu

3.15.4 Menjelaskan cara membuat gelas dari plastisin 4.15.4 Membuat gelas dari plastisin 3.3.3 Pengetahuan membuat jus jeruk dengan memeras 4.3.3 proses membuat jus jeruk 3.15.4 Penjelasan tentang menggunting 4.15.4 Menggunting

bentuk nasi dalam bakul 3.3.6 pengetahuan melipat mukena /sarung 4.3.6 meniru melipat mukena/sarung Kognitif 3.6.2 mengetahui urutan pola abc

abc

4.6.2 mengurutkan pola gelas,gula,teh,air

3.6.7 Pengetahuan tentang menghitung gambar susu

4.6.7 Menghitung jumlah gambar susu

3.6.4 pola besar kecil

4.6.4 mengurutkan gambar benda dari yang kecil ke yang

3.6.2 pola abc abc 4.6.2 mengurutkan pola geometri 3.4.9 Gambar peralatan dapur 4.6.4 Mengelompokkan gambar peralatan 3.5.1 konsep penjumlahan 4.5.1 menghubungkan gambar dengan

▸ Baca selengkapnya: rppm tema rekreasi kelompok b

(3)

besar dapur jumlahnya bahasa 3.10.3 Mengamati proses

membuat teh

4.10.3 Bercerita cara membuat teh secara urutan dengan bahasanya sendiri

3.8.6 Tanya jawab 4.8.6 Percakapan tentang

percobaan membuat susu

3.12.2. Suku kata awal sama 4.12.2. Bermain kartu huruf,menghubun gkan gambar dengan tulisan. 3.7.6 Mengamati proses membuat jus jeruk 4.7.6 Tanya jawab tentang jus jeruk

3.10.1 Percakapan

4.10.1 Tanya jawab tentang cara masak nasi

3.10.1 percakapan 4.10.1 tanya jawab asal nasi

Social emosional

2.12. Bersikap sopan saat berbicara dengan guru

2.12 Mengembalikan alat yang digunakan untuk membuat susu 2.13.1. Tidak mengambil barang milik orang lain 2.12 Merapikan alat yang digunakan untuk membuat jus jeruk

2.8. Merapikan alat tulis sendiri

2.4. kebiasaan mengucapkan terima kasih

Seni 3.15.4 Mengetahicara mewarnai gambar gelas minuman

4.15.4 Mewarnai gambar gelas minuman

3.15.2 Membuat bunyi suara dari gelas yang berisi air

3.11.7 Menirukan suara anak menangis

3.15.4 Gambar jus jeruk 4.15.4 Mewarnai

gambar gelas jus jeruk

3.15.2 tepuk makanan 4 sehat 5 sempurna

3.15.2 tepuk masak nasi

Mengetahui Kepala TK KURNIA

Lina Apriatin,S.Pd.AUD

Guru Kelas B

▸ Baca selengkapnya: contoh rppm tema rekreasi kelompok a

(4)

RPPH MODEL KELOMPOK

DENGAN KEGIATAN

(5)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Nama TK : TK KURNIA

Semester/Minggu : 1/10

Hari / tanggal : Senin, 24 Mei 2021 Tema/ Subtema : Diriku/ Kebutuhanku Sub Subtema : minuman sehat ( Teh ) Kelompok : 5-6 Tahun

Model Pembelajaran : Kelompok dengan kegiatan pengaman ( Luring ) Kompetensi dasar : 1.2, 2.14, 3.3-4.3, 3.10-4.10, 3.15-4.15

Materi Pembelajaran :

- Bersyukur menjaga kesehatan ( NAM 1.2 )

- Bersikap sopan saat berbicara pada guru ( SOSEM 2.14 ) - Senam Teko ( FM 3.3.5 - 4.3.5 )

- Mencampur bahan saat membuat teh ( FM 3.3 – 4.3 ) - mengurutkan pola ( gelas,gula,teh,air )( Kog 3.6.2 - 4.6.2 ) - Menceritakan kembali cara membuat teh ( 3.10.3 – 4.10.3 ) - Metode Mewarnai gambar gelas minuman ( S 3.15.4 – 4.15.4 )

Tujuan Pembelajaran HOTs ( Level 4-6 )

No Program

Pengembangan

KD tujuan

1 NAM 1.2 Anak mampu bersyukur dengan menjaga kesehatan

2 SOSEM 2.14 Anak mampu menunjukkan sikap sopan saat berbicara pada guru

3 Fisik Motorik Kasar

3.3.5 4.3.5

Anak mampu mengatur C6 gerakan senam teko

Anak mampu melakukan gerakan senam teko dengan lincah

4 Fisik Motorik halus

3.3.3 4.3.3

Dengan mencampur bahan anak mampu menggunakan C6 tangan kanan dan kiri untuk membuat teh

Dengan percobaan anak terampil dalam menggunakan tangann kanan dan kiri dalam kegiatan membuat teh secara berurutan 4 Bahasa 3.10.3

4.10.3

Anak mampu menjelaskan C4 cara membuat teh

Anak mampu menceritakan kembali cara membuat teh dengan berurutan

5 Kognitif 3.6.2 4.6.2

Anak mampu menyusun C6 urutan pola ( gelas,gula,teh,air )

Anak mampu mengurutkan urutan pola dan mengulanginya dengan benar

6 Seni 3.15.4

4.15.4

Dengan mewarnai anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman

anak mampu mewarnai gelas minuman dengan baik

Langkah langkah pembelajaran A. PEMBUKAAN

1. Guru memberi salam

2. Berdoa sebelum memulai belajar 3. guru mengabsen siswa

4. sebelum kegiatan dimulai anak anak diajak senam teko (FMK 3.3-4.3 )

5. apersepsi tanya jawab tentang siapa anak yang berangkat dulu dan setelah sarapan apa yang diminum anak

6. tanya jawab tentang bersyukur kepada Tuhan ( dengan menghargai diri sendiri dengan menjaga kesehatan makan minum yang bergizi )

7. Guru mengajak anak anak bercakap cakap tentang manfaat minuman sehat dengan tayangan PPT ( TPACK )

8. Anak anak bercakap cakap tentang manfaat air putih, teh, dan susu ( Sosem 2.14 ) 9. Guru bercakap cakap tentang cara membuat teh

(6)

11. Guru menjelaskan tentang teh yang dimasukkan dalam air dingin tidak berubah warna dan air panas bisa berubah warna

12. Anak diminta mengamati hasil percobaan 13. Guru meminta anak membuat kelompok 14. Guru menjelaskan tentang kegiatan hari ini

B. KEGIATAN INTI

1. guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan

a. Kelompok 1 : praktek membuat teh ( FMH 3.3-4.3 )

 Guru menjelaskan cara membuat teh sesuai dengan percobaan  Anak mengamati dengan seksama cara membuat teh

 tanya jawab cara membuat teh

 guru mempersilahkan anak untuk membuat teh.

b. Kelompok 2 : menceritakan kembali cara membuat teh ( B.3.10-4.10 )

 setelah selesai membuat teh siswa diminta mengamati teh nya masing masing  tanya jawab tentang rasa teh, warna teh,

 guru mempersilahkan anak untuk menceritakan kembali cara membuat teh didepan kelas

c. Kelompok 3 : mengurutkan pola gambar ( Kog 3.6-4.6 )  guru menjelaskan kegiatan menyusun pola

 guru menunjukkan 4 macam gambar dan menjelaskan urutan pola ( gelas,gula,teh,air) dengan cara menggunting masing masing gambar

 siswa diminta mengurutkan gambar sesuai pola dan mengulangi kembali dengan cara menempel

d. Kelompok 4 : mewarnai gambar gelas minuman ( S 3.15-4.15 )  guru menjelaskan tentang gambar gelas minuman  siswa diminta mewarnai sesuai kreatifitasnya  Anak – anak melakukan kegiatan bermain dan belajar Kelompok 1 : Praktek membuat teh( FMH 3.3-4.3 )

Kelompok 2 : Menceritakan kembali cara membuat teh( B.3.10-4.10 ) Kelompok 3 : Mengurutkan pola gambar ( Kog 3.6-4.6 )

Kelompok 4 : Mewarnai gelas minuman( S 3.15-4.15 )

Kegiatan pengaman : membaca cerita bergambar dan menceritakan kembali isi cerita C. Istirahat :

1. Cuci tangan sebelum makan 2. Berdoa sebelum makan 4. Bermain

D. PENUTUP

1. Guru Menanyakan perasaannya selama kegiatan hari ini 2. Guru memberi kesempatan anak bertanya

3. Guru memberi penguat kegiatan yang sudah dilaksanakan 5. Penerapan SOP penutupan

E. Metode

Demostrasi, pemberian tugas, hasil karya F. Media dan Sumber belajar

(7)

Alat dan sumber belajar : gelas,sendok, gula, teh celup, air hangat,crayon, LK Media pembelajaran : gambar minuman sehat

Tehnik Penilaian

Observasi, unjuk kerja dan hasil karya

Alat penilaian

Hasil karya dan retting scale

Indicator penilaian No Program pengembangan Kompetensi dasar Indicator penilaian

1 NAM 1.2 1.2 Anak mampu bersyukur dengan menjaga kesehatan

2 SOSEM.2.12 2.4 Anak mampu menunjukkan sikap sopan saat berbicara pada guru

3 Fisik Motorik Kasar 3.3.5 Anak mampu mengatur C6 gerakan senam teko Anak mampu melakukan gerakan senam teko dengan lincah

4 Fisik Motorik halus 3.3.3 4.3.3

Dengan mencampur bahan anak mampu

menggunakan C6 tangan kanan dan kiri untuk membuat teh

Dengan percobaan anak terampil dalam menggunakan tangann kanan dan kiri dalam kegiatan membuat teh secara berurutan

5 Bahasa 3.10.3 4.10.3

Anak mampu menjelaskan C4 cara membuat teh Anak mampu menceritakan kembali cara

membuat teh dengan berurutan

6 Kognitif 3.6.2

4.6.2

Anak mampu menyusun C6 urutan pola ( gelas,gula,teh,air )

Anak mampu mengurutkan urutan pola dan mengulanginya dengan benar

7 Seni 3.15.4

4.15.4

Dengan mewarnai anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman

anak mampu mewarnai gelas minuman dengan baik Mengetahui Kepala TK KURNIA Lina Apriatin.S.Pd.AUD Guru Kelas B Lina Apriatin.S.Pd.AUD

(8)
(9)

MATERI BAHAN AJAR

Nama TK : TK KURNIA Semester/Minggu : 1/10

Hari / tanggal : Senin, 24 Mei 2021 Tema/ Subtema : Diriku/ Kebutuhanku Sub Subtema : minuman sehat ( Teh ) Kelompok : 5-6 Tahun

Model Pembelajaran : Kelompok dengan kegiatan pengaman ( Luring ) Kompetensi dasar : 1.2, 2.14, 3.3-4.3, 3.10-4.10, 3.15-4.15

Materi Pembelajaran :

- Bersyukur menjaga kesehatan ( NAM 1.2 ) - Berbicara sopan pada guru ( SOSEM 2.14 ) - Senam Teko ( FM 3.3.5 - 4.3.5 )

- Mencampur bahan saat membuat teh ( FM 3.3 – 4.3 ) - mengurutkan pola ( gelas,gula,teh,air )( Kog 3.6.2 - 4.6.2 ) - Menceritakan kembali cara membuat teh ( 3.10.3 – 4.10.3 ) - Metode Mewarnai gambar gelas minuman ( S 3.15.4 – 4.15.4 )

Tujuan Pembelajaran HOTs ( Level 4-6 )

No Program

Pengembangan

KD tujuan

1 NAM 1.2 1.2 Anak mampu bersyukur dengan menjaga kesehatan

2 SOSEM.2.12 2.14 Anak mampu menunjukkan sikap sopan saat berbicara pada guru

3 Fisik Motorik Kasar

3.3.5 4.3.5

Anak mampu mengatur C6 gerakan senam teko

Anak mampu melakukan gerakan senam teko dengan lincah

4 Fisik Motorik halus

3.3.3 4.3.3

Dengan mencampur bahan anak mampu menggunakan C6 tangan kanan dan kiri untuk membuat teh

Dengan percobaan anak terampil dalam menggunakan tangann kanan dan kiri dalam kegiatan membuat teh secara berurutan 4 Bahasa 3.10.3

4.10.3

Anak mampu menjelaskan C4 cara membuat teh

Anak mampu menceritakan kembali cara membuat teh dengan berurutan

5 Kognitif 3.6.2 4.6.2

Anak mampu menyusun C6 urutan pola ( gelas,gula,teh,air )

Anak mampu mengurutkan urutan pola dan mengulanginya dengan benar

6 Seni 3.15.4

4.15.4

Dengan mewarnai anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman

anak mampu mewarnai gelas minuman dengan baik

Bahan Ajar / Langkah-Langkah kegiatan (Berbasis STEAM) 1. ISI BAHAN AJAR

DESKRIPSI

Guru mengucap salam pada anak dan memulai kegiatan dengan berdoa dengan membaca surat alfatehah

(10)

Dan dilanjutkan berdoa sebelum memulai belajar

guru mengabsen siswa.sebelum kegiatan dimulai anak anak diajak senam teko.Apersepsi tanya jawab tentang siapa anak yang berangkat dulu dan apakah anak sudah sarapan saat berangkat sekolah, serta minuman apa yang sudah diminum sebelum pergi kesekolah.Tanya jawab tentang bersyukur kepada Tuhan ( dengan menghargai diri sendiri dengan menjaga kesehatan makan minum yang bergizi ).guru mengajak anak bercakap cakap tentang manfaat minuman sehat .Guru menunjukkan PPT minuman sehat ( air putih, teh, susu ).Guru menjelaskan tentang minuman sehat adalah jenis zat yang berbentuk cair yang memiliki kandungan banyak gizi yang diperlukan oleh tubuh kita.guru menjelaskan tentang manfaat air putih untuk tubuh yaitu : memperlancar system pencernaan, menghilangkan haus, membuat tubuh lebih berenergi dan menyehatkan jantung.manfaat teh bagi tubuh kita adalah meningkatkan kesehatan gigi, melindungi tulang, menghilangkan strees. Manfaat susu bagi tubuh kita adalah menguatkan tulang dan gigi , membantu pertumbuhan anak, memberikan energy pada tubuh, meningkatkan kecerdasan dan dapat meningkatkan pertumbuhan otak melalui PPT ( TPACK ).guru memberi kesempatan pada anak untuk bertanya tentang manfaat minuman sehat.Guru guru mengajak anak untuk melakukan eksperimen dengan merendam teh di air dingin dan air panas ( Sains ).anak diminta mengamati hasil percobaan .Guru bercakap cakap tentang hasil pengamatan. Anak anak mengamati hasil percobaan air dingin tidak berubah,air panas bisa berubah warna.Guru memberi arahan agar anak anak membentuk kelompok.Guru menjelaskan setelah memakai alat untuk membuat teh harus dikembalikan di tempat semula sebagai rasa tanggung jawab

Pada kegiatan inti anak anak melakukan 4 kegiatan antara lain : Kelompok 1 : praktek membuat teh. Guru menjelaskan tentang kegiatan membuat teh manis melalui tayangan video di leptop.Guru menyiapkan alat dan bahan untuk membuat teh. Cara membuat teh yaitu gelas diberi 1 sendok gula pasir dan 1 teh celup ( Matematic ) kemudian air hangat di tuang dalam gelas lalu diaduk agar gula larut dalam air.setelah beberapa saat warna air akan berubah ( Sains ) .Guru mengajak anak membuat minuman teh secara berkelompok.Anak membentuk kelompok dan mengikuti arahan guru untuk membuat teh .Anak membuat teh dalam pengawasan guru.Setelah selesai membuat teh siswa diminta mengamati teh ( Art ) yang telah dibuat.Tanya jawab tentang rasa the ( Manis ), warna the ( Kuning Kecoklatan ).Guru meminta anak mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan.Guru memberi penguat bahwa semakin lama teh di rendam dalam air hangat akan semakin pekat warnanya dan semakin banyak gula yang diberikan akan semakin manis gula bisa larut dalam air hangat.Kelompok 2 : menceritakan kembali cara membuat teh.setelah selesai membuat teh siswa diminta mengamati teh nya masing masing.tanya jawab tentang rasa teh, warna teh.guru mempersilahkan anak untuk menceritakan kembali cara membuat teh didepan kelas.Kelompok 2 : menceritakan kembali cara membuat teh dengan berurutan.Kelompok 3 : mengurutkan pola gambar.guru menjelaskan kegiatan menyusun pola.guru menunjukkan 4 macam gambar dan menjelaskan urutan pola ( gelas,gula,teh,air) dengan cara menggunting masing masing gambar.siswa diminta mengurutkan gambar sesuai pola dan mengulangi kembali dengan cara menempel.Kelompok 4 : mewarnai gambar gelas minuman sesuai dengan kreatifitasnya.

Setelah selesai mewarnai anak diminta Cuci tangan sebelum makan.Berdoa sebelum makan

(11)

Setelah selesai makan anak berbain bebas.

Pada kegiatan akhir Guru Menanyakan perasaannya selama kegiatan hari ini.Guru memberi kesempatan anak bertanya.Guru memberi penguat kegiatan yang sudah dilaksanakan ini.kemudian keguatan belajar hari ini diakhiri dengan berdoa.

selesai berdoa guru memberikan penguat agar anak pulang dengan hati hati harus menunggu dijemput orang tua.guru mengucapkan Wassalam kemuan anak pulang.

Kalitidu,24 Mei 2021 Guru Kelas B

(12)

LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK

(13)

Aspek perkembangan : fisik Motorik

Tema/Sub Tema : Diriku/Kebutuhanku Sub Subtema : Minuman teh KD : 3.10-4.10

Materi : menceritakan kembali cara membuat teh

Tujuan :

 Anak mampu mengetahui cara membuat teh dari melihat tayangan dileptop ( TPACK ) ( B 3.10.3 )  Anak mampu menceritakan C6 kembali cara

membuat teh dengan berurutan( B 4.10.3 )

Nama : ……… Hari : ………... Tanggal : ………

(14)

Aspek perkembangan : fisik Motorik

Tema/Sub Tema : Diriku/Kebutuhanku Sub Subtema : Minuman the KD : 3.6-4.6

Materi : mengurutkan pola dan mengulanginya Tujuan :

 Anak mampu mengetahui cara mengurutkan pola

( gelas,gula,teh,air ) ( K.3.6.5 )

 Anak mampu menyusun C6 urutan pola dan mengulanginya ( Kog 4.6.5 )

Nama : ……… Hari : ………... Tanggal : ………

(15)
(16)

Aspek perkembangan : fisik Motorik

Tema/Sub Tema : Diriku/Kebutuhanku Sub Subtema : Minuman the KD : 3.15-4.15

Materi : Mewarnai gambar gelas minuman Tujuan :

1. Dengan mewarnai anak mampu mengetahui metode mewarnai ( Fm 3.15.4 )

2. Anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman sesuai kreasinya ( Fm 4.15.3 )

Nama : ……… Hari : ………... Tanggal : ………

(17)

MEDIA

PEMBELAJARAN

(18)

Media pembelajaran pembelajaran

Aspek Pembelajaran : Sesial Emosional

Tema/subtema/sub subtema : Diriku/kebutuhanku/minuman teh Kelompok usia : 5-6 Tahun

Model Pembelajaran : Kelompok dengan kegiatan pengaman

No Media Materi Deskripsi langkah langkah penggunaan media

1 Leptop ( PPT ) Berbicara sopan pada guru

 Sebelum pembelajaran guru menyiapkan media berupa PPT

 Guru memperlihatkan gambar untuk menjelaskan pada anak anak manfaat minuman sehat

(19)

Media pembelajaran pembelajaran

Aspek Pembelajaran : Fisik Motorik dan bahasa

Tema/subtema/sub subtema :Diriku/kebutuhanku/minuman teh Kelompok usia : 5-6 Tahun

Model Pembelajaran : Kelompok dengan kegiatan pengaman

No Media Materi Deskripsi langkah langkah penggunaan media

1  Membuat teh manis  Menceritakan kembali

cara membuat teh

 Guru menyiapkan media berupa gelas, teh, gula, air hangat

 Guru mempraktekkan cara membuat teh

 Anak anak membuat teh, sesuai dengan contoh dari guru

Kalitidu,24 Mei 2021 Guru Kelas B

(20)

ASSESMEN PENILAIAN

PERKEMBANGAN ANAK

(21)

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK

a. Penilaian aspek perkembangan anak usia 5-6 anak Tehnik penilaian : rating scale

Aspek perkembangan KD Indikator Nama anak dan skala penilaian

noval zahra fahmi rahul NAM 1.2 1.2 Anak mampu bersyukur dengan menjaga kesehatan

SOSEM.2.12 2.12 Anak mampu menunjukkan sikap sopan saat berbicara pada guru Fisik Motorik Kasar 3.3.5

4.3.5

Anak mampu mengatur C6 gerakan senam teko

Anak mampu melakukan gerakan senam teko dengan lincah Fisik Motorik halus 3.3.3

4.3.3

Dengan mencampur bahan anak mampu menggunakan C6 tangan kanan dan kiri untuk membuat teh

Dengan percobaan anak terampil dalam menggunakan tangann kanan dan kiri dalam kegiatan membuat teh secara berurutan

Bahasa 3.10.3 4.10.3

Anak mampu menjelaskan C4 cara membuat teh

Anak mampu menceritakan kembali cara membuat teh dengan berurutan

Kognitif 3.6.2

4.6.2

Anak mampu menyusun C6 urutan pola ( gelas,gula,teh,air )

Anak mampu mengurutkan urutan pola dan mengulanginya dengan benar

Seni 3.15.4

4.15.4

Dengan mewarnai anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman

(22)

Rubric penilaian rating scale

Aspek perkembang

an

KD Indikator Kriteria Pencapaian Perkembangan

BB MB BSH BSB

NAM 1.2 Anak mampu bersyukur dengan menjaga kesehatan Anak belum mengetahui sikap bersyukur dengan menjaga kesehatan dengan baik Anak mampu mengetahui sikap bersyukur dengan menjaga kesehatan dengan bimbingan guru Anak mampu mengetahui sikap bersyukur dengan menjaga kesehatan dengan perintah guru

Anak mampu mengetahui sikap bersyukur dengan menjaga kesehatan dengan kesadaran sendiri

SOSEM. 2.12 Anak mampu menunjukkan sikap sopan saat berbicara pada guru

Anak belum mampu berbicara sopan dengan baik Anak mampu berbicara sopan dengan bimbingan guru

Anak mampu berbicara sopan dengan perintah guru

Anak mampu berbicara sopan dengan kesadaran sendiri Fisik Motorik Kasar 3.3.5 4.3.5

Anak mampu mengatur C6 gerakan senam teko

Anak mampu melakukan gerakan senam teko dengan lincah

Anak belum mampu mengikuti senam teko dengan baik

Anak mampu mengikuti senam teko

bimbingan guru

Anak mampu mengikuti senam teko dengan Perintah guru

Anak mampu mengikuti senam teko dengan baik dan lincah Fisik Motorik halus 3.3.3 4.3.3

Dengan mencampur bahan anak mampu

menggunakan C6 tangan kanan dan kiri untuk membuat teh

Dengan percobaan anak terampil dalam menggunakan tangann kanan dan kiri dalam kegiatan membuat teh secara berurutan

Anak belum mampu membuat teh dengan baik

Anak mampu membuat teh dengan bantuan guru

Anak mampu membuat teh tetapi belum sempurna rasa dan warna

Anak mampu membuat teh dengan baik warna

maupun rasa sudah

sempurna

Bahasa 3.10.3 4.10.3

Anak mampu menjelaskan C4 cara membuat teh

Anak mampu menceritakan kembali cara

Anak belum mampu bercerita tentang cara

Anak mampu bercerita

dengan bantuan guru

Anak mampu bercerita tetapi belum bisa

Anak mampu bercerita dengan bahasanya tetapi

(23)

membuat teh dengan berurutan membuat teh berurutan dengan baik dan berurutan

Kognitif 3.6.2 4.6.2

Anak mampu menyusun C6 urutan pola ( gelas,gula,teh,air )

Anak mampu mengurutkan urutan pola dan mengulanginya dengan benar

Anak belum mampu menggunting mengurutkan pola dengan baik Anak mampu menggunting mengurutkan pola

dengan bantuan guru

Anak mampu menggunting

mengurutkan pola tetapi belum rapi

Anak mampu menggunting

mengurutkan pola dengan baik dan rapi Seni 3.15.4

4.15.4

Dengan mewarnai anak mampu berkreasi C6 mewarnai gelas minuman

anak mampu mewarnai gelas minuman dengan baik

Anak belum mampu mengkombinasikan 3 warna dengan baik

Anak mampu

mengkombinasikan 3 warna dengan bantuan guru

Anak mampu berkreasi tetapi belum rapi

Anak mampu berkreasi

dengan baik dan rapi

Kalitidu,24 Mei 2021 Guru Kelas B

(24)

FORMAT CATATAN ANEKDOT Nama :

Kelompok : Usia :

Tanggal Waktu Tempat Peristiwa Tafsiran Guru

Kalitidu,24 Mei 2021 Guru Kelas B

(25)

FORMAT HASIL KARYA Nama :

Kelompok : Usia :

Indikator ( KD ) Hasil Karya Hasil Pengamatan

Anak mampu mengkreasi warna dalam mewarnai ( 4.15.4 ) Mewarnai gambar gelas minuma

Kalitidu,24 Mei 2021 Guru Kelas B

Gambar

gambar susu
gambar gelas jus  jeruk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran tema tanaman subtema tanaman buah dan sub-sub tema semangka, anak akan diajak melakukan 3 kegiatan bermaian dan belajar secara online diantaranya: Memotong

Buah strawberi ,gula,air,gelas,blender ( alat dan bahan bisa disesuaikan dengan yang aada di rumah Kegiatan inspiratif yang dapat dilakukan:.. Ayo kita cuci

Anak-anak melakukan kegiatan bermain, guru mengamati dan memberikan motivasi pada anak agar bisa melakukan kegiatan dengan baik dan sesekali guru melakukan percakapan pada

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,