• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek

SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jalan Muncar-Gemawang kecamatan Gemawang kabupaten Temanggung. SMP ini mempunyai 21 guru tetap, 5 guru bantu, 7 staf, 480 siswa dan 3 penjaga sekolah. Seluruh siswa terdiri dari kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, IXA, IXB, IXC, IXD, serta kelas IXE yang masing-masing jumlah siswanya adalah 156, 139 dan 185 siswa.

Fasilitas yang ada di SMP N 1 Gemawang antara lain 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 15 ruang kelas, 1 kantor tata usaha, 1 UKS (Usaha Kesehatan Siswa), 1 koperasi sekolah, 1 laboraturium IPA, 1 laboraturium komputer, 1 lapangan olahraga, 1 mushola, 2 toilet guru, dan 6 toilet siswa. Setiap hari sabtu seluruh siswa dengan didampingi wali kelas masing-masing mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah yang bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan menjaga fasilitas sekolah. Fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah selain digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar juga untuk kegiatan ekstakulikuler bagi para siswa. Ekstrakulikuler yang dibuka di sekolah antara lain pramuka, voli, basket dan sepak bola.

Subjek penelitian ini adalah kelas VIIIA berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pembelajaran matematika di kelas VIIIA berlangsung selama 5 jam dalam satu minggu. Setiap jam pelajaran matematika berlangsung selama 40 menit. Adapun jadwal mata pelajaran matematika pada kelas VIIIA adalah pada hari Senin dari pukul 07.55 – 09.15 WIB, hari Selasa pukul 07.15-08.35 WIB dan hari Kamis pukul 09.30 – 10.10 WIB.

Tingkat prestasi kelas VIIIA dilihat dari nilai hasil tes semester I, 60 % siswa kelas VIIIA masih belum dapat mencapai KKM (72). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi kelas VIIIA mempunyai prestasi lebih rendah dari kelas VIII lain. Kelas VIIIB mencapai prestasi 70% siswa tuntas, kelas VIIIC 70% siswa tuntas, kelas VIIID 80% dan kelas VIIIE 75% siswa mendapatkan nilai di atas batas KKM.

(2)

34

B. Kondisi Pra Siklus

Pelaksanaan penelitian akan dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan. Siklus I direncanakan pertemuan pertama pada hari Senin, 9 April 2012 dan pertemuan kedua yaitu Selasa, 10 April 2012. Siklus II untuk pertemuan ketiga diadakan Senin, 16 April 2012 dan pertemuan keempat pada Selasa, 17 April 2012. Jadwal pelaksanaan tindakan penelitian secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.3

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Siklus

Pertemuan Hari/Tanggal

Materi

I

1

Senin, 9 April 2012 Menghitung panjang garis singgung lingkaran.

2

Selasa, 10 April 2012

Menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran. Kamis,

12 April 2012

Tes Evaluasi Siklus I

II

1

Senin,

16 April 2012

Menghitung panjang lilitan minimum pada lingkaran

2

Selasa,

17 April 2012

Menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran Kamis,

19 April 2012

Tes Evaluasi Siklus II

Guru biasa menggunakan model pembelajaran yang berorientasi pada guru saja. Kegiatan yang terjadi di kelas adalah guru menerangkan, siswa memperhatikan kemudian siswa diminta mengrajakan di depan kelas. Suasana pembelajaran ini mengakibatkan hanya siswa pandai yang mendominasi kegiatan belajar di kelas, salah satunya adalah aktif bertanya dan mengerjakan soal di depan kelas. Siswa yang kurang berani dan kurang pandai hanya menerima jawaban dari teman tanpa pemahaman yang mendalam.

Senin, 2 April 2012 dilaksanakan pretest yang diikuti seluruh siswa kelas VIIIA. Seluruh siswa yang mengikuti tes tersebut diperoleh hasil 10 siswa tuntas dan 18 siswa tidak tuntas dengan nilai rata-rata 60. Jika dihitung dalam bentuk prosentase maka didapat 36% siswa tuntas dan 64% siswa tidak tuntas. Berikut diagram presentase ketuntasan nilai pretest:

(3)

35

Gambar 1.6

Prosentase Ketuntasan Hasil Pretest

C. Hasil Pelaksanaan Siklus 1. Analisis Tahapan Siklus

Setiap siklus dalam PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali. Siklus hanya menguraikan bagian yang diubah atau dimodifikasi melalui PTK, bukan seluruh proses pembelajaran. Modifikasi atau perubahan secara total hampir tidak dilakukan dalam PTK yang berskala kelas karena bagaimanapun sistem pendidikan secara umum masih belum berubah.

Penelitian yang telah dilakukan meliputi 2 siklus yaitu siklus I dan II. Indikator keberhasilan sebagai pengukur keberhasilan siklus pada penelitian ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah ialah nilai minimal yang harus dicapai siswa yaitu 72 dengan prosentase ketuntasan secara klasikal 80%. Berikut ini tabel pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2012:

(4)

36

Tabel 1.4 Tahapan Sikus I Pertemuan I Pertemuan II P E R E N C A N A A N

1. Membuat RPP untuk materi menghitung panjang garis singgung lingkaran dan menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran. 2. Membuat Lembar Kerja Siswa.

3. Guru menyiapkan media pembelajaran. 4. Menyiapkan soal evaluasi siklus pertama. 5. Membagi siswa dalam kelompok.

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

Melaksanakan RPP yang telah dibuat.

1. Apersepsi yaitu guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa masih berdasarkan pembagian sebelumnya (teams.). Placement Test, pemberian pretest kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.

1. Apersepsi yaitu guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa masih berdasarkan pembagian sebelumnya (teams.). Placement Test, pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.

(5)

37

Pertemuan I Pertemuan II

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

2. Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema Pythagoras dan garis singgung yang di tarik dari satu titik di luar lingkaran kemudian memberi gambaran awal materi garis singgung lingkaran yang disebut dengan teaching group. 3. Elaborasi, meliputi tahap

curriculum materials, guru membagikan LKS kepada setiap individu.

Siswa kemudian

mempelajari LKS dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

2. Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema Pythagoras kemudian dan memberi gambaran awal tentag materi garis singgung persekutuan luar dan dalam yaitu dengan membahas pengertian garis singgung atau teaching group.

3. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS materi menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(6)

38

Pertemuan I Pertemuan II

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

4. Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang dinamakan dengan tahap fact test. Tahap selanjutnya yaitu team

score and team

recognition dengan guru memberi penghargaan

pada kelompok

berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan

penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. kemudian guru memberikan salam penutup pada akhir pembelajaran.

4. Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang disebut dengan tahap fact test. Tahap team score and team recognition yaitu dengan

guru memberi

penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). Whole class unit, guru memfasilitasi siswa

dalam membuat

rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

kemudian guru

memberikan salam penutup pada akhir pembelajaran.

P

E

N

G

A

M

A

T

A

N

1. Siswa agak sulit untuk diarahkan untuk menjalankan tiap tahap dalam tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

2. Siswa yang kurang antusias membuat waktu pembelajaran tidak tergunakan dengan maksimal. 3. Siswa yang kurang pandai menggantungkan

pekerjaannya pada siswa yang pandai dalam kelompoknya.

4. Ketika diadakan team study, beberapa siswa masih sibuk mengobrol dengan teman satu kelompoknya.

5. Siswa masih banyak yang malas unuk meminta penjelasan temannya ataupun guru bila mengalami kesulitan.

(7)

39

Pertemuan I Pertemuan II

R

E

F

L

E

K

S

I

1. Perlunya memotivasi siswa untuk belajar dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran atau alat peraga yang menarik dan membuat setiap tahapan pembelajaran menarik dengan menyisipkan humor agar siswa tidak jenuh.

2. Mendekati siswa yang sedang mengobrol dan mengalihkan obrolan mereka pada materi yang sedang mereka pelajari.

3. Memberikan pengertian pada siswa agar tidak mengandalkan temannya dalam kelompok karena setiap anggota mempunyai tugas sendiri-sendiri untuk menguasai materi.

4. Guru membagi waktu untuk berinteraksi dengan setiap kelompok untuk membimbing.

5. Menegur siswa yang mencoba mencontek pekerjaan teman ketika tes evaluasi siklus dengan lembut.

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan adalah konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran matematika. Konsultasi membahas tentang materi yang belum dan sudah diajarkan, nilai siswa kelas VIIIA, karakteristik kelas VIIIA, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengajar.

Konsultasi untuk memperoleh informasi dari guru diperlukan pula pengamatan untuk menambah informasi tentang kondisi kelas. Informasi yang telah diperoleh digunakan untuk mempersiapkan soal pre tes, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, soal tes evaluasi siklus, media pembelajaran dan alat peraga.

2. Tindakan

a. Pertemuan I

Pelaksanaan pertemuan pertama dilaksanakan pada jam kedua pukul 07.40-09.15 WIB. Placement test dilakukan dengan pemberian pre-test kepada siswa sebelum masuk pada pertemuan pertama. Tahap awal yaitu apersepsi, guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa (tahap team).

(8)

40

Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema Pythagoras dan garis singgung yang di tarik dari satu titik di luar lingkaran kemudian memberi gambaran awal materi garis singgung lingkaran yang disebut dengan teaching group. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari LKS dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang dinamakan dengan tahap fact test. Tahap team score and team recognition dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Akhir pembelajaran guru memberikan salam penutup.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pertama pukul 07.15 hingga pukul 08.35 WIB hari selasa tanggal 10 April 2012. Placement test sebelum melakukan pembelajaran dengan melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada materi prasyarat. Apersepsi, guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa masih berdasarkan pembagian sebelumnya (teams).

Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema Pythagoras kemudian dan memberi gambaran awal tentag materi garis singgung persekutuan luar dan dalam yaitu dengan membahas pengertian garis singgung atau teaching group. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS materi menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(9)

41

Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang dinamankan dengan tahap fact test. Tahap selanjutnya yaitu team score and team recognition dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari kemudian guru memberikan salam penutup pada akhir pembelajaran.

Tes evaluasi siklus dijalankan pada jam ketiga pukul 09.15 sampai dengan 09.55 WIB hari Kamis, 12 April 2012. Soal tes evaluasi terdiri dari materi menghitung panjang garis singgung lingkaran dan menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Pengamatan meliputi suasana yang terjadi ketika pembelajaran, interaksi antar siswa dalam kelompok, interaksi siswa dengan guru, pengerjaan lembar kerja siswa, dan kendala-kendala yang dihadapi guru serta siswa saat kegiatan belajar mengajar.

Hasil pengamatan yang diperoleh pada pertemuan pertama dengan menerapkan model pembelajaran tipe TAI adalah siswa masih agak sulit untuk diarahkan ketika harus mengikuti setiap langkah yang ada pada model pembelajaran koopertif tipe TAI, beberapa siswa cenderung pasif ketika team study berlangsung, siswa yang kurang pandai terlalu bergantung pada siswa yang pandai, dan managemen waktu pada saat pembelajaran masih kurang tepat.

Pengamatan pada pertemuan kedua, siswa mulai dengan beradaptasi dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga mereka tidak banyak mengeluh dengan tugas yang diberikan, masih sebagian besar siswa mengandalkan siswa yang pandai ketika mengerjakan soal dalam LKS, dan ketika berdiskusi dalam kelompok dijumpai siswa yang hanya mengobrol saja dengan temannya.

Siswa pandai mengikuti pembelajaran dengan antusias, mereka berusaha mengikuti setiap tahap dengan maksimal. Mereka memahami LKS kemudian mengerjakan soal-soal serta membimbing teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan.

Pertemuan ketiga, siswa mengikuti tes evalusi siklus dengan tertib. Guru membagikan lembar soal dengan dua tipe soal, kemudian siswa mengerjakan

(10)

42

mual mengerjakan. Ketika mengerjakan soal, beberapa siswa mencoba menengok jawaban teman sebangkunya.

4. Refleksi

Refleksi untuk siklus I mengacu dari hasil pengamatan pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan I dijumpai siswa masih agak sulit untuk diarahkan ketika harus mengikuti setiap langkah yang ada pada model pembelajaran koopertif tipe TAI, beberapa siswa cenderung pasif ketika team study berlangsung, siswa yang kurang pandai terlalu bergantung pada siswa yang pandai, dan managemen waktu pada saat pembelajaran masih kurang tepat.

Hal-hal yang perlu untuk siswa yang masih sulit untuk diarahkan maka diperlukan penggunaan media atau alat peraga yang lebih menarik serta membuat setiap tahapan lebih berkesan. Siswa yang cenderung pasif ketika team study, mereka perlu perhatian, bimbingan dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal sehingga mereka merasa diperhatikan oleh guru. Ketika siswa bergantung kepada temannya yang pandai, pentingnya penjelasan bahwa jika mengerjakan sendiri akan lebih bisa menguasai materi dengan maksimal dan penekanan bahwa tugas memahami materi adalah tanggung jawab setiap individu. Bila satu anggota kelompok tahu maka wajib memberi tahu teman sekelompoknya, dan jika belum tahu harus mau bertanya dengan teman yang lain dalam satu kelompok. Kendala manajemen waktu maka diperlukan pengaturan waktu yang lebih rinci agar setiap tahap berjalan dengan tepat waktu.

Pertemuan II, siswa mulai dengan beradaptasi dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga mereka tidak banyak mengeluh dengan tugas yang diberikan, masih sebagian besar siswa mengandalkan siswa yang pandai ketika mengerjakan soal dalam LKS, seorang siswa memprotes pada awal pembelajaran karena merasa keberatan untuk melaksanakan setiap tahap team study dan ketika berdiskusi dalam kelompok dijumpai siswa yang hanya mengobrol saja dengan temannya.

Siswa pandai mengikuti pembelajaran dengan antusias, mereka berusaha mengikuti setiap tahap dengan maksimal. Mereka memahami LKS kemudian mengerjakan soal-soal serta membimbing teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan.

(11)

43

Perbaikan dari hasil pengamatan pertemuan kedua ialah setiap anggota diwajibkan tahu apa sudah mereka kerjakan pada LKS. Siswa yang mengobrol sendiri maka perlu ditegur dengan cara yang halus. Misalnya dengan kata “ A, ada yang ingin di sampaikan?. Kalau tidak ada perhatikan penjelasan ibu sebentar”. Pemberian pujian dan motivasi pada siswa yang pandai agar tetap termotivasi mengikuti pembelajaran.

(12)

44

Tabel 1.5 Tahapan Siklus II Pertemuan I Pertemuan II P E R E N C A N A A N

1. Menyiapkan RPP untuk materi menghitung panjang lilitan minimum pada lingkaran dan menghitung panjang jari-jari lingkaran dalam dan luar segitiga yang mengalami perbaikan berdasarkan hasil siklus I terutama pada alokasi waktu pembelajaran.

2. Menyiapkan LKS yang sederhana tapi membuat siswa paham.

3. Menyiapkan alat peraga yang menarik berupa kaleng dan tali sebagai contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan prinsip panjang lilitan minimum pada lingkaran. 4. Membuat soal evaluasi siklus II.

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

Melaksanakan RPP 1. Tahap placement test dilakukan sebelum pembelajaran di kelas yaitu melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada materi prasyarat. 2. Pertemuan ketiga terdiri dari apersepsi, guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan

1. Placement test, melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada materi prasyarat dilakukan sebelum pembelajaran di kelas.

2. Apersepsi yaitu guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa masih berdasarkan pembagian sebelumnya (teams).

(13)

45

siswa (tahap teams).

Pertemuan I Pertemuan II

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

3. Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema pythagoras dan garis singgung yang di tarik dari satu titik di luar lingkaran kemudian memberi gambaran awal materi garis singgung lingkaran yang disebut dengan teaching group. 4. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari LKS dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team

study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

3. Eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema pythagoras kemudian dan memberi gambaran awal tentag materi garis singgung persekutuan luar dan dalam yaitu dengan membahas pengertian garis singgung atau teaching group.

4. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS materi menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam lingkaran kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(14)

46

Pertemuan I Pertemuan II

P

E

L

A

K

S

A

N

A

A

N

5. Tahap konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang dinamankan dengan tahap fact test. Whole class unit, guru memfasilitasi siswa

dalam membuat

rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Tahap terakhir yaitu team score

and team recognition

dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). Akhir pembelajaran guru memberikan salam penutup.

5. Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang disebut dengan tahap fact test. Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Tahap terakhir yaitu team score and team recognition dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini) kemudian guru memberikan salam penutup pada akhir pembelajaran.

P

E

N

G

A

M

A

T

A

N

1. Siswa sudah dapat beradaptasi pada model pembelajaran tipe TAI. 2. Sebagian besar siswa sudah bertanggung jawab dengan pekerjaan yang

diberikan oleh guru dan tidak mengandalkan teman sekompoknya yang pandai.

3. Siswa tidak malas bertanya pada guru jika menemui kesulitan ketika team study dan waktu pembelajaran dapat selesai dengan tepat.

4. Mengamati jalannya tes evaluasi siklus II.

(15)

47

Pertemuan I Pertemuan II

R

E

F

L

E

K

S

I

1. Siswa sudah dapat beradaptasi dengan pembelajaran yang diterapkan.

2. Siswa yang kurang berminat pun sudah mau mengerjakan LKS tanpa menggantungkan pekerjaan teman dalam kelompoknya.

6. Managemen waktu pun sudah dapat teratasi.

Siklus II

1. Perencanaan

Rencana yang perlu di persiapkan sebelum menjalankan tindakan pada siklus II antara lain adalah perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pada hasil refleksi siklus I yaitu terutama pada alokasi waktu. Rencana pelaksanaan pembelajaran materi menghitung panjang tali minimum lilitan pada lingkaran untuk pertemuan keempat dan materi menghitung panjang jari-jari lingkaran luar dan dalam segitiga untuk pertemuan kelima. Membuat alat peraga yang menarik agar menambah antusias pada saat pembelajaran berupa dua kaleng dan tali plastik, lembar kerja siswa, soal tes evaluasi dan lembar tes evaluasi siklus.

2. Tindakan

Tindakan pada siklus II meliputi dua pertemuan dan satu tes evaluasi siklus. Pertemuan pada siklus pertama dan kedua masih tetap menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Perbedaan pada siklus pertama dan kedua terletak pada akivitas guru yang masih mendominasi pada siklus pertama sedangkan pada siklus kedua, model pembelajaran ini sudah sepenuhnya dilaksanakan. Salah satu tujuannya adalah agar siswa dapat beradaptasi dengan model pembelajaran yang diterapkan guru.

a. Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada jam kedua pukul 07.55 WIB sampai dengan 08.35 WIB hari Selasa, 16 April 2012. Tahap placement test dengan melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa materi prasyarat. Pertemuan ketiga terdiri dari apersepsi, guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru

(16)

48

menginformasikan pengelompokan siswa (tahap team). Tahap eksplorasi, guru mengingatkan kepada siswa tentang materi teorema pythagoras dan garis singgung yang di tarik dari satu titik di luar lingkaran kemudian memberi masalah untuk mencari panjang lilitan minimum dengan mengaitkan dengan materi garis singgung persekutuna luar dan panjang busur lingkaran (teaching group).

Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari LKS dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang dinamakan dengan tahap fact test. Tahap selanjutnya yaitu team score and team recognition dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. Akhir pembelajaran guru memberikan salam penutup.

b. Pertemuan IV

Pertemuan keempat pada Selasa, 17 April 2012 pada jam pertama pukul 07.15 WIB sampai dengan 8.35 WIB. Placement test dilakukan pembelajaran dilaksanakan agar guru mengetahui kelemahan siswa pada materi prasyarat. Apersepsi, guru mengucapkan salam pembuka, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh pemanfaatan prinsip garis singgung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru menginformasikan pengelompokan siswa masih berdasarkan pembagian sebelumnya (teams.).

Eksplorasi, guru memberi gambaran awal untuk materi menghitung panjang jari-jari lingkaran di dalam dan luar segitiga dengan mengaitkan dengan materi luas dan keliling lingkaran. Elaborasi, meliputi tahap curriculum materials, guru membagikan LKS kepada setiap individu. Siswa kemudian mempelajari LKS dan mengerjakan soal yang ada pada LKS secara individu dan dilanjutkan berdiskusi dengan kelompok (team study). Pada team study, guru memberikan bantuan secara individu kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(17)

49

Tahap Konfirmasi, siswa diminta mengerjakan tes evaluasi secata individu yang disebutkan dengan tahap fact test. Tahapan team score and team recognition dengan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya Whole class unit, guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari kemudian guru memberikan salam penutup pada akhir pembelajaran.

Kamis tanggal 20 April 2012 dilaksanakan pada jam pelajaran keempat pukul 09.30 sampai dengan 10.10 WIB. Pada pertemuan ini dilakukan pengambilan data melalui tes evaluasi siklus II. Materi meliputi menghitung panjang lilitan minimum pada lingkaran dan menghitung panjang jari-jari lingkaran di luar dan dalam segitiga. Materi tersebut masih dicakup dalam satu kompetensi dasar yaitu menghitung panjang garis singgung persekutuan.

c. Observasi

Hasil observasi yang dilakukan pada siklus II adalah siswa sudah dapat beradaptasi pada model pembelajaran tipe TAI. Ketika team study sebagian besar siswa sudah bertanggung jawab dengan pekerjaan yang diberikan oleh guru dan tidak mengandalkan teman sekompoknya yang pandai, siswa tidak malas bertanya pada guru jika menemui kesulitan dan waktu pembelajaran dapat selesai dengan tepat waktu.

Tes evaluasi siklus II diikuti oleh semua siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Gemawang. Mereka mengikuti tes tersebut dengan tertib. Beberapa siswa yang mempunyai kebiasaan meminta jawaban teman, mereka tidak berani mengulangi lagi karena pengawasan tes yang ketat.

d. Refleksi

Penerapan model pembelajaran tipe TAI dapat meningkatkan prestasi siswa. Hasil ini diperoleh dari tes evaluasi siklus II prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus adalah 64% siswa tuntas dengan nilai rata-rata 60, siklus I ialah 77% dengan nilai rata-rata 63 dan siklus II 90% dengan nilai rata-rata 81. Siswa juga dapat mengikuti setiap langkah pembelajaran dengan tertib. Indikator keberhasilan siswa pada penelitian tindakan ini sudah dapat tercapai pada siklus II sehingga penelitian tindakan kelas dikatakan selesai.

(18)

50

D. ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA

Penerapan model pembelajaran tipe TAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil tes siklus yang diperoleh, nilai tes siklus I dan siklus II dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tiap siklus. Berikut ini tabel kriteria nilai siswa pada siklus I dan diagram nilai tes sikus I adalah:

Tabel 1.6

Kriteria Nilai Siswa Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa Kriteria

1 90―100 ― Baik Sekali

2 80―90 2 Siswa Baik

3 70―80 16 Siswa Lebih dari cukup

4 60―70 2 Siswa Cukup

5 0―60 8 Siswa Kurang

Gambar 1.7 Nilai Tes Siklus I

Tabel 1.6 menunjukkan bahwa siswa dengan kriteria nilai lebih dari cukup diperoleh lebih banyak siswa dibandingkan kriteria baik. Hasil tes evaluasi siklus I didapatkan 22 siswa tuntas dan 6 siswa tidak tutas. Hal ini didasarkan pada indikator keberhasilan penelitian yaitu 80% prosentase ketuntasan siswa secar klasikal dengan nilai ketuntasan 72. Prosentase ketuntasannya ialah 77% siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal dan 23% siswa tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal. Nilai rata-rata siklus pertama mencapai 63 dengan nilai terrendah adalah 10 dan nilai tertinggi yaitu 82.

(19)

51

Tabel 1.7

Kriteria Nilai Siswa pada Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa Kriteria

1 90―100 6 Siswa Baik Sekali

2 80―90 11 Siswa Baik

3 70―80 9 Siswa Lebih dari cukup

4 60―70 2 Siswa Cukup

5 0―60 ― Kurang

Gambar 1.8 Nilai Tes Siklus II

Berdasarkan Tabel 1.7, kriteria baik sekali diperoleh 6 siswa dan kriteria baik didapat oleh 11 siswa. Hal ini lebih baik daripada siklus I kerena pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh kriteria nilai kurang. Diagram nilai siklus II didapat hasil bahwa 25 siswa mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 72 dan 3 siswa nilainya masih belum mencapai KKM. Prosentase siswa tuntas yaitu 90% dan 10% siswa tidak tuntas. Nilai terendah pada siklus kedua adalah 62 sedangkan nilai tertinggi mencapai 100.

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat diamati bahwa dari pra siklus, siklus I ke siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata pra siklus adalah 60, siklus I 63 meningkat menjadi 81 pada siklus II dengan prosentase ketuntasan berturut-turut adalah 64%, 77% dan 90% siswa tuntas. Peningkatan nilai rata-rata dapat dilihat dari diagram di bawah ini:

(20)

52

Gambar 1.9

Rata-rata Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

E. ANALISIS KENAIKAN PRESTASI TIAP SIKLUS 1. Kenaikan Prestasi dari Pra Siklus ke Siklus 1

Nilai rata-rata pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Pretest yang dilaksanakan pada hari Senin, 2 April 2012 didapatkan nilai rata-rata 60 dan pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63. Jumlah siswa yang nilainya meningkat ada 14 siswa, 13 siswa nilainya turun dan 1 siswa nilainya tetap. Adapun kenaikan nilai pra siklus ke siklus I dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 2.1

(21)

53

2. Kenaikan Prestasi Pra Siklus Dengan Siklus II

Prestasi siswa pada pra siklus dengan siklus II mengalami kenaikan 100 %. Semua nilai siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pada pra siklus yaitu 60 dan pada siklus II naik menjadi 81. Kenaikan nilai rata-ratanya sebesar 21. Berikut ini kenaikan nilai siswa pada prasiklus dan siklus II:

Gambar 2.2

Kenaikan Nilai Siswa pada Pra Siklus dan Siklus II

3. Kenaikan Prestasi Siswa Tiap Siklus

Berdasarkan nilai tes pra siklus, siklus I dan siklus II, nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa adalah 60, siklus I yaitu 63 dan siklus II nilai rata-ratanya naik menjadi 81. Berikut ini disajikan tabel dan diagram kenaikan prestasi siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II:

Tabel 1.8

Kenaikan Prestasi Siswa Tiap Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata 60 63 81

Tuntas 18 siswa 18 siswa 25 siswa

(22)

54

Gambar 2.3

Kenaikan Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus I

Diagram batang pada Gambar 2.3 menunjukkan bahwa nilai siswa mengalami kenaikan mulai dari pretest, siklus I dan siklus II. Rata-rata kenaikan nilai seluruh siswa kelas VIIIA pada pretest ke siklus I yaitu sebesar 3. Pretest hingga siklus II rata-rata kenaikan nilai secara klasikal adalah 21.

Gambar

Gambar 1.8  Nilai Tes Siklus II
Diagram  batang  pada  Gambar  2.3  menunjukkan  bahwa  nilai  siswa  mengalami  kenaikan  mulai  dari  pretest,  siklus  I  dan  siklus  II

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok eksperimen yang di berikan multimedia pada pembelajaran sholat mempunyai Mean score variabel pemahaman gerakan sholat dengan benar yang lebih tinggi dari pada

Dari perolehan nilai rata-rata motivasi belajar dan hasil belajar yang didapat pada kelompok eksperimen, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar dan hasil belajar

Selain itu peneliti juga memberikan gambaran mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Setelah itu peneliti membentuk kelompok belajar siswa

Maka dari itu, bila dilihat dari besarnya nilai rerata data pretest dan postest hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan rerata skor untuk kedua

Berdasarkan tabel 7 dan 8 dapat diketahui bahwa aspek pembelajaran dengan jumlah indikator 7, jumlah yang diperoleh dari ahli materi sebesar 27 dan rata-rata skor 3,9

a) Penghargaan kelompok, penghargaan kelompok ini diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. b) Pertanggung jawaban individu, pertanggungjawaban

Dengan rata-rata persentase kinerja guru 87,33% pada kelompok eksperimen dan 86,67% pada kelompok kontrol, sudah menunjukkan peningkatan kemampuan dengan perbedaan

Kemudian dilakukan tindakan lagi perbaikan siklus 2 dengan perolehan rata-rata kelas 74,2 peningkatan nilai rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 1,7% pada grafik