• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR 45 / PID.SUS - TPK / 2014 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR 45 / PID.SUS - TPK / 2014 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN P U T U S A N

NOMOR 45 / PID.SUS - TPK / 2014 / PT-MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara Tindak Pidana Korupsi dalam peradilan tingkat banding menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama lengkap : ERVINA SARI, ST MT.

Tempat lahir : Medan;

Umur / tanggal lahir : 38 Tahun/ 19 Oktober 1975; Jenis Kelamin : Perempuan;

Kebangsaan / Warganegara : Indonesia;

Tempat tinggal : Jalan Pleno No. 24 Komp. DPRD Tk. I RT. 002 RW. 002 Kel. Pulo Brayan Bengkel Baru Kec. Medan Timur Medan;

A g a m a : Islam;

P e k e r j a a n : PNS ; Terdakwa dalam perkara ini ditahan; 1. Penyidik : :

- Surat Perintah Penahanan Nomor : PRINT-01 / N.2.10 / Fd.1 / 01 / 2014, tanggal 08 Januari 2014, sejak tanggal 08 Januari 2014 s/d 27 Januari 2014.

- Surat Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, Nomor : PRINT-01 / N.2.10 / Ft.1 / 01 / 2014, tanggal 15 Januari 2014, sejak tanggal 28 Januari 2014 s/d 08 Maret 2014.

- Surat Perpanjangan Penahanan (I) oleh Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan Nomor : 08 / Pen.Pid.Sus.K / 2014 / PN. Mdn, tanggal 27Februari 2014, terhitung sejak tanggal 09 Maret 2014 s/d tanggal 07 April 2014.

- Surat Perpanjangan Penahanan (II) oleh Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan Nomor : 18 / Pen.Pid.Sus.K / 2014 / PN. Mdn, tanggal 28 Maret 2014, terhitung sejak tanggal 08 April 2014 s/d tanggal 07 Mei 2014.

(2)

Hal. 2 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN 2. Penuntut Umum berdasarkan :

- Surat Perintah Penahanan Tingkat Penuntutan Nomor : PRINT-09/N.2.10 /Ft.2/ 04 / 2014, tanggal 22 April 2014, sejak tanggal 22 April 2014 sampai dengan tanggal 11 Mei 2014.

3.Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan,berdasarkan penetapan Nomor : 37 / Pid.Sus.K / 2014 / PN. Mdn, tanggal 29April 2014, sejak tanggal 29 April 2014 sampai dengan tanggal 28 Mei 2014. 4. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Negeri Medan,berdasarkan penetapan Nomor : 37/ Pen. Pid / 2014 / PN. Mdn, tanggal 30 April 2014,terhitung sejak tanggal 29 Mei 2014 sampai dengan tanggal 27 Juli 2014.

5. Perpanjangan Penahanan I (pertama) Ketua Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, berdasarkan penetapan Nomor : 220/Pen.Pid.Sus.K/2014/PT.Mdn, tanggal 11Juli 2014, terhitung tanggal 28Juli 2014 s/d tanggal26 Agustus2014.

6. Perpanjangan Penahanan II (kedua) Ketua Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, berdasarkan penetapan Nomor : 261/Pen.Pid.Sus.K/2014/PT.Mdn, tanggal 18 Agustus 2014, terhitung tanggal 27 Agustus 2014 s/d tanggal25 September 2014.

7. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 15 September 2014 s/d 14 Oktober 2014.

8. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 15 Oktober 2014 s/d 13 Desember 2014 ;

9. Permohonan perpanjangan penahanan I oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan kepada Ketua Mahkamah Agung RI Cq.Panitera Muda Pidana Khusus tanggal 3 Desember 2014 Nomor W2.U-7906/HN.01.10/XII/2014, penahanan terhadap Terdakwa terhitung mulai tanggal 14 Desember 2014 s/d tanggal 12 Januari 2014

(3)

Hal. 3 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Terdakwa dipersidangan telah didampingi oleh Penasihat Hukumnya :

MUHAMMAD SYARIFUDDIN, SH, Advokat / Penasihat Hukum dari Kantor M. Syarifuddin, SH& Rekan berkantor Jalan Tamtama No. 20 Binjai, berdasarkan

Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Januari 2014, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dengan Nomor Register : /Pen.K/2014/PN.Mdn, tanggal Mei 2014, dan MUSLIM MUIS, SH, NURIYONO, SH, VIKTOR MANSUR ARITONANG, SH, RINTO PURWANA HARAHAP, SH.MH, HAIYUL QOIYUM, SH, Advokat / Penasihat Hukum dari Kantor Nano, Liem & Rekan berkantor di Jalan Sukamulia No. 15 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12Mei 2014, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dengan Nomor Register : 1108/Pen.K/2014/PN.Mdn, tanggal 19 Mei 2014.

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca :

I..Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor Reg.Perkara PDS-12 /N.2.10/Ft.2//04/2014, tanggal 28 April 2014, Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan melakukan tindak pidana sebagai berikut :

KESATU : PRIMAIR:

Bahwa ia Terdakwa ERVINA SARI, ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011, bersama dengan Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana

(4)

Hal. 4 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said No. 25, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan pasal 5 Undang-undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH) Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31 tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/ Limbah Cair, Laboratorium Udara dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propinsi Sumaera Utara.

(5)

Hal. 5 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN - Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut, Terdakwa ERVINA SARI selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011 yang mempunyai tugas:

a. Menerima setoran dan wajib bayar. b. Membuat tanda bukti penerimaan.

c. Mencatat semua penerimaan dan penyetoran pendapatan pada Buku Kas Umum Penerimaan dan Buku Pembantu Perincian Objek Penerimaan.

d. Menyetor semua uang ke rekening Kas Umum Daerah. e. Membuat laporan realisasi pendapatan secara periodik.

- Sebagai Bendahara Penerimaan BLH Propinsi Sumatera Utara, Terdakwa bertugas untuk menerima dan menyetorkan penerimaan atas retribusi jasa penggunaan Laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi sumatera Utara.

- Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran secara tunai yang diterima langsung oleh Terdakwa dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT dan specimen tandatangan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. - Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran secara tunai oleh Pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

(6)

Hal. 6 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada

dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan untuk pembayaran melalui rekening oleh Pelanggan adalah:

a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan.

(7)

Hal. 7 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang yang ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan tanda tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor untuk kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran. - Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :  Tunai: Rp.1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta

delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

 Rekening: Rp.2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

 Total: Rp.3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT, dan atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan tidak semua pembayaran yang diterima oleh Terdakwa disetorkan ke Kas Daerah oleh Terdakwa sebagaimana seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik secara bertahap oleh Terdakwa dan hanya sebagiannya yang disetorkan Terdakwa ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan langsung oleh Ir.

(8)

Hal. 8 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk keperluan yang tidak dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan dengan dalih untuk keperluan biaya tenaga ahli, survey, dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan dengan cara Terdakwa bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor dan tidak pernah menandatangani sebagaimana tertera dalam daftar biaya honor tersebut. - Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., Terdakwa hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00 (dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100 01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp. 159.552.855,00 (seratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012 tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa dan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si.

(9)

Hal. 9 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Bahwa perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. secara melawan hukum telah mempergunakan secara langsung sebagian uang hasil retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa laboratorium di UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu dan tidak menyetorkannya ke kas umum daerah sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) sehingga bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3) sebagai berikut :

“Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas daerah 1 x 24 jam.”

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor : 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan

(10)

Hal. 10 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”. - Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa perbuatan melawan hukum sebagaimana diuraikan diatas dilakukan oleh Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT., bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa sendiri atau setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lainyaitu Ir. HENNY JM NAINGGOLAN. M.Si., atau suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

(11)

Hal. 11 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Sub Jumlah

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Penerimaan UPT Laboratorium Lingkungan BLH:

3.529.540.954,0 0

(a) Yang disetor oleh pelanggan ke rekening UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,0 0 (b) Yang dibayar oleh pelanggan secara

tunai ke UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran III)

1.379.807.246,0 0

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah (Lampiran IV)

(2.216.196.067,0 0)

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(a) PPN 159.075.855,00

(b) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,0

0

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

(12)

Hal. 12 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN SUBSIDAIR :

Bahwa ia Terdakwa ERVINA SARI, ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011, bersama dengan Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said No. 25, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan pasal 5 Undang-undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau Kedudukan yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH) Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31 tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/

(13)

Hal. 13 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Limbah Cair, Laboratorium Udara dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT Laboratorium Laboratorium pada BLH Propinsi tersebut.

- Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut, Terdakwa ERVINA SARI selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011 yang mempunyai tugas :

b. Menerima setoran dan wajib bayar. c. Membuat tanda bukti penerimaan.

b. Mencatat semua penerimaan dan penyetoran pendapatan pada Buku Kas Umum Penerimaan dan Buku Pembantu Perincian Objek Penerimaan.

c. Menyetor semua uang ke rekening Kas Umum Daerah. d. Membuat laporan realisasi pendapatan secara periodik.

- Bahwa Sebagai Bendahara Penerimaan BLH Propinsi Sumatera Utara, Terdakwa bertugas untuk menerima dan menyetorkan penerimaan atas retribusi jasa penggunaan Laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi sumatera Utara.

(14)

Hal. 14 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN - Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran secara tunai yang diterima langsung oleh Terdakwa dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT dan specimen tandatangan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. - Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran secara tunai oleh Pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan untuk pembayaran melalui rekening oleh Pelanggan adalah:

(15)

Hal. 15 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT

Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan. g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang

yang ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan tanda tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor untuk kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran. - Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :  Tunai: Rp. 1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta

delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

 Rekening:Rp. 2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

 Total:Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT, dan atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN

(16)

Hal. 16 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan hanya sebagian yang disetorkan ke Kas Daerah oleh Terdakwa sebagaimana seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik secara bertahap oleh Terdakwa dan hanya sebagiannya yang disetorkan Terdakwa ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan langsung oleh Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si dengan dalih untuk keperluan biaya tenaga ahli, survey, dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan dengan cara Terdakwa bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor sebagaimana tertera dalam daftar biaya honor tersebut.

- Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., Terdakwa hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00 (dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100 01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp. 159.552.855,00 (seratus lima puluh

(17)

Hal. 17 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN sembilan juta lima ratus lima puluh dua delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012 tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa dan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN.

Bahwa Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT. telah menyalahgunakan kewenangannya selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011 yang mengharuskan Terdakwa untuk menerima dan selanjutnya menyetorkan seluruh penerimaan atas retribusi penggunaan jasa laboratorium lingkungan tersebut ke Kas Umum Daerah, yang dilakukannya bersama-sama dengan Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 dengan mempergunakan secara langsung sebagian uang hasil retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa laboratorium di UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu dan tidak menyetorkannya ke kas umum daerah sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) yang bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3) sebagai berikut :

(18)

Hal. 18 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN “Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas daerah 1 x 24 jam.”

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor :1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.”

(19)

Hal. 19 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN - Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”. - Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa perbuatan menyalahgunakan kewenangannya sebagaimana diuraikan diatas dilakukan oleh Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propinsi Sumatera Utara dilakukan dengan maksud hendak menguntungkan diri Terdakwa sendiri atau setidak-tidaknya hendak menguntungkan orang lainyaitu Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Sub Jumlah

(Rp)

Jumlah (Rp)

(20)

Hal. 20 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Lingkungan BLH:

(a)Yang disetor oleh pelanggan ke rekening UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,0 0

(b)Yang dibayar oleh pelanggan secara tunai ke UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran III)

1.379.807.246,0 0

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah (Lampiran IV)

(2.216.196.067,00 )

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(a) PPN 159.075.855,00

(b) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,00

--- Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

---ATAU--- KEDUA:

Bahwa ia Terdakwa ERVINA SARI, ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011, bersama dengan Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana

(21)

Hal. 21 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said No. 25, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan pasal 5 Undang-undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya,sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH) Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31 tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/ Limbah Cair, Laboratorium Udara dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT Laboratorium Laboratorium pada BLH Propinsi tersebut.

(22)

Hal. 22 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN - Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut, Terdakwa ERVINA SARI selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29 Desember 2011 yang mempunyai tugas:

a. Menerima setoran dan wajib bayar. b. Membuat tanda bukti penerimaan.

c. Mencatat semua penerimaan dan penyetoran pendapatan pada Buku Kas Umum Penerimaan dan Buku Pembantu Perincian Objek Penerimaan.

d. Menyetor semua uang ke rekening Kas Umum Daerah. e. Membuat laporan realisasi pendapatan secara periodik.

- Bahwa Sebagai Bendahara Penerimaan BLH Propinsi Sumatera Utara, Terdakwa bertugas untuk menerima dan menyetorkan penerimaan atas retribusi jasa penggunaan Laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi sumatera Utara.

- Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran secara tunai yang diterima langsung oleh Terdakwa dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT dan specimen tandatangan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan untuk pembayaran secara tunai oleh Pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

(23)

Hal. 23 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada

dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan untuk pembayaran melalui rekening oleh Pelanggan adalah:

a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan.

(24)

Hal. 24 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang yang ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan tanda tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor untuk kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran. - Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :

 Tunai:Rp. 1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

 Rekening:Rp. 2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

 Total:Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT, dan atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan hanya sebagian yang disetorkan ke Kas Daerah oleh Terdakwa sebagaimana seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik secara bertahap oleh Terdakwa dan hanya sebagiannya yang disetorkan Terdakwa ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan langsung oleh Ir.

(25)

Hal. 25 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk keperluan lain yang tidak dapat dibenarkan dengan dalih untuk keperluan biaya tenaga ahli, survey dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan dengan cara Terdakwa bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor sebagaimana tertera dalam daftar biaya honor tersebut.

- Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., Terdakwa hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00 (dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100 01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp. 159.552.855,00 (seratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012 tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa dan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN.

(26)

Hal. 26 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Bahwa perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., secara dengan sengaja telah mempergunakan secara langsung dan tanpa hak sebagian uang hasil retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa laboratorium di UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu yang seharusnya disetorkan ke kas umum daerah namun pada kenyataannya dengan sengaja tidak menyetorkannya ke kas umum daerah sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) sehingga bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3) sebagai berikut :

“Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas daerah 1 x 24 jam.”

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekekning Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor :1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan

(27)

Hal. 27 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”. - Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

(28)

Hal. 28 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN

No Uraian Sub Jumlah

(Rp)

Jumlah (Rp)

1. Penerimaan UPT Laboratorium Lingkungan BLH:

3.529.540.954,00

(c) Yang disetor oleh pelanggan ke rekening UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,0 0

(d) Yang dibayar oleh pelanggan secara tunai ke UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran III)

1.379.807.246,0 0

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah (Lampiran IV)

(2.216.196.067,00)

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(c) PPN 159.075.855,00

(d) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,00

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 8 ayat (1) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

II..Surat Tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, tanggal 29 Agustus 2014, terdakwa dituntut sebagai berikut :

1. Terdakwa Ervina Sari S.T., M.T., bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan kesatu subsidair melanggar Pasal 3 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi

(29)

Undang-Hal. 29 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadapterdakwa Ervina Sari S.T., M.T. berupa Pidana Penjara selama 3 (tiga) tahun penjara potong masa penahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan dalam tahanan rutan.

3. Membebankan terdakwa Ervina Sari S.T., M.T. membayar pidana denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan penjara.

4. Membebankan terdakwa Ervina Sari S.T., M.T untuk membayar Uang Pengganti sebesar Rp. 576.896.016,- (lima ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu enam belas rupiah), jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.

5. Menetapkan barang bukti, berupa :

Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada yang berhak.

6..Menghukum terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T., untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

III..Putusan Nomor 37/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn., Tanggal 9 September 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Kesatu Primair ;

(30)

Hal. 30 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN 3. Menyatakan Terdakwa ERVINA SARI, ST.MT, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana”Korupsi “, secara bersama-sama 4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan pidana denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar harus diganti dengan hukuman kurungan selama 1 (satu)bulan ;

5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

6. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 7. Memerintahkan barang bukti, berupa :

Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada yang berhak.

8...Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;

Telah Membaca :

1. Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, bahwa pada tanggal 15 September 2014, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 September 2014, nomor : 37/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn;

2. Relaas Pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Darwin, SH., Jurusita Pengganti Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, tanggal 29 September 2014, permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa;

3. Memori Banding tanggal 25 September 2014, yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tindak Pidana

(31)

Hal. 31 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, tanggal 29 September 2014, serta telah diserahkan salinan resminya kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 6 Oktober 2014;

4. Relaas Pemberitahuan Untuk mempelajari Berkas Perkara yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 2 Oktober 2014, ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut selama 7 (tujuh) hari sebelum pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tingkat banding;

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta syarat-syarat sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang, maka Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Medan berpendapat bahwa permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dengan seksama Memori Banding Jaksa Penuntut Umum tertanggal 25 September 2014 yang pada pokoknya berisi hal sebagai berikut :

 Jaksa penuntut Umum keberatan penjatuhan hukuman oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan terhadap Terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T.,terlalu ringan, sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat, dengan alasan seperti diuraikan dalam Memori Banding Jaksa Penuntut Umum hal. 2 s/d 10

 Jaksa Penuntut Umum mohon supaya Pengadilan Tinggi Medan menerima permohonan banding Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan:

(32)

Hal. 32 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN 1. Terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T., , bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan secara bersama sama sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Subsidair melanggar pasal 3 UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 (1) ke 1KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T., , berupa pidana penjara selama 3 (tiga) tahun, membebankan terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T., memabayar denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), Subsidair 3 (tiga) bulan penjara.

3. Membebankan terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T. untuk membayar Uang Pengganti sebesar Rp. 576.896.016,- ( lima ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus Sembilan puluh enam ribu enam belas rupiah), jika terdakwa tidak memebayar uang pengganti 1 (satu) bulan setelah Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.

4. Menetapkan barang bukti, berupa :

- Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada yang berhak.

5.Menghukum terdakwa Ervina Sari, S.T., M.T., untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

(33)

Hal. 33 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama surat Memori Banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut, ternyata tidak terdapat alasan atau keberatan hukum yang dapat melumpuhkan atau mematahkan pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 september 2014 Nomor: 37/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, tentang telah terbuktinya dakwaan Jaksa Penuntut Umum oleh karena itu alasan atau keberatan hukum dalam Memori Banding Jaksa Penuntut Umum akan dipertimbangkan lebih lanjut.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding memeriksa dan mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, berikut Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 September 2014, Nomor : 37/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, Memori Banding Jaksa Penuntut Umum tanggal 25 September 2014, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dan dapat menerima alasan-alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang telah terbuktinya dakwaan Jaksa Penuntut Umum seperti yang dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, karena alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dipandang sudah tepat, benar dan cukup beralasan menurut hukum dan keyakinan, maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum dan keyakinan tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding dengan tambahan beberapa pertimbangan.

(34)

Hal. 34 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Menimbang, bahwa hukuman penjara dijatuhkan terhadap terdakwa masih dirasakan kurang adil dan terlalu ringan,sehingga Majelis Tingkat Banding perlu untuk mengubahnya dengan beberapa pertimbangan dan alasan.

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan Terdakwa, Ervina S.T., M.T., selaku Bendahara Penerimaan UPT Lab Lingkungan TA 2012, telah menyerahkan sejumlah uang kepada Saksi IR Henny JM Nainggolan,M.Si., selaku Kepala UPT Lab. Daerah. Dimana uang tersebut adalah penerimaan dari restribusi yang oleh terdakwa tidak semua disetor ke kas daerah akan tetapi diserahkan kepada Kepala UPT Lab.di Daerah yang dijabat oleh terdakwa IR Henny JM Nainggolan,M.Si dan Terdakwa tidak tahu penggunaan uang tersebut, karena terdakwa tidak diberi tahu. Disamping Terdakwa tidak menerima bagian dari sejumlah uang yang Terdakwa berikan kepada Saksi IR Henny JM Nainggolan,M.Si. Setahu Terdakwa semua pengeluran tidak Terdakwa catat dalam pembukuan. Saksi Ir Henny J.M. Nainggolan, M.Si. juga tidak membuat catatan pengeluran uang. Bahwa benar saksi tidak ada membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan biaya operasional petugas sampling.

Menimbang, bahwa Terdakwa pernah juga memberikan uang kepada Rosmawati Sinaga sebagai Juru Bayar UPT Lab. BLH dan Rosmawati Sinaga yang memberikan uang tersebut kepada petugas sampling.

Menimbang, bahwa sesuai keterangan Saksi Mikyaruddin, Saksi Khichi Hanafi S.H., Saksi Taviandiq, Saksi Lukas Alexander Tarigan, S.H., Saksi M. Nur Hasibuan S.P., dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum mengajukan barang bukti, berupa bukti surat daftar tanda penerimaan pembayaran honor petugas sampling dan atas pengajuan barang bukti tersebut, saksi menyatakan tidak pernah melihat bukti tersebut, tidak ada menandatangani surat tersebut dan tidak ada menerima honor seperti tertera didalam surat tersebut.

(35)

Hal. 35 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Dorkas Yetti Mulyati Simatupang, S.T., M.T., Saksi Tengku Dianingrum, S.T., dan Saksi Rebayat Jelita Nainggolan, S.Pd..,dipersidangan tentang Bukti Surat yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, berupa Laporan Pemantauan dan Laporan Pengelolaan Lingkungan dan atas bukti surat tersebut saksi menyatakan bahwa benar saksi ada menandatangani, akan tetapi saksi tidak ada menerima uang sejumlah yang tersebut didalam bukti surat tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Lasma Adelina Sidabutar, S.Si, Saksi Syukur S.H., Saksi Tengku Dianingrum S.T., dan Saksi Siti Bayu Nasution, SIP, MSI ,dipersidangan tentang Bukti Surat yang oleh Jaksa Penuntut Umum, berupa Laporan Pemantauan dan Laporan Pengelolaan Lingkungan dan atas bukti surat tersebut saksi menyatakan bahwa saksi tidak ada menandatangani dan bukan tanda tangan saksi, dan saksi tidak ada menerima uang sejumlah yang tersebut didalam bukti surat tersebut. Disamping itu Saski Lasma Adelina Sidabutar, S.Si., juga menyatakan dalam persidangan bahwa memang Saksi yang menerbitkan SPT dan mencantumkan biaya yang harus diberikan kepada petugas lapangan dalam bentuk SPPJ untuk trasportasi sebesar Rp 250.000,- dan untuk golongan III SPPJ sebesar Rp 710.000,- diluar ongkos transport , dimana biaya tersebut diambil dari APBD. Hal ini bersesuain dengan keterangan Saksi DR, IR. Hj Hidayati, M.Si selaku Kepala BLH Propinsi Sumatera Utara, dipersidangan yang menyatakan bahwa biaya operasional pengujian diambil dari APBD, biaya yang dipungut dari pengguna jasa tidak boleh dipergunakan langsung oleh UPT Lab. BLH untuk membiayai kegiatan operasional. Disamping itu pula diperkuat oleh keterangan Saksi Rosmawati Sinaga yang menyatakan bahwa setahu saksi UPT Lab. BLH ada mengeluarkan biaya SPPD untuk petugas sampling.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Akmal Syaputra selaku Bendahara Pengeluaran pada BLH Propinsi Sumatera Utara, di persidangan menyatakan bahwa biaya perjalanan dinas bisa digunakan untuk petugas sampling.

(36)

Hal. 36 dari 43 Put. No. 45/PID.SUS.TPK/2014/PT.MDN Biaya SPPJ dibagi pergolongan yaitu sebasar Rp 310.000,- perhari untuk di daerah Sumut dan dibayar dengan system ganti uang. Bahwa untuk SPPJ golongan III A sebesar Rp 1.115.000,-

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Ilyas Sitorus SE, Mpd selaku Kepala Kabag. Kas Daerah Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera Utara dalam persidangan yang menyatakan bahwa dana yang diterima harus disetor ke rekening daerah. Setahu saksi anggaran UPT Lab. BLH tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 3.560.402.900,- dan ada perubahan anggaran yang pada UPT BLH yaitu sebesar Rp. 3.960.402.900,-. Saksi juga menyatakan bahwa penerimaan SKPD tidak boleh dipergunakan langsung. Biaya yang dipungut dari pihak ketiga harus disetor ke kas daerah. Biaya tambahan yang dipungut dari pengambilan sampling diatur dalam Peraturan Gubernur yang mengatur tentang standar biaya umum dan didalamnya diatur biaya tenaga ahli. Bahwa biaya sampling merupakan restribusi kekayaan daerah bukan merupakan pendapat lain lain. Disamping itu sesuai keterangan Ahli Riswan S.E., dipersidangan bahwa penerimaan biaya tambahan yang telah dipungut dari pengambilan sampel wajib disetorkan ke kas daerah. Hal tesebut juga diperkuat oleh keterangan Ahli Aprilla H Siregar, S.H., M.H., dalam persidangan yang menyatakan bahwa terhadap biaya restribusi dan biaya pengambilan sampel harus disetorkan ke kas daerah.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli Ridin Turnip., dipersidangan menyatakan bahwa apabila ada pungutan di luar Perda Nomor: 12 Tahun 2007, maka harus dilaporkan kepada Gubernur dan seluruh penerimaan tersebut harus ditatausahakan oleh bendahara sesuai dengan azas umum pengelolaan keuangan daerah dan penerimaan tersebut harus disetorkan ke rekening kas daerah serta tidak boleh dipergunakan untuk pembiayaan pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan undangan.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli DR Mirza Nasution, S.H., M.Hum., dipersidangan menyatakan bahwa jika pejabat melakukan perbuatan di

Referensi

Dokumen terkait

Setelah terdakwa merental kedua mobil tersebut, selanjutnya terdakwa membuat/mencetak BPKB, photocopy KTP dan Faktur dengan cara menggunakan alat berupa 1 (satu)

langsung melakukan penangkapan dan penggeledahan badan terdakwa dan rumah kontrakan/ kos yang ditempati oleh terdakwa, kemudian di rumah kontrakan/ kos yang

Negara Km 58 No.315 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai dan selanjutnya mendatangi rumah terdakwa di Jln Setia Budi Pasar I Kompleks ICON 3 No.B-11 Medan

Serdang Bedagai selanjutnya masyarakat mendatangi tempat lokasi penebangan dan melihat telah terjadi penebangan pohon kayu jenis api-api seluas ± 2 (dua) hektar yang

Di dalam kehidupan rumah tangga mereka berjalan dengan baik selayaknya keluarga bahagia dan harmonis selanjutnya sejak tahun 2008 Terdakwa mulai menjalin hubungan

Bahwa selanjutnya terdakwa kembali menjalin komunikasi kepada saksi korban, yang mana terdakwa meminta kepada saksi korban untuk berjumpa pada hari Sabtu tanggal 15

--- Awalnya korban sedang berjalan sendirian mau pulang kerumah, tiba tiba datang seorang laki laki ciri ciri badan tegab/besar, kepala sedikit botak/gundul berkulit hitam dengan

• Bahwa benar selanjutnya antara terdakwa dengan saksi korban sering janjian untuk ketemuan di rumahnya saksi Andan, kemudian pada waktu dan tempat sebagai mana telah