• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikometri. Pengantar Psikometri. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Psikometri. Pengantar Psikometri. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Psikometri

Pengantar Psikometri

Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.

Psikologi

(2)

RAPEM PSIKOMETRI

Judul Mata Kuliah : Psikometri

Semester : Genap 2014/2015

Sks : 3

Kode : 61015

Diskripsi Mata Kuliah

• Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa mampu memahami

konsep dan prosedur pengukuran psikologis

• Output Bagi Lulusan: Memahami konsep dan prosedur

(3)

RAPEM PSIKOMETRI

TM Tanggal Pokok Bahasan Referensi Keterangan

I 8 Mar Pengantar Psikometri 1. Bab 1, 2, 8 3. Bab 1 4. Bab 1 Pembagian kelompok tugas II Konsep-konsep Dasar Statistika 1. Bab 3 2. Bab 1, 2 3. Bab 2 4. Bab 2

Mengumpulkan alat ukur

III Reliabilitas 1 1.3. Bab 5Bab 4

4. Bab 4

Mengumpulkan tugas rangkuman (kelompok)

IV Reliabilitas 2 1.2. Bab 5Bab 1, 17

3. Bab 4 4. Bab 4

V Validitas 1 1.3. Bab 6Bab 5

4. Bab 5

Draft alat ukur yg akan dianalisa

VI Validitas 2 1.3. Bab 6Bab 5

4. Bab 5

VII Validitas 3 1.2. Bab 6Bab 1, 17

3. Bab 5 4. Bab 5

Alat ukur siap coba

UTS Materi TM I – VII

(4)

RAPEM PSIKOMETRI

TM Pokok Bahasan Referensi Keterangan

VIII Analisis Item 1 1.2. Bab 7Bab 14

3. Bab 6

Hasil uji coba alat ukur

IX Analisis Item 2 1.2. Bab 7Bab 14

3. Bab 6

X Analisis Item 3 1.2. Bab 7Bab 17

3. Bab 14 4. Bab 6

Analisis data hasil uji coba alat ukur

XI Norma 1 1.2. Bab 4Bab 2,19

3. Bab 3

XII Norma 2 1.2. Bab 4Bab 2, 19

3. Bab 3

XIII Jenis-jenis Pengukuran (Tes) Psikologi 1

1. Bab 9 – 16

3. Bab 8 – 18 Draft Laporan Uji Alat

Ukur

XIV Jenis-jenis Pengukuran (Tes) Psikologi 2

1. Bab 9 – 16

3. Bab 8 – 18 Presentasi & diskusi

Uji Alat Ukur

UAS Materi TM I – XIV Mengumpulkan

Laporan Uji AlatUkur

(5)

RAPEM PSIKOMETRI

Komponen Penilaian :

1. Kehadiran : 10%

2. Ujian Tengah Semester : 25%

3. Ujian Akhir : 25%

4. Tugas : 30%

5. Kuis : 10%

Daftar Pustaka:

1. Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and assessment: An introduction to test and measurement. (7th ed.). Boston: McGraw Hill.

2. Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). New York: SAGE Publications, Ltd.

3. Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California: Wadsworth Cengage Learning

4. Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.

(6)

RAPEM PSIKOMETRI

6

Tugas Kelompok I:

merangkum materi dari buku-buku referensi yang

digunakan

Ketentuan:

a.

Maksimal 5 halaman ukuran A4

b.

Format Penulisan bebas

c.

Kreatif dan jelas menjadi nilai utama

d.

Dikumpulkan pada pertemuan ke-3

(7)

RAPEM PSIKOMETRI

7

Tugas Kelompok 2: Uji Coba Alat Ukur Psikologi Î Alat

Ukur, Presentasi Hasil Uji Coba, Laporan

(Lihat Jadwal pada RAPEM)

Ketentuan Penulisan Laporan

a.

Minimal 15 halaman ukuran A4 di luar hal sampul,

daftar isi, daftar pustaka, dan lampiran

b.

Margin 4 cm kiri, 3 cm kanan-atas-bawah

c.

Font: Arial 12; 1,5 spasi

d.

Menggunakan bahasa Indonesia baku

e.

Penulisan daftar acuan sesuai dengan standar APA

f.

Presentasi singkat dalam format ppt 5 – 10 slide (di

(8)

RAPEM PSIKOMETRI

8

Tugas Pribadi:

@pertemuan wajib membaca materi yang akan dibahas dan membuat pointers dari materi yang akan dibahas sebelum kuliah dimulai

MINIMAL 2 REFERENSI

NO COPY PASTE

TIDAK DIKUMPULKAN

(9)

CATATAN

Jika ada keperluan yang berkaitan dengan perkuliahan, dapat menghubungi via:

• email: ariesuciyana@yahoo.com

• WA: +6282113764915

• SMS: +628551007810

Î Sebutkan Nama, Kelas yang diikuti (mata kuliah dan

kampus) sebelum isi pesan

(10)

10

Pengukuran psikologis merupakan prosedur

sistematis

Pengukuran psikologis merupakan ‘sampel

perilaku’

Berkaitan dengan keperluan ‘empiris’ sampai

‘praktis’ yang dapat menjelaskan aspek kognitif,

afektif, maupun hubungan interpersonal

Hasil pengukuran psikologis akan dievaluasi dan

dinilai

Evaluasi hasil pengukuran psikologis umumnya

memerlukan standar berdasarkan data-data

empiris yang sudah ada

(11)

Sejarah perkembangan psikometri dan pengukuran

psikologis

• Jaman kerajaan Cina (Dinasti Han dan Dinasti Ming) Æ tes oral

dan tertulis untuk evaluasi dan promosi kerja

Charles Darwin dan individual differences

Æ dipengaruhi faktor hereditas dan lingkungan

Æmendorong studi-studi psikologi dengan eksperimen mengunakan ‘alat tes’ modern seperti Francis Galton (klasifikasi manusia

berdasarkan ‘natural gifts’) serta Wilheim Max Wundt (formulasi keahlian manusia)

Æ murid-murid Wundt yang terkenal dengan alat tesnya: Charles Spearman, Victor Henri, Emil Kraepelin, E. B. Titchener

(12)

Sejarah perkembangan psikometri dan

pengukuran psikologis

Abad ke-20

9

Pengukuran Inteligensi:

• Alfred Binet dan Victor Henri (memori dan komprehensi

sosial);

• Alfred Binet dan Theodore Simon (30 item tes inteligensi

Binet-Simon);

• David Wechsler (Wechsler Adult Intelligence Scale atau

WAIS)

(13)

Sejarah perkembangan psikometri dan

pengukuran psikologis

9Pengukuran Inteligensi:

(14)

Sejarah perkembangan psikometri dan

pengukuran psikologis

9Pengukuran Inteligensi:

Simon-Binet Intelligence Test Q: “which one is prettier?”

(15)

Sejarah perkembangan psikometri dan

pengukuran psikologis

Abad ke-20

9

Pengukuran personality:

Robert S. Woodworth (Woodworth Psychoneurotic Inventory – self-report test pertama);

Hermann Rorschach (Rorschach inkblot test Æ

self-projection test pertama)

(16)

Sejarah perkembangan psikometri dan

pengukuran psikologis

Abad ke-20

9

Pengukuran personality:

(17)

Budaya dan Pengukuran Psikologis

Henry Goddard:

“budaya mempengaruhi hasil pengukuran psikologis”

Æalat tes hanya cocok digunakan untuk ‘budaya’ tertentu,

namun tidak dapat digunakan untuk ‘budaya lain’ (contoh: Stanford-Binet Intelligence Scale tidak dapat digunakan

untuk anak-anak kaum minoritas di Amerika)

Æ mendorong dibuatnya culture-spesific tests

Î revisi alat-alat tes dengan cara ‘isolasi’ variabel budaya

(18)

Budaya dan Pengukuran Psikologis

Beberapa isu budaya yang mempengaruhi pengukuran

psikologis:

Komunikasi verbal

Komunikasi non-verbal dan perilaku

Standar evaluasi

(19)

psychological test ?

Terminologi test dalam pengukuran psikologis

dengan

‘ujian’

• Informasi yang berkaitan dengan aspek psikologis

didapatkan melalui psychological assessment

Terminologi psychological test dan psychological assessment

pada penggunaan sehari-hari kedua terminologi tersebut seringkali disamakan, NAMUN BERBEDA!

(20)

psychological test VS psychological assessment

psychological assessment: proses mengumpulkan

data-data yang terkait dengan aspek psikologis yang dapat

digunakan dalam melakukan evaluasi psikologis melalui:

test,

interview, studi kasus,

observasi perilaku, serta

instrumen- instrumen dan serangkaian prosedur pengukuran tertentu

(21)

psychological test VS psychological assessment

Psychological testing: proses pengukuran variabel-variabel

yang terkait dengan aspek psikologis dengan instrumen (alat) serta prosedur tertentu yang dirancang untuk mendapatkan ‘sampel’ perilaku

Î ALAT TEST PSIKOLOGI YANG SUDAH DIUJI

(22)

22

(23)

23

(24)

24

(25)

Proses pengukuran psikologis

• Tentukan tujuan pengukuran: diagnostik; prediksi; atau

evaluasi

• Memilih instrumen yang tepat beserta sistem penilaian dan

interpretasinya

• Pengukuran

• Scoring (penilaian)

• Interpretasi

(26)

Proses konstruksi alat ukur psikologis

Terdapat 5 tahapan konstruksi alat ukur (alat tes) psikologis:

• Konseptualisasi • Konstruksi • Uji coba • Analisis • Revisi 26

(27)

Instrumen pengukuran psikologis

• Tes Psikologis

• Interview

Portofolio (samples of one’s ability and accomplishment)

Data kasus atau biografi (records, transcripts, and other

accounts in written, pictorial, or other form that preserve archival information, official and informal accounts, and other data and items relevant to an assesse)

• Observasi Perilaku

(28)

Aturan dan etika pada pengukuran psikologi

Undang-undang (Laws)

Norma masyarakat

Kualifikasi tes dan Administrator (test users)

Target partisipan

Hak-hak partisipan

(29)

Kualifikasi Tingkatan Tes

29

Level A: tes dapat diadministrasikan, skoring, dan

diinterpretasi dengan panduan manual atau institusi tertentu (contoh: achievement atau proficiency tests).

Level B: tes yang memerlukan pengetahuan konstruksi dan

aturan penggunaan tes psikologis (contoh: aptitude tests)Level C: tes yang memerlukan pengetahuan khusus dan

pengalaman administrator tes berkaitan dengan aspek psikologis yang akan diukur(contoh: projective tests,

(30)

Pengukuran Psikologis terhadap partisipan

dengan keterbatasan

• Instrumen disesuaikan dengan kebutuhan partisipan (misal:

tulisan diubah ke dalam huruf Braille untuk tuna netra)

• Skoring disesuaikan dengan tingkatan partisipan agar dapat

diukur (misal: menyesuaikan batasan skoring untuk penyandang autis)

• interpretasi hasil pengukuran sesuai dengkondisi

(31)

Kualifikasi Tingkatan Test Users

(32)

Kualifikasi Tingkatan Test Users

(33)

Hak-hak Partisipan dalam Pengukuran

Psikologis

informed consent: tujuan umum pengukuran; alasan

pengukuran diberikan pada partisipan; tipe umum dari

instrumen yang diberikan kepada partisipan

hasil pengukuran

kerahasiaan data

terhindar dari label/stigma tertentu

(34)

Jenis-jenis Peran pada Pengukuran Psikologis

(35)

Daftar Pustaka

Cohen, R. J., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychological testing and

assessment: An introduction to test and measurement.

(7th ed.). Boston: McGraw Hill.

Kaplan, R.M. & Saccuzzp, D.P. (2009). Psychological testing: Principles, applications, and issues. California:

Wadsworth Cengage Learning

Urbina, S. (2004). Essentials of psychological testing. New York: John Wiley & Sons, Inc.

(36)

Terima Kasih

Arie Suciyana S., S.Si., M.Si.

Referensi

Dokumen terkait

Dari lima orang mahasiswa fakultas psikologi UMB yang berasal dari kota besar memiliki nilai ujian akhir matakuliah statistika psikologi 2: 75, 50, 60, 45, dan 25;. sementara lima

Ini disebabkan bahwa proses interaksi sosial sebagai unit analisa psikologi sosial dipengaruhi oleh proses proses psikologis di dalam diri manusia termasuk memahami motif

• Filsafat keTuhanan  berasal dari kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan. • Filsafat sosial  berasal dari kedudukan manusia sebagai

M3 Mahasiswa mampu menganalisa validitas alat ukur psikologi untuk typical dan maksimum performance test (P2, P3, P5, KK2, KK5, KK6).. M4 Mahasiswa mampu menganalisa

• Pendahuluan Kontrak perkuliahan, Teori dalam Psikologi Sosial; Sumbangan teori yang berorientasi behavioristik, psikoanalisis, dan kognitif terhadap Psikologi Sosial...

suatu fenomena atau obyek, yang sifatnya sangat dalam (radix), yang hanya mampu dimengerti oleh akal dan tidak lagi bersifat empiris  pengetahuan yang didapat bersiafat

Lulusan yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S-2, dapat melakukan studi lanjut di Program Magister Profesi Psikologi atau Program Magister Psikologi Sains di Universitas

Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval