• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMPLIKASI SENAM AEROBIC HIGH IMPACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMPLIKASI SENAM AEROBIC HIGH IMPACT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 20 AMPLIKASI SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN LOW IMPACT TERHADAP PENURUNAN PRESENTASE LEMAK TUBUH PADA KEPALA SEKOLAH DASAR

SE-KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA Oleh : Kodrad Budiyono /0619068401

Abstrak

Senam aerobik adalah suatu rangkaian dari latihan-latihan aerobik seperti jogging,

running, walking, dan jumping yang disusun sedemikian rupa dengan gerakan penghubung

yang serasi dengan musik yang menyatu dengan gerakan, dengan memperhatikan gerakan -gerakan lengan, pinggang, tungkai yang bisa dilakukan sendiri-sendiri atau kelompok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh latihan Senam Aerobik Aerobik High Impact dan Low Impact terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh Pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsai Surakarta 2014/2015. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara Senam Aerobik Aerobik High Impact dan Low Impact terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh Pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsai Surakarta 2014/2015.

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, Penelitian Eksperimen ini dilaksanakan dengan desain Pretest-Posttest. Penelitian ini diarahkan ke penelitian eksperimen yang menggunakan pendekatan Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini epala sekolah SD Se kecamatan Banjarsari Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total

sampling.. Sampel diambil keseluruhan dari populasi tiap kelasnya, sehingga besarnya sampel

yang digunakan sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran Penurunan Persentase Lemak Tubuh. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Kata Kunci : Amplikasi Senam Aerobik High Impact dan Low Impact Terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh Pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsai Surakarta.

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

(2)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 21

Upaya peningkatan kesehatan sesungguhnya dapat dilakukan oleh setiap orang melalui kegiatan pengaturan lemak di dalam tubuh dengan baik. Disamping pengaturan pola makan, penggunaan olahraga merupakan usaha sederhana dan murah untuk meningkatkan kesehatan, asalkan disertai pengetahuan dan pengertian tentang kesehatan olahraga yang benar. Menurut Hoffman (2006:81) “Antropometri dan komposisi tubuh adalah data di deskriptif statistika yang digunakan dalam kinerja manusia”. Pengukuran ini adalah penilaian yang penting dalam penelitian. Tinggi dan berat, dan komposisi tubuh tidak hanya berfungsi sebagai deskripsi yang penting tetapi juga berkontribusi terhadap penilaian kesehatan dan kebugaran.

Akibat dari menumpuknya lemak karena pola makan yang tidak teratur akan menyebabkan kegemukan yang berdampak pada penyempitan pembuluh darah akibat terjepit oleh lemak. Sedangkan perbandingan jumlah lemak tubuh, pada umumnya disimpan sebagai berikut: 50% di jaringan bawah kulit (sub kutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5% di jaringan intramuskular.

Aktivitas fisik yang sesuai untuk mengurangi kelebihan lemak yaitu aktivitas yang berupa latihan ketahanan atau endurance yang berintensitas rendah (Wildman and Miller, 2004:186).

Senam aerobik dibagi menjadi: (1) low impact. Cocok untuk para manula sesuai dengan ambang rangsang mereka. (2) high impact. Cocok untuk orang yang terlatih. Ada pula bentuk senam aerobik lain bentuk dari ke dua bentuk senam aerobik tersebut yaitu senam aerobik mix

impact. Dikatakan mix impact karena gerakan yang dilakukan adalah gabungan dari high impact

dan low impact.Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas perlu dilakukan penelitian eksperimen guna menurunkan persentase lemak tubuh. Sebagai objek adalah anggota sanggar senam Vira Watukelir Weru Sukoharjo yaitu tentang “Amplikasi Senam Aerobik High Impact dan Low

Impact Terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh Pada Kepala Sekolah Dasar Se-

Kecamatan Banjarsai Surakarta”.

TINJUAN PUSTAKA Lemak Tubuh

Penimbunan sumber energi manusia sementara menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mengadakan efisiensi cadangan energi. Lipid atau lemak merupakan substansi yang tepat untuk

(3)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 22

maksud penyimpanan sementara sumber energi tersebut karena lemak memiliki masa yang relatif ringan dan menempati volume yang lebih kecil untuk kandungan kalori energi kimia yang sama jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein (Driskell (2008:48).

Menurut Wolinsky and Driskell (2008:48) “penyimpanan lemak atau lipid yang ditemukan di semua jaringan termasuk otot tapi paling jelas dalam sel-sel lemak atau

adipocytes”. Sumber-sumber bahan bakar lipid selama latihan termasuk beredar plasma atau

asam lemak bebas, serta atau otot. TGs (Synthesis of Triacylglycerols), molekul nonpolar,

nonwater-soluble yang terdiri dari tiga rantai asam lemak yang teresterifikasi untuk molekul

gliserol, mewakili bentuk penyimpanan non-ion FFAs (Free Fatty Acids). TGs eksogen dipecah menjadi dua FFAs dan satu molekul 2-monoacylglycerol.

Sebagian besar lemak disimpan dalam dua jaringan tubuh utama yaitu jaringan adiposa dan hati selain itu lemak juga disimpan diantara otot skelet, abdomen, di sekitar jantung dan organ-organ lainnya. Jaringan adiposa biasanya disebut sebagai depot lemak. Menurut Wolinsky and Driskell (2008:48) “penyimpanan lemak atau lipid yang ditemukan di semua jaringan termasuk otot tapi paling jelas dalam sel-sel lemak atau adipocytes”.

Jenis Sel Lemak

Pada masa fetus terjadi pembentukan lemak primer yaitu peletakan sel prekursor

epiteloid dalam bentuk mirip kelenjar pada tempat tertentu. Sel ini kemudian mengumpulkan

tetes-tetes lemak dan menjadi jaringan lemak coklat. Pada masa fetal lanjut dan awal masa kelahiran sel fusiform lain berkembang pada banyak tempat dalam jaringan ikat dan mengumpulkan lemak yang akhirnya melebur jadi satu tetes besar lemak pada masing-masing sel. Proses ini disebut pembentukan lemak sekunder (Sharkey: 2003:281).

(4)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 23

Tabel 1. Rata-Rata Jumlah (Tidak Ideal atau Ideal) Lemak Tubuh Sesuai dengan Usia dan Jenis Kelamin

Usia Pria (%) Wanita (%)

15 12,0 21,2 17 12,0 28,9 18 – 22 12,5 25,7 23 – 29 14,0 29,0 30 – 40 16,5 30,0 Minimum 21,0 32,0 Gemuk > 20 > 30 (Sharkey: 2003:281)

Penurunan Persentase Lemak Tubuh

Persentase lemak tubuh diukur dengan mengukur bagian-bagian anggota badan tertentu yang dapat mewakili keberadaan keseluruhan lemak dalam tubuh dengan menggunakan alat yang disebut skinfold caliper. Skinfold caliper adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan lipatan kulit yang mendasari lipatan lemak. Skinfold caliper memiliki pegas (pir) yang digunakan untuk menekan lipatan kulit, sedangkan skala ketepatan dalam mengukur ketebalan dalam milimeter. Dengan melakukan pengukuran pada lokasi tertentu, memperlihatkan secara representatif jumlah total lemak tubuh seseorang.

Latihan Senam Aerobik

Senam Aerobik menurut Marta Dinata (2005:5) adalah “Serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu”. Senam aerobik adalah suatu rangkaian dari latihan-latihan aerobik seperti jogging, running, walking, dan jumping yang disusun sedemikian rupa dengan gerakan penghubung yang serasi dengan musik yang menyatu dengan

(5)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 24

gerakan, dengan memperhatikan gerakan-gerakan lengan, pinggang, tungkai yang bisa dilakukan sendiri-sendiri atau kelompok. Berty Hario Tilarso (2008:3) menyebutkan macam senam aerobik antara lain high impact aerobic, low impact aerobic, mix impact aerobic, step

aerobic, cha-cha aerobic, aqua aerobic, salsa aerobic, dangdut aerobic, funky aerobic. Senam

Senam merupakan salah satu kegiatan yang baik untuk perkembangan keberanian, kepercayaan pada diri sendiri dan keyakinan. Senam adalah suatu bentuk gerakan -gerakan tubuh yang direncanakan disusun secara teratur dengan tujuan untuk memperbaiki sikap dan bentuk badan, membina mengembangkan keterampilan serta kepribadian yang selaras. Senam yang dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa inggris Gymnastics, atau Belanda Gymnastiek, senam sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spriritual.

Aerobik

Aerobik yaitu dengan oksigen inilah dasar dari semua latihan jasmani. Berarti senam aerobik adalah suatu rangkaian gerakan-gerakan dengan tujuan tertentu dan dalam aktivitasnya menggunakan oksigen dengan intensitas kerja tertentu. Pada dasarnya wujud kebugaran adalah kebugaran aerobik yang berarti daya tahan atau stamina yang menggambarkan kemampuan, bagian yang dilatih, untuk mempertahankan usaha yang keras dan lama dengan kata lain kebugaran aerobik adalah kapasitas maksimal untuk menghirip, menyalurkan dan menggunakan oksigen (Sharkey, 2003:72-74). Lebih lanjut dijelaskan yang dimaksud kebugaran aerobik adalah merupakan ukuran kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke bagian tubuh lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari aktivitas jasmani. Di dalam tubuh kita senantiasa berlangsung proses biokomia untuk memperoleh energi bagi tiap gerak kerja. Kerja fisik ataupun latihan dalam jangka pendek, misalnya kurang dari 5 menit belum mutlak melakukan pembakaran dengan oksigen. Proses pembentukan energi terutama terjadi secara anaerobik, akan tetapi kerja fisik yang lebih lama, proses pembentukan energi

(6)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 25

hanya terus berlangsung melalui pembakaran dengan oksigen, yakni secara aerobik. Dengan demikian, jantung, peredaran darah dan pernapasan harus giat bekerja untuk menyalurkan oksigen kebagian-bagian tubuh yang aktif bekerja. Jadi, gerak kerja atau latihan yang cukup lama, sebenarnya mendorong kerja jantung, peredaran darah dan paru sehingga dapat menghasilkan perubahan- perubahan ke arah yang lebih baik dari keadaan dan daya tahan tubuh, terutama jantung.

Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Penurunan Persentase Lemak Tubuh

Menurut Morrow, et al. (2005:236) “obesitas merupakan istilah khusus untuk kelebihan kegemukan, bukan kelebihan berat badan”. Senam aerobik yang pelaksanaannya mirip dengan latihan aerobik yang berupa jalan, jogging dan lari dapat merangsang kerja jantung dan paru serta peredaran darah. Peningkatan daya tahan jantung dan paru (daya tahan kardiorespirasi) dapat dijadikan sebagai indikator untuk menurunkan persentase lemak tubuh.

Sistem Energi Senam Aerobik

Kerja aerobik membutuhkan sumber energi utama berupa lemak. Kapasitas kerja aerobik dapat ditingkatkan melalui bentuk-bentuk latihan dengan beban ringan dan waktu yang cukup lama. Kemampuan kerja secara aerobik ditentukan oleh kemampuan kerja paru dan kerja jantung, disamping itu juga ditentukan oleh unsur kemampuan metabolisme dalam tubuh. Disisi lain, latihan harus selalu memegang prinsip-prinsip latihan. Perubahan akibat latihan hanya dapat terjadi apabila latihan dilakukan secara teratur dengan takaran yang tepat dan dalam waktu yang cukup.

Latihan Senam Aerobik High Impact

Senam aerobik high impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Pelaksanaan senam aerobik high impact menurut Sadoso Sumosardjuno (1996:15) adalah pada waktu melakukan senam ada saat kedua kaki melayang, sehingga gerakannya berupa gerakan lari, melompat dan melemparkan kaki. Senam aerobik high impact biasa digunakan pada kelas yang sudah terlatih dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas latihan dengan irama musik yang lebih cepat.

(7)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 26 Latihan Senam Aerobik Low Impact

Senam aerobik low impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Pelaksanaan senam aerobik low impact adalah kedua kaki atau salah satu kaki selalu kontak dengan lantai, sehingga gerkan-gerakan jogging diganti dengan gerakan jalan cepat. Senam aerobik low impact adalah suatu bentuk senam yang pertama kali diperkenalkan untuk para pemula. Irama dalam senam ini agak lambat dan bertahap dari ketukan yang lambat sampai ketukan yang agak cepat.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SD se- kecamatan Banjarsari Surakarta.

HASIL PENELITIAN

Pencapaian tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini dilakukan tes penurunan persentase lemak tubuh. Data yang dikumpulkan terdiri dari tes awal secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 dengan senam aerobik high

impact dan kelompok 2 dengan perlakuan senam aerobik low impact, serta data tes akhir

masing-masing kelompok. Data tersebut kemudian dianalisis dengan statistik t-test seperti terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

(8)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 27

Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Tes Penurunan persentase lemak tubuh pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 K Tes N Hasil Terendah Hasil Tertinggi Mean SD K 1 Awal 15 50 72 56.34 6.36 Akhir 15 35 63 43.81 7.82 Kk 2 Awal 15 50 74 57.92 6.80 Akhir 15 35 65 45.75 8.35

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Data tes penurunan persentase lemak tubuh 0,924 Tinggi Sekali

Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validita Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi Sekali Tinggi Cukup Kurang Tidak Signifikan 0,80 – 1,00 0,70 – 0,79 0,50 – 0,69 0,30 – 0,49 0,00 – 0,39 0,90 – 1,00 0,80 – 0,89 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,00 – 0,39 0,95 – 1,00 0,85 – 0,94 0,70 – 0,84 0,50 – 0,69 0,00 – 0,49

(9)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 28

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Mean SD Lhitung Ltabel 5%

K1 15 56.34 6.36 0.1629 0.220

K2 15 57.92 6.80 0.1438 0.220

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok N SD2 Fhitung Ftabel 5%

K1 15 9,330

1,309 2,48

K2 15 12,222

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2 (K2)

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

K1 15 54.14

3.809 2,145

K2 15 56.22

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 (K1)

Kelompok N Mean thitung t tabel 5%

Tes Awal 15 54.14

3,597 2,145

(10)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 29

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2 (K2)

Kelompok N Mean thitung t tabel 5%

Tes Awal 15 40,364

3,6317 2,145

Tes Akhir 15 57,845

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir pada Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2

(K2)

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

K1 15 43.80

3.809 2,145

K2 15 45.74

Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir pada Kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2

(K2) Kelompok N Mean Pretest Mean Posttest Mean Different Persentase Peningkatan (%) Kelompok 1 15 54.14 43.80 10.33 19.03 Kelompok 2 15 56.29 45.74 10.55 18.74

Perbedaan Pengaruh Senam aerobik high impact dan low impact Terhadap Penurunan persentase lemak tubuh.

Dari hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan, diperoleh nilai t antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 3.809, sedangkan ttabel = 2,145. Ternyata t

yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan dalam keadaan seimbang. Antara kelompok 1 dan kelompok 2 berangkat dari titik penurunan persentase lemak tubuh yang sama. Berarti setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal itu karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan.

Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 = 3,597, sedangkan ttabel = 2,145.

(11)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 30

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1. Berarti kelompok 1 memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang disebabkan oleh metode yang diberikan, baru dengan dipraktikkan secara bersama sampai benar-benar dikuasai, sehingga menyebabkan penurunan persentase lemak tubuh menjadi lebih baik.

Nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 = 3,6317, sedangkan ttabel = 2,145.

Ternyata t yang diperoleh > t dalam tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2. Berarti kelompok 2 memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang disebabkan oleh metode yang diberikan, senam aerobik low impact.

Dari hasil uji perbedaan yang dilakukan terhadap tes akhir pada kelompok 1 dan 2, diperoleh nilai t sebesar 3,809. Sedangkan ttabel = 2,145. Ternyata t yang diperoleh > t dalam

tabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan selam 6 minggu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2 karena sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama, maka perbedaan tersebut adalah karena pengaruh dari metode yang diberikan.

Dalam pelaksanaan metode latihan bahwa pengaruh metode yang digunakan adalah bersifat khusus, sehingga perbedaan karakteristik metode dapat menghasilkan pengaruh yang berbeda pula. Perlakuan yang diberikan selama latihan merupakan stimulus yang akan memperoleh respon dari pelaku. Dalam penelitian ini kelompok 1 dan kelompok 2 diberikan perlakuan (treathment) dengan bentuk metode yang berbeda. Perbedaan metode yang diberikan selama proses latihan, akan mendapat respon yang berbeda pula dari subjek, sehingga dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pembentukan kemampuan pada subjek penelitian. Oleh karena itu, kelompok yang diberikan perlakuan senam aerobik high impact dan aerobik low

impact, memiliki pengaruh yang berbeda terhadap penurunan persentase lemak tubuh. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh setelah diberikan perlakuan antara senam aerobik high impact dan keseluruhan terhadap penurunan persentase lemak tubuh

(12)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 31

pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta, dapat diterima kebenarannya.

Senam aerobik high impact Lebih Baik Pengaruhnya Terhadap Penurunan persentase lemak tubuh.

Kelompok 1 memiliki nilai persentase penurunan persentase lemak tubuh sebesar 19, 09 %, sedangkan kelompok 2 memiliki penurunan persentase lemak tubuh sebesar 18,74 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki persentase penurunan persentase lemak tubuh yang lebih besar dari kelompok 2.

Kelompok 1, ternyata memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang lebih baik dari pada kelompok 2 Hal ini karena senam aerobik high impact sangat efektif untuk meningkatkan kemampuannya. Senam aerobik high impact mempertemukan celah pemisah antara ketepatan, kekuatan dan koordinasi yang lebih tepat metodenya. metode ini pemain mempelajari sesuatu bagian sampai dikuasai dan kemudian mengkombinasikan dengan bagian yang lain, baru dengan dipelajari atau dipraktikkan secara bersama sampai benar-benar dikuasai, inilah faktor utama keberhasilan pembelajaran untuk meningkatkan presentase penurunan lemak yang lebih optimal. Sedangkan senam aerobik low impact menekankan tiap bagian dikuasai terlebih dahulu dengan baik kemudian baru dilanjutkan penguasaan bagian berikutnya sehingga pemain yang baru belajar passing atas sepakbola akan lebih sempurna dan baik dalam gerakannya sehingga memungkinkan dapat penurunan persentase lemak tubuh, sedang pengulangan gerakan penggabungan akan diintegrasikan antar bagian sangat kurang, padahal teknik penggabungan antar bagian sangat mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa senam aerobik high impact lebih baik pengaruhnya terhadap penurunan persentase lemak tubuh pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta, dapat diterima kebenarannya.

Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji perbedaan nilai t antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 (kelompok yang mendapat metode bagian) = 3,597, sedangkan ttabel =

(13)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 32

adanya perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1. Kelompok 1 memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang disebabkan oleh metode yang diberikan.

Pada analisa data yang didapat antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 (kelompok

yang mendapat senam aerobik low impact) = 3,6317, sedangakan ttabel = 2,145. Ternyata t yang

diperoleh > ttabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2. Berarti kelompok 2 memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang disebabkan oleh metode yang diberikan, yaitu senam aerobik low impact.

Pada analisa data yang lain yaitu pada hasil uji perbedaan yang dilakukan terhadap tes akhir pada kelompok 1 dan 2, diperoleh nilai t sebesar 3,809, sedangkan ttabel = 2,145. Ternyata t

yang diperoleh t > ttabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diberikan perlakuan selama 6 minggu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2. Kelompok 1 dan kelompok 2 diberikan perlakuan (treathment) dengan metode latihan yang berbeda. Perbedaan metode yang diberikan selama proses latihan, akan mendapat respon yang berbeda pula dari subjek, sehingga dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pembentukan kemampuan pada subjek penelitian. Oleh karena itu, kelompok yang diberikan perlakuan senam aerobik high impactdan keseluruhan, memiliki pengaruh yang berbeda terhadap penurunan persentase lemak tubuh.

Adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2 maka dilakukan penghitungan nilai perbedaan penurunan persentase lemak tubuh dalam persen pada kelompok 1 dan kelompok 2. Kelompok 1 memiliki nilai persentase penurunan persentase lemak tubuh sebesar 19,09 %, sedangkan kelompok 2 memiliki nilai persentase penurunan persentase lemak tubuh sebesar 18,74 %. Hal ini menunjukkan kelompok 1 memiliki penurunan persentase lemak tubuh yang lebih baik dari pada kelompok 2, karena senam aerobik high impactsangat efektif untuk penurunan persentase lemak tubuh. Dalam metode ini pemain mempelajari sesuatu bagian sampai dikuasai dan kemudian mengkombinasikan dengan bagian yang lain, baru dengan dipelajari atau dipraktikkan secara bersama sampai benar-benar dikuasai, sehingga menyebabkan

(14)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 33

penurunan persentase lemak tubuh menjadi lebih optimal. Hal inilah yang menjadi faktor utama terbentuknya penurunan persentase lemak tubuh. Dengan penurunan persentase lemak tubuh yang baik, maka akan mendukung penurunan persentase lemak tubuh yang lebih optimal. Dari salah satu sisi dalam senam aerobik high impactpemain mempelajari elemen gerak yang pertama dipelajari dan latih dahulu sehingga menjadi tanggapan gerak yang dikuasai, lalu merangkai gerak yang telah dimiliki sebelumnya, dan lebih sudah dalam penggabungan atau koordinasi elemen gerak selanjutnya, sehingga dapat menyebabkan penurunan persentase lemak tubuh. Namun karena pengulangan gerakan penggabungan akan diintegrasikan antar bagian sangat kurang, padahal teknik penggabungan antar bagian sangat mempengaruhi hasil yang akan dicapai, maka dengan menggunakan senam aerobik low impact dalam upaya penurunan persentase lemak tubuh tidak meningkat secara optimal.

Dari hasil analisis uji perbedaan, dapat diuraikan hal-hal pokok sebagai hasil dari penelitian ini yaitu:

1. Senam aerobik high impact dan low impact berpengaruh terhadap penurunan persentase lemak tubuh.

2. Senam aerobik high impact lebih baik pengaruhnya dari pada senam aerobik low impact terhadap penurunan persentase lemak tubuh.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara senam aerobik high impact dan senam aerobik low impact terhadap penurunan persentase lemak tubuh pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 3,809 lebih besar dari pada ttabel = 2,145 dengan

(15)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 34

2. Senam aerobik high impact lebih baik pengaruhnya dari pada senam aerobik low impact terhadap penurunan persentase lemak tubuh pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta. Berdasarkan persentase penurunan persentase lemak tubuh menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan metode bagian) adalah 19,09 % > kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan senam aerobik

low impact) adalah 18,74%.

Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para pelatih, disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Upaya untuk penurunan persentase lemak tubuh, hendaknya pelatih harus memiliki kreatifitas dan mampu menerapkan metode latihan yang tepat agar diperoleh hasil latihan yang optimal.

2. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk menentukan dan memilih metode latihan untuk penurunan persentase lemak tubuh pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta.

3. Untuk penurunan persentase lemak tubuh pada pada Kepala Sekolah Dasar Se- Kecamatan Banjarsari Surakarta, pelatih dapat menerapkan senam aerobik high impact dan senam aerobik low impact bagi semuanya

DAFTAR PUSTAKA

Hoffman, Jay. 2006. Norms for Fitness, Performance, and Health. United States of America: Human Kinetic.

Wildman, Robert E. C and Miller, Barry S., 2004. Sport and Fitness Nutrition. United States of America: Thomson Learning, Inc.

Marta Dinata. 2005. Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia. Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya.

(16)

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 15 No. 1 Tahun 2015 35

Mackenzie, Brian. 2005. 101 Performance Evaluation Tests. London: Electric World plc 67-71 Goswell Road.

Sharkey, Brian, J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wolinsky, Ira and Driskell, Judy A. 2008. Sports Nutrition: Energy Metabolism and Exercise. United States of America: Taylor & Francis Group, LLC.

BIODATA PENULIS:

Kodrat Budiyono, S.Pd, M.Or

Pendidikan :

 S1 : Program studi Penjaskesrek UNS Surakarta

 S2 : Prodi ilmu Olahraga UNS Surakarta

Gambar

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data  Kelompok  N  SD 2  F hitung  F tabel 5%
Tabel  10. Rangkuman Hasil Uji  Perbedaan Tes  Akhir pada  Kelompok 1 (K 1 ) dan Kelompok  2  (K 2 )

Referensi

Dokumen terkait

[r]

hubungan antara dua gejala interval. Dalam penelitian ini gejala interval yang dimaksud adalah pengaruh reward terhadap motivasi belajar siswa. Proses analisis

1) Registrasi serta login bagi peserta dan admin agar bisa masuk ke dalam sistem. Sistem akan membaca hak akses dari user yang telah melakukan login dan akan

 Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima bulan Oktober 2013 sebesar 0,44 persen, terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas &

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Oktober 2014), secara kumulatif jumlah penumpang yang berangkat dari seluruh pelabuhan

penjelas. Ini terlihat dari beberapa kalimat atau antar paragraf lebih menjelaskan dari paragraf sebelumnya. d) Dalam menekankan fakta, ada beberapa foto dan juga

Kemudian kemampuan membaca al-Quran peserta didik kelas eksperimen setelah diberi perlakuan lebih baik dari hasil post-test kelas kontrol, dimana hasil rata-rata

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat serta hidayah-Nya penulis diberikan kelancaran dan kemudahan dan mampu menyelesaikan Laporan