• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIT 1 KONSEP DASAR DAN HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIT 1 KONSEP DASAR DAN HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD A."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT 1

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD A. Latar Belakang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Masyarakat dunia telah mengakui, bahwa pembangunan di Indonesia telah maju dengan pesat dalam membangun suatu bangsa dalam kondisi dunia yang berkembang secara kompetitif. Globalisasi membuat dunia menjadi sempit dan terbuka. Arus informasi begitu deras dan cepat, kondisi semacam ini sangat rawan bagi perkembangan suatu bangsa yang sedang mambangun terlebih bagi perkembangan generasi muda.

Menghentikan gelombang perubahan tidaklah mungkin, dan bahkan tidak ada alasan untuk mencegahnya. Era globalisasi telah ada di depan mata. Gelombang perubahan telah berjalan dan perubahan yang semakin cepat akan terus terjadi. Tidak ada alasan untuk mengelak kecuali hanya berpikir bagaimana menghadapinya.

Pendidikan merupakan jalan yang paling efektif dalam upaya menghadapi arus globalisasi dan perkembangan kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk menjadi dirinya sendiri yaitu diri yang memiliki potensi yang luar biasa. Melalui kurikulum yang inovatif, peserta didik diarahkan untuk menjadi manusia yang berkualitas, yang mampu mengahadapi tantangan dan perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

Sekolah merupakan suatu lembaga yang ikut bertanggung jawab terhadap pengembangan kemampuan sumber daya manusia khususnya peserta didik. Salah stu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan peserta didik/ siswa agar dapat mencapai perkembangan secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembanga secara optimal apabila dia telah memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya.

Kenyataan menunjukan bahwa di samping adanya siswa yang berhasil secara gemilang, masih terdapat pula siswa yang memperolah prestasi belajar yang kurang menguntungkan, bahkan ada diantaranya yang tidak naik kelas atau tidak lulus ujian akhir sekolah.

Ketidakberhasilan siswa itu tidak semuanya disebabkan oleh kebodohan atau kelemahan intelegensinya, melainkan dapat juga diseabkan karena ketidakmampuannya mewujudkan kemampuan dan bakat yang dimiliki yang bersumber dari adanya hambatan-hambatan atau masalah-masalah tertentu yang mereke hadapi.

Siswa seperti itu tidak dapat dibiarkan begitu saja, melainkan harus diupayakan agar mereka terbebas dari hambatan-hambatan atau masalah-masalah yang dapat mengggangu proses perkembangan mereka. Nah, disinilah peran bimbingan dan konseling di sekolah. Sekolah mempunyai tanggung jawab membantu siswa agar berhasil menyesuaikan diri dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Sekolah hendaknya memeberikan bantuan kepada siswa-siswa yang mengalami masalah-masalah belajar, pribadi-sosial, dan karier. Salah

(2)

satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberika pelayanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah agar para siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal dan membantu berhasilnya program pendidikan pada umumnya.

B. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian program layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik. Bimbingan dan konseling diselenggarakan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar, bakan pra sekolah sampai dengan tingkat perguruan tinggi. Untuk dapat memahami konsep bimbingan dan konseling secara utuh maka akan dibahas beberapa pengertian tentang bimbingan dan konseling seagai berikut.

1. Pengertian Bimbingan

Berdasarkan pasal 25 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 28/1990 tentang Pendidikan Dasar “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan” (Depdikbud, 1994).

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis.

Pengenalan lingkungan yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan alam sekitar atau lingkungan yang lebih luas, diharapkan dapat menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang di maksud, serta dapat dimanfaatkan sebesar-esarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier, maupun bidang sosial budaya dan kemasyarakatan.

Bimbingan dapat diartikan pula sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar,sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga, dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya da dapat memeberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.

Bimbingan memebantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosaial ( Rocman Natawidjaja,1987). Pengertian ini senada dengan yang dinyatakan oleh Moh.Surya (1988) bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar mencapai kemandirian

(3)

dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencpai tingkat pengembangan yang optimal dan menyesuaika diri dengan lingkungannya.

Menurut Prayitno (1987) bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Probadi yang mandiri, yaitu : (a) mengenal diri sendiri dan lingkungannya, (b) menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (c) mengambil keputusan, (d) mengarahkan diri sendiri, (e) mewujudkan diri mandiri.

Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, menyesuaikan diri dan mengembangkan diri, sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia (Hibana S.Rahman,2003)

Berdasarkan rumusan pengertian bimbingan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang

atau sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh guru pembimbing dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya, kemampuan untuk menerima dirinya,kemampuan untuk mengarahkan dirinya, dan kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya, sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia.

Contoh kegiatan bimbingan di sekolah antara lain (1) informasi tentang tata tertib sekolah, (2) informasi cara-cara belajar yang baik, (3) informasi cara menyelesaikan tugas, (4) informasi cara-cara menghadapi ujian dan sebagainya.

2. Pengertian Konseling

Konseling sebagai terjemahan dari “Counseling” merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara keseluruhan (Dewa Ketut Sukardi,2000).

Konseling adalah hubungan pribadi yang dlakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu dan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar untuk membentuk individu memahami diri sendiri, keadaan sekarang dan kemungkinan masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya (Tolbert,1959).

Sementara itu menurut Shertzert & Stone (1981) konseling adalah proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya dengan sorang pekerja yang profesional, yaitu orang-orang yang terlatih dan berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.

Konseling adalah sat jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha emebantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang

(4)

akan datang (Rochman Natawidjaja,1987). Sedangkan Prayitno (1983) mengemukakan pengertian konseling sebagai proses peberian bantuan yang dilakukan dalam suasana kaehlian yang didasarkan atas nrma-norma yang berlaku. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara seorang ahli (yaitu konselor) da sorang individu yang sedang mengalami masalah atau kesulitan sendiri (Erman Amti & Marjohan,1993).

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan melalui tatap muka oleh seorang konselor terhadap individu guna mengatasi suatu masalah atau mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Contoh pelayanan konseling disekolah antara lain membantu memecahkan masalah-maslah siswa yang suka bolos, kurang motivasi belajar, putus sekolah dan sebagainya.

C. Persamaan dan Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling

Dengan memperhatikan pengertian bimbingan dan konseling diatas, bimbingan dan konseling memiliki persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan sebagaimna diuraikan dibawah ini.

1. Persamaan

Istilah bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki persamaan-persamaan tertentu. Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak pada tujuan yang akan dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk memandirian individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.

2. Perbedaan

Istilah bimbingan dan konseling selian memiliki persamaan-persamaan juga memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain, walaupun kedua istilah itu tetap merupakan kegiatan yang terpadu dalam program pendidikan. Perbedaannya terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakannya.

Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa, sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia, yaitu antara konselor dan klien. Dilihar dari segi tenaga, bimbingandapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah dan orang dewasa lainnya kepada siswa yang memerlukannya. Karena sifat dan bentuk kegitan yang khas, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaitu suatu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

(5)

Bagan Persamaan dan Perbedaan anatara Bimbingan dan Konseling Persamaan : 1. Sama-sama berusaha untuk memendirikan individu 2. Sama-sama diterapkan dalam progaram persekolahan

3. Sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat

Perbedaan :

Bimbingan Konseling

1. Lebih menekan kan pada pemberian informasi dan pengumpulan data

2. Dapat dilakukan oleh siapa saja kepada siswa yang memerlukannya

3. Lebih bersifat umum kepada semua siswa

1. Pertemuan tatap muka antara konselor dan klien

2. Hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih 3. Penekanan pada maslah-maslah

individual siswa

D. Hubungan Antara Bimbingan dan Konseling

Diatas telah diuraikan tentang pengertian, persamaan dan perbedaan antara bimbingan dan konseling, berikut ini akan diuraikan antara bimbingan dan konseling.

Ada beberapa pandangan tentang hubungan bimbingan dan konseling. Peratama, ada yang berpendapat bahwa kedua istilah tersebut adalah identik atau sama saja, artinya tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Pandangan kedua,berpendapat bahwa bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang berbeda baik dasar-dasarnya maupun cara kerjanya, setidaknya merupakan kegiatan yang paralel. Menurut pandangan ini konseling lebih identik dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong individuyang mengalami masalah yang serius. Sedangkan bimbingn oleh pandangan ini di anggap identik dengan pendidikan. Padangan ketiga, berpendapat bahwa bimbingan dan konseling adalah kegiatan integral, keduanya tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu perkataan bimbingan slalu dirangkaiakan dengan konseling. Konseling merupakan salah satu jeis tehnik pelayanan bimbingan diantara pelayanan-pelayanan lainnya, dan sering dikatakan konseling sebagai inti daripada keseluruhan pelayanan-pelayanan bimbingan (Mortensen & Schmuller,1964). Selanjutnya Prayitno (1978) menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu pelayanan khusus yang teroranisasi dan terintegrasi kedalam progam sekolah untuk menunjang perkembangan siswa secara optimal. Sedangkan konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada siwa secara perorangan delam mempelajari cara-cara baru untuk penyesuaian diri. Dengan memperhatikan uaraian diatas jelaslah bahwa konseling merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secra individual dalam bentuk hubungan tatap muka anatara konselor dan klien. Dengan demikian bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang sangat erat, bimbingan merupakan satu kesatuan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut. Sehingga istilah bimbingan selalu dikaitkan dengan konseling, perbedaannya terletak pada isi kegiatan.

(6)

1. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah memeiliki tujuan tertentu. Tujuan itu dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.

a. Tujuan Umum

Secara umum pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan agar setelah mendapat pelayanan bimbingan dan konseling siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki. Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan individual antar diantara siswa dengan sesamanya. Setiap siswa memiliki keunikan-keunikan tertentu.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus pelayanan bimbingan dan konseling disekolah bertujuan agar siswa dapat :

1. Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berkenaan engan bakat, kemampuan, minat, sikap dan perasaannya.

2. Memahami lingkungannya dengan baik, yang meliputi lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan, dan lingkungan sosial masyarakat. Dari segi lingkungan pendidikan siswa hendaknya dapat memahami baik sekolah yang diikutinya sekarang maupun sekolah lanjutan yang akan dimasukinya kelak, seperti peraturan-peraturan sekolah, kemudahan-kemudahan yang tersedia, jenis-jenis sekolah lanjutan yang ada, syarat-syarat masuk dan sebagainya. Dari segi lingkungan kerja, siswa perlu memahami (Setidak-tidaknya mengenal) jenis-jenis lapangan kerja yang ada disekitarnya seperti kondisi-kondisi kerja, imbalan kerja,dan kemungkinan untuk pengembangan karier. Demikian pula dari segi lingkungan sosial masyarakat, siswa perlu pula memahami berbagai keadaan sosial budaya yang berkembangserta dampaknya bagi diri sendiri dan bagi anggota masyarakat secara keseluruhan.

3. Memebuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu keputusan-keputusanyang dibuat atas pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan lingkungannya. Dengan pemahaman itu, siswa diharapkan dapat menyesuaikan antara keadaan diri yang dimiliki dengan keadaan lingkungan yang dipahaminya itu.

4. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kemungkinan masalah yang dapat terjadi. Masalah itu ada kalanya ringan dan ada kalanya berat. Bahkan tak jarang ada masalah yang memerlukan bantuan orang lain untuk mengatasinya. Tujuan akhir yang hendak dicapai dengan pelayanan bimbingan dan konseling adalah adanya kemempuan siswa itu sendiri untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Untuk itu, pemahaman tentang diri sendiri dan lingkungan serta kemampuan membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, sebagaimana diuraikan di atas, dapat dijadikan modal yang berguna dalam menghadapi persoalan-persoalan baru yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan khusus ini akan menampilkan ciri pribadi yang mandiri, menjadi ciri dari pribadi yang mandiri.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui betapa luas cakupan tujuan yang ingin dicapai melalui proses pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Untuk melengkapi rumusan tujuan yang telah ada, maka kami menambahkan tujuan pelayanan bimbingan dan konseling sebagai berikut :

(7)

a. Mandiri, artinya siswa diarahkan untuk mampu memahami dirinya sendiri, khususnya memahami kemampuan yang sesungguhnya dimiliki.

b. Menyesuaikan diri, artinya siswa diarahkan untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

c. Mengembangkan diri, artinya siswa diarahkan untuk menegmbangkan kemampuan yang dimiliki seoptimal mungkin. Pengembangan diri inilah inti dari layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu bimbingan dan konseling bukan hanya menangani siswa yang bermasalah saja, namun juga membantu para siswa untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Semua pihak perlu menyadari akan pentingnya pelayanan bimbingan dan konseling di setiap jenjang dan lembaga pendidikan. Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah, banyak manfaat dan fungsi yang dapat dirasakan semua pihak. Tidak hanya oleh guru saja namun juga oleh orang tua siswa di sekolah tersebut. Ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai berikut.

a. Fungsi Pemahaman

Yang pertama dan paling awal harus dilakukan oleh pembimbing adalah menegtahui siapa dan bagaimana individu yang dibimbing itu. Mengetahui dan bagaimana individu siswa yang dibimbingitu, berarti berusaha mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang dihadapinya, apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan tentang diri yang bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur yang sudah baku maupun yang belum baku.

b. Fungsi Pencegahan

Pelayanan bimbingan dan konseling harus memiliki fungsi pencegahan, yaitu penciptaan suatu suasana agar pada diri siswa tidak timbul berbagai masalah yang dapat menghambat proses belajar dan pekembangannya. Untuk menjalankan fungsi ini kiranya suatu program bimbingan yang terencana dan terarah perlu ditempuh sehingga segala sesuatu yang dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan, seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah-masalah ketertiban sekolah, dan masalah sosial lainnya dapat dihindari. Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat mengarah kepada pemenuhan fungsi ini antara lain adalah :

a. Pemebrian orientasi dan informasi tentang pendidikan lanjtan, cara-cara belajar yang baik, maslah kehidupan sosial-pribadi, dan peraturan-peraturan sekolah

b. Penciptaan kondisi pendidikan yang sehat dan menunjang, seperti melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang memadai, menciptakan peraturan-peraturan yang logis dan menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan.

c. Kerjasama dengan orang tua siswa guna menghasilkan kesepakatan an kesamaan pandangan serta sikap dalam melaksanakan pendidikan bagi anak-anak mereka c. Fungsi Pemecahan

Walaupun baerbagai upaya telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya tetapi masih terjadi juga maslah pada diri siswa, maka dalam hal ini diperlukan adanya upaya pemberian bantuan pemecahan masalah yang disebut fungsi pemecahan atau bantuan.

(8)

Dalam hail ini, fungsi pemecahan diperlukan agar masalah-masalah yang dialami siswa dapat teratasi sesegera mungkin. Fungsi pemecahan merupakan usaha sekolah untuk mengatasi berbagai maslah atau kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Masalah-masalah yang dialami siswa ini dapat berupa sikap dan kebiasaan yang buruk dalam belajar, kesulitan dalam menagkap isi pelajaran, kurang motif dalam belajar, tidak dapat menyesuaikan diri secara baik dengan teman-temannya, maslah kesehatan, dan sebagainya. Fungsi pemecahan ini dapat diselenggarakan oleh konselor atau guru sesuai dengan jenis dan sifat dari kesulitan yang dialami siswa.

d. Fungsi Pengembangan

Pelayanan bimbingan dan konseling bukan sekedar mengatasi kesulitan yang dialami siswa melainkan juga berupaya agar siswa dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya. Fungsi ini dapat dilakukan antara lain dengan menyalurkanbakat, kemampuan,dan minat serta cita-cita siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan di sekolah seperti kegiatan olahraga, kesenian, kelompok-kelompok studi tertentu, karyawisata, palang merah remaja, pramuka, dan kelompok pencinta alam.

Dari uraian diatas tampaklah disimpulkan bahwa fungsi bimbingan dan konseling di sekolah sangat besar. Proses bimbingan tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah saja, melainkan kepada semua siswa dalam semua kondisi. Dengan demikian situasi pendidikan diharapkan lebih baik dan lebih ondusif bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optiamal.

Referensi

Dokumen terkait

Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya

Konselor adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan starata satu pada bidang kajian bimbingan dan konseling dan ditambah dengan telah menyelesaikan Program Pendidikan

Sedangkan konseling adalah proses usaha dari seorang konselor yang memiliki tujuan khusus dalam perubahan tingkah laku dan untuk menunjukkan baik buruknya sesuatu

Menurut penulis, Bimbingan dan Konseling Islam adalah suatu proses hubungan pribadi yang terprogram, antara seorang konselor dengan satu atau lebih klien di mana konselor dengan

Berdasarkan pengetian dua istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan usaha bantuan yang diberikan oleh konselor

Maclean dalam Sherzer & Stone (1974) mengatakan bahwa konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu karena

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan klien atau konseli, baik secara langsung (tatap

Layanan konseling perseorangan adalah pelayanan langsung tatap muka (secara perseorangan) dengan guru pembimbing atau konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan