• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMBERDAYAAN BURUH TANI MISKIN MELALUI USAHA HOME INDUSTRY KERAJINAN ENCENG GONDOK UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN DI

DESA TANGGUL KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BIDANG KEGIATAN: PKM – M

Diusulkan oleh:

Nama : TANZILATUL I NIM : 2010730002 Angkatan Th. 2010 Nama : RAFIQ RIDHO NIM : 20100720072 Angkatan Th. 2010 Nama : WAHYU BUDI .N. NIM : 20100720008 Angkatan Th. 2010 Nama : HERLI SEPTIAWAN NIM : 20100730099 Angkatan Th. 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

USUL (PKM-M)

1. Judul Kegiatan : Upaya Pemberdayaan Buruh Tani Miskin Melalui Pelatihan Usaha

Home Industry Kerajinan Enceng Gondok Untuk Menanggulangi Kemiskinan Di Desa Tanggul Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-K ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Tanzilatul Inayah

b. NIM : 20100730002

c. Jurusan : Ekonomi Perbankan Islam (EPI)

d. Universitas/Institut/Politeknik :Universitas Muhammadiyah Yogyakarta e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Ds. Ngemplak Rt.01 Rw.04 Lasem

Rembang/ 085225374840 f. Alamat email : zizi_luphh@ymail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Nurwanto, Sag, MA, M.Ed

NIDN : 0501017701

Alamat Rumah : Perum Permata Griya Mandiri Blok E-9 Rt.12 Ngentak, Kasihan, Bantul

6. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : 12.495.000

(3)
(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA………...i

HALAMAN PENGESAHAN………ii-iii DAFTAR ISI………..iv

JUDUL………1

LATAR BELAKANG MASALAH……...………...1

RUMUSAN MASALAH………....2

TUJUAN……….2

LUARAN YANG DIHARAPKAN………....2

KEGUNAAN………..2

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN………...3

METODE PELAKSANAAN………..4 JADWAL KEGIATAN………...4 RANCANGAN BIAYA………..6 LAMPIRAN ………....8 1) BIODATA………..………8 2) SURAT KERJASAMA..……….……….…….11

(5)

A. Judul

Upaya Pemberdayaan Buruh Tani Miskin Melalui Pelatihan Usaha Home Industry Kerajinan Enceng Gondok Untuk Menanggulangi Kemiskinan Di Desa Tanggul Kecamatan Mijen Kabupaten Demak

B. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan adalah masalah serius di Kabupaten Demak dari dulu sampai sekarang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkann tahun 2010 kemiskinan mencapai angka 18,76% dari total penduduk Kabupaten Demak yang berjumlah 198,8 juta jiwa. Kemiskinan yang ada sekarang ini timbul dari banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran kerja. Masyarakat dengan kualitas pekerjaan rendah juga menjadi masalah penyebab tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Demak. Hal ini dikarenakan masyarakat miskin yang sulit untuk menempuh pendidikan tinggi, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang mereka miliki sangatlah rendah. Hal seperti ini tergambar pada mayoritas masyarakat di Desa Tanggul.

Desa tanggul yang terletak di Kecamatan Mijen Kabupaten Demak, merupakan salah satu desa yang mengalami masalah kemiskinan sepanjang tahunnya. Mayoritas masyarakatnya bekerja menjadi buruh tani, sebagian lain bekerja sebagai petani, TKI, dan banyak pula yang mengadu nasib di luar kota. Mayoritas masyarakat desa tanggul memilih alternatif pekerjaan menjadi buruh tani, dikarenakan rendahnya pendidikan yang mereka miliki dan tidak adanya modal untuk membeli ladang persawahan, ataupun untuk membuka usaha, sehingga mereka hanya bisa memanfaatkan kemampuannya bercocok tanam untuk mengerjakan sawah milik orang lain. Upah yang didapatkan menjadi buruh tani sangatlah rendah, sehingga mayoritas buruh tani melakukan pekerjaan sampingan yaitu mencari tanaman enceng gondok..

Tanaman Enceng gondok merupakan tanaman air yang banyak tumbuh di sungai kecil atau semak- semak di desa tanggul. Para buruh tani desa tanggul memanfaatkan tanaman tersebut untuk diambil dan dijual ke pengerajin enceng gondok dalam bentuk sudah dikeringkan. Pemanfaatan tanaman enceng gondok menjadi sebuah kerajinan membutuhkan keterampilan, keahlian dan kreativitas untuk menjadikan kerajinan enceng gondok yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Keterbatasan SDM yang dimiliki masyarakat sasaran tidak memungkinkan untuk

(6)

2

mengolah tanaman enceng gondok menjadi kerajinan enceng gondok yang bernilai jual tinggi. Mereka hanya bisa menjual enceng gondok kering yang nilai jualnya rendah. Kemauan masyarakat desa tanggul sangatlah tinggi untuk mengolah tanaman enceng gondok menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi, tetapi tidak ada satupun masyarakat desa tanggul yang memiliki ketrampilan mengolah tanaman enceng gondok menjadi kerajinan. Sehingga penghasilan yang mereka dapatkan masih kurang maksimal dengan hanya menjual enceng gondok kering.

Adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk diberikan pelatihan mengolah tanaman enceng gondok menjadi kerajinan enceng gondok yang memiliki nilai jual tinggi, diharapkan dapat menjadi solusi perekonomian masyarakat desa Tanggul, Mijen, Demak terutama kepada masyarakat sasaran yaitu para buruh tani, dan dapat menanggulangi kemiskinan di desa Tanggul, Mijen, Demak.

C. Rumusan Masalah

a. Bagaiamana memperdayakan buruh tani miskin di desa Tanggul agar dapat bekerja dengan penghasilan yang cukup?

b. Bagaimana memanfaatkan tanaman enceng gondok yang tumbuh melimpah di desa Tanggul untuk dijadikan barang jadi yang bernilai jual tinggi?

c. Bagaimana mengoptimalkan potensi enceng gondok yang ada di desa Tanggul? D. Tujuan

a. Memberikan pelatihan usaha home industri kerajinan enceng gondok bagi buruh tani miskin

b. Mengolah tanaman enceng gondok menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi c. Menciptakan usaha kerajinan home industry enceng gondok di desa Tanggul E. Luaran Yang Diharapkan

a. Hasil pengabdian ini agar dapat dipublikasikan dalam bentuk artikel

b. Berdirinya home industry kerajinan enceng gondok dan terciptanya masyarakat yang kreatif dalam membuat kerajinan enceng gondok, seperti tas, dompet, parsel, dan lain-lain

c. Menghasilkan kerajinan enceng gondok berupa tas, dompet, parsel, dan lain-lain

F. Kegunaan

a. Bagi masyarakat sasaran pelatihan usaha home industry kerajinan enceng gondok dapat meningkatkan pendapatan, kemandirian masyarakat, kreatifitas masyarakat buruh tani.

(7)

b. Bagi peserta PKM dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan tentang pembuatan kerajinan enceng gondok.

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Desa Tanggul berada di Kecamatan Mijen Kabupaten Demak merupakan salah satu daerah penghasil tanaman enceng gondok. Tanaman enceng gondok banyak tumbuh di sungai kecil, genangan air atau semak- semak. Mayoritas mata pencaharian masyarakat tanggul adalah menjadi buruh tani. Penghasilan yang didapatkan menjadi buruh tani sangatlah minim, karena pekerjaannya hanya mengerjakan sawah milik orang lain, dan dilakukan hanya pada waktu- waktu tertentu, misalnya saat tanam dan panen. Penghasilan yang didapatkan tersebut sangatlah kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Sehingga masyarakat banyak mengambil alternative lain, misalnya kaum muda yang melakukan urbanisasi ( perpindahan penduduk dari desa ke kota), dan masyarakat lain mengambil alternative mencari tanaman enceng gondok yang banyak tumbuh di daerah sekita rmereka. (Wawancara dengan Bp.Samidi warga desa Tanggul, Mijen, Demak)

Tanaman enceng gondok yang mereka dapatkan dijual dalam bentuk enceng gondok kering ataupun yang sudah dikepang kepada pengerajin enceng gondok. Hasil yang didapatkan tidak seberapa besar, karena enceng gondok kering dan yang sudah dikepang harga jualnya masih rendah dibandingkan dengan kerajinan enceng gondok.

Tak satupun masyarakat di desa tanggul yang bisa mengolah enceng gondok tersebut, padahal tanaman enceng gondok banyak tumbuh di daerah mereka. Masyarakat sangat berharap untuk dapat mengolah enceng gondok menjadi kerajinan yang nilai jualnya tinggi dibandingkan dengan enceng gondok kering yang biasa mereka jual, sehingga penghasilan yang didapatkan lebih tinggi, dan akan meningkatkan perekonomian mereka.

Oleh karena itu sangatlah tepat apabila ada pendampingan pelatihan pengolahan tanaman enceng gondok menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi. Karena pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemandirian dan kreatifitas buruh tani desa tanggul. Sehingga dapat tercipta Usaha Home Industry kerajinan enceng gondok di desa tanggul yang dapat meningkatkan penghasilan para buruh tani, serta dapat mengurangi tingkat kemiskinan di kota Demak.

(8)

4

H. Metode Pelaksanaan

1. Rancangan Kegiatan a. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan meliputi pengurusan perijinan dan birokrasi, survei lokasi, publikasi rencana pelaksanaan kegiatan, pendataan peserta pelatihan, penyusunan jadwal, penyiapan sarana dan prasarana, pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan pembekalan dan pelatihan pembuatan kerajinan enceng gondok. Dilanjutkan dengan proses produksi kerajinan enceng gondok oleh masyarakat.

c. Monitoring Kegiatan

Monitoring kegiatan dilaksanakan setelah lima bulan usaha home industri kerajinan berdiri meliputi hasil yang diperoleh masyarakat, yang berupa peningkatan keterampilan mengelola home industri sekaligus munculnya kreatifitas pengolahan enceng gondok oleh masyarakat.

I. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung

Jawab Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 1 Persiapan a. Mengurus perijinan dan birokrasi Tim Pelaksana PKM b. Orientasi lapangan Tim Pelaksana PKM

(9)

c. Persiapan sarana dan prasarana Tim Pelaksana PKM dan mitra d. Menyusun rencana kerja lapangan Tim Pelaksana PKM dan mitra 2 Pelaksanaan a. Pendirian home industri kerajinan Enceng gondok Tim Pelaksana PKM dan mitra b. Pelatihan keterampilan masyarakat Tim pelaksana PKM dan mitra c. Publikasi home industri kerajinan enceng gondok di masyarakat Tim pelaksana PKM dan mitra 3 Monitoring Tim Pelaksana PKM dan mitra 4 Laporan a. Pembuatan Laporan Tim Pelaksana

(10)

6 PKM b. Perbaikan Laporan Tim Pelaksana PKM c. Pengiriman Laporan Tim Pelaksana PKM 5 Publikasi Hasil PKM a. Presentasi dan seminar Tim Pelaksana PKM b. Diterbitkan di UMY news Tim Pelaksana PKM dan UMY B. RANCANGAN BIAYA

1. Rencana Anggaran Pembiayaan N o Kegiatan Jenis Pembiayaan Satuan (Rp) Pembiayaan (Rp) Volum e Total 1 Bahan habis pakai a. Pendirian home industri kerajinan Enceng gondok  Alat alat produksi 200.000 3 bulan 600.000

(11)

an pelatihan pelatihan 35 orang  Enceng Gondok  Alat Pembuatan 4.000 25.000 100 Kg 60 buah 400.000 1.500.000 2 Peralatan penunjang  Publikasi ke pasaran  HVS  Alat tulis 300.000 35.000 15.000 1 kali 1 rim 2 pak bolpoin t 300.000 35.000 30.000

3 Perjalanan  Biaya untuk tenaga ahli  Transportasi mengurus perijinan  Tansportasi tim pelaksana PKM dan mitra ke lokasi pelatihan  Transportasi pemasaran  Konsumsi pelaksana pkm 100.000 150.000 150.000 100.000 50.000 6 kali pertem uan 4 orang 4 orang X 3 kali pelatiha n 2 kali X 3 bulan 3 x 4 orang 600.000 600.000 1.800.000 600.000 600.000

4 Lain - lain  Analisis data  Pembuatan dan setting laporan 55.000 50.000 1 kali 5 buah 55.000 250.000

(12)
(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah

Setiap daerah diharapkan mempunyai prioritas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayahnya, sebagai contoh suatu Kabupaten/Kota memprioritaskan program investasi air

Pertumbuhan Nasional (y-on-y) untuk jenis industri Makanan dan Minuman sebesar 11,48 persen, sementara untuk jenis industri Kayu, Barang-barang dari Kayu (tidak termasuk furnitur)

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar

Based on the results of our research in the framework of the European program Observe, which aims to establish a new Balkan Earth Observation (EO) community of multilevel

[r]

Transformasi sosial budaya dapat menciptakan iklim manajemen Pemerintahan Daerah yang efektif dan luwes dan proaktif terhadap dinamika perubahan dalam masyarakat (lokal,

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PG. Meritjan harus tepat waktu, tepat kuantitas, dan tepat kualitas. Tepat waktu berarti tebu yang akan digiling harus