• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1 Objek Penelitian

III.1.1 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang adalah salah satu struktur organisasi tata kerja yang ada di Pemerintah Kota Tangerang Provinsi Banten. Terdiri dari bidang anggaran, aset, pendapatan lain, PBB dan BPHTB, penatausahaan dan akuntansi dan satu sekretariat, dan kelompok jabatan fungsional dan terletak di Jalan Satria Sudirman Nomor 1 Kota Tangerang.

III.1.2 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Pendapatan daerah merupakan halaman yang tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan kegiatan dalam pembangunan daerah, maka kelahiran suatu unit kerja yang menampung suatu kegiatan yang menyelenggarakan pemungutan-pemungutan di bidang pendapatan daerah. Kegiatan pungutan sumber-sumber pendapatan daerah harus ditampung dalam suatu wadah yang lazimnya dinyatakan dalam bentuk struktur organisasi dan tata kerja dalam menangani masalah pendapatan daerah.

Untuk menciptakan alat penampung kegiatan dalam bentuk organsasi dan menyatukan penafsiran yang berbeda-beda dalam menunaikan tugas, maka pada tanggal 1 februari 1993 merupakan awal diresmikan dan terbentuknya Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang yang dulu diberi nama

(2)

Dinas Pendapatan (Dispenda), yang tugas pokoknya hanya mengelola pendapatan daerah saja dengan dasar hukumnya Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tentang Pengukuhan Pembentukan Dinas Pendapatan.

Pada awal Tahun 2000 Dinas Pendapatan berubah nama menjadi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dengan dikeluarkannya Keputusan Bupati Tangerang Nomor 38 Tahun 2000 yang mempunyai tugas pokok mengelola anggaran, perbendaharaan, pengembangan pendapatan daerah, verifikasi, pembukuan, dan perhitungan serta merencanakan dan melaksanakan pendapatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Lalu pada awal Tahun 2005 Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) berubah nama menjadi Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) yang mempunyai tugas pokok mengatur pendapatan, anggaran dan asset daerah dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005.

Pada Tahun 2009 Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) berubah nama menjadi Dinas Penglolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota tangerang nomor 37 Tahun 2008 dengan mengingat Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah yang mempunyai tugas pokok membantu walikota melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3)

27 Dan pada awal Tahun 2012 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berubah nama kembali menjadi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) dengan adanya perubahan struktur organisasi yang didukung oleh Peraturan Walikota Nomor 11 tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dengan mempunyai tugas ,visi dan misi yang sama dari DPKAD sebelumnya.

III.1.3 Visi dan Misi DPKD

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai visi sebagai berikut guna untuk mencapai cita dan citra yang diinginkan oleh pemerintah ini :

“Menjadikan Lembaga Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang profesional berlandaskan Akhlakul Karimah di tingkat nasional pada Tahun 2013”.

Untuk mewujudkan visi diatas, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang merencanakan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengelolaan pendapatan daerah.

2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan belanja daerah.

3. Meningkatkan efektifitas, efisisensi dan keekonomisan pengelolaan aset daerah.

4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia ( SDM ) di bidang keuangan dan aset daerah dengan dilandasi kejujuran, keuletan, semangat dan kerja keras.

(4)

5. Meningkatkan sistem pengendalian administrasi pengelolaan keuangan daerah.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan yang bertumpi pada standar pelayanan dengan memanfaatkan ilmi pengetahuan dan teknologi yang memadai.

III.1.4 Tugas Pokok DPKD

Membantu walikota melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

III.1.5 Peran / Fungsi DPKD

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki peran atau fungsi sebagai berikut :

1. Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan daerah (SKPKD) Kota Tangerang, mengelola pendapatan belanja dan pembiyaan daerah.

2. Bendahara Umum Daerah (BUD) Kota Tangerang, mengelola kas daerah. 3. Pembantu pengelola aset daerah Kota Tangerang, membantu pengelolaan

aset daerah.

4. SKPD Kota Tangerang, mengelola anggaran di lingkungan DPKD Kota Tangerang.

(5)

29

III.1.6 Struktur Organisasi

Dalam Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur organisasi yang teratur dan sistematis sangat diperlukan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka kesatuan dalam perintah serta pendelegasian wewenang dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif. Struktur organisasi tersebut dibuat seseuai dengan jenis organisasi yang digunakan.

1. Kepala DPKD 2. Sekretariat DPKD

Bagian Sekretariat terdriri dari :

a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub bagian Keuangan

c. Sub bagian Perencanaan 3. Bidang Aset

Bidang Aset Daerah terdiri dari : a. Seksi Administrasi Aset b. Seksi Mutasi Aset

c. Seksi Pemanfaatan dan Pemerdayaan Aset 4. Bidang Penatausahaan dan Akuntansi

Bidang Penatausahaan dan Akuntansi terdiri dari : a. Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah b. Seksi Akuntansi

(6)

5. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran terdiri dari : a. Seksi Penyusunan Anggaran b. Seksi Pengendalian Anggaran c. Seksi Kas Daerah

6. Bidang Pendapatan Lain

Bidang Pendapatan Lain terdiri dari : a. Seksi Pendataan Pendapatan Lain. b. Seksi Penetapan Pendapatan Lain

c. Seksi Penagihan dan Keberatan Pendapatan Lain 7. Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB

Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB terdiri dari : a. Seksi Pendataan PBB dan BPHTB

b. Seksi Penetapan PBB dan BPHTB

c. Seksi Penagihan dan Keberatan PBB dan BPHTB 8. UPTD Pelayanan Pajak Daerah

(7)

31

Bagan 3.1

Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Sumber : Peraturan Walikota Tangerang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

KEPALA DINAS

H.Muhtarom,SE.MM,AK

SEKRETARIAT Drs. H Aan Moch Ikbal KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PERENCANA AN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN BIDANG ASSET Teguh Supriyanto,S.so s BIDANG PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI Drs. Mochamad Arifin, MM BIDANG ANGGARAN Harry Budiharto, SE SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN SEKSI PENATAUSAHA AN KEUANGAN DAERAH SEKSI ADMINISTRA SI ASSET SEKSI PENGENDALIAN ANGGARAN SEKSI AKUNTANSI SEKSI MUTASI ASSET SEKSI KAS DAERAH SEKSI EVALUASI SEKSI PEMANFAATA N DAN PEMBERDAYA AN ASSET BIDANG PENDAPATAN PBB DAN BPHTB Tonny Erawan, S.sos, MM BIDANG PENDAPATAN LAIN H. Mohammad Arfan, SH, MM SEKSI PENDATAAN PBB DAN BPHTB SEKSI PENDATAAN PENDAPATA N LAIN SEKSI PENETAPAN PBB DAN BPHTB SEKSI PENAGIHAN DAN KEBERATAN PENDAPATA N LAIN SEKSI PENAGIHAN DAN KEBERATAN PBB DAN BPHTB SEKSI PENETAPAN PENDAPATA N LAIN UPTD PELAYANAN PAJAK DAERAH

(8)

III.1.7 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur organisasi yang teratur dan sistematis sangat diperlukan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka kesatuan dalam perintah serta pendelegasian wewenang dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif. Struktur organisasi tersebut dibuat sesuai dengan jenis organisasi yang digunakan.

Secara umum, tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas adalah H. Muhtarom, SE.MM,AK mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas dalam penyelenggaraan urusan daerah yang berkenaan dengan pengelolaan pendapatan, keuangan, dan asset daerah.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yaitu Drs. H Aan Moch Ikbal yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.

(9)

33 Bagian Sekretaris terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang administrasi keuangan.

c. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi sekretariat di bidang perencanaan.

3. Bidang Aset

Bidang Asset dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bernama Teguh Supriyanto, S.sos yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup administrasi, mutasi, dan pemberdayaan asset.

(10)

Bidang Aset Daerah terdiri dari : a. Seksi Administrasi Aset

Seksi Administrasi Asset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Asset yang berkenaan dengan pengadministrasian pengadaan dan pemeliharaan barang daerah serta asset.

b. Seksi Mutasi Aset

Seksi Mutasi Asset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang Asset yang berkenaan dengan administrasi mutasi asset serta penghapusan dan pemindah tanganan asset.

c. Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset

Seksi Pemanfaatan dan Pemberdayaan Asset dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang asset yang berkenaan dengan pemanfaatan dan pemberdayaan asset.

4. Bidang Penatausahaan dan Akuntansi

Bidang Penatausahaan dan Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bernama Drs. Mochamad Arifin, MM yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup penelitian terhadap

(11)

35 permintaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; akuntansi pada pada tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), Bendahara Umum Daerah (BUD), dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); serta evaluasi terhadap laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

a. Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah

Seksi Penatausahaan Keuangan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang penatausahaan dan akuntansi yang berkenaan dengan penelitian terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) serta penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

b. Seksi Akuntansi

Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang penatausahaan dan akuntansi yang berkenaan dengan pelaksanaan akuntansi pada tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan Bendahara Umum Daerah (BUD).

c. Seksi Evaluasi

Seksi Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas bidang penatausahaan dan akuntansi yang berkenaan dengan evaluasi

(12)

atas laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; verifikasi terhadap laporan pertanggung jawaban Bendahara Penerimaan; serta penelitian terhadap kelengkapan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran.

5. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bernama Harry Budiharto, SE yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup penyusunan Rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta penyiapan anggaran kas daerah.

Bidang Anggaran terdiri dari : a. Seksi Penyusunan Anggaran

Seksi Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan penyusunan Rancangan Peaturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah serta Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.

b. Seksi Pengendalian Anggaran

(13)

37 sebagian tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD).

c. Seksi Kas Daerah

Seksi Kas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Anggaran yang berkenaan dengan pengelolaan kas daerah.

6. Bidang Pendapatan Lain

Bidang Pendapatan Lain dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bernama H. Mohammad Arfan, SH, MM yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup pendataan Objek Pajak Daerah, pendaftaran Wajib Pajak Daerah, penetapan dan penagihan Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB; pengkoordinasian pemungutan Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah lainnya; serta pengurusan dan penagihan lain-lain pendapatan daerah.

Bidang Pendapatan terdiri dari : a. Seksi Pendataan Pendapatan Lain

Seksi Pendataan Pendapatan Lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan Lain yang berkenaan dengan pendataan Objek Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB serta Pendapatan Asli Daerah lainnya; pendaftaran Wajib Pajak daerah di

(14)

luar PBB dan BPHTB; serta penyusunan rencana perolehan Pendapatan Daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

b. Seksi Penetapan Pendapatan Lain

Seksi Penetapan Pendapatan Lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan Lain yang berkenaan dengan penghitungan serta penetapan besaran Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB; pemeriksaan sederhana terhadap pembukuan Wajib Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB; serta pengelolaan barang kuasi. c. Seksi Penagihan dan Keberatan Pendapatan Lain.

Seksi Penagihan Dan Keberatan Pendapatan Lain dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan Lain yang berkenaan dengan penagihan Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah; pengurusan Pendapatan Daerah di luar Pendapatan Asli Daerah; pembukuan dan pelaporan realisasi Pendapatan Daerah di luar PBB dan BPHTB; evaluasi, monitoring, dan penyampaian Laporan Penerimaan Dana Perimbangan, serta penanganan Keberatan Atas Tagihan Pajak Daerah di luar PBB dan BPHTB.

(15)

39 7. Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB

Bidang Pendapatan PBB Dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bernama Tonny Erawan, S.sos, MM yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas dinas dalam lingkup pendataan Objek Pajak, pendaftaran Wajib Pajak, penetapan besaran pajak, serta penagihan dan penanganan keberatan atas tagihan pajak yang berkenaan dengan PBB dan BPHTB.

Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB terdiri dari : a. Seksi Pendataan PBB dan BPHTB

Seksi Pendataan PBB Dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan PBB Dan BPHTB yang berkenaan dengan pendataan Objek Pajak dan pendaftaran Wajib Pajak, serta pengelolaan sistem informasi Objek Pajak PBB dan BPHTB.

b. Seksi Penetapan PBB dan BPHTB

Seksi Penetapan PBB dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB yang berkenaan dengan penghitungan serta penetapan besaran Pajak PBB dan BPHTB.

(16)

c. Seksi Penagihan dan Keberatan PBB dan BPHTB

Seksi Penagihan dan Keberatan PBB dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB yang berkenaan dengan penagihan dan penanganan keberatan atas tagihan PBB dan BPHTB.

8. UPTD Pelayanan Pajak

UPTD Pelayanan Pajak Daerah dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas dinas yang berkenaan dengan penyelenggaraan pelayanan pajak daerah.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jenis-jenis jabatan fungsional yang berada pada dinas dan meliputi statistisi, arsiparis, dan pranata komputer yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya.

III.1.8 Sumber Daya Manusia Di Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kota Tangerang

Dalam rangka menjalankan tugasnya, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang membutuhkan pegawai. Berdasarkan data kepegawaian dari Sub Bagian Umum & Kepegawaian jumlah seluruh pegawai sampai dengan

(17)

41 Tahun 2011 sebanyak 102 orang. Berikut ini adalah tabel pegawai Dinas Pengelola Keuangan Daerah kota Tangerang berdasarkan pendidikannya :

Tabel 3.1

Sumber Daya Manusia Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Tangerang

Berdasarkan Pendidikan Pegawai

No Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase %

1 S2 10 10% 2 S1 41 40% 3 Sarjana Muda/D3 5 5% 4 SLTA 35 34% 5 SMP 4 4% 6 SD 7 7% TOTAL 102 100%

(18)

Tabel 3.2

Sumber Daya Manusia Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Tangerang

Berdasarkan Jenis atau Golongan Pegawai

No Pangkat/Golongan Jumlah Pegawai Persentase %

1 Pembina Tk.I / IVB 2 2%

2 Pembina / IVA 3 3%

3 Penata Tk.I / IIID 7 7%

4 Penata / IIIC 7 7%

5 Penata Muda Tk.I / IIIB 14 14%

6 Penata Muda / IIIA 17 17%

7 Pengatur Tk.I / IID 2 2%

8 Pengatur Muda Tk.I / IIB 7 7%

9 Pengatur Muda / IIA 20 20%

10 Juru / IC 3 3%

11 Juru Muda Tk.I / IB 1 1%

12 Juru Muda / IA 2 2%

13 Tenaga Kerja Kontrak 3 3%

14 Pegawai tidak tetap 14 14%

(19)

43

Tabel 3.3

Sumber Daya Manusia Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Tangerang

Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah Pegawai

Menikah 94

Belum Menikah 8

Jumlah 102

Tabel 3.4

Sumber Daya Manusia Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Tangerang Berdasarkan Usia < 20 tahun 21 tahun sampai 30 tahun 31 tahun sampai 40 tahun 41 tahun sampai 50 tahun > 50 tahun Jumlah Keseluruhan Jumlah Pegawai 0 8 32 47 14 102

(20)

Tabel 3.5

Sumber Daya Manusia Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kota Tangerang

Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Kelamin

Laki-laki 71

Perempuan 31

Jumlah 102

III.2. Standar Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran di Kota Tangerang yaitu calon Wajib Pajak yang akan melakukan kegiatan usaha restoran harus mempunyai surat ijin dari Badan Perizinan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPPMPT). Surat ijin tersebut dilampirkan oleh calon Wajib Pajak disertai foto kopi kartu identitas di dalam formulir Surat Pendaftaran Objek Pajak Daerah (SPOPD).

Calon Wajib Pajak kemudian mengisi SPOPD dengan benar, jelas dan lengkap. Lalu dari SPOD tersebut di proses oleh DPKD sebagai bahan untuk mengarsipkan dan mencantumkan database Wajib Pajak Restoran. Dan DPKD

(21)

45 berupa kartu, surat penunjukan sebagai wajib pungut dan surat pengukuhan sebagai Wajib Pajak serta diberikan maklumat yang berisi pemberitahuan kepada konsumen tentang pengenaan pajak.

Wajib Pajak kemudian melaporkan laporan omzet perbulan atas usahanya ke DPKD untuk diproses secara official assesment , lalu laporan omzet tersebut akan dihitung dan ditetapkan oleh pejabat Dinas pengelolaan Keuangan Daerah melalui nota perhitungan.

Pembayaran jumlah keseluruhan Pajak Restoran didasarkan oleh Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang diterbitkan oleh DPKD yang kemudian dibayarkan oleh Wajib Pajak melalui kas daerah yaitu Bank Jabar. Setelah itu diterbitkan Surat Setoran Pajak Daerah (SPPD) yang menandakan bahwa Wajib Pajak telah memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini menunjukan aplikasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pajak Restoran. Adapun skema pelaksaan pemungutan pajak restoran sebagai berikut

(22)

Bagan 3.2

Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran

Wajib Pajak Seksi Pendataan Seksi Penetapan Bank Jabar

Pendaftaran Wajib Pajak Terbit NPWPD,Surat Pengukuhan Wajib Pajak dan Wajib Pungut Menyerahk an Foto Kopi Surat Izin Usaha dan identitas diri Official Assesment SKPD Menerima Surat Setoran Pajak Daerah (SPPD) Wajib Pajak Melakukan Pembayaran ke Bank Jabar Menerima NPWPD,Surat Pengukuhan Wajib Pajak dan Wajib Pungut Melaporkan Laporan Omzet ke DPKD SPPD

(23)

47

III.3. Desain Penelitian

III.3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Tangerang yang beralamat di Jalan Satria Sudirman Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang dengan datang dan melakukan penelitian langsung tersebut guna mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran dan besarnya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.

III.3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Disebut kualitatif berarti melalui pengetahuan yang didapat dari sumbernya langsung tentang objek yang diteliti, menyusun teori-teori tentang Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah dimana data-data yang didapat berasal dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah serta buku-buku sebagai penunjangnya.

III.3.3 Jenis dan Sumber Data

Bila dilihat dari sumber datanya, proses pengumpulan data dapat menggunakan data primer atu sekunder. Disebut data primer adalah data tersebut diperoleh dari sumbernya langsung (tidak melalui perantara). Sedangkan data sekunder adalah bila data tersebut tidak diperoleh secara

(24)

langsung misalnya melalu orang lain atau dokumen tertentu yang berkaitan dengan data yang diperlukan.

III.3.4 Metode Pengumpulan Data

Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis sebagai berikut:

1. Metode Penelitian Lapangan

Metode ini adalah penulis melakukan kegiatan pengambilan data dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan langsung ke Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah kota Tangerang, dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

Penulis melakukan kegiatan pengambilan data dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara langsung ke Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang tentang prosedur pelaksanan pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

b. Wawancara

Penulis mewawancarai secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam halaman mengenai pajak restoran guna untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan

(25)

49 2. Metode Peneltian Kepustakaan

Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari sejumlah buku atau dokumen-dokumen dan literature yang memiliki kaitan dengan permasalahan perpajakan restoran dan juga melalui dokumen penelitian ilmiah yang dilakukan sebelumnya.

III.3.5 Metoda Analisis Data

Metode analisis data yang penulis pakai dalam menganalisis permasalahan di dalam skripsi ini adalah :

a. Metode analisis deskriptif : dengan merumuskan dan menafsirkan data yang diperoleh serta mengolahnya sehingga diperoleh gambaran masalah yang akan dibahas serta di analisis kemudian dilakukan pembahasan yang berlaku umum.

b. Metode analisis deduktif : menganalisis dengan cara mengumpulkan teori yang berlaku khusus kemudian dilakukan pembahasan yang berlaku umum.

III.3.6 Metode Penyajian Data

Dari seluruh informasi dan data yang diperoleh dalam penelitian, maka informasi dan data tersebut disajikan dalam bentuk perhitungan, dalam bentuk table dan dalam bentuk grafik agar para pembaca mudah untuk mengerti dan memahami maksud dari tujuan.

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK: Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan kebijakan otonomi perguruan tinggi sebagai dampak reformasi keuangan dalam bidang pendidikan. Kebijakan otonomi sudah

Asyif pun sudah lama hilang dari pandangan, namun Shakir masih lagi berketak-ketuk di hadapan komputernya cuba memerah ilham untuk konsep aplikasinya yang terbaru.. Ini bukanlah kali

LARASATI PUTRI, 2014 : Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Bermain Menggambar dan Mewarnai pada PAUD Anak Indonesia. Skripsi Program Sarjana Kependidikan

Kelampis Kecamatan Sukolilo Surabaya.Untuk dimensi yang menurut pasien sudah puas terhadap pelayanan puskesmas pada tiap variabel adalah bukanya puskesmas selalu tepat

Sayidiman Magetan harus lebih proaktif dan maju dalam menangani pasien dengan layanan yang bertuju pada kepuasan pasien, dengan prioritas pertama yang harus dilakukan yaitu

Kegunaan aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan handphone ini di harapkan pembeli atau konsumen tidak merasa binggung dalam memilih handphone, meskipun

Namun setelah masuk panti dia merasa ada dorongan kuat yang membuat dirinya lebih baik dari sebelumnya, karena di dalam panti diberikan bimbingan keagamaan berupa

Misalnya jika pihak swalayan kehabisan stok barang A, dan pihak swalayan telah melakukan pengadaan barang dengan menggunakan aplikasi pengadaan barang, sistem