• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 0906448 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 0906448 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Analisis Transparansi dan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Masjid Kampus”, maka peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada hubungan pengelolaan keuangan masjid kampus dengan kampus

yang menaunginya, masjid hanya melaporkan laporan keuangannya ke

Kampus sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas keberadaan masjid

di lingkungan kampus. Pengelolaan keuangan masjid perguruan tinggi bisa

berkaitan dengan pengelolaan keuangan di perguruan tinggi yang

bersangkutan, apabila perguruan tinggi tersebut memberikan dananya secara

berkala pada masjid kampusnya dan memasukkannya kedalam laporan

keuangan perguruan tinggi untuk dilaporkan seperti pada masjid IKOMAH

UIN SGD.

2. Sumber dana masjid kampus berasal dari donatur tetap, donatur tidak tetap,

donatur bebas dan usaha ekonomi. Metode akuntansi yang digunakan masjid

kampus masih dominan menggunakan basis kas. Laporan keuangan yang

dikeluarkan masjid kampus mempunyai format yang berbeda-beda. Sebagai

organisasi nirlaba, secara keseluruhan pelaporan keuangan masjid kampus

belum sesuai dengan PSAK No. 45.

Alny Damayanti, 2014

ANALISIS TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DI MASJID KAMPUS : Studi pada Masjid Perguruan Tinggi Negeri di Bandung

(2)

178

3. Penyajian informasi keuangan masjid kampus sebagai bentuk transparansi

dan akuntabilitas dominan dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu; 1)

diumumkan setiap Jum’at (sebelum khotib naik mimbar) dan 2) ditulis atau

ditempel di papan informasi masjid. Di dalam masjid kampus belum terdapat

ukuran kinerja secara khusus untuk mengukur kinerja para pengelolanya, dan

belum mempunyai sistem penghargaan dan sanksi untuk hasil kinerja para

pengelolanya, namun pengukuran kinerja masih terfokus kinerja total masjid,

tidak berdasarkan kinerja per individu atau kelompok individu. Namun secara

keseluruhan masjid kampus telah menjalani pokok pelaksanaan akuntabilitas

menurut Komite Nasional Kebijakan Governance diantaranya, masjid

kampus telah meyakini bahwa semua organ dan semua karyawan mempunyai

kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam

pelaksanaan Good Governance, memastikan adanya sistem pengendalian

internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan, dan melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya dengan berpegang pada pedoman perilaku yang telah

disepakati.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai akuntabilitas dan transparansi

laporan keuangan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Masjid Perguruan Tinggi untuk lebih meningkatkan transparansi

keuangan, dengan melaporkan laporan keuangannya secara merata,

(3)

179

masjid. Penyusunan laporan keuangan masjid harus berpedoman pada

PSAK No. 45 sebagai pedoman akuntansi yang berlaku umum bagi semua

entitas nonlaba (nirlaba) di Indonesia.

2. Bagi mahasiswa, hendaknya mau untuk bertanya mengenai

ketransparansian pengelolaan keuangan, dengan menemui pihak masjid

dan memberikan pendapatnya dan saran pada masjid untuk meningkatkan

transparansi dan akuntabilitas masjidnya. Dan sebaiknya pihak masjid mau

untuk menampung pendapat dan saran mereka sebagai koreksi bagi masjid

untuk lebih baik lagi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

untuk melengkapi kekurangan penelitian sebelumnya dengan jumlah

masjid perguruan tinggi yang dijadikan sebagai populasi penelitian

meliputi perguruan tinggi negeri yang ada bahkan sampai ke perguruan

tinggi swasta dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda. Dan

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut guna mengetahui sistem

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, ingin diketahui pula hal pendukung dari hubungan brand trust rumah sakit dengan self efficacy pasien untuk sembuh yang diperoleh dari

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

Biota uji yang digunakan adalah benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dengan panjang awal ± 5,0 cm dan berat awal ± 1,26 gram, yang diamati dalam

Berdasarkan critera kontek tersebut, bisa dikatakan bahwa seyogyanya harga yang terbentuk dalam bursa berjangka yang berada di Indonesia atau sering dikenal dengan

[r]

Panti Sosial bina Laras “Budi Luhur“ Banjarbaru Kalimantan Selatan, sesuai dengan peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009 tentang organisasi dan tata kerja panti sosial

Pada awalnya dalam dunia keperawatan hanya dikenal metode riset kuantitatif yang bersifat formal, objektif, proses sistematik dengan menggunakan data numerik..

Anggapan bahwa informasi apa saja yang ditayangkan televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik, sehingga televisi merupakan satu-satunya sumber