• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Perangkat Lunak Otomatisasi Pembangkitan Dokumentasi Model Data Konseptual dan Model Data Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Perangkat Lunak Otomatisasi Pembangkitan Dokumentasi Model Data Konseptual dan Model Data Fisik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-979-8689-14-7 299

Perancangan Perangkat Lunak Otomatisasi Pembangkitan

Dokumentasi Model Data Konseptual dan Model Data Fisik

Siti Rochimah1, Lutfi Rizal Gozali2, Suhadi Lili3

1,2,3

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia

1

siti@its-sby.edu, 2lutfi.rizal.gozali@gmail.com, 3suhadi.lili@its-sby.edu

Abstrak

CASE Tool merupakan alat bantu dalam perancangan

basis data yang memungkinkan untuk melakukan konversi antarmodel data secara otomatis. Kebanyakan

CASE Tool komersial hanya menyediakan pilihan menu

konversi otomatis antarmodel data. Namun, pada CASE Tool tersebut belum terdapat fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan dokumentasi rancangan basis data yang telah dibuat. CASE Tool yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki fitur dokumentasi yang akan menghasilkan keluaran berupa dokumen yang berisi diagram keseluruhan model data dan keterangan dari masing-masing objek model data. Keluaran dokumentasi ini dapat memudahkan pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan racangan basis data tersebut. Makalah ini membahas mengenai tahapan perancangan perangkat lunak dari pengembangan fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik yang meliputi perencanaan kebutuhan perangkat lunak dan metode-metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak.

Kata kunciCASE Tool, Dokumentasi, Model Data

Konseptual, Model Data Fisik.

1. Pendahuluan

Dalam perancangan basis data terdapat beberapa tahapan, diantaranya adalah perancangan model data konseptual dan perancangan model data fisik. Perancangan model data konseptual tidak bergantung

pada Database Management System (DBMS) dan

platform perangkat keras yang digunakan. Model data fisik merupakan cara untuk menyatakan struktur basis data yang lebih definitif untuk salah satu target DBMS tertentu, misalnya: MySQL, Microsoft SQL Server, Oracle, dan sebagainya. Model data fisik memiliki

rincian yang cukup untuk membentuk struktur basis data pada salah satu target tersebut secara eksak.

Tahapan-tahapan tersebut dapat dilakukan dengan relatif cepat dan mudah dengan bantuan CASE Tool. CASE Tool merupakan alat bantu dalam perancangan basis data yang memungkinkan pengembang melakukan konversi antarmodel data secara otomatis. Kebanyakan CASE Tool komersial yang ada saat ini hanya

menyediakan pilihan menu konversi otomatis

antarmodel data. Setiap kali perubahan dilakukan pada model data konseptual harus dilakukan konversi ke model data fisik dengan menggunakan konversi antarmodel data tersebut.

CASE Tool yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki mekanisme otomatisasi konversi antarmodel data ketika terjadi perubahan pada salah satu model data tanpa perlu memilih menu konversi otomatis

antarmodel data terlebih dahulu. Mekanisme

otomatisasi konversi antarmodel ini dibangun

berdasarkan konsep Round Trip Engineering[3].

Salah satu aspek penting dalam pengembangan

perangkat lunak adalah aspek dokumentasi.

Dokumentasi model data konseptual dan model data fisik dapat membantu tim pengembang dalam pengembangan perangkat lunak berikutnya. Rancangan basis data dalam skala besar memerlukan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik untuk mempermudah dalam pengecekan dan pengubahan rancangan basis data tersebut.

2. Deskripsi Umum CASE Tool

Pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik ini dikembangkan sebagai fitur tambahan pada CASE Tool yang mendukung konversi

bolak-balik antarmodel data berdasarkan konsep Round

Trip Engineering.

CASE Tool yang dikembangkan merupakan

perangkat lunak desktop yang telah dikembangkan

sebelumnya dengan menggunakan .NET Framework 3.5. Arsitektur perangkat lunak CASE Tool yang dikembangkan ditunjukkan pada Gambar 1.

(2)

300

Gambar 1. Arsitektur CASE Tool

Pada arsitektur tersebut terdapat beberapa layer sebagai berikut.

1) CASE Tool Main User Interface, yang menangani

antarmuka pengguna utama, seperti form menu

utama, project browser, dan toolbox.

2) Conceptual Data View–CDV, yang menangani antarmuka pengguna yang berkaitan dengan model

data konseptual, seperti form canvas model data

konseptual, properties objek model data konseptual,

dan browser objek model data konseptual.

3) Physical Data View–PDV, yang menangani antarmuka pengguna yang berkaitan dengan model

data fisik, seperti form canvas model data fisik,

properties objek model data fisik, dan browser

objek model data fisik.

4) Conceptual Data Model–CDM, yang merupakan

bagian dari DataCLM yang merepresentasikan

informasi berkaitan objek-objek model data

konseptual, seperti objek model data konseptual dan objek gambar model data konseptual.

5) Physical Data Model–PDM, yang merupakan bagian dari DataCLM yang merepresentasikan informasi berkaitan objek-objek model data fisik, seperti objek model data fisik dan objek gambar model data fisik.

6) Data CLM, yang merupakan superset dari model data konseptual dan model data fisik sebagai bahasa antara untuk kebutuhan konversi bolak-balik antarmodel data.

7) Mechanism, yang menangani pembaharuan

informasi dari objek-objek model data dan form

factory.

Fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik dikembangkan pada layer CASE Tool Main User Interface sebagai salah satu

menu pada form menu utama dengan memanfaatkan

Microsoft .NET Framework 3.5[4] dan library

Microsoft.Office.Interop.Word 12.0 (VSTO 3.0[1]).

3. Pemodelan CASE Tool

Berikut ini adalah beberapa pemodelan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik.

(1) Diagram Usecase, diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Usecase Pembangkitan Dokumen

‘Generate Dokumentasi CDM dan PDM’ bertujuan untuk menghasilkan keluaran dokumentasi yang sesuai dengan objek-objek model data dan urutan pilihan

pengguna pada menu Generate Documentation.

Pengguna memilih menu Generate Documentation

untuk dapat menggunakan fitur Generate

Documentation. Sistem menampilkan form Generate Documentation. Pengguna memilih objek-objek model data dan lokasi penyimpanan keluaran dokumentasi. Pengguna memilih urutan dokumentasi objek model

data. Pengguna menekan tombol Generate dan sistem

menghasilkan dokumen keluaran dokumentasi sesuai dengan urutan dan pilihan objek-objek model data serta lokasi penyimpanan yang dipilih pengguna.

(2) Abstraksi Kelas, merupakan hasil identifikasi objek yang terlibat dalam fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Hasil identifikasi objek dapat dikelompokkan ke dalam lapisan CASE yang dikembangkan sebagaimana

arsitektur CASE Tool pada Gambar 1. Objek form dan

mediator Generate Documentation serta Document

Ouput termasuk ke dalam layer CASE Tool Main User

Interface. Objek Model, CDM, PDM, CDM Diagram, dan PDM Diagram.

(3) Arsitektur Baseline, berdasarkan arsitektur

perangkat lunak CASE Tool yang dikembangkan, pengembangan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik dilakukan pada layer CASE Tool Main User Interface, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.

(3)

301

Gambar 3. Abstraksi Kelas Pembangkitan Dokumen

Gambar 4. Arsitektur Baseline

Gambar 5. Perancangan Antarmuka

(4) Perancangan antarmuka pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik berupa

sebuah form dengan beberapa control untuk menangani

pemilihan lokasi penyimpanan keluaran dokumentasi,

pemilihan objek model data yang akan

didokumentasikan, dan pengurutan objek model data yang akan didokumentasikan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

4. Metode Pembangkitan Dokumentasi

Berikut ini adalah metode-metode yang digunakan

dalam pengembangan perangkat lunak fitur

pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik.

(1) Pemindahan anotasi objek model data ke dokumen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Metode Pemindahan Anotasi Objek Model Data ke Dokumen

Anotasi objek model data didapatkan dari informasi

tekstual yang ditambahkan melalui form properties

masing-masing objek. Informasi tekstual tersebut disimpan dalam property _note pada subject masing-masing objek model data. Informasi pada property _note inilah yang akan dipindahkan ke dokumen.

Pemindahan anotasi objek model data dilakukan dengan melakukan pengecekan masing-masing diagram yang ada pada model. Setiap diagram memiliki daftar gambar

Generate CDM – PDM Documentation Generate CDM – PDM Documentation File Location : ... Akademik|CDM CDM/PDM : Cancel Generate Document Move Down Move Up ASSOCIATION ASSOCIATION LINK INHERITANCE ENTITY|Akademik|CDM RELATIONSHIP|Akademik|CDM TABLE|Akademik|PDM REFERENCE|Akdemik|PDM Add >> Add All << Remove Remove All

Available Object(s) Choosen Object(s)

D ia g r a m s D i a g r a m s D i a g r a m s C D M D i a g r a m E n t it y D ra w in g A s s o c ia t io n D r a w in g R e la t io n s h ip D r a w in g I n h e r it a n c e D r a w in g A s s o c ia t io n L in k D r a w in g P D M D i a g r a m T a b le D r a w in g R e f e r e n c e D r a w i n g S u b j e c t D a t a M o d e l N o t e s M i c r o s o f t . O f f i c e . I n t e r o p . W o r d 1 2 . 0 ( V S T O 3 . 0 ) K E L U A R A N D O K U M E N T A S I

(4)

302 objek model data (CDM Drawing atau PDM Drawing)

yang memiliki subject. Pada subject terdapat property _note yang dapat dipindahkan ke dalam dokumen

dengan memanfaatkan library

Microsoft.Office.Interop.Word 12.0 (VSTO 3.0). (2) Pemindahan gambar objek model data ke dokumen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Metode Pemindahan Gambar Objek Model Data ke Dokumen

Pemindahan gambar objek model data dilakukan dengan menggambarkan ulang pada canvas bayangan setiap objek model data untuk kemudian dijadikan objek bitmap. Dari objek bitmap akan dimasukkan ke dalam

dokumen menggunakan library

Microsoft.Office.Interop.Word 12.0 (VSTO 3.0).

(3) Pemindahan overview diagram ke dokumen, seperti

ditunjukkan pada Gambar 8.

Metode fitting object merupakan cara mendeteksi irisan

anatara objek model data yang berupa link (relationship,

inheritance link, association link, dan reference)

dengan gridline pada canvas untuk dilakukan

penggambaran terpisah dengan menggunakan objek penghubung antar halaman, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 8. Metode Pemindahan Overview Diagram ke Dokumen

Gambar 9. Metode Fitting Object Diagram Overview

Gridline pada canvas memiliki jenis ukuran tetap dengan ukuran kertas[2] yang dapat dipilih ketika pembuatan diagram baru seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. D ia g ra m s D ia g r a m s D iag r a m s C D M D ia g r a m E n t ity D ra w in g A s so c ia tio n D ra w in g R e la tio n sh ip D ra w in g In h e rita n ce D ra w in g A sso cia tio n L in k

D ra w in g P D M D iag r a m T a b le D ra w in g R e fe re n ce D ra w in g R e d ra w k e C a n v as B a y a n g an B itm a p M ic r o s o ft. O ffic e . I n te r o p .W o rd 1 2 .0 ( V S T O 3 . 0 ) K E L U A R A N D O K U M E N T A S I D ia g r a m s D ia g r a m s D ia g r a m s R e d r a w k e C a n v a s B a y a n g a n d e n g a n M e t o d e F it tin g O b j e c t B I T M A P M ic r o s o f t .O f f ic e . I n t e r o p .W o r d 1 2 . 0 ( V S T O 3 . 0 ) K E L U A R A N D O K U M E N T A S I

(5)

303

Tabel 1. Ukuran Kertas dan Gridline Canvas

No. Paper Size (pixels) Grid Line Size

1 A4 1654 x 2339 1000 x 1500

2 Letter 1700 x 2200 1000 x 1500 3 Legal 1700 x 2800 1000 x 1500

Format keluaran dokumentasi perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Format Keluaran Dokumentasi Pada format keluaran dokumentasi tersebut, bagian-bagian yang berulang (berdasarkan jumlah objek pada

CASE Tool pilihan pada menu Generate

Documentation) diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Diagram Overview: Nama overview diagram,

paragraf keterangan overview diagram, gambar

overview diagram.

2) Detil Objek Model Data: Nama objek model data, anotasi objek model data, paragraf penjelasan gambar objek model data, gambar objek model

data, caption gambar objek model data, paragraf

keterangan tabel atribut objek model data (entity,

association, dan table), tabel atribut objek model

data (entity, association, dan table), dan caption

tabel atribut objek model data (entity, association,

dan table).

5. Penutup

Makalah ini membahas mengenai pengembangan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik. Fokus pembahasan adalah pada perencanaan dan perancangan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik.

Tahapan perencanaan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik adalah penentuan teknologi yang digunakan dalam implementasi perangkat lunak

tersebut. Teknologi yang digunakan dalam

implementasi perangkat lunak fitur ini adalah .NET

Framework 3.5 dan library Interop.Word 12.0 (VSTO

3.0).

Tahapan perancangan perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik terdiri dari perancangan UML perangkat lunak, perancangan antarmuka perangkat lunak, dan perencanaan metode perangkat lunak.

6. Rencana Pengembangan Selanjutnya

Rencana pengembangan selanjutnya dari perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik adalah sebagai berikut.

1) Implementasi Perangkat Lunak: Implementasi

perangkat lunak dilakukan berdasarkan

perencanaan dan perancangan sistem yang telah dibuat.

2) Uji Coba dan Evaluasi Perangkat Lunak: Uji

coba perangkat lunak dilakukan dengan

pengujian perangkat lunak fitur pembangkitan dokumentasi model data konseptual dan model data fisik menggunakan sebuah studi kasus kecil yang melibatkan sejumlah objek model data (Black Box Testing). Evaluasi perangkat lunak

dilakukan untuk memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang muncul selama uji coba perangkat lunak.

(6)

304

Penghargaan

Penelitian ini terlaksana atas bantuan dana dari LPPM

(Lembaga Penilitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya melalui dana PUM ITS 2011. Disamping itu, penelitian ini didukung oleh tim pengembang perangkat lunak CASE Tool “Nasty Steroid” Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Referensi

[1] Carter E and Lippert E, Visual Studio Tools for Office 2007: VSTO for Excel, Word, and Outlook, 2nd Edition, Pearson Education, Inc., 2009. [2] “ISO 216/269 International Standard Paper Size

Resource Sheet,” Attitude Design Ltd, Nottingham, England.

[3] Sendall S and Küster J, “Taming Model Round-Trip Engineering”, in Proceedings of Workshop

‘Best Practices for Model-Driven Software

Development, 2004.

[4] Troelsen A. Pro C# 2008 and the .NET 3.5 Platform. 4th Edition. New York: Apress; 2007.

Gambar

Gambar 2. Diagram Usecase Pembangkitan Dokumen
Gambar 4. Arsitektur Baseline
Gambar 9. Metode Fitting Object Diagram Overview
Gambar 10.  Format Keluaran Dokumentasi  Pada  format  keluaran  dokumentasi  tersebut,   bagian-bagian  yang  berulang  (berdasarkan  jumlah  objek  pada  CASE  Tool  pilihan  pada  menu  Generate  Documentation) diantaranya adalah sebagai berikut

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) juga merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini, maka tanpa

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan (data terlampir), penulis mendapatkan informasi bahwa terdapat kurang dari 5 pelanggan melakukan retur penjualan

Dapat dilihat kejadian kecelakaan yang paling sering terjadi pada proses di stasiun penerimaan buah sebanyak 4 pekerja yang mengalami kecelakaan, dan pada stasiun

Dilution ventilation umumnya sangat baik untuk mengendalilkan beban panas, sering kali dilution ventilation dapat digunakan dan berhasil dengan baik untuk mengendalikan uap bahan

Perbankan di Indonesia saat ini sadar betul bahwa banyak keuntungan yang didapatkan dari mempraktikkan dan melaporkan Corporate Social Responsibility (CSR)

Laporan akhir yang berjudul “ Perencanaan Bangunan Gedung Rumah Sakit Khusus Mata Palembang Sumatera Selatan ” selain sebagai salah satu syarat dan tugas

mRECIST and EASL responses at early time point by contrast-enhanced dynamic MRI predict survival in patients with unresectable hepatocellular carcinoma HCC treated by