• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Dasar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIKASI

DI PROVINSI BANTEN

PT PUPUK INDONESIA (PERSERO), PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK (PERSERO)

KEMENTRIAN BUMN DAN ESELON KEMENTRIAN PERDAGANGAN

PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN 2020-2021

PADA 25-27 JANUARI 2021

I. PENDAHULUAN

A. Dasar

Berdasarkan Pasal 98 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana yang telah diubah pertama dengan UU

Nomor 42 Tahun 2014, dan kedua dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 dan ketiga dengan UU Nomor 13 Tahun 2019

dan Pasal 60 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib mengatur bahwa Komisi dalam

melaksanakan tugas di bidang pengawasan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, antara lain dapat

mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk

ditindaklanjuti.

Mengacuh pada undang-undang tersebut, maka kunjungan kerja ini juga dilaksanakan atas Keputusan

Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I sd komisi XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja

dan keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI DAN dan diperkuat dengan Surat Tugas Pimpinan Dewan

Perwakilan Rakyar Republik Indonesia Nomor :ST/02/KOM.VI/DPR-RI/1/2021 tanggal 21 Januari 2021 mengenai

Sasaran dan Objek Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI.

B. Obyek Kunjungan Kerja

Objek kunjungan kerja Komisi VI DPR RI adalah PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang

Cikampek yang beroperasi di Provinsi Banten dan kunjungan ke Gudang Pupuk Sumur Pecung, Jl. Jend.

Sudirman, Kesuren Ds Kemang Sumur Pecung, Serang Banten.

C. Maksud dan Tujuan

Kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk melaksanakan fungsi Dewan dalam

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kebijakan maupun program pemerintah, khususnya

yang terkait dengan bidang tugas Komisi VI DPR RI yakni Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil Menengah, BUMN dan Persaingan Usaha

(2)

Kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI juga bertujuan untuk meninjau perkembangan PT Pupuk Indonesia

(Persero), PT Pupuk Kujang Cikampek (Persero) Tbk, secara korporasi dan konstribusinya bagi perekonomian

daerah dan nasional.

PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai salah BUMN perusahaan milik negara yang sangat penting dalam

mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional yang bergerak di bidang Perdagangan seperti kegiatan

distribusi dan perdagangan pada umumnya termasuk ekspor, impor, lokal dan interinsulair, bahan baku, bahan

penolong/pembantu, peralatan produksi di bidang perpupukan, petrokimia, agrokimia, agroindustri dan kimia

lainnya. Bidang lainnya yaitu Jasa Pengelolaan Perusahaan dan Jasa Konsultasi Manajemen studi penelitian,

pendidikan, pengembangan, desain engineering pangan dan lain-lain. PT Pupuk Indonesia (Persero) dapat

menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dengan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan

hulu sampai hilir dengan mempertimbangkan efesiesi biaya, peningkatan kapasiatas dan kualitas produksi yang

menguntungkan

Sejarah PT Pupuk Indonesia (Persero) yang terbagi menjadi dua fase utama: Fase pertama yang masih

bernama PT Pupuk Sriwidjaja adalah sebagai unit usaha yang berdiri sendiri dari kurun tahun 1959 hingga 1997.

Fase kedua ditandai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 1997 yang menunjuk PT Pupuk

Sriwidjaja (Persero) sebagai induk perusahaan (holding company).

PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai salah satu Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero)

tentunya diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pembangunan kawasan di sekitar Kawasan PT Pupuk

Kujang Cikampek sangat penting dalam mendorong lingkungan perusahaan yang mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah maupun ekonomi nasional karena mampu menyediakan lapangan kerja yang luas

dan membawa multiplier effect bagi ekonomi nasional dan lingkungan sekitar. Termasuk tumbuhnya sector-sektor

ekonomi, baik investasi yang masuk pada kawasan tersebut dan penyerapan tenaga kerja, peningkatan sarana

pendidikan, kesehatan, peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, pemukiman dan lain-lain.

Secara khusus kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ini juga untuk mendapatkan gambaran terkait produksi

dan distribusi pupuk yang sangat dibutuhkan petani di masa pandemic Covid-19 dan persoalan yang dihadapi PT

Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Kujang Cikampek dalam memenuhi kebutuhan peningkatan permintaan

pupuk baik dari aspek kapasitas produksi maupun distribusi pupuk.

D. Waktu dan Acara Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI

Pada hari Selasa, 26 Januari 2021, Tim Komisi VI melakukan pertemuan dengan Direksi PT Pupuk Indonesia dan

Direksi PT Pupuk Kujang Cikampek beserta jajaran, mendengarkan presentasi dan aspirasi tentang

perkembangan dan kendala yang dihadapi perusahaan serta melakukan dialog yang komprehenship.

(3)

Hasil dari kunjungan kerja ini akan menjadi masukan bagi Komisi VI DPR RI untuk memberikan rekomendasi bagi

pemerintah terkait dengan pengawasan BUMN sebagai korporasi yang dimiliki Negara dan arah kebijakan

pemerintah terkait perkembangan BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

E. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Provinsi Banten

Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI sesuai dengan Surat Tugas DPR RI Tanggal

21 Januari 2021 adalah sebagai berikut

NO

NO.

ANGGOTA

N A M A

KETERANGAN

1.

A-189

ARIA BIMA

PIMPINAN/F.PDIP

2.

A-196

ADISATRYA SURYO SULISTO

F.PDIP

3.

A-208

Dr. H. MUFTI ANAM

F.PDIP

4.

A-158

SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON

F.PDIP

5.

A-232

I NYOMAN PARTA, S.H

F.PDIP

6.

A-170

RIEKE DIAH PITALOKA, M.Hum

F.PDIP

7.

A-274

Ir.H.M.IDRIS LAENA,M.H.

F.P.GOLKAR

8.

A-268

LAMHOT SINAGA

F.P.GOLKAR

9.

A-302

NUSRON WAHID

F.P.GOLKAR

10.

A-115

KHILMI

F.P.GERINDRA

11.

A-135

HENDRIK LEWERISSA,S.H.,LL.M

F.P.GERINDRA

12.

A-361

ZURISTYO FIRMADATA,S.E.,M.M

F.P.NASDEM

13.

A-036

Ir. H. M. NASIM KHAN

F.PKB

14.

A-011

TOMMY KURNIAWAN

F.PKB

15.

A-019

MARWAN JAFAR

F.PKB

16.

A-563

PUTU SUPADMA RUDANA, MBA

F.P DEMOKRAT

17.

A-409

RAFLI

F.PKS

18.

A-416

Hj. NEVI ZURIANA

F.PKS

19.

A-481

H. NASRIL BAHAR, S.E.

F.PAN

20.

A-493

EKO HENDRO PURNOMO,S.Sos

F.PAN

21.

A-463

ELLY RACHMAT YASIN

F.PPP

(4)

NO

NO.

ANGGOTA

N A M A

KETERANGAN

23.

--

SA’ADATI, S.S.P

BAGIAN SEKRETARIAT

24.

--

M.ZAENAB MALTUFAH, SE, MSE

TENAGA AHLI

25.

--

ANNISA SWASTIA IRAWATI

BIRO PERSIDANGAN

26.

--

MUHAMMAD FAHRIZA

BIRO PERSIDANGAN

27.

--

R.KRESNO P.D MOEMPOENI

BAGIAN

PEMBERITAAN

28.

--

SYAHRONI

TVR PARLEMEN

29.

--

MOHAMAD GIRI

TENAGA AHLI

II. Hasil Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pupuk

Kujang Cikampek :

A.

Temuan Lapangan

1.

Alokasi pupuk Urea subsidi Tahun 2021sebesar 4.166.669 Ton, untuk bulan Januari sebesar

500.001 Ton dengan realisasi 220.950 Ton

2.

Alokasi pupuk SP- 36 subsidi Tahun 2021 sebesar 640.612 Ton, untuk bulan Januari sebesar 76.899

Ton dan terealisir 7.303 Ton

3.

Alokasi pupuk ZA subsidi Tahun 2021 sebesar 784.144 Ton, alokasi bulan Januari 2021 sebesar

94.097 Ton dan terealisir 27.130 Ton.

4.

Alokasi pupuk NPK subsidi tahun 2021 sebesar 2.679.000 Ton, alokasi Januari 2021 sebesar

521.464 Ton dan terealisir 112.059 Ton,

(5)

5.

Alokasi Pupuk Organik subsidi Tahun 2021 sebesar 2.270.850 Ton, alokasi Januari 2021 sebesar

92.505 ton dan terealisir 17.862 Ton.

6.

Total pupuk Tahun 2021 sebesar 10.541.475 Ton, Alokasi Januari Tahun 2021 sebesar 1.054.506

ton dan realisasi sebesar 586.112 Ton.

Distribusi pupuk subsidi Indonesia per 20 Januari 2021 yang meliputi Urea, NPK, SP-36, ZA dan organic

secara total pada Lini I (produsen) sebesar 38.416 Ton, pada Lini II (Produsen) sebesar 343.006 Ton

pada Lini III (produsen) sebesar 1.228.514 Ton dan LIni III (distributor) sebesar 48.910 Ton dan Lini IV

Kios sebesar 87.320 Ton

(6)

,

Posisi stok pupuk subsidi dari 34 Propinsi di Indonesia per 20 Januari 2021 yang meliputi Urea

sebesar 519.296 Ton , NPK sebesar 408.982 Ton , SP-36 sebesar 105.780 Ton ZA sebesar

101.534 dan organic sebesar 92.907 pada masing-masing provinsi, belum termasuk stok di

perjalanan menuju propinsi masing-masing.di Indinesia.

Posisi stok pupuk subsidi per 20 Januari 2021 di provinsi Banten pada lini II-III yaitu Urea sebesar

5.745 Ton, NPK sebesar 2.257 Ton, SP-36 sebesar 2.321 Ton, ZA sebesar 636 Ton dan Organik

sebebsar 785 Ton

(7)

Realisasi serapan pupuk subsdidi Provinsi Banten Tahun 2021 per 20 Januari 2021 yaitu Urea

sebesar 76.557 ton, SP-36 sebesar 5.471 Ton, ZA sebesar 906 Ton, NPK sebesar 28.755 Ton dan

Organik sebesar 8.611 Ton, untuk alokasi Januari 2021 sebesar 30%.

B.

Pertanyaan dari Anggota Komisi VI DPR RI

1.

Rafli (A-409) adari FPKS

a.

Dari data di dapil kami, masih banyak keluhan petani yang mengalami kesulitan

mendapatkan pupuk bersubsidi maupun pupuk lain.

b.

Bagaimana agar penyediakan pupuk sesuai sasaran, kebutuhan jumlah dan waktu

c.

Bagaimana kondisi Pupuk Iskadar Muda di Aceh?

2.

Tommy Kurniawan (A-011) dari F.PKB

Permasalahan pupuk bersubsidi selalu berulang setiap masa panen, selalu mengalami

kekurangan penyediaan pupuk bersubsdidi karena itu saya mengusulkan agar diadakan

rapat gabungan untuk menyelesaikan masalah pupuk secara komprehenship.

3.

Hj. Nevi Zuriana A-416) dari PKS

Ada kelangkaan pupuk baik subsdidi maupun tidak, sampai kapan hal tersebut terus terjadi

karena anggaran subsidi dinaikkan pun belum bisa menyelesaikan. Ada usulan agar dibuat

dukungan pupuk organic yang bahan bakunya sangat banyak di Sumatera Barat, agar ada

solusi untuk dibuat pabrik organic di Sumatera. Kami menemukan fakta bahwa ada kendala

pada penyebaran pupuk swasta, mengapa?

4.

I Nyoman Parta, S.H (A-232) dari F.PDIP

a.

Pariwisata bali terdampak covid-19 akhirnya focus untuk kembali bekerja di pertanian.

Ada keluhan pupuk subsidi dan non subsidi, apakah ada prioritas terhadap daerah yang

terdampak covid-19, misalnya seperti Bali.

b.

Kartu Tani siapa yang buat, untuk siapa karena kalau untuk pemilik tanah maka petani

tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi.

(8)

Dalam kesempatan Kunker Spesifik Komisi VI DPR RI ini merekomendasikan antara lain :

1.

Kebutuhan pupuk bersubsidi Tahun 2021 sebesar 23 Juta Ton, namun Produksi pupuk

bersubsidi tahun 2021 hanya sebesar 9 Juta Ton, sehingga ada kekurangan kapasiatas produksi

sebesar 15 Juta Ton, penyaluran Subsidi hanya bisa dilakukan dengan kartu tani sehingga kios

pupuk disediakan lengkap semua jenis pupuk termasuk yang non subsidi

2.

PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh, produksinya hanya ditopang 1 pabrik sedangkan3 pabrik

mengalami kerusakan, satu pabrik yang aktif tidak berproduksi secara optimal karena

kekurangan pasokan gas, sehingga diperlukan revitalisasi pabrik dan pasokan gas.

3.

Keterlambatan distribusi Pupuk antara lain disebabkan karena terlambatkan SK Meneteri

Pertanian, pada tahun 2020 SK terbit pada Bulan November 2019, namun pada Tahun 2021 SK

Mentan terbit pada tanggal 30 Desember 2020, di sisi lain PT Pupuk Indonesia memerlukan

waktu 3 minggu untuk memenuhi gudang pupuk distributor dan kios pupuk, sehingga perlu ada

koordinasi dengan Menteri Pertanian agar tidak terlambat menerbitkan SK.

4.

Kelangkaan pupuk subsidi selain disebabkan karena terlambatnya SK Menteri Pertanian juga

kapasitas produksi yang diusulkan untuk memenuhi permintaan subsidi pupuk tidak terpenuhi

misalnya tahun 2017 sebesar 22.569.255 ton, produksi yang disetujui hanya 9.550.000 ton (gap

persediaan pupuk kurang 13.019.255 Ton). pada Tahun 2018 produksi yang diusulkan sebesar

22.976.500 Ton hanya produksi sebesar 9.550.000 Ton (Gap persediaan pupuk sebesar

13.426.500 Ton), pada Tahun 2019 diusulkan 23.406.479 Ton, produksi hanya sebesar

8.874.000 Ton (gap persediaan pupuk dan kebutuhan pupuk sebesar 14.532.479 Ton), pada

tahun 2020 usulan produksi sebesar 26.180.736 Ton, produksi sebesar 9.900.467 Ton (gap

persediaan pupuk sebesar 17.280.269 Ton), pada tahun 2021 usulan produksi pupuk sebesar

24.306.418 Ton, produksi yang disetujiui sebesar 9.041.475 Ton (gap persediaan pupuk sebesar

15.264.943 Ton), karena itu kapasitas produksi pupuk subsidi harus ditingkatkan

5.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pupuk di Indonesia agar pemerintah tidak

terlambat dalam melakukan pembayaran subsidi pupuk karena hutang pemerintah terhadap

pupuk Indonesia terakumulasi sebesar Rp 5.692.261.000.000,- (Lima Triliun Enam Ratus

Sembilan Puluh Dua Miliar Dua Ratus Enam Puluh Satu Juta Rupiah) sejak 2017 hingga 2020.

6.

Subsidi Pupuk Tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar Rp.29, 7 Triliun

menjadi sebesar Rp.25,3 Triliun sehingga peningkatan kebutuhan puppuk Indonsia harus

dipenuhi dengan pupuk non subsidi.

7.

Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi di tingkat distributor tidak mengalami perubahan

sejak tahun 2012 (sejak delapan tahun terakhir) sehingga perlu disesuaikan sesua i harga

keekonomisan

(9)

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Kujang Cikampek Gudang Sumur Pecung, Jl. Sudirman-Kesuren DS. Kemang Sumur Pecung, Serang pada 26 Januari 2021

(10)

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Provinsi Banten, diharapkan menjadi

bahan masukan bagi Komisi VI DPR RI dalam rangka mengawasi kinerja BUMN serta rekomendasi bagi

pemerintah, terkait dengan pengawasan program dan kebijakan pemerintah.

Jakarta, 30 Januari 2021

Ketua Tim,

Ttd.

Aria Bima

A-189

Referensi

Dokumen terkait

CATATAN DAN REKOMENDASI Dari pertemuan yang dilakukan dengan PT INTI Persero pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI pada

Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan

Dari pertemuan yang dilakukan dengan PT SIER pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI pada Masa Persidangan II

29 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar..

Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Panitia Kerja Komisi VIII DPR RI mengenai Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Islam Negeri di Masa Pandemi Covid-19

Secara khusus, kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT Perusahaan Listrik

Untuk mengetahui adanya hubungan antara studi ergonomi layout dapur terhadap pengeluaran energi pekerja katering yang dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan

Dalam menjalankan fungsi pengawasan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022, Komisi VI DPR RI telah melakukan kunjungan kerja spesifik ke BUMN Holding Ultra