LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANJA KOMISI VI DPR RI PANJA PENYEHATAN DAN RESTRUKTURISASI BUMN KE PT SIER (SURABAYA INDUSTRIAL ESTATE RUNGKUT)
PROVINSI JAWA TIMUR (SURABAYA)
PADA MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021 – 2022
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2021
I. PENDAHULUAN A. Dasar Hukum
Pasal 67 dan 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), sebagaimana diubah terkahir kali dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MD3, diatur bahwa DPR RI memilki 3 (tiga) fungsi, yakni Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut, dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan kunjungan kerja, baik di dalam maupun ke luar negeri, sebagaimana diatur dalam Pasal 98 UU MD3.
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI Ke Provinsi Jawa Timur didasarkan pada aturan pada undang-undang tersebut. Selain itu, pelaksanaan kunjungan ini juga didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I s.d. XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI pada Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022, dan Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021–2022.
B. Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI
NO. NO.ANGG. N A M A KETERANGAN
1. A-352 MARTIN MANURUNG, S.E., M.A. KETUA PANJA
2. A-33 FAISOL RIZA, S.S. KETUA KOMISI VI/F-PKB 3. A-327 GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.A.P. WAKIL KETUA/F-P.GOLKAR 4. A-229 ST. ANANTA WAHANA, SH., MH. F-PDIP
5. A-232 I NYOMAN PARTA, SH. F-PDIP
6. A-208 dr. H. MUFTI A.N ANAM F-PDIP
7. A-311 DONI AKBAR F-PG
8. A-353 H. RUDI HARTONO BANGUN, S.E., M.A.P. F-P. NASDEM
9. A-36 Ir. H. M. NASIM KHAN F-PKB
10. A-554 EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc. F-PD
11. A-447 AMIN AK., M.M. F-PKS
12. A-493 EKO HENDRO PURNOMO,S.Sos. F-PAN 13. A-472 H. ACH. BAIDOWI, S.Sos., M.Si. F-PPP
II. INFORMASI DAN TEMUAN KUNJUNGAN KERJA
Indonesia berpotensi kuat untuk menjadi kekuatan di pasar ekonomi global.
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tidak heran Indonesia disebut sebagai tujuan investasi terbaik dalam pengembangan industri berkelanjutan, termasuk Jawa Timur merupakan area yang menjanjikan untuk di eksplorasi.
Surabaya sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, setelah Jakarta, memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi. Memiliki populasi 3,5 juta jiwa. Surabaya menjadi salah satu kota di pelabuhan perdagangan paling penting dan tersibuk di Asia. Surabaya memiliki infrastruktur keuangan yang kuat dengan lembaga ekonomi modern seperti bank, asuransi, dan perusahaan ekspor-impor yang baik.
Sumber : materi paparan PT SIER
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut atau biasa disingkat menjadi PT SIER adalah sebuah perusahaan yang mengelola kawasan industri seluas 332 hektar di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, serta seluas 563 hektar di Kabupaten Pasuruan.
Hingga tahun 2021, Pemerintah Indonesia memegang 50% saham perusahaan ini, sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya masing- masing memegang 25% sisanya.
Sumber : materi paparan PT SIER
Berdasarkan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan pendirian PT SIER adalah untuk melakukan usaha di bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri (industrial estate) serta bidang-bidang lainnya sesuai dengan kemampuan finansial dan manajemen yang tersedia untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Sumber : materi paparan PT SIER
Sumber : materi paparan PT SIER
Dalam mengimplementasikan maksud dan tujuan tersebut, PT SIER mengelola 2 (dua) kawasan industri yang terbagi dalam 3 (tiga) lokasi yaitu :
Kawasan Industri SIER di lokasi Rungkut, Surabaya Kawasan industri di lokasi Rungkut ini memiliki luas total 245 Ha yang dibebaskan mulai tahun 1974 dan mampu menampung 267 perusahaan yang terdiri dari 21 PMA dan 246 PMDN;
Kawasan Industri SIER di lokasi Berbek, Sidoarjo Kawasan Industri di lokasi Berbek ini memiliki luas total 87 Ha yang dibebaskan mulai tahun 1985;
Kawasan Industri PIER di lokasi Rembang, Pasuruan Kawasan Industri PIER ini memiliki luas total 563 Ha yang dibebaskan mulai tahun 1991. PIER terletak 60 km dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang telah terhubung dengan jalan tol.
Seiring masih berlangsungnya pandemi saat ini, level resiko dan tingkat kerugian finansial yang dialami oleh banyak BUMN berpotensi mengarah pada resiko kesinambungan (going concerns) bagi BUMN. Kondisi ini tentu membutuhkan upaya pengendalian dan langkah mitigasi yang lebih sistematis dan terintegrasi. BUMN juga dituntut untuk mampu menciptakan inovasi serta kontrbusi positif dan inovatif dalam rangka melakukan penguatan kerja finansial perseroan baik dalam bentuk penyehatan neraca, kebijakan laba rugi, maupun kebijakan cash flow.
Salah satu resiko yang dihadapi BUMN dalam jangka pendek adalah resiko likuiditas terkait dengan operating cash flow gap yang timbul akibat tren penurunan tajam pendapatan usaha perusahaan saat ini. Untuk mengatasi resiko ini, hal mendasar yang perlu ditempuh BUMN adalah dengan melakukan evaluasi menyeluruh atas struktur pendapatan dan biaya. Selanjutnya, perusahaan harus menerapkan efisiensi biaya dan cost leadership secara ketat dan tetap memperhatikan standar pelayanan minimal kepada publik. Kebijakan efisiensi dan cost leadership harus dilakukan tidak hanya pada sisi belanja operasional (opex) namun juga pada sisi belanja modal (capex). Upaya lain yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan restrukturisasi pada portofolio bisnis dan instrumen utang baik utang usaha ke vendor, utang bank, utang obligasi maupun utang dalam bentuk lainnya.