PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK
Keistimewaan tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha
untuk mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan
pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya tersebut perlu dipahami berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca produksi tanaman anggrek.
Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek bunga potong adalah tingkat ketuaan
bunga, suhu, pasokan air dan makanan, etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan
yang mempengaruhi anggrek pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium,
pemupukan,
temperatur
dan
lama
pengangkutan.
1. Bunga Anggrek Potong
Juliana Maisyara
Sharing is my caring
Rabu, 27 Maret 2013
PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK
Keistimewaan tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha untuk mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya tersebut perlu dipahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca produksi tanaman anggrek. Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek bunga potong adalah tingkat ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan, etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium, pemupukan, temperatur dan lama pengangkutan.
1. Bunga Anggrek Potong
a. Ketuaan Bunga
Selama ini bunga anggrek dipanen setelah 75%-80% bunga telah mekar terutama pada anggrek Dendrobium sp. Adakalanya pada jenis anggrek tertentu, seperti Cattleya sp., bunga dipanen 3 sampai 4 hari setelah mekar, karena bunga yang dipotong prematur akan gagal untuk mekar. Saat pemanenan perlu diperhatikan penularan penyakit virus dari satu pohon ke pohon lain. Sebaiknya alat pemotong hendaknya disterilkan lebih dulu sebelum digunakan lagi pada pohon berikutnya. b. Temperatur Bunga potong Cymbidium sp. dan Paphiopedilum sp. dapat bertahan selama 3 minggu pada temperatur 330–350 F (10 C) dan 6 sampai 7 minggu bila tetap di pohon. Jenis Cymbidium sp., Cattleya sp., Vanda sp., Paphiopedilum sp. dan Phalaenopsis sp. umumnya bisa bertahan sampai 2 minggu kalau disimpan pada suhu 5–70 C, sedangkan Dendrobium sp. potong cukup disimpan pada temperatur 10–130 C. c. Pasokan Air dan Hara Bunga anggrek potong peka terhadap kekeringan. Air yang hilang setelah bunga dipanen harus segera diimbangi dengan larutan perendam yang mengandung air dan senyawa lain yang diperlukan. Penggunaan berbagai senyawa kimia pengawet yang dilarutkan dalam air dianjurkan untuk memperpanjang kesegaran bunga potong.
d. Etilen dan Kerusakan Mekanis
Usahakan untuk menjauhkan bunga anggrek potong dari sumber/tempat kebocoran gas, asap, pemeraman buah dan kumpulan bunga yang sudah rusak dan layu. Ruangan untuk penanganan pasca panen (sortasi/grading dan pengemasan) hendaknya berventilasi baik. Kepekaan terhadap gas etilen dapat dikurangi dengan pemberian suhu dingin, baik setelah panen maupun setelah pengiriman. Bunga potong harus segera dikeluarkan dari wadah pengemasnya dan diletakkan pada ruangan dingin yang bersuhu cocok untuk bunga anggrek.
e. Penyakit
Bunga anggrek potong peka terhadap penyakit, tidak saja karena berpetal agak rapuh, tetapi juga terdapatnya cairan madu yang bergizi yang sangat baik untuk pertumbuhan patogen. Kerusakan akibat penyakit ini dapat dihindari dengan managemen kebersihan yang baik di rumah kaca maupun di kebun, pengendalian temperatur, dan minimalisasi terjadinya kondensasi pada bunga potong. 2. Tanaman Anggrek Pot Berbunga Indah a. Kultivar Berbagai karakter morfologi, seperti warna bunga, jumlah kuntum bunga dan waktu berbunga telah digunakan untuk mengevaluasi kultivar baru industri bunga. Kriteria tersebut merupakan faktor-faktor penting dalam menciptakan kultivar baru. Pada masa yang akan datang kriteria toleransi terhadap kondisi pengangkutan, tingkat cahaya interior yang rendah, etilen dan pendinginan perlu pula dimasukkan ke dalam penilaian.
b. Stadia Pertumbuhan
Stadia pertumbuhan (umur) tanaman pot anggrek berbunga indah pada saat dipasarkan merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan tanaman tersebut di dalam ruangan. Perlu diperhatikan bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanaman. Umumnya tanaman dengan banyak bunga mekar lebih sulit dalam pengangkutan, lebih peka terhadap etilen dan lebih mudah rusak dari pada tanaman yang diangkut dalam stadia yang bunganya masih kuncup atau persentase bunga yang mekar masih rendah. c. Temperatur
Temperatur perlu diturunkan selama siklus 2–3 minggu terakhir untuk memperkuat warna bunga dan meningkatkan kandungan karbohidrat tanaman, sehingga dapat mengakibatkan ketahanan simpan. Semua tanaman pot berbunga indah akan lebih tahan pada temperatur yang lebih rendah dan kisarannya sangat tergantung pada jenis tanaman. Selanjutnya tanaman berbunga yang ditempatkan pada temperatur 270 C atau lebih tinggi, umumnya mempunyai warna bunga lebih pudar, batang/tangkai lebih tinggi, daun cepat menguning dan rontok.
d. Media
Media berstruktur remah yang mudah dibasahi kembali oleh konsumen atau penata ruang sangat penting untuk menghasilkan penampilan optimum dari tanaman berbunga indah di dalam ruangan. Sejumlah gel polimer dapat digunakan untuk mempertahankan kelembaban media dan mencegah tanaman dalam ruangan menjadi kering. Irigasi dengan menggunakan wetting agent pada saat pemasaran berguna untuk memudahkan pembasahan kembali media. e. Pemupukan Nisbah N : K yang dianjurkan 1 : 1 sampai 3 minggu sebelum pembungaan, diubah menjadi 0,5 : 1. Nisbah ini mencegah masalah keracunan amonia dan meningkatkan masa simpan. f. Kepekaan Terhadap Etilen Tanaman pot anggrek berbunga indah peka terhadap etilen. Gejala yang ditimbulkan adalah kerontokan daun, kuncup dan bunga, dan kelayuan bunga, epinasti, peningkatan kerentaan terhadap mikroba dan aborsi bunga / kuncup. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kepekaan terhadap etilen, yaitu dengan menurunkan temperatur selama pengangkutan. Cara lain yang digunakan secara komersial adalah dengan penyemprotan daun menggunakan senyawa antagonis terhadap etilen, sehingga dapat menekan produksi etilen dalam bunga, serta mengurangi pengaruh buruk etilen.
g. Pengairan
Kurangnya penyiraman tanaman yang berbunga indah serta membiarkannya layu akan menurunkan umur peragaan. Sebaliknya kelebihan air akan menyebabkan rusaknya akar, sehingga tanaman cepat rusak. Sebaiknya tanaman diairi tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada tingkat cahaya, temperatur dan kelembaban, juga ukuran dan media tumbuh. Pengairan dilakukan terhadap media tanpa membasahi bunga dan daun.
h. Cahaya
Cahaya optimum yang diperlukan oleh tiap tanaman harus dipertahankan untuk menghasilkan tanaman yang mempunyai masa penampilan yang lebih baik, jumlah bunga maksimum, pembentukan daun yang sempurna, warna bunga indah, dan tinggi tanaman yang memadai. Umumnya tanaman pot berbunga indah akan membentuk bunga dalam jumlah maksimum dengan warna yang indah pada kondisi ruang bercahaya tinggi, meskipun cahaya matahari langsung dihindari.
1. Pengumpulan Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk: a) Tanaman muda untuk bibit b) Tanaman dewasa untuk tanaman hias c) Bunga potong Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).
2. Penyortiran dan Penggolongan
Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya. 3. Penyimpanan Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga dilakukan pada saat: a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai. b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut. c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam. Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:
a) Larutan seven up dengan kadar 30 %.
c) 2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
d) Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya dalam larutan gula
dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara 0–5 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak melalui cara:
1) Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis, ukuran
disesuaikan tergantung panjang tangkai.
2) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm
dan lebar 4 cm.
3) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet
gelang.
4) Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai cukup
padat.
5) Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.
5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai.
Pada bagian luar kemasan diberi tulisan: 1. Nama barang/varietas anggrek. 2. Jenis mutu. 3. Nama atau kode produsen/eksportir. 4. Jumlah isi. 5. Negara/tempat tujuan. 6. Produksi Indonesia.
Diposkan oleh Juliana Maisyara di 00.15 Label: Anggrek, Bisnis
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Akses Penyuluh ke Sumber-Sumber Informasi Pertanian
Welcome
I'm a Female fighter, graduated from Agriculture Technology Faculty, Gadjah Mada University in 2009. In 2012, I'm working as civil servant in BP3K Parung Panjang. View my complete profile
Blog Archive
• ▼ 2013 (2) o ▼ Maret (2) § KARAKTERISTIK SEORANG ENTREPRENEUR § PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK • ► 2012 (1) • ► 2011 (1) • ► 2010 (2)chat with me
visitors
Label
Other Blogger's Recent Post
• evRina shinOda Aneka Kegiatan untuk Mengisi Liburan di Rumah - Akhir pekan menjadi hari yang dinantikan oleh semua orang. Di akhir pekan umumnya orang akan memilih untuk berkumpul bersama keluarga, bermain dengan sahab... 4 minggu yang lalu • HODIJAH HORTI - Menerima konsultasi tentang Agribisnis sayuran 3 bulan yang lalu • BP4K Kabupaten Bogor Rapat Koordinasi PUAP - Rapat Koordinasi PUAP yang berlangsung di BP4K kab. Bogor pada hari Selasa tanggal 13 November 2012 dihadiri oleh para penyuluh pendamping PUAP. Rapat t... 3 tahun yang lalu • Ketahanan Pangan dan PenyuluhanBab iii evaluasi pelaksanaan penyuluhan - III. PELAKSANAAN EVALUASI 3.1. Waktu dan Tempat Kegiatan evaluasi dilaksanakan di Kabupaten Sumedang. Jadwal evaluasi disesuaikan dengan tahapan kegiatan s... 3 tahun yang lalu • Management Business Forces Affecting Compensation - Organisasi beroperasi dalam lingkungan pasar yang dinamis. Ada saat-saat profit meningkat (peak time) dan ada masa paceklik. Hal tersebut disebabkan adanya... 3 tahun yang lalu
Followers
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger. 1 of 3
a. Ketuaan Bunga
Selama ini bunga anggrek dipanen setelah 75%-80% bunga telah mekar terutama pada anggrek
Dendrobium sp. Adakalanya pada jenis anggrek tertentu, seperti Cattleya sp., bunga dipanen 3
sampai 4 hari setelah mekar, karena bunga yang dipotong prematur akan gagal untuk mekar. Saat
pemanenan perlu diperhatikan penularan penyakit virus dari satu pohon ke pohon lain.
Sebaiknya alat pemotong hendaknya disterilkan lebih dulu sebelum digunakan lagi pada pohon
berikutnya.
b. Temperatur
Bunga potong Cymbidium sp. dan Paphiopedilum sp. dapat bertahan selama 3 minggu pada
temperatur 330–350 F (10 C) dan 6 sampai 7 minggu bila tetap di pohon. Jenis Cymbidium sp.,
Cattleya sp., Vanda sp., Paphiopedilum sp. dan Phalaenopsis sp. umumnya bisa bertahan sampai
2 minggu kalau disimpan pada suhu 5–70 C, sedangkan Dendrobium sp. potong cukup disimpan
pada temperatur 10–130 C.
c. Pasokan Air dan Hara
Bunga anggrek potong peka terhadap kekeringan. Air yang hilang setelah bunga dipanen harus
segera diimbangi dengan larutan perendam yang mengandung air dan senyawa lain yang
diperlukan. Penggunaan berbagai senyawa kimia pengawet yang dilarutkan dalam air dianjurkan
untuk memperpanjang kesegaran bunga potong.
d. Etilen dan Kerusakan Mekanis
Usahakan untuk menjauhkan bunga anggrek potong dari sumber/tempat kebocoran gas, asap,
pemeraman buah dan kumpulan bunga yang sudah rusak dan layu. Ruangan untuk penanganan
pasca panen (sortasi/grading dan pengemasan) hendaknya berventilasi baik. Kepekaan terhadap
gas etilen dapat dikurangi dengan pemberian suhu dingin, baik setelah panen maupun setelah
pengiriman. Bunga potong harus segera dikeluarkan dari wadah pengemasnya dan diletakkan
pada ruangan dingin yang bersuhu cocok untuk bunga anggrek.
e. Penyakit
Bunga anggrek potong peka terhadap penyakit, tidak saja karena berpetal agak rapuh,
tetapi juga terdapatnya cairan madu yang bergizi yang sangat baik untuk pertumbuhan
patogen. Kerusakan akibat penyakit ini dapat dihindari dengan managemen kebersihan
yang baik di rumah kaca maupun di kebun, pengendalian temperatur, dan minimalisasi
terjadinya kondensasi pada bunga potong.
a. Kultivar
Berbagai karakter morfologi, seperti warna bunga, jumlah kuntum bunga dan waktu
berbunga telah digunakan untuk mengevaluasi kultivar baru industri bunga. Kriteria
tersebut merupakan faktor-faktor penting dalam menciptakan kultivar baru. Pada masa
yang akan datang kriteria toleransi terhadap kondisi pengangkutan, tingkat cahaya
interior yang rendah, etilen dan pendinginan perlu pula dimasukkan ke dalam penilaian.
b. Stadia Pertumbuhan
Stadia pertumbuhan (umur) tanaman pot anggrek berbunga indah pada saat dipasarkan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan tanaman tersebut di dalam ruangan.
Perlu diperhatikan bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran tergantung dari waktu yang
diperlukan untuk memperoleh tanaman. Umumnya tanaman dengan banyak bunga mekar lebih
sulit dalam pengangkutan, lebih peka terhadap etilen dan lebih mudah rusak dari pada tanaman
yang diangkut dalam stadia yang bunganya masih kuncup atau persentase bunga yang mekar
masih rendah.
c. Temperatur
Temperatur perlu diturunkan selama siklus 2–3 minggu terakhir untuk memperkuat
warna bunga dan meningkatkan kandungan karbohidrat tanaman, sehingga dapat
mengakibatkan ketahanan simpan. Semua tanaman pot berbunga indah akan lebih tahan
pada temperatur yang lebih rendah dan kisarannya sangat tergantung pada jenis tanaman.
Selanjutnya tanaman berbunga yang ditempatkan pada temperatur 270 C atau lebih
tinggi, umumnya mempunyai warna bunga lebih pudar, batang/tangkai lebih tinggi, daun
cepat menguning dan rontok.
d. Media
Media berstruktur remah yang mudah dibasahi kembali oleh konsumen atau penata ruang
sangat penting untuk menghasilkan penampilan optimum dari tanaman berbunga indah di
dalam ruangan. Sejumlah gel polimer dapat digunakan untuk mempertahankan
kelembaban media dan mencegah tanaman dalam ruangan menjadi kering. Irigasi dengan
menggunakan wetting agent pada saat pemasaran berguna untuk memudahkan
pembasahan kembali media.
e. Pemupukan
Nisbah N : K yang dianjurkan 1 : 1 sampai 3 minggu sebelum pembungaan, diubah
menjadi 0,5 : 1. Nisbah ini mencegah masalah keracunan amonia dan meningkatkan masa
simpan.
f. Kepekaan Terhadap Etilen
Tanaman pot anggrek berbunga indah peka terhadap etilen. Gejala yang ditimbulkan adalah
kerontokan daun, kuncup dan bunga, dan kelayuan bunga, epinasti, peningkatan kerentaan
terhadap mikroba dan aborsi bunga / kuncup. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kepekaan
terhadap etilen, yaitu dengan menurunkan temperatur selama pengangkutan. Cara lain yang
digunakan secara komersial adalah dengan penyemprotan daun menggunakan senyawa antagonis
terhadap etilen, sehingga dapat menekan produksi etilen dalam bunga, serta mengurangi
pengaruh buruk etilen.
g. Pengairan
Kurangnya penyiraman tanaman yang berbunga indah serta membiarkannya layu akan
menurunkan umur peragaan. Sebaliknya kelebihan air akan menyebabkan rusaknya akar,
sehingga tanaman cepat rusak. Sebaiknya tanaman diairi tiap hari atau tiap dua hari
sekali, tergantung pada tingkat cahaya, temperatur dan kelembaban, juga ukuran dan
media tumbuh. Pengairan dilakukan terhadap media tanpa membasahi bunga dan daun.
h. Cahaya
menghasilkan tanaman yang mempunyai masa penampilan yang lebih baik, jumlah bunga
maksimum, pembentukan daun yang sempurna, warna bunga indah, dan tinggi tanaman
yang memadai. Umumnya tanaman pot berbunga indah akan membentuk bunga dalam
jumlah maksimum dengan warna yang indah pada kondisi ruang bercahaya tinggi,
meskipun cahaya matahari langsung dihindari.
Teknik-teknik pasca panen untuk bunga anggrek antara lain:
1. Pengumpulan
Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis
anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk:
a) Tanaman muda untuk bibit
b) Tanaman dewasa untuk tanaman hias
c) Bunga potong
Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa
biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling
banyak sudah mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).
2. Penyortiran dan Penggolongan
Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud
untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya.
3. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga
dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih
lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga
dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam. Larutan bahan pengawet
tersebut antara lain:
b)
2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat per 10
liter.
c)
2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
d)
Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya dalam larutan
gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon
dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan
kondisi udara antara 0–5 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak
melalui cara:
1)
Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis,
ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.
2)
Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran
panjang 8 cm dan lebar 4 cm.
3)
Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan
karet gelang.
4)
Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai
cukup padat.
5)
Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.
5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan
pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan
pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai.
2) Pemberian merek
Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:
1.
Nama barang/varietas anggrek.
2.
Jenis mutu.
4.
Jumlah isi.
5.
Negara/tempat tujuan.
6.
Produksi Indonesia.
Diposkan oleh
Juliana Maisyara
di
00.15
Label:
Anggrek
,
Bisnis
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Recent Image
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Akses Penyuluh ke Sumber-Sumber Informasi Pertanian
Welcome
I'm a Female fighter, graduated from
Agriculture Technology Faculty, Gadjah Mada University
in 2009. In 2012, I'm working as civil servant in
BP3K Parung Panjang
.
View my complete profile
Blog Archive
•
▼ 2013
(2)
§
KARAKTERISTIK SEORANG ENTREPRENEUR
§
PANEN DAN PASCA PANEN ANGGREK
•
► 2012
(1)
•► 2011
(1)
•► 2010
(2)
chat with me
visitors
Label
Anggrek
(1)
Bisnis
(3)
Entrepreneur
(1)
Kuliner
(1)
Other Blogger's Recent Post
•