BAB II
DESKRIPSI PROYEK
II.1. TERMINOLOGI JUDUL
Medan : Ibukota provinsi Sumatera Utara, tempat perancangan fasilitas ini. Cycling : Berasal dari kata Cycle dalam bahasa Inggris yang berarti sepeda.
Cycling disini berarti ”bersepeda”3
Arena : Tempat diadakannya suatu pertunjukan/pertandingan yang mampu menampung orang dalam jumlah yang cukup banyak
. 4 W P P .
Medan Cycling Arena adalah fasilitas yang menjadi tempat kegiatan pertandingan balap sepeda indoor di Kota Medan, baik untuk event nasional maupun internasional yang didalamnya tersedia wadah pusat pelatihan balap sepeda.
II.2. LOKASI
Lokasi proyek disesuaikan dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota. Berdasarkan RUTRK (Rencana umum tata ruang kota), wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :
TABEL 2.1. POTENSI PENGEMBANGAN KOTA MEDAN
KECAMATAN PUSAT PENGEMBANGAN PERUNTUKAN WILAYAH PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN A Medan Belawan Medan Marelan Medan Labuhan Belawan Pelabuhan Industri Permukiman Rekreasi Maritim
Jalan, baru, jaringan air minum, septic tank, saran pendidikan dan permukiman.
B Medan Deli Tanjung Mulia Perkantoran Perdagangan
Jalan, baru, jaringan air minum, pembuangan
3
http//id.wikipedia.org/dictionary/wiki
Rekreasi Indoor Permukiman sampah, sarana pendidikan. C Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Area Medan Denai Medan Amplas Aksara Permukiman Perdagangan Rekreasi
Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. D Medan Johor Medan Baru Medan Kota Medan Maimoon Medan Polonia Pusat Kota CBD Pusat Pemerintahan Hutan Kota Pusat Pendidikan Perkantoran Rekreasi Indoor Permukiman Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan. E Medan Barat Medan Helvetia Medan Petisah Medan Sunggal Medan Selayang Medan Tuntungan Sei Sikambing Permukiman Perkantoran Perdagangan Konservasi Rekreasi Lapangan Golf Hutan Kota
Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.
II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
TABEL 2.2. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
No K Kriteria Lokasi
1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan yang mendukung kegiatan yang dilakukan, dekat dengan pusat pendidikan dan pemukiman
2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi Oleh karena itu bangunan diusahakan masih dapat terlihat dari bagian jalan tertentu 3. Area pelayanan Berdasarkan RUTRK tentang Konsep Pola
Hierarki Fasilitas Pelayanan Kota adalah antara 2-3 km. Adapun kriteria untuk area pelayanannya yaitu merupakan lingkungan permukiman dan pendidikan
4. Persyaratan lain Tanah milik pemerintah atau pribadi. Tersedia jaringan utilitas
Ukuran lahan yang mencukupi baik untuk bangunan dan parkir.
II.2.2. Analisa Pemilihan Lokasi II.2.2.a Alternatif lokasi
Alternatif lokasi 1
Lokasi : Persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sutomo Ujung (depan Universitas HKBP Nomensen), kecamatan Medan Timur.
Luas : ± 3.15 Ha
GAMBAR 2.1. alternatif lokasi 1
Sumber : peta medan
Jl. Perintis Kemerdekaan
Alternatif lokasi 2
Lokasi : Persimpangan jalan Pangkalan Masyhur dan jalan Karya Budi, kecamatan Medan Johor.
Luas : ± 3 Ha
GAMBAR 2.2 alternatif lokasi 2
Sumber : peta medan
II.2.2.b. Penilaian alternatif lokasi
TABEL 2. 3. PENILAIAN ALTERNATIF LOKASI
kriteria lokasi alternatif 1 alternatif 2 RUTRK Sesuai (WPP C) (3) Sesuai (WPP D) (3) Jangkauan terhadap struktur kota
Dekat pusat kota, kepadatan penduduk tinggi
(3)
Dekat pusat kota, kepadatan penduduk sedang
(3)
Pencapaian ke lokasi mudah (3)
mudah (3)
Tingkatan jalan Jalan Arteri Primer (3)
Jalan Arteri Primer, sering terjadi kemacetan.
(1)
Entrance Mudah, persimpangan jalan (3)
Mudah, persimpangan jalan (2) Luas lahan 3,15 ha (3) 3,00 ha (3) Jl Pangkalan Mansyur Jl Karya Budi
Fungsi pendukung sekitar lokasi
Hotel, komersil, pendidikan, pemikiman penduduk
(3)
Perumahan, perkantoran, asrama (2)
Kontur relatif datar
(3)
relatif datar (3) Kebutuhan
Institusional/ ISSI mudah, strategis, pusat kota (3) tidak strategis (1)
Total 27 22
Keterangan : (1) : kurang (2) : cukup (3) : baik
II.2.2.c. Analisis dan penetapan lokasi
Dari hasil penilaian terhadap alternatif lokasi diperoleh lokasi 1 yaitu persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sutomo Ujung, kecamatan Medan Timur memenuhi persyaratan yang baik sebagai lokasi proyek ini.
II.2.3. Deskripsi Kondisi Eksisting
- Judul Proyek : Medan Cycling Arena - Status Proyek : Fiktif
- Pemilik Proyek : KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)
- Lokasi Lahan : Jl. Perintis Kemerdekaan, Kec. Medan Timur, Kodya Medan.
- Batas Utara : Jl. Mahoni dan Sekolah Budi Murni
- Batas Selatan : Jl. Perintis Kemerdekaan dan Universitas Nomensen - Batas Timur : Jl. Sutomo Ujung dan SMK 11
- Batas Barat : Jl. Timor dan perkantoran. - Luas Lahan : ± 3.15 Ha (± 3000 m2) - Kontur : Relatif datar
- KDB : 60 % - KLB : 11 Lantai
- Lebar Jalan : - Jl. Perintis Kemerdekaan : 13 m - Jl. Mahoni : 4 m - Jl. Sutomo Ujung : 10 m - Jl. Timor : 8 m - GSB (1/2 n + 1) : - Jl. Perintis Kemerdekaan : 7,5 m - Jl. Mahoni : 3 m - Jl. Sutomo Ujung : 6 m - Jl. Timor : 5 m - Bangunan Eksisting : ruko
- Potensi Lahan :
- Berada pada kawasan pendidikan dan pemukiman - Terletak dekat dengan pusat kota, dalam radius 1 Km. - Transportasi lancar dan baik
- Memiliki jalur utilitas yang baik - Aksesibilitas yang baik
II.3. TINJAUAN FUNGSI
II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan II.3.1.a. Pengguna
Pengguna arena balap sepeda ini terdiri dari beberapa kelompok, yaitu : atlet dan pelatih, pengurus ikatan olahraga balap sepeda, pengunjung, pengelola, dan servis.
Pengunjung secara umum dapat dibedakan menjadi : - Pengunjung yang menonton pertandingan - Pengunjung yang menonton latihan
Dari segi kuantitas, pengunjung dapat dibedakan menjadi:
- Pengunjung yang datang secara individu (biasanya menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi)
II.3.1.b. Kegiatan 1. Kegiatan utama
a. Olahraga , meliput i : - Pelatihan Balap Sepeda - Pertandingan
Pertandingan dilakukan secara berkala, sesuai federasi olahraga yang menaungi, maupun KONI.
b. Rekreatif
Menonton pertandingan dan latihan.
2. Kegiatan pendukung
Kegiatan pendukung pada fasilitas ini berupa : - Toko Olahraga
Menjual barang-barang olahraga khususnya perlengkapan bersepeda, seperti pakaian balap sepeda, sepeda, dan lain sebagainya
- Restaurant
Tempat yang menyediakan makanan dan minuman. - Ruang pertemuan
Tempat diadakan pertemuan antar pejabat di bidang olahraga, undangan dan wartawan.
II.3.2. Deskripsi Kebutuhan ruang Kebutuhan ruang dalam
TABEL 2.4. KEBUTUHAN RUANG - Ruang Pemanasan
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 atlet pemanasan ruang pemanasan
2 atlet berganti pakaian, mandi, ruang ganti atlet
5 atlet menyimpan barang ruang locker
- Ruang Pertandingan
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 atlet, manajer, wasit bertanding Arena balap sepeda
2 atlet mengganti pakaian ruang ganti
3 atlet istirahat ruang istirahat
4 atlet menyimpan barang ruang locker
5 atlet pemanasan ruang pemanasan
6 wartawan meliput pertandingan ruang pers dan media 7 wasit istirahat, berdiskusi ruang wasit 8 wasit berganti pakaian, mandi, ruang ganti wasit
9 atlet, pegawai memeriksa kesehatan atlet ruang pemeriksaan kesehatan
10 atlet, pelatih, pegawai
memberi pertolongan
pertama kepada atlet ruang P3K
11 pegawai menyimpan peralatan gudang
12 pegawai menyimpan peralatan janitor room
13 pengunjung menonton pertandingan /
latihan tribun
14 pengunjung membersihkan diri toilet pengunjung
- Hall
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 pengunjung, atlet, pelatih,
pegawai menunggu lobby
2 pengunjung, pegawai menjual / membeli tiket ticket box 3 pegawai menjaga keamanan ruang security
4 pengunjung, pegawai menanyakan /
memberikan informasi information desk
- Ruang Pengelola
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
2 ass manager mengurus administrasi ruang ass manager 3 pegawai mengurus administrasi ruang kerja
4 pegawai rapat ruang rapat
5 pegawai, pengunjung menunggu ruang tunggu
6 pegawai istirahat ruang pegawai
7 pegawai berganti pakaian ruang ganti pegawai 8 pegawai membersihkan diri KM / toilet
9 pegawai menyiapkan
makanan/minuman dapur
Ruang Kegiatan Pendukung 1. ruang pertemuan serbaguna
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 pegawai, wartawan,
pelatih, atlet rapat ruang press confrens
2 pegawai, wartawan,
pelatih, atlet menunggu ruang tunggu
3 pegawai, wartawan,
pelatih, atlet rapat ruang rapat
4 pegawai, wartawan,
pelatih, atlet membersihkan diri KM / toilet 5 pegawai menyimpan peralatan ruang peralatan
2. toko olahraga
1 pegawai, pengunjung memilih barang yang
akan dibeli display
2 pegawai, pengunjung membayar kasir
3 pegawai menyimpn peralatan gudang
Ruang Utilitas
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 pegawai mengoperasikan genset ruang mesin 2 pegawai mengoperasikan pompa ruang pompa
air
3 pegawai membuang/mengangkut
sampah ruang sampah
4 pegawai mengawasi elekrikal
bangunan ruang panel
5 pegawai mengawasi melalui
CCTV ruang cctv
6 pegawai mengoperasikan sound
system & PABX ruang pabx & sound system
7 pegawai pusat kontrol utilitas
bangunan ruang kontrol
8 pegawai menyimpan peralatan gudang
9 pegawai mengawasi persediaan
air water reservoir
Kebutuhan Ruang Luar
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 pengunjung memarkirkan kendaraan parkir pengunjung 2 pegawai memarkirkan kendaraan parkir pegawai 3 pengelola memarkirkan kendaraan parkir pengelola 4 atlet, pelatih latihan area latihan outdoor 5 pegawai menjaga keamanan pos jaga
II.3.3. Persyaratan Teknis Bangunan Olahraga II.3.3.a. Kriteria Tribun Penonton
Timmy setiawan, seminar ilmiah Pekan Olahraga Nasional XII, mengatakan bahwa kompartemensi tribun harus memenuhi kebutuhan sebagai berikut :
• Daerah penonton harus dibagi dalam kompartemen yang masing-masing menampung penonton 3000 orang atau maksimal 3000 orang.
• Antar dua kompartemen yang bersebelahan harus dipisahkan dengan pagar permanen transparan minimal setinggi 1,2 m atau maksimal 2,0 m.
• Jarak dua gang maksimum 48 tempat duduk.
• Antara gang dengan gang utama maksimum 72 tempat duduk. • Tribun orang cacat harus dibedakan.
• Jarak pemisah antar kompartemen harus : - Searah dengan deretan kursi, minimal 1,2 m.
- Disamping atau tegak lurus deretan tempat duduk minimal 1,2 m dan maksimal 1,8 m.
- Tidak boleh mempunyai bagian-bagian yang tajam.
Ketinggian tempat duduk yang ideal dengan titik pandang penonton dapat dihitung dengan :
R
D
T
D
C
R
N
=
(
+
)
x
(
+
)
−
Keterangan :N = ketinggian tempat duduk
R = ketinggian antara mata dan titik fokus C = standard penglihatan ( 90 mm -150 mm ) D = jarak antara mata dan titik fokus T = kedalaman tempat duduk
Pada Tribun penonton juga disediakan tempat duduk untuk wartawan. Bila diperlukan juga dapat dibuat ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan komputer, kamera, telepon, dan sebagainya.
Semua penonton harus bisa meninggalkan arena dalam waktu 8 menit. Aliran menuju jalur keluar berkisar 40 orang per menit per unit dengan lebar 550 mm. Jika ada penyempitan
GAMBAR 2.3. tribun penonton Sumber : metric book
GAMBAR 2.10. tempat duduk wartawan Sumber : metric book
GAMBAR 2.11. tempat duduk penonton Sumber : metric book
pada jalur keluar maka harus dibuat sebuah area reservoir yang dapat menampung orang yang menunggu untuk lewat. Jalur keluar berukuran minimum 1,1 m, ukuran minimum kepala ruangan 2,4 m. Anak tangga memiliki ketinggian 280 mm (ideal 350 mm). Ramp tidak boleh lebih curam dari 10 % ( 1:10 ).
Tabel 2.13. lebar minimum pintu keluar
Untuk pertolongan pertama pada penonton diperlukan ruang penanganan dan istirahat 15 m2, gudang 2 m2, dan 2 toilet (Data Arsitek).
II.3.3.b. Persyaratan Teknis Trek Balap Sepeda
Trek balap sepeda yang berada didalam sebuah stadion disebut Velodrome. Velodrome pada saat ini adalah trek yang berbentuk oval dengan sudut kemiringan tertentu yang memfasilitasi kecepatan yang tinggi ketika bersepeda/balap sepeda. Velodrome bisa saja tidak tertutup dan trek nya terbuat dari kayu, beton atau aspal. Dalam situasi tertutup beton atau aspal selalu dikesampingkan karena faktor biaya dan trek akan kehilangan fleksibilitas kegunaan dalam ruangan.
Pagar pembatas yang mengelilingi trek adalah alat pengaman yang utama dan harus didisain menyatu dengan trek, meskipun keberuntungan, kecelakaan diluar trek tidak begitu sering terjadi. Pengaman harus dapat menahan kekuatan tubrukan mungkin kira-kira beratnya sama dengan sebuah sepeda motor saat melaju.
Pada tepi dalam trek terdiri dari dua buah tikungan yang tersambung dengan garis lurus secara paralel.
Panjang trek balap sepeda sesuai standart olimpiade adalah minimal 250 m (keliling). Ukuran lapangan trek sepeda balap biasanya mempunyai panjang 133m – 500 m, walaupun 250 m adalah yang paling sering digunakan pada event olahraga internasional. Ukuran dari
jumlah ( orang) total lebar minimum pintu keluar (m)
> 200 2,2 201 - 300 2,4 301 - 400 2,8 401 - 500 3,2 501 - 750 4,8 751 - 1000 6,4 1001 - 2000 14,4 2001 - 3000 20,8
keliling sebuah trek menentukan jumlah putaran pada balap sepeda dengan jarak mencapai satu kilometer. Contoh :
• 250m trek = 4 putaran = 1 km • 333.333m trek = 3 putaran = 1 km • 500m trek = 2 putaran = 1 km
Lebar dari trek balap sepeda adalah antara 5m – 10m, tergantung dari jenis balapan.
GAMBAR 2.3. Potongan sudut kemiringan trek Sumber : Internet
GAMBAR 2.4. Trek balap sepeda Sumber : Internet
II.3.4. Studi Banding Arsitektur Yang Memiliki Fungsi Sejenis 1. THE WORLD CYCLING CENTRE (CMC)
Merupakan salah satu velodrome yang terletak di kota kecil Aigle, Switzerland. Velodrome ini di rancang oleh seorang arsitek Switzerland yang bernama Schurmann.
Velodrome ini mempunyai panjang trek yaitu 200m yang terbuat dari lintasan kayu. Dengan struktur bangunan bentang lebar yang terbuat dari truss frame.
Velodrome ini memiliki berbagai macam fungsi yaitu senam artistic, aktrobatik, bola volley dan juga bola basket.
GAMBAR 2.5. InteriorvWorld Cycling Center
Sumber : Internet
GAMBAR 2.6. Arena Balap Sepeda
Sumber : Internet
GAMBAR 2.7. World Cycling Center Sumber : Internet
2. GWANGMYEONG VELODROME
Merupakan salah satu velodrome yang terbesar di asia. Terletak di seoul , Korea Selatan. Panjang arena dirancang 179 m dengan lebar arena 133m dengan kapasitas 30.000 orang. Struktur atap yang dipakai yaitu space truss dengan pemasangan di tanah dan kemudian diangkat ke atas.
Dengan berat 2200 ton, atap bangunan ini terlihat seperti kubah . Secara arsitektural, bentuk bangunan ini menyimbolkan bentuk helm untuk pembalap sepeda.
GAMBAR 2.8. Kontruksi Bangunan Velodrome Sumber : Internet
GAMBAR 2.9 Gwangmyeong Velodrome Sumber : Internet
3. LAOSHAN VELODRROME
Rancangan bangunan velodrome ini melihat kepada olahraga itu sendiri sebagai inspirasi. Laoshan velodrome memiliki total area konstruksi mencapai 33.000 m² dengan kapasitas 6000 penonton termasuk didalamnya tempat duduk sementara.sejalan dengan upaya pemerintah untuk membatasi pengeluaran dalam pembangunan fasilitas olimpiade, hasil rancangan bangunan ini merupakan hasil dari pengecilan dana konstruksi.
Setelah olimpiade selesai bangunan ini digunakan sebagai fasilitas latihan untuk tim balap sepeda China.
Velodrome ini dibangun sebagai bangunan servis dan menunjukkan struktur yang simple. Bangunan ini memiliki trek balap sepeda dengan panjang 250 m dan di arsiteki Germany’s Schuermann yang berbahan kayu untuk perlombaan balap sepeda yang optimal.
GAMBAR 2.10. Eksterior Laoshan Velodrome Sumber : Internet
GAMBAR 2.11. Potonganr Laoshan Velodrome Sumber : Internet
GAMBAR 2.12. Arena Balap Sepeda Laoshan Sumber : Internet
3. X-TREME SPORT CENTER – CHINA
Dengan luas area 120.000 m² termasuk didalamnya, Velodrome, Game- Management center, Extreme Sport Center dan Sport Park for Asian Games with Rollerskating rink, BMX track, Mountain biking, Rock climbing dan volunteer center. Total luas lantai yang terbangun adalah 33.000 m². Bangunan ini direncanakan oleh Guangzhou Key Public Projects Construction Administration Office and Guangzhou Sports Bureau.
Terpilih sebagai salah satu dari tiga pemenang dalam undangan kompetisi internasional untuk Guangzhou Cycling, Roller Skating dan Extreme Sport Center.
Komplek ini terdiri dari sebuah Velodrome dan Rollerskating arena dengan luas 15.200 m² yang dipersiapkan untuk Asian Games.
GAMBAR 2.13. X-treme Sport Center Sumber : Internet
GAMBAR 2.14. Guangzhou Velodrome Sumber : Internet