• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek yang akan dirancang adalah “Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan”, dimana proyek ini akan berfungsi sebagai sebuah lembaga pendidikan informal yang bertujuan untuk memberikan bimbingan materi pelajaran sekolah kepada murid yang kurang mampu mengikuti materi pembelajaran yang telah diajarkan ataupun diberikan oleh pihak lembaga formal seperti sekolah. Di dalam judul “Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan“, terdapat beberapa pengertian utama yaitu :

 Pusat adalah bagian terpenting dari sebuah kegiatan atau organisasi; Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi akan terkumpul atau terkonsentrasi.

 Bimbingan adalah sebuah proses dimana sekelompok orang akan memberikan bantuan atau pengarahan dengan tujuan menghindari atau mengatasi kesulitan - kesulitan yang terdapat di dalam kehidupan, sehingga individu tersebut dapat mencapai kesejahteraannya.

 Belajar adalah sebuah perubahan di dalam pemahaman siswa yang sifatnya relatif tetap dimana hal tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya pengalaman atau latihan.

 Ganesha Operation adalah nama dari sebuah lembaga bimbingan belajar terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1984 di Bandung, dimana tujuannya adalah membantu murid-murid untuk lulus menuju ke PTN yang diinginkan.

 Medan adalah nama dari sebuah ibukota di provinsi Sumatera Utara, dimana kata ini pada judul proyek ditujukan untuk menunjukan lokasi proyek.

Jadi, dari beberapa pengertian utama yang telah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian umum dari Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan adalah sebuat tempat / wadah pendidikan yang dapat memberikan bimbingan pembelajaran kepada masyarakat kota Medan khususnya anak-anak yang masih berada di dalam usia sekolah dimana dalam hal tempat ini secara khusus akan difungsikan sebagai kawasan / tempat

(2)

10 berkumpulnya beberapa cabang - cabang dari Ganesha Operation yang telah ada di kota Medan sehingga menjadi satu kesatuan bimbingan belajar Ganesha Operation.

2.2 Tinjauan Umum

Pada bagian tinjauan umum akan dibahas tentang lembaga bimbingan belajar secara umum dan bimbingan belajar Ganesha Operation secara keseluruhan. 2.2.1 Sejarah Umum Perkembangan Bimbingan Belajar

Pendidikan merupakan institusi yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia. Menurut Undang – Undang sistem pendidikan nasional Nomor 20 tahun 2003, jalur pendidikan dapat dibagi atas 3 jalur yaitu jalur pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal. Dan bila ditinjau dari jalur yang telah disebutkan dalam UU No.20 tahun 2003 maka dapat disimpulkan bahwa lembaga bimbingan belajar termasuk jalur pendidikan non formal karena pengertian dari pendidikan non formal menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah semua pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan.

Bagi masyarakat Indonesia, kehadiran pendidikan non formal tentu saja di latar belakangi oleh adanya angapan bahwa pendidikan formal dirasa sudah tidak efektif lagi dalam pembelajaran bagi sang siswa dan pendidikan formal yang semakin terperinci hanya akan menjadikan seseorang untuk dapat menguasai beberapa bidang tertentu.

Perkembangan pendidikan non formal terus berkembang seiring dengan perkembangan waktu, yang hingga saat ini perkembangannya dapat kita lihat melalui munculnya banyak lembaga pendidikan non formal baik berupa kursus maupun bimbingan belajar yang berada di kota Medan ini sendiri maupun di seluruh Indonesia.

Dalam sejarah perkembangan pendidikan non formal hingga saat ini, perkembangan pendidikan non formal di Indonesia terdiri atas beberapa periode, yakni periode masa sebelum pejajahan, masa penjajahan, masa awal kemerdekaan (masa agresi), orde pembangunan dan masa reformasi.

Adanya keperiodisasian waktu tentunya memaksa pendidikan non formal untuk terus berkembang mengikuti perkembangan yang telah ada

(3)

11 sehingga yang pada akhirnya memunculkan beberapa lembaga bimbingan belajar di Indonesia. Kemunculan lembaga bimbingan belajar sesudah masa reformasi mendapat dukungan yang cukup besar dari masyarakat Indonesia yang ditandai dengan munculnya semangat dari para siswa yang berlomba-lomba untuk masuk dan duduk di PTN favorit mereka.

2.2.2 Sejarah Umum Bimbingan Belajar Ganesha Operation

Di tengah – tengah persaingan industri yang tajam dalam industri bimbingan belajar, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1984, bimbingan belajar Ganesha Operation didirikan oleh Dr. Ir. Bob Foster.

Latar Belakang berdirinya bimbingan belajar Ganesha Operation ini adalah disebabkan oleh adanya jembatan yang terputus dari jalinan hubungan informasi Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan dunia Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Melihat adanya kasus seperti ini maka Dr. Ir. Bob Foster mengambil peluang kesempatan ini untuk mendirikan sebuah lembaga bimbingan belajar yang bertujuan untuk mengisi jembatan dunia antara dunia belajar SMA dengan dunia PTN. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan cara memberikan informasi mengenai jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya), pemberian materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metode-metode inovatif den kreatif dalam menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga kelulusan siswa SMA di PTN menjadi semakin tinggi.

Dengan adanya latar belakang seperti itu, yang kemudian itu juga didorong oleh dukungan dari para murid yang ingin menduduki PTN favorit maka pada tahun 1984 Bimbingan Belajar Ganesha Operation mulai beroperasi di daerah Bandung. Pada awal pembukaan bimbingan belajar Ganesha Operation, Bob Foster mengemukakan bahwa visi dari lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation adalah menjadi lembaga bimbingan belajar yang terbesar dan terbaik se – Indonesia.

Selain visi yang dikemukakan, Bob Foster juga membuat misi untuk lembaga bimbingan belajar ini, dimana misi dari lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation adalah :

(4)

12  Mencerdaskan kehidupan bangsa

 Meningkatkan mutu pendidikan nasional  Meningkatkan budaya belajar masyarakat

 Menghasilkan siswa berprestasi tingkat nasional dan internasional  Melakukan inovasi pembelajaran

2.2.3 Perkembangan Bimbingan Belajar Ganesha Operation

Setelah keberhasilan yang diraih oleh bimbingan belajar Ganesha Operation pada tahun 1984 hingga 1992 di Bandung, lembaga inipun kemudian melanjutkan keberhasilannya dengan membuka cabang pertama di kota Denpasar pada tahun 1993. Keberhasilan dari bimbingan belajar Ganesha Operation mulai memuncak pada tahun 1995, karena sejak tahun inilah pertumbuhan jumlah murid di bimbingan belajar ini menjadi tidak terbendung lagi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya image yang kuat yang diberikan oleh bimbingan belajar ini di mata masyarakat sehingga membuat dimanapun cabang dari bimbingan belajar ini dibuka akan langsung diserbu dan disambut dengan baik oleh masyarakat kota tersebut terutama dari kalangan para siswa SMA. Keadaan seperti ini membuat Bob Foster berpikir untuk lebih mengembangkan penyebaran cabang dari bimbingan belajar ini hingga ke seluruh Nusantara, yang pada akhirnya, tahun 1998, bimbingan belajar Ganesha Operation dibawa oleh Bob Foster untuk menginjakkan kakinya di kota Medan.

Di kota Medan, bimbingan belajar Ganesha Operation pertama kali dilokasikan di Jln. Hayam Wuruk dan Jln. Abdulah Lubis. Pemilihan lokasi ini dipertimbangkan berdasarkan kedekatan lokasi bimbingan belajar dengan universitas yang paling terkenal di kota Medan yaitu USU (Universitas Sumatera Utara). Dengan adanya pertimbangan kedekatan lokasi bimbingan belajar dengan USU dan sejarah pertama kali bimbingan belajar Ganesha Operation ini didirikan di kota Medan maka hingga saat ini Ganesha Operation yang berlokasi di Hayam Wuruk pun diputuskan untuk dijadikan sebagai pusat dari cabang bimbingan belajar Ganesha Operation untuk kawasan kota Medan. Bagi kota Medan sendiri, adanya bimbingan belajar seperti ini tentunya merupakan awal

(5)

13

Pusat GO

Cab.Medan

Abdullah Lubis Pancing S.M. Raja Iskandar Muda K.L.Yos Sudarso A.H. Nasution

yang sangat tepat untuk merantaikan kembali jalur yang telah terputus antara Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas.

Kemunculan bimbingan belajar Ganesha Operation mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat kota Medan, yang dapat kita tinjau melalui fakta yang ada bahwa pada setiap tahunnya satu per satu cabang dari bimbingan belajar Ganesha Operation pun mulai dibuka dan dioperasikan. Pengoperasian dari bimbingan belajar ini terjadi bukanlah semata-mata untuk mencari ketenaran namun terjadi sebagai akibat dari pertambahan jumlah murid di bimbingan belajar ini. Dengan adanya pertambahan jumlah murid yang cukup besar disertai dengan lokasi tempat tinggal murid yang berbeda-beda menyebabkan cabang-cabang dari bimbingan belajar Ganeha Operation pun ikut beroperasi dengan menyebar ke seluruh kota Medan.

Persebaran dari cabang bimbingan belajar Ganesha Operation Medan pertama kali dimulai dari pusat bimbingan belajar Ganesha Operation di Jln. Hayam Wuruk yang kemudian disusul oleh cabang di Jln. Abdulah Lubis yang kemudian dilanjutkan dengan kemunculan cabang di Jln. Pancing yang berlanjut ke cabang di Jln. S.M. Raja, cabang di Jln. Iskandar Muda, cabang di Jln. K.L. Yos Sudarso dan hingga akhirnya pada cabang di Jln. A.H. Nasution.

Hingga saat ini, tahun 2012, di kota Medan telah berdiri 17 unit cabang bimbingan belajar Ganesha Operation dengan jumlah murid

(6)

14 berjumlah sekitar 8500 orang (pada saat dilakukan survey), dimana jumlah murid yang paling banyak berada pada pusat dari lembaga bimbingan belajar cabang Ganesha Operation Medan, yaitu di Ganesha Operation Hayam Wuruk. Pertambahan murid di bimbingan belajar ini setiap tahunnya diperkirakan akan mencapai sekitar 11,44%, dimana perkembangan setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Keterangan :

 Tahun 2006/2007 : 6500 orang siswa  Tahun 2007/2008 : 7150 orang siswa  Tahun 2008/2009 : 8000 orang siswa  Tahun 2009/2010 : 8500 orang siswa  Tahun 2010/2011 : 10000 orang siswa

 Tahun 2011/2012 : 8500 orang siswa sampai saat dilakukan survey dan diperkirakan akan mencapai 11000 orang siswa pada saat berakhirnya ujian SNMPTN

2.2.4 Kondisi Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation cabang Medan (Jln. Hayam Wuruk)

Bimbingan Belajar Ganesha Operation merupakan salah satu dari 3 lembaga bimbingan belajar yang terbesar, yang telah berkembang dan menyebar hingga ke seluruh Indonesia, dan bila kita tinjau keberadaannya di kota Medan sendiri, lembaga bimbingan belajar

Gambar 2.2. Perkembangan jumlah murid di Ganesha Operation Medan X 6500 7150 8000 8500 10000 diperkirakan akan mencapai 11000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 JUM LA H M URID TAHUN AJARAN perkembangan jumlah murid 3 tahun terakhir

X

(7)

15 Ganesha Operation sudah mendirikan 17 unit cabang yang dimana lokasi dari cabang bimbingan belajar ini telah tersebar hampir di beberapa kecamatan besar di kota Medan. Dengan keberadaan cabang yang begitu banyak tentu saja akan dimonitori oleh 1 unit pusat, yang dimana pusat dari cabang ini memiliki tugas untuk mengurusi segala masalah yang terdapat pada cabang-cabang lain yang terdapat pada kawasan tersebut. Dimana dalam hal ini, pusat dari bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan ditetapkan berada di Jln. Hayam Wuruk No. 7A-C, yang mana pemilihan / pemutusan GO Hayam Wuruk sebagai pusat cabang kota Medan dikaitkan dengan sejarah pertama kali bimbingan belajar ini menginjakan kakinya di kota Medan.

Ke - 17 unit cabang bimbingan belajar Ganesha Operation yang dioperasikan pada setiap tahunnya ditempatkan dan dilokasikan berdasarkan atas beberapa Kriteria. Kriteria yang dimaksud tersebut berupa kriteria :

 Pencapaian, dimana lembaga bimbingan belajar harus mudah diakses oleh murid baik dengan mengunakan alat transportasi pribadi maupun angkutan umum

 Kedekatan dengan sekolah, dimana letak lembaga imbingan belajar haruslah berada dalam daerah yang dekat dengan sekolah - sekolah yang menjadi tempat pembelajaran formal bagi para siswa

Berdasarkan kriteria peletakan tersebut maka muncullah beberapa cabang dari bimbingan belajar Ganesha Operation di lokasi yang disebutkan di bawah ini :

1. Jln. Hayam Wuruk No 7 A-C , yang merupakan pusat dari bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan

2. Jln. Abdullah Lubis No 23

3. Jln. Sisingamangaraja No 365 A-C 4. Jln. H.M Yamin No 253 C

5. Jln. H.M Yamin No 2572 6. Jln. K.L. Yos Sudarso No 69A 7. Jln. K.L. Yos Sudarso No 48C 8. Jln. Iskandar Muda No 151 A 9. Jln. Pancing No 106

(8)

16 10. Jln. A.H. Nasution, Komp. Griya Milala Blok A No 10

11. Jln. A.H. Nasution No 25 C

12. Jln. Marelan Raya Pasar IV No 146

13. Jln. Kapten Muslim Komplek Griya Riatur Indah Blok A No 87A 14. Jln. Kapten Muslim Komplek Griya Riatur Indah Blok A No 72A 15. Jln. Srwiwijaya No 14 / 26

16. Jln. Setiabudi No 121A 17. Jln. Syailendra No 21-PQ

Dengan keberadaan cabang yang cukup banyak di kota Medan, bimbingan belajar Ganesha Operation yang pada awal operasinya hanya dikhususkan untuk menawarkan bimbingan belajar bagi murid dari kalangan SMA pun segera mengalami pergantian cara marketing, dimana pergantian yang dimaksud adalah dengan cara mengganti pasar peminatnya menjadi semua jenis kalangan murid baik murid dari kalangan SD, SMP maupun SMA. Meskipun telah terjadi pergantian sistem tersebut, namun lembaga bimbingan belajar ini tetap lebih menjadi pilihan utama bagi para siswa kalangan SMA, dimana hal ini dapat kita tinjau melalui data jumlah murid di bimbingan belajar ini ,sampai saat survey dilakukan, keseluruhan muridnya mencapai 8500 orang, yang terdiri atas 700 orang murid SD, 1800 orang murid SMP, 5500 orang murid SMA dan 500 orang alumni.

Dari hasil survey yang dilakukan terhadap jumlah murid, maka dilakukan juga penelitian terhadap asal - usul sekolah dan letak tempat tinggal murid yang melakukan pembelajaran di pusat bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan. Ternyata dari hasil survey yang dilakukan, murid yang melakukan pembelajaran disana umumnya berasal dari berbagai sekolah, dimana asal sekolah dari murid paling banyak di lembaga bimbingan belajar ini berasal dari :

 SD : SD Sei Petani Percobaan / Percontohan

 SMP : SMP Negeri 1 (Sunggal), SMP Santo thomas 1, SMP AL Azhar, SMP Harapan 1, SMP Methosidt 1

 SMA : SMA Sutomo 1 Medan, SMA Negeri 1 Medan, SMA Negeri 3 Medan, SMA Negeri 4, SMA Santo Thomas 1, SMA Methosidt 2, SMA Harapan 1, SMA Dharmawangsa, SMA Al Azhar

(9)

17 Bimbingan Belajar Ganesha Operation menjadi pilihan utama bagi murid kalangan SMA karena seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang bahwa pada mulanya bimbingan belajar ini hanya dibuat khusus untuk membimbing siswa SMA untuk menuju ke bangku perguruan tinggi dan merantaikan kembali hubungan jembatan yang terputus antara dunia SMA dengan dunia PTN.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di bimbingan belajar Ganesha Operation Medan terdiri atas 2 sistem pembelajaran dimana pada waktu yang telah ditentukan para murid harus mengikuti sistem pembelajaran di dalam ruang kelas dan pada waktu di luar jam pembelajaran maka para siswa akan belajar di luar ruang kelas yaitu pada ruangan yang disebut dengan ruang diskusi. Di dalam ruangan kelas murid - murid akan diberikan penjelasan dan pemahaman tentang materi pembelajaran; sedangkan pada saat murid berada di ruangan diskusi murid - murid akan dihadapkan pada sejumlah soal, yang dimana hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa dalam pemahaman mereka tentang materi yang telah diajarkan di dalam ruangan kelas.

Dengan adanya sistem pembelajaran seperti itu, maka pada bimbingan belajar Ganesha Operation terdapat 2 buah ruangan utama yang berfungsi sebagai penunjang utama kegiatan di bimbingan belajar ini, ruangan yang dimaksud yaitu ruangan kelas dan ruangan diskusi. Pada pusat bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan ini sendiri telah terdapat sekurang-kurangnya 20 unit ruangan kelas dengan kapasitas setiap kelas terdiri dari 16 orang, sedangkan untuk ruangan diskusi yang terletak berderet di sepanjang koridor menuju ruangan kelas sekurang-kurangnya terdapat 10 buah meja dengan kapasitas setiap meja terdiri atas 8 orang.

Selain ruangan yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan utama di bimbingan belajar ini, juga terdapat beberapa ruangan pendukung pada pusat bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan. Ruangan yang dimaksud tersebut dapat berupa :

 Ruang pimpinan, yang terdiri dari ruang kep.cabang dan kep.unit  Ruang akademik, yang merupakan tempat pengaturan absensi

(10)

18  Ruang administrasi dan pendaftaran

 R. Percetakan soal dan materi pembelajaran  R. Loker (tutor)

 Ruang teknologi / computer (pengolahan materi dan soal)  Ruang kelas  Ruang diskusi  KM / WC  Gudang  Pos Security  Area parkir

Gambar 2.3. Suasana ruang diskusi yang terletak pada koridor ruang kelas

Gambar 2.4. Suasana ruang kelas Gambar 2.5. Suasana ruang teknologi

Gambar 2.6. Suasana ruang akademik Gambar 2.7. Suasana ruang pendaftaran dan administrasi

(11)

19 2.2.5 Peran Bimbingan Belajar Ganesha Operation bagi Masyarakat Kota

Medan

Peran dari bimbingan Belajar Ganesha Operation bagi Masyarakat kota medan, tentu saja dapat dilihat dari kontribusi yang telah diberikan oleh bimbingan belajar ini kepada masyarakat. Dimana dapat disebutkan bahwa bimbingan belajar Ganesha Operation telah memainkan peran yang begitu penting dan berarti dalam pendidikan masyarakat kota medan karena melalui bimbingan belajar inilah beribu-ribu siswa SMA di kota Medan telah berhasil lulus dan duduk di PTN favorit mereka sesuai dengan pengerahan yang matang.

Peran yang diberikan oleh bimbingan belajar Ganesha Operation kepada masyarakat kota Medan, khususnya para siswa kalangan SMA meliputi :

 Membantu para siswa mengatasi kesulitan belajar melalui bimbingan dan arahan dari para staf pengajar (tutor) yang telah berkualitas dan berwawasan luas

 Memberikan informasi pendidikan PTN yang dibutuhkan oleh para siswa dengan baik dan jelas

 Memberikan strategi bersaing bagi para siswa sehingga menjadi mampu bersaing dalam ujian masuk di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan adanya kemampuan bersaing tentu saja akan membuat para siswa untuk sukses memasuki atau menduduki SMP, SMA dan PTN favorit dan terkemuka sesuai dengan yang mereka inginkan

Gambar 2.8. Suasana lapangan Ganesha Operation

(12)

20  Meningkatkan prestasi para siswa sehingga diperoleh hasil ujian yang

sangat memuaskan

 Membantu para siswa untuk belajar secara lebih efektif dan efisien 2.2.6 Struktur Organisasi Bimbingan belajar Ganesha Operation

Struktur Organisasi dari bimbingan belajar Ganesha Operation cabang Medan adalah sebagai berikut :

 1 orang kepala cabang, yang bertugas untuk mengatur seluruh cabang-cabang yang ada di kota Medan dan umumnya posisi ini hanya terdapat pada pusat cabang Medan. Bagi kawasan kota Medan, kepala cabang berkedudukan di GO Jln. Hayam Wuruk.  1 orang kepala bagian, yang terdapat di masing - masing unit cabang

dari bimbingan belajar Ganesha Operation. Dimana kepala bagian memiliki tugas untuk mengatur segala masalah yang terdapat pada unit cabang Ganesha Operation yang sedang dipimpinnya

 6 orang pengajar mata pelajaran belajar untuk setiap unit kelas / kelompok diskusi, yang bertugas untuk membimbing, mengajarkan ataupun memberikan arahan kepada para siswa dalam mengerjakan materi pemahaman

 2 orang Customer Service untuk setiap unit cabang bimbingan belajar Ganesha Operation, yang bertugas untuk mengatur kegiatan administrasi pada cabang bimbingan belajar tersebut

 1 orang Operasional ( OB ) untuk setiap 4 unit ruang kelas, yang bertugas untuk membersihkan ruangan kelas dan ruang-ruang lainnya yang terdapat pada bimbingan belajar tersebut.

Pengajar (Tutor) Customer Service Operasional (OB) Gambar 2.10. Struktur Organisasi Pusat bimbingan belajar GO Medan Kepala Cabang Kepala Bagian

(13)

21 2.3 Lokasi Usulan Proyek

Dalam mengusulkan lokasi proyek diperlukan beberapa data yang dapat menunjangnya, data yang dimaksud tersebut dapat berupa data umum lokasi proyek dan kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan lokasi.

II.3.1 Data Umum Lokasi Proyek

Lokasi proyek secara garis besar berada pada kawasan kota Medan, Sumatera utara, Indonesia. Yang dimana bila kita deskripsikan secara lebih jelas maka akan terlihat data letak geografis dari kota Medan seperti berikut :

 Nama kota : Medan

 Luas : 26.510 Hektar ( 265,10 km² ) atau dapat dikatakan + 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara  Letak : 2°27’ - 2°47’ LU dan 98°35’ - 98°44’ BT

 Ketinggian : 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut  Batas site : berbatasan dengan Kab. Deli Serdang

 Iklim : tropis ,dengan suhu minimum 23°C-24 °C dan suhu maksimum 30,6°C – 33,1 °C

 Kelembaban udara rata-rata : 78 – 72 %  Kecepatan angin rata-rata : 0,42 m/sec  Laju penguapan tiap bulannya : 100,6 mm

(14)

22 II.3.2 Persyaratan dan Kriteria Pemilihan Lokasi

Sesuai dengan sifat dan kebutuhan dari Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan ini, maka dalam dasar pemilihan lokasi untuk proyek ini didasarkan pada beberapa kriteria, dimana kriteria yang dimaksud dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Rencana Umum Tata Ruang dan Kota (RUTRK)

Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam pelaksanaan studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan menetapkan adanya 2 pusat pelayanan kota yang didukung oleh 8 subpusat pelayanan kota, dimana

No. Kriteria Pemilihan Lokasi Keterangan

1. Tata Guna Lahan Lokasi proyek harus sesuai dengan penggunaan tata guna lahan yang telah ditetapkan di dalam peraturan RTRW kota Medan.

2. Akses Lokasi proyek harus mudah dan dapat dicapai dari berbagai arah dengan segala alternatif misalnya : dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum ataupun berjalan kaki.

3. Segi Lingkungan Mengingat fungsi dari proyek ini merupakan sarana pendidikan, maka lingkungan yang dipilih haruslah lingkungan yang tenang dan berdekatan dengan kawasan sekolah formal, baik sekolah tingkatan SD, SMP maupun SMA.

4. Sarana dan Prasarana Pendukung

Pada lokasi proyek haruslah dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur seperti listrik, air bersih, saluran kota, sarana telekomunikasi, serta jaringan jalan yang baik.

(15)

23 tujuan pembuatan pusat dan subpusat pelayanan adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap wilayah atau sector yang dilingkupinya. Adapun penjelasan mendetail tentang pembagian dan perincian dari pusat pelayanan dan subpusat pelayanan kota Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

 Pusat pelayanan kota Pusat

Pelayanan Kota

Wilayah Pelayanan Peruntukan Lahan

Pusat Kota Medan

- Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat, Kec. Medan Kota

- Provinsi Sumatera Utara - Internasional

- Pusat kegiatan perdagangan / bisnis

- Pusat kegiatan jasa dan kegiatan provinsi dan kota - Pusat pelayanan ekonomi

Bagian Utara

- Kota Medan bagian Utara - Provinsi Sumatera Utara - Regional

- Pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional

- Pusat pelayanan transportasi - Pusat kegiatan sosial-budaya - Pusat kegiatan industri - Pusat pertahanan keamanan

 Subpusat pelayanan kota Subpusat

Pelayanan Kota

Wilayah Pelayanan Peruntukan Lahan

Medan Belawan

Medan Belawan,

tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan lama

- Pusat pelayanan transportasi laut

- Pusat kegiatan bongkar muat dan ekspor-impor

- Pusat pelayanan pertahanan - Pusat kegiatan industri - Pusat kegiatan perikanan Tabel 2.2. Pembagian pusat pelayanan kota Medan

(16)

24 Subpusat

Pelayanan Kota

Wilayah Pelayanan Peruntukan Lahan

Medan Labuhan

Medan Labuhan,

tepatnya persimpangan Jln. Marelan dan Jln. Yos Sudarso, diantara Kel. Pekan Labuhan dengan Kel. Martubung

- Pusat kegiatan jasa dan perdagangan

- Pusat pelayanan transportasi - Pusat pelayanan kesehatan

Medan Marelan

Medan Marelan,

tepatnya persimpangan Jln. Marelan Raya dan Jln. Ahmad Budin di Kel.Terjun

- Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok

- Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

Medan Perjuangan

- Medan Perjuangan - Medan Tembung

- Pusat kegiatan perdagangan / bisnis

- Pusat pelayanan olahraga Medan Area - Medan Area

- Medan Kota, kecuali Kel. Pusat Pasar, Kel. Pasar Baru dan Kel. Mesjid - Medan Amplas, tepatnya

persimpangan terminal Amplas

- Pusat pelayanan ekonomi - Pusat pelayanan transportasi

Medan Helvetia

- Medan Helvetia, antara rel kereta api dan Jln. Gaperta

- Medan Petisah, kecuali Kel. Petisah Tengah dan Sekip

- Pusat pelayanan ekonomi - Pusat pelayanan transportasi

wilayah bagian barat

- Pusat kegiatan sosial-budaya - Pusat pelayanan pertahanan

keamanan Medan Selayang - Medan Selayang, tepatnya di sekitar simpang Pemda - Medan Tuntungan - Medan Johor

- Medan Baru, kecuali Kel. Darat dan Kel. Petisah Hulu

- Pusat kegiatan perdagangan / bisnis

(17)

25 Subpusat

Pelayanan Kota

Wilayah Pelayanan Peruntukan Lahan

Medan Timur

- Medan Timur, tepatnya di sekitar jembatan laying Pulo Bryan; kecuali Kel.Gg Buntu dan Persiapan Perintis

- Medan Deli

- Medan Timur, kecuali Kel. Silalas dan Kesawan

- Pusat kegiatan perdagangan / bisnis

- Pusat pelayanan transportasi (TOD)

- Pusat kegiatan sosial-budaya - Pusat pelayanan pertahanan

keamanan

Dari tabel penjelasan tentang pusat pelayanan dan subpusat pelayanan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan kawasan perencanaan dapat digambarkan seperti peta di bawah ini :

(18)

26 Berdasarkan tinjauan pusat dan subpusat pelayanan Kota Medan, maka wilayah yang cocok untuk dikembangkan sebagai lokasi proyek pembangunan ini adalah subpusat pelayanan kota Medan Selayang, dimana pada subpusat pelayanan wilayah ini ditujukan sebagai wilayah pusat pendidikan sehingga sesuai untuk dibangun sarana pendidikan.

II.3.3 Pemilihan Lokasi Site

Dari hasil analisa pusat dan subpusat pelayanan di atas, maka dapat diambil 3 alternatif lokasi yang sesuai dengan kecamatan yang terdapat dalam cakupan wilayah subpusat pelayanan Medan Selayang. Ketiga alternatif lokasi yang dimaksud adalah :

1. Alternatif Lokasi A

 Kecamatan : Medan Baru  Kelurahan : Babura

 Luas Tapak : ± 1,45 Ha  Batas – batas site :

o Utara : Jln. Sei Bekala o Timur : Jln. D.I Panjaitan

o Barat : Jln. Sei Batang Serangan o Selatan : Jln. Sei Tuntung

Gambar 2.13. Alternatif Lokasi A

SITE

Lokasi A : Jln. Sei Bekala

(19)

27 2. Alternatif Lokasi B

 Kecamatan : Medan Baru  Kelurahan : Merdeka  Luas Tapak : ± 1,05 Ha  Batas – batas site :

o Utara : Jln. Sei Petani, AIA dan ADIRA o Timur : Jln. Iskandar Muda

o Barat : Jln. Sei Bagerpang o Selatan : Jln.

3. Lokasi C

 Kecamatan : Medan Baru  Kelurahan : Merdeka  Luas Tapak : ± 1 Ha  Batas – batas site :

o Utara : Jln.

o Timur : Jln. Iskandar Muda o Barat : Jln. Sei Bagerpang o Selatan : Politeknik

Lokasi B :

Jln. Iskandar Muda Gambar 2.14. Alternatif Lokasi B

(20)

28 Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang karakteristik lokasi dari ketiga alternatif lokasi yang telah disebutkan di atas :

Karakteristik Lokasi Lokasi Lokasi A Jln. Sei Bekala Lokasi B Jln. Iskandar Muda Lokasi C Jln. Iskandar Muda Luas lahan (3) ± 1,45 ha (2) ± 1,05 ha (1) ± 1 ha Pencapaian ke Lokasi (2) Sedang, karena dapat diakses dengan kendaraan pribadi atau berjalan kaki setelah menggunakan angkutan umum (3) Mudah, karena dapat diakses dengan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum (3) Mudah, karena dapat diakses dengan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum Pengenalan Entrance (1) Kurang baik karena tidak berada di pinggir jalan (3) Sangat Baik karena dikelilingi jalur sirkulasi (2) Baik karena berada di

daerah jalur dua arah

Lokasi C :

Jln. Iskandar Muda Gambar 2.15. Alternatif Lokasi C

SITE

(21)

29 Karakteristik Lokasi Lokasi Lokasi A Jln. Sei Bekala Lokasi B Jln. Iskandar Muda Lokasi C Jln. Iskandar Muda Fungsi Pendukung sekitar lokasi (3) Sekolah, taman, sarana ibadah dan perumahan (2) Ruko komersial dan perumahan (2) Ruko komersial dan perumahan RUTRK (sarana pendidikan) (3) Sesuai (3) Sesuai (3) Sesuai Fungsi eksisting (2) Perumahan kumuh (3) Lahan kosong dan perumahan kumuh (3) Lahan kosong dan perumahan kumuh Kedekatan dengan sekolah (3) Dekat (2) Sedang (2) Sedang Kontur (3) Relatif datar (3) Relatif datar (3) Relatif datar Tingkat kebisingan (3) Rendah (1) Tinggi (1) Tinggi TOTAL PERINGKAT 26 1 25 2 23 3 Keterangan : 1 : cukup 2 : baik 3 : baik sekali Kesimpulan :

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap 3 alternatif lokasi yang dipilih, terlihat bahwa tabel penilaian menunjukkan bahwa lokasi A merupakan lokasi yang paling sesuai untuk dijadikan sebagai site untuk proyek “ Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan”.

II.3.4 Deskripsi Proyek Sebagai Tapak Rancangan

Adapun data mengenai tapak perancangan, antara lain :

 Kasus Proyek : Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan  Status Proyek : Fiktif

(22)

30  Pemilik Proyek : Pihak Swasta,Bimbingan Belajar Ganesha Operation  Lokasi Tapak : Jln. Sei Bekala, Kel. Babura, Kec. Medan Baru  Luas Tapak : ± 1,45 Ha

 Batas Tapak

 Batas Utara : Jln. Sei Bekala  Batas Timur : Jln. D.I. Panjaitan  Batas Selatan : Jln. Sei Tuntung

 Batas Barat : Jln. Sei Batang Serangan  Kontur : Relatif datar

 KDB : 65,5%

(23)

31  Ketinggian maksimal : 5 lantai

 GSB

 Jln. D.I. Panjaitan : 8 m  Jln. Sei Batang Serangan : 6 m  Keadaan eksisting :

- Lahan merupakan lahan yang terdiri dari bangunan pemukiman kumuh

- Lahan dikelilingi oleh jalur sirkulasi yang berupa jalan lingkungan dan jalan kota, namun lahan tidak berada pada pingiran jalan besar - Konsisi topografi lahan relatif datar

 Potensi Lahan :  Terletak di inti kota

 Sistem pencapaian dan sirkulasi yang lumayan lancar dan baik walaupun tidak berada pada pingiran jalan

 Suasana lingkungan yang tenang dan nyaman yang didukung adanya fasilitas RTH

 Terletak berdekatan dengan cabang bimbingan belajar Ganesha Operation yang memiliki jumlah murid terbanyak

 Di dekat kawasan lokasi tapak terdapat 5 cabang bimbingan belajar Ganesha Operation

 Di sebelah lokasi tapak terdapat 1 unit sekolah SD dan 1 unit sekolah TK

 Di dekat kawasan lokasi tapak terdapat 11 unit sekolah SMP, 11 unit sekolah SMA, 1 unit sekolah TK dan 17 unit sekolah SD ( daftar sekolah dapat dilihat pada lampiran)

(24)

32  Di kawasan kecamatan lokasi tapak terdapat sekitar 29 unit sekolah

SD, 16 unit sekolah SMP, 6 unit sekolah SMA, dan 1 unit sekolah SMK

2.4 Studi Kelayakan

Berdasarkan hasil analisa pusat dan subpusat pelayanan, didapatlah kesimpulan bahwa pada subpusat pelayanan kota Medan Selayang, yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Perda No.13 Tahun 2011 tentang RTRW kota Medan Tahun 2013-2031, wilayah pada sub pelayanan ini dapat difungsikan sebagai wilayah pengembangan pusat pendidikan. Di dalam subpusat pelayanan kota Medan Selayang tercakup beberapa kecamatan yaitu Kecamatan :

 Medan Selayang, tepatnya di sekitar simpang Pemda  Medan Tuntungan

 Medan Johor

 Medan Baru kecuali Kel.Darat dan Kel.Petisah Hulu

Dari hasil tersebut maka dapat diputuskan bahwa lokasi site akan dipilih dari ke-4 kecamatan yang telah disebutkan di dalam subpusat Medan Selayang. Ditambah dengan data dari survey statistik yang dilakukan terhadap jumlah cabang bimbingan belajar Ganesha Operation di kota Medan, didapatlah

(25)

33 kesimpulan bahwa pada terdapat sebuah kecamatan yang mempunyai jumlah cabang dan murid terbanyak yaitu Kec. Medan baru. Oleh karena pertimbangan itu diputuskanlah Kec. Medan Baru sebagai kecamatan lokasi site.

Dari gambar peta penyebaran bimbingan belajar Ganesha Operation kota Medan di atas dapat terlihat bahwa di kota Medan telah tersebar 17 unit cabang bimbingan belajar Ganesha Operation, yang dimana letaknya telah tersebar di 8 kecamatan besar. Dari ke-8 kecamatan besar tersebut terdapat sebuah kecamatan yang merupakan tempat kedudukan dari pusat bimbingan belajar Ganesha Operation cabang kota Medan, yaitu Kec. Medan Baru. Pada kawasan Kec. Medan Baru ini sendiri telah terdapat 4 buah cabang dengan 1 buah pusat cabang Medan.

Untuk lebih jelasnya, letak dari penyebaran bimbingan belajar Ganesha Operation di kota Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Gambar 2.19. Letak penyebaran GO di Kota Medan

(26)

34 Nama

Kecamatan

Alamat cabang Ganesha Operation Jumlah murid GO (cabang) Total jumlah murid GO (kecamatan) Jumlah cabang Medan Tembung - Jln. H.M. Yamin No 253 C - Jln. H.M. Yamin No 48 C - Jln. Pancing No 106 370 orang 325 orang 300 orang 995 orang 3 buah Medan Barat - Jln. K.L. Yos Sudarso No 69 A - Jln. K.L. Yos Sudarso No 48 C 315 orang 360 orang 675 orang 2 buah Medan Baru - Jln. Hayam Wuruk No 7 A-C (pusat cabang Medan) - Jln. Abdullah Lubis No 23 - Jln. Iskandar Muda No 151 A - Jln. Sriwijaya No 14 / 26 - Jln. Syailendra No 21 PQ 2660 orang 400 orang 315 orang 300 orang 350 orang 4025 orang 5 buah Medan Amplas

- Jln. A.H. Nasution, Komp Griya Milala Blok A No 10 - Jln. A.H. Nasution No 25C 305 orang 320 orang 625 orang 2 buah Medan Helvetia - Jln. Kapten Muslim Komp. Griya Riatur Indah Blok A No 87A

- Jln. Kapten Muslim Komp. Griya Riatur Indah Blok A No 72A 310 orang 375 orang 685 orang 2 buah Medan Sunggal

Jln. Setia Budi No 121A 330 orang 330 orang 1 buah

Medan Marelan

Jln. Marelan Raya Pasar IV No.146

350 orang 350 orang 1 buah

Medan Kota Jln. Sisingamangaraja No 365 AC

815 orang 815 orang 1 buah Tabel 2.5. Persebaran jumlah murid dan cabang GO di Kota Medan

(27)

35 Dari tabel dan diagram diatas dapat ditunjukkan bahwa pada Kec. Medan Baru selain merupakan kecamatan dengan jumlah cabang terbanyak, namun juga merupakan kecamatan dengan jumlah murid terbanyak karena di Bimbingan Belajar Ganesha Operation kecamatan inilah akan ditampung semua jenis kalangan murid khususnya kalangan alumni (murid yang tidak lulus), dimana umumnya jumlah alumni mencapai sekitar 500-650 orang.

2.5 Tinjauan Fungsi

II.5.1. Deskripsi Pengguna

Pengguna dari bangunan “Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan” dapat digolongkan atas beberapa golongan yaitu :

 Murid bimbingan belajar

Yang dimaksud dengan murid bimbingan belajar yaitu semua siswa dari kalangan SD, SMP dan SMA yang sedang mengikuti bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation. Namun hal tersebut tidak mengecualikan para alumni yang tidak berhasil lulus di perguruan favorit mereka, sehingga mereka kembali lagi untuk mengikuti bimbingan belajar.

 Orang Tua Murid

Yang dimaksud dengan orang tua murid adalah semua orang yang mempunyai hubungan erat / darah dengan siswa yang sedang mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation.

 Satf Pengajar (Tutor) 12% 8% 47% 7% 8% 4% 4% 10%

Persebaran jumlah murid di cabang GO Medan M.Tembung M.Barat M.Baru M.Amplas M.Helvetia M. Sunggal M.Marelan M.Kota 17% 12% 29% 12% 12% 6% 6% 6% Persebaran cabang GO di kota Medan M.Tembung M.Barat M.Baru M.Amplas M.Helvetia M.Sunggal M.Marelan M.Kota Gambar 2.20. Diagram persebaran jumlah murid dan cabang GO di Kota Medan

(28)

36 Yang dimaksud dengan staf pengajar (tutor) adalah orang yang mempunyai tugas dan wewenang untuk membimbing ataupun mengajarkan materi kepada murid – murid yang sedang mengikuti bimbingan belajar.

 Customer Service

Yang dimaksud dengan Customer Service adalah orang yang bertugas untuk mengurusi segala kegiatan administrasi yang terdapat pada cabang bimbingan belajar ia berada. Tugas yang dimaksud terdiri dari tugas pengaturan jadwal belajar, jadwal pengajaran, jadwal try-out dan lain sebagainya.

 Kepala Cabang / Kepala Unit

Yang dimaksud dengan kepala cabang adalah orang yang ditunjuk dan mempunyai wewenang dalam mengurusi semua kegiatan yang terjadi di dalam bimbingan belajar Ganesha Operation.

 Operasional

Yang dimaksud dengan pihak operasional adalah pihak yang ditunjuk untuk menjaga keamanan dan kebersihan pada cabang bimbingan belajar Ganesha Operation.

II.5.2. Deskripsi Kegiatan

1) Kelompok kegiatan Utama 1.1 Kegiatan Belajar - Mengajar

Di dalam kegiatan belajar - mengajar terdapat 3 kegiatan umum yaitu kegiatan pembelajaran, kegiatan diskusi dan kegiatan TRY-OUT.

 Kegiatan Pembelajaran

Yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran adalah kegiatan dimana para murid akan diajarkan / diberikan pengetahuan tentang materi pembelajaran oleh staff pengajar (tutor); dimana kegiatan ini umumnya selalu dilakukan di dalam sebuah ruangan kelas, yang didalamnya sudah difasilitasi dengan sarana dan prasarana seperti meja, kursi dan papan tulis.  Kegiatan diskusi

(29)

37 Kegiatan diskusi di dalam sebuah bimbingan belajar melibatkan peran antara para staff pengajar (tutor) dengan para murid. Dalam pengertiannya dimana persepsi fungsi dan pelaksanaanya akan tetap sama saja dengan kegiatan pembelajaran, hanya saja memiliki perbedaan dalam teknik pemahaman materi dan waktu pelaksanaan kegiatannya; sebagaimana pengertian dari kegiatan diskusi memiliki arti yang berbeda jika ditinjau oleh pihak yang berbeda.

 Bagi murid bimbingan belajar, kegiatan diskusi adalah kegiatan dimana para murid akan berkumpul dengan teman-teman bimbingan belajar ataupun staff pengajar (tutor) yang berwenang untuk membahas soal dari materi yang telah diajarkan di dalam kegiatan pembelajaran. Umumnya kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir atau di luar dari hari kegiatan pembelajaran (intensive).

 Bagi staff pengajar (tutor), kegiatan diskusi adalah kegiatan dimana para staff pengajar (tutor) akan berkumpul untuk membahas materi yang akan diajarkan dan didiskusikan, sistem pengajaran dan sistem pendiskusian yang akan dilakukan kepada para murid. Umumnya kegiatan ini dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.  Kegiatan TRY-OUT

Yang dimaksud dengan kegiatan TRY-OUT adalah kegiatan dimana lembaga bimbingan belajar akan mengadakan ujian setiap bulannya / minggunya untuk mengevaluasi hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan oleh para muridnya.

1.2 Kegiatan Bimbingan

Di dalam kegiatan bimbingan terdapat beberapa kegiatan umum yaitu kegiatan konselling dan kegiatan seminar.

 Kegiatan Konselling

Yang dimaksud dengan kegiatan konselling yaitu kegiatan dimana para staff pengajar (tutor) dari lembaga bimbingan belajar akan melakukan konsultasi dengan bertatap muka secara langsung dengan para :

(30)

38  Murid bimbingan belajar untuk memberikan motivasi dan

membahas tentang potensi / bakat yang terdapat di dalam dirinya sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini potensi dan bakat dari sang siswa dapat lebih diarahkan dan dikembangkan

 orang tua murid untuk membahas :

 prestasi yang dimiliki oleh sang murid sehingga orang tua juga dapat ikut serta memantau dan berperan dalam peningkatan prestasi sang murid.

 potensi ataupun bakat yang dimiliki oleh sang murid sehingga orang tua juga dapat ikut serta berperan dalam mengembangkan bakat dan potensi yang ada di dalam diri sang murid

 Kegiatan seminar

Yang dimaksud dengan kegiatan seminar adalah kegiatan dimana lembaga bimbingan belajar akan mendatangkan beberapa ahli motivasi ataupun alumni yang telah sukses untuk datang memberikan testimoni ataupun motivasi kepada para murid. Kegiatan seminar dilakukan dengan tujuan agar murid-murid menjadi semakin percaya diri dan termotivasi untuk maju.

2) Kelompok Kegiatan Penunjang

Di dalam kelompok kegiatan penunjang terdapat 2 kelompok kegiatan utama yaitu kegiatan rekreasi dan kegiatan komersial. 2.1 Kegiatan Rekreasi

Yang dimaksud dengan kegiatan rekreasi adalah kegiatan dimana para pengguna bangunan akan merasakan bahwa kegiatan ini dapat memberikan rasa santai dan rileks bagi pelakunya namun secara tidak langsung juga telah memberikan pengetahuan kepada pengunanya. Kegiatan rekreasi yang dimaksud pada bangunan bimbingan belajar akan diisi oleh ruang komputer (multimedia) dan kantin.

(31)

39 Yang dimaksud dengan kegiatan komersial adalalah segala kegiatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pihak pengelolanya, dimana kegiatan komersial di lembaga bimbingan belajar ini akan diisi oleh toko buku yang fungsinya untuk mendukung fungsi dari bangunan bimbingan belajar sehingga waktu yang akan dibuang oleh para pelajar untuk menunggu jemputan dapat dimanfaatkan untuk datang melihat buku-buku pengetahuan.

3) Kelompok Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang termasuk di dalam kelompok ini meliputi :  Kegiatan administrasi

 Kegiatan pengolahan materi dan soal  Kegiatan percetakan materi dan soal  Kegiatan pendaftaran

4) Kelompok Kegiatan Teknis

Kegiatan yang termasuk di dalam kelompok ini meliputi kegiatan :  Yang berhubungan dengan maintenance (perawatan)

 Yang berhubungan dengan kegiatan mekanikal dan elektrikal

5) Kelompok Kegiatan Pelayanan

Kegiatan yang termasuk di dalam kelompok ini meliputi :

 Parkir dan sirkulasi kendaraan baik pengunjung, murid maupun kendaraan staff pengajar (tutor) ataupun pihak pengelola

 Sirkulasi dan kegiatan loading / unloading barang

II.5.3. Deskripsi Kebutuhan Ruang

Deskripsi kebutuhan ruang pada proyek bangunan “Pusat Bimbingan Belajar Ganesha Operation Medan” akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :

(32)

40 No Kelompok Sarana Fisik Kegiatan Ruang (Umum)

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan ruang

1. Kegiatan Utama (belajar dan bimbingan) Gedung Bimbingan Belajar

Belajar - Hall (Lobby) - R.Kelas - R.Diskusi - R. Informasi dan pendaftaran - KM/WC - Murid - Tutor - Kep.cabang /Kep.unit

Melakukan kegiatan belajar mengajar dan berdiskusi

Persiapan edukasi - R.Tutor - R.Rapat Tutor - KM/WC - Tutor - Kep.cabang / Kep.Unit Mempersiapkan dan membahas materi yang akan diajarkan dan didiskusikan

TRY-OUT - R.Try Out ( R.Kelas) - Hall (Lobby) - KM/WC - Tutor - Murid - Kep.cabang / Kep.Unit - CS

Melakukan kegiatan evaluasi prestasi dan pemahaman materi Gedung Konselling Publik konsultasi - Hall (Lobby) - R. Seminar (R.diskusi) - Gudang Alat - KM/WC - Tutor - Murid

- Orang Tua Murid

Berdiskusi, berbagi informasi, memberikan masukan dan seminar

(33)

41 No Kelompok Sarana Fisik Kegiatan Ruang (Umum)

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan ruang

Privat konsultasi - R. Konsultasi - Hall (Lobby) - KM/WC - Tutor - Murid

- Orang Tua Murid

Berdiskusi, memberikan informasi dan masukan

2. Kegiatan Penunjang (Rekreasi dan Komersial)

Kantin Istirahat - Kantin - Dapur - Gudang

- Tutor - Murid

- Orang Tua Murid - Kep. cabang / Kep.Unit - Karyawan

Melakukan kegiatan penjualan makanan

Toko Buku Komersial - Hall (Lobby) - Area Penjualan - Area Kasir - Gudang - Murid - Tutor - Karyawan - Orang Tua Murid

Melakukan kegiatan penjualan buku 3. Kegiatan Pengelolaan Gedung Adminstrasi Administratif (Bimbingan belajar) - R. Kep.Cabang / Unit - R. Teknologi - R. Akademik - R. Percetakan - R. Arsip - R. Tunggu (Tamu) - R. OB - Tutor - Kep. Cabang - Kep. Unit - CS - OB Melakukan kegiatan pembuatan materi dan soal , percetakan materi dan soal, serta pengamatan terhadap pelaksanaan akademik

(34)

42 No Kelompok Sarana Fisik Kegiatan Ruang (Umum)

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan ruang

Administratif (Toko Buku)

- R. karyawan - Pengelola - Karyawan

Melakukan pengamatan terhadap kegiatan toko buku 4. Kegiatan Teknis Gedung Operasional Mekanikal dan Elektrikal - R. Pompa - R. Genset - R. Trafo - R. Panel

Staff Operasional Mengecek keadaan mesin-mesin serta memperbaikinya jikalau terdapat kerusakan

5. Kegiatan pelayanan

Parkiran Area Parkir - Roda 2 - Roda 4 - Murid - Tutor - Kep.Cabang/Kep.Unit - Staff Pengelola - Pengunjung Memarkirkan kendaraan beroda

(35)

43 II.6 Studi Banding Proyek Sejenis

Di dalam pembahasan sub bab ini akan dibahas tentang studi banding yang dilakukan dengan proyek yang memiliki fungsi sejenis dengan bangunan proyek, dimana lokasi dari studi banding masih berada dalam jangkauan kawasan kota Medan. Kriteria pemilihan studi banding didasarkan pada ketenaran, skala pembelajaran serta image yang diberikan bimbingan belajar tersebut terhadap masyarakat kota medan.

Berikut ini adalah beberapa bimbingan belajar yang dijadikan sebagai objek studi banding.

II.6.1. Bimbingan Belajar EQUINOX

Bimbingan Belajar Equinox merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar yang terletak di dekat kawasan sekolah, lebih tepatnya berada di sekitar daerah kawasan sekolah SD Sutomo 1 Medan. Bimbingan Belajar ini belokasi di Jln. Thamrin no 131.

Bimbingan Belajar Equinox menawakan bimbingan belajar bagi murid dari kalangan SD, SMP dan SMA; dimana keseluruhan muridnya mencapai 95 orang, yang terdiri dari 35 orang murid SD, 18 orang murid SMP dan 42 orang murid SMA. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap bimbingan belajar ini di dapatlah data tentang asal Mayoritas dari sekolah murid yang mengikuti bimbingan belajar di bimbingan ini umumnya berasal dari sekolah yang terletak dekat dengan keberadaannya, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada keterangan di bawah ini :

 SD : SD Sutomo 1 Medan  SMP : SMP Sutomo 1 Medan  SMA : SMA Sutomo 1 Medan

Bimbingan Belajar Equinox menjadi pilihan para murid-murid yang bersekolah di dekatnya karena para murid tidak perlu membuang waktu secara sia-sia untuk menunggu jemputan dari orang tua mereka yang sibuk, melainkan mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk mendapatkan pengetahuan dengan mengikuti bimbingan belajar.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di Bimbingan Belajar Equinox dibagi atas 2 sistem dimana murid SMP dan SMA akan melakukan pembelajaran di dalam ruangan kelas, sedangkan murid SD akan

(36)

44 melakukan pembelajaran di dalam ruangan kelas dan di koridor dari ruangan kelas. Pemisahan ruangan seperti ini dilakukan karena sebagian dari murid SD ada yang merasa terganggu dengan cara pembelajaran dari sesama murid SD lainnya. Ruangan kelas yang ada di Bimbingan Belajar Equinox berjumlah 4 unit, dimana setiap ruangan kelas hanya berkapasitas maksimal 16 orang. Sedangkan untuk ruangab belajar yang terletak berderet di sepanjang koridor yang dikhusukan untuk murid SD berjumlah 4 buah meja dengan kapasitas setiap meja maksimal 8 orang.

Ruangan-ruangan yang terdapat pada Bimbingan Belajar EQUINOX yaitu :

 Ruang administrasi dan pendaftaran, terletak pada lt.1, yang menjadi pemisah antara ruang tunggu yang satu dengan yang lainnya.

 Ruang pembelajaran yang terbagi menjadi ruangan kelas dan ruangan di sepanjang koridor ruangan kelas. Ruang pembelajaran dari bimbingan belajar ini terletak pad lt.2 dan lt.3.

 KM / WC, yang terdapat pada setiap lantai  R. tunggu, yang terletak pada lt.1

Gambar 2.21. Suasana ruangan belajar murid SD

(37)

45 II.6.2. Bimbingan Belajar SSC

Bimbingan Belajar SSC merupakan salah satu dari 3 lembaga bimbingan belajar yang telah berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Di kota Medan ini sendiri, Bimbingan Belajar SSC sudah mendirikan 4 buah cabang, dimana pusat dari bimbingan belajar SSC di kota Medan berlokasi di Jl.Iskandar Muda No 22D.

Bimbingan Belajar SSC menawakan bimbingan belajar bagi murid dari kalangan SMP dan SMA; dimana keseluruhan muridnya mencapai 1300 orang, yang terdiri dari 180 orang murid SMP dan sisanya adalah murid SMA. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap bimbingan belajar SSC maka didapatlah data tentang Mayoritas asal – usul sekolah murid yang mengikuti bimbingan belajar di bimbingan ini. Berikut ini adalah data tentang asal sekolah murid yang mengikuti bimbingan di SSC:

Gambar 2.23. Suasana ruang tunggu

Gambar 2.24. Suasana Ruang Administrasi

Gambar 2.25. Tampak depan Bimbingan Belajar Equinox

(38)

46  SMP : SMP Santo Mas 1, SMP Negeri

 SMA : SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, SMU 15, SMA Sutomo 1 Medan, SMA Santo Mas 1, SMA Methosist 2, SMA Al Azhar

Sistem pembelajaran yang dilakukan di Bimbingan Belajar SSC dibagi atas 2 sistem dimana sistem pembelajaran akan dilakukan di dalam ruangan kelas dan sistem diskusi akan dilakukan di koridor-koridor bimbingan belajar ini yang mana tidak dipisahkan antara meja yang satu dengan yang lainnya. Ruangan kelas yang terdapat pada Bimbingan Belajar SSC berjumlah 14 unit, yang dimana setiap kelas berkapasitas 15 - 30 orang. Sedangkan untuk ruangan diskusi yang terdapat di bimbingan belajar SSC berjumlah 7 buah meja dengan kapasitas setiap meja maksimal 10 orang.

Ruangan - ruangan yang terdapat pada Bimbingan Belajar SSC antara lain :

 Ruang administrasi dan pendaftaran, yang terletak di sebelah ruang tunggu

 Ruang kelas, yang tersebar pada lt.1 dan lt.2  Ruang diskusi, yang tersebar di koridor lt.1

 Ruang komputer (pengolahan soal), yang terletak di sebelah ruang pengelola

 Ruang rapat.

Ruang rapat dari bimbingan belajar ini dibagi atas 2 yaitu ruang rapat untuk para tutor dan ruang rapat untuk para pengelola.

 Ruang Pengelola (pimpinan)  Ruang Tunggu

 KM / WC

(39)

47 II.6.3. Johnson Bimbingan Belajar

Johson Bimbingan Belajar merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar di kota Medan yang menawarkan program bimbingan belajar sebagai persiapan untuk melanjutkan studi ke Luar Negeri. Selain program persiapan ke luar negeri, Johnson bimbingan belajar juga menawarkan bimbingan belajar seperti mata pelajaran matematika, fisika dan kimia untuk murid SD, SMP dan SMA. Murid - murid di bimbingan belajar ini mayoritas berasal dari sekolah swasta dan sekolah internasional.

Johnson Bimbingan belajar menjadi salah satu bimbingan belajar yang terkemuka di kota Medan karena prestasi yang telah dicapai oleh murid - murid yang belajar dibimbingnya sehingga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi mereka di negara - negara tetangga.

Hingga saat ini telah berdiri setidaknya 4 cabang dari Johnson Bimbingan Belajar di kota Medan ini, dimana pusat dari cabang bimbingan belajar ini berlokasi di Jln. Kalimantan. Cabang dari

Gambar 2.28. Ruang administrasi Gambar 2.29. Ruang Tunggu

(40)

48 bimbingan belajar ini diberdirikan satu per satu seiring dengan bertambahnya jumlah murid setiap tahunnya terutama pada saat akan menjelang ujian beasiswa ASEAN, NTU, NUS, ACS dan SCGS.

Karena banyaknya cabang dari Johnson Bimbingan Belajar yang telah ada di kota medan maka peneliti melakukan survey ke salah satu cabang yang baru saja dibuka 6 tahun yang lalu, dimana cabang ini berlokasi di Komp. Multatuli. Cabang disini memiliki sedikit perbedaan dengan cabang bimbingan belajar jhonson lainnya karena di lokasi cabang ini terdapat area ruang tunggu dan kantin dimana pada cabang lain tidak memiliki fasilitas seperti ini.

Hingga sampai saat survey dilakukan, Johnson Bimbingan Belajar yang berlokasi di Komp. Multatuli telah memiliki murid sekitar 275 orang yang terdiri dari 124 murid sekolah swasta, 138 murid sekolah internasional dan 13 orang murid yang sedang mengikuti paket persiapan beasiswa.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di Jhonson bimbingan belajar berupa sistem pembelajaran di dalam ruang kelas dimana setiap ruangan kelas memiliki jumlah kapasitas murid yang berbeda-beda. Ada kalanya ruangan tersebut berkapasitas 12 orang, 6 orang ataupun 15 orang dimana hal tersebut tergantung dari jumlah murid yang akan mengikuti jadwal pembelajaran pada saat itu.

Ruangan - ruangan yang terdapat di JOHNSON Bimbingan Belajar cabang Multatuli yaitu sebagai berikut :

 Ruang administrasi

 Ruang pendaftaran dan informasi  15 unit ruang kelas yang terdiri dari :

 8 unit kelas dengan kapasitas 12 orang  5 unit kelas dengan kapasitas 6 orang  2 unit kelas dengan kapasitas 15 orang  Kantin

 R.Tunggu, yang dilengkapi dengan rak sepatu dan papan pengumuman

(41)

49 II.6.4. Bimbingan Belajar Smartland

Bimbingan Belajar Smartland merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar yang berlokasi di dalam komplek perumahan. Lokasi

Gambar 2.32. Suasana Ruang kelas

Gambar 2.33. Ruang Tunggu & Kantin Gambar 2.34. Kantor administrasi

Gambar 2.35. Tampak depan Johnson Bimbingan Belajar cabang Multatuli

(42)

50 perumahan yang dijadikan sebagai lokasi bimbingan belajar ini adalah perumahan Komp. Cemara Asri karena di perumahan ini juga terdapat sebuah sekolah internasional yang telah terkemuka yaitu Sekolah Chandra Kusuma.

Di dalam komplek perumahan ini, Bimbingan Belajar Smartland telah mendirikan 2 (dua) buah cabang, dimana pusat dari bimbingan belajar Smartland berlokasi di Jln. Cemara Boulevard Blok C-6 No 18, Komp. Cemara Asri.

Bimbingan Belajar Smartland menawakan bimbingan belajar bagi murid kalangan SD, SMP dan SMA; dimana keseluruhan muridnya mencapai 100 orang, yang terdiri dari 50 orang di cabang dan 50 orang di pusat. Ke – 50 orang murid yang berada di pusat tersebut terdiri dari 9 orang murid SD, 27 orang murid SMP dan 12 orang murid SMA. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap bimbingan belajar Smartland maka didapatlah data tentang Mayoritas asal – usul sekolah murid yang melakukan pembelajaran di bimbingan ini, dimana pada umumnya murid di bimbingan belajar ini berasal dari sekolah internasional yang terdiri dari sekolah Singapore Internasional Academy, Chandra Kusuma dan Piaget. Selain sekolah internasional yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa murid yang berasal dari sekolah nasional terkemuka di kota Medan seperti sekolah Sutomo 1 dan Methodist.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di Bimbingan Belajar Smartland merupakan sistem pembelajaran diskusi dimana murid-murid akan diajarkan materi secara private dan langsung oleh sang guru (staff pengajar) tanpa harus menunggu kedatangan murid - murid lainnya.

Gambar 2.36. Tampak depan Bimbingan belajar Smartland

CABANG

(43)

51 Ruangan - ruangan yang terdapat pada Bimbingan Belajar Smartland adalah :

 Ruang pembelajaran, yang terdiri dari 6 buah meja dengan kapasitas setiap meja maksimal 6 orang

 Ruang pendaftaran dan informasi  Ruang Tunggu

 KM / WC

II.6.5. Bimbingan Belajar Virya Academy

Bimbingan Belajar Virya Academy merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar yang belokasi di kawasan Jln. Belitung. Bimbingan belajar ini boleh dikatakan tergolong salah satu lembaga bimbingan belajar yang baru dan mulai berkembang karena jumlah murid yang

Gambar 2.37. Suasana Ruang pembelajaran

Gambar 2.38. Ruang Tunggu

Gambar 2.39. Ruang Informasi dan Administrasi

(44)

52 melakukan pembelajaran di bimbingan belajar ini masih belum mencapai angka ratusan.

Bimbingan Belajar Virya Academy menawakan bimbingan belajar untuk murid kalangan SMP dan SMA; dimana mata pelajaran yang diajarkan hanyalah seputar mata pelajaran eksakta seperti mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan akuntansi. Keseluruhan murid yang telah mengikuti bimbingan belajar di Virya Academy berkisar sekitar 40 orang, yang terdiri dari 25 orang murid SMA dan 15 orang murid SMP. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap bimbingan belajar ini didapatlah data tentang Mayoritas asal sekolah murid seperti berikut :

 SMP : SMP Sutomo 1 Medan dan SMP Methodist 2 Medan  SMA : SMA Sutomo 1 Medan dan SMA Methodhist 2 Medan

Bimbingan Belajar Virya Academy menjadi pilihan bagi para murid-murid karena sistem pembelajaran yang ditawarkan oleh bimbingan ini. Sistem pembelajaran yang dimaksud yaitu sistem pembelajaran diskusi dimana para murid-murid akan diajarkan materi secara private dan langsung oleh sang guru tanpa harus menunggu kedatangan murid-murid lainnya.

Ruangan - ruangan yang terdapat pada Bimbingan Belajar Virya Academy yaitu :

 Ruang pembelajaran, yang hanya terdiri dari 6 buah meja dengan kapasitas tiap meja 5 orang.

 KM / WC  R. tunggu

Gambar

Gambar 2.1. Perkembangan cabang bimbingan belajar GO di Medan
Gambar 2.2. Perkembangan jumlah murid di Ganesha Operation Medan X 6500 7150 8000 8500 10000  diperkirakan akan mencapai 11000 020004000600080001000012000JUMLAH MURIDTAHUN AJARAN perkembangan jumlahmurid 3 tahun terakhir
Gambar 2.3. Suasana ruang diskusi yang  terletak pada koridor ruang kelas
Gambar 2.8. Suasana  lapangan  Ganesha Operation
+7

Referensi

Dokumen terkait

Templat input perkataan dan parameter seperti pemberat lapisan input- tersembunyi dan lapisan tersembunyi-output yang menghasilkan ketepatan set latihan terbaik digunakan oleh

PENGUATAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kuadran pertama (I), menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan konsumen termasuk unsur- unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun dari pihak

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan penyuluhan ini telah memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Lingkungan RT III

“Penelitian deskriptif adalah penelitian tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang karakteristik tertentu (variabel tertentu) dari suatu subjek yang

Antara nilai-nilai patriotisme yang terdapat dalam tajuk ini ialah nilai taat setia kepada negara iaitu perlantikan senator mencermin kecemerlangan sumbangan mereka dalam

Fasies packstone terdiri dari tiga subfasies yaitu subfasies nodular packstone, subfasies algal foraminifera packstone dan subfasies milliolid packstone berkembang dalam

Bab ini adalah inti dari penelitian yang akan menguraikan hasil penelitian yang terdiri dari profil lembaga pendidikan, gambaran umum tentang manajemen kompensasi,