• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH AKTIVA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JUMLAH AKTIVA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2c,2q,3 22.357.641.298 13.301.468.604

Investasi jangka pendek 2d,4 - 234.580.680

Piutang

Usaha - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp3.740.882.660

pada tahun 2007 dan

Rp3.142.229.960

pada tahun 2006 2f,5,12 122.955.219.627 174.335.791.758

Lain-lain 26 643.074.427 855.007.165

Persediaan 2g,7,12 378.790.521.080 548.495.702.050

Uang muka pembelian film dan lain-lain 26 11.024.072.777 52.386.206.906 Aktiva lancar lainnya 2h,2r,11 2.746.037.579 3.231.875.869

Jumlah Aktiva Lancar 538.516.566.788 792.840.633.032

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva pajak tangguhan - bersih 2r,11 209.957.215.140 104.008.413.004

Aktiva tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar

Rp556.537.547.395 pada tahun

2007 dan Rp476.647.913.705

pada tahun 2006 2j,8,9,12 533.035.081.444 520.236.746.255 Uang muka pembelian aktiva tetap 26 23.181.537.509 54.382.703.520 Tagihan pajak penghasilan 2r,11 10.843.518.834 55.039.031.413

Beban tangguhan hak atas tanah -

setelah dikurangi akumulasi amortisasi

sebesar Rp1.061.008.898 pada

tahun 2007 dan Rp653.817.183

pada tahun 2006 2k 7.333.474.259 7.722.964.474

Aktiva tidak lancar lainnya 2e,6a,6b,26 25.809.865.875 30.496.843.570

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 810.160.693.061 771.886.702.236

(2)

Catatan 2007 2006

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank jangka pendek 9 33.749.810.015 15.378.313.535

Hutang 2q

Usaha 10 154.968.828.157 247.481.069.554

Lain-lain 24.053.747.798 20.476.333.592

Hutang pajak 2r,11 6.153.804.705 10.142.846.619

Beban masih harus dibayar 17.392.544.536 15.854.481.346 Pendapatan diterima di muka 2n 8.193.698.514 8.411.560.256 Hutang bank jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 9 22.762.614.380 13.381.343.791

Jumlah Kewajiban Lancar 267.275.048.105 331.125.948.693

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang obligasi - bersih 2m,12 657.571.457.691 628.436.319.786

Hutang bank jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 9 51.215.882.351 43.489.367.320 Hutang tidak lancar – lain-lain 10 82.509.097.488 -

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 791.296.437.530 671.925.687.106

Jumlah Kewajiban 1.058.571.485.635 1.003.051.635.799

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA

BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI 2b 28.674.725 52.814.744

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham

Modal dasar - 7.956.652.412 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

2.025.511.103 saham pada tahun 2007 dan

2.016.739.103 saham pada tahun 2006 13 506.377.775.750 504.184.775.750 Tambahan modal disetor - bersih 2l,14 201.211.998.784 197.734.777.984

Selisih nilai transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali 2i,15 67.387.705.202 67.387.705.202 Opsi pemilikan saham karyawan 2p,21 8.511.271.438 9.795.492.238

Saldo laba (defisit)

Ditentukan untuk dana cadangan 5.000.000.000 5.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (498.411.651.685) (222.479.866.449)

Ekuitas - Bersih 290.077.099.489 561.622.884.725

(3)

Catatan 2007 2006

PENDAPATAN BERSIH 2n,17,23 257.632.354.154 293.795.322.818

BEBAN USAHA 2n,2o,18

Program dan penyiaran 19c 221.584.633.632 295.001.515.210 Umum dan administrasi 8,20 110.870.921.675 113.839.263.767

Jumlah Beban Usaha 332.455.555.307 408.840.778.977

RUGI USAHA (74.823.201.153) (115.045.456.159)

BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN

Beban bunga 9,12 65.187.856.980 57.242.635.151

Rugi selisih kurs - bersih 2q 289.361.711 132.945.213

Penghasilan bunga (431.520.204) (119.354.838)

Lain-lain - bersih 2m,11 1.816.165.842 816.352.189

Beban Lain-lain - Bersih 66.861.864.329 58.072.577.715

RUGI SEBELUM MANFAAT

PAJAK PENGHASILAN (141.685.065.482) (173.118.033.874)

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2r,11

Tangguhan 40.237.593.071 49.968.880.154

Manfaat Pajak Penghasilan - Bersih 40.237.593.071 49.968.880.154

RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI (101.447.472.411) (123.149.153.720)

HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH

ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 9.537.557 11.510.561

RUGI BERSIH (101.437.934.854) (123.137.643.159)

RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 2s,22 (50,26) (61,10)

(4)

30 Juni 2007 dan 2006 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Selisih Nilai

Transaksi Saldo Laba (Defisit)

Modal Saham Tambahan Restrukturisasi

Ditempatkan dan Modal Disetor - Entitas Opsi Pemilikan Ditentukan untuk Belum Ditentukan Ekuitas -

Catatan Disetor Penuh Bersih Sepengendali Saham Karyawan Dana Cadangan Penggunaannya Bersih

Saldo 1 Januari 2006 504.184.775.750 197.734.777.984 67.387.705.202 9.795.492.238 5.000.000.000 (99.342.223.290) 684.760.527.884

Rugi bersih periode 2006 (enam bulan) - - - - - (123.137.643.159) (123.137.643.159 )

Saldo 30 Juni 2006 504.184.775.750 197.734.777.984 67.387.705.202 9.795.492.238 5.000.000.000 (222.479.866.449) 561.622.884.725

Rugi bersih periode 2006 (enam bulan) - - - - - (174.493.850.382) (174.493.850.382 )

Saldo 31 Desember 2006 504.184.775.750 197.734.777.984 67.387.705.202 9.795.492.238 5.000.000.000 (396.973.716.831) 387.129.034.343

Pelaksanaan opsi kepemilikan saham karyawan 2p, 13, 14, 21 2.193.000.000 3.477.220.800 - (1.284.220.800) - - 4.386.000.000

Rugi bersih periode 2007 (enam bulan) - - - - - (101.437.934.854) (101.437.934.854 )

Saldo 30 Juni 2007 506.377.775.750 201.211.998.784 67.387.705.202 8.511.271.438 5.000.000.000 (498.411.651.685) 290.077.099.489

(5)

Catatan 2007 2006

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari:

Pelanggan 289.370.341.003 333.916.989.925

Penghasilan bunga 355.697.022 85.391.185

Lain-lain 46.237.806.561 -

Pembayaran kas untuk:

Pembelian film dan swa produksi (135.357.598.833) (142.126.232.056)

Gaji, kesejahteraan karyawan

dan beban usaha lainnya (97.998.324.472) (104.400.193.295) Pajak penghasilan dan pajak lainnya (30.056.139.449) (34.562.319.852)

Beban bunga (50.862.252.306) (49.275.630.214)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 21.689.529.526 3.638.005.693

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan investasi jangka pendek 10.075.753.691 843.828.202 Hasil penjualan aktiva tetap 8 365.751.285 24.000.000 Pembelian aktiva tetap (13.497.631.324) (21.288.954.632)

Penambahan investasi jangka pendek (10.000.000.000) -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (13.056.126.348) (20.421.126.430)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Sumber dana:

Kenaikan saldo pinjaman rekening koran 10.799.363.487 7.167.833.896

Hasil pelaksanaan opsi 4.386.000.000 -

Penerimaan hutang bank jangka panjang 9 - 12.029.600.000

Jumlah Sumber Dana 15.185.363.487 19.197.433.896

Penggunaan dana:

Pembayaran hutang bank jangka panjang (11.381.307.190) (3.258.888.889)

Provisi bank - (375.000.000)

Jumlah Penggunaan Dana (11.381.307.190) (3.633.888.889)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 3.804.056.297 15.563.545.007

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 12.437.459.475 (1.219.575.730)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 9.920.181.823 14.521.044.334

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 22.357.641.298 13.301.468.604

(6)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2007 2006

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Reklasifikasi dari akun uang muka

pembelian aktiva tetap ke akun aktiva tetap 8 2.070.806.559 8.003.655.333

(7)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Indosiar Karya Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Indovisual Citra Persada pada tanggal 19 Juli 1991 berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 166. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-20522 HT.01.01.TH.2003 tanggal 29 Agustus 2003 serta diumumkan dalam Tambahan No. 233 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 6 Januari 2004. Berdasarkan akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 61 tanggal 26 April 2003, nama Perusahaan PT Indovisual Citra Persada diubah menjadi PT Indosiar Karya Media. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 30 September 2004 mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan Penawaran Umum Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-24423 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 2212 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 4 Maret 2005.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak, termasuk tetapi tidak terbatas pada kegiatan di bidang jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia serta kegiatan usaha terkait, jasa di bidang media massa serta kegiatan usaha terkait, jasa konsultasi, manajemen dan administrasi. Perusahaan juga menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan umum termasuk tetapi tidak terbatas pada perdagangan alat teknik, mesin-mesin dan suku cadang/alat elektronik atau alat elektrikal atau alat-alat penyiaran serta perdagangan ekspor impor internasional dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perusahaan, bertindak sebagai leverensir/ supplier serta kegiatan usaha terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari pada perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Saat ini, Perusahaan berusaha dalam bidang jasa manajemen.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan, telah menyetujui usulan rencana restrukturisasi Anak perusahaan, dimana Anak perusahaan bermaksud untuk mendirikan induk perusahaan, yaitu PT Indosiar Karya Media (Perusahaan). Anak perusahaan akan melakukan restrukturisasi dengan cara shares swap antara para pemegang saham Anak perusahaan dengan Perusahaan dengan rasio shares swap 1:1, pemegang saham Anak perusahaan akan menjadi pemegang saham Perusahaan, kemudian Perusahaan akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek dan menjadi perusahaan terbuka, dan Anak perusahaan akan menarik pencatatan sahamnya (delisting) di Bursa Efek. Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan telah membeli saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Prima Visualindo, pemegang saham, sejumlah 551.708.684 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74%.

(8)

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

Pada tanggal 13 Agustus 2004, Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), sekarang Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), dalam rangka penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan. Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-3017/PM/2004 tanggal 24 September 2004, pernyataan pendaftaran penawaran umum menjadi efektif. Perusahaan menawarkan hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan sejumlah 1.437.454.419 Saham Biasa Atas Nama yang terdiri dari 1.437.450.419 saham baru yang dikeluarkan dari portepel serta 4.000 saham lama milik Handoko dengan nilai nominal Rp250 setiap saham. Pembayaran dilakukan dengan pertukaran (inbreng) 1.437.454.419 saham Anak perusahaan dengan rasio 1:1 dan/atau dengan uang tunai oleh Pembeli Siaga dengan harga Rp551 per saham atas sisa saham dalam penawaran umum.

Pada tanggal 4 Oktober 2004, Perusahaan telah melakukan pencatatan saham, waran seri I Perusahaan dan prelisting saham dari ESOP di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) dan pada tanggal yang sama, Anak perusahaan telah melakukan penghapusan pencatatan saham dan waran seri II Anak perusahaan di BEJ dan BES.

b. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Benny Setiawan Santoso

Komisaris (Independen) : Amir Effendi Siregar

Komisaris (Independen) : Teuku Iskandar

Komisaris : Mohamad Jusuf Hamka

Komisaris : Andru B. Subowo

Direksi

Direktur Utama : Handoko

Direktur : Phiong P. Darma

Direktur : Harry Pramono

Direktur : Santoso Tandio

Direktur Tidak Terafiliasi : Soejatna Soenoesoebrata

Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan berjumlah Rp5.791.680.000 pada periode 2007 dan Rp5.731.680.000 pada periode 2006.

Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, Anak perusahaan memiliki masing-masing 1.550 karyawan dan 1.632 karyawan dan pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, Perusahaan tidak memiliki karyawan (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, yaitu sebagai berikut:

(9)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasi, dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi, yang disusun sejak Perusahaan memperoleh pengendalian atas Anak perusahaan, meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan yang dimiliki dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. Anak perusahaan berusaha dalam bidang jasa penyiaran televisi sebagai Lembaga Penyiaran Swasta (Catatan 1a). Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, jumlah aktiva Anak perusahaan masing-masing sebesar Rp1.386 miliar dan Rp1.594 miliar. Kantor pusat Anak perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Anak perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Januari 1995.

Selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan ketika Perusahaan mengakuisisi Anak perusahaan dari pihak ketiga dialokasi secara proporsional untuk mengurangi aktiva non-moneter Anak perusahaan. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Pajak Tangguhan” pada neraca konsolidasi.

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

c. Setara Kas

Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan. d. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek merupakan investasi dalam reksadana dengan tujuan untuk diperdagangkan.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Investasi Jangka Pendek (lanjutan)

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan program ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method), sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang bulanan (monthly weighted-average method).

Persediaan program diamortisasi sebanyak-banyaknya dua kali dengan komposisi 75% dan 25% dari biaya perolehan, masing-masing untuk penayangan pertama dan kedua atau dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.

Penghapusan persediaan program dilakukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun dan dibebankan pada operasi tahun berjalan.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Pada tahun 2004, Perusahaan membeli saham PT Indosiar Visual Mandiri (Anak perusahaan) dari PT Prima Visualindo (PV) dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74% yang merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang perlakuan akuntansinya diatur dalam PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK tersebut, penyertaan pada saham Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dan selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku dicatat pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.

(11)

j. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan kantor, studio dan transmisi 20

Peralatan bangunan dan studio 5 - 20

Peralatan kantor dan perlengkapan 5

Kendaraan 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan aktiva dalam penyelesaian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997).

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, “Aktiva Tetap“, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

Nilai aktiva ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai ini diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

k. Beban Tangguhan Hak atas Tanah

Biaya-biaya pengurusan legal hak atas tanah, sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis aktiva tanah, yang mana lebih pendek.

l. Beban Emisi Saham

Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor - Bersih” yang merupakan komponen Ekuitas.

m. Beban Emisi Obligasi dan Diskonto Obligasi

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Diskonto obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode tarif bunga efektif selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dan diskonto obligasi dikurangkan langsung dengan nilai nominal obligasi dan jumlah bersihnya disajikan dalam hutang obligasi.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pembayaran iklan di muka yang diterima Perusahaan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

o. Imbalan Kerja

Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (“PSAK 24 Revisi”) untuk mengakui penyisihan imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai “Ketenagakerjaan” (“Undang-Undang”). Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.

Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan memiliki kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang. Iuran pensiun ditanggung oleh Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan. Penyisihan menurut Undang-undang dihitung dengan membandingkan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal melalui program pensiun dengan imbalan yang dihitung berdasarkan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi iuran karyawan dan hasil pengembangannya. Jika bagian iuran yang didanai Anak perusahaan melalui program pensiun kurang dari imbalan yang diwajibkan menurut Undang-undang, Anak perusahaan akan melakukan penyisihan atas kekurangannya.

p. Kompensasi Berbasis Saham

Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar seluruh opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date). Nilai wajar opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-Scholes”.

q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

(13)

q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs yang digunakan masing-masing adalah:

30 Juni 2007 30 Juni 2006

Poundsterling 18.125 17.050

Euro 12.164 11.822

Dolar Amerika Serikat 9.054 9.300

Dolar Singapura 5.908 5.854

Ringgit Malaysia 2.619 2.530

Dolar Hong Kong 1.158 1.197

Baht Thailand 262 243

r. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan atau Anak perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

s. Rugi Bersih per Saham

Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode berjalan. Rugi bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi rugi bersih periode berjalan yang telah disesuaikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode berjalan setelah melakukan penyesuaian atas pengaruh dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

Pada periode 2007 dan 2006, pengaruh dari konversi waran dan opsi saham berpotensi saham biasa bersifat anti-dilutif, oleh karena itu rugi bersih per saham dilusian tidak diperhitungkan dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.

t. Informasi Segmen

Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:

2007 2006

Kas 2.036.180.306 2.391.018.067

Bank

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 10.025.674.666 6.764.455.578 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 532.156.310 310.366.292

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk

(US$2.144 pada tahun 2007 dan

US$171.583 pada tahun 2006) 19.409.694 1.595.724.132

Jumlah bank 10.577.240.670 8.670.546.002

Setara kas

Deposito berjangka Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 7.500.000.000 -

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk

(US$247.871 pada tahun 2007 dan

US$240.850 pada tahun 2006) 2.244.220.322 2.239.904.535

Jumlah setara kas 9.744.220.322 2.239.904.535

Jumlah 22.357.641.298 13.301.468.604

Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam Rupiah berkisar antara 6,5% sampai dengan 8% pada periode 2007. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat sebesar 3,50% pada periode 2007 dan 2006.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

Pada tanggal 30 Juni 2006, investasi jangka pendek sebesar Rp234.580.680 merupakan investasi Perusahaan dalam reksadana “Nikko Uang Likuid”, pihak ketiga. Reksadana ini telah dicairkan seluruhnya oleh Perusahaan pada tahun 2006.

(15)

Akun ini merupakan piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut:

2007 2006

PT Wira Pamungkas Pariwara 24.057.361.598 50.112.484.130 PT Bintang Mediathama Indonesia 9.966.278.256 9.587.248.000 PT Dentsu Indonesia Inter Admark 9.375.859.460 8.667.032.000 PT International Matari Advertising 9.139.143.000 12.216.124.075 PT Dwi Sapta Pratama Advertising 7.831.432.620 4.226.178.000 PT Perada Swara Production 6.112.700.315 6.625.801.592 PT Inti Media Konsepindo 5.282.464.800 4.992.328.000 PT Dian Mentari Pratama 5.125.441.656 4.824.390.133

PT Asia Media Network 4.481.310.600 -

PT Tempo Promosi 3.927.440.000 11.497.816.000

PT Armananta Eka Putra 3.396.872.000 1.685.552.000

PT Initiatif Media Indonesia 3.208.846.747 2.829.798.400 PT Activate Media Nusantara 2.547.158.880 4.802.742.399

PT Star Reachers Indonesia (dahulu

PT Leoburnett Kreasindo Indonesia) 1.837.676.521 3.041.377.117

PT Fortune Indonesia 1.569.028.000 4.519.680.000

PT Optima Media Dinamika 1.489.504.800 4.420.152.000

PT Fajar Cahaya Buana 822.808.000 3.935.800.000

PT Inpurema Konsultama 101.054.400 6.777.778.483

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miiliar) 26.423.720.634 32.715.739.389

Jumlah 126.696.102.287 177.478.021.718

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (3.740.882.660) (3.142.229.960)

Bersih 122.955.219.627 174.335.791.758

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

2007 2006

Belum jatuh tempo 67.572.688.886 101.941.532.302

Telah jatuh tempo:

1 - 30 hari 25.308.405.101 45.066.390.886 31 - 60 hari 18.057.901.136 17.808.087.856 61 - 180 hari 10.315.481.604 7.866.133.914 > 180 hari 5.441.625.560 4.795.876.760 Jumlah 126.696.102.287 177.478.021.718

Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12).

Seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah dalam mata uang Rupiah. 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pemegang saham, perusahaan afiliasi dan karyawan

(16)

6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

a. Anak perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan Anak perusahaan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu berkisar antara 12 bulan sampai 60 bulan. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, saldo piutang karyawan tersebut masing-masing sebesar Rp8.120.667.253 atau 0,60% dan Rp13.803.921.423 atau 0,88% dari jumlah aktiva, disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi.

b. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, saldo uang muka investasi Anak perusahaan pada PT Studio Cafe Internasional masing-masing sebesar Rp3.869.527.874 atau 0,29% dan Rp3.002.931.400 atau 0,19% dari jumlah aktiva. Uang muka ini disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi.

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2007 2006 Program Pembelian film 298.798.576.644 398.992.207.552 Swa produksi 59.434.975.056 123.546.456.510 Lain-lain 20.556.969.380 25.957.037.988 Jumlah 378.790.521.080 548.495.702.050

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12).

Pada tahun 2006, Anak perusahaan melakukan penghapusan persediaan program sebesar Rp32.850.015.720, karena persediaan program tersebut tidak dapat lagi ditayangkan.

Pembelian persediaan program dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah pembelian dari PT Gentabuana Paramita dan Sportfive International Sarl masing-masing sebesar 33,88% dan 15,06% dari jumlah pembelian pada periode 2007 serta dari PT Tripar Multivision Plus, Universal Studios International B.V., dan PT Gentabuana Paramita masing-masing sebesar 23,78%, 18,82% dan 13,48% dari jumlah pembelian pada periode 2006.

Persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program dalam bentuk hak siar dan persediaan program yang dibeli, Anak perusahaan dapat meminta copy film yang baru dari distributor yang bersangkutan. Namun demikian, manajemen Anak perusahaan telah melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi risiko kerugian atas persediaan, antara lain dengan menempatkan persediaan program pada lokasi yang berbeda dengan sistem keamanan yang baik.

(17)

Aktiva tetap terdiri dari:

2007

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Tanah 96.650.582.470 - - 96.650.582.470

Bangunan kantor, studio dan transmisi 94.217.345.135 1.654.518.750 - 95.871.863.885 Peralatan bangunan dan studio 765.904.320.446 10.069.913.890 64.173.825 775.910.060.511 Peralatan kantor dan perlengkapan 70.862.134.909 648.300.597 745.000 71.509.690.506

Kendaraan 31.747.118.610 406.406.067 1.161.030.909 30.992.493.768

Sub-jumlah 1.059.381.501.570 12.779.139.304 1.225.949.734 1.070.934.691.140

Aktiva dalam penyelesaian 18.637.937.699 - - 18.637.937.699

Jumlah Nilai Tercatat 1.078.019.439.269 12.779.139.304 1.225.949.734 1.089.572.628.839

Akumulasi Penyusutan

Bangunan kantor, studio dan transmisi 41.648.739.298 1.998.643.164 - 43.647.382.462 Peralatan bangunan dan studio 390.352.123.182 34.404.231.264 19.252.148 424.737.102.298 Peralatan kantor dan perlengkapan 58.063.134.801 3.162.085.061 571.167 61.224.648.695

Kendaraan 26.978.511.715 1.110.797.999 1.160.895.774 26.928.413.940

Jumlah Akumulasi Penyusutan 517.042.508.996 40.675.757.488 1.180.719.089 556.537.547.395

Nilai Buku 560.976.930.273 533.035.081.444 2006 Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Tanah 96.544.582.470 19.000.000 - 96.563.582.470

Bangunan kantor, studio dan transmisi 83.364.666.113 208.300.050 - 83.572.966.163 Peralatan bangunan dan studio 615.683.252.849 14.411.827.697 94.116.043 630.000.964.503 Peralatan kantor dan perlengkapan 68.994.422.916 700.541.528 9.575.760 69.685.388.684

Kendaraan 31.419.532.331 - 32.682.273 31.386.850.058

Sub-jumlah 896.006.456.679 15.339.669.275 136.374.076 911.209.751.878 Aktiva dalam penyelesaian 82.043.376.718 7.389.367.905 3.757.836.541 85.674.908.082

Jumlah Nilai Tercatat 978.049.833.397 22.729.037.180 3.894.210.617 996.884.659.960

Akumulasi Penyusutan

Bangunan kantor, studio dan transmisi 38.063.180.100 1.758.730.281 - 39.821.910.381 Peralatan bangunan dan studio 323.523.237.676 33.299.951.303 57.796.575 356.765.392.404 Peralatan kantor dan perlengkapan 50.615.144.228 3.882.815.132 7.535.484 54.490.423.876

Kendaraan 23.476.614.130 2.124.654.230 31.081.316 25.570.187.044

Jumlah Akumulasi Penyusutan 435.678.176.134 41.066.150.946 96.413.375 476.647.913.705

Nilai Buku 542.371.657.263 520.236.746.255

Penambahan nilai tercatat aktiva tetap termasuk reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian dan uang muka pembelian aktiva tetap masing-masing sebesar Rp0 dan Rp2.070.806.559 pada tahun 2007 serta Rp3.757.836.541 dan Rp8.003.655.333 pada tahun 2006.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aktiva dalam penyelesaian sebesar Rp6.493.277.793 untuk periode 2006.

(18)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:

2007 2006

Beban program dan penyiaran 7.587.116.418 10.760.740.240 Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 18) 33.088.641.070 30.305.410.706

Jumlah 40.675.757.488 41.066.150.946

Aktiva tetap Anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang obligasi (Catatan 12) dan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 9).

Tanah, yang terletak di beberapa kota di Indonesia, seluas sekitar 285.553 meter persegi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) pada tahun 2007 dan 2006. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2010 sampai dengan 2034. Manajemen Anak perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

2007 2006

Hasil penjualan 365.751.285 24.000.000

Nilai buku 45.230.645 39.960.701

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 320.520.640 (15.960.701)

Rincian aktiva dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

2007 2006

Peralatan bangunan dan studio 18.155.379.563 83.793.284.007 Bangunan kantor, studio dan transmisi 482.558.136 1.881.624.075

Jumlah 18.637.937.699 85.674.908.082

Pada tanggal 30 Juni 2007, estimasi persentase penyelesaian aktiva dalam penyelesaian sebesar 17% dari jumlah biaya yang dianggarkan.

Nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap Anak perusahaan, kecuali peralatan kantor dan perlengkapan, kendaraan tertentu dan aktiva dalam penyelesaian, pada tanggal 31 Desember 2006, yang dinyatakan dalam laporan penilaian dari penilai independen, PT Ujatek Baru, pada tanggal 16 Maret 2007 sebesar Rp801.489.464.000, yang dinilai dengan menggunakan metode kalkulasi biaya (cost approach), kecuali tanah yang menggunakan metode perbandingan data pasar (market data approach).

Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Anak perusahaan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp64.558.373.690 dan US$129.765.187 pada tanggal 30 Juni 2007. Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan lainnya. Manajemen Anak perusahaan menelaah nilai pertanggungan tersebut setiap tahun.

(19)

Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 8). Pinjaman rekening koran dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) jangka waktu satu bulan. Pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp13.749.810.015 dan Rp15.378.313.535 dan disajikan sebagai bagian dari “Hutang Bank Jangka Pendek” pada neraca. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2007.

Pada tanggal 11 Oktober 2006, Anak perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit Time Loan Revolving dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000 yang dipergunakan untuk tambahan modal kerja Anak perusahaan dalam rangka penyiaran kembali program acara sehubungan dengan selesainya pembangunan menara pemancar di Jakarta. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 8). Fasilitas Time Loan Revolving dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3% di atas suku bunga SBI jangka waktu satu bulan. Pada tanggal 30 Juni 2007, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp20.000.000.000 dan disajikan sebagai bagian dari “Hutang Bank Jangka Pendek” pada neraca. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2007.

Anak perusahaan juga memperoleh fasilitas bank garansi/standby letters of credit dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar US$4.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 8). Fasilitas bank garansi/standby letters of credit diterbitkan sebagai jaminan untuk pembayaran kontrak pembelian persediaan program dari Universal Studios International B.V., Belanda. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 12 September 2006 dan tidak diperpanjang lagi. Pada tanggal 5 September 2005, Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan menara pemancar siaran. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan serta peralatan (Catatan 8).

Fasilitas kredit investasi terdiri atas:

2007 2006

PT Bank Central Asia Tbk 73.978.496.731 56.870.711.111 Dikurangi: bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (22.762.614.380) (13.381.343.791)

Hutang bank jangka panjang 51.215.882.351 43.489.367.320

Fasilitas kredit investasi dikenakan suku bunga tahunan sebesar suku bunga SBI untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan ditambah 3%. Pembayaran pokok dan bunga dilakukan setiap tiga bulan. Fasilitas kredit investasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 September 2010, dengan jadwal pembayaran sebagai berikut: Tahun 2007 2006 2006 - 6.690.671.895 2007 11.381.307.190 13.381.343.791 2008 22.762.614.379 13.381.343.791 2009 22.762.614.379 13.381.343.791 2010 17.071.960.783 10.036.007.843

(20)

9. HUTANG BANK (lanjutan)

Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, Anak perusahaan (IVM) tidak diperbolehkan, antara lain:

a. Bertindak sebagai penanggung/penjamin dan/ atau menggunakan kekayaan IVM kecuali untuk menjamin hutang anak perusahaan atau untuk penerbitan obligasi yang tidak menyebabkan rasio hutang terhadap ekuitaslebih besar atau sama dengan 2:1.

b. Meminjamkan uang lebih dari Rp5 miliar atau setara dengan mata uang lainnya dalam satu tahun buku, termasuk kepada perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari atau kepada koperasi atau karyawan atau anak perusahaan yang dimiliki tidak kurang dari 51%. c. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan

usahanya, dalam jumlah yang melebihi Rp50 miliar per transaksi atau setara mata uang lainnya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.

d. Menjaga pembiayaan barang modal per tahun tidak lebih dari US$12 juta (kecuali untuk pembiayaan yang dibiayai oleh BCA).

Selain itu, Anak perusahaan diharuskan, antara lain menjaga, memelihara dan mempertahankan rasio keuangan Anak perusahaan setiap saat yang akan ditinjau setiap satu tahun, sebagai berikut:

- perbandingan antara pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi atau sama dengan 200%;

- perbandingan antara laba usaha ditambah depresiasi dan amortisasi terhadap beban bunga tidak kurang atau sama dengan 150%, amortisasi termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan;

- perbandingan jumlah aktiva lancar terhadap kewajiban lancar tidak kurang atau sama dengan 150%.

Pada tanggal 30 Juni 2007, Anak perusahaan memiliki rasio perbandingan antara pinjaman terhadap ekuitas sebesar 229% serta perbandingan antara laba usaha ditambah depresiasi dan amortisasi (termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan) terhadap beban bunga adalah sebesar 31%.

Beban bunga atas hutang bank masing-masing sejumlah Rp6.171.935.773 dan Rp584.691.275 untuk periode 2007 dan 2006 dan disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain - Beban Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi.

10. HUTANG USAHA

Akun ini merupakan hutang usaha kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:

2007 2006

PT Tripar Multivision Plus 142.509.097.488 141.275.519.109 PT Soraya Intercine Film 33.545.800.000 38.444.500.000

PT MD Media 23.118.000.000 10.247.980.000

Warner Bross International, Amerika

Serikat (US$555.619 pada tahun 2007

dan US$136.313 pada tahun 2006) 5.030.572.163 1.267.706.250 Buena Vista International Inc., Amerika

Serikat (US$404.907 pada tahun 2007

dan US$621.357 pada tahun 2006) 3.666.030.242 5.778.620.100

(21)

2007 2006

PT Jelitavisindo Megah Films 1.413.516.800 8.344.000.000 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)

(US$1.614.771 dan Rp10.674.772.318

pada tahun 2007 dan US$1.480.652

dan Rp22.379.675.829 pada tahun 2006) 25.294.908.952 36.149.744.079

Jumlah 237.477.925.645 247.481.069.554

Dikurangi: bagian yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun (82.509.097.488) -

Bersih 154.968.828.157 247.481.069.554

11. PERPAJAKAN

Hutang pajak terdiri dari:

2007 2006 Pajak penghasilan Pasal 21 1.330.817.928 1.551.207.247 Pasal 23 95.686.477 245.970.824 Pasal 25 - 440.350 Pasal 26 390.665.238 228.254.252

Pajak pertambahan nilai 4.336.635.062 8.116.973.946

Jumlah 6.153.804.705 10.142.846.619

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran rugi fiskal untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi konsolidasi (141.685.065.482) (173.118.033.874) Rugi Anak perusahaan

sebelum manfaat pajak penghasilan 145.735.776.627 176.972.982.937 Transaksi eliminasi (105.784.384.867) (127.346.700.137)

Rugi Perusahaan

sebelum manfaat pajak penghasilan (101.733.673.722) (123.491.751.074)

Koreksi fiskal

Bagian atas rugi bersih Anak perusahaan 100.606.056.671 122.167.013.519

Penghasilan bunga (21.822.152) (47.455.377)

Gaji dan kesejahteraan karyawan 159.799.800 191.502.000 Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak 3.843.180 331.221

Taksiran rugi fiskal (985.796.223) (1.180.359.711)

(22)

11. PERPAJAKAN (lanjutan)

2007 2006

Pajak dibayar di muka -

Perusahaan 880.700 4.467.900

Anak perusahaan 1.217.736.220 171.541.421

Jumlah pajak dibayar di muka periode berjalan 1.218.616.920 176.009.321

Tagihan pajak penghasilan -

Perusahaan 880.700 4.467.900

Anak perusahaan 1.217.736.220 171.541.421

Jumlah 1.218.616.920 176.009.321

Tagihan pajak penghasilan tersebut di atas masing-masing sejumlah Rp1.218.616.920 dan Rp176.009.321 pada tanggal 30 Juni 2007 dan 2006, disajikan sebagai bagian dari “Tagihan Pajak Penghasilan” pada neraca konsolidasi.

Menurut peraturan perpajakan di Indonesia, rugi fiskal dapat dikompensasi maksimum selama lima tahun.

Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007, sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tanggal 8 Mei 2007 sejumlah Rp3.843.180, yang merupakan Pembetulan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun pajak 2005 yang diterbitkan sebelumnya pada tanggal 16 April 2007 dan disajikan sebagai “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2007.

Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006, sesuai dengan Surat Tagihan Pajak (STP) pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun pajak 2005 sejumlah Rp331.221 dan disajikan sebagai “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2006.

Pada tanggal 23 Januari 2007, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPLB untuk pajak penghasilan Badan tahun pajak 2005 sejumlah Rp46.237.806.561 kepada Anak perusahaan dan disajikan sebagai bagian dari ”Tagihan Pajak Penghasilan” pada neraca konsolidasi tahun 2006.

Pada tanggal 23 Januari 2007, Direktur Jenderal Pajak juga menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pajak penghasilan pasal 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Surat Tagihan Pajak (STP) PPN untuk tahun pajak 2005 sejumlah Rp1.325.956.147 kepada Anak perusahaan, yang disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain – Lain-lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2007. Pada tanggal 17 April 2007 Anak Perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB pajak penghasilan pasal 26, PPN Barang dan Jasa dan PPN atas pemanfaatan Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean serta STP yang diterbitkan untuk tahun pajak 2005.

(23)

Anak perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas SKPKB dan STP yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak pada tahun 2005, dengan rincian sebagai berikut:

Pajak

Pertambahan

PPh pasal 23 PPh pasal 26 Nilai Jumlah

Tahun Fiskal 2003 393.156.014 3.552.725.126 2.497.951.972 6.443.833.112 2002 146.258.573 1.234.377.058 800.746.788 2.181.382.419 Jumlah 539.414.587 4.787.102.184 3.298.698.760 8.625.215.531

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum ada hasil atas banding yang diajukan.

Perusahaan dan Anak perusahaan telah melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun buku 2006 ke Kantor Pajak.

Anak perusahaan memperoleh Surat Keterangan Bebas Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan pasal 23 yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu yang berlaku mulai tanggal 29 Juni 2007 sampai dengan 31 Desember 2007.

Manfaat pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:

2007 2006

Pengaruh beda temporer pada tarif pajak

maksimum (30%)

Rugi fiskal 39.450.428.145 47.823.067.081

Penyusutan dan laba rugi penjualan aktiva tetap 787.164.926 2.145.813.073

Manfaat pajak penghasilan tangguhan 40.237.593.071 49.968.880.154

Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum manfaat pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rugi Perusahaan sebelum manfaat pajak penghasilan (101.733.673.722) (123.491.751.074)

Manfaat pajak penghasilan dengan tarif pajak

yang berlaku 30.520.102.117 37.047.525.322

Pengaruh pajak atas beda tetap:

Penghasilan bunga 6.546.646 14.236.613

Bagian atas rugi bersih Anak perusahaan (30.181.817.001) (36.650.104.056) Gaji dan kesejahteraan karyawan (47.939.940) (57.450.600) Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak (1.152.954) (99.366)

Manfaat pajak penghasilan –

Perusahaan 295.738.868 354.107.913

Anak perusahaan 41.495.352.662 51.168.678.227

(24)

11. PERPAJAKAN (lanjutan)

Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

2007 2006

Aktiva pajak tangguhan

Perusahaan Rugi fiskal 995.079.701 354.107.912 Anak perusahaan Rugi fiskal 192.954.734.527 97.436.168.766 Aktiva tetap 25.251.340.476 23.138.845.223 Piutang usaha 1.122.264.798 942.668.989

Jumlah aktiva pajak tangguhan 220.323.419.502 121.871.790.890

Kewajiban pajak tangguhan

Anak perusahaan

Persediaan 10.366.204.362 17.863.377.886

Jumlah kewajiban pajak tangguhan 10.366.204.362 17.863.377.886 Aktiva pajak tangguhan - bersih 209.957.215.140 104.008.413.004 Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal dan beda temporer dapat direalisasikan pada periode-periode mendatang. 12. HUTANG OBLIGASI

Hutang obligasi terdiri dari:

2007 2006

Nilai nominal 696.207.050.000 696.207.050.000

Dikurangi:

Diskonto obligasi - setelah dikurangi dengan akumulasi

amortisasi sebesar Rp84.770.636.530 pada

tahun 2007 dan Rp57.084.724.849 pada tahun 2006 (37.065.597.220) (64.751.508.901) Biaya emisi obligasi ditangguhkan - setelah dikurangi

dengan akumulasi amortisasi sebesar Rp5.676.136.043 pada tahun 2007 dan

Rp4.226.909.819 pada tahun 2006 (1.569.995.089) (3.019.221.313)

Bersih 657.571.457.691 628.436.319.786

Pada tanggal 8 Agustus 2003, Anak perusahaan menerbitkan obligasi yang diberi nama Obligasi I Indosiar Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi) dengan nilai pokok sebesar Rp696.207.050.000 dan disertai pula dengan penerbitan waran seri II sebanyak 521.160.706 waran yang diberikan secara cuma-cuma. Satu satuan Obligasi yang bernilai nominal Rp175.000 ditawarkan sebesar 82,50% dari nilai pokoknya atau Rp144.375. Hasil penerbitan Obligasi adalah sebesar Rp574.370.816.250 dengan diskonto obligasi sebesar Rp121.836.233.750 dan biaya emisi obligasi sebesar Rp7.246.131.132. Obligasi berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Agustus 2008. Obligasi dikenakan suku bunga tetap sebesar 12,80% per tahun, yang akan dibayar secara triwulanan.

(25)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, penerbitan Waran Seri I Perusahaan sebanyak-banyaknya 521.160.706 waran untuk menggantikan Waran Seri II Anak perusahaan yang diterbitkan kepada pemegang Waran Seri II Anak perusahaan dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan Waran Seri II Anak perusahaan.

Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan No. 37 tanggal 29 September 2005, satuan pemindahbukuan obligasi berubah dari Rp175.000 menjadi Rp1,00 sehubungan dengan perubahan satuan pemindahbukuan obligasi di Bursa Efek Surabaya.

Berdasarkan hasil penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia tanggal 11 Juni 2007, Obligasi mendapat peringkat idBB+ (Double B Plus; Stable Outlook).

Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 93 tanggal 26 Mei 2003 antara Anak perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertindak selaku wali amanat. Akta Perjanjian Perwaliamanatan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 11 tanggal 18 Oktober 2006, mengenai perubahan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga dan perubahan nilai jaminan.

Obligasi dijamin dengan piutang (Catatan 5), persediaan (Catatan 7), serta peralatan dan perlengkapan studio (Catatan 8) milik Anak perusahaan, dengan nilai jaminan tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang pada tanggal 30 Juni 2007 dan tidak kurang dari 75% pada tanggal 30 Juni 2006.

Selama belum dilunasinya seluruh pokok hutang obligasi dan bunganya, tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, Anak perusahaan (IVM) tidak diperbolehkan, antara lain:

a. Membayar dividen melebihi ketentuan dalam kebijakan dividen kas yang tercantum dalam prospektus IVM tanggal 12 Maret 2001, dimana dividen kas akan dibagikan berkisar antara 5% sampai dengan 10% dari laba bersih IVM apabila laba bersih IVM di bawah Rp100 miliar dan berkisar antara 11% sampai dengan 15% dari laba bersih IVM apabila laba bersih IVM sama atau di atas Rp100 miliar;

b. Memberikan pinjaman, kecuali pinjaman yang diberikan kepada karyawan dan koperasi karyawan IVM, pinjaman yang sudah ada sebelum perjanjian perwaliamanatan ditandatangani, pinjaman dalam rangka kegiatan usaha, dan pinjaman kepada anak perusahaan yang kepemilikan saham IVM dalam anak perusahaan tersebut tidak kurang dari 51% dan anak perusahaan memiliki kegiatan usaha yang terkait dengan kegiatan usaha IVM, dan sepanjang pinjaman tersebut diberikan dengan syarat dan ketentuan yang tidak merugikan IVM dan dilakukan berdasarkan harga pasar yang wajar;

c. Bertindak sebagai penanggung atas kewajiban pihak lain kecuali kepada anak perusahaan; d. Menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian sebesar 50% atau lebih dari harta kekayaan IVM; e. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan, kecuali dengan anak perusahaan atau

afiliasinya atau dengan perusahaan lain sepanjang tidak mengurangi kemampuan IVM untuk memenuhi kewajibannya terhadap pemegang obligasi;

f. Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar IVM pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

(26)

12. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Selain itu, Anak perusahaan diharuskan, antara lain pada setiap saat keadaan keuangan Anak perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Anak perusahaan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir yang diserahkan kepada wali amanat, harus memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain, memelihara rasio jumlah pinjaman bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 200% dan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200%.

Pada tanggal 9 Agustus 2006, Anak perusahaan mengadakan RUPO dan para pemegang obligasi telah menyetujui, antara lain:

a. mengesampingkan tidak tercapainya rasio keuangan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200% sejak periode Desember 2005 sampai dengan 8 Agustus 2008, dengan kompensasi berupa denda;

b. mengubah perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200% menjadi perbandingan antara laba usaha sebelum amortisasi dan depresiasi dengan beban bunga tidak kurang dari 150%. Amortisasi termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan. Akibat perubahan rasio ini, nilai jaminan akan ditambah dari 75% menjadi 100% dari pokok obligasi yang terhutang.

Pada bulan September 2006, Anak perusahaan telah membayarkan kompensasi denda sejumlah Rp4.873.449.351 atau 0,7% dari nilai nominal obligasi terhutang atas tidak tercapainya perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi terhadap beban bunga untuk periode Desember 2005 sampai dengan Juni 2007 dan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2006. Apabila Anak perusahaan tidak dapat memenuhi rasio ini untuk periode Juli sampai dengan Desember 2007 dan Januari 2008 sampai dengan tanggal pelunasan obligasi, maka Anak perusahaan akan dikenakan tambahan kompensasi denda masing-masing sebesar 0,35% dari nilai nominal obligasi terhutang.

Pada tanggal 30 Juni 2007, Anak perusahaan memiliki rasio jumlah pinjaman bersih terhadap ekuitas sebesar 229% serta perbandingan antara laba usaha ditambah depresiasi dan amortisasi (termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan) terhadap beban bunga adalah sebesar 31%.

Beban bunga obligasi masing-masing sejumlah Rp59.015.921.207 dan Rp56.657.943.876 untuk periode 2007 dan 2006, disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain - Beban Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Referensi

Dokumen terkait

$ada pasien yang tidak pernah men9apai jumlah ,D yang lebih dari && sel!mm' dan atau pasien yang pernah men9apai jumlah ,D yang tinggi tetapi kemudian

Akibat langsung terjadinya hifema adalah penurunan visus karena darah mengganggu media refraksi. Darah yang mengisi kamera okuli ini secara langsung dapat

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat (14) menyebutkan Pencemaran lingkungan hidup adalah

Beberapa laporan menyampaikan bahwa vegetasi di bawah perkebunan kelapa sawit sangat bervariasi dan sebagian merupakan tumbuhan yang potensial sebagai sumber pakan

[r]

diperoleh informasi sebagai berikut. ZSR telah membuat sebanyak 11 persamaan yang senilai dengan persamaan awal. Cara yang digunakan subjek dalam membuat persamaan

Aplikasi terdiri atas empat pilihan utama yaitu (1) pilihan untuk proses pencarian dan pengenalan motif batik yaitu dengan mengisikan masukan citra uji

- kalau tenggang waktu aanmaning terlampaui ternyata tereksekusi tidak melaksanakan amar putusan secara sukarela, memerintahkan panitera mempersiapkan penetapan eksekusi BAS