• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KKP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KKP"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi Produksi Tanaman Tomat Cherry Var. Gangsan

dan Fortesa dengan Sistem Hidroponik Di PT Momenta

Agrikultura (Amazing Farm)

Oleh:

Rina Riswanti Dewi 150510120150

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Jatinangor 45363 Telp./Fax 022 – 779 6316 Website: www.faperta.unpad.ac.id,

E-mail: prodi.agroteknologi@mail.unpad.ac.id

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Magang

Judul : Teknologi Produksi Tanaman Tomat Cherry Var. Gangsan dan Fortesa dengan Sistem Hidroponik Di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

Nama : Rina Riswanti Dewi

NPM : 150510120150

Tempat Magang : PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

Periode 07 Januari 2015 – 04 Februari 2015

Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan Magang untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Kuliah Magang pada Program Studi Agroteknologi (Strata-1) Fakultas Pertanian Universitas

Padjadjaran. Jatinangor, 18 Mei 2016

Pembimbing Lapangan Magang, Pembimbing Akademis Magang,

Tubagus Suganda Dr.Ir. Rachmat Harryanto, MS. NIP/NIK 0240 NIP. 19570311 198601 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Agroteknologi,

Nono Carsono, S.P., M.Sc., Ph.D. NIP. 19721010 199703 10

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja profesi (KKP) atau magang yang telah dilakukan di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm) Lembang. Laporan ini disusun dengan judul “Teknologi Produksi Tanaman Tomat Cherry Var. Gangsan dan Fortesa dengan Sistem Hidroponik Di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)”

Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan selama kegiatan KKP pada tanggal 07 Januari 2015 – 04 Februari 2015. Program KKP ini memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi penulis baik dari segi akademik maupun non-akademik yang tidak dapat penulis temukan di bangku kuliah. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan KKP dan penyusunan laporan KKP, terutama kepada:

1 Bapak Dr.Ir. Rachmat Harryanto, MS

.

selaku Dosen Pembimbing Akademis Magang

2 Bapak Tubagus Suganda selaku Pembimbing Lapangan Magang

3 Bapak Danny Kristian Rusli selaku Direktur Utama PT Momenta Agrikultura

4 Bapak Deddy S selaku Manager Amazing Farm Lembang 5 Ibu Luvy selaku SPV PPIC Data dan Logistik

6 Para Supervisor dan Kepala Kebun Amazing Farm

7 Para pekerja di Amazing farm khusunya di komoditas Tomat Cherry

8 Teman-teman team magang Aanisah L. S., Hafshah Mahfudhah dan Ilham Karamatur.

9 Orang tua dan keluarga

10 Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama magang berlangsung dan penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, masukan, dan sumbang saran yang membangun dari pembaca untuk menambah wawasan, yang diharapkan kedepannya penulis dapat mempersembahkan yang lebih baik.

Jatinangor, 01 April 2015 Penyusun

(4)

DAFTAR ISI BAB Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Profesi (KKP)... 2

1.3 Waktu dan Tempat KKP... 2

1.4 Capaian Kegiatan KKP... 3

II ANALISIS SITUASI UMUM... 4

2.1 Situasi dan kondisi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)... 4

2.1.1 Sejarah Amazing Farm (PT Momenta Agrikultura)... 4

2.1.2 Lokasi... 4

2.1.3 Struktur Organisasi PT Momenta Agrikultura... 4

2.1.4 Bidang Usaha PT Momenta Agrikultura... 5

(5)

2.1.5 Sarana dan Prasaran PT Momenta Agrikultura... 6

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi PT Momenta Agrikultura... 7

2.2.1 Visi... 7

2.2.2 Misi... 7

2.3 Peluang dan Tantangan yang dihadapi... 7

III PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA PROFESI... 11

3.1 Botani Tomat Cherry... 11

3.2 Syarat Tumbuh... 12

3.3 Budidaya Tomat Cherry di PT Momenta Agrukultura... 13 3.3.1 Penyemaian Benih. ... 13 3.3.2 Persiapan Lahan... 14 3.3.4 Pemeliharaan... 17

3.3.5 Panen dan Pasca Panen... 24

3.3.6 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)... 26

3.4 Hasil Kegiatan KKP... 26

IV KESIMPULAN DAN SARAN... 29

4.1. Kesimpulan... 29

4.2. Saran... 29

(6)

DAFTAR PUSTAKA... 30 LAMPIRAN... 31 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman

1. Perbedaan tomat cherry varietas Gangsan (GGS) dan Portesa (Port)... 12

2. Hasil kegiatan kuliah kerja profesi di PT. Momenta Agrikultura... 29

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

1. Stuktur Organisasi PT Momenta Agrikultura... 5

2. Proses penyemaian benih dan penyiraman bibit di GH Nursary... 14

3. Proses pemasangan selang drip dan drip tetes... 15

4. Pengecekan lubang drip tetes... 16

5. Polybag yang telah diisi media tanam dan disusun rapih... 17

6. Bibit tanaman tomat cherry usia 21 HSS... 17

7. Proses penanaman bibit ke polybag... 18

8. Penyiraman bibit yang telah di pindah tanam... 18

9. EC Meter... 19

10. Proses peyiraman melalui drip irigasi tetes dan gelas ukur... 20

(8)

11. Tali kasur dan kail bambu yang digunakan untuk membuat ajir... 21

12. Proses pemasangan ajir dan ajir yang telah dipasang... 22

13. Pemisahan ajir dengan bambu berkawat... 22

14. Proses pengikatan ajir ke tanaman... 23

15. Tanaman tomat yang telah dililit ajir... 23

16. Pemangkasan dan hasil pangkasan pada tanaman tomat cherry... 24

17. Tanaman Tomat cherry yang terserang layu bakteri... 25

18. Buah tomat cherry yang layak panen berdasarkan warnanya... 26

19. Proses pemanenan... 27

20. Pengemasan Tomat Cherry... 27

21.Ulat Grayak, Penggerek daun (Lyriomyza sp), dan Layu Bakteri... 28 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1. Logbook KKP... 34

(9)

2. Struktur Organisasi Kebun Amazing Farm Lembang... 39

3. Surat Keterangan Selesai KKP... 40

4. Standar Oprasional Prosedur Budidaya Tomat Cherry di Amazing

Farm...

41

5. Gambar/ Foto selama KKP... 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Iklimnya yang tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun serta tanah yang subur, memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2013 bawang merah, kentang, kubis dan tomat merupakan komoditas Sayuran yang memiliki nilai produksi terbesar diantara komoditas sayuran lainnya dengan nilai produksi berurut 1.010.773 ton, 1.124.282 ton, 1.480.625 ton, 992.780 ton. Tomat merupakan salah satu produk sayuran yang mempunyai peran dan sumbangan besar terhadap keanekaragaman dan kecukupan gizi rakyat. Salah satu jenis tomat yang telah banyak dibudidayakan di negara maju adalah tomat cherry (L. Cerasiforme).

Tomat cherry termasuk dalam jenis sayuran buah dan memiliki banyak kegunaan, baik sebagai sayuran, dimakan segar, diawetkan dalam kaleng (canning), maupun sebagai bahan baku makanan dan minuman. Selain itu mengonsumsi buah tomat cherry memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Konsumen buah tomat cherry di Indonesia masih terbatas pada kalangan atas dan para wisatawan mancanegaraTomat cherry sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju, sementara di Indonesia umumnya

(10)

terbatas tomat kelompok Lycopersicum esculentum, sedangkan tomat cherry (L. Cerasiforme) masih terbatas oleh kalangan petani tertentu saja. Hal tersebut dikarenakan budidaya tomat cherry dilakukan secara hidroponik didalam greenhouse. . Permintaan buah tomat cherry di dalam negeri meningkat akantetapi ketersediaan produksinya masih terbatas. Untuk memenuhi permintaan tersebut Indonesia harus mengimpor tomat cherry dari negara lain.

Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi pada budidaya tanaman tomat cherry sehingga dapat meningkatkan hasil produksi tomat cherry di Indonesia dan dapat memenuhi permintaan konsumen di dalam negeri. PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm) merupakan salah satu perusahaan produsen tomat cherry yang telah menerapkan teknologi budidaya tomat cherry secara hidroponik dengan menggunakan media tanam arang sekam di dalam

greenhouse. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis terdorong untuk dapat

mengetahui tentang teknologi budidaya tanaman tomat cherry pada PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

1.2 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Profesi (KKP)

A. Tujuan

Tujuan dari Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilaksanakan di PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm) kebun Cisaroni, Lembang adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik tanaman tomat cherry

2. Memahami teknologi budidaya yang digunakan sehingga dapat memproduksi tomat cherry sesuai target perusahaan

3. Mengetahui dan mempelajari kegiatan dalam manajemen produksi tomat cherry yang dilakukan oleh PT. Momenta Agrikultura

B. Manfaat

1. Manfaat bagi Mahasiswa :

a. Untuk merealisasi ilmu yang didapat dan dipelajari di perkuliahan dengan penelitian langsung di lapangan.

b. Agar mahasiswa dapat memberi jawaban dengan cara mempraktikkan pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah c. Mendapatkan pengalaman disuatu instansi atau perusahaan

(11)

d. Megetahui dan memahami proses kegiatan dalam manajeman produksi tomat cherry di PT. Momenta Agrikultura.

e. Memperoleh informasi mengenai masalah-masalah yang ada di lapangan berhubungan dengan manajemen produksi pada PT.Momenta Agrikultura.

f.

2. Manfaat bagi Universitas :

a. Untuk memenuhi program kurikulum yang telah ditentukan

b. Mendapatkan informasi dan mengetahui kemampuan mahasiswa dalam pelaksanaan kuliah kerja profesi

g.

1.3 Waktu dan Tempat KKP

h. Kuliah kerja profesi dilaksanakan pada 26 hari kerja, dimana satu hari kerja dilakukann selama 7 jam. Pelaksanaan KKP tersebut yaitu pada tanggal 6 Januari 2015 sampai 4 Februari 2015, yang bertempat di PT.Momenta Agrikultura Kebun Cika-02, Cisaroni, Lembang. Logbook Kuliah Kerja Profesi harian dapat dilihat pada Lampiran 1.

i.

1.4 Capaian Kegiatan KKP

j.Capaian yang diharapkan setelah menyelesaikan kegiatan KKP ini ialah sebagai berikut :

1. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis tahapan kegiatan dan atau permasalahan yang berkaitan dengan proses produksi, pasca panen, dan atau pengolahan tanaman pada PT.Momenta Agrikultura secara akurat dan sesuai dengan prinsip dan konsep pertanian berkelanjutan. 2. Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah yang berkaitan

dengan aspek produksi, pasca panen dan pengolahan tanaman yang efisien, produktif dan berkelanjutan.

3. Mampu menerapkan IPTEKS yang diperoleh selama perkuliahan untuk mendukung pengelolaan proses produksi, panen, dan pasca-panen khususnya tanaman tomat ceri yang efisien, produktif, dan berkelanjutan.

4. Dapat menerapkan soft-skills dalam hal kompetensi profesional (pemahaman tugas, kecakapan bekerja, kreatifitas bekerja, pemecahan masalah, dan etos kerja) sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan secara profesional.

5. Dapat menerapkan soft-skills terutama berkaitan dengan kompetensi personal (kejujuran, kemandirian, kedewasaan berpikir, tanggung jawab, dan disiplin) sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

(12)

6. Dapat menerapkan soft-skills yangn berkaitan dengan kompetensi sosial (komunikasi lisan dan tulisan, kerja sama, dan etika) sesuai aturan yang berlaku dan bidang kerja yang ditekuni.

k. l. m. n.

o. BAB II

p. ANALISIS SITUASI UMUM

2.1 Situasi dan kondisi PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm)

2.1.1 Sejarah Amazing Farm (PT Momenta Agrikultura)

q. “Amazing Farm” adalah sebuah merek dagang yang terdaftar dibawah PT Momenta Agrikultura. PT Momenta Agrikultura, yang berdiri pada 28 Agustus 1998, adalah perusahaan pertama yang menggunakan

greenhouse (GH) secara komersial untuk menanam sayuran dengan teknologi

aeroponik. Gagasan awal dari “Amazing Farm” muncul karena ada kesempatan yang sangat baik untuk melakukan pertanian di Indonesia. Perusahaan pertanian berhasil melewati krisis moneter tahun 1998, membuktikan bahwa bisnis pertanian adalah bisnis yang tahan terhadap resesi ekonomi.

r.Potensi tersebut menjadi nyata setelah melihat dunia pertanian di luar negeri yang tumbuh modern. Oleh karena itu, kami tertantang untuk membuktikan bahwa kami juga mampu untuk melakukan bisnis tersebut di Indonesia, mengingat iklim di Indonesia yang sangat ideal untuk pertanian. Uji coba secara komersial dengan menanam sayuran aeroponik berjalan pada bulan November 1998 di kebun Lembang, Jawa Barat. Setelah berjalan 1 tahun, percobaan tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan , terutama di sisi kualitas dan produktivitas. Sayuran aeroponik Amazing Farm resmi diluncurkan secara komersial pada November 1999. Dari tahun ke tahun

Amazing Farm terus berinovasi dalam mengembangkan produknya. s.

2.1.2 Lokasi

t. PT. Momenta Agrikultura kebun Cisaroni berlokasi di Kp. Pojok RT 01 RW 04 Desa Cikahuripan, Dusun Cisaroni, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Perkebunan ini berada diketinggian 1.250 mdpl, dengan

(13)

kisaran suhu 17-30oC. Lokasi kebun Cisaroni bagian utara berbatasan langsung

dengan gunung Tangkuban Perahu, berdekatan dengan desa Cikahuripan dan Jayagiri. Lokasi PT. Momenta Agrikultura kebun Cisaroni sangat strategis karena memiliki iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sayuran.

u. v.

2.1.3 Struktur Organisasi PT Momenta Agrikultura

w. Stuktur organisasi di PT Momenta Agrikultura secara umum dapat dilihat pada Gambar 1.

x.

y. Gambar 1. Stuktur Organisasi PT Momenta Agrikultura

z. Adapun struktur organisasi di Kebun Amazing farm Lembang tempat penulis melaksanakan magang terdiri dari menejer kebun yang memimpin semua kegiatan yang berlangsung di lapangan. Menejer kebun dibantu oleh asisten menejer divisi produksi dan non-produksi yang bertugas untuk mengatur pelaksanaan dilapangan yang berkaitan dengan kegiatan produksi dan non-produksi. Asisten menejer divisi produksi memimpin semua kegiatan produksi di lapangan yang terdiri dari tiga kelompok besar. Kelompook tersebut yaitu, kelompok komoditas tomat, timun, herbs, parsely, dll, kelompok NFT, dan kelompok organik. Asisten menejer divisi non-produksi memimpin beberapa bagian seperti sourcing, SPV Production House, SPV ME, SPV personalia dan keuangan, SPV PPIC data dan logistik serta securiy. Setiap asisten menejer dibantu oleh para staf sesuai dengan keterampilan dan keahliannya masing-masing. Adapun Struktur Organisasi Kebun Amazing Farm Lembang dapat dilihat pada Lampiran 2.

aa.

(14)

ab. PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan tersebut didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998 dengan Amazing Farm sebagai merek dagang dari sayuran aeroponik. Amazing Farm meruoakan rumah kaca komersial pertam a yang menggunakan teknologi aeroponik di Indonesia. Bentuk perusahaan tersebut adalah Perseroan Terbatas, dengan direktur utama Ir. Danny K. Rusli.

ac. Awalnya perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang finance atau pembiayaan, namun dengan adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 perusahaan finance tersebut mulai melakukan kegiatan budidaya sayuran hidroponik dan aeroponik agar dapat tetap bertahan. Keputusan untuk memilih berusaha dibidang agribisnis karena Indonesia merupakan negara agraris dan usaha agribisnis dinilai relatif mampu bertahan pada saat terjadi krisis moneter. Selain itu, usaha agribisnis merupakan usaha yang yang tidak terlalu berimbas pada fluktuaasi dolar. Pilihan tersebut juga didasarkan pada latar belakang Pak Danny sebagai Insinyur Pertanian dari Universitas Padjadjaran.

ad. Kebun pertama PT Momenta Agrikultura pada tahun 1998 berlokasi di Desa Kayuambon dengan luas lahan sekitar 3000 m2. Tahun 2000 melakukan perluasan ke Kampung Pojok, Desa Cikahuripan dengan luas lahan 1,5 Ha. Delapan tahun kemudian pada tahun 2008 melakukan pengembangan kebun lagi seluas 7 Ha di Dusun Cisaroni, Desa Cikahuripan dan 1,5 Ha di Desa Kayuambon.

ae. Awalnya perusahaan tersebut menjual sayuran aeroponik berupa jenis-jenis selada dan sayuran cina seperti caisim, kailan, pakcoy, dan lain-lain. Namun, jika hanya produk aeroponik saja yang diperdagangkan, maka biaya operasionalnya sangat tinggi. Jaringan networking yang dimiliki perusahaan sudah luas, sehingga memanfaatkan hal tersebut untuk menutupi biaya distribusi yang tinggi. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan kapasitas truk dengan jenis komoditas lainnya yang didapat dari kerjasama dengan petani mitra. Oleh karena itu pihak perusahaan mencari alternatif dengan membeli beberapa produk dari mitra atau disebut trading product.

2.1.5 Sarana dan Prasaran PT Momenta Agrikultura

af.

ag. Amazing farm di Lembang memiliki areal lahan seluas 7 ha, dengan lahan produktif seluas 5 ha. Lahan tersebut terdiri dari :

(15)

- Kantor,

- Packing house,

- Mess karyawan,

- Gudang nutrisi dan kemasan, - Gudang barang,

- Ruang semai dan ruang gelap untuk persemaian yang menggunakan media tanam rockwool,

- Green house persemaian,

- Green house Tomat cherry,

- Green house Tomat Beef ,

- Green house Mentimun, Green house Selada (NFT) dan

- Lahan garapan untuk tanaman yang ditanam open field serta - Sarana pendukung lainnya.

ah.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi PT Momenta Agrikultura

ai. 2.2.1 Visi

aj. Menjadi perusahaan hortikultura terbesar di Indonesia dengan menyediakan sayuran yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan pola hidup masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

ak. 2.2.2 Misi

al. Berkomitmen menyediakan produk sayuran dan buah-buahan yang sehat dengan kulaitsa tinggi, sehingga menjadikan konsumen memiliki gaya hidup unuk mengkonsumsi buah dan sayuran yang sehat, serta memperkenalkan system budidaya hidroponik dan aeroponik bagi masyarakat yang ingin memulai usaha di dalam bidang pertanian hidroponik dan aeroponik.

am.

2.3 Peluang dan Tantangan yang dihadapi

an. PT. Amazing Farm memasarkan beberapa produk hortikultura unggulan yang dipasarkan tidak hanya di dalam negeri tetapi hingga mancanegara seperti Singapura. Produk tersebut seperti lettuce dengan berbagai jenis, karagula dan lain lain. Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan ini ialah kualitas dan kuantitas dari produk yang di hasilkan akan sangat diminati oleh para konsumen. Hal tersebut dikarenakan produk produk sayuran di Amazing Farm di budidayakan dengan sistem hidroponik sehingga hasil yang didapatkan memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayuran yang dibudidayakan pada sistem konvensional. Dewasa ini masyarakat sudah mulai menghendaki makanan yang mengandung gizi yang tinggi, sehat dan sejalan dengan pembudidayaan

(16)

tanaman di perusahan ini, dimana penggunaan bahan bahan beresidu tinggi seperti pestisida digunakan dengan anjuran pakai yang tepat dan sesuai dengan sasarannya.

ao. PT. Amazing Farm juga sudah memulai budidaya tanaman organik, selain budidaya tanaman secara hidroponik dan NFT. Tanaman yang di budidayakan diantaranya adalah pakcoy dan kailan. Berdasarkan sistem penanaman tersebut, peluang yang didapatkan untuk meningkatkan minat para konsumen terhadap produk yang dihasilkan PT. Amazing ini lebih tinggi karena sistem pertanian organik banyak dilirik oleh para konsumen jika dilihat dari kandungan gizi dan residu serta kualitas dan kuantitasnya.

ap. Tantangan yang dihadapi oleh PT. Momenta Agrikultural salah satunya adalah pemenuhan kriteria panen atau standard ekspor yang diinginkan oleh perusahan luar negeri. Guna untuk memasarkan produk, suatu perusahaan harus memenuhi standar tertentu dengan dilihat dari berbagai segi seperti kualitas, kuantitas dan bentuk buah atau sayur. Standard panen yang diinginkan, diperlukan riset lebih lanjut agar dihasilkan produk yang diinginkan. Biaya yang diperlukan untuk melakukan riset tersebut akan sangat tinggi. Oleh karena itu, tantangan yang paling besar dihadapi saat ini di perusahaan tersebut adalah pemenuhan standar panen tersebut.

aq.BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA PROFESI

3.1 Botani Tomat Cherry

Tomat cherry termasuk kedalam divisio Spermatopytha, sub divisio Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Tubiflorae, family Solanaceae, genus Lycopersicon, spesies Lycopersicon esculentum var. Cerasiforme (Harjadi, 1989). Tomat cherry merupakan tanaman setahun (annual) berbentuk perdu. Tinggi tanaman dapat mencapai 2-3 meter atau lebih, mempunyai batang lunak dan bulat. Tanaman tomat cherry memiliki pertumbuhan batang interminate, dimana pertumbuhan batangnya tidak diakhiri dengan rangkain bunga atau buah, arah pertumbuhannya vertikal, periode panen buahnya

(17)

panjang atau dapat dipanen sepanjang musim, dan habitus tanaman umumnya tinggi dan akan lemah bila tidak ditopang (Opena dan Van der Vossen, 1994).

Daun tanaman tomat cherry umumnya lebar, bersirip dan berbulu, panjangnya antara 20-30 cm atau lebih. Tangkai daun bulat panjang sekitar 7-10 cm dan tebalnya antara 0.3-0.5 cm (Opena dan Van der Vossen, 1994). Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang jumlah kuntum bunganya sekitar 30-70 buah tiap clusternya. Kuntum bunga terdiri dari 5 daun kelopak berwarna hijau berbulu, 5 buah daun mahkota berwarna kuning yang bagian dalam dasarnya menyatu, sedangkan bagian atasnya meruncing menyebar, seolah-olah menyerupai bintang. Bunga tanaman terdiri dari benang sari (stagmen) yang mengembang menjadi sebuah sarung dan membalut sebuah putik. Tangkai sarinya pendek dan kantong sarinya memiliki 12 alur, sehingga bentuknya seperti granat. Bunga tomat menyerbuk sendiri, tetapi mudah juga dilakukan persilangan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999).

Buah tomat cherry berbentuk bulat dengan diameter 1,5-3 cm. Bobot buah ±30 gram, memiliki kulit buah tipis. Kulit buah ada yang berwarna merah muda, merah, oranye atau kuning (Opena dan Van der Vossen, 1994). Mengenai sistem perakaran, tanaman tomat cherry memiliki akar tunggang dan akar-akar yang menyebar ke semua arah pada kedalaman hingga 60-70 cm.

Perbanyakan tanaman umumnya dilakukan secara generatif dengan biji-bijinya. Biji tomat cherry berbentuk bulat telur pipih, berwarna coklat pucat, dan berbulu halus (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). PT. Amazing Farm telah membudidayakan tomat cherry dengan varietas Gangsan (GGS) dan Portesa (Port). Perbedaan dari tiap varietasnya terdapat pada Tabel 1 dimana varietas Gangsan lebih unggul dibandingkan dengan varietas Portesa.

Tabel 1. Perbedaan tomat cherry varietas Gangsan (GGS) dan Portesa (Port)

Gangsan Portesa

Warna tomatnya lebih merah, dan kulit buahnya mulus

Warna tomat hijau hingga jingga kemerahan, dan kulit buahnya

(18)

berserat serat Tomat cherry yang dihasilkan lebih

manis

Tomat yang dihasilkan kurang manis Cluster yang dihasilkan hanya satu

dari setiap tandan

Cluster yang dihasilkan terkadang 1-2 setiap tandannya

Batang tidak berbulu Batangnya berbulu Varietas ini lebih tahan terhadap

busuk batang

Tidak terlalu tahan terhadap busuk batang

Kuliah Kerja Profesi (KKP) pada PT Momenta Agrikultural dilakukan pada kebun Tomat Cherry. Kebun tomat cherry berada pada kebun Cisaroni, Lembang dengan luas kebun 1 ha serta terdapat pada 4 greenhouse, GH 14 A dan 14B, 18 A, 18 B dan 18 C. Kegiatan yang dilakukan ialah pembudidayaan dari tahap awal persemaian hingga panen serta packaging tanaman tomat cherry.

3.2 Syarat Tumbuh

Idealnya tanaman tomat tumbuh di tempat yang dingin, cuaca kering dan dataran tinggi (1000-1250 mdpl), khusus untuk tomat cherry umumnya tumbuh dan bereproduksi dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian > 700 mdpl.

Suhu yang optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat adalah 21-240 C, suhu di bawah 120C dapat menyebabkan chilling injury,

dan suhu di atas 270C akan menghambat pertumbuhan dan pembentukan

buah, kerusakan pollen dan sel telur ketika suhu harian maksimum 380 C atau

lebih, selama 5-10 hari (Opena dan Van der Vossen, 1994).

Persyaratan iklim yang dikehendaki oleh tanaman tomat cherry adalah memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada kisaran 750-1250 mm per tahun. Meskipun demikian tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari yang terik dan hujan lebat. Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat cherry. Pembentukan buah umumnya sedikit,

(19)

jika suhu malam diatas 210 C selama beberapa hari sebelum dan sesudah

anthesi. Angin panas dan kering dapat menyebabkan pengguguran bunga. Aplikasi Nitrogen yang berlebihan sering menyebabkan penyakit fisiologis atau busuk buah dan juga terjadinya gugur bunga. Derajat keasaman (pH) yang ideal berkisar 6.0-6.5, pH yang lebih tinggi atau lebih rendah akan menyebabkan kekurangan hara atau dapat menimbulkan keracunan pada tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999).

3.3 Budidaya Tomat Cherry di PT Momenta Agrukultura

3.3.1 Penyemaian Benih

Penyemaian benih dilakukan di dalam greenhouse nursery. Alat-alat dan bahan yang digunakan untuk menyemai benih tommat cherry antara lain : benih tanaman tomat cherry varietas portesa, pot tray, arang sekam, stick, nutrisi, dan germinator (ruang gelap). Adapun langkah kerja dalam penyemaian adalah sebagai berikut:

1. Siapkan benih tanaman tomat cherry var. potesa sejumlah 256 buah

2. Masukan arang sekam ke dalam pot tray sebagai media tanam, kemudian basahi dengan air

3. Kemudian, beri lubang tanam pada setiap lubang pot tray dengan menggunakan stick

4. Masukan benih masing-masing 1 pada setiap lubang tanam.

5. Tutup lubang tanam tersebut dengan lapisan tipis arang sekam

6. Simpan pot tray yang telah ditanam benih ke dalam germinator (ruang gelap) selama 4 hari tanpa disiram air/nutrisi

(20)

7. Setelah 4 hari, pot tray dikeluarkan dari germinator (ruang gelap) dan simpan di ruang terbuka dalam screen house selama 21 hari

8. Pot tray yang telah berisi kecambah benih tomat cherry tersebut kemudian diberi nutrisi 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan nilai EC 1 mS/Cm

9. Setelah kecambah berusia 21 hari, tanaman tomat cherry tersebut siap untuk dipindahkan ke lapangan.

Gambar 2. Proses penyemaian benih dan penyiraman bibit di GH Nursary

Jumlah benih yang disemai pada GH Nursery adalah 10% lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tanaman yang dibutuhkan di lapangan. Hal tersebut dilakukan agar memiliki stock bahan tanam, apabila terdapat tanaman yang mati atau rusak dilapangan. Lubang tanam pada pot tray usahakan tidak terlalu dalam, karena ukuran benih yang terlalu kecil sehingga dapat sulit untuk berkecambah. Pot tray yang telah berisi benih disimpan kedalam ruang gelap dengan tujuan untuk mempercepat perkecambahan benih dengan memiliki batang yang panjang.

(21)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 12 januari 2015, terlihat bahwa benih yang berkecambah hanya beberapa persen dari jumlah benih yang tanam. Hal tersebut dikarenakan benih yang tumbuh dimakan oleh hama burung yang masuk kedalam Screen house. Selain itu, lubang tanam yang terlalu dalam juga berpengaruh terhadap perkecambahan benih sehingga terdapat beberapa benih yang sudah berkecambah namun muncul ke permukaan (masih berada didalam arang sekam). Penyiraman nutrisi dilakuakan setiap hari pada pagi dan siang hari dengan menggunakan selang shower untuk menyiram agar tidak merusak kecambah yang berukuran kecil. Cairan nutrisi berisi pupuk A&B Mix dengan nilai EC 1 mS/Cm.

3.3.2 Persiapan Lahan

a. Pemasangan MPHP

Mulsa plastik hitam perak digunakan sebagai penutup lahan pada

greenhouse, bertujuan untuk menahan pertumbuhan gulma yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman tomat cherry. Pemasangan mulsa biasanya dilakukan sebelum penyusunan polybag media tanam ke lahan. Apabila mulsa pada masa penanaman tomat cherry sebelumnya masih bagus dan bisa digunakan kembali maka mulsa tersebut tidak perlu di ganti akantetapi apabila mulsa tersebut telah rusak maka diperlukan pemasangan mulsa baru. Pemasangan mulsa tersebut dilakukan dengan cara melapisi mulsa yang telah rusak dengan mulsa baru, hal ini bertujuan agar lapisan mulsa menjadi lebih tebal dan menekan pertumbuhan gulma.

b. pemasangan selang drip

Selang drip merupakan selang irigasi yang digunakan dalam sistem hidroponik. Setiap baris tanaman tomat cherry terdapat satu selang drip yang terdiri dari beberapa selang drip kecil dan stick tetes yang berfungsi sebagai saluran fertigasi pada setiap polybag.

(22)

Gambar 3. Proses pemasangan selang drip dan drip tetes

c. pengecekan lubang drip

Pengecekan lubang drip dilakukan pada selang drip setelah dipasang dan sebelum digunakan sebagai fertigasi. Pengecekan ini dilakukan pada

selang Drip yang tersumbat gumpalan nutrisi dengan cara

direndam dengan larutan NaHCl 2ml/liter. Selain itu, pengecekan

selang drip dilakukan juga dengan cara mengalirkan air melalui

selang drip tersebut, apabila selang drip bersih dan tidak tersumbat

maka air akan mengalir lancar dan dapat keluar melalui lubang

stick tetes.

(23)

d. pengisian polybag

Pengisian media tanam ke dalam polybag dilakukan dengan menggunakan tangan hingga polybag terisi penuh, media tanam yang digunakan berupa arang sekam yang telah disterilkan sebelumnya dengan cara dibakar.

e. menyusun polybag

polybag yang telah berisikan media tanam kemudian disusun di dalam greenhouse secara berbaris dengan Jarak antar polybag ialah 50 cm sedangkan antar barisan 1,2 m.

Gambar 5. Polybag yang telah diisi media tanam dan disusun rapih

f. penjenuhan polybag

penjenuhan polybag dilakukan dengan menyiram media tanam dengan menggunakan air hingga jenuh.

(24)

Penanaman dilakukan pada saat kecambah tanaman berusia 21 hari, usahakan penanaman dilakukan tidak lebih dari usia tersebut. Hal tersebut dikarenakan dapat mempengaruhi fisiologi tanaman ketika ditanam dilapangan. Batang tanaman akan menjadi lebih panjang dan lebih kurus bila dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada usia 21 hari. Hal pertama yang dilakukan untuk menanam adalah memindahkan benih yang telah berkecambah (bibit) dari GH nursery ke GH produksi.

Gambar 6. Bibit tanaman tomat cherry usia 21 HSS

Hal yang perlu diperhatikan saat penanaman ialah lebih baik dilakukan pada sore atau pagi hari untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang tinggi. Pemindahan bibit dari greenhouse nursery ke greenhouse penanaman dilakukan dengan sangat hati hati. Bibit tomat dikeluarkan dari potray dengan menekan lubang yang berada disetiap lubang potray hingga media dan bibit keluar sediki demi sedikit.

Bibit tersebut dimasukan kedalam tiap polybag dengan sedikit melubangi media menggunakan tangan dan masukkan bibit tersebut secara perlahan. Tutup akar dengan arang sekam dan tekan sedikit media hingga tanaman berdiri dengan tegak. Penanaman bibit dilakukan dengan daun sejati dari bibit tomat menghadap ke arah Timur atau Barat. Hal tersebut bertujuan agar terjadi keseragaman pertumbuhan tiap tanamannya dan tanaman mendapatkan cahaya matahari yang lebih optimal.

(25)

Gambar 7. Proses penanaman bibit ke polybag

Bibit yang telah dipindah tanamkan, kemudian siram tiap polybag dengan air biasa terlebih dahulu hingga media menjadi jenuh. Pemasangan label dilakukan sebagai identitas tanaman yang telah ditanam didalam GH produksi dengan format : Komodity, varietas, tanggal penanaman, dan jumlah populasi. Pelabelan dilakukan dengan tujuan agar diketahui dengan jelas varietas apa yang ditanam, kapan penanaman dilakukan.

Gambar 8. Penyiraman bibit yang telah di pindah tanam

3.3.4 Pemeliharaan

(26)

Fertigasi merupakan pemberisian nutrisi pada tanaman yang terbuat dari pupuk A dan pupuk B (A B mix), dimana pupuk A terkandung NO3, NH4, CaNO4,

dan Fe dan pupuk B terkandung N2PO4, K2SO4, Mg, SO4, KO3, H3BO3, Mo, Cu,

Mn, dan Zn.

Adapun cara pembuatan larutan nutrisi sebagai berikut : A. Membuat larutan pupuk A pekat dan B pekat dengan cara :

1) Masukan satu karung pupuk A & B masing-masing kedalam drum yang berbeda (tanpa senyawa campuran yang terdapat di dalam karung)

2) Tambahkan air secukupnya sebagai pelarut pupuk, kemudian aduk hingga pupuk larut secara merata dengan air

3) Masukan senyawa campuran (pupuk A = Fe, pupuk B = Zn) kedalam larutan pupuk tersebut, aduk kembali hingga larutan menyatu

4) Tambahkan air kedalam larutan pupuk hingga volume air 200 liter

5) Larutan pupuk A pekat dan B pekat siap di gunakan

B. Membuat larutan nutrisi siap siram dengan cara :

1) Masukkan larutan pupuk A pekat dan larutan pupuk B pekat sebanyak 10 liter kedalam toren(wadah nutrisi siap siram) yang telah disediakan

2) Tambahkan air sebanyak 1500 liter

(27)

Gambar 9. EC Meter

Setiap pembuatan larutan aplikasi, kepekatan larutan harus diatur agar tidak terlalu encer dan tidak terlalu pekat. Pengaturan tersebut dapat dilihat menggunakan EC meter, dimana alat ini akan menunjukkan angka kepekatan larutan. Untuk pengaplikasian larutan aplikasi ke tanaman tomat memiliki angka kepekatan yang berbeda bergantung pada fasenya.

Gambar 10. Proses peyiraman melalui drip irigasi tetes dan gelas ukur

Penyiraman dilakukan menggunakan drip irigasi atau irigasi tetes. Penyiraman dalam sehari dilakukan 4 kali dengan interval waktu 2 jam sekali, yaitu pada pukul 07.00, 09.00, 11.00, 13.00. Penyiraman dilakukan 5 kali jika memasuki musim kemarau/ cuaca panas. Fertigasi pada tanaman tomat cheery terbagi menjadi 4, setiap fase pertumbuhan tanamannya yaitu :

1) Fertigasi 1 = pada 1-2 minggu setelah tanam, nilai EC 2, VOL/Hr/Tan 400ml (4 x aplikasi)

2) Fertigasi 2 = pada 3-4 minggu setelah tanam, nilai EC 2, VOL/Hr/Tan 600ml (4 x aplikasi)

(28)

3) Fertigasi 3 = pada 5-7 minggu setelah tanam, nilai EC 2.2, VOL/Hr/Tan 1000ml (5 x aplikasi)

4) Fertigasi 4 = pada 8-24 minggu setelah tanam, nilai EC 2.2, VOL/Hr/Tan 1200ml (5 x aplikasi)

Nilai EC larutan nutrisi haruslah sesuai dengan yang telah ditentukan dalam SOP, apabila nilai EC tersebut lebih rendah atau lebih tinggi maka dapat terlihat langsung efeknya pada fisiologi tanaman di lapangan.

Tanaman tomat cherry yang masih muda dilakukan pemupukan tambahan selain dari larutan nutrisi yang telah diberikan, adapun pupuk yang digunakan ialah pupuk daun dengan merk Growmore. Aplikasi pupuk ini digunakan dengan cara manual atau disemprot dengan selang pada setiap tanaman.

2. Pengajiran

Penanaman tomat cherry di PT. Momenta Agrikultura menggunakan tali kasur sebagai pengganti ajir bambu dan dilakukan saat satu minggu setelah menanam. Hal tersebut merupakan inovasi terbaru yang dibuat khusus oleh PT. Momenta Agrikultura yang dapat mempermudah pertumbuhan tanaman dan pada saat perawatan tanaman.

Pemasangan tali kasur dilakukan untuk batang tanaman dan cabang tanaman. Tujuan dari pemasangan tali kasur/ajir ini agar pertumbuhan tanaman dan cabang tegak lurus keatas, tidak menjalar kebawah dan mengganggu tanaman lain. Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain: tali kasur, tangga, dan bambu berkawat. Persiapan tali kasur/ajir dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(29)

2) Ikatkan tali tersebut ke kawat yang telah ada di atas GH dengan menggunakan bantuan tangga

3) Kemudian geser tali kasur tersebut dengan menggunakan bambu berkawat hingga sejajar dengan tanaman/polybag

Gambar 11. Tali kasur dan kail bambu yang digunakan untuk membuat ajir

(30)

3. Pembuangan tunas air

Pembuangan tunas air dilakukan pada saat 3-22 minggu setelah tanam, biasanya dilakukan bersamaan saat pelilitan tanaman. Pembuangan tunas air atau sirung pada tanaman bertujuan agar tidak terjadi kompetisi tumbuh dengan tanaman dan cabang utama tanaman. Selain itu, pembuangan tunas air juga bertujuan agar hasil fotosintat tersalur untuk pertumbuhan bunga dan buah. Pertumbuhan tunas air sangat cepat sehingga harus sering dikontrol dan dibuang.

4. Pelilitan tanaman

Budidaya tanaman tomat cherry dilakukan teknologi pengikatan dan pelilitan menggunakan tali kasur sebagai pengganti ajir. Tujuan dari penggunaan tali kasur tersebut agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus keatas sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat cherry yang lainnya. Setiap GH sudah disiapkan tali kasur yang telah diikatkan pada kawat di atas tanaman yang akan digunakan sebagai tali lilit.

(31)

Gambar 14. Proses pengikatan ajir ke tanaman

Tali kasur harus dipisahkan dengan menggunakan bambu berkawat hingga sejajar dengan masing-masing polybag tanaman. Pengikatan dilakukan pada pangkal batang tanaman dengan cara mengikat satu kali saja membentuk simpul tali sepatu. Hal tersebut bertujuan agar pada saat pembongkaran tanaman tali mudah dilepas kembali.

Usahakan tali tidak di ikat kencang pada pangkal batang, karena dapat menggagu pertumbuhan batang tanaman. Sebelum tali diikat, pastikan bahwa tali kasur ditarik kencang sehingga apabila tanaman dililitkan ke tali tersebut dapat tegak. Pelilitan tanaman dilakuakan dengan cara memutarkan tanaman ke tali lilit yang telah diikat dari pangkal batang hingga ujung tanaman.

(32)

Gambar 15. Tanaman tomat yang telah dililit ajir

Pelilitan yang baik dan benar berdasarkan SOP adalah melilit tanaman searah jarum jam dan mengarah ke kanan tanaman berikutnya. Hal tersebut bertujuan agar dapat mempermudah dan mempercepat kerja untuk melilit tanaman dalam jumlah besar. Selain itu, dilihat dari nilai estetika dengan terarahnya pelilitan tersebut membuat tanaman terlihat lebih rapih dan teratur.

5. Pemangkasan daun (Rompes)

Tanaman tomat cherry membutuhkan pemangkasan daun yang bertujuan untuk mengurangi kelembaban disekitar pertanaman, memudahkan pemeliharaan, memudahkan alur pemanenan, memfokuskan hasil fotosintat pada organ target tanaman yaitu buah, mengurangi penyebaran penyakit, dan daun dapat terpapar sinar matahari sehingga fotosintesis berjalan dengan baik. Perompesan juga bertujuan agar mempermudah dalam proses pemanenan, menjaga kerapihan tanaman.

Perompesan dilakukan secara berkala yaitu untuk perompesan pertama cabang daun disisakan antara 9 – 10 cabang daun. Perompesan selanjutnya jumlah daun yang dipangkas disesuaikan dengan kerimbunan cabang daun tanaman yang tumbuh. Perompesan dilakukan dengan cara memotong cabang daun tanaman menggunakan gunting.

(33)

Gambar 16. Pemangkasan dan hasil pangkasan pada tanaman tomat cherry

Terdapat perompesan cabang utama selain perompesan pada waktu yang berkala, atau yang disebut topping yang dilakukan pada umur 17 MST. Hal ini dilakukan apabila tanaman belum menghasilkan buah sesuai target, tetapi batang tanaman tomat sudah terlalu tinggi atau melebihi atap greenhouse sehingga diperlukan pemangkasan daun pada puncak batang agar tidak mengganggu pertanaman lainnya dan memudahkan pemeliharaan.

6. Pencabutan tanaman layu

Umumnya pembongkaran pada tanaman tomat cherry dilakukan pada umur tanaman 5-6 bulan. Tanaman tomat cherry yang dibongkar adalah tanaman yang telah mati, kering dan terserah OPT (virus). Tujuan dari pembongkaran adalah agar tanaman tersebut tidak mengganggu pertumbuhan tanaman lain yang sehat, terutama untuk menghindari menularnya virus dari tanaman yang telah terserang ke tanaman lain yang sehat. Adapun langkah kerja dalam pencabutan atau pembongkaran tanaman yang layu sebagai berikut :

1) Membuka ikatan tali kasur pada batang tanaman

(34)

3) Kemudian lepaskan lilitan tali pada cabang dan batang tanaman

4) Setelah terlepas, masukan sampah tanaman tersebut kedalam karung yang kemudian akan dibuang.

Apabila terdapat buah tomat cherry yang masih berwarna hijau dan berukuran sesuai kriteria panen pada tanaman yang telah dibongkar, maka simoan buah tersebut diatas polybag tanaman lain karena buah tomat yang bersifat klimaterik.

Gambar 17. Tanaman Tomat cherry yang terserang layu bakteri

3.3.5 Panen dan Pasca Panen

Umumnya buah tomat cherry sudah siap panen pertama pada umur ±75 hari setelah pindah tanam atau sekitar 3 bulan setelah menyebar benih. Saat pemetikan buah yang paling tepat disesuaikan dengan tujuan konsumsi ataupun sasaran pemasaran. Pemanenan untuk tujuan ekspor atau pengirimin luar kota idealnya buah tomat dipanen pada waktu stadia buah masih hijau, yaitu kira-kira 3-7 hari sebelum buah menjadi berwarna merah. Tingkat kematangan buah tomat untuk kriteria petik yaitu matang hijau (green mature) buah sudah matang hijau namun masih keras, semburan (breaker atau turning) yaitu pada ujung buah mulai ada warna kuning atau jingga, merah muda (pink) yaitu seluruh buah berwarna kemerah-merahan, merah

(35)

(red), dan merah penuh (fullred) yaitu seluruh buah berwarna merah sempurna (Harjadi, 1989).

Gambar 18. Buah tomat cherry yang layak panen berdasarkan warnanya

Buah tomat dipanen dengan cara dipetik secara hati-hati agar tidak rusak. Adapun langkah kerja pemanenan buah tomat cherry sebagai berikut:

1. Memanen buah tomat cherry dilakukan secara manual dengan cara dipetik menggunakan tangan

2. Lalu buah yang telah dipetik ditampung ke dalam ember

3. Selanjutnya, buah-buah tersebut disimpan didalam box kontainer Pemanenan dilakukan secara terjadwal yaitu setiap hari senin, rabu, dan jumat.

(36)

Gambar 19. Proses pemanenan

Buah tomat cherry dipanen tanpa tangkai atau gagang buahnya. Hal tersebut disesuaikan dengan permintaan packing house yang mengemasan/packing buah langsung tanpa tangkai buah. Kriteria buah tomat cherry yang siap untuk dipanen adalah buah berukuran lebih besar dari kelereng dan Sehat (tidak cacat akibat serangan OPT).

Hasil panen dari lapangan dibawa ke dalam packing house, untuk proses penimbangan, pembersihan, sortasi dan grading serta pengemasan. Hasil panen tomat cherry dari lapangan ditimbang lalu dibersihkan dengan menggunakan kanebo, tanpa menggunakan air karena jika dicuci akan meningkatkan respirasi dan mempercepat pembusukan. Selanjutnya dilakukan sortasi mana yang layak pasar mana yang tidak berdasarkan warna dan ukuran, dimana tomat tidak boleh terlalu merah dan kecil. Setelah itu tomat memasuki proses grading, yaitu dengan mengelompokan tanaman berdasarkan warna dan ukuran yang sama. Proses selanjutnya adalah pengemasan, dimana tomat cherry dikemas dalam suatu box plastik kecil, dimana setiap boxnya berisikan 250gr tomat cherry.

Gambar 20. Pengemasan Tomat Cherry

(37)

Tanaman tomat cherry memiliki pengganggu yang sama dengan tanaman tomat lainnya. Pada lahan pertanaman tomat cherry di PT. Amazing Farm, hama dan penyakit utama yang menyerang ialah sebagai berikut:

a. Ulat Grayak

b. Penggerek daun (Lyriomyza sp)

c. Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)

d. Virus kerdil (vektor :Bemisia tabacci)

Pengendalian yang dilakukan pun berbeda beda. Pada umumnya, pengendalian yang dilakukan ialah secara kimiawi. Pengendalian ulat grayak biasanya secara mekanik saja karena tidak terlalu dominan dan tidak terlalu mengganggu, sedangkan untuk mengendalikan Lyriomyza dan vektor Bemisia

tabacci menggunakan pestisida kimia serta menggunakan pengendalian fisik

yaitu Yellow Sticky Trap, dan untuk layu bakteri menggunakan fungisida.

Pestisida yang digunakan menggunakan sistem Kontak-Kontak-Sistemik, dengan tujuan agar hama tidak menjadi resisten. Penyemprotan dilakukan menggunakan spraying setiap minggu dua kali yaitu pada hari Selasa dan hari Jumat pada sore hari untuk mengurangi penguapan. Pestisida yang digunakan dari berbagai merk dan bahan aktif yang berbeda beda setiap pemakaiannya.

(38)

(a) (b)

(c)

Gambar 21. (a) Ulat Grayak. Sumber : Setiawati W, dkk, 2001

(b) Penggerek daun (Lyriomyza sp). Sumber : repository.usu.ac.id

(c) Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum). Sumber : repository.usu.ac.id

(39)

3.4 Hasil Kegiatan KKP

Tabel 2. Hasil kegiatan kuliah kerja profesi di PT. Momenta Agrikultura

No Indikator Capaian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kesesuaian

1 Mengidentifikasi dan menganalisis

tahapan kegiatan dan atau permasalahan yang berkaitan dengan proses produksi dan pasca panen pada PT. Momenta Agrikultura secara akurat dan sesuai dengan prinsip dan konsep pertanian berkelanjutan.

Melakukan seluruh tahapan kegiatan produksi dan pasca panen pada institusi magang sesuai prosedur dan dengan prinsip pengolahan tanaman terpadu sehingga sejalan dengan prinsip dan konsep pertanian berkelanjutan. Sagat sesuai, indikator tercapai pada pelaksanaan kegiatan

2 Merumuskan alternatif pemecahan

masalah yang berkaitan dengan aspek produksi, pasca panen dan pengolahan tanaman yang efisien, produktif dan berkelanjutan.

Mengidentifikasi permasalahan produksi seperti gangguan di lapangan. Salah satu faktor penyebab kerusakan tanaman adalah kondisi GH yang sudah kurang layak. Selain itu juga terdapat permasalahan dalam penanganan panen dan pasca panen. Pada aspek produksi sudah dilakukan secara benar sesuai indikator. Sesuai, indikator tercapai pada pelaksanaan kegiatan

3 Menerapkan IPTEK yang diperoleh

selama perkuliahan untuk

mendukung pengelolaan proses produksi, panen, dan pasca-panen khususnya tanaman tomat ceri yang efisien, produktif, dan berkelanjutan.

Mampu menerapkan iptek yang diperoleh selama perkuliahan, mendapatkan wawasan baru yang

dipelajari dan terdapat

pemahaman di perkuliahan yang tidak diterapkan di institusi magang. Cukup sesuai, indikator tercapai pada pelaksanaan kegiatan 4 Menerapkan soft-skills dalam hal

kompetensi profesional

(pemahaman tugas, kecakapan bekerja, kreatifitas bekerja, pemecahan masalah, dan etos kerja) sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan secara profesional.

Menerapkan soft-skill dalam bekerja seperti datang dan pulang tepat waktu sesuai yang telah ditentukan institusi magang, mampu malaksanakan pola kerja sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Sesuai, indikator tercapai pada pelaksanaan kegiatan

5 Menerapkan soft-skills terutama berkaitan dengan kompetensi personal (kejujuran, kemandirian,

Menerapkan soft-skill dengan kompetensi personal seperti,

mampu mempertanggung

Sesuai, indikator tercapai

(40)

kedewasaan berpikir, tanggung jawab, dan disiplin) sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

jawabkan pekerjaan yang

diberikan oleh pembimbing di lapangan.

pada

pelaksanaan kegiatan

6 Menerapkan soft-skills yang

berkaitan dengan kompetensi sosial (komunikasi lisan dan tulisan, kerja sama, dan etika) sesuai aturan yang berlaku dan bidang kerja yang ditekuni.

Menerapkan soft-skill kompetensi

sosial kepada karyawan

perusahaan, sesama peserta KKP dan pemilik institusi tempat magang sesuai dengan aturan yang berlaku. Sesuai, indikator tercapai pada pelaksanaan kegiatan

Berdasarkan dari tabel tersebut, hasil pelaksanaan kegiatan KKP yang dilakukan di PT. Momenta Agrikultura cukup baik karena telah sesuai dengan indikator capaian kegiatan. Setelah mengikuti kegiatan KKP selama 30 hari, peserta KKP mampu melakukan seluruh tahapan kegiatan dari proses produksi hingga pasca panen tomat cherry sesuai dengan prinsip dan konsep pertanian berkelanjutan. Pemecahan masalah, penerapan iptek, maupun soft-skill kompetensi profesional dan sosial telah diaplikasikan dengan baik di lapangan selama kegiatan KKP berlangsung.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kuliah kerja profesi atau magang merupakan suatu wadah untuk mahasiswa mengasah dan meningkatkan kompetensi hard skills dan soft skill serta menambah pengalaman bekerja mahasiswa sebagai bekal untuk mengahadapi dunia kerja yang sebenarnya. PT Momenta Agrikultura/ Amazing farm merupakan salah satu perusahaan hortikultura yang cukup besar di Indonesia yang bergerak di bidang sayuran dengan teknologi sistem hidroponik dan penggunaan benih dan pupuk berkualitas.

(41)

Melalui kegiatan magang di Amazing farm ini penulis dapat mengetahui proses produksi komoditas tomat cherry secara langsung dari mulai persemaian hingga pengemasan. Selain itu, penulis juga dapat menganalisis masalah yang ditemukan dalam proses budidaya tomat cherry dengan sistem hidroponik, yaitu pengaruh lingkungan yang berbeda terhadap hasil tomat cherry. Dari hasil pengamatan penulis, faktor lingkungan yang mempengaruhi budidaya tomat cherry adalah suhu, kelembaban, cahaya matahari dan angin.

4.2. Saran

Kegiatan magang ini memberikan dampak yang positif bagi semua pihak baik mahasiswa, program studi maupun perusahaan sehingga kegiatan ini diharapkan terus berlanjut. Mengenai kegiatan yang penulis lakukan selama magang, sebaiknya sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan produksi komoditas ditingkatkan serta pengelolaan limbah yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia 2013. Jakarta. Dikutip melalui https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark

%20_Statistik_Tanaman_Sayuran_dan_Buah-buahan_Semusim_Indonesia_2013.pdf. Diakses 10 Mei 2016.

Harjadi, S. S. 1989. Dasar-dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

(42)

Opena, R.T and H.A.M van der Vossen. 1994. Lycopersicon esculentum Miller, p199-205. In Siemonsma, J.S. and K. Piluek (Eds.). Plant Resources of South-East Asia, Vegetables. PROSEA. Bogor. Rubatzky, V. E. dan Yamaguchi, M. 1999. Sayuran Dunia 3. Institut Teknologi

Bandung. Bandung. Edisi ke-2.

Rukmana, R. 1994. Tomat & Cherry. Kanisius. Yogyakarta. Hal: 11-17.

Setiawati W., Ineu S., Gunawan O. S., dan Gunaeni N. 2001. Penerapan Teknologi PHT. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BPTS). Dikutip melalui

http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/isi_monografi/M-23.pdf.

(43)

LAMPIRAN

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Lampiran 4. Standar Oprasional Prosedur Budidaya Tomat Cherry di

(51)

Lampiran 5. Gambar/ Foto selama KKP

I. NURSERY

II. PENANAMAN

III. PEMASANGAN DRIP IRIGASI

(52)

IV. PEMASANGAN TALI KASUR / AJIR

V. MENGIKAT TALI KASUR KE TANAMAN

(53)

VII. TANAMAN TOMAT CHERRY YANG TELAH BERBUNGA

VIII. PEMBUATAN LARUTAN NUTRISI

(54)

(55)

X. PENYEMPROTAN PESTISIDA

(56)

XI. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

Gambar

Gambar 2. Proses penyemaian benih dan penyiraman bibit di GH Nursary
Gambar 3. Proses pemasangan selang drip dan drip tetes
Gambar 5. Polybag yang telah diisi media tanam dan disusun rapih
Gambar 6. Bibit tanaman tomat cherry usia 21 HSS
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nilai CO 2 pada pagi hari terlihat lebih besar dibandingkan nilai CO 2 pada saat sore hari, hal ini karena pada saat pagi hari intensitas cahaya yang

Dalam disain aplikatif dengan mempertimbangkan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu rendah (antara kondisi terang-gelap atau

Kenyataan pertama ini terlihat pada waktu pagi, siang hingga sore hari yang cerah, disaat kuat cahaya maksimum sinar matahari masuk ke dalam ruangan melalui

Cahaya matahari dari arah Timur pada pagi dan dari arah Barat pada sore hari yang masuk ke dalam ruang secara langsung dipantulkan oleh permukaan lantai keramik yang putih

Bibit tomat ditanam setelah berumur 14 hari setelah tanam pada polibag, hal yang perlu diperhatikan dalam pemindahan bibit ke lapangan adalah kondisi tanah dalam polibag tidak

Penelitian mengenai pengaruh variasi dosis kompos kempaan gambir dan intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan bibit gambir (Uncaria gambir Roxb.), telah

Perlu dicoba pembakaran di sore hari kurang lebih pukul 14.00 WIB karena pada jam tersebut pemanasan oleh matahari sudah cukup stabil (intensitas panas yang datang sama

Tujuan penelitian membangkitkan sumber tegangan listrik out put sel surya saat perubahan intensitas tenaga cahaya matahari pada siang hari kondisi terang dan kondisi sore hari menyinari