• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penataan Kampung Windan di Surakarta sebagai Kampung Gerabah Berbasis Wisata Halal dan Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penataan Kampung Windan di Surakarta sebagai Kampung Gerabah Berbasis Wisata Halal dan Kreatif"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

PENATAAN KAMPUNG WINDAN DI SURAKARTA SEBAGAI KAMPUNG GERABAH BERBASIS WISATA HALAL DAN KREATIF

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Disusun Oleh: Hariyanto D300130020

Dosen Pembimbing:

Ir. Alpha Febela Priyatmono, M.T. NIK.486

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENILAIAN ... iii

LEMBAR PENILAIAN ... iv

PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... xi ABSTRAK ... xii ABSTRACT ... xii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Pengertian Judul ... 1 1.2 Latar Belakang ... 2 1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan dan Sasaran ... 7

1.4.1 Tujuan ... 7 1.4.2 Sasaran ... 7 1.5 Lingkup Pembahasan ... 7 1.6 Metodologi Pembahasan ... 7 1.6.1 Pengumpulan Data ... 7 1.6.2 Pengolahan Data... 8 1.6.3 Perumusan Konsep ... 8 1.7 Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Gerabah ... 10

2.1.1 Gerabah (Earthenware) ... 10

2.1.2 Keramik Batu (Stoneware) ... 11

2.1.3 Porselin (Porcelain) ... 12

2.2 Desa Wisata ... 13

(8)

viii

2.2.2 Pesyaratan Desa Wisata ... 14

2.2.3 Pendekatan Desa Wisata ... 15

2.2.4 Klasifikasi Desa Wisata ... 16

2.3 Partisipasi Masyarakat ... 20 2.4 Perencanaan Pariwisata ... 24 2.4.1 Analisa Lokasi ... 24 2.4.2 Masterplan ... 24 2.4.3 Arsitektur ... 25 2.4.4 Management Control ... 25 2.5 Pariwisata Halal ... 25

2.5.1 Pengertian Pariwisata Halal ... 25

2.5.2 Perbedaan Pariwisata Halal dengan Pariwisata Lainnya ... 27

2.5.3 Pengertian Pariwisata dalam Al-Qur’an dan Sunnah ... 28

2.5.4 Anjuran Al-Qur’an dan Sunnah untuk Berwisata ... 30

2.5.5 Tujuan Wisata menurut Al-Qur’an dan Sunnah... 32

2.5.6 Etika dan Prinsip Pariwisata menurut Al-Qur’an dan Sunnah ... 35

2.5.7 Konsep Wisata Halal ... 37

2.5.8 Pengelolaan Pariwisata Halal ... 39

BAB III TINJAUN LOKASI ... 42

3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Sukoharjo ... 42

3.1.1 Kondisi Geografis dan Administrasi ... 42

3.1.2 Kondisi Iklim ... 43

3.1.3 Kondisi Topografi ... 43

3.1.4 Pola Tata Guna Lahan ... 43

3.1.5 Demografi Penduduk Kabupaten Sukoharjo ... 43

3.1.6 Transportasi ... 44

3.1.7 Potensi Pariwisata ... 45

3.2 Potensi Kecamatan Kartasura ... 45

3.2.1 Lokasi ... 45

3.2.2 Kelurahan atau Desa ... 46

3.2.3 Demografi ... 47

3.2.4 Luas Penggunaan Lahan ... 47

(9)

ix

3.3 Potensi Kampung Windan sebagai Kampung Gerabah... 48

3.3.1 Lokasi Kampung Windan ... 48

3.3.2 Analisa SWOT Potensi Wisata Kampung Windan ... 50

BAB IV ANALISA PENDEKATAN DAN KONSEP ... 53

4.1 Gagasan Perancangan ... 53

4.2 Pengembangan Kampung Wisata Berbasis Wisata Halal dan Kreatif ... 54

4.2.1 Analisa Konsep Kampung Gerabah Berbasis Wisata Halal dan Kreatif 54 4.2.2 Interaksi Masyarakat dengan Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Wisata secara Partisipatif ... 57

4.2.3 Pengembangan Fasilitas Pendukung Kampung Wisata ... 58

4.2.4 Analisa – Konsep Sirkulasi dan Pencapaian ... 59

4.2.5 Analisa – Konsep Vegetasi ... 61

4.2.6 Analisa – konsep Jenis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 62

4.2.7 Analisa dan Konsep Tampilan Arsitektur ... 68

4.2.8 Analisa dan Konsep Utilitas dan Proteksi Kebakaran... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Gapura masuk Kampung Windan ... 3

Gambar 1. 2. Aktivitas salah satu warga yang sedang membuat gerabah ... 6

Gambar 2. 1. Contoh gerabah (anglo) ... 11

Gambar 2. 2. Contoh keramik batu (stoneware) ... 12

Gambar 2. 3. Contoh porselin (porcelain) ... 12

Gambar 2. 4. Filosofi Pertumbuhan Pariwisata dan Pengentasan Kemiskinan ... 13

Gambar 2. 5. Konsep Pengembangan Kota Kreatif ... 18

Gambar 2. 6. Konsep Pengembangan Kawasan / Kampung Kreatif ... 19

Gambar 2. 7. Cluster Daya Tarik Wisata-Wisata Terkait ... 21

Gambar 2. 8. Model Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata Berbasis Partisipasi Masyarakat ... 22

Gambar 2. 9. Tiga Pilar Pihak-pihak yang Berperan dalam Pengembangan Produk Pariwisata ... 23

Gambar 3. 1. Peta Kabupaten Sukoharjo ... 42

Gambar 3. 2. Peta Kecamatan Kartasura ... 46

Gambar 3. 3. Lokasi Kampung Windan... 48

Gambar 3. 4. Lokasi hunian pengrajin gerabah ... 49

Gambar 4. 1. Site Eksisting ... 54

Gambar 4. 2. Zonifikasi Kawasan ... 55

Gambar 4. 3. Foto rumah pengrajin gerabah yang akan dikembangkan ... 55

Gambar 4. 4 Foto Pondok dan Masjid yang akan dikembangkan... 56

Gambar 4. 5. Konsep Pengelolaan Desa Wisata Secara Partisipatif ... 57

Gambar 4. 6. Guideline Desain Pola Tata Kawasan ... 58

Gambar 4. 7. Sirkulasi Kawasan ... 60

Gambar 4. 8. Tanaman Oabat Keluarga ... 62

Gambar 4. 9. Tanaman Produktif ... 62

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Variabel dan Indikator Elemen Potensi Desa Wisata ... 23

Tabel 2. 2. Pertumbuhan Muslim dari Populasi Dunia ... 26

Tabel 2. 3. Jumlah dan Persentase PendudukMenurut Agama yang Dianut Tahun 2010 ... 26

Tabel 2. 4. Perbedaan Pariwisata Halal dengan Pariwisata Lainnya ... 27

Tabel 3. 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Sukoharjo Berdasarkan Kecamatan ... 44

Tabel 3. 2. Jaringan Jalan Kabupaten Sukoharjo ... 45

Tabel 3. 3. Matrik SWOT Kampung Windan ... 51

Tabel 4. 1. Konsep Kampung Wisata Kreatif Berbasis Wisata Halal ... 56

Tabel 4. 2. Preseden untuk Jalur Sirkulasi Kawasan ... 60

Tabel 4. 4. Kebutuhan ruang ... 63

Tabel 4. 5. Besaran Ruang ... 65

(12)

xii ABSTRAK

Pada tahun 1950 Kampung Windan terkenal sebagai kampung yang menjadi pusat kerajinan gerabah di daerah Kartasura dan sekitarnya. Gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia (biasanya bebentuk wadah). Karena perkembangan zaman dan teknologi gerabah sudah tidak lagi diminati oleh masyarakat karena kurang ekonomis dan praktis. Masalah yang lebih serius adalah sudah tidak adanya regenerasi pengrajin gerabah karena anak-anak dari pengrajin gerabah tersebut memilih untuk berpofesi menjadi karyawan pabrik daripada menjadi seorang pengrajin gerabah. Kondisi di atas menunjukkan bahwa gerabah yang dihasilkan oleh pengrajin gerabah di Kampung Windan harus ada variasi produk yang sesuai dengan selera masyarakat dan juga harus mampu bersaing dengan produk sejenis dari industri.

Indonesia merupakan pasar industri wisata islam terbesar di dunia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yang seharusnya hal ini disadari oleh pelaku bisnis pariwisata Indonesia. Wisata Syariah adalah salah satu bentuk wisata yang berbasis budaya dan mengedepankan nilai-nilai serta norma Syariat Islam sebagai landasan dasarnya. Tentu saja wisata yang dimaksud adalah wisata yang dilakukan untuk mendapat rida dari Allah SWT. Adapun tujuan tugas ahir ini adalah untuk penataan Kampung Windan sebagai kampung gerabah berbasis wisata kreatif, pengembangan kampung wisata berkelanjutan yang berdasar pada partisipasi masyarakat dan wisata halal. Wisata yang dimaksud adalah berjihad menuntut ilmu maupun untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berkenaan dengan alam raya.

Kata Kunci: gerabah, kampung wisata, wisata kreatif, wisata halal. ABSTRACT

In 1950, Windan Village was famous as the village that became the center of pottery in Kartasura and its surroundings. Pottery is a tool made of clay which is formed and then burned and can be useful in helping human life (usually in the form of crock). Because of the current development of technology, potteries are no

(13)

xiii

longer in demand by the public because they are less economical and practical. Another crucial problem is that there is no regeneration of pottery craftsmen because their children choose to become factory employees rather than continuing the work of their parents. These conditions indicate that pottery from Windan Village must have a variety of products to suit the tastes of the public and also must be able to compete with another similar products.

Indonesia is the largest Islamic tourism industry market with the largest Muslim population in the world, which should be recognized by Indonesian tourism businesses. Shari’a Tourism is a form of culture-based tourism and promotes the values and norms of Islamic Shari'a as its basic foundation. The tours carried out also aim to get the pleasure of Allah SWT. The purpose of this final project is to organize Windan Village as a pottery village based on creative tourism, developing sustainable tourism villages based on public participation and halal tourism. Halal tourism is jihad to study and to see signs of the greatness of Allah SWT concerning the universe.

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari literature-literatur yang berkaitan dengan teori, konsep dan standar perancangan “ Pengembangan Desa Wisata Kreatif kampung Jamu Di Desa Nguter, Sukoharjo

tugas akhir yang berjudul “Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif (Studi Pada Sentra Industri Kerajinan Cobek dan Kerajinan Kayu Desa Junrejo

Penataan Kawasan Kampung Jenggot Pekalongan sebagai Kampung Wisata Produksi Batik dengan Konsep Sustainable Settlement.. ARIEFIANA ZULFIDA (L2B009043) BERITA ACARA

Landasan Proram Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Penataan Kawasan Kampung Jenggot, Pekalongan sebagai Kampung Wisata Produksi Batik sebagai salah satu

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah atau Skripsi saya yang berjudul Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis Mayarakat (Studi Pada Wisata Kampung Coklat Desa Plosorejo Kecamatan

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF (EKRAF) BERBASIS BUDAYA BAHARI DALAM PENCIPTAAN NILAI TAMBAH WISATA BAHARI

Hamamah, Agus Suman, Fredy Nugroho Setiawan, Rizki Nufiarni DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.66-70 1 Wisata Dolanan: Pengembangan Wisata Tematik Berbasis Budaya di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengembangan Desa Wisata Kampung Majapahit ialah 1 Model pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal dan terdapat usaha pengembangan desa