• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal (studi kasus di Kebun Raya Dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal (studi kasus di Kebun Raya Dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo)"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta). SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Rendy Zidane NIM : 102114099. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta). SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Rendy Zidane NIM : 102114099. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTO DAN PERSEMBAHAN. Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku (Filipi 4:13). Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun di lautan yang dalam (Ir. Soekarno). knowledge paves the way to love and love in its turn fosters understanding, and leads one along the path of great common achievements (Emperor Haile Selassie I). Ku persembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus yang selalu meberkatiku Kedua orang tuaku dan kakakku Saudara-saudaraku Sahabat-sahabatku. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal” studi kasus pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogykarta, dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.IP., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran, kritik yang sangat berharga, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.si.,Ak.,QIA., selaku dosen pembimbing akademik yang sudah memberikan kelancaran dalam proses pendadaran.. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., dan Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA. selaku dosen penguji yang sudah memberikan masukan, saran serata perbaikan dalam skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi atas bimbingan dan bantuannya selama penulis berproses di Universitas Sanata Dharma. 6. Staff Pojok Bursa Efek Indonesia atas pelayanannya membantu penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 7. Ayahku, Ibuku, kakakku, abang Yus, serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dorongan, semangat, doa dan perhatian tanpa henti dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini.. 8. Adinda Febri Higina yang selalu memberi dukungan dan selalu menemani serta mendoakan dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk perhatiannya dan waktunya yang selalu memberi semangat... 9. Youth Energy, Acoustic Worship, Living Stones, AADT, Tim Musik GSJA Agape dan Tim pelayanan GSJA Agape yang selalu memberi doa, semangat, dukungan yang tak henti-henti. 10. Mba Tuti Marya dan Mba Tutik Idris yang membantu dalam kelancaran skripsi ini. 11. Timmy Timbo yang selalu menemani dan ganguin dalam pembuatan skripsi ini. 12. Teman - teman MPT (Krisna, Angga, Billy, Teles, leon dan lain-lain) terima kasih buat dukungannya, kerjasamanya, dan perjuangan bersama-sama. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Teman-teman Akuntansi kelas C, Cleo, Hade, Yosa, Yan, Puput dan Hana. Terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala dukungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.. Yogyakarta, 30 November 2015. Rendy Zidane. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARAMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan. Rendy Zidane viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Rendy Zidane. Nomor Mahasiswa. : 102114099. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudu: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 November 2015. Yang menyatakan. ( Rendy Zidane). ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................iv HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... viii HALAMAN DAFTAR ISI ... .................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................xiv ABSTRAK ............................................................................................................ xv ABSTRACT ...........................................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 E. Sistematika Penelitian ............................................................................ 7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9 A. Persepsi Karyawan ............................................................................... 9 B. Audit ................................................................................................... 11 C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan……………. Katalisator ........................................................................................... 19 D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 25 `. E. Desain Penelitian ................................................................................. 26. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 28 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28 B. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................... 28 C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 28 D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 29 E. Sumber Data ........................................................................................ 32 F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34 H. Teknik Pengukuran Data ...................................................................... 35 I. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 42 A. Sejarah berdirinya Gembira Loka Zoo ............................................... 42 B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo ....................................................... 44 C. Tujuan Gembira Loka Zoo .................................................................. 45 D. Fasilitas Gembira Loka Zoo ............................................................... 46 E. Struktur Organisasi ............................................................................... 51 F. Fungsi dan Tugas ................................................................................. 52 G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo .............................................. 54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56 A. Deskripsi Data ...................................................................................... 56 B. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 64 C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo ............... 68 BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 91 A. Kesimpulan .......................................................................................... 91 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 91 C. Saran ...................................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LAMPIRAN .......................................................................................................... 95 A. Lampiran A (Kuesioner Penelitian) ...................................................... 96 B. Lampiran B (Output Descriptive Statistics) ....................................... 104 C. Lampiran C (Output Uji Validitas dan Reliabilitas) ........................... 110 D. Lampiran D (Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator) ................................................................. 119 E. Lampiran E (Surat Keterangan Penelitian) ......................................... 125. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman. Tabel 2.1 Perbedaan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ............. 16 Tabel 2.2 Peran Auditor Internal ......................................................................... 19 Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru .......................................... 20 Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal ..................................... 31 Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner ..................................................................... 36 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ................................................................................ 39 Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhdap Peran Auditor Internal di Gwmbira Loka Zoo ....................................................................................................... 40 Tabel 5.1 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 65 Tabel 5.2 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .................... 65 Tabel 5.3 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ................... 66 Tabel 5.4 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 67 Tabel 5.5 Uji Reliabilitas Peran Auditor Internal ................................................ 68 Tabel 5.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas ............................................................................................. 69 Tabel 5.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan ............................................................................................ 71 Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ........................................................................................... 73 Tabel 5.9 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Administrasi Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 75 Tabel 5.10 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Marketing Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 78 Tabel 5.11 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian HRD Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 81 Tabel 5.12 Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal ........................ 83 xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 5.13 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .......... 83 Tabel 5.14 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .......... 85 Tabel 5.15 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ......... 86 Tabel 5.16 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo ....................................................................................................... 88. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman. Gambar 2.1 Desain Penelitian ............................................................................. 27 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo ........................................... 51 Gambar 5.1 Bagian/ Jabatan Staff Gembira Loka Zoo......................................... 57 Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 58 Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 60 Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Terakhir............................................................ 62 Gambar 5.5 Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo .............................................. 63. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : 102114099 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap peran auditor internal. Peran auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu peran auditor sebagai pengawas, peran auditor sebagai konsultan dan peran auditor sebagai katalisator. Jenis penelitian studi kasus ini dilakukan pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu karyawan di Gembira Loka Zoo yang memahami peran auditor internal. Teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Teknik pengujian instrumen penelitian ini dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan melihat nilai rata-rata (rank mean) untuk mengetahui peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Hasil dari analisis data menunjukan persepsi dari ketiga peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan dengan persepsi “sangat setuju”. Sedangkan setelah konsultan yaitu peran auditor internal sebagai pengawas dengan persepsi “setuju” dan terakhir yaitu peran auditor internal sebagai katalisator dengan persepsi “tidak setuju”. Kata Kunci: Peran Auditor Internal, pengawas, konsultan, dan katalisator. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT ANALYSIS OF EMPLOYEE’S PERCEPTION TO THE ROLE OF INTERNAL AUDITOR (A Case Study at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : 102114099 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015. The purpose of this study is to determine the employees' perception to the role of internal auditors. The role of internal auditors is divided into three roles: the role as watchdog, the role as a consultant and the role as a catalyst. This Case study was conducted at the Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The research used purposive sampling method; the subject is only employees in Gembira Loka Zoo who understand the role of the internal auditor. The data collection technique used in this research was a questionnaire with likert scales from 1 (one) to 4 (four). Research instruments testing techniques used were validity and reliability test. The data analysis technique used was descriptive analysis to determine the mean rank to know the role of internal auditors in Gembira Loka Zoo. The results of the analysis showed that the role of internal auditors as consultants is the most dominant role, while role of internal auditors as a watchdog is following and the last is the role of internal auditors as a catalyst. Keywords: Role of Internal Auditor, watchdog, consultant, and catalyst. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke lima belas. Pada awal abad ke lima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad 21 (Jusup, 2001: 8). Perkembangan di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda yang hanya terdapat pada perusahaan-perusahaan milik Belanda. Tonggak penting perkembangan terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan. Prinsip-prinsip. Akuntansi. Indonesia. (PAI). dan. Norma. Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat (Jusup, 2001: 9). Perkembangan auditor internal berkembang sangat pesat sehingga banyak organisasi atau perusahaan membutuhkan jasa auditor. Setiap organisasi atau perusahaan mengharapkan tercapainya sebuah tujuan yang telah direncanakan oleh pimpinan perusahaan. Agar setiap tujuan tersebut dapat terwujud maka organisasi memerlukan adanya pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh. Seorang manajer tidak mampu jika melakukan pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh, salah satu langkah yang dilakukan untuk menjalankan pengendalian yaitu melalui proses. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. evaluasi atas efektifitas organisasi, yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang yang kompeten dan independen. Salah satu proses yang dilakukan adalah melalui kegiatan yang disebut auditing. Setiap organisasi akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran auditor guna memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang dimiliki setiap organisasi dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan sehingga akan membantu tugas manajemen dalam menjalankan tugasnya. Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor internal. menyediakan. informasi. yang. dibutuhkan. manajer. dalam. melaksanakan tanggung jawab. Sawyer et al. (2005: 7), Penilaian secara independen dilakukan auditor internal pada suatu perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan dan berperan penting dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-risiko yang terkait dalam melaksanakan usahanya. Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem, kemudian beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya auditor internal lebih berperan sebagai pengawas atau mata dan telinga manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian terkait dengan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari tindakan yang menyimpang (Tampubolon, 2005: 1). Seiring berjalannya waktu auditor internal mengalami pergeseran peran dari pengawas menjadi konsultan. Semakin banyaknya perkembangan, peran pengawas dan konsultan belum cukup guna memenuhi tujuan suatu organisasi atau perusahaan, lalu peran auditor internal berkembang menjadi katalisator. Peran internal auditor sebagai pengawas (watchdog) telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor (Effendi, 2007). Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator kerap menimbulkan persepsi yang berbeda-beda, mulai dari persepsi yang menilai auditor internal secara baik hingga munculnya persepsi yang menilai auditor internal secara buruk. Ada beberapa persepsi dari karyawan yang menganggap auditor internal sebagai kawan karena dengan keberadaan auditor internal sebagai konsultan dan katalisator dapat memberikan kontribusi berupa saran atau masukan dalam pencapaian tujuan di perusahaan dan ada juga persepsi bahwa auditor internal sebagai lawan karena melihat peran sebagai pengawas yang dijalankan auditor internal seperti layaknya polisi yang mencari kesalahan. Tentunya persepsi tentang.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. auditor internal sebagai lawan dan kawan akan memberikan dampak pada kegiatan operasional dari setiap organisasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Tjahyono (2012) dengan judul “Analisis Peran Auditor Internal di Perguruan Tinggi Swasta” Studi Kasus di Universitas Sanata Dharma. Tjahyono (2012) menyatakan bahwa hasil dari peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dinyatakan setuju oleh responden namun peran auditor internal yang paling dominan adalah konsultan. Sedangkan peran auditor sebagai pengawas terdapat diperingkat kedua yang paling dominan dan katalisator diperingkat ketiga. Hasil analisis ini dibuktikan dengan total skor dan peringkat nilai rata-rata (rank mean). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini dilakukan di bidang wisata pada Gembira Loka Zoo Yogyakarta sedangkan penelitian terdahulu dilakukan di bidang pendidikan pada Universitas Sanata Dharma. Gembira Loka Zoo merupakan tempat wisata ternama dan terkenal di Yogyakarta. Namun pada tahun 2006 akibat gempa Gembira Loka Zoo mengalami keterpurukan. Gembira Loka Zoo terkesan kotor, bau, kumuh dan gersang. Pada masa itu Gembira Loka Zoo hanya dikunjungi kurang lebih 354 ribu pengunjung. Namun pada tahun 2011 Gembira Loka Zoo mulai membaik dan terus berkembang sampai saat ini hingga mencapai 1,2 juta pengunjung. Dalam memperbaiki keadaan terpuruk manajer membutuhkan pengendalian yang sangat ekstra terutama di bagian marketing dan pengembangan, dimana.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. manajer harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat agar bisa berkunjung kembali di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal merupakan pihak yang dipercayai oleh Gembira Loka Zoo untuk melakukan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan atau upaya dalam membantu pencapaian tujuan. Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan judul penelitian yaitu “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal” (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta). B. Rumusan Masalah Audit internal memiliki peran yang penting dalam setiap pencapaian tujuan organisasi, didalam peran tersebut terdapat 3 jenis peran auditor internal yang berbeda yaitu sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap peranan auditor internal, sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu, untuk melihat bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Auditor Internal Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan kondisi perusahaan yang sering terjadi saat ini agar auditor mampu menempatkan diri secara lebih tepat dan lebih bijak dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan. 2. Bagi Gembira Loka Zoo Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi bagi auditor internal perusahaan tentang peran yang dijalankan menurut persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo terkait dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengetahuan khususnya dalam bidang audit internal serta dapat menambah pengetahuan mengenai realita perusahaan pada umumnya. 4. Bagi Penulis Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kajian penelitian dibidang audit internal..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara garis besar dibagi menjadi 6 (enam) bab. Materi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan Bab ini menguraikan antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.. Bab II. Landasan Teori Bab ini akan memaparkan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung proses penelitian.. Bab III. Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional variabel, teknik sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, dan teknik analisis data.. Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi mengenai gambaran umum secara singkat dari perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.. Bab V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menyajikan deskripsi data langkah-langkah analisis data serta pembahasan hasil yang diperoleh..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Bab VI. 8. Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penulis, dan saran-saran yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan Gembira Loka Zoo untuk masa yang akan datang..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Karyawan 1. Pengertian Persepsi Walgito (2005: 99), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. 2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi Walgito (2005: 101), persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu: a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.. 9.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. 3. Karyawan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Dari beberapa penjelasan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan yang memiliki profesi atau tugas pekerjaan yang berbeda-beda memiliki tanggapan atau kesan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. B. Audit 1. Pengertian Audit Jusup (2001: 11) menjelaskan pengertian audit sebagai berikut: “Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. 2. Jenis-Jenis Audit Jusup (2001: 15), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhan – yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Asumsi yang mendasari suatu audit laporan keuangan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. adalah bahwa laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. b. Audit kesesuaian Audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. c. Audit Operasional Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. 3. Jenis-Jenis Auditor Jusup (2001: 17) menyatakan auditor pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Auditor Pemerintah Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: “untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat”. b. Auditor Internal Auditor Internal merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana auditor bekerja. c. Auditor Independen atau Akuntan Publik Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. 4. Audit Internal dan Auditor Internal a. Pengertian Audit Internal Pengertian audit internal menurut IIA (Institute of Internal Auditors) yang diterjemahkan oleh Andayani (2008: 9) Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 9) mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko. yang. dihadapi. perusahaan. telah. diidentifikasi. dan. diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif (Sawyer et al., 2005: 10)..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. b. Auditor Internal Jusup (2001: 18) Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan. Pada umumnya auditor internal wajib memberikan laporan langsung kepada pemimpin tertinggi perusahaan (misalnya kepala kontroler), atau bahkan ada pula yang berkewajiban melapor kepada komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris. Tanggung jawab auditor internal pada berbagai perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi-fungsi lini dalam organisasi tempat auditor bekerja, namun demikian ia tidak bisa independen terhadap perusahannya karena ia adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit. Auditor internal berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan efektifitas perusahaan..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Sawyer et al. (2005 :8), perbedaan auditor internal dan auditor eksternal pada tabel berikut: Tabel 2.1 Perbedaan Antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal Auditor Internal Auditor Eksternal Merupakan karyawan perusahaan, Merupakan orang yang independen atau bisa saja merupakan entitas di luar perusahaan. independen. Melayani kebutuhan organisasi, Melayani pihak ketiga yang meskipun fungsinya harus dikelola memerlukan informasi keuangan oleh perusahaan. yang dapat diandalkan. Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah.. Fokus pada ketetapan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan memengaruhi laporan keuangan secara material. Independen terhadap aktivitas yang Independen terhadap manajemen diaudit, tetapi siap sedia untuk dan dewan direksi baik dalam menanggapi kebutuhan dan kenyataan maupun secara mental keinginan dari semua tingkatan manajemen. Menelaah aktivitas scara terus- Menelaah catatan-catatan yang menerus. mendukung laporan keuangan secara periodik – biasanya sekali setahun. Sumber: Sawyer et al. (2005 :8) Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif. Auditor.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun sumbernya dan sekecil apa pun jumlahnya (Sawyer et al, 2005:7). 5. Fungsi Audit Internal Fungsi audit internal adalah sebuah departemen, bagian, divisi, satuan, tim konsultan atau pihak lain yang memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi secara obyektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 27). Fungsi audit internal harus independen, dan auditor. internal. harus. obyektif. dalam. melaksanakan. pekerjaannya. (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 15). Fungsi internal auditor yang dikemukakan oleh Sawyer et al. (2005:32) yang menggolongkan secara terperinci: a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. d. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. e. Membantu proses pengambilan keputusan. f. Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu. g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. 6. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal Tujuan audit internal meliputi penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan memberikan rekomendasi (Andayani, 2008: 3). Sawyer et al. (2005: 7), tujuan auditor internal yaitu sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha. Auditor internal bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Ruang lingkup audit internal The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton et al. (2001: 983), ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan: a. keandalan dan menyokong informasi, b. sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan kontak, c. pengamanan aktiva, d. penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, dan.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. e. tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan program operasi. Tugiman (2006: 17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan Katalisator Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai berikut: Tabel 2.2 Peran Auditor Internal URAIAN WACTHDOG Proses Audit kepatuhan (Compliance Audit) Focus Adanya Variasi (penyimpangan, kesalahan atau kecurangan dll) Impact Jangka pendek Sumber: Effendi, 2002. CONSULTANT Audit operasional. CATALIST Quality Assurance. Pengguanan Nilai (values) sumber daya (resources) Jangka menengah. Jangka panjang. Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai pelanggan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. (customer satisfaction). Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) sebagai berikut : Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru URAIAN Peran Pendekatan Sikap. Ketaatan/ kepatuhan Fokus. Komunikasi dengan manajemen Audit Jenjang karir. PARADIGMA LAMA Watchdog Detektif (mendeteksi masalah) Seperti polisi. PARADIGMA BARU Konsultan & Katalis Preventif (mencegah masalah) Sebagai mitra bisnis/ customer. Semua policy/ kebijakan Kelemahan/ penyimpangan. Hanya policy yang relevan. Terbatas. Regular. Financial/ compliance audit Sempit (hanya auditor). Financial, compliance, operasional audit Berkembang luas (dapat berkarir dibagian/ fungsi lain). Penyelesaian yang konstruktif. Sumber: Effendi, 2002. 1. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (Wacthdog) Pada awalnya Internal Auditing (Audit Internal) dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem yang dalam perkembangan selanjutnya beralih ke audit internal berbasiskan proses. Pada saat itu audit internal.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada (compliance) (Tampubolon, 2005: 1). Kumaat (2010: 7), Menjelaskan internal audit memang diposisikan sebagai unit kerja yang memiliki independensi (yang terkadang bahkan tidak masuk dalam garis struktual, yaitu secara fungsional diposisikan langsung dibawah business owner atau top executive), hanya saja terkesan tidak banyak kerja kecuali untuk satu hal: mewaspadai gelagat “orang dalam” yang berniat usil dan menunggu adanya pengaduan agar mengurusi “oknum bermasalah” (yang berniat melakukan kecurangan serta tindakan yang merugikan perusahaan). Tugiman (2006), Watchdog adalah peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung, cek dan ricek. Adapun tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan. Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau penyimpangan dalam sistem pengendalian internal. Audit kepatuhan mengidentifikasi penyimpangan sehingga dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaanya,.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. peran watchdog biasanya akan menghasilkan rekomendasi. 22. yang. mempunyai dampak jangka pendek. 2. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan (Consultant) Tugiman (2006), melalui peran ini, manajemen akan melihat bahwa selain sebagai watchdog, auditor internal dapat memberikan manfaat lain berupa saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi yang dapat membantu tugas para manajer. Peran konsultan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam memecahkan masalah. Tampubolon (2005: 1-2), begitu dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha mengandung resiko, mulailah muncul kebutuhan untuk menerapkan Internal Auditing berbasis risiko (risk based internal auditing). Sesuai definisi baru, kegiatan Audit Intern bertujuan untuk memberikan layanan kepada organisasi. Karena kegiatan ini, maka selain memiliki fungsi sebagai pemeriksa, audit internal juga sekaligus berfungsi sebagai mitra manajemen (Auditee). Pada dasarnya seluruh tingkatan manajemen dapat menjadi klien dari audit internal. Oleh karena itu audit internal wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien sambil tetap mepertahankan loyalitasnya ke perusahaan. Effendi. (2002),. peran. auditor. internal. sebagai. konsultan. diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. pengelolaan sumber. daya. (resources) organisasi. 23. sehingga dapat. membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational audit / performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah. 3. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator (Catalyst) Tampubolon (2005: 2), dengan posisinya sebagai mitra Auditee dan konsultan bagi kliennya ini, auditor internal memiliki peran yang lebih luas. Bahkan untuk masa mendatang, auditor internal dimungkinkan untuk berperan sebagai katalisator yang akan ikut menentukan tujuan perusahaan. Tugiman (2006), Katalis adalah suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Peran auditor internal sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada manajemen melalui saran-saran konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam aktivitas operasional perusahaan. Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk / jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalisator, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Dampak dari peran katalisator bersifat jangka panjang, karena fokus katalisator adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder). Simbolon (2011), Sebagai seorang auditor internal katalisator terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. Inilah yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk based. audit. memerlukan. keterlibatan. auditor. internal. dalam. mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari auditor internal dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Auditor internal dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan risiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity) yang dimiliki perusahaan. Peran katalisator internal audit tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasehat tetapi juga dapat berupa: Keterlibatan auditor internal dalam system design & development, review terhadap kompetensi SDM dalam suatu fungsi.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi, dan lain sebagainya. D. Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian yang dilakukan Adhisty pada tahun 2012 yaitu Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Penelitian Adhisty pertujuan untuk mengetahui bagaimana peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan menurut persepsi karyawan. Hasil dari penelitian Adhisty menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai pengawas merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang paling rendah yaitu peran auditor internal sebagai katalisator. 2. Penelitian yang dilakukan Tjahyono (2012) yaitu Analisis Peran Audit Internal di Perguruan Tinggi Swasta Studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penelitian ini guna mengetahui peran audit internal di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil dari penelitian Tjahyono menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang terendah yaitu peran auditor internal sebagai pengawas..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. E. Desain Penelitian Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo yang memiliki tanggapan tentang auditor internal, apakah auditor internal di Gembira Loka Zoo berperan sebagai pengawas (watchdog), konsultan,. atau. berperan. sebagai. katalisator.. Peran. auditor. dalam. perkembangan waktu tidak hanya berperan sebagai pengawas (watchdog) melainkan berperan sebagai konsultan dan katalisator yang dapat membantu manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, ada sebagian karyawan yang memiliki persepsi positif atau negatif tentang peranan auditor internal yang berperan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Persepsi karyawan tidak seluruhnya memiliki tanggapan atau pernyataan yang setuju bahkan bisa saja karyawan memiliki persepsi yang tidak setuju dengan salah satu peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, atau katalisator. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka Zoo terhadap peran auditor internal. Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar 2.1:.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Watchdog. Membagikan kuesioner yang berkaitan dengan peran auditor internal. Konsultan. Mengumpulkan data kuesioner yang telah dibagikan. Katalisator Menghitung skor rata-rata dari kuesioner yang diisi. Sampel. Kesimpulan Gambar 2.1 Desain Penelitian. Menganalisa total skor untuk mencari peran auditor internal. 27.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan meneliti gejala sosial secara mendalam di Gembira Loka Zoo mengenai “Analisis Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal”. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku bagi Gembira Loka Zoo. B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah staff management Gembira Loka Zoo dan obyek penelitian adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator di Gembira Loka Zoo. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Gembira Loka Zoo, Jl. Kebun Raya no 2 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada Maret sampai dengan April 2015.. 28.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. D. Definisi Operasional Variabel Pengertian variabel menurut Sugiyono (2009: 58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Definisi operasional variabel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan memberikan pengertian variabel serta indikator pengukuran variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu persepsi karyawan, auditor internal dalam perusahaan sebagai pengawas (watchdog), konsultan, dan sebagai katalisator. Persepsi karyawan yang disimpulkan oleh penulis dari Walgito (2005) dan KBBI merupakan tanggapan atau kesan karyawan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Auditor Internal sebagai pengawas “watchdog” merupakan peran auditor internal di perusahaan yang mengawasi karyawan agar dituntut untuk mentaati/ mematuhi terhadap peraturan sesuai dengan prosedur dari perusahaan yang telah ditetapkan. Peran pengawas didalam pengukuran variabel dibagi menjadi empat indikator yaitu: menjadi “mata” dan ”telinga” manajer, mendeteksi masalah, mengawasi ketaatan/ kepatuhan, memeriksa financial audit dan compliance audit..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. Konsultan merupakan peran auditor internal yang bertugas untuk memberikan jasa konsultasi berupa saran atau nasehat dalam mengelola sumber daya dan setiap kegiatan operasional yang dapat membantu para manajer dalam menjalankan tujuannya. Variabel konsultan akan dibagi menjadi empat indikator meliputi: Audit internal berfungsi sebagai mitra manajemen, memberikan saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi, memanfaatkan sumber daya secara 3E (ekonomis, efisien dan efektif) dan operasional audit. Katalisator merupakan peran auditor internal yang ikut menentukan tujuan perusahaan yang berfungsi sebagai fasilitator dan memberikan saran-saran konstruktif agar membimbing manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan dan membantu manajer untuk mengenali risiko-risiko diperusahaan. Peran katalisator didalam pengukuran variabel akan dibagi menjadi tiga indikator yaitu: Audit internal sebagai katalis berfungsi menjadi fasilitator dan agent of change, mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, dan Quality Assurance..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. No.. 1. 2. Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Pengukuran Variabel Pengawas Peran watchdog 1. Menjadi “mata” “Wacthdog” merupakan peran dan “telinga” tertua dari auditor manajer internal yang (Tampubolon mencakup pekerjaan 2005: 1). menginspeksi, 2. mendeteksi observasi, masalah (Effendi: menghitung dan cek 2002). dan ricek. Tujuannya 3. Ketaatan/ adalah memastikan kepatuhan ketaatan terhadap (Effendi: 2002). hukum, peraturan dan 4. Financial audit kebijakan organisasi dan compliance (Tugiman: 2006). audit (Effendi: 2002). Konsultan. Peran Konsultan 1. Audit internal merupakan peran berfungsi sebagai internal auditor mitra manajemen sebagai konsultan (Tampuolon: yang diharapkan 2005). dapat memberikan 2. Memberikan saran manfaat berupa dalam pengelolaan nasehat (advice) sumber daya dalam pengelolaan organisasi sumber daya (Tugiman: 2006). (resources) 3. Memanfaatkan organisasi sehingga sumber daya dapat membantu secara (3E) tugas para manajer ekonomis, efisien operasional (Effendi: dan efektif 2002). (Effendi: 2002). 4. Operasional audit (Effendi: 2002). 31. Item Pertanyaan 1-2. 3. 4-5. 6-7. 8-9. 10-11. 12. 13-14.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal (lanjutan) No.. 3. Variabel. Katalisator. Definisi Indikator Kuesioner Operasional Pengukuran Variabel Variabel Sebagai seorang 1. Audit internal 15-17 katalist IA sebagai katalis terlibat aktif berfungsi dalam penilaian menjadi risiko yang fasilitator dan terdapat dalam agent of change proses bisnis (Effendi: 2002). 18-20 perusahaan. 2. Mengidentifikasi Inilah yang dan disebut dengan menganalisis risk based audit. risiko-risiko Pendekatan risk bisnis yang based audit dihadapi 21 memerlukan perusahaan keterlibatan IA (Effendi: 2002) dalam 3. Quality mengidentifikasi Assurance dan (Effendi: 2002) menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan (Simbolon: 2011).. E. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa data yang diperoleh secara langsung dari wawancara dan pengisian kuesioner mengenai bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Zoo terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2009: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat secara langsung dengan aktivitas di Gembira Loka Zoo Yogyakarta, antara lain top manager, manajer di tiap departemen, dan karyawan. 2. Sampel Sugiyono (2009: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan secara non probabilitas dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. “Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu” (Jogiyanto 2010: 79). Pengambilan purposive sampling berdasarkan pertimbangan (judgment).. Pengambilan. sampel. mengunakan. pertimbangan-. pertimbangan tertentu, tidak seluruh karyawan di Gembira Loka Zoo yang.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. akan menjadi sampel dalam penelitian ini, melainkan beberapa karyawan yang telah memenuhi kriteria. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu manajer struktural dan fungsional, karyawan tetap, dan karyawan yang mengetahui auditor internal. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis selama penelitian yaitu melalu kuesioner. Kuesioner disebarkan bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai persepsi karyawan terhadap peran audit internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan di Gembira Loka Zoo. Kuesioner terdiri dari 21 pernyataan dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang menurut responden sesuai dengan memberi tanda Check List (√). Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian. Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu audit internal dalam perusahaan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Berikut ini adalah pembagian dari ke 3 (tiga) bagian pernyataan kuesioner penelitian: a. Bagian tentang peran auditor internal sebagai pengawas diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 1 Sampai 7 b. Bagian tentang peran auditor internal sebagai konsultan diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 8 Sampai 14.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. c. Bagian tentang peran auditor internal sebagai katalisator diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 15 Sampai 21 Kuesioner penelitian ini didapat dengan kesesuaian teori-teori menurut para ahli yaitu Tampubolon (2005), Tugiman (2006), Effendi (2002), Kumaat (2010), dan Simbolon (2011). Setiap pernyataan yang terdapat dalam teori tersebut penulis menggunakannya sebagai indikator dalam penyusunan pertanyaan kuesioner. Indikator-indikator yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu peran auditor sebagai watchdog, konsultan dan katalisator. H. Teknik Pengukuran Data Pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Jogiyanto (2010: 66), Skala likert digunakan untuk mengukur respons subyek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Kuesioner terdiri dari 21 pernyataan yang bersifat tertutup. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor jawaban pada kuesioner digunakan skala likert 1-4 yang dapat dilihat pada tabel 3.2 :.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner Jawaban. Skor Penilaian. Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Jogiyanto (2010: 67). 4 3 2 1. I. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas behubungan dengan kenyataan (actually) Jogiyanto (2010: 120). Sugiyono (2009: 172), valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan uji validitas ini adalah untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dalam instrumen penelitian telah valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment oleh Karl Pearson dalam buku Hasan (2001: 61) antara setiap butir dengan skor totalnya yang dinyataan dengan rumus..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. Keterangan: =Koefisien korelasi setiap pernyataan X. =Skor tiap item pernyataan. Y. =Skor seluruh pernyataan (total variabel). n. =Jumlah responden Besarnya. dapat dihitung dengan menggunakan korelasi. dengan taraf signifikasi (α) = 5%. Jika. > r tabel, maka penelitian. tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Jogiyanto (2010: 120), reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan. dari. pengukurnya,. reliabilitas. berhubungan. dengan. konsistensi dari pengukurnya. Penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach. Uyanto (2006: 273), koefisien Alpha Cronbach merupakan model internaltency score berdasarkan korelasi purata antara butir-butir (items) yang ekivalen. Rumus korelasi Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:. Keterangan: k. : Jumlah butir dalam skala pengukuran : Ragam (variance) dari butir ke-i.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. : Ragam (variance) dari skor total Pengukuruan uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dari hasil pengolahan data dengan program SPSS 16.0 for windows. Nunnally (1967) dalam buku Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60. 2. Analisis Deskriptif Untuk mengetahui karakteristik sampel maka akan dilakukan pengolahan data responden menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Pengolahan data statistik deskriptif menggunakan program SPSS 16.0 for windows yang dibagi ke dalam usia, jenis kelamin, lama bekerja di Gembira Loka Zoo, tingkat pendidikan terakhir dan bagian di mana responden bertugas. Analisis deskriptif digambarkan melalui output statistic descriptive sebagai hasil pengelolahan data penelitian dengan mengunakan program SPSS. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif merupakan sebuah proses menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Adapun yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Analisis dengan mengelompokan total skor jawaban responden yang terdapat pada pertanyaan didalam kuesioner. Pengelompokan tersebut.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. akan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu total skor pada pertanyaan peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator yang akan dilihat seberapa besar total skor dari setiap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Kriteria yang digunakan sebagai indikator dalam penilaian berpacu pada tabel 3.1 skor jawaban kuesioner. b. Analisis dengan mengelompokan skor rata-rata (mean) berdasarkan bagian dimana responden bertugas. Analisis ini menjelaskan hasil dari rata-rata responden di setiap bagian yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu, bagian administrasi, marketing dan HRD. Setiap skor rata-rata di tiap bagian akan diketahui tentang pernyataan responden terhadap persepsi auditor internal dengan menggunakan kriteria yang sudah ditentukan berdasarkan personal judgement dalam tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Rentang Nilai Rata-Rata 1,00 – 1,74 1,75 – 2,49 2,50 – 3,24 3,25 – 4,00 Sumber: Olah data penelitian. Kriteria Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. c. Analisis hasil dari total skor rata-rata peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Analisis ini menjelaskan hasil dari rata-rata setiap peran auditor internal (pengawas, konsultan dan katalisator). Persepsi responden terhadap peran auditor internal akan diketahui hasil dari rata-rata dengan menggunakan indikator kriteria penilaian yang terdapat pada tabel 3.3. Analisis ini menggunakan statistik deskriptif yang dapat diketahui skor minimum, skor maksimum, jumlah dan nilai rata-rata (mean). Hasil analisis peran auditor internal dari statistik deskriptif akan disediakan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo Peran Auditor Total Internal Nilai (a) (b) Sumber: Olah data penelitian. Mean (c). Persepsi Karyawan (d). Keterangan tabel: a: Peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. b: Total Nilai dari skor penilaian kuesioner. c: Rata-rata nilai. d:Pernyataan SS, S, TS, STS yang diukur dengan tabel 3.3. Hasil dari total skor rata-rata yang diolah ke dalam tabel 3.4 akan diketahui bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Peran auditor.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator akan dinyatakan sangat setuju jika nilai rata-rata (mean) 3,25 – 4,00, jika dinyatakan setuju maka nilai rata-rata (mean) 2,50 – 3,24, jika dinyatakan tidak setuju maka nilai rata-rata (mean) 1,75 – 2,49, jika dinyatakan sangat tidak setuju maka nilai rata-rata (mean) 1 – 1,74..

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka Zoo Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti. Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII,. 42.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 43. maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan. Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang. Dalam perkembangannya, pada bulan November 2009 Yayasan Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk mengelola Gembira Loka, dan diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi Gembira Loka di masa depan. Sejak dikelola PT BAT, pengunjung Gembira Loka terus meningkat signifikan. Terbukti, jumlah pengunjung tahun 2011, angka pengunjung nyaris menembus 1,2 juta orang. Terakhir, tahun 2014 jumlah pengunjung meningkat hingga 1,7 juta orang lebih..

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 44. B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo 1. Visi: Melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai dengan alam habitatnya, sehingga bisa bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia. 2. Misi: a. Tempat pengembangan dan pelestarian jenis-jenis tumbuhan. b. Sebagai paru-paru kota dan cadangan air resapan di kota Yogyakarta. c. Sebagai lembaga konservasi yang mampu mensejahterakan satwa dengan memelihara dan merawat satwa sesuai habitatnya. d. Mengembangbiakan tumbuhan dan menangkarkan satwa dengan menjaga kemurnian genetic dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa. e. Pusat penelitian satwa yang mampu memberikan informasi mengenai jenis satwa, habitat satwa, pakan, cara reproduksi dan perawatan satwa guna menunjang pelestarian satwa. f. Sebagai sarana pendidikan yang mampu memberikan informasi tentang satwa sehingga menambah pengetahuan akan manfaat pelestarian satwa di lembaga konservasi. g. Untuk. penyadaran. kepada. masyarakat. untuk. mencintai. dan. melestarikan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan. h. Tempat rekreasi berwawasan lingkungan agar lebih dirasakan manfaat atas keseimbangan dan kemanfaatan ekosistem yang ada..

(63) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 45. i. Mengembangkan tempat rekreasi yang kreatif, menarik dan edukatif. j. Melakukan promosi untuk memperkenalkan, meningkatkan dan menjaga kunjungan. C. Tujuan Gembira Loka Zoo Keberadaan Gembira Loka sebagai Lembaga Konservasi diakui dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 393/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006. Sebagai Lembaga Konservasi Gembira Loka mempunyai fungsi yaitu: 1. Konservasi Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian alam untuk menyelamatkan dan melestarikan jenis tumbuhan dan satwa. Usaha itu tidak terbatas pada jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis yang lain. Diharapkan dapat berkembang biak di luar habitatnya. 2. Penelitian Dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terutama mengenai kehidupan alami tumbuhan dan satwanya. Dengan demikian pengunjung, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa, dapat menyaksikan langsung perilaku keseharian setiap satwa termasuk perawatan kesehatan, pemberian nutrisi dan lain sebagainya. 3. Pendidikan Mendukung program pendidikan dengan melakukan bimbingan kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum berupa ceramah dan praktik.

Gambar

Tabel 5.13  Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .......... 83  Tabel 5.14  Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .........
Tabel 2.2   Peran Auditor Internal
Gambar 2.1 Desain Penelitian Sampel Konsultan Watchdog Katalisator  Mengumpulkan data kuesioner yang telah dibagikan Menghitung skor rata-rata dari kuesioner yang diisi
Tabel 3.3  Kriteria Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dan tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui mode shapes, besar displacement, dan besar tegangan yang terjadi pada jembatan cable stayed saat

Kontruktivisme beraksentuasi bahwa belajar sebagai proses memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi, yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pemberian imunisasi Hepatitis B yang diberikan selama 3 kali terhadap pembentukan Antibody Anti HBs pada

Pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dalam pemecahan masalah melalui mengajukan masalah, menyajikan hipotesis, menguji hipotesis dengan kegiatan eksperimen

Saya / kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa semua keterangan yang saya / kami berikan dalam aplikasi ini adalah benar dan akurat serta merupakan data terkini.

Hasil dari melihat latar belakang dan indentifikasi masalah menunjukan bahwa siswa ektrakurikuler sepakbola di SMA N 3 Pekanbaru masih belum memiliki kondisi

Teknologi informasi (TI) yang diatur oleh suatu organisasi merupakan suatu proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar dapat mencapai tujuannya dengan

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundangan-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1998