• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Standar Kompetensi Bidan Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Standar Kompetensi Bidan Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1

Pengembangan

Standar Kompetensi Bidan

Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010

Andi Ansharullah

Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Page 2

Kompetensi

Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung-jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

SK Mendiknas 045/U/2002 Ps 1

(2)

Page 3

Elemen Kompetensi

Elemen-elemen kompetensi terdiri atas:

a. Landasan

kepribadian.

b. Penguasaan

ilmu

dan

keterampilan

.

c. Kemampuan

berkarya

.

d.

Sikap dan perilaku

dalam berkarya menurut tingkat

keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

e. Pemahaman kaidah berkehidupan

bermasyarakat

sesuai

dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Page 4

A framework for a skilled and

professional midwifery workforce

Together, the ICM definition and

scope of practice

of a

midwife, the ICM

competencies

for practice, the ICM global

standards for midwifery education

and the ICM global

standards for midwifery regulation

provide a framework

through which midwives can fulfil their role and contribute

fully to

the delivery of maternal and newborn care in their

country

.

(3)

Page 5 Is regulated by Midwifery Regulatory Authority Continues to practise competently through approved programme. Is educated through approved midwifery programme Meets ICM competencies for practice before registration Midwife – educated, competent, professional Mother & baby

A framework for a skilled and

professional midwifery

workforce

Page 6

Macam Kompetensi

1. Kompetensi Lulusan terdiri dari Kompetensi utama dan Kompetensi Pendukung

2. Kompetensi Utama adalah Pengetahuan, keterampilan Motorik, dan Perilaku Profesional dalam pelayanan kesehatan/kebidanan

3. Kompetensi Pendukung adalah Kompetensi yang diperlukan untuk mendukung dan mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan kebidanan sesuai Kompetensi utama.

4. Untuk dapat mengembangkan kompetensi internasional , perlu berorientasi pula pada Kompetensi Profesi Internasional

(4)

Page 7

Komponen Kompetensi Bidan

Page 8

Standar Kompetensi

Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran

kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang harus

dicapai, diketahui,

dan mahir dilakukan

oleh peserta didik

pada setiap

tingkatan

dari suatu materi yang diajarkan.

Permendiknas No 22 - 2006

Standar Kompetensi adalah

kualifikasi

yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

(PP 19/2005).

National standards which are an

integral component

of the regulatory framework

to assist midwives to

deliver safe and competent care.

(5)

Page 9

Pada tingkat Institusi/ tempat bekerja/ organisasi ,

Standar Kompetensi adalah :

A competency standard is a document that specifies in a

structured format how people should perform a job or work role. Organisations use competency standards:

• as a frame of reference for nominating how they expect job or work roles to be performed

• to judge whether people are competent at their job or work role • Competency standards attempt to capture the various dimensions

that, when taken together, account for 'competent' performance.

Page 10

Manfaat Standar Kompetensi

1. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan

2. Bagi Pengguna

3. Bagi Orangtua / Penyandang Dana 4. Bagi Mahasiswa

5. Bagi Diknas/ BAN-PT

6. Bagi AIPKIND /Konsil Kebidanan

7. Program Adaptasi Lulusan LN

1.Standards by which midwife performance is assessed to obtain and retain her license to practice as a midwife

2.Used to assess competence as part of the annual renewal of license process

3.To assess midwives involved in professional conduct matters.

4.To communicate consumers the standards they can expect from midwives

5.Universities use the standards in developing midwifery curriculum & assess performance.

(6)

Page 11

Purpose of standards

( ICM, 2006 )

• Determine who may use the title of midwife;

• Describe the scope of practice of a midwife consistent with the ICM definition of a midwife;

• Ensure that midwives enter the register following education

consistent with the ICM Standards for Midwifery Education; • Ensure that midwives enter the register able to demonstrate

the ICM basic/core midwifery competencies;

• Ensure that midwives are authorised and able to practise autonomously within their prescribed scope of practice; • In partnership with midwifery associations ensure that

midwives demonstrate continuing competence to practise; • Ensure that midwives and women (as users of midwifery

services) are part of the governance of midwifery regulatory bodies; and.

• Ensure public safety through the provision of a competent and autonomous midwifery workforce.

Page 12

(7)

Page 13

Kewenangan Kebidanan

Berdasarkan Permenkes 369/MENKES/SK/III/2007

Kompetensi Bidan

Lingkup Kerja

Peran

Bidan D3 UKM - UKP Bidan Pelaksana Bidan D4 UKM – UKP

Bidan Profesional  Pemberi pelayanan, Pendidik, Pengelola

Bidan S1 UKM – UKP

Bidan S2 UKM – UKP Bidan Profesional  Pemberi pelayanan, Pendidik, Pengelola, Peneliti,

Pengembang, Konsultan dalam

Pendidikan Kebidanan/Sistim Pelayanan Kesehatan secara universal

Bidan S3 UKM - UKP

Perlu redefinisi & refungsionalisasi

Page 14

Standar Kompetensi Lulusan

• 1. Komunikasi Efektif, 2. Etika Legal & Keselamatan Pasien; 3.

Manajemen Kewirausahaan & Kepemimpinan, 4. Promosi Kesehatan; 5. Pengembangan Diri dan Profesionalisme ; 6. Peneliti Pendidikan

Akademik  Standar Akademik

• Standar Kompetensi Asuhan kebidanan 1 - 10

• Tiap Askeb sesuai Standar Asuhan Kebid

Pendidikan Profesi  Standar Profesi

(8)

Page 15

Standar Asuhan Kebidanan

(

KEPMENKES NO : 938/MENKES/SK/VIII/2007 )

.

PENGERTIAN Acuan dalam proses pengambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan

STANDAR ASUHAN

1. Pengkajian,

2. Perumusan diagnosa dan atau

masalah kebidanan,

3. Perencanaan,

4. Implementasi,

5. Evaluasi dan pencatatan asuhan

kebidanan

Page 16

7 Langkah Manajemen Varney

1. Mengumpulkan semua data

2. Menginterpretasikan data-analisa

3. Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial

4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera

5. Menyusun rencana asuhan

6. Melaksanakan asuhan

(9)

Page 17

Standar Kompetensi

A. PROFIL B. Area/Domain/Bidang Kompetensi C. Komponen Kompetensi D1. Elemen Ilmu D2. Elemen Keterampilan D3. Elemen Afektif Page 18

Standar Kompetensi Bidan D3 Bidan S1 Bidan S2

1. Humaniora 2. Komunikasi Efektif

3. Etika Legal dan Keselamatan Pasien 4. Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan

5. Promosi Kesehatan

6. Pengembangan Diri dan Profesionalisme 7. Metodologi Riset

8.. Askeb 1 : Masa Remaja dan Pranikah 9. Askeb 2 :.Masa Konsepsi

10. Askeb 3 : Kehamilan Normal 11. Askeb 4 : Kehamilan Patologis 12. Askeb 5 : Persalinan Normal 13. Askeb 6 : Masa Nifas dan Menyusui 14. Askeb 7 : Neonatus

15. Askeb 8 : Bayi dan Balita 16. Askeb 9 : Kebidanan Komunitas 17. Askeb 10. : Wanita dan Gangguan Reproduksi

Standar

Kompetensi

(10)

Page 19

Kerangka Penyusunan Standar Kompetensi

Lulusan Pendidikan Kebidanan

Lulusan

Kompetensi

Akademik

Kompetensi

Profesi

Bidan D3 Bidan D4 Bidan S1 Bidan S2 Bidan S3 Page 20

1. Skills & Abilities 2. Knowledge & Understanding 3. Judgement & Approcah DIPLOMA 3 1 SARJANA 1 + 2 MAGISTER 1 + 2 + 3 DOKTOR Inovasi 1

(11)

Page 21

Diploma (Core Competency/ Level 5) diberikan

kepada mahasiswa yang :

• Memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap prinsip-2

Kebidanan yang sudah jelas dan bagaimana prinsip itu

diimplementasikan.

• Mampu mengimplementasikan Prinsip kebidanan dalam

praktek

• Memahami metoda

inquiry

dan

problem-solving

• Menyadari keterbatasannya dalam menguasai ilmu yang

berpengaruh pada kemampuan analisis dan interpretasinya

Page 22

Sarjana ( Core Competency/ Level 6 ) diberikan

kepada mahasiswa yang :

• Memahami secara sistematis aspek kunci ilmu kebidanan termasuk aspek implementasinya dilapangan.

• Memiliki keterampilan menggunakan teknik analisis dan enquiri yang tepat bagi disiplin ilmu kebidanan.

• Memiliki pemahaman konseptual yang memungkinkannya : – mengembangkan dan mempertahankan argumen ,

memecahkan masalah, menggunakan ide dan teknik, menyangkut ilmu kebidanan

– Menjelaskan dan mengomentari aspek-2 khusus dari riset kebidanan.

• Mengapresiasi ketidakpastian, ambiguitas, dan keterbatasan ilmu. • Mampu mengelola kemandirian belajar, menggunakan review dan

sumber-2 primer ( misalnya, merujuk artikel dan hasil riset terkait dengan ilmu kebidanan )

(12)

Page 23

Magister (Core Competency/ Level7) diberikan

kepada mahasiswa yang :

Menguasai keterampilan mentransfer ilmu dan

hasil penelitian kedalam pekerjaan ,

menggunakan :

– Praktik dan inisiatif personal, penelitian terapan

– Kemampuan memecahkan masalah pada situasi

yang kompleks dan tak terduga

– Kemampuan belajar independen yang dibutuhkan

untuk pengembangan profesi kebidanan.

Page 24

Doktor (8) diberikan kepada mahasiswa yang :

• Mampu mengembangkan dan atau menginterpretasikan ilmu baru, melalui riset original atau keilmuan kebidanan lanjut (

advanced scholarship ) dan mempublikasikannya secara internasional.

• Penguasaan substansial terhadap body of knowledge untuk pengembangan disiplin keilmuan kebidanan dan wilayah praktik profesional kebidanan.

• Kemampuan generik untuk mengkonseptualisasi, merancang, dan mengimplementasikan proyek pengembangan ilmu kebidanan, dan menyelaraskannya dengan masalah-2 lapangan yang tak terlihat sebelumnya.

• Memahami secara detil teknik riset dan advanced academic enquiry

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengemasan siaran progam Friday Talkshow di Stasiun Radio Rumoh PMI, Statiun Manager/Marketing Officer mengatakan bukan hanya tugas dari host saja, tetapi adanya produser

menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian kacang kedelai terhadap peningkatan ASI Ibu Nifas sdi PBM Dillah Sobirin sehingga diharapkan mampu menunjang keberhasilan

Meningitis Meningitis dapat dapat terjadi terjadi karena karena adanya adanya faktor resiko tertentu seperti pada usia yang kurang dari & tahun atau lebih faktor

Tata letak fasilitas yang seperti ini dapat menyebabkan ongkos material handling menjadi besar dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya biaya produksi dan waktu proses

Rata-rata indeks lingkar dada antara populasi Tengger dan populasi Jawa memiliki rata-rata yang tidak terlalu besar perbedaannya, mengingat lingkar dada yang memiliki

Kadar metil merkuri yang tinggi dalam daging kerang hijau akan berkurang secara signifikan dengan proses pemasakan selama 45 menit, disebabkan metil merkuri tetap

Pada focusing arah vertikal dilakukan dengan mengatur sudut masing-masing kristal agar difraksi neutron dari monokromator terpusat menuju sampel. Pad a rancangan ini digunakan lima

SUMBER: http://www2.ca.uky.edu/agc/pubs/agr/agr11/agr11.htm Fiksasi Kalium oleh mineral