MOSI DEBAT PHARFEST UI
MOSI DEBAT PHARFEST UI
1.1. Fitofarmaka perlu dijadika !ala" !atu Fitofarmaka perlu dijadika !ala" !atu daftar pili"a o#at dalam daftar pili"a o#at dalam BP$SBP$S
Fi
Fitotofafarmrmakaka a adaadalalah h sesedidiaaaan n obobat at babahahan n alalam am yayang ng tetelalah h didibukbuktitikakan n keakeamamanan nan dadann khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di standarisasi (Badan POM RI, !!"#$ BP%& 'esehatan adalah Badan Penyelenggara %aminan di standarisasi (Badan POM RI, !!"#$ BP%& 'esehatan adalah Badan Penyelenggara %aminan &osial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan %aminan 'esehatan untuk Masyarakat$ &osial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan %aminan 'esehatan untuk Masyarakat$
Indonesia memiliki lebih kurang !$!!! spesies tumbuhan dan )"! spesies di antaranya Indonesia memiliki lebih kurang !$!!! spesies tumbuhan dan )"! spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat$ *elah diketahui sebanyak +! spesies telah dimanfaatkan oleh termasuk tumbuhan berkhasiat$ *elah diketahui sebanyak +! spesies telah dimanfaatkan oleh in
indusdustrtri i obaobat t trtradadisisioionalnal$ $ PePengengembmbanangan gan obaobat t trtradadisisioional nal ininililah ah yayang ng didijajadidikan kan sesebabagaigai fitofarmaka$
fitofarmaka$
•
• Pedoman pengembangan Fitofarmaka-Pedoman pengembangan
Fitofarmaka-+$
+$ 'ep$ 'ep$ Menkes Menkes RI RI .o$/0!1.o$/0!1+)) +)) ttg ttg PedomaPedoman Fin Fitofarmtofarmakaaka $
$ &' Menke&' Menkes RI s RI .o$.o$!2"!2"1+)1+))2 ttg &entr)2 ttg &entra Pengema Pengembanbangan dan Penergan dan Penerapan Pengapan Pengobaobatantan *radisional
*radisional $
$ 'ep$ Menk'ep$ Menkes RI .o$2es RI .o$201 !!! tt01 !!! ttg Pedoman Peg Pedoman Pelaksalaksanaan 3ji 'lnaan 3ji 'linik Obainik Obat *rt *radisiadisionalonal "$
"$ 'ep'ep$ 'epal$ 'epala Badan POM RI .o- 4'$a Badan POM RI .o- 4'$!!$!!$!2$"!2$"$+$+! tgl Maret !!! tgl Maret !!2 ttg Pedom2 ttg Pedomanan 5PO*B
5PO*B
'riteria 'riteria
Fitofarmaka-a$ 6man dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan a$ 6man dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan b$ 'laim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik b$ 'laim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik
c$ *elah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi c$ *elah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi d$ Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
d$ Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku 5ontoh produk7 produk
5ontoh produk7 produk fitofarmaka-+$
+$ .od.odiar iar (6n(6nti dti diariare# P* e# P* 'im'imia Fia Farmarmaa $
$ RheRheumaumaneer (neer (PerPereda nyeda nyerieri# P* .y# P* .yonyonya Menea Meneerer $
$ &timu&timuno (Peno (Peningkat ningkat sistsistem imuem imun# P* n# P* 8e9a M8e9a Medica edica "$+2! ("$+2! (sirusirup#p# "$
"$ *e*ensigansigard 6rd 6gromed gromed (6nti (6nti hiperhipertensitensi# P* P# P* Phaproshapros 2$
2$ :7;:7;ra (6ra (6phrphrodiodisiasiaka# P* ka# P* PhaPhapropros +!!$s +!!$!!!!!! 0$
0$ 8ia8iabmenbmeneer (8eer (8iabiabeteetes# P* .ys# P* .yonya Meonya Meneer +/neer +/$!!!$!!! Ob
Obat at yayang ng diditatanggnggung ung BPBP%& %& 'e'esesehathatanan teltelah ah diadiatur tur daldalam am forformuamuaririum um nasnasionionalal berdasarkan 'epmenkes RI .o$ +2)1Menkes1&'1<1!+" terhadap
berdasarkan 'epmenkes RI .o$ +2)1Menkes1&'1<1!+" terhadap perubahan 'epmenkes RI perubahan 'epmenkes RI .o$.o$ 1Menkes1&'1<1!+$
1Menkes1&'1<1!+$ *
*IIM M PPRROO **IIM M ''OO..**RR66 &
&ttaann- - &&eettuujjuu fitofarmaka masuk ke fitofarmaka masuk ke BP%&
BP%&
&t
&tanan- - **iidadak k sesettujujuu fitofarmaka masuk ke fitofarmaka masuk ke BP%&
=imitasi- Pasien dapat =imitasi- Pasien dapat memilih
memilih menggunakan menggunakan
fitofarmaka atau obat fitofarmaka atau obat sintesis sintesis &olusi-6rgumen + 6rgumen + BP
BP%%& & mmemembaback ck upup su
suplplememen en jujugaga, , kakann BP%& menjamin sehat BP%& menjamin sehat bukan
bukan sakit sakit jadijadi ha
harurusnysnya a prpre>ee>entntifif,, dikasih suplemen dari dikasih suplemen dari ffititofofararmmakaka a bubukakann obat kalau obat berarti obat kalau obat berarti BP%& %aminan sakit$ BP%& %aminan sakit$
6r
6rgugumemen n (P(Pototenensisi keanekaragaman
keanekaragaman ttuummbbuuhhaan n ddii Indonesia#
Indonesia#
'eanekaragaman 'eanekaragaman ttuummbbuuhhaan n ddii Indone
Indonesia sia merupamerupakankan potensi
potensi pasar pasar obatobat tradisional$ Obat tradisional$ Obat tradi
tradisionasional l IndoneIndonesiasia me
merurupakpakan an ?a?aririsasann budaya
budaya bangsabangsa sehingga perlu digali, sehingga perlu digali, d
diitteelliitti i ddaann
6rgumen + 6rgumen + Fi
Fittooffaarrmmaakka a ttiidadak k m
meennggkoko>e>er r sseemmuaua jenis
jenis penyakit penyakit dandan k
keebbaannyyaakkaan n ddaarrii ffiittooffaarrmmaakka a iittuu ssuupplleemmeenn, , aaddaa fi
fitotofafarmrmaka aka yg yg obobatat co
contntohohnynya a .o.odidiarar$$ *
*aappi i ssuuddaah h ttiiddaak k diproduksi lagi karena diproduksi lagi karena mencam
mencampurkan purkan bahanbahan ki
kimmia ia obobat at dedengnganan bahan
bahan alam alam karenakarena ada atapulgit
ada atapulgit
6rgumen 6rgumen &
&yyaarraat t OObbaat t yyaanngg ma
masusuk k dadalalam m dadaftftar ar obat
obat fornas-+$
+$ ObObat at yyanang g papalilingng berkhasiat,
berkhasiat, aman aman dandan m
meemmiilliikki i hhaarrggaa terjangkau$
terjangkau$
$ Obat telah diseleksi $ Obat telah diseleksi
dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat$ Fitofarmaka merupakan pengembangan dari obat tradisional Indonesia yang merupakan ?arisan budaya bangsa$ dengan potensi bahan alam yang dijadikan obat sangat banyak dan beragam dengan menjadikan
fitofarmaka sebagai salah satu piihan obat dalam BP%& maka akan dengan dijadikannya
fitofarmaka sebagai obat pilihan BP%&$ 4al ini dapat memicu Industri untuk mengembangkan riset7riset fitofarmaka$ 6rgumen ('epercayaan masyarakat terhadap obat herbal#
para pakar dengan mempertimbangkan efekti>itas dan efisiensi obat demi kepentingan pasien$ $ Obat7obat yang melebihi tarif I.67 5B;, kelebihan tarif dibayarkan oleh pasien$
Fitofarmaka lebih mahal dari obat pilihan BP%& yang
indikasinya sama- .odiar
(6nti 8iare#
Rheumaneer (Pereda nyeri# *ensigard (6nti 4ipertensi# 8iabmeneer
(6nti diabetes#
6rgumen (Mekanisme kerja fitofarmaka#
&aat ini meskipun fitofarmaka cukup banyak digunakan oleh masyarakat dalam usaha
Bagi masyarakat Indonesia, obat tradisional sebenarnya bukan hal baru$ Ramuan dari tumbuhan itu telah digunakan secara turun7temurun untuk pengobatan dan
dirasakan khasiatnya$ 'epercayaan
masyarakat pada obat herbal juga terus meningkat$ Menurut data &ur>ei &osial @konomi .asional !!/, masyarakat yang memilih mengobati diri sendiri dengan obat tradisional mencapai ,0) persen, meningkat dalam ?aktu tujuh tahun dari yang semula hanya +2, persen$ 8engan kepercayaan masyarakat Indonesia yang semakin meningkat alangkah baiknya fitofarmaka pengobatan sendiri ( self-medication#, profesi kesehatan atau
dokter umumnya masih enggan untuk meresepkan ataupun menggunakannya$ 6lasan utama keengganan profesi kesehatan untuk meresepkan atau menggunakan fitofarmaka karena mekanisme aksi kerja fitofarmaka pada reseptor di dalam tubuh masih belum jelas, sehingga tanpa hal tersebut maka penerimaan
fitofarmaka sebagai salah satu daftar pilihan obat BP%& pun
akan lebih sulit$
5ontohnya adalah amlodipin yaitu anti hipertensi yang dijadikan pilihan obat pada BP%&$ 6mlodipin ini termasuk 5alcium 5hannel Blocker
ikut disertakan dalam pilihan obat BP%&$
6rgumen " (&istem kerja fitofarmaka# Fitofarmaka memiliki berbagai macam kandungan yang memiliki khasiat beragam, sehingga fitofarmaka tidak hanya mengobati organ yang sakit tetapi fitofarmaka dapat mengobati sistem organ secara keseluruhan$ 5ontohnya adalah-Fitofarmaka Rheumaneer yang mengandung ekstrak Retrofracti Fructus atau buah cabai ja?a yang berkhasiat untuk menghilangkan nyeri, peluruh keringatA ekstrak rimpang kunyit yang berkhasiat untuk mengobati luka, menambah nafsu (55B# yang memiliki mekanisme kerja yaitu mencegah atau mengeblok kalsium masuk ke dalam dinding pembuluh darah$ 'alsium diperlukan otot untuk melakukan kontraksi, jika pemasukan kalsium ke dalam sel sel diblok, maka obat tersebut tidak dapat melakukan kontraksi sehingga pembuluh darah akan melebar dan akibatnya tekanan darah akan menurun$ Berbeda dengan fitofarmaka antihipertensi yaitu *ensigard yang kerjanya adalah menurukan tekanan darah sistolik dan diastolik tanpa adanya penjelasan bagaimana kerjanya menurunkan tekanan darah$ *anpa adanaya penjelasan mengenai mekanisme
makanA ekstrak rimpang jahe untuk meredakan nyeri, mengobati penyakit rematik, dll$ 6rgumen 2 Menurut 8epkes RI fitofarmaka mempunyai kriteria yg sesuai untuk pengobatan dan
memiliki kriteria yang sama seperti obat sintesis yang biasa digunakan$
kerja maka akan sulit penerimaan
fitofarmaka pada pilihan obat BP%&$
6rgumen "
3ntuk produksi fitofarmaka lebih sulit dan lebih lama$ 4al ini dapat dilihat dari lampiran Permenkes RI .o$/0!1Menkes1Per1I :1+)) dimana dalam permenkes tersebut disebutkan pengembangkan +) jenis obat untuk
fitofarmaka$ .amun, pada kenyataannya hingga tahun !+0 hanya berhasil menghasilkan 0 jenis fitofarmaka$ 'endala inilah yang menjadi dasar sulitnya fitofarmaka untuk menjadi pilihan obat BP%&$ 3ntuk menuju grade fitofarmaka diperlukan dana
milyaran hingga triliunan dan ?aktu bisa lima sampai belasan tahun$ 3ntuk
dapat disebut Fitofamaka, obat tersebut harus melalui uji klinik yang dia?ali dari uji pre7klinik, uji klinik fase I (!72! orang#, fase II (!!7 !! orang# some trials combine Phase I and Phase II, and test both efficacy and toxicity$ 'emudian fase III (!!$!!! orang#, fase " disebut juga post marketing surveillance. Cost produksi akan tercermin dengan harga penjualan produk fitofarmaka, sehingga obatnya lebih mahal
%. Eut"aa!ia merupaka !olu!i utuk meri&aka pederitaa pa!ie da "aru! dile&alka di Idoe!ia
@uthanasia berasal dari kata Cunani euthanatos, yang artinya mati dengan baik tanpa penderitaan$ Belanda salah satu negara di @ropa yang maju dalam pengetahuan hukum kedokteran mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh Euthanasia Study Group dari KNG (Ikatan 8okter Belanda#, yang menyatakan euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri (M$ Cusup D 6mri 6mir, +)))-+!2#$
Menurut 'artono Muhammad dalam bukunya *eknologi 'edokteran dan *antangannya terhadap bio etika, dijelaskan bah?a @uthanasia dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu-+$ @uthanasia pasif, mempercepat kematian dengan cara menolak memberikan1mengambil
tindakan pertolongan biasa, atau menghentikan pertolongan biasa yang sedang berlangsung $ @uthanasia aktif, mengambil tindakan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung yang
mengakibatkan kematian
$ @uthanasia sukarela, mempercepat kematian atas persetujuan atau permintaan pasien
"$ @uthanasia tidak sukarela, mempercepat kematian tanpa permintaan atau persetujuan pasien, sering disebut juga sebagai merey killing
!" @uthanasia nonvolountary, mempercepat kematian sesuai dengan keinginan pasien yang disampaikan oleh atau melalui pihak ketiga, atau atas keputusan pemerintah
Prosedur euthanasia yang diberlakukan di Belanda tidak sembarangan$ 8iperlukan penetapan pengadilan untuk melakukan perbuatan tersebut$ Meskipun keluarga pasien menyatakan kehendaknya untuk melakukan euthanasia, namun pengadilan bisa saja menolak membuat penetapan$ 8alam sebuah kasus di sekitar +))! di Belanda, seorang keluarga pasien yang ingin melakukan euthanasia sempat ditolak oleh pengadilan ?alaupun akhirnya dikabulkan$ 3ntuk itu, menurut 'omariah apabila tidak ada jalan lain, tidak lagi ada harapan hidup dan secara biomedis seseorang terpaksa dicabut nya?anya melalui euthanasia, harus ada penetapan pengadilan untuk menjalankan proses tersebut$
&ebab, penetapan pengadilan tersebut akan digunakan agar keluarga atau pihak yang memohon tidak bisa dipidana$ Begitu pula dengan peranan dokter, sehingga dokter tidak bisa disebut malpraktik$ &elain penetapan pengadilan, keterangan dari kejaksaan juga harus diminta agar di
kemudian hari negara tidak menuntut masalah euthanasia tersebut$ *erlepas dari masalah di atas, menurutnya hidup mati seseorang hanya dapat ditentukan oleh *uhan$
8i Indonesia, upaya pengajuan permohonan euthanasia ini pernah terjadi pada tahun !!", suami .y$6gain mengajukan permohonan euthanasia ke Pengadilan .egeri %akarta &elatan untuk mengakhiri penderitaan istrinya, namun permohonan itu ditolak oleh pengadilan$ Menurut pakar hukum pidana Indriyanto &eno 6dji, tindakan euthanasia harus memenuhi persyaratan medis dan bukan karena alasan sosial ekonomi$ Menurutnya, sifat limitatif ini untuk mencegah agar nantinya pengajuan euthanasia tidak se?enang7?enang$
*IM PRO *IM 'O.*R6
&tan- @uthanasia dilegalkan
=imitasi- Boleh ketika memenuhi persyaratan medis dan bukan karena alasan sosial ekonomi
&tan- @uthanasia tidak dapat dilegalkan
&olusi-6rgumen +- 'etika seseorang telah menderita penyakit menahunn yang merasakan sakit setiap saatnya, euthanasia dapat dilakukan guna menghentikan rasa sakit menahun tersebut$ 6da legal medis yang menyatakan tahap harus di euthanasia$ Membebaskan penderitaan pasien dan tidak membebani keluarga$
6rgumen
Pasien memiliki hak untuk membuat keputusan tentang kapan dan bagaimanan mereka harus mati, berdasarkan prinsip7 prinsp otonomi dan penentuan nasib sendiri$ Otonomi adalah konsep bah?a pasien memiliki hak untuk membuat keputusan yang
6rgumen +
Pada prinsipnya, hak untuk hidup merupakan hak fundamental atau hak asasi dari setiap manusia$ 'onstitusi kita yakni 338 +)"2 melindungi hak untuk hidup ini dalam Pasal 6 338 +)"2 yang menyebutkan bah?a setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya$ 8isebutkan bah?a %ika dikaitkan kembali dengan hak asasi manusia, euthanasia tentu melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk hidup$ Pakar hukum pidana 3ni>ersitas Padjadjaran 'omariah @mong berpendapat, 'itab 3ndang73ndang 4ukum Pidana ('34P# mengatur tentang larangan melakukan euthanasia$yakni
berkaitan dengan kehidupan mereka selama itu tidak menyebabkan kerugian kepada orang lain$
6rgumen
@uthanasia dapat dilegalkan di Indonesia dengan mekanisme yang kami ta?arkan$ Pertama, pasien diberikan inform consent sebagai bentuk persetujuan melakukan euthanasia$ 6pabila pasien tidak sadar, maka inform consent tersebut diisi oleh keluarga pasien$ @uthanasia hanya dapat dilakukan oleh dokter$ 'etentuan mengenai syarat7 syarat diberlakukannya @uthanasia dapat dibuat peratruan yang khusus menjelaskan mengenai ketentuan @uthanasia oleh pemerintah$
6rgumen "
8unia internasional telah melegalkan euthanasia, ada contoh / negara yang melegalkan, yaitu- Belanda, %epang, 6ustria
dalam Pasal "" '34P yang bunyinya-#$arang siapa merampas nya%a orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang &elas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana pen&ara paling lama dua belas tahun"'
Meskipun pasal "" '34P tidak secara tegas menyebutkan kata euthanasia, namun, berdasarkan ketentuan Pasal "" '34P,
dokter dapat dituntut oleh penegak hukum, apabila melakukan euthanasia, ?alaupun atas permintaan pasien dan keluarga yang bersangkutan, karena perbuatan tersebut
merupakan perbuatan mela?an hukum$
Pasal yang berbunyi- EBarang siapa dengan sengaja menghilangkan ji?a orang lain, dihukum, karena makar mati, dengan hukuman penjara selama7lamanya lima belas tahun$
8i dalam 'ode @tik 'edokteran yang ditetapkan Mentri 'esehatan .omor-""1Men$'es$1&'1:1+) disebutkan pada pasal +!- E&etiap dokter harus senantiasa mengingat akan ke?ajibannya melindungi hidup makhluk insani$
6rgumen
'ant and Mill- Prinsip otonomi ini melarang mengakhiri hidup sukarela$ Ini juga telah menyatakan bah?a permintaan pasien untuk euthanasia jarang yang otonom karena
kebanyakan pasien dalam keadaan sakit parah mungkin tidak dari suara atua pikiran
rasional
.or>al dan ;?ynther permintaan euthanasia jarang berkelanjutan setelah pera?atan paliatif baik didirikan
6rgumen - Majelis 'ode @tik Ikatan 8okter Indonesia (I8I# dr$ Broto?asisto yang meminta pengadilan untuk tidak mengabulkan permohonan euthanasia disebabkan alasan etika, moral, agama, dan norma budaya, serta aturan perundangan juga tidak memungkinkan
6rgumen - *idak sesuai dengan sumpah apoteker
6rgumen "- 6spek kesucian hidup yang tidak boleh ada campur tangan manusia
'. Idoe!ia "aru! mem#uat UU (efarma!ia !e#a&ai pa)u& "ukum #a&i !emua tea&a kefarma!ia
=atar belakang dikeluarkannya mosi ini adalah akibat polemik yang terjadi pada 3ndang7 3ndang .o$0 *ahun !+" tentang tenaga kesehatan$ 8imana pada 33 tersebut, 6sisten 6poteker yang pendidikannya setara dengan lulusan &MF tidak lagi dimasukkan sebagai tenaga
kesehatan$ 33 *enaga kesehatan tersebut juga mensyaratkan hanya lulusan 8 ke atas yang disebut tenaga kesehatan$ 6sisten apoteker hanya disebut sebagai asisten tenaga kesehatan$ 4al ini mengancam puluhan ribu tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah diploma $ Menurut pasal ayat + 33 tersebut, tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah 8 yang selama ini melakukan praktek sebagai tenaga kesehatan hanya diberikan kesempatan berpraktek sebagai tenaga kesehatan hingga enam tahun mendatang$ &etelah 0 tahun, apabila masih ada tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah 8 masih melakukan praktek tenaga kesehatan akan diancam hukuman pidana 2 tahun penjara$ 4al tersebut dapat melemahkan semangat belajar 2)$!0 pelajar &MF yang selama ini bayangannya akan bisa langsung bekerja sebagai tenaga kesehatan setelah menamatkan sekolah$ 4al inilah yang membedakan tenaga kefarmasian dengan tenaga kesehatan lainnya, dimana farmasi telah memiliki jenjang pendidikan mulai dari &MF$ Oleh karena itu, farmasi tidak dapat disatukan dalam satu undang7undang tenaga kesehatan, namun farmasi berhak dan harus memiliki 33 'efarmasian yang akan menjadi payung hukum bagi seluruh tenaga kefarmasian$
*IM PRO *IM 'O.*R6
&tan- 8iperlukan 33 'efarmasian
=imitasi-&tan- *idak diperlukan 33 'efarmasian
&olusi-7Memaksimalkan kualitas obat beserta pelayanannya bagi masyarakat
7 Pemerintah hendaknya mengupayakan agar semua lulusan &M' Farmasi yang melakukan pekerjaan kefarmasian dapat dibuatkan program melalui pendidikan maupun penyetaraan sebagaimana dalam kerangka kualifikasi .asional Indonesia sesuai dengan ketentuan$
6rgumen +
'etentuan mengenai tenaga kefarmasian masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang7 undangan dan belum mampu menampung kebutuhan hukum masyarakat, seperti kasus
6rgumen +
*idak perlu lagi pembuatan 33 'efarmasian karena untuk mengatur kefarmasian sendiri di di Indonesia telah diatur dalam PP .o$2+ tahun !!) tentang
yang ada pada latar belakang, sehingga perlu dibentuk undang7undang tersendiri yang mengatur tenaga kefarmasian secara komprehensif$
6rgumen
'ita perlu melihat bagaimana tenaga kefarmasian di luar negeri yang telah dinaungi payung hukumnya dengan 33 'efarmasian yang dinamakan, seperti- (harmaceutical legislation di @ropa, (harmaceutical administration and regulations di jepang, pharmaceuticals la%s di 6ustralia$ Manfaat dari adanya 33 'efarmasian adalah tenaga kefarmasian dapat lebih spesifik lagi didefinisikan, sehingga tidak terjadi miskonsepsi seperti kasus pada latar belakang$
6rgumen
'alau &MF harus sekolah lagi 8 apa gunanya &MFH 4al ini bertentangan dengan konsep percepatan kerja yang diusung oleh Pemerintah dimana &MF diadakan agar setelah lulus dari &MF dapat bekerja secepatnya$
Rata7rata lulusan &MF sudah kerja dan ketika harus mengambil kuliah 8 lagi bagaimana jika =okasi kuliah tidak tersedia, bahkan harus ke luar pulau$ 8an ini apakah intansi tempat bekerja lulusan &MF tersebut mengiGinkan pekerjanya$ %ika tidak artinya lulusan &MF ini
pekerjaan kefarmasian, 'epmenkes tentang standar profesi apoteker, Permenkes tentang petunjuk teknis jabatan fungsional asisten apoteker, dan permenkes tentang registrasi, IGin Praktik, dan IGin kerja tenaga kefarmasian$ =agi pula payung hukum tenaga kefarmasian telah ada pada 'IFI ('olegium Ilmu Farmasi Indonesia#, 'F. ('omite Farmasi .asional#, dan 'ode @tik$
6rgumen
*ahapan proses pembuatan undang7undang cukup rumit$ 'ekuasaan untuk membentuk undang7undang telah diatur pasal ! ayat + 338"2 berada pada 8PR yang selanjutnya rancangan undang7undang tersebut harus dibahas oleh 8PR dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama$ 'emudian disusun Program =egislasi .asional (Proglenas# Oleh Badan =egislasi 8PR untuk jangka ?aktu 2 tahun dan jangka ?aktu tahunan yang telah diprioritaskan mengenai pembahasan R33 tersebut$
6rgumen
33 itu dibentuk jika ada suatu kebutuhan$kejadian
akan kehilangan pekerjaannya$
Oleh karena itu, dengan adanya 33 'efarmasian akan memiliki multi manfaat dan dampak yang sangat besar pada profesi kefarmasian kedepannya$
8engan adanya 33 kefarmasian apakah farmasis atau apoteker siap, kalau apoteker menyenggol ranah nya dokter$$ dengan konsekuensinya bila ternyata ada kesalahan obat bukan hanya dokter saja yg salah tapi apoteker nya juga
*. Idoe!ia perlu memiliki apoteker !u#!pe!iali! pada pela)aa ke!e"ata
3rgensiJ Farmasi ,27" tahun, 6pt + tahun
Pada kenyataannya apoteker belum siap dilaunching di masyarakat, untuk terjun ke pasisen (5ari %3R.6= tentang kesiapan 6pt untuk praktek di puskesmas$
Persentase kesalahan pengobatan dikarenakan apoteker yang harus men screening sekian banyak resep dari berbagai speaslistik dokter$ Pada tenaga kesehatan lain seperti dokter sudah terdapat dokter spesialis dan dokter subspesialis, contohnya adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan dokter subspesialis ;astroenterologi74epatologi ('7;@4#$ Mosi pada hari ini yaitu tentang negara kita Indonesia perlu memiliki apoteker subspesialis pada pelayanan kesehatan$ 8ilihat dari permasalahan medicaton error banyak hal yang menjadi penyebabnya$ 8engan adanya apoteker subspesialis ini bisa menjadi salah satu contoh solusi untuk mengatasi hal tersebut$
6poteker sekarang memiliki 'IFI ('olegium Ilmu Farmasi Indonesia# yang diketuai oleh Ibu 'eri$ 8imana dalam kolegium tersebut telah diatur spesialistik farmasi klinis, farmasi rumah sakit, farmasi industri, dan herbal medicine$ 8engan adanya farmasi klinik, akan memiliki subspesialis jantung$ 6poteker sub spesialis akan mengetahui lebih spesifik mengenai suatu obat dalam penyakit tertentu$
*IMPRO *IM'O.*R6
&tan- Indonesia perlu memiliki apoteker subspesialis
=imitasi-&tan- Indonesia tidak perlu memiliki apoteker subspesialis
untuk meningkatan kualitas apoteker itu sendiri$
7 6danya penyetaraan kurikulum sarjana farmasi dan apoteker sehingga kualitasnya akan merata$
7 'alau mau disamaratakan, semua fakultas farmasi ada penjurusan, rombak kurikulum, apoteker spesialis baru ada spesialis
6rgumen +
Indonesia perlu memiliki apoteker subspesialis untuk tercapainya kompetensi apoteker sesuai dengan persyaratan nasional (Ikatan 6poteker Indonesia# dan global ()he *nternational (harmaceutical +ederation +*(#$ 8engan standar kompetensi tersebut, lulusan diarahkan sesuai minat bekerja di berbagai sektor kefarmasian
-• Industri farmasi (formulasi, bahan
baku#
• Pelayanan kefarmasian (rumah sakit,
apotik#
• Regulasi (penga?asan, pembinaan,
pengujian dan pemeriksaan#
• &aintifik (penelitian dan
pengembangan, pendidikan dan pelatihan#
&ektor7sektor lain yang berkaitan dengan
6rgumen +
&aat di Indonesia 6poteker spesialis belum ada bagaimana merealisasikan apoteker subspesialis, yang jelas7jelas lebih dalam dari apoteker spesialis
6rgumen
Meskipun sekarang ada apoteker telah mengalami penjurusan atau spesialisasi tapi pas di dunia kerja tidak memandang apoteker
tersebut berasal dari spesialisasi yg mana hal ini dikarenakan tergantung dari kebutuhan industri atau rumah sakit tersebut$ Masalah seperti ini membuat apoteker spesialisasi menjadi tidak tepat sasaran$
6rgumen
Pemerintah belum siap karena apoteker subspesialisasi ini mau ditempatkan dimana, belum ada peraturan yang menaungi apoteker
subspesialisasi ini
kefarmasian$
6rgumen (Mekanisme#
Mekanisme apoteker subspesialis$ 6poteker subspesialis akan dinaungi oleh kolegium dan 'F. ('omite Farmasi .asional#$ Membuat depo untuk apoteker subspesialis$ 6poteker subspesialis dapat melakukan >isite bersama dokter$ <isite sudah ada di R&4&, R&5M, Farma?ati, R& 3;M
6rgumen
6poteker dapat menjadi mitra dokter dalam konsultasi obat, apoteker subspesialis dapat memberikan pertimbangan kepada dokter, sehingga dokter dan apoteker dapat jalan berbarengan$
Peningkatan kualitas kesehatan diharapkan meningkat dengan adanya apoteker subspesialis, karena apoteker subspesialis lebih spesifik dalam memberikan informasi kepada pasien$ &ehingga medication error pada latar belakang yang telah disebutkan bisa diminimalisasi,
6rgumen "
Pada era M@6 saat ini dibutuh kualitas &8M yang baik karena akan berkompetitif dengan &8M di seluruh negara 6&@6.$ &ehingga dengan adadanya apoteker subspesialis diharapkan bisa meningkatkan kualitas daari
8okter butuh subspesialis karena masalah kesehatan yang dialaminya kompleks, tapi obat ga sekompleks itu (=ebih menyederhanakan obat# sehingga tidak perlu apoteker subspesialis
6rgumen 2
;a semua dokter mendukung apoteker subspesialis$
apoteker itu sendiri dan bisa bersaing dengan apoteker di seluruh 6&@6.
+. Semua !arjaa farma!i ,aji# melajutka pedidika profe!i apoteker
=atar belakang sekarang Indonesia berada pada era Masyarakat @konomi 6sean (M@6#$ =ulusan farmasi di Indonesia sebagai kompetitor harus memiliki nilai plus dalam pengembangan industri kesehatan dibandingan negara lain$
*IMPRO *IM 'O.*R6
&tan-
=imitasi- &tan-
&olusi-6rgumen +
Indonesia harus memiliki keunggulan lebih dengan ketika farmasi sepaket dengan apoteker akan meningkatkan nilai plus$
8engan diba?ah naungan dari 6merican &ociety of 4ealth &ystem Pharmacist, diaman keluaran s+ farmasi adalah seorang pharmacist atau apoteker$ 8engan kurikulum yang telah baik disana, sehingga satu paket$ &epaket jadi ga ada istilah kerja dulu$
Mekanisme- 8engan mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan di apoteker
dengan pembelajaran yang didapatkan di sarjana$ Misal- berpakaian sudah tetapkan mulai sarjana, kemudian praktek kerja lapangan sebagai salah satu syarat lulus$ =alu ditambahkan ujian kompetensi setelah siding, sehingga kita akan langsung mendapatkan sarjana farmasi yang memiliki keterampilan sebagai profesi apoteker$ 8ipaket biaya nya
=atar belakang- 'arena untuk profesi belum ada penyetaraan secara internasional
6rgumen +
;aris ba?ahi di kata K6%IB, harusnya PI=I46.$ 'arena passion orang berbeda7 beda$ 3ntuk jadi scientis, ga harus apoteker$ di Indonesia farmasi itu lahir karena riset di obatnya apalagi potensi alam nya gede$ Ba?a contoh prof$sidik penemu paten kiranti, bu keri pala$ %adi kalo mau jadi saintist gak perlu profesi dulu$ 4ak setiap orang jadi
apoteker itu pilihan bukan ?ajib$ 'alau semuanya apotker siapa yg akan jadi pendidik (kata bu dika#$
6rgumen
'urikulum s+ aja belum setara mau coba di?ajibkan harusnya dibenahi satu7satu terlebih dahulu, sehingga bertahap
leibh murah$
6rgumen
-Outputnya adalah lulusan farmasai akan melakukan pekerjaan kefarmasian, salah satu nya adalah- konselor obat$ &yarat untuk menjadi konselor obat harus seorang apoteker$
6rgumen
-@fisiensi ?aktu- kalo gak lanjut profesi mendingan ambil aja 8 atau &MF$ Lkalo gak salah malah status &+ itu nggak diakui juga di permenkes sbg **'$ *erus ga adil juga s+ jadi ttk disetarakan dengan 8 karena kan8
lebih banyak prakteknya$
6rgumen "
*idak dilindungi regulasi praktek
6rgumen 2
'alau diselang kerja, apa ilmunya masih ingat$
6rgumen 0
Memang sarjana farmasi bisa kerja apa saja, contohnya ingin di bidang manajemen bisa menjadi R@P medical representati>e (sales obat# tapi tetep aja jadi ba?ahan karena buat jadi manajernya tetep harus 6poteker$ 8an bisa aja kalah sama anak sarjanan manajemen
6rgumen
Bagaimana memfasilitasi penyebaran perguruan tinggi yang tidak memiliki program profesi apoteker$ 6palagi sekarang lebih banyak di ja?a barat$ 'etika mau buat apoteker, ada syaratnya harus ada akreditasi, punya rumah sakit pendidikan 1 apotek pendidikan
6rgumen "
Ba?a role model kapitalis dimana orientasinya bukan creating pekerja tapi creating user$ Ba?a contoh o?ner nya kalbe yg seorang dokter, o?ner nya mensa group yg kuliah farmasi aja nggak selesai, ketua ;P jamu aja cuman sarjana ekonomi (kalo gak
salah loh ini# mereka sukses di bisnis farmasi yg penting itu impact bukan status$ 'asih contoh dedi miG?ar gubernur jabar yg lulusan &MF$ Mungkin dia nggak bakalan ngasih impact yg lebih besar ketika dia lanjut sekolah jadi apotekrr dibandingkan skrg saat jadi gubernur
6rgumen 2
=o? security dari pemerintah$ 'asus pasar pramuka yg banyak apotekr yg tekab$
Mirisnya itu orang dinkes
porsi kerja nyacoba liat, di induatri cuman key position yg harus apt (produksi, a, c#
dan ekonomi yang udah belajar dari dulunya$ itu pun cuman manager nya aja pasar M@6, dikita belom ada penyetaraan profesi$ %adi kalo mau inter>ensi pasaar negera lain tetep aja kita harus penyetaraan ulang, ba?a role model apoteker di negara lain misal malaysia, mereka itu kalo mau dapet gelar apt harus praktek dulu, tanya deh detailnya sama anak
malay
6rgumen 0
&arjana farmasi sama saja seperti sarjana lainnya karena tidak diakui sebgai profesi
-. Pe&aplika!ia farmako&eomik !e#a&ai u!a"a preetif pe)akit de&eeratie
Farmakogenetik adalah salah satu cabang ilmu farmakologi yang mempelajari tentang adanya perbedaan respon obat yang diberikan kepada indi>idu yang berbeda untuk penyakit yang sama$
Farmakogenomik adalah studi yang mencakup keseluruhan genom manusia$ ;enom merupakan keseluruhan informasi genetik yg dimiliki suatu sel$ Perbedaan respon tersebut dikaitkan dengan perbedaaan susunan genetik antar indi>idu$
8alam laporan )he *nternational .uman Genome Se/uencing Consortium memperkirakan bah?a dari milyar pasang basa genom manusia, terdapat sekitar !$!!!72$!!! gen fungsional yang mengkode1menandai sintesis berbagai jenis protein$ Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh single nucleotide polymorphisms (&.Ps# pada genom manusia$ &.Ps merupakan penanda utama
dalam >ariasi genom$
=atar belakang diangkatnya mosi ini adalah karena berdasarkan hasil Riskesdas !+ bah?a pre>alensi penyakit degenerati>e mengalami peningkatan, contohnya adalah penyakit 8M yang
meningkat pada tahun !!/ sebesar 2,N menjadi 0,)N pada tahun !+$ P%' juga memiliki pre>alensi sebesar +,2N dan pre>alensi untuk kanker di Indonesia sebesar +,"N per +!!! penduduk$
&elain itu, urgensi diangkatnya mosi ini adalah karena terdapatnya kasus perbedaan respon obat yang diberikan kepada indi>idu yang memiliki penyakit degeneratif$ 4al ini dapat terlihat penggunaan 27 fluorouracil (27F3# sebagai kemoterapi untuk kanker kolon dimana terdapat
perbedaan respon obat akibat polimorfisme gen *CM& yang berpengaruh terhapad respon pengobatan$ 4asil ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pemetaan genotype dari gen *CM& dari penderita kanker kolon$ Pemetaan genotipe sebagai pengaplikasian farmakogenomik tersebut merupakan sebagai salah satu usaha pre>entif dalam penanggulangan penyakit degeneratif$
*IM PRO *IM'O.*R6
&tan- &etuju farmakogenomik sebagai usaha pre>entif dalam menganggulangi penyakit
degenerati>e
=imitasi- *idak melihat harga
&tan- Farmakogenomik tidak dapat dijadikan sebagai pencegahan penyakit degenerati>e
&olusi- Penerapan hasil studi yang dilakukan berkali7kali lalu die>aluasi, memertimbangkan efekti>itas biaya, edukasi penyedia layanan kesehatan, serta ad>okasi kepada pembuat kebijakan dan pemerintah untuk implementasi riset farmakogenomik ini ke medis7praktis Melalui pendekatan farmakokinetik dan farmakodinamik untuk menentukan target obat, lingkungan biologis, tempat obat bekerjaA memahami jalur, mekanisme, serta gen7gen penyebab penyakitA pendekatan genom secara holistis, juga pendekatan epigenetik (lingkungan di sekitar yang berpengaruh terhadap faktor7faktor genetika#$ 'embali ke gaya hidup sehat, menjaga asupan makan, olahraga yang teratur
6rgumen +
Farmakogenomik mampu melihat faktor resika yang mungkin akan diderita pasien sehingga pasien dapat menjaga pola hidup$ Farmakogenomik sebagai pengobatan indi>idual juga dapat digunakan sebagai upaya pre>entif pencegahan penyakit
6rgumen +
Pemeriksaan gen sangat mahal
Farmakogenomik memiliki kompleksitas prosedur yang terlalu rumit, sehingga farmakogenomik tidak efektif dijadikan sebagai pencegahan penyakit degeneratif$
6rgumen
degenerati>e$ 8engan data gen yang sudah dikumpukan, bisa diketahui seseorang beresiko atau tidak terhadap penyakit tertentu$ Misalnya, seseorang rentan terhadap penyakit jantung atu kanker usus besar, maka sejak dini indi>idu bersangkutan sudah bisa diingatkan agar mengatur pola makan maupun akti>itas fisiknya$
6rgumen
Farmakogenomik mampu memberikan pengangan yang spesifik berdasarkan susunan molekuler indi>idu atau dikenal sebagai EIndi>idualiGed theraphy$ 4al ini dapat menguntungkan usaha penanggulangan penyakit degenerati>e karena memberikan
solusi dan pendekatan yang berbeda bagi masing7masing indi>idu$
8engan adanya farmakogenomik, usaha penanggulangan penyakit degenerati>e dapat lebih tepat sasaran dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan$
6rgumen
8ata base penelitian
Bisa menciptakan obat baru khusus gen 6rgumen "
Farmakogenomik menemukan korelasi antara pola7pola genom dengan manifestasi klinis yang memudakan bagi para dokter dan ahli farmasi untuk membuat keputusan yang tepat dan rasional, serta menurunkan angka probabilitas kesalahan yang diakibatkan 68R
( 0dverse 1rug 2eaction# karena penggunaan
tersedia$
Penerapan farmakogenomik di Indonesia belum memungkinkan mengingat Indonesia belum memiliki bank gen yang memiliki
>ariasi genetik untuk tiap indi>idu$ 6rgumen
Penerapan farmakogenomik harus spesifik per indi>idu, kasus per kasus$ 4al ini akan membuat cost pengobatan semakin meningkat dan hal ini berbanding terbalik terhadap tujuan Indonesia sekarang yang menerapkan %'. dimana memungkinkan ?arga negara Indonesia untuk mendapatkan pengobatan secara gratis$
6rgumen "
Farmakogenomik harus menentukan kandidat gen terlebih dahulu, menentukan reseptor obat yang secara spesifik menarget ke lokus gen penyakit$
6rgumen 2
Masalah lainnya, menetapkan pola respons obat yang diturunkan dengan studi linkage antara respons obat dan lokus genom di sel atau model organisme$
6rgumen 0
6nalisis asosiasi secara statistik, manajemen data, termasuk representasi keseragaman data fenotip menggunakan metode statistik baru, termasuk pertimbangan haplotipe (kumpulan >arian genetika yang diturunkan bersamaan#,
metode trial and error dengan pendekatan one drug fits all yang seringkali memberikan hasil yang tidak efektif dan efisien, membuang ?aktu, tingginya biaya yang dikeluarkan, dan yang terpenting gagalnya terapi$ 6nalisis farmakogenomik membantu mengidentifikasi pasien yang memetabolisme obat tertentu
secara abnormal$ 6rgumen 2
Menurut Penelope Manasco, ?akil presiden First ;enetic *rust$ &aat ini efektifitas obat dalam penatalaksanaan pasien berada dalam range !72!N$ 4al ini cukup mengkha?atirkan dimana pemilihan obat yang tepat memakan ?aktu 07+ bulan$ 8engan harapan ilmu farmakogenomik, probabilitas keefektifitasan obat akan dapat
meningkat menjadi /!7!N$
bioinformatika, penyediaan database publik terakses ?eb dan sentralistik terkait >arian genetik dan respons obat$
6rgumen 0- Belum ada payung hukum yang menaungi akti>itas farmakogenomik, sehingga hal ini dianggap rentan dalam penyalahgunaan ilmu kesehatan dan belum ada hukum pidana yang diatur terkait farmakogenomik$
/. Pe&aplika!ia ko!ep 0uadruple Heli !e#a&ai !olu!i dalam me2apai kemadiria #a"a #aku o#at
Mosi ini dikeluarkan karena Berdasarkan data yang dilansir oleh 'ementerian Perindustrian ('emenperin# pada tahun !+" bah?a Industri farmasi Indonesia masih ketergantungan bahan baku obat dari luar negeri dengan persentase )!N impor$ Bahkan, nilai impor lebih besar
dibandingkan dengan nilai ekspor 0,0N atau total sebesar 3&8 )!! juta$ *ingginya angka ketergantungan bahan baku obat dari luar negeri, industri farmasi harus menemukan ino>asi model kerjasama yang dapat menurunkan angka ketergantungan bahan baku obat$ &alah satu solusinya adalah menggunakan konsep uadruple 4eli9$
'onsep uadruple 4eli9 merupakan suatu model kerjasama ino>asi yang melibatkan empat pihak, yaitu pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas (masyarakat#$ Pihak pertama adalah para akademisi yang menerapkan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengembangan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat bidang @konomi 'reatif$ Pihak kedua adalah perusahaan sebagai pelaku dalam industri di bidang ekonomi kreatif$ Pihak ketiga adalah pemerintah yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam pengembangan ekonomi kreatif$ Pihak keempat adalah masyarakat asosiasi sebagai ?adah yang menyatukan kepentingan para pelaku usaha dalam industri untuk memenuhi keinginan para pemangku kepentingan$
*IM PRO *IM'O.*R6
&tan- &etuju menggunakan konsep uadrupole 4eli9 dalam mencapai kemandirian bahan baku obat$
=imitasi-&tan- *idak setuju menggunakan konsep uadrupole 4eli9 dalam mencapai kemandirian bahan baku obat$
&olusi-7melibatkan elemen lain, seperti = media 7melibatkan petani
7tetap merangkul industri kecil di ranah yg lain (pengemasan, pembibitan# industri besar di ranah (produksi#
Media menjalankan peran sebagai e9pander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator$
'eberadaan media merupakan hal penting dalam meningkatkan kemandirian industri bahan baku obat$
6rgumen +
uadruple 4eli9 merupakan salah satu metode ekonomi kreatif yang dapat membantu dalam meningkatkan kemandirian industri bahan baku oat Indonesia$ 8imana ekonomi kreatif ini merupakan sektor yang berpeluang menjanjikan terhadap
6rgumen +
8engan adanya bahan baku nanti kerjasama sama industri besar terjadi monopoli, sehingga membunuh industri kecil
Memanfaatkan &8M yang tidak dibarengi dengan pembaharuan bisa jadi @ksploitasi %ika tidak memanfaatkan media masa, gimana
perekonomian nasional dalam berada dalam era Masyarakat @konomi 6sean$ Pilar7pilar tersebut dipayungi oleh kelembagaan yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif$ 6rgumen
'alau industri mau ngembangin penelitian gak usah nye?a tim peneliti bisa kerjasama sama akademisi di uni>ersitas$
@kspor meningkatkan industri di Indonesia 6rgumen
Berdasarkan jurnal manajemen dan teknologi, metode uadruple 4eli9 dapat meningkatkan kinerja, kreati>itas, kapabilitas, ino>asi, dan keunggulan bersaing pada suatu industri kreatif, sehingga dengan adanya hasil temuan ini kami yakin dan percaya bah?a uadruple heli9 dapat menjadi solusi dalam mencapai kemandirian bahan baku obat
masyarakat bisa kenal produk 6rgumen
*idak ada keterkaitan uadrplu heli9 dengan kemandirian bahanbaku obat$ 'onsep uadrupole 4eli9 lebih cocok untuk strategi oemasaran, sedangan mosi yang kita bahas saat ini yaitu kemandirian bahanbaku obat, dimana kita tau sendiri bahan baku obat untuk proses produksi$ %ika ingin membuat Indonesia mandiri bahan baku obat lebih efektif dengan mengembangan riset seperti &86 yang ada di Indonesia$