MEMBUAT FILM ANIMASI 2D “CULUN” MENGGUNAKAN TEKNIK
CHARACTER LAYOUT DAN CHARACTER LIBRARY
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Arif Wijayanto
07.11.1519
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
ii
MAKING 2D ANIMATION MOVIE ‘CULUN’ USING CHARACTER LAYOUT AND CHARACTER LIBRARY TECHNIQUE
MEMBUAT FILM ANIMASI 2D “CULUN” MENGGUNAKAN TEKNIK CHARACTER LAYOUT DAN CHARACTER LIBRARY
Arif Wijayanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In the world of animation, the animation is a medium that is widely used in various ways, one of which is used in the 2D film. 2D animation film can be used as a medium for delivering the most effective manners for children. Many things you need to make a 2D animated film, one of which is the appropriate use of animation techniques and in accordance with needs. But you must be confuse if you should determine the proper technique of the many techniques that exist. By choosing the appropriate animation techniques, the animated film can be produced more quickly and interest in the eyes of children.
Technique Character Library and Character Layout is a popular choice, with techniques Character Library, then this 2D animation film can be produced more quickly, while the Character Layout techniques can be used as a complement to the animation looks a little different so it will look more attractive. By combining these two techniques, it expected to produce an animated film that contains the value of manners and interest for children.
From the combining of techniques Character Library and Character Layout can be produced a quite interesting short animated film, although the preparation in the application of Character Library takes a long time, but after the preparation was complete, the film production can be done more quickly. This 2D animation film produced with Character Library technique as the dominant technique, interspersed with the use of Character Layout technique at the little appearance of part animation in the film, it caused film production more effectively.
Keywords : Character Animation Technique, Character Library, Character
Layout.
1
1. PendahuluanMultimedia adalah bagian penting dari kehidupan manusia masa kini, dengan multimedia, segalanya akan terasa lebih menarik. Multimedia dapat diterapkan di
berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, periklanan, game, hiburan, dan lain-lain.
Film animasi adalah salah satu hiburan yang memiliki daya tarik tinggi, dengan animasi, kita dapat mewujudkan suatu tindakan yang tidak mngkin menjadi mungkin. Oleh sebab itu lah, film animasi mempunyai banyak penggemar, dimana sebagian besar penggemar film animasi adalah anak-anak.
Hal yang melatar belakangi pembuatan film animasi 2D yang berjudul “CULUN” ini adalah keinginan penulis untuk memberikan pelajaran / pesan moral / budi pekerti kepada anak-anak agar selalu berperilaku baik dan tidak semena-mena dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ada dua proses pembuatan film animasi, yaitu secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional.
Dalam proses pembuatan animasi secara digital, dikenal dua jenis film animasi, yaitu film animasi 2D (dua dimensi) dan film animasi 3D (tiga dimensi). Untuk
pembuatannya, tentu diperlukan beberapa software yang mendukung. Banyak software
yang bisa digunakan, tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan dalam penggunaannya. Banyak teknik untuk membuat animasi, dimana setiap teknik memiliki keunggulan dan kelemahan. Namun pada dasarnya ada dua cara untuk membuat
animasi karakter, yaitu dengan Character Layout dan Character Library.
2. Landasan teori 2.1 Pengertian Animasi
Kata “animasi” itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata “anmation” (dalam bahasa Inggris), berasal dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum
Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan”(Wojowasito 1997).1
2
2.2 Macam - macam Animasi2.2.1 Animasi Berdasarkan Proses Pembuatannya
Ada dua jenis animasi berdasarkan proses pembuatannya, yaitu animasi konvensional (celluloid) dan animasi komputer (digital).
2.2.2 Animasi Berdasarkan Media yang Digunakan
Ada dua cara untuk menciptakan animasi tergantung dari media yang digunakan. Media itu dapat berupa bidang flat (2D) atau dimensional (3D).
2.3 Teknik Animasi Karakter 2.3.1 Character Layout
Bagi pemula, teknik yang paling sering digunakan adalah teknik character layout, yang setiap tahap animasinya digambar satu persatu. Teknik ini bisa langsung dipraktekan dengan segera, tidak memerlukan tingkat pemahaman yang dalam tentang Flash. Karakter-karakter yang dihasilkan dapat dibentuk dengan mudah. Singkatnya,
keuntungan menggunakan teknik ini adalah kecepatan dan kedinamisannya.2
2.3.2 Character Library
Jika ingin menggunakan teknik character library, kita harus membuat “library” terlebih dahulu. Ini memerlukan persiapan yang panjang. Namun, saat library sudah jadi, Anda dapat menggunakan library tersebut untuk membuat animasi gerakan bibir dengan jauh lebih cepat dan mudah. Mungkin Anda cukup drag and drop saja. Inilah mengapa teknik
ini dikatakan lebih lama pengerjaannya, namun tingi produktivitasnya.3
2.4 Proses Pembuatan Animasi
11 bagian proses dalam penciptaan sebuah animasi adalah :4
1. Pembuatan cerita.
Panjang pendeknya cerita mempengaruhi jenis animasi. Jika animasi mempunyai cerita yang pendek, animasi itu dikatakan animasi pendek, dan jika animasi mempunyai cerita yang panjang, animasi itu dikatakan sebagai animasi film. Hal yang ditekankan pada animasi pendek adalah penyampaian maksud dari inti
2
Abrori M, Solusi Instan Animasi Karakter Dengan Adobe Flash, hal 2
3
Ibid 3
3
cerita dasar. Hal yang ditekankan pada animasi film adalah menyampaikan detil
per adegan dari cerita dasar.5
Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus. Untuk membuat cerita yang bagus sangat diperlukan struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus memiliki awalan, nilai
tengah, dan akhir cerita yang sering disebut babak.6
2. Perancangan bentuk karakter.
Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa karakter,
kita tidak bisa menceritakan sebuah kisah.7
Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari
sebuah film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character Sheet
ketika proses pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan.8
3. Pembuatan storyboard.
Storyboard adalah sketsa film dalam bentuk gambar yang berurutan. Storyboard dibuat sebelum masuk ke penggambaran gerak karakter dan animasi film. Storyboard dibuat berdasarkan dialog cerita yang telah dibuat sebelumnya.
Kegunaan storyboard adalah sebagai dasar rancangan gerak objek pada film.
Menggambar storyboard dapat menggunakan pensil dan kertas atau
menggunakan media lainnya.9
Point-point penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan storyboard
adalah :10
1. Scene: Nomor scene pada storyboard
2. Setting: Tempat atau kejadian cerita.
3. Frame: Jumlah frame jika dianimasikan.
5
Ibid 16
6
Suyanto M, Yuniawan A, Merancang Film Kartun, hal 15
7Ibid 33 8
Ibid
9
Soewignjo Santosa, LET'S ANIMATE!, hal 18
4
4. Pembuatan gambar karakter (Drawing)Proses drawing merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil
animasi menjadi lebih abgus atau tidak.11
5. Pembuatan gambar foreground dan background.
Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi itu berada. Background yang baik harus detail, termasuk prespektif dan lighting yang
disesuaikan dengan situasi pada adegan film terutama untuk film layer lebar.12
6. Pewarnaan digital (Coloring)
Proses coloring secara digital adalah pewarnaan yang dilakukan dengan
menggunakan software computer. Color atau warna karakter pada dasarnya
terdapat tiga jenis yaitu warna dasar, shadow, dan highlight.13
7. Pembuatan efek pada animasi
Pemberian efek pada animasi akan membuat animasi itu sendiri menjadi lebih hidup. Dan agar terlihat lebih matang.
8. Pencarian data suara dan dubbing
Perekaman suara awal dilakukan untuk menentukan pewaktuan yang nantinya
akan dimasukan dalam dope sheet sebagai panduan untuk membuat frame dan
lypsink.
9. Sinkronisasi animasi.
Bagian ini merupakan bagian penggabungan semua hasil olahan didalam proses
pembuatan animasi untuk dijadikan satu file yang sempurna.
10. Konversi ke VCD
Setelah semua proses dilalui, proses selanjutnya adalah membuat master film. Untuk membuat film layar lebar, harus dibuat master dengan pita seluloid. Namun, untuk distribusi pada media seperti televisi, dapat digunakan kaset
11
Suyanto M, Yuniawan A, Merancang Film Kartun, hal 67
12
Ibid 89
5
betacam SP atau format DV Cam. Untuk aplikasi home video, dapat digunakan
DVD atau Vide CD.14
2.5 Software yang Digunakan 1. Vector Magic
Vector Magic adalah perangkat lunak yang mampu mengkonversi gambar bitmap
seperti JPEG, GIF dan PNG menjadi format Vektor.15 Dapat digunakan untuk
mengkonvert gambar bitmap hasil scan menjadi format vector (EPS, SVG), hal ini dapat dilakukan untuk mempermudah mengubah sekala gambar.
2. Adobe Illustrator CS4
Digunakan untuk mengolah gambar dengan format vector, setelah itu gambar dengan format vector tersebut dapat diubah extensinya menjadi format bitmap (jpg, png, bmp).
3. Adobe Photoshop CS4
Abobe Photoshop merupakan program pengolah grafik yang mampu bekerja pada dua tipe grafik yaitu bitmap dan vektor. Oleh sebab itu, file kerja pada
Adobe Photoshop dapat berupa gambar bitmap maupun vector.16
4. Adobe Flash CS4
Adobe Flash Professional adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh para Animator untuk menghasilkan animasi yang profesional. Diantara program-program animasi, program Adobe Flash Professional merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti Animasi Interaktif, Game, Company Profile, Presentasi, Movie, e-card dan
animasi yang dignakan dalam situs web.17
5. Adobe After Effect CS4
Pada umumnya Adobe After Effect digunakan untuk membuat animasi dengan durasi pendek. Adobe After Effect digunakan untuk memberi efek animasi. Dengan Adobe After Effect ini dapat leluasa membuat efek animasi yang baik.
14Suyanto M, Yuniawan A, Merancang Film Kartun, hal 115 15
http://vectormagic.com/home, translated by google
16
Seri Panduan Praktis: Menguasai Adobe Photoshop CS3, 2008, hal 1
6
6. Adobe Premiere Pro CS4Fungsi utama Premiere Pro lebih untuk merangkai gambar, video dan audio,
bukan untuk animasi.18
7. Cool Edit Pro
Dengan Cool Edit Pro Anda dapat menyalin dan menyisipkan berbagai trek.
8. K-Lite Codec Pack
K-Lite Codec Pack adalah pemutar audio dan video yang mengenali banyak
format file audio dan video.
9. CDBurnerXP
CDBurnerXP adalah aplikasi gratis untuk membakar CD dan DVD, termasuk Blu-Ray dan HD-DVD. Terdapat juga fitur untuk membakar dan membuat ISO, multilanguage. Semua orang, bahkan perusahaan, dapat menggunakannya secara gratis.
3. Perancangan 3.1 Idea
Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi. Ide dapat diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi, legenda, cerita rakyat, mitos, kehidupan sehari-hari, pendidikan, perjalanan/adventurer, dan lain sebagainya.
Ide pembuatan film animasi “CULUN” ini muncul dari pengamatan penulis terhadap prilaku anak-anak yang cenderung bertingkah kurang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti merasa sok jago, berani kepada orang yang lebih dewasa, dan lain-lain.
3.2 Tema
Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema sebuah cerita. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada satu kata.
Tema yang diambil pada film animasi “CULUN” adalah Tentang humor “budi pekerti”. Tema humor diambil karena penulis mengharapkan pesan moral yang
7
terkandung dalam film animasi ini dapat tersampaikan dengan perasaan santai dan gebira.
3.3 Logline
Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot
yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan. Cara mudah menulis logline adalah adalah sangat seringnya cerita dimulai denga dua kata “Bagaimana jika?”
dan untuk membangun cerita ditambahkan dua kata lagi “Dan Kemudian”.
Logline dari film animasi “CULUN” adalah “Bagaimana jika seorang anak kecil
memiliki kekuatan dan kemudian menindas orang-orang?”.
3.4 Sinopsis
Setelah Logline ditemukan. Ditulis sinopsisnya. Sinopsis merupakan gambara
keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Sinopsis biasanya terdiri dari pertanyaan dasar mengenai film yang akan dibuat.
Sinopsis dari film animasi “CULUN” adalah : 1. Siapa tokoh utama dalam film itu?
Jawab: Si CULUN.
2. Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama?
Jawab: Menindas semua orang.
3. Siapa/Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan
keinginannya?
Jawab: Semua orang terutama tukang sate.
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?
Jawab: Hanya bisa bermimpi untuk bisa menindas semua orang yang
ada di sekitarnya.
5. Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti itu?
Jawab: jangan suka menindas oarang yang lemah, berperilaku baik
dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan bahwa kejahatan tidak akan pernah menang.
6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda?
Jawab: Dengan alur mundur, diawali dari mimpi, semua cerita hanya
sebuah mimpi belaka, saat keinginan jahat tak terlaksana, terbangun dan bersedih.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?
8
Jawab: Si CULUN menyadari bahwa tidak mungkin bisa melakukan
penindasan kepada semua orang, penindasan akan berakhir jika ada perlawanan dan kejahatan tidak akan pernah menang.
3.5 Diagram Scene
Untuk mempermudah pembuatan cerita dalam suatu film animasi, maka sebuah cerita didasarkan pada diagram scene yang secara umum memiliki 3 babak. Yaitu Awal 25%, Tengah 50%, dan Akhir cerita 25%.
Berikut merupakan Diagram Scene dalam film animasi 2D “CULUN”:
DIAGRAMSCENE
“CULUN”
OLEH :ARIF WIJAYANTO Latar Belakang
Babak I. memasuki alam mimpi Babak II. Di dalam mimpi Babak III. terbangun
Awal cerita
Tema
Gambar 3.1. Diagram Scene “CULUN” Perjalanan ke
Planet Bumi
Budi pekerti Si Culun
bermimpi Si culun berbuat jahat kepada semua orang yang ia jumpai Si culun dikejar oleh orang yang dijahati olehnya Si culun menabrak pohon Si culun menembaki kambing dan manusia Si culun yang selalu berpikiran
jahil dan nakal
Suasana mendung di luar rumah si culun Si culun mengantu k dan akhirnya tertidur si culun bermimpi menjadi mahluk luar angkasa Si culun mendarat di bumi dengan niat jahat Si culun mengend arai pesawat luarangka sa (UFO) Si Culun terbangun ke dunia nyata Si Culun menuju planet Bumi
9
3.6 Character DevelopmentSebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter / tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang penting karakter harus baku karena tanpa karakter, kita tidak bisa menceritakan sebuah kisah.
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam film animasi 2D “CULUN” adalah sebagai berikut :
1. Karakter utama
Nama : Culun
Usia : sekitar 5 tahun
Sifat : nakal, jahil, berani jika punya senjata, pengecut jika tanpa
senjata.
Kulit : coklat
Rambut : botak, ada sehelai rambut di kepala bagian atas.
Mata : hitam-putih, akan berubah merah jika sedang marah dan akan
berbuat nakal.
Keterangan : Si Culun adalah seorang anak yang selalu berpikiran jahil dan nakal. Si culun selalu dijauhi teman-temannya, namun ia tidak pernah sadar akan kenakalannya, ia tetap sana berpikiran nakal dan jahat.
2. Karakter ke 2
Nama : pak kumis
Usia : sekitar 35 tahun
Sifat : Baik hati, namun akan menjadi pemarah jika ia dijahili.
Kulit : coklat
Rambut : botak memakai peci
Mata : hitam-putih
Keterangan : ia adalah seorang tukang sate keliling yang sering lewat rumah si culun.
10
3. Karakter ke 3
Keterangan : Segerombolan kambing dengan warna putih abu-abu yang sering diganggu oleh si culun.
3.7 Storyboard
Story board adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tahap ini sangat penting
karena dengan story board, maka sutradara, scriptwriter, dan drawing artist dapat
menyeragamkan visi. Hal yang penting pada pembuatan story board adalah kemampuan
menerjemahkan skrip menjadi wujud visual. Story board mirip dengan komik tetapi
mempunyai aturan tersendiri dalam formatnya. Story board biasanya berisi visual dari
cerita, sound, cara pengambilan gambar, dan waktu. Biasanya satu cut diwakilkan dalam
sebuah gambar.
4. Pembahasan 4.1 Penerapan Teknik
Dalam bab ini akan dijelasksn mengenai penggunaan / penerapan teknik-teknik yang dipakai, serta penerapan penggunaan perangkat lunak dalam produksi film animasi 2D ini.
Gambar 3. 3 Karakter Pak Kumis
11
4.1.1 Teknik Character LibraryTeknik ini adalah teknik dominan yang digunakan dalam produksi film animasi 2D “CULUN”. Teknik ini diterapkan dengan cara membuat “library karakter” dari karakter yang akan digunakan, library yang dimaksud adalah dengan mempersiapkan terlebih dahulu bagian-bagian dari sebuah karakter yang akan dianimasikan, sehingga pada saat menganimasikan, kita hanya perlu menggambil dari bagian yang kita buat tersebut, sehingga pada saat produksi berlangsung, kita tidak perlu membuat gambar lagi. Misalkan dengan membuat bagian tangan, kaki, kepala, dan badan, kemudian menyiapkan ekspresi bagian bagian pada mata dan mulut.
Gambar 4. 1 Character Library si Culun Tampak Muka 4.1.2 Teknik Character Layout
Teknik ini adalah teknik menggambar manual setiap gerakan yang aka dianimasikan, teknik ini digunakan apabila terdapat gerakan animasi yang berlangsung hanya beberapa adegan saja , sehingga tidak perlu dibuatkan library karakternya. Proses menggambar dibantu dengan drawing table / lightsboxes sederhana buatan sendiri.
4.2 Produksi
Pada tahap produksi film animasi 2D “CULUN” terdapat beberapa tahap pengerjaan yang dilakukan secara beruntunan dan teratur.
4.2.1 Membuat Karakter
Dalam pembuatan karakter film animasi 2D “CULUN”, penulis menemukan ide dari karakter seorang balita / anak kecil yang memiliki sikap yang kurang baik / nakal.
Kemudian dilakukan perancangan karakter dengan menggambar sketsa pada selembar kertas, karakter digambar dalam berbagai posisi. Proses menggambar sketsa
12
dilakukan diatas drawing table / lighstboxes kemudian dilakukan proses scanning untuk memudahkan menggambar ulang di komputer dengan menggunakan Adobe Illustrator CS4, kemudian menyimpannya dalam format *.ai dan mengexport ke bentuk *.png.
Gambar 4. 2 Sketsa Karakter yang Telah diScan
Untuk menggambar ulang (editing image) hasil scanning, digunakan Line
Segment tool , kemudian membentuknya sesuai dengan garis pada gambar hasil
scanning dengan menggunakan Reshape tool ( yang terletak dibawah Scale
tool ), sehingga menghasilkan gambar yang lebih solid. Setelah itu gambar di simpan
dalam format *.ai dan export ke bentuk *.png agar memudahkan dalam proses coloring pada Aobe Photoshop CS4.
Gambar 4. 3 Hasil Editing Pada Adobe Illustrator 4.2.2 Membuat Character Library / Pemotongan Karakter
Pemotongan karakter merupakan bagian dalam teknik animasi character library.
Berikut ini merupakan langkah – langkah Pemotongan karakter dalam film animasi 2D
13
Pertama – tama buka file *.ai yang telah di buat sebelumnya (gambar 4.5), buka file tersebut dengan menggunakan Adobe Illustrator, kemudian pilih bagian tubuh karakter / tokoh yang akan di potong, misalkan bagian tangan yang kita pilih, maka hapus semua gambar dan sisakan gambar tangan saja. Penghapusan garis dilakukan dengan
menggunakan selection tool , kemudian menekan tombol delete pada keyboard.
Gambar 4. 4 Proses Pemotongan Gambar Pada Adobe Illustrator
Setelah itu, bentuk garis lengkung pada bagian yang belum tersambung garis. Hal ini diperlukan untuk mempermudah proses coloring. Pada proses ini digunakan Line
Segment tool dan Reshape tool
.
Gambar 4. 5 Pemberian Garis Lengkung Tambahan
Lakukan hal yang sama pada semua bagian tubuh yang lainnya, sehingga menghasilkan potongan – potongan yang lengkap.
4.2.3 Coloring / Pewarnaan Karakter
Pewarnaan dilakukan di dalam lembar kerja Adobe Photoshop CS4. Gambar yang telah diexport menjadi *.png (gambar 4.8) dibuka di dalam Adobe photoshop CS4.
14
Kemudian buat layer baru (New Layer) dibawah semua potongan gambar, layer ini akan
dipakai untuk menuangkan warna. Gunakan Paint Bucket tool , pilih warna yang akan
dipakai, lalu tuangkan pada layer baru tadi.
4.2.4 Penganimasian Karakter / Tokoh Film
Penganimasian Dilakukan menggunakan Adobe Flash CS4, kemudian digabungkan animasi dengan background menggunakan Adobe After Effect CS4, proses penggabungan akan dibahas dalam tahap composing.
4.2.5 Pembuatan Background
Background merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah film animasi, background menggambarkan setting suatu adegan, background juga dapat menambah efek drama / mendramatisir suatu adegan. Background dalam film animasi 2D “CULUN”
dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop CS4. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah tahap dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah multimedia diproduksi secara nyata. Tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam pembuatan suatu film animasi, karena semua tahap pembuatan adegan dilakukan pada tahap ini.
4.2.6 Composing
Tahap ini adalah tahap penggabungan, dimana animasi yang telah dibuat pada tokoh / karakter film digabungkan dengan background yang telah dibuat, sehingga akan menjadi sebuah potongan adegan (cut).
4.2.7 Editing and Sound Effect
Pada tahap ini akan dilakukan penggabungan suatu potongan adegan dengan sound effect. Sehingga menciptakan suasana / sensasi yang lebih menarik.
4.2.8 Finishing
Finishing adalah tahap terakhir dalam pembuatan suatu film animasi, dimana semua potongan adegan (cut) yang telah diberi sound effect digabungkan menjadi sebuah film. Finishing merupakan proses export file ke bentuk video yang dilakukan setelah tahap composing.
Dalam mengeksport tidak diwajibkan mengeksport kedalam format *.mp4, file komposisi bisa di export kedalam bentuk lain sesuai keinginan. Untuk Adobe Premiere
15
pro memfasilitasi publikasi kedalam format video lainnya seperti: AVI, FLV, dan sebagainya.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Dari permasalahan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan
film animasi 2D dengan menggunakan teknik character library akan
mempersingkat dan mempermudah kegiatan produksi dibandingkan jika
menggunakan teknik character layout.
2. Salah satu kelebihan menggunakan teknik character layout adalah gambar
yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan apa yang kita inginkan, apa lagi bila produksi melibatkan orang yang sangat pandai menggambar.
3. Dengan menggabungkan teknik character library dan character layout dapat
menghasilkan animasi yang lebih efektif dan menarik.
4. Untuk menghasilkan kualitas film animasi 2D yang baik dan efektif, diperlukan persiapan yang matang, mulai dari menemukan ide, menentukan tema, menentukan inti cerita yang nantinya dituangkan dalam bentuk logline, membuat sinopsis yang baik, sehingga akan mempermudah dalam pembuatan diagram scene, merancang karakter yang baik, yang akan
mempermudah dalam penggunaan teknik character Library, riset terhadap
karakter yang dibuat, serta menentukan sound effect yang bagus.
5.2. Saran
Saran-saran bagi pembuatan film animasi 2D dengan menggunakan teknik character library dan character layout adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan film animasi 2D dengan menggunakan gabungan teknik character library dan character layout memerlukan cerita yang menarik, dimana terdapat gerakan-gerakan dari tokoh / karakter yang dapat disesuaikan dengan teknik yang akan dipakai.
2. Perlunya manajemen warna yang baik, sehingga terdapat perbedaan yang
16
3. Pembuatan karakter harus sesuai dengan teknik yang dipakai, sehingga akan mempermudah dalam menganimasikan karakter tersebut.
4. Riset sebuah karakter dapat dilakukan dengan mengamati langsung tingkah laku orang-orang yang menjadi inspirasi karakter yang kita buat, atau menonton film yang menggunakan karakter yang mirip dengan karakter yang kita buat.
5. Jika anda sedang bekerja di dalam adobe flash, dan merasa gerakan animasi sudah bagus, namun tempo / kecepatan gerak dirasa kurang sesuai, maka cobalah mengatur besar kecilnya fps di lembar kerja anda. Hal ini memang sangat sepele, namun kadang kita lupa untuk melakukannya.
6. Diperlukan setting yang tepat dalam proses finishing agar hasil export video
yang dihasilkan sesuai dengan keinginan, hal ini penting agar tidak terjadi error saat export video. Jika Setting kurang tepat biasanya menghasilkan
ukuran frame video yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
7. Akan lebih baik jika kita memiliki terlebih dahulu soundFX yang seuai
dengan tema film yang kita produksi. Dengan banyak mendengarkan bunyi soundFX tersebut, maka kita akan lebih mudah memperkirakan gerakan animasi yang baik dan sesuai.
8. Pembuatan film animasi ini belum sempurna, sehingga diharapkan dalam pembuatan film animasi berikutnya dapat memperbanyak fariasi gerakan-gerakan yang lebih menarik, juga lebih memperhatikan kesesuaian antara soundFX dan soundtrack dengan tema / genre film.
9. Gunakanlah spesifikasi komputer yang lebih tinggi dari yang digunakan
dalam project ini, semakin tinggi spesifikasinya, maka kegiatan produksi
akan lebih cepat. Perhatikan pula space harddisk anda, terutama pada drive
17
6. Daftar PustakaAbrori, Muchammad. 2009. Solusi Instan Animasi Karakter Dengan Adobe Flash.
Yogyakarta: penerbit ANDI.
Arie P T. 2008. Seri Panduan Praktis : Menguasai Adobe Photoshop CS3. Yogyakarta:
penerbit ANDI.
GD Zaharudin dkk.2007. 3D Animation Movie using 3DStudioMax.Bandung:
informatika.
HS Oktaviani. 2008. Mahir dalam 7 hari: Adobe Flash CS3 Professional. Yogyakarta:
penerbit ANDI.
Hendratman, Hendi. 2008. The Magic of Adobe Premiere Pro. Bandung: informatika.
Suyanto, M. 2003, 2005. MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: penerbit ANDI.
Suyanto M, Yuniawan A. 2006. Merancang Film Kartun.Yogyakarta : penerbit ANDI.
Soewignjo Santosa. 2005. LET'S ANIMATE!. Bandung: Nexx Media inc.
Jones, Tim.et al.2007.Foundation Flash Cartoon Animation.Berkeley: Apress. Website :
Widodo Slamet.2010.Animasi Indonesia Menginternasional,
http://oase.kompas.com/read/2010/11/26/13043757/Animasi.Indonesia.Menginternasio nal, diakses tanggal 27 Desember 2010.
Indonesia Berhasil Buat Film Animasi Layar Lebar Pertama.
http://tekno.kompas.com/read/2009/07/27/19194428/indonesia.berhasil.buat.film.anima si.layar.lebar.pertama, diakses tanggal 27 Desember 2010.
Helmy Cornelius. Percaya kepada Animasi Indonesia.
http://regional.kompas.com/read/2010/11/13/0418081/Percaya.kepada.Animasi.Indones ia, diakses tanggal 27 Desember 2010.
http://road2animate.com/2010/04/30/12-principles-of-animation-for-3d-animators/ , diakses tanggal 12 Januari 2011.