• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN

PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Dony Afrianto

08.12.3108

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

ii

Designing 2D Animation Film "OOii!!" Applying The Principle of

Animation Exaggeration

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D "OOII" DENGAN MENERAPKAN PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION

Dony Afrianto Amir Fatah Sofyan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Communication is a very important thing in life, not just humans, animals also perform in their own way. Communication itself serves to convey information from one creature to another creature which most among the living species. This type of communication itself is separated into two types, namely verbal (spoken) and nonverbal (unspoken)

Facial expression is a form of nonverbal communication that intentionally or unintentionally is a communication tool that people use most often. Facial expression is one important key in the delivery of information between people. In the world of cinema, Facial expression is one of the key determinants of the success of a movie. Facial expressions can strengthen an atmosphere in the film that experienced by the characters or the actors in the film without any background music that helped.

Thus this report will be about making a movie called "OOii!!" is a 2D animated film hybrid comedy that tells the story of three teens and one adult who face the day-to-day problems of today. This movie will implement one of the twelve principles of animation that Exaggeration in showing facial expressions of the characters in this film.

(4)

1

1. Pendahuluan

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya manusia, hewan juga melakukan dengan caranya sendiri. Komunikasi sendiri berfungsi untuk menyampaikan informasi dari satu makhluk ke makhluk lain yang sebagian besar antar satu jenis makhluk hidup. Jenis komunikasi sendiri dipisahkan menjadi dua jenis yaitu verbal (diucapkan) dan nonverbal (tidak diucapkan).

Facial expression (ekspresi wajah) merupakan salah satu bentuk komunikasi

nonverbal yang secara sengaja atau tidak sengaja adalah alat komunikasi yang paling sering manusia pakai. Di dunia perfilman, ekspresi wajah adalah salah satu kunci penentu kesuksesan suatu film. Ekspresi wajah bisa menguatkan suatu suasana dalam film yang dialami oleh karakter atau pemeran dalam film tersebut tanpa harus ada musik latar yang membantunya.

Dengan demikian laporan ini akan berisi tentang pembuatan film berjudul "OOii!!" adalah film animasi 2D hybrid yang bercerita tentang komedi tiga remaja dan satu orang dewasa yang menghadapi masalah sehari-hari di jaman sekarang. Film ini akan menerapkan salah satu dari dua belas prinsip animasi yaitu exaggeration (berlebihan) dalam memperlihatkan ekspresi wajah para karakter dalam film ini. Dari penjelasan di atas, maka skripsi ini berjudul Perancangan Film Animasi 2D “OOii!!” dengan Menerapkan Prinsip Animasi Exaggeration. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan film ini antara lain Adobe Photoshop CS5 untuk membuat setiap karakter dan lingkungan di sekitarnya, Adobe Flash CS5 untuk menganimasikannya dan beberapa perangkat lunak pendukung lainnya. 2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Multimedia

Pengertian multimedia yang dinyatakan oleh McLeod (1996 dikutip oleh Sofyan dan Purwanto 2008 : 1) bahwa „Suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan alat-alat lain seperti televisi, monitor video dan sistem piringan optik atau sistem stereo yang di-maksudkan untuk menghasilkan sajian audio visual penuh‟.

2.2 Animasi

Dalam buku yang ditulis oleh Aditya (2009 : 2) mengatakan „Animasi berasal dari bahasa Latin, yakni anima yang artinya „jiwa‟;‟hidup‟;‟nyawa‟;‟semangat‟. Dalam bahasa Inggris, animasi diambil dari kata animate („menjiwai‟ atau „menghidupkan‟) dan animation („semangat‟ atau „gelora‟)‟.

Ada juga definisi animasi yang di jelaskan oleh Adimulyo (2000 yang dikutip oleh Aditya 2009 : 2) yaitu 'Secara umum animasi dapat di definisikan sebagai suatu sequence

(5)

2

gambar yang diekspose pada tenggang waktu tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak'.

2.3 Ekspresi Wajah

Facial expression (ekspresi wajah) adalah salah satu bentuk komunikasi non verbal

yang secara sadar atau tidak sadar sering digunakan manusia untuk memperkuat informasi yang mereka sampaikan kepada orang lain. Seperti halnya jika seorang polisi akan

menginterogasi seorang tersangka dari sebuah kejahatan, maka untuk lebih menekan tersangka tersebut, polisi harus menggunakan ekspressi yang memperlihatkan dirinya tegas, dan terkadang sedikit marah supaya tersangka takut dan mau menjawab semua pertanyaan dengan jujur. Hal ini akan mendapatkan hasil yang berbeda jika polisi tersebut

memperlihatkan ekspresi wajah yang lucu atau gembira, si tersangka akan mengira bahwa polisi tersebut tidak serius dalam menangani kasus yang sedang dihadapi. Dalam bidang film animasi 2D, hal ini sangat krusial untuk memberikan suasana yang tepat kepada para penonton. Sehingga mereka bisa merasakan suasana yang ingin disampaikan oleh pembuat film animasi 2D yang sedang mereka saksikan.

2.4 Proses Pembuatan Animasi

Tidak melihat animasi dibuat dengan teknik apa, tetapi urutan secara umum pada proses animasi adalah sama (Gumelar, 2011, pp. 62-65) yaitu :

2.4.1 Ide

Hal utama yang menjadi ide, hingga menjadi cerita, dimana meliputi character,

character’s acting & storyline yang terjalin dalam suatu genre (tema/jenis) cerita. Segera pula

dibuat character design, character chart dan dibuat story-nya secara utuh dari awal sampai akhir (storyline).

2.4.2 Pengumpulan Dana dan Tim Kerja

Dana didapat dari invidu, ataupun secara kelompok, orang yang mendanai suatu karya animasi disebut dengan nama producer, orang yang mengepalai pembuatan suatu karya animasi disebut director (sutradara), ada kalanya sutradara yang kala sekaligus menjadi producer.

2.4.3 Naskah dan Storyboard

Didapat dari ide, character, character’s acting & storyline yang dijadikan bentuk skrip,

agar memudahkan untuk dijadikan Storyboard, proses ini dapat dilewati apabila sudah berbentuk karya komik. Sebab komik juga merupakan Storyboard dalam bentuk lain.

(6)

3

2.4.4 Proses Produksi

Proses produksi membuat animasi. Dalam dunia animasi, proses produksi adalah saat membuat animasi dari Storyboard menjadi animasi penuh, ada audionya serta efek-efek yang diperlukan, istilahnya sudah produk master yang siap diperbanyak (digandakan dan diduplikasi).

2.5 Software Yang Digunakan 2.5.1 Adobe Flash CS5

Pada Pembuatan film animasi 2D "OOii!!" ini, perangkat lunak yang paling utama adalah Adobe Flash CS5. Perangkat lunak ini digunakan untuk menganimasikan semua karakter yang ada di film ini dan juga membuat menggabungkannya dengan lingkungan yang telah dibuat sebelumnya.

2.5.2 Adobe Photoshop CS5

Adobe Photoshop CS5 digunakan untuk proses inking dan coloring setelah semua sketsa yang dibutuhkan dipindah dari kertas ke perangkat digital.

2.5.3 Audacity 2.0

Perangkat lunak ini digunakan untuk merekam, edit, dan meng-convert data-data suara yang akan dipakai dalam film ini.

2.5.4 Adobe Premiere CS5

Adobe Premiere Cs5 adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengkomposisikan semua hasil dari video dan suara untuk dijadikan satu.

3. Perancangan 3.1 Ide

Ide adalah hal pertama yang harus dilakukan dan dimiliki dalam membuat film animasi 2D. Ide bisa terinspirasi dari berbagai hal seperti kisah nyata, dongeng, bahkan kehidupan sehari-hari. Dalam perancangan animasi pada laporan ini terinspirasi dari kejadian unik di sekitar masyarakat. Untuk lebih menarik minat dari penonton yang dituju, maka tokoh yang digunakan dalam film animasi hybrid 2D ini adalah tokoh kartun yang menarik kalangan anak-anak dan dewasa (5-25 tahun), maka dengan demikian dirancanglah film animasi hybrid 2D “OOii!!” dengan karakter dua dimensi yang lucu dan menarik dengan versi kartun dan menggunakan ekspresi wajah yang berlebihan (exaggeration) untuk menambah tingkat kekocakkan para tokoh pada film animasi ini.

3.2 Tema

Setelah menentukan ide cerita, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema yang akan diangkat untuk memberikan arah yang akan dituju dalam cerita ini. Dengan tema

(7)

4

yang menarik, penonton akan lebih merasa terbawa oleh suasana yang ada pada suatu film bukan malah kebingungan dengan alur cerita yang dibawakan. Tema dalam film animasi

hybrid 2D ini adalah karma, yaitu apa yang kita lakukan pasti mendapat balasan yang

setimpal. Adanya pesan moral yang disampaikan dalam film ini akan memberikan nilai lebih untuk pembelajaran kepada masyarakat, khususnya pembelajaran moral pada anak.

3.3 Logline

Logline yang dibuat untuk perancangan perancangan film animasi hybrid 2D “OOii!!”

yaitu "Bagaimana jika dua tokoh utama dibiarkan oleh dua tokoh lainnya dan kemudian mencari perhatian dengan ide menakut-nakuti kedua tokoh yang tidak menghiraukan dua tokoh utama?".

3.4 Sinopsis

Cerita ini dimulai pada suatu malam, tepatnya malam jumat kliwon dan kebetulan hari itu para Punokawan-lah yang dapat giliran jaga ronda di RT setempat. Waktu menunjukkan pukul 24.00, tetapi yang ada di poskamling hanya Pak Sam yang sedang melakukan kebiasaannya yaitu membaca koran, dan Ge yang sedang asyik memainkan

gadget favorit miliknya. Selagi Pak Sam dan Ge asik dengan kesibukannya masing-masing,

datanglah Truck dan Baggy, mereka bingung dengan kedua teman rondanya (Pak Sam dan Ge) yang sedang asik dengan kesibukan masing-masing. Truck mencoba mengajak bicara mereka berdua, tetapi tidak ada jawaban dari Pak Sam dan Ge.

Terpikirlah sebuah kejailan yang akan dilakukan untuk mengganggu Pak Sam dan Ge, yaitu menakuti mereka dengan cara menyamar menjadi hantu. Dan yang bertugas untuk mencari kain putihnya adalah si Baggy. Setelah beberapa lama, datanglah Baggy dengan kain putihnya. Tetapi Truck terkejut, karena ternyata yang dibawa oleh Baggy tidak hanya kain putihnya saja tetapi juga pemiliknya (Hantu). Sontak Truck berteriak dan jatuh pingsan, dan ternyata Pak Sam dan Ge sudah menghilang karena ketakutan juga. Baggypun bingung mempertanyakan apa kesalahannya kepada si hantu yang ternyata juga kebingungan.

(8)

5

3.5 Diagram Scene

Dibawah ini merupakan penggambaran dari skenario diagram.

3.6 Pengembangan Karakter

Di dalam film animasi kartun ini terdapat 4 karakter yang berperan. Berikut adalah deskripsinya.

1. Pak Sam

Nama : Pak Sam Usia : Sekitar 50 tahun

Sifat : Bijaksana, baik, suka menasihati

Ciri-ciri: Memakai sweater, rambut putih, menggunakan kacamata kecil 2. Baggy

Nama : Baggy

Usia : Sekitar 14 tahun Sifat : Ceroboh, ceria

Ciri-ciri: Gemuk, senyum lebar, pendek 3. Ge

Nama : Ge

Usia : Sekitar 15 tahun

(9)

6

Ciri-ciri: Pendek, memakai kacamata besar 4. Truck

Nama : Truck

Usia : Sekitar 16 tahun Sifat : Jail, sok tau

Ciri-ciri: Kurus, memakai topi, tinggi 3.7 Naskah

Sebuah naskah cerita memliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki animator dituangkan dalam sebuah cerita yang menarik. Bahan dasar pembuatan naskah adalah dari sinopsis dan pengembangan karakter.

3.8 Membuat Storyboard

Setelah beberapa tahapan dalam pembuatan animasi telah dijalani dan dipersiapkan, tahapan selanjutnya adalah pembuatan Storyboard. Storyboard adalah terjemahan berupa gambar cerita dari naskah yang sudah dibuat.

Bentuk Storyboard meliputi gambar visual, keterangan (dialog, suara, beberapa adegan kunci ataupun kebutuhan efek), serta durasi. Berikut sebagian Storyboard film animasi hybrid 2D "OOii!!" episode "Ide":

No. Gambar Keterangan Suara Durasi

1. Fade in, teks

judul, jatuh dari atas. Muncul judul episode, lalu panning ke kanan lagi. Efek benda besar jatuh. Sat Panning mulai suara jangkrik dan angin 9 detik 2. Long Shot, Ge bermain permainan 16 bit, Pak Sam membaca koran. Cut to. Suara angin malam dan jangkrik 10 detik

(10)

7

3. Close Up, Ge

memainkan permainan denagn wajah serius. Cut to.

Suara permainan 16bit yang dimainkan oleh Ge 9 detik

4. Close Up, Pak

Sam membaca koran. Cut to.

Suara jangkrik dan angin malam

3 detik

5. Close Up, waktu

jam dinding menunjukkan pukul 12 malam Cut to. Suara jam dinding berdetik 3 detik 4. Pembahasan 4.1 Proses Produksi

Proses produksi adalah tahap di mana animasi ini mulai dibentuk, dari sebelumnya hanya gambar pada coretan kertas dan Storyboard sampai menjadi animasi penuh yang bisa dinikmati.

4.1.1 Perekaman Dialog dan Narasi

Pada tahap ini semua suara yang diperlukan direkam sebagai dialog. Dan tidak lupa mencari suara untuk efek suara pada situs open source seperti http://soundbible.com/. Untuk selanjutnya masuk ke aplikasi Audacity 2.0 untuk merekam dan mengolah suara-suara yang sudah ada. Setelah semua dikira pas dan cocok dengan yang dibutuhkan pada naskah dan

Storyboard, langkah selanjutnya adalah expor data suara menjadi extensi *.mp3 supaya

mendukung pada aplikasi Adobe Flash CS5. 4.1.2 Animasi Gerak

Pada tahap animation motion tidak banyak yang dilakukan. hanya memprediksi raut muka atau ekspresi apa saja yang akan dipakai pada film animasi 2D ini. Pada film ini dititik beratkan kepada dua tokoh utama yaitu Truck dan Baggy.

(11)

8

4.1.3 Line Test Editing

Line test editing dilakukan sebelum sketsa gambar masuk ke komputer menjadi

digital. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekurangan gambar yang diperlukan untuk pembuatan animasi 2D "OOii!!".

Setelah dirasa cukup, maka sketsa yang telah dibuat di-scan untuk masuk ke proses selanjutnya yaitu inking dan coloring. Jika ternyata ada kekurangan pada proses selanjutnya maka proses ini diulang untuk memastikan semua gambar yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap.

4.1.4 Inking dan Pewarnaan

Proses coloring atau pewarnaan ada yang menggunakan teknik tradisional yaitu dengan menggunakan cat air dan pena dan ada pula yang menggunakan software komputer, seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau CorelDraw jika berbasis vektor. Pada contoh berikut ini proses coloring dilakukan di Adobe Photoshop CS 5. Gambar yang telah di-scan pada proses sebelumnya dimasukkan ke dalam aplikasi Adobe Photoshop CS5 untuk proses inking dan coloring.

Proses ini dilakukan pada setiap karakter dan gambar yang akan digunakan pada animasi 2D ini. Proses ini juga mempermudah untuk proses selanjutnya. Karena pada proses ini juga harus dipisahkan per bagian karakter untuk dianimasikan menjadi satu bagian tiap layer-nya.

4.1.5 Penyuntingan Animasi

Setelah semua bagian-bagian telah selesai diwarnai menggunakan Adobe Photoshop CS5, selanjutnya bagian bagian tersebut akan di animasikan dengan Adobe Flash CS5. Tahap ini dibagi menjadi empat tahap yaitu import, animation, timesheeting, dan juga sound effect.

4.1.5.1. Import

Gambar - gambar yang sudah di warnai sebelumnya, dapat langsung dimasukkan ke Adobe Flash CS5, tanpa disimpan ke dalam bentuk jpeg. Setelah kotak dialog import muncul, pilihlah layer-layer yang akan di masukan ke work area.

4.1.5.2. Animasi

Setelah semua bagian telah siap di work area, langkah selanjutnya adalah pemberian animasi pada objek yang bersangkutan. Semua objek yang akan dianimasikan dibuat menjadi tween animation untuk mempermudah proses pemberian animasi pada objek tersebut.

(12)

9

4.1.5.3. Timesheeting

Merupakan proses mengatur keyframe pada animasi agar pergerakannya sesuai dengan pada waktu yang diinginkan. Yaitu dengan cara meng-copy keyframe yang akan diatur, atau dengan cara memblok semua keyframe yang akan diedit, lalu drag ke frame kosong yang diinginkan. Dengan cara ini proses animasi bisa lebih cepat dan sederhana. 4.1.5.4. Efek Suara

Tahap ini berfungsi untuk memberikan efek suara yang dinginkan pada animasi. Seperti jam suara jam dinding, atau bahkan efek suara untuk mempertegas suasana pada film ini. Yang dilakukan pertama kali adalah memasukkan suara yang telah kita rekam atau olah pada aplikasi Audacity 2.0 yang berupa mp3 ke dalam library yang ada pada Adobe Flash CS5. Dengan proses itu maka pemberian efek suara pada layer 1 atau latar belakang menjadi lebih mudah dengan mengubah sound > name pada bagian properties.

4.1.6 Lip Sync

Merupakan proses sinkronisasi antara gerakan mulut dengan suara yang diucapkan oleh pengisi suara. Pada pengambilan suara awal, yang terpenting adalah pengucapan. Mengenai ekspresi, diberikan kebebasan kepada pengisi suara. Terdapat 5 gerakan mulut utama yaitu a-i-u-e-o. Lip sync direkam melalui aplikasi Audacity 2.0 yang disimpan dengan ekstensi *.mp3, setelah itu diimport ke Adobe Flash.

4.2 Proses Penduplikasian

Proses yang terakhir pada pembuatan animasi adalah duplicatting process atau tahap menduplikasi. Proses ini dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, memberikan efek transisi, dan mengekspor kedalam media yang ditentukan. Pada contoh berikut proses editing video menggunakan Adobe Premiere CS5, sebelum memulai mengedit video, semua bahan-bahan harus diimpor ke project window, caranya sebagai berikut (File -

Import), impor semua bahan-bahan yang diperlukan.

Setelah bahan-bahan semua siap, pilih salah satu video yang akan dimasukan ke

timeline window dengan cukup men-drag video tersebut ke timeline window. Kemudian,

video tersebut dapat diberi efek transisi yang sudah disediakan di dalam Adobe Premiere CS5, yaitu dengan memilih efek transisi video di effect window. Efek transisi tersebut dapat diatur panjang pendek durasinya dengan hanya men-drag ke kanan dan ke kiri. Lalu play video tersebut di sequence window untuk melihat efek yang sudah diberikan.

Setelah semua video disusun dan diberi efek transisi, proses selanjutnya yaitu me-render semua video tersebut menjadi satu video dengan format yang telah ditentukan. Sebelum me-render, pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang di video.

(13)

10

Proses me-render video pada contoh berikut dengan cara (File - Export - Media). Di jendela

Export Setting, aturlah format video, preset, dan codec video tersebut. Lalu setelah setting

selesai, jalankan perintah export. Setelah proses ekspor selesai, video tersebut dapat diputar melalui aplikasi video player.

4.3 Penerapan Exaggeration

Penerapan prinsip animasi dijelaskan pada sub bab tersendiri, hal ini dikarenakan penerapan exaggeration ini dilakukan tidak hanya pada satu tahap yang sebagian besar ada pada proses animasi dan lyp-sync. Seperti yang dijelaskan pada bab 3, yaitu penerapan prinsip exaggeration diterapkan pada adegan 3,8, 11, 13 dan juga 19. Di sub bab ini akan dijelaskan satu persatu proses penerapan tersebut.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan film animasi hybrid 2D "OOii!!" ini maka jawaban akan rumusan masalah pada laporan ini yaitu "Bagaimana merancang film animasi 2D dengan dengan Adobe Flash CS5 yang menerapkan prinsip animasi exaggeration?" dapat dijawab. Penerapan prinsip exaggeration bisa diterapkan pada semua tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh pembantu. Prinsip ini diterapkan pada tahap proses produksi tepatnya pada proses animasi. Tetapi prinsip ini harus direncanakan sejak pembuatan naskah dan

Storyboard.

5.2 Saran

Adanya kekurangan di dalam penerapan prinsip animasi exaggeration pada film animasi hybrid 2D ini serta saran – saran yang membangun antara lain sebagai berikut:

1. Supaya mendapatkan pergerakan animasi yang halus, buatlah sketsa gambar yang lebih detail dari setiap gerakan. Dengan demikian animasi setiap gerakan tidak terkesan patah-patah atau kaku.

2. Jika ingin mendapatkan hasil render yang maksimal, pada saat proses ekspor media menjadi *.avi pilihlah "use maximum render quality" dengan catatan perangkat keras yang digunakan mendukung langkah tersebut.

Ekspresi dari wajah tidak hanya sebuah hiasan yang tidak mempunyai arti, ekspresi wajah bisa juga digunakan menyampaikan pesan yang lebih mendalam dalam komunikasi sehari-hari ataupun menguatkan pesan yang disampaikan dalam film animasi. Dengan porsi dan penempatan yang tepat, prinsip exaggeration dapat membantu animator untuk berbagi pengalaman dan suasana yang diinginkan pada suatu film animasi.

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

Aditya. 2009. Trik Dahsyat menjadi Animator 3D Handal. Yogyakarta: Andi Offset. Gumelar, M.S. 2011. 2D Animation Hybrid Technique Book A. Jakarta: Indeks.

Sofyan, Amir Fatah dan Agus Purwanto. 2008. DIGITAL MULTIMEDIA: Animasi, Sound

Editing, dan Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, M., & Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset.

White, Tony. 1947. How to make animated films : Tony White’s complete masterclass on the

traditional principles of animation. China: Elsevier.

White, Tony. 2006. Animation From Pencils to Pixels Classical Techniques for Digital

Animators by Tony White. United State of America: Elsevier.

Williams, Richard. 2002. The Animators Survival Kit. London and New York: Faber and Faber.

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN TOKOH UTAMA DALAM FILM ANIMASI 2D BERJUDUL “HARIDEWA” dengan ini menyatakan bahwa, laporan dan karya Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

Yang dimaksud teknik tradisional disini adalah menggunakan teknik menggambar secara manual menggunakan pensil, kertas dan lightbox dengan alasan karena pada film animasi

Untuk merancang Concept Art Karakter Film Animasi 2D “Smaradhana” yang diadaptasi dari cerita Panji Asmarabangun pada Wayang Topeng Malang secara menarik, sehingga

Untuk merancang Concept Art Karakter Film Animasi 2D “Smaradhana” yang diadaptasi dari cerita Panji Asmarabangun pada Wayang Topeng Malang secara menarik, sehingga dapat

Untuk merancang Concept Art Karakter Film Animasi 2D “Smaradhana” yang diadaptasi dari cerita Panji Asmarabangun pada Wayang Topeng Malang secara menarik, sehingga

Tidak seperti pada film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau

Film animasi ini memberitahukan gambaran umum mengenai pentingnya air untuk kehidupan kepada masyarakat melalui film kartun ini, maka diharapkan masyarakat akan lebih hemat

Dalam pembuatan film kartun Mengapa Ulat Menjadi Kupu-Kupu ini, background atau latar dibuat dengan menggunakan gambar manual yang kemudian di scan, menggunakan