Chap 6b:
Perumusan Ensembel
Mekanika Statistik Kuantum
Part-2
Menghitung Banyak Status Keadaan
• Asumsi : partikel tak punya spin (spinless!)-> apa konsekuensinya?
• Karena TAK ADA INTERAKSI maka tingkat-tingkat energy yg bisa dimiliki system adalah tingkat energy PARTIKEL
TUNGGAL. Yang membedakan adalah berapa banyak partikel bisa menempati suatu tingkat energy tsb.
• Energi level system = Energy level dari 1 partikel! (non interacting!)
• Energi system = total energy berdasarkan okupansi partikel pada level energy partikel tunggal:
𝜖𝒑 = 𝑝
2
2𝑚 dengan 𝒑 =
2𝜋ℏ
𝐿 𝒏
Menghitung Banyak Status Keadaan
• Spesifikasi keadaan system ideal diberikan oleh set jumlah okupansi { np} dengan np: jumlah partikel dengan momentum
p. • Kendala system: 𝐸 = 𝒑 𝑛𝒑𝜖𝒑 𝑁 = 𝒑 𝑛𝒑
• Untuk kasus spinless boson dan fermion set {np} sudah secara unik menspesifikasi keadaan system.
• Nilai yang diijinkan untuk masing-masing adalah:
𝑛𝒑 = ቊ0,1,2,3, … 𝑏𝑜𝑠𝑜𝑛
Gas Ideal di Ensembel Mikrokanonik
Mekanika Kuantum
• Untuk Boltzmann :
𝑛𝒑 = 0,1,2,3, … tetapi {np} menyatakan 𝑁!
𝑛1!𝑛2!…. keadaan system! Permutasi partikel dengan momentum yg
berbeda (p) berbeda tak menghasilkan distribusi baru.
• Tingkat energy system N partikel adalah tingkat energy partikel tunggal.
• Pendekatan : spektrum energi tsb akan dibagi dalam sel-sel, tiap sel mengandung sejumlah level (tingkat) energi yg
Teknik Menghitung Banyak Keadaan Sistem
• Konstrain:
σ𝑖 𝑛𝑖 = 𝑁 dan σ𝑖𝑛𝑖𝜖𝑖 = 𝐸
• Banyak cara mendistribusi N partikel ke sel-sel tsb, tiap kali menghasilkan satu macam distribusi n : W {ni}
• Maka banyak keadaan status microstate terkait:
Γ 𝑁, 𝑉, 𝐸 =
{𝑛𝑖}
𝑊{𝑛𝑖} • Penjumlahan dilakukan terhadap
berbagai cara mendistribusikan {ni} yg berbeda yg memenuhi konstrain di atas.
Sel-3 3 Sel-2 2 Sel-1 1 g3 ; n3 g2 ; n2 g1 ; n1 Jumlah level Okupan si
Misal untuk sel ke-i :
Rata-rata level energi bernilai i Banyak level di sel tsb: gi >>1
Boson
• Sedangkan W{ni}:
𝑊 𝑛𝑖 = ෑ
𝑖
𝑤𝑖
• Dengan wi : banyak cara mendistribusikan partikel identik
indistinguishable sejumlah ni di dalam sel ke-i yang memiliki jumlah level gi.
• Nilai wi bergantung pada jenis partikel : Fermion atau Boson.
• Kasus Boson:
– Tiap level boleh berisi partikel : 0,1,2,dst
– Persoalan : diberikan ni boson untuk menempati level energi yg berbeda sebanyak gi dalam sel-i.
Boson
– Pertanyaan : ada berapa banyak cara berbeda untuk
mendistribusikan boson tsb di sel-i tsb yg punya gi subsel?
– Persoalan tsb bisa dipandang sbg:
Diberikan ni partikel dan (gi-1) partisi. Carilah banyaknya cara berbeda untuk mendistribusikan ni partikel dan (gi-1) partisi tsb.
• Jumlah partisi gi-1, sebab jumlah level (“ruang”) : gi
Partikel ke: 1 2 3 4 ….. n Partisi ke: 1 2 gi-1
Boson
• Banyak cara mendistribusikan ni partikel + (gi-1) partisi : (ni+gi-1)!
• Akan tetapi : partikel identik (undistinguishable) demikian juga partisi!, maka permutasi ni diantara partikel dalam satu sel dan permutasi diantara (gi-1) partisi tidak menghasilkan konfigurasi distinc yg baru, jadi:
•
𝑤𝑖 = 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 !
Fermion
Ini berarti Total seluruh keadaan yang distinct untuk satu
distribusi {ni} tertentu dari bosons adalah: (artinya seluruh n sudah didistribusikan dulu n1 berapa, n2 berapa dst)
𝑊𝐵𝐸 𝑛𝑖 = 𝑊𝑖𝐵𝐸 = ෑ 𝑖 𝑤𝑖 = ෑ 𝑖 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 ! 𝑛𝑖! 𝑔𝑖 − 1 ! • Kasus Fermion:
– Tiap level hanya boleh diisi maksimum 1 partikel, jadi okupansi tiap level:0 atau 1.
– Karena sel ke-i memiliki gi level yang akan ditempati ni partikel (tentu ni tidak bisa > gi), berarti akan ada ni level yg berisi 1 partikel dan sisanya (gi-ni) kosong.
Fermion
• Kita bisa memandang ini spt di Boson, akan tetapi:
Jumlah obyek yg akan didistribusikan, justru total jumlah levelnya : gi
“Obyek” tsb akan dipartisi jadi 2 kelompok saja: kelompok satu masing-masing berisi 1 partikel (ni), sisanya (gi-ni) tidak ada partikel.
• Jadi ada g! cara berbeda mendistribusi obyek tsb. Tetapi permutasi dalam tiap kelompok : isi (ni) dan kosong (gi-ni) tidak menghasilkan keadaan baru. Sehingga banyaknya cara yang berbeda diberikan oleh:
Fermion
𝑤𝑖 = ෑ
𝑖
𝑔𝑖!
𝑛𝑖! 𝑔𝑖 − 𝑛𝑖 !
Ini berarti Total seluruh keadaan yang distinct untuk satu distribusi
{ni} tertentu dari Fermion adalah: (artinya seluruh n sudah
didistribusikan dulu n1 berapa, n2 berapa dst)
𝑊𝐹𝐷 𝑛𝑖 = 𝑊𝑖𝐹𝐷 = ෑ 𝑖 𝑤𝑖 = ෑ 𝑖 𝑔𝑖! 𝑛𝑖! 𝑔𝑖 − 𝑛𝑖 ! Level: 1 2 3 4 ….. gi kosong (gi-ni) berisi (ni buah)
Boltzon
• Kasus : Boltzon (Partikel maxwell boltzmann: hipotetik)
• Untuk partikel Boltzmann mula-mula anggap mereka
terbedakan (distinguishable) dan mereka bisa menempati status keadaan yang sama seperti boson.
• Untuk sel ke-i, ada gi level (subsel) dan terdapat ni partikel terbedakan yg harus didistribusikan ke gi tsb, jelas banyaknya cara berbeda untuk mendistibusikannya adalah:
– Partikel ke-1, bisa menempati salah satu dari gi level,
– Partikel ke-2, juga bisa menempati salah satu dari gi level
Boltzon
• Total cara berbeda mendistribusikan ni partikel dalam gi level adalah :
𝑔𝑖 𝑛𝑖
• Banyak cara membagikan N total partikel ke dalam berbagai sel yang masing-masing berisi n1, n2 dst dan permutasi dalam tiap sel tidak menghasilkan keadaan baru adalah (kombinasi):
𝑁! 𝑛1! 𝑛2! …
• Faktor koreksi berikutnya (Gibbs) : 1/N!, karena permutasi
diantara partikel tsb sendiri (N buah) tidak akan menghasilkan status keadaan baru.
Boltzon
• Sehingga total banyak konfigurasi {ni} yang berbeda bagi Boltzon ini adalah:
𝑊𝑀𝐵 𝑛𝑖 = 1 𝑁! 𝑁! 𝑛1! 𝑛2! … 𝑔1 𝑛1 𝑔2𝑛2 … = ෑ 𝑖 𝑔𝑖𝑛𝑖 𝑛𝑖!
Problem of The most Probable Distribution
• Setelah mengetahui banyaknya cara berbeda
mendistribusikan partikel identic N buah, maka selanjutnya mesti dicari distribusi {ni*} seperti apa yang akan
menghasilkan W yg terbesar.
• Dengan kata lain berapa nilai masing-masing ni di tiap sel agar W paling besar!
• Entropi S diberikan oleh :
𝑆 = 𝑘 ln (
{𝑛𝑖}
Problem of The most Probable Distribution
• Nilai log ruas kanan, untuk N besar sekali bisa didekati
dengan 1 suku saja yaitu : the largest W{ni}=W{n*i}, dengan {n*i} adalah distribusi {ni} yang akan menghasilkan the
largest W : THE MOST PROBABLE STATE! Tetapi dengan tetap memenuhi dua kendala : total partikel dan energy
• Jadi :
𝑆 ≈ 𝑘 ln 𝑊{𝑛𝑖∗}
• Konstrain:
Metoda Lagrange Multiplier
• Memakai metoda Lagrange multiplier, maka kondisi untuk mendapatkan Wmax tsb diungkapkan oleh:
𝛿 ln 𝑊{𝑛𝑖} − 𝛼Σ𝑖𝛿𝑛𝑖 + 𝛽Σ𝑖𝜖𝑖𝛿𝑛𝑖 = 0
• Dengan 𝛼 , 𝛽 adalah parameter.
– Asumsi: ni dan gi >>1 sehingga Aproksimasi Stirling boleh dipakai. Maka:
Kasus : Distribusi Bose Einstein:
𝑊𝐵𝐸 𝑛𝑖 = ෑ
𝑖
𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 ! 𝑛𝑖! 𝑔𝑖 − 1 !
Distribusi Bose-Einstein
Maka: ln 𝑊𝐵𝐸 = 𝑖 ln 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 ! − ln 𝑛𝑖! − ln 𝑔𝑖 − 1 ! ln 𝑊𝐵𝐸 ≈ 𝑖 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 ln 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 − ( ) 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 1 − 𝑛𝑖 ln 𝑛𝑖 + 𝑛𝑖 − 𝑔𝑖 − 1 ln 𝑔𝑖 − 1 + (𝑔𝑖 − 1) Dengan ni, gi>>>1, maka: ln 𝑊𝐵𝐸 ≈ 𝑖 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 ln 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − ( ) 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 − 𝑛𝑖 ln 𝑛𝑖 + 𝑛𝑖 − 𝑔𝑖 ln 𝑔𝑖 + 𝑔𝑖Problem of The most Probable Distribution
l𝑛 𝑊𝐵𝐸 ≈ 𝑖 𝑛𝑖 ln 1 + 𝑔𝑖 𝑛𝑖 + 𝑔𝑖 ln 1 + 𝑛𝑖 𝑔𝑖 𝛿ln 𝑊𝐵𝐸 ≈ 𝑖 𝛿𝑛𝑖 ln 1 + 𝑔𝑖 𝑛𝑖 Substitusi ke : 𝛿 ln 𝑊{𝑛𝑖} − 𝛼Σ𝑖𝛿𝑛𝑖 + 𝛽Σ𝑖𝜖𝑖𝛿𝑛𝑖 = 0 𝑖 ln 1 + 𝑔𝑖 𝑛𝑖 − 𝛼 − 𝛽𝜖𝑖 𝛿𝑛𝑖 = 0 Berarti ln 1 + 𝑔𝑖 𝑛𝑖 − 𝛼 − 𝛽𝜖𝑖 = 0Distribusi BE, FD dan MB
Jadi distribusi Boson yang terkait W terbesar (most probable):
𝑛𝑖 = 𝑔𝑖
𝑒𝛼+𝛽𝜖𝑖 − 1 ≡ 𝑛𝑖
∗(𝐵𝐸)
Dapat dibuktikan dengan cara yg serupa untuk gas Fermion dan Boltzmann didapatkan, the most probable distribution-nya: 𝑛𝑖 = 𝑔𝑖 𝑒𝛼+𝛽𝜖𝑖 + 1 ≡ 𝑛𝑖 ∗(𝐹𝐷) 𝑛𝑖 = 𝑔𝑖 𝑒𝛼+𝛽𝜖𝑖 ≡ 𝑛𝑖 ∗(𝑀𝐵)
Distribusi BE, FD dan MB
Dapat dibuktikan bahwa hubungan parameter 𝛼, 𝛽 dengan thermodinamika adalah :
𝛼 = − 𝜇
𝑘𝑇 dan 𝛽 = 1 𝑘𝑇 Sehingga dengan definisi fugacity :𝑧 = 𝑒𝛽𝜇 :
𝑛𝑖∗ 𝐵𝐸 = 𝑔𝑖
𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝑖 − 1
𝑛𝑖∗ 𝐹𝐷 = 𝑔𝑖
𝑧−1 𝑒𝛽𝜖𝑖 + 1
Distribusi BE, FD dan MB
Pelabelan thd sel ke-i yg memiliki degenrasi gi dapat diganti ke pelabelan momentum (yg unik), sehingga:
𝑛𝑖∗ 𝐵𝐸 = 𝑔𝑖 𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝑖 − 1 → 𝑛𝒑 ∗ 𝐵𝐸 = 1 𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝒑 − 1 𝑛𝑖∗ 𝐹𝐷 = 𝑔𝑖 𝑧−1 𝑒𝛽𝜖𝑖 + 1 → 𝑛𝒑 ∗ 𝐹𝐷 = 1 𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝒑 + 1 𝑛𝑖∗(𝑀𝐵) = 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑒−𝛽𝜖𝑖 → 𝑛 𝒑 ∗ 𝑀𝐵 = 𝑧𝑒−𝛽𝜖𝒑
Pelabelan momentum p ini identic dengan menggunakan bilangan gelombang k, sebab 𝒑 = ℏ𝒌
Okupansi dan Jumlah Partikel
Jumlah total partikel N akan diberikan oleh :
𝑁 =
𝑖
𝑛𝑖∗ =
𝒑
𝑛𝒑∗
Untuk Boson dan Fermion :
𝒑
1
𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝒑 ± 1 = 𝑁
Dalam limit thermodinamika N besar, spectrum energy nyaris kontinu:
𝜖𝒑 = 𝑝
2
Okupansi dan Jumlah Partikel
Maka σ𝒑 → 1 ℎ3 𝑑 3𝑞 𝑑3𝑝 = 𝑉 ℎ3 𝑑 3𝑝 = 𝑉 ℎ3 𝑑𝑝 4𝜋𝑝 2 𝑛 = 𝑁 𝑉 ≈ 1 ℎ3 න 0 ∞ 4𝜋𝑝2𝑑𝑝 𝑧−1𝑒𝛽𝑝 2 2𝑚 ± 1 = 1 ℎ3 න 0 ∞ 4𝜋𝑝2𝑑𝑝 𝑒−𝛽𝜇𝑒𝛽𝑝2/2𝑚 ± 1 Substitusi 𝑥2 = 𝛽𝑝2 2𝑚 : 𝑛 ≈ 4𝜋 ℎ3 2𝑚 𝛽 3/2 න 0 ∞ 𝑥2𝑑𝑥 𝑒−𝛽𝜇𝑒𝑥2 ± 1Pada limit suhu tinggi 𝛽 → 0 , N yang berhingga menuntut integralnya → 0.
Tentang pendekatan
untuk
Σ
Kadang kita mengintegralkan di ruang k (bilangan gelombang): 𝑝 = ℏ𝑘, memakai ini maka :
Maka σ𝒑 → 𝑉
ℎ3 𝑑𝑝 4𝜋𝑝
2 = 𝑉
2𝜋2 𝑑𝑘 𝑘
Okupansi dan Jumlah Partikel
Agar integralnya kecil (→0), maka penyebutnya → ∞:
Untuk 𝛽 → 0, maka 𝑒−𝛽𝜇𝑒𝑥2 ± 1 → ∞ , 𝑒−𝛽𝜇𝑒𝑥2 → ∞
atau 𝑒−𝛽𝜇 → ∞.
Hal ini berarti dalam kasus 𝛽 → 0 atau suhu tinggi maka distribusi Fermion dan Boson menjadi seperti Maxwell Boltzmann saja.
Jika suhu tinggi (𝛽 → 0) maka okupansi level tertentu sebanding dengan:
𝑒−𝛽(𝜖𝑝−𝜇)
Jika 𝛽 kecil maka okupansi keadaan dengan energy tinggi akan sedikit, artinya dalam hal ini tak berpengaruh antara boson ataupun fermion, sebab tersedia jauh lebih banyak status keadaan dibandingkan partikel yg akan menempati.
Perbandingkan Okupansi rata-rata
Distribusi Fermion, Boson dan Boltzon
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -2 -1 0 1 2 3 4 (-) FD BE MB
Nampak bahwa pada (-) besar distribusi FD,BE
mendekati MB.
Padahal MB (klasik) adalah model yg cukup bagus untuk T tinggi, berarti:
𝜖 − 𝜇
𝑘𝑇 ≫
Supaya bisa besar, padahal T tinggi maka <0 dan
Pengaruh Spin partikel
• Jika partikel memiliki spin S, maka status keadaan partikel tunggal
dengan momentum tertentu p mesti dilengkapi dengan spin-nya
(p,S).
• Dalam banyak aplikasi kita hanya perlu memperhatikan jumlah total
status keadaan yang perlu dijumlahkan, misalnya untuk N:
𝑁 = σ𝑠 σ𝒑 𝑛𝑠,𝒑 = (2𝑆 + 1) σ𝒑𝑛𝒑
• Dengan s=-S,-S+1,…,S.
• Misal untuk spin S=1/2, maka 𝑠 = −1
2 ,
1
2, jadi ada (2S+1)= (2(1/2)+1)=2 keadaan terkait spin tsb.
Entropi
– Ungkapan Entropi-nya berbentuk (BE):
𝑆 ≈ 𝑘 ln 𝑊 𝑛∗ = 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗ ln 1 + 𝑔𝑖
𝑛𝑖∗ + 𝑔𝑖 ln 1 + 𝑛𝑖∗ 𝑔𝑖
– Untuk Fermion, ungkapan entropinya dapat dibuktikan menjadi: 𝑆 ≈ 𝑘 ln 𝑊 𝑛∗ = 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗ ln 𝑔𝑖 𝑛𝑖∗ − 1 − 𝑔𝑖 ln 1 − 𝑛𝑖∗ 𝑔𝑖 – dan Maxwell-Boltzmann 𝑆 ≈ 𝑘 ln 𝑊 𝑛∗ = 𝑘 𝑖 𝑛𝑖∗ ln 𝑔𝑖 𝑛𝑖∗
Entropi
– Untuk hasil terakhir ini telah dilakukan aproksimasi : gi, ni >>1.
Jika secara eksplisit, ni/gi untuk masing-masing distribusi, maka entropi:
BE: 𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗(𝛼 + 𝛽𝜖𝑖) −𝑔𝑖 ln 1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖
FD : 𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗(𝛼 + 𝛽𝜖𝑖) +𝑔𝑖 ln 1 + 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖
MB: 𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗(𝛼 + 𝛽𝜖𝑖)
– Nilai ni untuk masing-masing distribusi spt yg diturunkan sebelumnya!
Entropi
– Atau dengan substitusi nilai 𝑛𝑖∗, untuk Boson:
𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑔𝑖 (−𝑙𝑛 𝑧+𝛽𝜖𝑖) 𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝑖−1 − ln 1 − 𝑧𝑒 −𝛽𝜖𝑖 Untuk Fermion: 𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑔𝑖 (−𝑙𝑛 𝑧+𝛽𝜖𝑖) 𝑧−1𝑒𝛽𝜖𝑖+1 + ln 1 + 𝑧𝑒 −𝛽𝜖𝑖 Maxwell-Boltzmann: 𝑆 ≈ 𝑘𝑧 σ𝑖 𝑔𝑖𝑒−𝛽𝜖𝑖(−𝑙𝑛 𝑧 + 𝛽𝜖 𝑖)
Fungsi thermodinamika diperoleh dengan eliminasi z dari persamaan di atas, dengan memanfaatkan kendala bagi
𝑁 =
𝑖
Contoh : Gas Boltzmann
– Kita pakai untuk Boltzon, mulai dari
𝑁 = 𝑖 𝑛𝑖∗ = 𝑧 𝑖 𝑔𝑖 𝑒−𝛽𝜖𝑖 = 𝑧 𝒑 𝑒−𝛽𝜖𝒑
Untuk hasil terakhir tsb karena gi adalah degenerasi level energy 𝜖𝑖, ketika dinyatakan dlm momentum maka tiap p
unik, jadi tidak ada degenerasi!
– Bagaimana mengubah Σ → ?
Volume elementer di ruang fasa (q,p) = h, jadi banyak status keadaan:
𝑖
→ 𝑉
Contoh : Gas Boltzmann
𝑁 ≈ 𝑧𝑉 ℎ3 න0 ∞ 4𝜋𝑝2 𝑒−𝛽𝑝 2 2𝑚 𝑑𝑝 = 𝑧𝑉 𝜆3Dengan adalah thermal wavelength 𝜆 = ℎ
2𝜋𝑚𝑘𝑇, dengan ini bisa juga dituliskan (𝑣 = 𝑉/𝑁):
𝑧 = 𝜆
3
𝑣
Energi system 𝐸 = σ 𝑛𝑖𝜖𝑖: (dengan bantuan N di atas)
𝐸 = 𝑖 𝑧𝑔𝑖𝜖𝑖𝑒−𝛽𝜖𝑖 = 𝑧 𝒑 𝜖𝒑𝑒−𝛽𝜖𝒑 ≈ 𝑧𝑉 ℎ3 න0 ∞ 4𝜋𝑝2 𝑝 2 2𝑚 𝑒 −𝛽𝑝2𝑚2 𝑑𝑝 = 3 2 𝑁𝑘𝑇
Entropi
• Maxwell-Boltzmann: 𝑆/𝑘 ≈ 𝑧 𝑖 𝑔𝑖𝑒−𝛽𝜖𝑖(−𝑙𝑛 𝑧 + 𝛽𝜖 𝑖) Atau 𝑆/𝑘 ≈ 𝑧 𝒑 𝑒−𝛽𝜖𝒑(−𝑙𝑛 𝑧 + 𝛽𝜖 𝒑) 𝑆 𝑘 ≈ 𝛽𝑧 𝒑 𝜖𝒑𝑒−𝛽𝜖𝒑 − (ln 𝑧)𝑧 𝒑 𝑒−𝛽𝜖𝒑 𝑆 𝑘 ≈ 𝛽𝐸 − 𝑁 ln 𝑧Entropi
𝑆 𝑘 ≈ 3 2 𝑁𝑘 − 𝑁 ln 𝑧 Dengan 𝑧 = 𝜆3 𝑣 : 𝑆 𝑘 ≈ 3 2 𝑁𝑘 − 𝑁 ln( 𝜆3 𝑣 ) 𝑆 𝑘 ≈ 3 2 𝑁𝑘 − 𝑁 𝑙𝑛 𝑁 𝑉 ℎ2 2𝜋𝑚 𝑘𝑇 3/2Interpretasi
Ambil misalnya (BE):
𝑆 ≈ 𝑘 σ𝑖 𝑛𝑖∗(𝛼 + 𝛽𝜖𝑖) −𝑔𝑖 ln 1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖
Suku Σ𝑖𝑛𝑖∗ = 𝑁 , total partikel dan Σ𝑖𝑛𝑖∗𝜖𝑖 = 𝐸 total energi. Sehingga:
𝑆
𝑘 ≈ 𝛼𝑁 + 𝛽𝐸 −
𝑖
𝑔iln(1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖)
Dapat dibuktikan bahwa arti parameter dan adalah :
𝛼 = − 𝜇 𝑘𝑇 dan 𝛽 = 1 𝑘𝑇 sehingga: 𝑇𝑆 ≈ −𝜇𝑁 + 𝐸 − 𝑘𝑇 𝑖 𝑔iln(1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖)
Interpretasi
Atau: E − 𝑇𝑆 + 𝜇𝑁 = 𝑘𝑇 σ𝑖 𝑔iln(1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖)
– Dari thermodinamika diperoleh hubungan:
𝐴 + 𝜇𝑁 = 𝑃𝑉
– Sehingga (BE):
𝑃𝑉 = −𝑘𝑇 σ𝑖 𝑔iln(1 − 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖)
– Hasil serupa diperoleh juga untuk FD :
𝑃𝑉 = 𝑘𝑇
𝑖
𝑔iln(1 + 𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖)
– Dan MB: (gas ideal klasik)
𝑃𝑉 = 𝑘𝑇
𝑖
𝑔i𝑒−𝛼−𝛽𝜖𝑖 = 𝑘𝑇
𝑖