• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan siswa dalam menghitung volume kubus dan balok menggunakan alat peraga model bangun ruang kelas V semester 1 SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan kemampuan siswa dalam menghitung volume kubus dan balok menggunakan alat peraga model bangun ruang kelas V semester 1 SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHITUNG

VOLUME KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MODEL BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER I SDN

MUNGGANGSARI KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Muji Rahayu NIM : 081134188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHITUNG

VOLUME KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MODEL BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER I SDN

MUNGGANGSARI KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Muji Rahayu NIM : 081134188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

(3)

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHITUNG

VOLUME KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MODEL BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER I SDN

MUNGGANGSARI KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(4)

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHITUNG

VOLUME KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MODEL BANGUN RUANG KELAS V SEMESTER I SDN

MUNGGANGSARI KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(5)

PERSEMBAHAN

! ! " #

$$$$ $ % & %$ % & %$ % & %$ % & %

#

' ( '( '( '( ' !

! ) #

* + % '

* + % '

* + % '

* + % ' ! *,*,*,*, , -, -, -, - !!!!

- ' '

-- '' ''

- ' ' !

!

. / 0

(6)

MOTTO

! - ! &

1 ' ) !

2 ! " ,

2 ' #

'

&

'

#

'

&

! '

'

%

#

+

,

#

!

2 ) !

% 1 % #

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Januari 2011

Penulis

( Muji Rahayu )

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Muji Rahayu

Nomor Mahasiswa : 08 1134 188

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menghitung Volume Kubus dan

Balok Menggunakan Alat Peraga Model Bangun Ruang Kelas V Semester I

SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 Januari 2011

Yang menyatakan

Muji Rahayu

(9)

ABSTRAK

Muji Rahayu. 2010. Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menghitung Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga Model Bangun Ruang Kelas V

Semester I SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011.Skripsi.S1.Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan alat peraga model bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN Munggangsari dalam menghitung volume kubus dan balok tahun pelajaran 2010/2011. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menanamkan konsep volume dan cara penghitungan volume kubus dan balok.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan alat peraga model bangun ruang. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan essay (soal evaluasi). Data dianalisis secara manual. Teknik analis data yang digunakan untuk mengkaji data yaitu dengan cara mengumpulkan evaluasi siswa, mengubah skor menjadi nilai, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan alat peraga model bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan siswa di kelas V SDN Munggangsari Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan pada hasil evaluasi yaitu sebanyak 61% dari 23 siswa sudah dapat menghitung volume kubus dan balok (hasil siklus I) dan meningkat pada siklus II yaitu 87% dari 23 siswa sudah dapat menghitung volume kubus dan balok.

(10)

ABSTRACT

Muji Rahayu. 2010. Increasing Students’ Ability to Calculate of cubes and blocks using props of shapes on grade five SDN Munggangsari Temanggung District in

the academic year 2010/2011. Skripsi.S1. Study Program Elementary School Teacher Education

Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aims to determine whether the using props of shapes to increase the ability on grade five students of SDN Munggangsari in calculating the volume of cubes and blocks of the academic year 2010/2011. The actions undertaken in this research is how to instill the concept of volume and volume calculate cubes and blocks.

This was an action research Classes (PTK), which uses props of shapes. The subjects in this research were fifth grade students of SDN Munggangsari Temanggung academic year 2010/2011 of 23 students. The instrument used in this research were multiple-choice test and essay (evaluation). The data were analyzed manually. Technical analysts study the data used for data that is by collecting student evaluation, changing the score to a value, find the average and compares the situation in the initial conditions.

The results showed that: the use props of shapes can increase the ability of students on grade five SDN Munggangsari Temanggung academic year 2010/2011. This is shown in the results of the evaluation that is as much as 61% of the 23 students had to calculate the volume of cubes and blocks (the results of the first cycle) and increased on the second cycle that is 87% of the 23 students had to calculate the volume of cubes and blocks.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat dan rahmat pada kita semua, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang

membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Kedua orang tua dan saudaraku yang selalu memberikan dukungan dan

semangat ketika sedang mengerjakan skripsi ini.

2. Bpk. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bpk. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata

Dharma.

4. Bpk. Drs. A. Sardjana, M.Pd, selaku dosen pembimbing I.

5. Bpk. Drs P. Wahana M.Hum, selaku dosen pembimbing II.

6. Bpk. Drs. J. Sumedi, selaku dosen penguji.

7. Bpk. Suyanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Munggangsari

Temanggung, yang telah mendampingi dan memberikan izinnya kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Sutinah, S.Pd.SD selaku observer dan sekaligus guru kelas VI SDN

Munggangsari Temanggung yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

mendampingi dan membantu selama penulis melaksanakan penelitian.

(12)

9. Supriyatno, teman spesialku yang selalu memberikan semangat, dukungan,

doa dan selalu mengisi hari-hariku.

10.Teman-teman yang selalu mendengarkan keluh kesahku, mendukungku,

dan selalu memberi inspirasi: Mb Wuri, Pranti, Feni, Ningrum, Anne,

Aris, Nugroho, dan Wayan thanks for everything.

11.Teman-teman PGSD S1 kelas A dan teman-teman se-angkatan PGSD S1

2008.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta

dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis akan merasa terbantu apabila

ada yang dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan Skripsi yang telah penulis buat ini.

Yogyakarta, 28 Januari 2011

Penulis,

Muji Rahayu

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

(14)

D. Batasan Pengertian ... 4

B. Kemampuan Siswa Dalam Menghitung Volume Kubus dan Balok ... 11

C. Model Bangun Ruang sebagai Alat Peraga Matematika... 13

D. Hubungan Model Bangun Ruang Sebagai Alat Peraga Matematika dan Kemampuan Menghitung Volume Kubus dan Balok ... 20

E. Hipotesis ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 27

B. Bentuk Penelitian ... 28

C. Rencana Tindakan ... 29

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 33

E. Analisis Data ... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 44

(15)

BAB V.PENUTUP

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 kualifikasi taraf kesukaran ... 35

Tabel 3.2 kualifikasi indeks diskriminasi ... 36

Tabel 3.3 kualifikasi reliabilitas... ... 38

Tabel 3.4 kondisi yamg diharapkan pada akhir silkus ... 39

Tabel 4.1. pengolahan data evaluasi siklus I ... 41

Tabel 4.2 pengolahan data evaluasi siklus II... 43

Tabel 4.3. ringkasan hasil penelitian ... 44

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 kerangka kubus ... 7

Gambar 2.2 kerangka balok ... 9

Gambar 2.3 tumpukan kubus satuan ... 11

Gambar 2.4 tumpukan kubus satuan ... 12

Gambar 2.5 jaring-jaring kubus ... 16

Gambar 2.6 kubus satuan dalam kubus ... 16

Gambar 2.7 jaring-jaring balok ... 17

Gambar 2.8 kubus satuan dalam balok ... 18

Gambar 2.9 model kubus pejal... 19

Gambar 2.10 model kubus berongga ... 19

Gambar 2.11 model kubus kerangka ... 19

Gambar 2.12 model balok pejal ... 20

Gambar 2.13 model balok berongga ... 20

Gambar 2.14 model kubus kerangka ... 20

Gambar 2.15 kerucut pengalaman menurut Edgar Dale ... 22

Gambar 3 desain PTK ... 29

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 52

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 55

Lampiran 3 : Kisi-kisi Perencanaan Penyusunan Soal ... 58

Lampiran 4 : Soal Uji Coba ... 59

Lampiran 14 : Lembar Pernyataan Kevalidan Soal Evaluasi ... 76

Lampiran 15 : Surat Izin Penelitian dari Prodi ... 77

Lampiran 16 : IPKG Siklus I Pertemuan 1 ... 78

Lampiran 17 : IPKG Siklus I Pertemuan 2 ... 81

Lampiran 18 : IPKG Siklus II Pertemuan 1 ... 84

Lampiran 19 : IPKG Siklus II Pertemuan 2 ... 87

Hasil Akhir Evaluasi Siswa Siklus I

Hasil Akhir Evaluasi Siswa Siklus II

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah

Dasar (SD). Oleh sebab itu, pemahaman konsep-konsep matematika perlu

ditingkatkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan

oleh guru. Pembelajaran matematika/bidang studi lainnya dikatakan baik

apabila tujuan pembelajaran yang akan dicapai (indikator) dapat tercapai.

Tugas guru adalah menyusun sebuah pembelajaran yang baik agar materi

matematika di SD dapat dipahami oleh siswanya dengan mudah. Upaya

peningkatan pemahaman konsep matematika dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan efektivitas dalam proses pembelajaran tersebut.

Berdasarkan pengamatan, SDN Munggangsari adalah sebuah SD

negeri yang terletak di Kabupaten Temanggung, tepatnya berada di Dusun

Logede Desa Munggangsari Kecamatan Ngadirejo. SD ini terdiri dari 6

kelas yaitu kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah seluruh siswa 105 siswa.

Siswa yang masuk ke SD Negeri Munggangsari berasal dari masyarakat

Desa Munggangsari. Latar belakang keluarga siswa homogen yaitu

sebagai petani.

Jumlah guru di SDN Munggangsari ada 8 guru yang terdiri dari 6

guru kelas, 1 guru agama, dan 1 guru olah raga. Dari 8 guru tersebut

terdapat 3 guru berijazah S1, 4 guru berijazah D2, dan 1 guru berijazah

(20)

SPG. Untuk guru kelas ada 6 guru, 5 orang adalah guru berpengalaman

lama dan 1 orang guru baru. Hampir semua guru di SD Munggangsari ini,

sudah berpengalaman dalam penataran dan seminar serta sedang

mengikuti program sertifikasi guru.

Di SDN Munggangsari kelas V berjumlah 23 siswa, yang terdiri

dari 13 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Siswa tersebut mayoritas

tinggal di sekitar lingkungan SD. Dalam proses pembelajaran, guru

biasanya menggunakan metode ceramah

Namun kemampuan matematika siswa kelas V SDN Munggangsari

dalam materi menghitung volume kubus dan balok ada yang belum

memuaskan atau masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata

ulangan harian untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar

4.1 menghitung volume kubus dan balok belum memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal yaitu 5,0 sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 6,0

(siswa yang tuntas KKM hanya 30 %). Dari sini timbul sebuah masalah

yang harus ditangani, yaitu tentang kemampuan siswa kelas V SDN

Munggangsari dalam menghitung volume kubus dan balok yang masih

rendah.

Banyak faktor yang menyebabkan kesulitan bagi siswa kelas V SDN

Munggangsari tersebut dalam menghitung volume kubus dan balok.

Faktor-faktor itu antara lain:

1. Penguasaan konsep masih rendah, terutama pada materi volume

(21)

2. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran karena guru kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Rendahnya keterampilan siswa mungkin disebabkan oleh kurangnya

penanaman konsep yang diberikan guru. Hal ini disebabkan karena

guru hanya menggunakan metode ceramah dan harus menyelesaikan

bahan pelajaran yang banyak sedangkan waktu yang tersedia tidak

cukup sehingga pelaksanaan pembelajaran kurang memberikan

latihan keterampilan.

Untuk itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah rendahnya

kemampuan siswa kelas V SDN Munggangsari dalam menghitung volume

kubus dan balok, salah satunya yaitu dengan menggunakan alat peraga

model bangun ruang dalam proses pembelajaran.

B. Pembatasan Masalah

Materi pembelajaran dibatasi pada kompetensi dasar 4.1

menghitung volume kubus dan balok yang menggunakan alat peraga

model bangun ruang pada kelas V SDN Munggangsari Kabupaten

Temanggung.

C. Rumusan Masalah

(22)

1. Apakah dengan menggunakan alat peraga model bangun ruang dapat

meningkatkan kemampuan siswa kelas V dalam menghitung volume

kubus dan balok di SDN Munggangsari?

2. Jika dapat, seberapa tinggi peningkatannya?

D. Batasan Pengertian

1. Bangun Ruang adalah bangun tiga dimensi baik berongga maupun

padat (Shamsudin Baharin, 2007: 8).

2. Volume Kubus adalah kapasitas muat kubus yang nilainya dapat

dihitung dengan menggunakan rumus r × r × r dan dinyatakan dalam

satuan kubik (Shamsudin Baharin, 2007: 54).

3. Volume Balok adalah kapasitas muat balok yang nilainya dapat

dihitung dengan menggunakan rumus p × l × t dan dinyatakan dalam

satuan kubik (Shamsudin Baharin, 2007: 54).

4. Model Bangun Ruang adalah suatu contoh berbentuk bangun ruang

yang mempunyai ciri serupa dengan ciri yang terdapat dalam konsep

matematika atau benda aslinya (Shamsudin Baharin, 2007: 88).

5. Peningkatan Kemampuan Siswa adalah peningkatan kapasitas seorang

siswa untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan

(23)

E. Pemecahan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan

rumusan masalah, masalah rendahnya kemampuan siswa kelas V SDN

Munggangsari dalam menghitung volume kubus dan balok akan diatasi

dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga model bangun ruang.

F. Tujuan

Untuk mengetahui apakah dengan alat peraga model bangun ruang

dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN Munggangsari dalam

menghitung volume kubus dan balok.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Membuka wawasan baru tentang alat peraga lain yang dapat

digunakan selain gambar yang biasa digunakan selama ini dan

efektifitasnya.

b. Merupakan pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk

pembelajaran materi lain atau bidang studi lain bila

memungkinkan.

c. Memiliki alternatif alat peraga lain selain alat peraga yang biasa

digunakan, sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan alat

(24)

2. Bagi siswa

Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar,

sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanan.

3. Bagi guru

a. Merupakan pengalaman baru dalam pembelajaran yang dapat

dijadikan alternatif dalam menyampaikan materi pembelajaran.

b. Diharapkan dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian

dengan inovasi alat peraga yang lain, pada bidang studi lain, materi

lain, dan kelas yang lain.

4. Bagi sekolah

Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat memberi

inspirasi dan memacu guru melakukan penelitian dan memacu guru

(25)

A. Bangun Ruang Kubus dan Balok

1. Bangun Ruang

a. Pengertian Bangun Ruang

Bangun Ruang adalah bangun tiga dimensi baik berongga

maupun padat (Shamsudin Baharin, 2007: 8).

b. Unsur-unsur Dalam Bangun Ruang Kubus dan Balok

1) Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi

yang kongruen (Shamsudin Baharin, 2007: 73).

Di bawah ini merupakan contoh kerangka kubus

a) Bidang sisi/sisi kubus

Kubus dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk

persegi.

(26)

Bidang/sisi kubus adalah :

Rusuk adalah garis pertemuan dua sisi suatu benda ruang

(Shamsudin Baharin, 2007: 128).

Rusuk kubus adalah :

- Rusuk AB - Rusuk EH

Titik sudut adalah titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih

(Shamsudin Baharin, 2007: 155).

Titik sudut kubus adalah :

- A - E

(27)

- C - G

- D - H

2) Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi

panjang, berongga atau tidak berongga dan persegi panjang yang

sehadap adalah kongruen (Shamsudin Baharin, 2007: 7).

sisi alas kongruen dengan sisi atas

sisi depan kongruen dengan sisi belakang

sisi kiri kongruen dengan sisi kanan

Di bawah ini merupakan contoh kerangka balok

1)Bidang sisi/sisi balok

Balok dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk

persegi panjang, sisi – sisi yang berhadapan sejajar dan

kongruen.

Bidang/sisi balok adalah :

(28)

• Sisi TUVW

(Shamsudin Baharin, 2007: 128).

Rusuk balok terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi.

•Rusuk panjang:

Titik sudut adalah titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih

(Shamsudin Baharin, 2007: 155).

Titik sudut balok adalah :

(29)

-n Siswa Dalam Me-nghitu-ng Volume Kubus

t KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kem

ntuk melakukan sesuatu.

puan siswa dalam menghitung volume kubus d

diperoleh siswa dari tes tertulis tentang vol

ukan volume kubus rumusnya adalah sebagai beri

3 tumpukan kubus satuan

mbar di atas diketahui:

lah kubus satuan ke arah panjang kubus adalah

lah kubus satuan ke arah lebar kubus adalah 2

lah kubus satuan ke arah tinggi kubus adalah 2

kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan

esar. Dari gambar di atas dapat diketahui volum

rusuk ke arah panjang = panjang rusuk k

rusuk ke arah tinggi, jadi dapat di misalkan:

jang rusuk kubus ke arah panjang = r satuan pa

us dan Balok

emampuan adalah

s dan balok adalah

(30)

- Panja

jang rusuk kubus ke arah lebar = r satuan panja jang rusuk kubus ke arah tinggi = r satuan pan kubus dapat dihitung r × r × r satuan volume.

nilai r × r × r sebanding dengan jumlah kub

uhi kubus besar, maka volume kubus dapat d

gan:

ume [ satuan volume/ (3) ]

jang rusuk (satuan panjang)

an volume balok rumusnya adalah sebagai beriku

Gambar 2.4 tumpukan kubus satuan

mbar di atas diketahui:

lah kubus satuan ke arah panjang balok adalah 3

lah kubus satuan ke arah lebar balok adalah 2

lah kubus satuan ke arah tinggi balok adalah 2

balok diperoleh dari jumlah kubus satuan y

esar. Dari gambar di atas dapat diketahui volum

(31)

- Tinggi balok = t satuan panjang

p = panjang balok (satuan panjang)

l = lebar balok (satuan panjang)

t = tinggi balok (satuan panjang)

C. Model Bangun Ruang sebagai Alat Peraga Matematika

1. Alat Peraga

a. Pengertian

Menurut Estiningsih dalam “Belajar Matematika

menggunakan Alat Peraga” oleh Handono, alat peraga merupakan

media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri

dari konsep yang dipelajari.

Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang

digunakan guru atau siswa dalam belajar mengajar (Engkoswara,

1979:52).

Sedangkan alat peraga matematika yaitu alat yang

(32)

yang telah dituangkan dalam Garis-garis Besar Program

Pembelajaran (GBPP) bidang studi matematika (Darhim, 1984:6).

Menurut Darhim (1984:17) bila ditinjau dari segi

wujudnya alat peraga matematika dapat dikelompokkan kedalam

alat peraga benda asli dan alat peraga benda tiruan. Sedangkan

Engkoswara dan Natawidjaja (1979:28) mengatakan bahwa ada

dua jenis alat peraga yaitu alat peraga yang sudah jadi dan alat

peraga yang buatan sendiri. Alat peraga jadi yaitu alat peraga

yang dibuat oleh suatu perusahaan yang dapat dibeli sehingga

guru atau siswa tinggal mempergunakan saja.

b. Fungsi alat peraga

Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan

keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti

sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan

memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai

pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti

dari suatu konsep. Berikut ini diberikan beberapa contoh dari alat

peraga.

1) Kardus, gelas, dan bola berfungsi sebagai alat peraga pada saat

guru menerangkan sub bab bangun ruang.

2) Pensil, kapur, lidi, biji-bijian dapat berfungsi sebagai alat

peraga pada saat memperkenalkan bilangan kepada siswa,

(33)

benda, sehingga pada akhir membilang akan ditemukan

bilangan yang sesuai dengan kelompok benda tersebut.

Manfaat alat peraga menurut Erman Suherman (1994:274) di

antaranya adalah membantu guru dalam:

1) Memberi penjelasan konsep.

2) Merumuskan atau membentuk konsep.

3) Melatih siswa dalam keterampilan.

4) Memberi penguatan konsep pada siswa (reinforcement). 5) Melatih siswa dalam pemecahan masalah.

6) Melatih siswa dalam pengukuran.

7) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan analitik.

Jadi, secara umum alat peraga berfungsi efektif dalam memotivasi

belajar siswa daripada pembelajaran yang tidak menggunakan alat

peraga.

c. Alat peraga untuk menguatkan konsep volume kubus

1) Alat dan bahan

(34)

Gambar 2.5 jaring-jaring kubus

b) Guntinglah kertas menurut gambar.

c) Buatlah bangun ruang dari potongan kertas itu dengan cara

daerah yang bergaris putus-putus diberi lem, kemudian

direkatkan pada bagian yang lain.

3) Penggunaan

a) Siapkan model kubus satuan (kubus kecil).

b) Siapkan model kubus besar.

c) Masukkan kubus satuan pada kubus besar sampai

penuh, hitung berapa kubus satuan yang termuat.

Gambar 2.6 kubus satuan dalam kubus

d) Hitung berapa kubus satuan yang digunakan untuk mengisi

(35)

e) Ukurlah kubus satuan ke arah panjang, lebar, dan tinggi

kubus. Hitung volumenya dengan mengalikan antara

jumlah kubus satuan ke arah panjang, ke arah lebar, dan ke

arah tinggi. Bandingkan hasilnya dengan kegiatan d).

Jika hasilnya sebanding, maka volume kubus dapat

dihitung dengan rumus:

Panjang rusuk × panjang rusuk × panjang rusuk ( satuan volume)

d. Alat peraga untuk menguatkan konsep volume balok.

1) Alat dan bahan

a) Kertas karton

b) Lem

c) Penggaris

d) Pensil

e) Gunting/cutter

2) Cara pembuatan

a) Buat jaring-jaring balok pada kertas karton.

(36)

b) Guntinglah kertas menurut gambar.

c) Buatlah bangun ruang dari potongan kertas itu dengan cara

daerah yang bergaris putus-putus diberi lem, kemudian

direkatkan pada bagian yang lain.

3) Penggunaan

a) Siapkan model kubus satuan (kubus kecil).

b) Siapkan model balok besar.

c) Masukkan kubus satuan pada balok besar sampai

penuh, hitung berapa kubus satuan yang termuat.

Gambar 2.8 kubus satuan dalam balok

d) Hitung berapa kubus satuan yang digunakan untuk mengisi

balok besar sampai penuh.

e) Ukurlah kubus satuan ke arah panjang, lebar, dan tinggi

balok. Hitung volumenya dengan mengalikan antara

jumlah kubus satuan ke arah panjang, ke arah lebar, dan ke

arah tinggi. Bandingkan hasilnya dengan kegiatan d).

Jika hasilnya sebanding, maka volume balok dapat dihitung

dengan rumus:

(37)

2. Model Bangun Ruang

Model Bangun Ruang adalah suatu contoh berbentuk bangun ruang

yang mempunyai ciri serupa dengan ciri yang terdapat dalam konsep

matematika atau benda aslinya (Shamsudin Baharin, 2007: 88).

a. Model bangun ruang kubus terdiri dari tiga macam:

1) Pejal

Gambar 2.9 model kubus pejal

2) Berongga

Gambar 2.10 model kubus berongga

3) Kerangka

(38)

b. Model bangun ruang balok terdiri dari tiga macam:

1) Pejal

Gambar 2.12 model balok pejal

2) Berongga

Gambar 2.13 model balok berongga

3) Kerangka

Gambar 2.14 model balok kerangka

D. Hubungan Model Bangun Ruang Sebagai Alat Peraga Matematika

dan Kemampuan Menghitung Volume Kubus dan Balok

Penggunaan alat peraga dalam suatu proses belajar mengajar

bertujuan agar dapat barlangsung secara tepat guna dan berdayaguna,

(39)

Seorang guru harus berusaha agar materi pembelajaran yang

disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa. Untuk

memudahkan materi pembelajaran tersebut, perlu diusahakan agar siswa

dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera. Makin banyak alat

indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat

apa yang dipelajari. Pepatah Cina mengatakan, “Saya mendengar saya

lupa; saya melihat saya ingat; saya mengerjakan saya lebih mudah

memahami.”(http://ideguru.wordpress.com/, diakses tanggal 28 September

2010) Di sinilah pentingnya benda atau obyek bisa diamati oleh siswa

agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Selain itu, Edgar Dale yang

terkenal dengan Kerucut pengalamannya ( Cone of Experience)

berpendapat bahwa “pengalaman belajar seseorang 75% diperoleh melalui

indera penglihatan (mata), 13% melalui indera pendengaran, dan

selebihnya melalui indera lain”. Selain itu, pengalaman seseorang

berlangsung dari pengalaman konkrit (langsung) menuju ke abstrak (dalam

bentuk lambang kata). Selain itu, pada tingkat yang konkrit siswa

memperoleh pengalaman belajar dari kenyataan yang diperoleh dalam

kehidupan. Selanjutnya untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman, akan

meningkat menuju ke tingkat lebih tinggi, yang akhirnya tiba pada puncak

kerucut di mana pengalaman itu dapat diperoleh, walaupun dalam bentuk

(40)

Lam bang kata

Visual/peta

Gambar/foto

Gambar tetap

Gambar hidup

Televisi

Pameran

Karyawisata

Demonstrasi

Dramatisasi

Benda tiruan

Pengalaman langsung

Gambar 2.15 kerucut Pengalaman menurut Edgar Dale

Sumber: Sadiman Arief, dkk. (2009:8)

Keterangan:

(41)

Pada tahap ini, siswa perlu berhubungan langsung dengan kejadian

yang sebenarnya. Dengan demikian mereka dapat melihat sendiri,

meraba, mengalami sendiri apa yang mereka hadapi, dan agar mereka

dapat memecahkan masalah sendiri.

2. Pengalaman melalui benda tiruan

Pada tahap ini, kejadian atau peristiwa, atau benda yang sebenarnya

sulit diperoleh atau terlalu besar maka dapat dibuatkan benda tiruan

yang rupanya sama dengan benda sebenarnya, hanya ukurannya yang

tidak sama.

Contoh, misal untuk menerangkan sistem otot dan rangka kita, guru

menggunakan model rangka manusia. Dengan demikian, akan

memberikan kesan yang mendalam serta memudahkan siswa dalam

penerimaan materi yang disampaikan.

3. Pengalaman melalui dramatisasi

Pada tahap ini materi pembelajaran disampaikan dalam bentuk drama

(masal dalam pelajaran bahasa Indonesia). Dalam penyajiannya perlu

diperhatikan penggunaan kostum, mimik, suara, sampai pada sifat khas

dari karakter yang diperankan oleh siswa agar dapat menarik sehingga

materi pembelajaran yang didramatisasikan dapat diterima dan

dipahami.

(42)

Pada tahap dan bagian-bagian tertentu pembelajaran perlu

didemonstrasikan, terutama dalam menjelaskan proses. Misalnya “

bagaimana cara mencangkok tumbuhan yang baik”.

5. Pengalaman melalui karyawisata

Dalam hal tertentu, pengalaman yang diperoleh siswa melalui karya

wisata sangat berarti dalam memperluas pengalaman belajar siswa.

Siswa mencatat, mengadakan observasi, tanya jawab, dan membuat

laporan mengenai segala sesuatu yang dilihat dan dilakukan selama

karyawisata.

6. Pangalaman melalui pameran

Dalam kegiatan ini siswa dapat memperlihatkan kemampuan secara

individu, kelompok maupun tiap kelas melalui pameran. Dari sini,

siswa dapat membandingkan tingkat kemajuan mereka dengan orang

lain, kelompok lain, atau kelas lain. Dengan demikian akan timbul

motivasi bersaing secara sehat dan positif.

7. Pengalaman melalui televisi

Program pendidikan dalam televisi merupakan media yang baik karena

menarik minat siswa, dimana siswa dapat memperoleh informasi yang

autentik setelah atau sebuah peristiwa sedang terjadi.

8. Pengalaman melalui gambar hidup

Siswa dapat memperoleh pengalaman melalui pembelajaran dengan

(43)

diproyeksikan dengan teratur dan kontinu, maka gerakan normal dari

manusia, hewan, maupun benda dapat diamati siswa dengan jelas.

9. Pengalaman melalui gambar tetap

Pembelajaran melalui gambar tetap dapat berupa rekamn, radio, atau

gambar diam. Jika dalam pembelajaran tidak ada benda asli atau

model, dapat digunakan foto (gambar diam).

10.Pengalaman melalui gambar

Siswa dapat memperoleh pengalaman bila suatu materi pembelajaran

disajikan dengan memvisualisasikan benda-benda dua dimensi,

misalnya lukisan, sketsa, dan karikatur.

11.Pengalaman melalui lambang visual

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa melalui lambang kata,

misalnya guru menggunakan media grafik, poster, peta, atau diagram.

12.Pengalaman melalui lambang kata

Pada tahap ini siswa sudah mampu memperoleh pengalaman belajar

hanya melalui lambang kata yaitu dapat melalui membaca buku,

majalah, koran, dan buletin.

Pada setiap tahap, minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan

menyesuaikan materi dan alat peraga dengan sifat, kemampuan, dan

kegunaan bagi siswa. Dengan demikian dalam setiap kegiatan belajar

mengajar penggunaan alat peraga disesuaikan dengan tingkat

(44)

Dengan alat peraga yang cukup, dapat digunakan siswa

dalam memahami konsep dasar sehingga siswa lebih aktif serta

merangsang minat dan semangat belajar untuk meningkatkan

kemampuan dalam matematika. Melalui kegiatan yang menyenangkan

untuk mempelajari konsep matematika, siswa akan aktif sehingga

dengan aktivitas tersebut akan menimbulkan motivasi belajar. Hal ini

sangat menguntungkan siswa terutama bagi siswa yang daya abstraksinya

kurang tajam.

Dengan bantuan alat peraga siswa mendapat kesempatan terlibat

dalam proses pengamatan sehingga dapat diharapkan akan tumbuh

minat belajar matematika pada dirinya dan akan menyenangi konsep yang

disajikan karena sesuai dengan tahap perkembangan mentalnya yang masih

menyenangi permainan. Dengan bantuan alat peraga matematika siswa

akan semakin mudah memahami hubungan antara matematika dan

lingkungan alam sekitar.

E. Hipotesis

Pembelajaran volume kubus dan balok dengan menggunakan alat

peraga model bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Munggangsari, Dusun Logede

Desa Munggangsari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung,

Jawa Tengah.

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Munggangsari

dengan jumlah 23 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13

siswa perempuan dan guru pengamat sebanyak satu orang. Peneliti

melakukan penelitian pada siswa kelas V karena rata-rata nilai kelas

ulangan matematika pada materi volume kubus dan balok belum

memenuhi KKM yaitu 5,0 sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 6,0

(siswa yang tuntas KKM hanya 30 % ).

3. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

menghitung volume kubus dan balok.

4. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada minggu pertama dan minggu

kedua bulan November tahun pelajaran 2010/2011.

(46)

B. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan

definisi tersebut terdapat beberapa ide pokok PTK yang menurut Igak

Wardhani antara lain :

1) Penelitian Tindakan Kelas merupakan satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri

2) Penelitian Tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

3) Penelitian Tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

4) Tujuan Penelitian Tindakan adalah untuk memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahamn terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilakssiswaan

Dari keempat ide pokok di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang

menggunakan refleksi diri sebagai metode utama dilakukan oleh orang

yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan

dalam berbagai aspek. Berdasarkan pengertian tersebut maka Penelitian

Tindakan Kelas yang dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi

diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa menjadi meningkat. Kegiatan perbaikan pembelajaran

matematika untuk konsep bangun ruang, dilakssiswaan dalam dua siklus

pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

(47)

Gambar 3 desain PTK

Sumber: Wardani IGAK,dkk. (2007:4.26)

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada kepala sekolah SD Negeri Munggangsari

untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh

gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa.

c. Melakukan wawancara pada guru kelas V untuk mengetahui

gambaran sepintas mengenai kemampuan menjumlah dan

mengurang pecahan.

(48)

e. Analisis Masalah.

f. Perumusan masalah.

g. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.

h. Penyusunan silabus, RPP, LKS, dan instrument penelitian.

2. Rencana tindakan setiap siklus

a. Siklus I

1) Rencana Tindakan

Pada Siklus I, guru merencsiswaan pembelajaran:

a) Mengorganisasikan siswa di kelas.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Menyampaikan materi pembelajaran.

Guru menyampaikan materi dengan model bangun ruang.

d) Memberikan contoh soal untuk dibahas bersama.

e) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

f) Membuat kesimpulan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan

3) Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan melakukan tes tertulis. Tes tertulis ini

berjumlah 10 soal yang berbentuk pilihan ganda dan 5 soal

(49)

Pedoman Penyekoran:

• Pilihan ganda

Jika benar nilai 1

Jika salah nilai 0

• Essay

Jika cara dan hasilnya benar skor 2

Jika cara benar, tetapi hasilnya salah skor 1

Jika hasil benar, tetapi caranya salah/tanpa cara skor 0

Jika cara dan hasil salah skor 0

Total skor pilihan ganda 1 × 10 = 10

Total skor essay 2 × 5 = 10

Jadi jumlah skor 10 + 10 = 20

Nilai = jumlah skor : 2

4) Refleksi

Setelah KBM selesai, peneliti melakukan refleksi dan

melakukan revisi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya

(siklus ke-2).

b. Siklus II

1) Perencanaan

Identifikasi masalah dan mencari alternatif pemecahan

berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I.

a) Mengorganisasikan siswa di kelas.

(50)

c) Menyampaikan materi pembelajaran.

Dalam kegiatan ini, siswa dibagi menjadi 6 kelompok untuk

belajar dengan menggunakan model bangun ruang

(pemanfaatan barang bekas dan takaran). Siswa melakukan

kegiatan diskusi untuk membuktikan rumus volume.

d) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

e) Menilai hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan

3) Pengumpulan Data

Jika benar nilai 1

Jika salah nilai 0

• Essay

Jika cara dan hasilnya benar skor 2

Jika cara benar, tetapi hasilnya salah skor 1

Jika hasil benar, tetapi caranya salah/tanpa cara skor 0

Jika cara dan hasil salah skor 0

(51)

Total skor essay 2 × 5 = 10

Jadi jumlah skor 10 + 10 = 20

Nilai = jumlah skor : 2

4) Refleksi

Setelah KBM selesai, peneliti melakukan refleksi dan membuat

kesimpulan hasil penelitian.

Siklus yang direncanakan dalam penelitian ini ada dua siklus yaitu

siklus I menggunakan model bangun ruang sedangkan pada siklus

II menggunakan barang bekas yang berbentuk balok dan kubus.

Siklus akan berakhir apabila tujuan penelitian sudah tercapai, yaitu

sudah mencapai KKM 6,0 (siswa yang tuntas KKM 70% dari

jumlah keseluruhan siswa).

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Pengumpulan Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bukti

untuk menyusun informasi. Data dapat berbentuk data kualitatif atau

kuantitatif. Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi

matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian. Sedangkan data kuantitatif dapat dilakukan operasi

(52)

Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data. Data

diperoleh dari Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menghitung means

(rata-rata kelas).

2. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data agar mudah pekerjaannya dan baik hasilnya,

dalam arti cermat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah.

Menurut bentuknya, instrumen dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes

dan nontes. Bentuk tes dapat berupa tes subjektif dan tes objektif.

Sedangkan bentuk nontes berupa wawancara, angket, observasi,

kuesioner, skala sikap, catatan anekdota, dan portofolio ( Masidjo,

2007:13).

Berdasarkan masalah penelitian, jenis instrumen yang digunakan

oleh peneliti berupa bentuk tes yang terdiri dari pilihan ganda dan

essay.

Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen yang berupa

tes hasil belajar terlebih dahulu diuji cobakan. Adapun

langkah-langkah dalam uji coba soal tes sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Membuat kisi soal dan membuat soal sesuai dengan

kisi-kisi.

b. Tahap pelaksanaan

(53)

pada SD yang berbeda.

c. Tahap analisis

1) Validitas tiap butir soal

Validitas berasal dari bahasa inggris validity yang berarti keabsahan yang sering dikaitkan dengan instrumen/alat ukur.

Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai validitas

tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat mengukur apa

yang seharusnya di ukur.

Langkah-langkah dalam menentukan validitas soal:

- Menentukan taraf kesukaran soal/IK

Banyaknya siswa yang menjawab benar dinyatakan dalam

Indeks Kesukaran (IK).

IK = ( )

×

Tabel 3.1 kualifikasi taraf kesukaran

IK – IK Kualifikasi IK

- Menentukan taraf pembeda diskriminasi soal

(54)

dinyatakan dalam Indeks Diskriminasi (ID).

ID =

×

Tabel 3.2 kualifikasi indeks diskriminasi

IK - IK Kualifikasi ID

- Menentukan perlakuan soal

• Suatu item dipertahankan (DP)

JIka IK-nya termasuk MS, M, C, S, SS, tetapi ID realnya

dari ID minimal

Didukung olejh selisih ID real yang kecil, bahkan nol.

• Suatu item direvisi/diperbaiki (DR)

JIka IK-nya termasuk M, C, S, tetapi ID realnya lebih kecil

sedikit (3 digit) dari ID minimal

Misal: ID minimal 0,19 0,18: 0,17: 0,16

• Suatu item digugurkan/drop-out (DO)

JIka IK-nya termasuk MS, M, C, S, SS tetapi ID realnya

jauh lebih kecil (di bawah 3 digit) dari ID minimal

Misal: ID minimal 0,19 di bawah 3 digit menjadi 0,15

(55)

2) Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari bahasa Inggris reliability yang berarti kemantapan suatu alat ukur. Jika alat ukur tersebut digunakan

untuk melakukan pengukuran berulang kali maka alat tersebut

tetap memberikan hasil yang sama.

Aspek reliabilitas:

- dapat diandalkan

- dapat diramalkan

- menunjukkan ketepatan

Metode dalam reliabilitas:

a. Metode tes-retes

b. Metode paralel

c. Metode belah dua

d. KR 20 atau KR21

Penelitian ini menggunakan KR20 dengan rumus:

KR 20 :

² − ∑ !

(56)

Pengujian koefisien korelasi (rtt):

• Tabel reliabilitas

Tabel 3.3 kualifikasi reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

±0,91 – ±1,00

• Taraf signifikansi (rtt tabel):

1% rtt = 0,76

Kualifikasi:

1.Jika rtt rtt tabel, maka signifikan

2.Jika rtt rtt tabel, maka tidak signifikan signifikan

E. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data untuk mengambil

kesimpulan, sesuai dengan rumusan masalah, dan tujuannya. Agar

sistematis, diberi subjudul sesuai dengan rumusan masalahnya

Kondisi awal kemampuan menghitung volume kubus dan balok

(57)

Tabel 3.4 kondisi yang diharapkan pada akhir siklus

Nilai Rata-rata dihitung dengan rumus:

Rata-rata (means) = n

N

dengan n : jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa

N : jumlah seluruh siswa

No Peubah Indikator

Kondisi

Awal

Kondisi pada akhir

siklus

I II

1 Kemampuan

menghitung

volume

kubus dan

balok

Nilai rata-rata

kelas

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan kemampuan

siswa dalam menghitung volume kubus dan balok menggunakan alat peraga

model bangun ruang kelas V semester I SDN Munggangsari Kabupaten

Temanggung tahun pelajaran 2010/2011” Dilaksanakan pada tanggal 1

November 2010 sampai 10 November 2010.

1. Siklus I

a. Pelaksanaan

Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 November sampai 3

November 2010 di kelas V dengan jumlah siswa 23. Pembelajaran

berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga model bangun ruang dan kubus satuan. Pada

akhir siklus satu, dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran.

b. Hasil penelitian

Setelah dilakukan penelitian pada siklus I, diperoleh hasil sebagai

berikut :

(59)

Tabel 4.1 Pengolahan Data Evaluasi Siklus I

No Nama Skor Nilai Ketuntasan

(60)

Berdasarkan hasil dari siklus I diperoleh rata-rata nilai mencapai 5,80

yang terdiri dari 9 siswa yang belum tuntas KKM atau 39% dan 14

siswa yang sudah tuntas KKM atau 61%.

c. Refleksi

Hal-hal yang ditemukan selama pembelajaran berlangsung adalah :

- Sebagian siswa masih asyik bermain sendiri sedangkan teman yang

lain mengikuti pembelajaran.

- Siswa tidak dilibatkan dalam penggunaan alat peraga.

2. Siklus II

a. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 November sampai 10

November 2010 di kelas V dengan jumlah siswa 23. Pembelajaran

berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan

menggunakan kardus bekas, pasir, dan takaran. Siswa melakukan

kegiatan diskusi dalam kelompok. Pada akhir siklus dua, dilakukan

evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah

mengikuti pembelajaran.

b. Hasil penelitian

Setelah dilakukan penelitian pada siklus dua, diperoleh hasil sebagai

(61)

Tabel 4.2 Pengolahan Data Evaluasi Siklus II

No Nama Skor Nilai Ketuntasan

(62)

Berdasarkan hasil dari siklus II diperoleh rata-rata nilai mencapai 6,85

yang terdiri dari 3 siswa yang belum tuntas KKM atau 13% dan 20

siswa yang sudah tuntas KKM atau 87%.

c. Refleksi

Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain:

- Siswa dilibatkan dalam penggunaan alat peraga

- Kesulitan siswa sudah berkurang

- Siswa lebih mudah menjawab soal.

- Dalam kelompok, siswa sudah banyak bekerja sama serta aktif

berdiskusi tentang tugas yang diberikan oleh guru.

- Masih ada beberapa siswa yang asyik bermain sendiri, tidak

bekerja dalam kelompok.

B. Pembahasan

Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Penelitian

Kriteria Siklus I Siklus II

Tuntas 14 Siswa (61%) 20 Siswa (87 %)

(63)

Pada siklus I, peneliti mengamati siswa bersamaan dengan berlangsungya

proses kegiatan belajar mengajar dan dibantu oleh satu guru pengamat yang

telah ditunjuk. Adapun tugas yang dilakukan pengamat adalah mengamati

berlangsungnya pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir

serta mengamati proses pembelajaran apakah sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan pengamatan oleh guru

pengamat, pada siklus ini peneliti sudah melakukan pembelajaran sesuai

dengan RPP (penelitian dilaksanakan dengan menggunakan alat peraga model

bangun ruang dan kubus satuan). Siswa tidak dilibatkan dalam penggunakan

alat peraga. Pada akhir siklus ini peneliti memberikan soal untuk

mengevaluasi siswa, evaluasi ini bermaksud untuk mengetahui pemahaman

siswa dalam pembelajaran yang telah diterimanya.

. Hasil evaluasi akhir siklus 2 siswa mendapat nilai 8,5; 1 siswa mendapat

nilai 7,5; 4 siswa mendapat nilai 7; 2 siswa mendapat nilai 6,5; 5 siswa

mendapat nilai 6; 2 siswa mendapat nilai 5,5; 1 siswa mendapat nilai 5; 1

siswa mendapat nilai 4,5; 3 siswa mendapat nilai 4; 1 siswa mendapat nilai 3;

dan 1 siswa mendapat nilai 2,5.

Dari data tersebut, anak yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sebanyak 14 anak atau mencapai 61 % dari 23 siswa dan 9

anak masih memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

(64)

Ketidaktuntasan tersebut disebabkan oleh:

1. beberapa siswa masih asyik bermain sendiri saat pembelajaran

berlangsung

2. Siswa tidak dilibatkan dalam penggunaan alat peraga.

Oleh karena siswa yang sudah tuntas KKM pada siklus I belum mencapai

70% maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

Pada siklus II, pengamatan yang dilaksanakan bersamaan dengan

berlangsungya proses kegiatan belajar mengajar dan dibantu oleh satu guru

pengamat yang telah ditunjuk. Adapun tugas yang dilakukan pengamat adalah

mengamati berlangsungnya pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti,

kegiatan akhir serta mengamati proses pembelajaran apakah sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan pengamatan oleh guru

pengamat pada siklus ini peneliti sudah melakukan pembelajaran sesuai

dengan RPP. Pengelolaan kelas sudah baik. Siswa sudah sudah dilibatkan

dalam penggunakan alat peraga. Siswa juga bertanggung jawab terhadap

pekerjaannya masing-masing. Namun dalam tugas kelompok, peneliti

mengamati siswa menemukan cara yang berbeda dari masing-masing

kelompok dalam menemukan volume bangun ruang. Misalnya, ada kelompok

yang menakar dan menghitung jumlah takaran sehingga volume diketahui dan

ada juga yang hanya mengukur jumlah takaran ke arah panjang, lebar, dan

tinggi kemudian mengalikannya sehingga volume dapat diketahui. Pada akhir

siklus ini peneliti memberikan soal untuk mengevaluasi siswa. Evaluasi ini

(65)

telah diterimanya. Hasil evaluasi akhir siklus, 2 siswa mendapat nilai 8,5; 2

siswa mendapat nilai 8,0; 7 siswa mendapat nilai 7,5; 3 siswa mendapat nilai

7; 1 siswa mendapat nilai 6,5; 5 siswa mendapat nilai 6; 2 siswa mendapat

nilai 5; 1 siswa mendapat nilai 4,5.

Jika dibandingkan dengan nilai dari silkus I sebagian besar anak

mengalami peningkatan, tetapi ada juga yang mendapat nilai tetap bahkan

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kekurangtelitian anak dalam

mengerjakan soal pilihan ganda dan ada juga yang tidak menyertai cara pada

jawaban soal essay.

Dari data tersebut, anak yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sebanyak 20 anak atau mencapai 87 % dari 23 siswa dan 3

anak masih memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

atau mencapai 17 % dari 23 siswa. Ketidaktuntasan tersebut disebabkan oleh

masih ada beberapa siswa yang asyik bermain sendiri, tidak bekerja dalam

kelompok. Akan tetapi dalam siklus II siswa lebih dilibatkan dalam

penggunaan alat peraga dan siswa sudah banyak bekerja sama dalam

kelompok serta aktif berdiskusi tentang tugas yang diberikan oleh guru

sehingga kesulitan siswa sudah berkurang dan siswa lebih mudah menjawab

soal. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah tuntas KKM pada siklus II

sudah mencapai 70%, maka siklus II tidak perlu dilanjutkan.

Dari hasil penelitian tersebut, hipotesis terbukti bahwa “Volume kubus dan

balok dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga model bangun

(66)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga model bangun ruang dapat

meningkatkan kemampuan siswa di kelas V SDN Munggangsari

Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2010/2011. Data yang diperoleh

sebelum dilakukan tindakan penelitian yaitu nilai rata-rata ulangan harian

untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar 4.1 menghitung

volume kubus dan balok 5,0 (berada di bawah KKM yaitu 6,0 dengan

siswa yang tuntas KKM hanya 30 %). Namun setelah siklus I nilai

rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 5,8 dan 61% dari 23 siswa tuntas

KKM. Peningkatan nilai rata-rata ini dipengaruhi oleh penggunaan alat

peraga model bangun ruang dalam pembelajaran dan dibuktikan pada

siklus ke dua yaitu nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 6,85 dan

87% dari 23 siswa telah mencapai KKM.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran

yang perlu dipertimbangkan khususnya pada penggunaan alat peraga

model bangun ruang antara lain:

(67)

1. Sebaiknya dalam pembelajaran matematika selalu menggunakan alat

peraga yang sesuai dengan materi agar pembelajaran lebih menarik

dan mudah dipahami oleh siswa.

2. Guru juga harus pandai-pandai memilih dan menggunakan alat

peraga/model pembelajaran inovatif.

3. Guru memilih dan menggunakan alat peraga/model pembelajaran

inovatif yang sesuai dalam setiap pembelajaran dengan

(68)
(69)

Handono. Belajar Matematika menggunakan Media alat peraga

$:: % ; : <% () () )=

Ardhana. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

$:: % ( , % : :<% (

() )= &

$:: & & : <% (! - () )=

K4 Mathematics. Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok)

$:: "; :())!:)": ; ; ;% ;

;% ; < % (! () )=

(70)

Lampiran 1

Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN Munggangsari

Kelas/Semester : V/1

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 3x pertemuan ( 6 jp)

I. Standar Kompetensi

4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

II. Kompetensi Dasar

4.1 Menghitung volume kubus dan balok

III. Sub Materi Pokok Pembelajaran

Volume kubus dan balok

IV. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN I A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

(71)

B. Kegiatan inti

- Pengertian kubus - Mencari rusuk kubus - Pengenalan arti volume

- Menghitung volume kubus dengan alat peraga bangun ruang kubus satuan

- Latihan soal-soal C. Kegiatan akhir

1. Refleksi

2. Pemberian tindak lanjut (PR)

PERTEMUAN II A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

• Guru memeriksa kesiapan siswa • Apersepsi:

Nama bangun :…………. Jumlah sisi :…………. Jumlah rusuk :…………. B. Kegiatan inti

- Pengertian balok - Mencari rusuk balok

- Menghitung volume balok dengan alat peraga model bangun ruang kubus satuan

- Latihan soal yang memuat volume balok C. Kegiatan akhir

- Refleksi

PERTEMUAN III A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

(72)

• Guru memeriksa kesiapan siswa B. Kegiatan inti

- Tes/Evaluasi akhir siklus - Pembahasan soal

C. Kegiatan akhir - Refleksi

V. Indikator

1. Siswa dapat menghitung volume kubus 2. Siswa dapat menghitung volume balok

VI. Penilaian

Jenis Penilaian : Tes tertulis

Bentuk penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian

VII.Sumber belajar

• Sumber Belajar:

- Handoko Tri.2006. Terampil Matematika 5. Jakarta: Yudhistira. - Surya,Yohanes.2002.Matematika itu Asyik . Jakarta: PT.Armandelta

Selaras

• Media:

- Model bangun ruang kubus dan balok - Kubus satuan.

(73)

Lampiran 2

Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN Munggangsari

Kelas/Semester : V/1

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 3x petemuan ( 6 jp)

I. Standar Kompetensi

4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

II. Kompetensi Dasar

4.1 Menghitung volume kubus dan balok

III. Sub Materi Pokok Pembelajaran

Volume kubus dan balok

IV. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN I A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

• Guru memeriksa kesiapan siswa • Apersepsi:

Siswa di minta menggambar kubus B. Kegiatan inti

- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

- Melalui kegiatan diskusi siswa diminta untuk mengisi kardus kubus kosong dengan pasir yang ditakar dengan takaran tertentu

- Siswa mencatat hasil takaran yang diperoleh

(74)

- Siswa diminta untuk mengukur panjang rusuk dari kardus kosong yang dibawanya

- Setelah diketahui ukurannya, siswa diminta menghitung volume kardus dari ukuran yang diperoleh

- Siswa membandingkan hasil takaran dengan volume yang diperoleh - Siswa membuat kesimpulan

- Pembahasan C. Kegiatan akhir

- Refleksi

PERTEMUAN II A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

• Guru memeriksa kesiapan siswa • Apersepsi:

Siswa di minta menggambar balok B. Kegiatan inti

- Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

- Melalui kegiatan diskusi siswa diminta untuk mengisi kardus balok kosong dengan pasir yang ditakar dengan takaran tertentu

- Siswa mencatat hasil takaran yang diperoleh

- Siswa diminta untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi dari kardus kosong yang dibawanya

- Setelah diketahui ukurannya, siswa diminta menghitung volume kardus dari ukuran yang diperoleh

- Siswa membandingkan hasil takaran dengan volume yang diperoleh - Siswa membuat kesimpulan

- Pembahasan C. Kegiatan akhir

- Refleksi

(75)

PERTEMUAN III A. Kegiatan awal

• Salam pembuka dan doa

• Guru memeriksa kesiapan siswa B. Kegiatan inti

- Tes/Evaluasi akhir siklus - Pembahasan soal

C. Kegiatan akhir - Refleksi

V. Indikator

1. Siswa dapat menghitung volume kubus 2. Siswa dapat menghitung volume balok

VI. Penilaian

Jenis Penilaian : Tes tertulis

Bentuk penilaian : Pilihan Ganda dan Uraian

VII. Sumber belajar

• Sumber Belajar:

- Handoko Tri.2006. Terampil Matematika 5. Jakarta: Yudhistira. - Surya,Yohanes.2002.Matematika itu Asyik . Jakarta: PT.Armandelta

Selaras • Media:

- barang bekas berbentuk balok dan kubus - pasir

- takaran

(76)

Lampiran 3

KISI-KISI PERENCANAAN PENYUSUNAN SOAL (UJI COBA)

(77)

Lampiran 4

Soal Uji Coba

NAMA : . . . KELAS/SEMESTER : V/1

SD : . . .

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!

1. Sisi sebuah balok berjumlah. . .

a. 2 c. 10

3. Berdasarkan gambar kubus pada soal nomor 2, yang termasuk titik sudut adalah. . .

a. A c. AB

b. ABCD d. AF

4.

(78)

b. 15 d. 25

6. Pak Win membeli sekardus sabun untuk persediaan tokonya. Setiap sabun dikemas dalam bungkus balok kecil. Di dalam kardus, sabun-sabun itu disusun dengan panjang 6 bungkus, lebar 6 bungkus, dan tinggi 6 bungkus. Jumlah seluruh sabun dalam kardus adalah. . . .

a. 18 c. 120

b. 36 d. 216

7. Dito menyusun kubus-kubus mainannya menjadi kubus yang lebih besar. Panjang sisi kubus besar itu 5 kubus mainan. Jumlah kubus mainan Dito untuk membuat kubus besar adalah . . .

a. 15 c. 50

b. 25 d. 125

8.

Jika satuan kubus di atas adalah cm³, volumenya adalah. . . . cm³.

a. 3 c. 18

b. 9 d. 27

9. Sebuah lampion berbentuk kubus dibuat dari kertas berwarna merah. Kerangka lampion itu dibuat dari kawat. Jika panjang rusuk kubus 25 cm, berapa meter kawat yang diperlukan untuk membuat sebuah lampion?

a. 3 c. 300

b. 30 d. 3000

10.Balok ABCD.EFGH volumenya 240 cm³. Diketahui panjangnya 15 cm dan lebarnya 8 cm. tinggi balok itu adalah. . . .cm.

(79)

2 cm

12.Untuk keperluan olahraga, sebuah SD membuat bak pasir di halaman sekolah. Panjangnya 6 m, lebarnya 2,5 m, dan dalamnya0,4 m. Bak itu akan diisi penuh dengan pasir. Pasir yang dibutuhkan untuk memenuhi bak adalah . . . .m³

13.

15 cm

20 cm

p

Jika volumenya 9600 cm³, panjang balok di atas adalah. . .

a. 23 cm c. 44 cm

b. 32 cm d. 48 cm

14.Rusuk sebuah kubus yang volumenya 64 cm³ adalah. . .

a. 2 cm c. 4 cm

b. 3 cm d. 5 cm

15.Volume balok yang panjangnya 10 cm, lebar 3 cm, dan tinng 4 cm adalah . . .

a. 17 cm³ c. 43 cm³

b. 34 cm³ d. 120 cm³

II. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!

1. Gambarlah sebuah kubus dengan panjang rusuk 2 cm!

2.

4 cm V=. . . .?

3. Sebuah akuarium yang berbentuk balok memiliki ukuran panjang 30 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 30 cm. Jika ke dalam akuarium tersebut diisi air sampai penuh, berapa liter volume air dalam akuarium tersebut?

4. p = . . . .kubus satuan

l = . . . kubus satuan t = . . . kubus satuan V = . . . kubus satuan

5. Ayah akan membuat bak mandi berbentuk balok yang bisa memuat 616 dm³ air. Jika tinggi bak mandi itu 8 dm³ dan lebar 7 dm³, berapakah panjang bak mandi tersebut?

(80)
(81)

Lampiran 6

Reliabilitas yang signifikan 1 % dalam suatu k

,22

&' &()* &((+

63

(82)

= 5,4

S = 29,2

KR 20:

, , -.

/0& ∑12 /0&

= 0,86

Untuk N=18, = 1%, = 0,76

Jadi signifikan ( = 0,86 > 0,76) dan tinggi.

Gambar

Tabel 3.1 kualifikasi taraf kesukaran ............................................
Gambar 2.3 t3 tumpukan kubus satuan
Gambar 2.6 kubus satuan dalam kubus
Gambar 2.8 kubus satuan dalam balok
+7

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan skripsi dengan judul “ PEMANFAATAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2

Melalui tindakan kelas yang telah dilaksanakan dengan penerapan pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran menghitung volume bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri

INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIBOTO TAHUN PELAJARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan alat peraga kubus dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sifat-sifat bangun ruang di

Guru dan siswa harus dapat mendiskusikan prinsip dan konsep yang ada dalam menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar berupa Kubus, agar siswa

sebagai berikut: (1) mendiskripsikan aktivitas guru dalam penggunaan alat peraga kubus satuan selama pembelajaran berlangsung; (2) mendiskripsikan aktivitas siswa erhadap

a. Menyiapkan model peraga bangun ruang kubus dan balok. Siswa diarahkan untuk menggambar bangun-bangun ruang pada kertas gambar yang telah disiapkan. Guru kemudian

Membongkar- pasangkan C6 jaring- jaring bangun ruang kubus KD 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang kubus dengan menggunakan satuan volume 4.5.1