• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar matematika dalam menghitung volume limas dan kerucut menggunakan media bangun ruang di kelas V SD Marsudirini Muntilan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar matematika dalam menghitung volume limas dan kerucut menggunakan media bangun ruang di kelas V SD Marsudirini Muntilan - USD Repository"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG DI KELAS V SD MARSUDIRINI MUNTILAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: PONTIANUS SUMARNO

101132031

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi nafas kehidupan, sehingga penulis bersemangat dalam mengikuti perkuliahan sampai selesai dengan tidak ada aral melintang.

2. Dosen Pembimbing, Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. yang telah meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama pembuatan skripsi hingga selesai.

3. Istri tercinta, CH. Emy Ernawati, S.Pd. yang telah mendampingi perjalanan hidup berkeluarga penulis selama 21 tahun. Semoga istri tercinta bahagia di alam kebahagiaan kekal.

(7)
(8)

vii ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mencari solusi dalam permasalahan rendahnya prestasi belajar yang terjadi di kelas V SD Marsudirini Muntilan, dengan mengubah pola pembelajaran yang informatif ke bentuk diskusi sehingga menemukan rumus limas dan kerucut, melalui penanaman konsep yang benar. Metode yang digunakan adalah kerja kelompok/ diskusi kelompok, sehingga hasil yang didapat lebih baik daripada menggunakan metode ceramah atau informatif dalam proses pembelajaran.

Untuk meningkatkan belajar sangat diperlukan media yang berfungsi sebagai sarana untuk menurunkan tingkat keabstrakan konsep, sehingga siswa benar-benar dapat menguji kebenaran konsep matematika. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang dipkai adalah limas dan kerucut.

Melalui pembelajaran yang terinci dan terprogram seperti yang dipaparkan dalam skripsi ini, dapat kami simpulkan bahwa siswa akan termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi. Adapun hasil yang dicapai sebagai berikut: hasil rata-rata 79,40; sedangkan ketercapaian prestasi adalah 81,81%. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan kepada para guru dan peserta didik dalam pembelajaran matematika, khususnya bangun ruang limas dan kerucut.

(9)

viii ABSTRACT

This Class Action Research was held in order to find the solution in the problem of the low students’ learning achievement in Class V SD Marsudirini Muntilan, which is done by changing the informative method into the discussion so that the students can find pyramid and cone formulas with the right concept given. The method used in the research is group discussion/ teamwork, so that the result can be better than those held in informative method.

In order to improve the learning achievement, media is such necessity to decrease the abstraction of concept, thus it will enable students to examine the truth of mathematical concept. The learning media used in the research is pyramid and cone.

Through well specified programmed learning activity, as described in this thesis, we can conclude that the students will be motivated to reach the higher learning achievement. As the final result of the research, the rates of students’ learning achievement is 79.40; the achievement percentage is 81.81%. This Class Action Research is expected to enlarge teachers’ as well as students’ insight in Mathematics, especially about pyramid and cone.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan lahir batin yang dilimpahkan kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Prestasi Belajar Matematika dalam Menghitung Volume Limas dan Kerucut Menggunakan Media Bangun Ruang di Kelas V SD Marsudirini Muntilan.

Terselesaikannya skripsi ini tepat pada waktunya, tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.ST., M.A., sebagai Kaprodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan hingga tuntas.

3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, MA., sebagai Koordinator PSKGJ, atas kesabarannya dalam mendampingi serta membimbing penulis.

(11)

x

5. Para dosen di Program SKGJ, yang telah memberi bimbingan dan dorongan semangat belajar kepada penulis.

6. Yayasan Marsudirini Pusat yang telah memberi ijin studi untuk penulis. 7. Sr. Agnetine, OSF., S.Pd., sebagai kepala sekolah SD Marsudirini St.

Yoseph Muntilan, atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk menempuh perkuliahan.

8. Teman-teman PPKHB, atas dukungan dan kerjasama yang baik dalam belajar.

9. Seluruh siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan, yang telah membantu dalam mendukung terlaksananya penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi PTK ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan dalam penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 20 Januari 2013

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Batasan Pengertian ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

(13)

xii

B. Matematika ... 9

C. Media Pembelajaran ... 13

D. Penelitian yang Relevan ... 17

E. Kerangka Pikir ... 18

F. Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 20

B. Setting Penelitian ... 20

C. Rencana Tindakan ... 21

D. Pengumpulan Data dan Instrumen ... 26

E. Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 29

B. Hasil Penelitian ... 30

C. Pembahasan ... 33

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 21

3.2 Pengumpulan Data dan Instrumen ... 27

3.3 Kriteria Keberhasilan ... 28

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerucut dan Tabung Pasangan ... 11

2.2 Limas dan Kubus Pasangan ... 12

3.1 Desain Kegiatan Penelitian ... 20

4.1 Grafik ketercapaian hasil dari kondisi awal dan siklus II ... 35

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... 41

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ... 42

3 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 47

4 Evaluasi I ... 48

5 Kunci Evaluasi I ... 49

6 Kisi-kisi Siklus I ... 50

7 Evaluasi Siklus I ... 51

8 Kunci Jawaban Siklus I ... 53

9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ... 54

10 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 59

11 Evaluasi II ... 60

12 Kunci Evaluasi II ... 61

13 Kisi-kisi Siklus II ... 62

14 Evaluasi Siklus II ... 63

15 Kunci Jawaban ... 64

16 Daftar Nilai Tes Kelas V Tahun Pelajaran 2009/2010 ... 65

17 Lembar Penilaian Siklus I ... 66

18 Lembar Penilaian Siklus II ... 67

19 Daftar Nilai Siklus I dan Siklus II ... 68

20 Surat Permohonan Ijin Melaksanakan PTK ... 69

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia pada umumnya, prestasi mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar masih jauh dari tujuan pembelajaran Matematika. Oleh sebab itu, penanaman konsep matematika perlu ditingkatkan agar siswa lebih mudah menelaah materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran matematika dikatakan baik, apabila tujuan pembelajaran yang disampaikan memenuhi target sesuai indikator yang akan dicapai.

Untuk mencapai indikator ketercapaian yang diinginkan maka, tugas guru adalah menyiapkan sebuah pembelajaran yang baik agar materi matematika di Sekolah Dasar dapat dimengerti oleh siswa dengan mudah. Dengan demikian sangat perlu bahwa, guru mengupayakan peningkatan pemahaman konsep matematika, dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan cara meningkatkan efektivitas proses pembelajaran tersebut.

(18)

volume bangun ruang limas dan kerucut, belum memenuhi kriteria rata-rata yaitu 75, dan tingkat ketercapaian KKM 80%. Siswa yang mencapai ketentuan KKM sebelum menggunakan media bangun ruang hanya 56,67% dengan rata-rata 70,63. Dengan melihat data-data tersebut, perlu ada penanganan secara khusus yaitu mengubah pola belajar dengan menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph tersebut dalam menghitung volume limas dan kerucut.

Faktor-faktor itu antara lain:

1. Penanaman konsep dasar matematika, terutama pada materi volume limas dan kerucut belum memadai.

2. Dalam kegiatan pembelajaran, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

3. Penguasaan konsep masih rendah, hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan metode ceramah.

Untuk itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut dalam proses pembelajaran.

B. Pembatasan Masalah

(19)

1. Penelitian dibatasi pada siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan, tahun pelajaran 2011/2012.

2. Penelitian ini dibatasi hanya pada kompetensi dasar 6.5 yaitu menghitung volume limas dan kerucut yang menggunakan media bangun ruang.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media bangun ruang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menghitung volume limas dan kerucut pada pelajaran matematika kelas V SD Marsudirini St. Yoseph?

2. Jika dapat, seberapa besar peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan setelah menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut?

D. Batasan Pengertian

1. Prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan pengujian dan menemukan rumus bangun ruang limas dan kerucut.

2. Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi baik padat maupun berongga. 3. Volume limas adalah kapasitas muat limas yang bilainya dapat dihitung

dengan menggunakan rumus luas alas, dan dinyatakan dalam

(20)

4. Volume kerucut adalah kapasitas muat kerucut yang nilainya dapat

dihitung dengan menggunakan rumus luas alas, dan dinyatakan

dalam satuan kubik.

5. Media bangun ruang adalah suatu contoh bentuk bangun ruang yang mempunyai ciri serupa dengan ciri yang terdapat dalam konsep matematika atau benda aslinya.

E. Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui:

1. Cara untuk meningkatkan prestasi belajar menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut di kelas V SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan. 2. Peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa kelas V SD Marsudirini

St. Yoseph Muntilan setelah menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang dapat digunakan, selain metode ceramah yang biasa digunakan selama ini. b. Merupakan pengalaman baru yang dapat dikembangkan dalam

(21)

2. Bagi Siswa

a. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi selama pembelajaran, sehingga siswa menjadi semakin jelas.

b. Bila pembelajaran dilakukan secara kontinue pada materi lain, maupun bidang studi yang lain, prestasi belajar diharapkan dapat lebih meningkat.

3. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan; dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian dengan media lain, pada bidang studi lain, bahkan di kelas yang lain.

4. Bagi Sekolah

(22)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Belajar

Ilmu Psikologi Perkembangan memberikan pengetahuan tentang tahap perkembangan pengetahuan dan pertumbuhan kemampuan berpikir anak sejak lahir sampai menjadi dewasa. Pengetahuan tersebut sangat bermanfaat bagi upaya dalam pendidikan yaitu membantu proses belajar menjadi mudah bagi pebelajar.

Menurut Ivor, K. Davies (1991) dalam Eli Estiningsih (1996: 5), “Belajar dapat dilihat sebagai proses penyelesaian atau penguasaan unsur-unsur tugas”. Apabila pebelajar dapat menyelesaikan atau menguasai seluruh rangkaian unsur-unsur tugas dalam struktur maka pebelajar tersebut dapat dikatakan mencapai tujuan dari kegiatan belajarnya.

Belajar merupakan faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu (Nana Syaodih, 2008: 102).

(23)

Menurut M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Hilgard dan Bower (1981: 11) dalam bukunya Theories of Learning, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi (Nana Syaodik, 2009: 156).

Menurut Darsono (2001: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai hidup.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menghasilkan suatu perubahan yang disebut sebagai hasil belajar.

2. Pengertian Prestasi

(24)

Suratinah Tirtanegara (1984: 43) menyatakan bahwa pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Pernyataan tersebut hampir sama dengan pendapat Zahri Jas (1987: 52) yang menyatakan bahwa prestasi belajar bisa dinyatakan sebagaimana yang tercantum dalam raport/ ijazah. Di dalam bukunya Mahmud (1990: 118) menerangkan bahwa prestasi akademik biasanya diukur dari nilai harian tes hasil belajar dan lamanya bersekolah.

Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam setiap mata pelajaran.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal) itu sendiri. Keduanya berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Ahmadi dan Supriyono (1991:130-131), menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a. Faktor Internal, yang meliputi:

(25)

2) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

ƒ Faktor intelektif, yang meliputi:

- Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat.

- Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.

ƒ Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3) Faktor Kematangan Fisik dan Psikis b. Faktor Eksternal

1) Faktor Sosial, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan kelompok.

2) Faktor Budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

3) Faktor Lingkungan Fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

4) Faktor Lingkungan Spiritual dan Keamanan

B. Matematika

1. Pengertian Matematika

(26)

Pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.

2. Kesulitan Belajar Matematika

Pengajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar memberi tekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta memberi tekanan pada keterampilan dan penerapan matematika.

Pada umumnya, pembelajaran matematika hanya dengan penyampaian abstrak, sehingga siswa merasa sulit belajar matematika, tidak ada bayangan yang bisa tergambar pada pikiran siswa. Sebagai contoh, mengajar limas, hanya ditanamkan dengan rumus-rumus belaka, sehingga apabila siswa lupa dengan rumus, maka siswa tidak bisa mengerjakan soal.

Sesuai dengan teori Piaget tentang tingkat perkembangan anak, bahwa anak pada usia pendidikan SD berada pada fase operasional kongkrit. Menurut Piaget pada fase operasional kongkrit (kurang lebih usia 7 – 12 tahun) anak berpikir matematis logis berdasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek kongkrit (dalam Eli Estiningsih, 1996: 1).

(27)

untuk konsep-konsep awal (dasar), siswa perlu mendapat pengalaman konkrit (dalam Eli Estiningsih, 1996: 1).

3. Pembelajaran Volume Bangun Ruang a. Bangun Kerucut

Berpikir logis, 1 takar pasir kerucut bila dituangkan ke dalam

tabung akan mengisi 1

3 bagian tabung. 2 takar pasir kerucut bila dituangkan ke dalam tabung akan mengisi 2

3 tabung. 3 takar pasir kerucut bila dituangkan ke dalam tabung akan mengisi penuh tabung tersebut.

Gambar 2.1 Kerucut dan tabung pasangan

Pengertian dalam soal matematika akan disimpulkan bahwa

volume kerucut = luas alas 1

3 tiang tabung. Contoh soal:

Sebuah kerucut berjari-jari 15 cm, tinggi kerucut 21 cm. berapa volumenya?

(28)

Kj : Volume kerucut = tinggi

= 15 15 21 1

= 4.949,98 b. Bangun Limas

1 takar pasir limas bila dituangkan ke dalam kotak kubus akan

mengisi bagian kotak kubus. 2 takar pasir limas bila dituangkan ke

dalam kotak kubus akan mengisi bagian kotak kubus. 3 takar pasir

limas bila diisikan pada kotak kubus akan memenuhi kotak kubus itu. Maka dapat disimpulkan bahwa volume limas tersebut adalah

Gambar 2.2 Limas dan kubus pasangan Contoh soal :

Sebuah limas persegi sisi alasnya 12 cm, tingginya 12 cm Berapa volumenya?

(29)

Kj = sisi sisi 1

3t

= 12 12 12 1 cm3

= 576 cm3

C. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

Media pengajaran dapat diartikan sebagai pembawa pesan pendidikan. Wujudnya dapat berupa alat peraga atau berupa sarana. Media pengajaran sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar yang terjadi dan materi ilmu yang sedang dipelajari siswa.

Menurut Elly Estiningsih (1996: 8), media dapat berupa alat peraga yang berfungsi untuk menurunkan tingkat keabstrakan konsep. Media dapat berupa sarana yang dipakai sebagai alat melakukan kegiatan belajar mengajar, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan baik.

Zolfan D. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep matematika dapat dipahami dengan mudah apabila ada pengalaman konkrit, sehingga cara mengajarkan konsep-konsep matematika dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan obyek konkrit yang selanjutnya disebut alat peraga (dalam Karso dkk, 1999: 1-12).

2. Macam-macam Media a. Alat Peraga

(30)

dapat menangkap arti konsep yang dipelajari. Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak, wujud kekonkritan alat peraga juga bertingkat, mulai dari pengalaman nyata lalu meningkat ke gambar dan seterusnya ke wujud lambang.

b. Sarana

Media pengajaran yang berwujud sarana didefinisikan sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana dapat berbentuk perangkat keras (misalnya: papan tulis, komputer) dan dapat berbentuk perangkat lunak (misalnya: program komputer, lembar kerja).

3. Penggunaan Media

Langkah-langkah penggunaan media ini mempunyai urutan tindakan sebagai berikut:

a. Guru perlu memeriksa keadaan dan kesesuaian media (alat peraga atau sarana) pengajaran yang akan dipakai.

b. Setelah yakin akan keadaan dan kesesuaiannya guru perlu merencanakan dan mencoba penggunaan media tersebut.

(31)

d. Guru kemudian mempersiapkan pebelajar, dalam hal ini guru menyiapkan siswa, mental dan fisik, untuk masuk dan berperan aktif dalam proses belajar.

e. Tindakan terakhir adalah guru mengoperasikan media dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan.

4. Media Bangun Ruang/ Limas dan Kerucut a. Kerucut dan Tabung Pasangannya

Yang dimaksud dengan kerucut dan tabung pasangannya adalah kerucut yang jari-jari lingkaran alasnya sama dengan jari-jari lingkaran alas tabung dan tingginya sama dengan tinggi tabung. Tujuan peraga ini adalah menunjukkan (memperlihatkan) dengan cara menakar bahwa volume tabung = 3 x volume kerucut. Sehingga

Volume kerucut = volume tabung

=

Keterangan :

r = jari-jari lingkaran kerucut t = tinggi kerucut

(32)

b. Limas dan Prisma pasangannya

Yang dimaksud dengan kerucut dan prisma pasangannya adalah limas yang sisi-sisi rusuk) alasnya sama dengan sisi-sisi (rusuk-rusuk) alas prisma dan tinggi sama dengan tinggi prisma.

Tujuan peraga ini adalah menunjukkan (memperlihatkan) dengan cara menakar bahwa volume prisma = 3 x volume limas.

Sehingga :

Volume limas = volume prisma

= rusuk rusuk tinggi

Keterangan : r = rusuk alas limas t = tinggi limas

Keterangan : r = rusuk alas limas t = tinggi limas

t

r

(33)

D. Penelitian yang Relevan

Peningkatan prestasi belajar matematika yang menerapkan pendidikan matematika realistik yang dilakukan oleh Aning Sutejo, dalam penelitian di SDN 1 Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal dengan menggunakan metode pemecahan masalah dan menemukan konsep yang benar ternyata dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa dan ketercapaian KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil kondisi pra siklus ke setiap siklus. Peningkatan prestasi ini ditunjukkan juga oleh kemampuan guru dalam mengoptimalkan keterlibatan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Hasil prestasi belajar Matematika yang menerapkan pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan rata-rata prestasi belajar yang signifikan dari 5,73 (pra siklus); menjadi 6,64 (siklus I) dan pada siklus II mencapai 7,60. Skor persentase prestasi dapat meningkat dari kondisi awal 47% (rendah); siklus I 64% (sedang dan siklus II sebesar 86% (tinggi).

(34)

belajar meningkat 29,4%. Selanjutnya pada siklus II ketuntasan mencapai 83,3%, melebihi target keberhasilan yang direncanakan yaitu 80%. Maka karena telah tercapai target yang telah direncanakan pada siklus II, penelitian dihentikan.

Kedua penelitian tersebut menitikberatkan media untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hubungan keduanya adalah dari kondisi awal dan akhir sungguh meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Kerangka Pikir

Rendahnya prestasi belajar matematika siswa tentang bangun ruang limas dan kerucut memacu pemikiran peneliti untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga peneliti tidak tinggal diam dengan adanya hal tersebut. Oleh sebab itu peneliti ingin mencari terobosan bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar matematika menggunakan bangun media bangun ruang limas dan kerucut.

Pembelajaran matematika dapat menarik jika siswa ikut mengalami pembelajaran itu sendiri, sehingga siswa mendapatkan pengalaman dan memberikan kesan bagi siswa. Penggunaan peraga bangun ruang limas dan kerucut memperjelas bagi siswa dalam menentukan volume limas dan kerucut menggunakan bangun tabung dan prisma.

(35)

kerucut. Siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan anggota kelompok dalam memecahkan masalah.

Dengan mendemonstrasikan bangun ruang tersebut siswa menjadi lebih tertarik, dan termotivasi serta ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Selain memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan, siswa juga memiliki pengalaman belajar secara langsung dari proses pembelajaran tersebut. Sehingga dengan pembelajaran seperti ini, materi akan membekas dalam ingatan siswa dan menjadi bekal yang bermakna bagi siswa.

F. Hipotesis Tindakan

(36)

20

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti mendesain kegiatan penelitian dengan 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Gambar 3.1 Desain Kegiatan Penelitian

Rangkaian langkah-langkah PTK; Sumber: Kemmis dan MC. Taggart (Kasihani Kasbolah, 2012: 63)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan. 2. Subyek Penelitian

Semua siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012 SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan.

Rencana tindakan

Pelaksanaan tindakan

Observasi Refleksi

Rencana tindakan

Pelaksanaan tindakan

(37)

3. Obyek Penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika tentang volume bangun ruang yaitu limas dan kerucut, siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan Tahun Pelajaran 2011/2012. Jadwal kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

4. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 s.d. Februari 2013. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb 1 Pengumpulan data

kondisi awal

2 Observasi

3 Ijin pengambilan data 4 Pengambilan data

5 Analisis data

6 Penyusunan laporan

7 Persiapan Ujian

8 Ujian Skripsi

8 Revisi laporan skripsi

C. Rencana Tindakan

(38)

1. Persiapan

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan.

Permintaan ijin ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan lancar dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah serta mendapat data yang sesuai.

b. Wawancara

Dengan wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi belajar. Dengan informasi ini diharapkan memperoleh data nilai awal yang dimiliki oleh kelas V SD Marsudirini St. Yoseph.

c. Identifikasi masalah

Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjut. d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok

Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari Kompetensi Dasar yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang bermasalah.

e. Menyusun rencana siklus

Rencana selanjutnya adalah dengan menentukan rencana tindakan penelitian yang akan dilakukan dalam PTK.

(39)

g. Menyusun silabus, RPP dan LKS

h. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus II

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I

1) Pertemuan ke-1 a) Rencana Tindakan

(1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi.

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan materi limas. (3) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok untuk melakukan

diskusi.

(4) Siswa melakukan demonstrasi tentang volume limas menggunakan kubus.

(5) Siswa mendengarkan penjelasan tentang volume limas

yang memunculkan rumus luas alas kali tinggi.

(6) Siswa melakukan uji ketrampilan dengan menggunakan alat peraga yang telah tersedia dalam kelompok yaitu limas dan kubus.

(7) Siswa diberi lembar tugas LKS untuk dikerjakan dalam kelompok. Setelah selesai dibahas dalam kelompok besar. b) Pelaksanaan Tindakan

(40)

c) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran, kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar observasi.

(2) Memeriksa LKS d) Refleksi

(1) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

(2) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang kendala yang dihadapi, kekurangan, dan temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

(3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

2) Pertemuan ke-2

Mengerjakan tugas evaluasi siklus 1. b. Siklus 2

1) Pertemuan ke-1 a) Rencana Tindakan

(41)

(2) Siswa masuk dalam kelompok, seperti kelompok sebelumnya.

(3) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bangun ruang.

(4) Siswa menguji coba volum kerucut dengan tabung dalam kelompok.

(5) Siswa mendiskusikan volume kerucut dalam kelompok, dikerjakan dalam lembar kerja.

(6) Membahas hasil diskusi dalam kelompok besar.

(7) Siswa mengerjakan soal tes yang sudah disiapkan oleh guru secara individual.

b) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.

c) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran, kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada observasi.

(2) Memeriksa LKS d) Refleksi

(42)

(2) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang kendala yang dihadapi, kekurangan, dan temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.

(3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, untuk memutuskan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak. 2) Pertemuan ke-2

Mengerjakan tugas evaluasi siklus 2.

D. Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Peubah

Dalam penelitian ini, peubahnya adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika khususnya tentang bangun ruang yaitu volume limas dan volume kerucut.

2. Indikator

Peningkatan prestasi belajar Matematika dalam menghitung volume limas dan kerucut dengan menggunakan media bangun ruang limas dan kerucut, nilai rata-rata kelas 75 dan KKM 80%.

3. Jenis Data

Data yang diperoleh dari skor ulangan. 4. Cara Mengumpulkan Data

(43)

b. Data dikumpulkan dengan melakukan ulangan pada setiap akhir siklus.

5. Instrumen

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal-soal ulangan tentang menghitung volume limas dan volume kerucut.

Jumlah soal adalah 10 soal yang berupa pilihan ganda (PG) untuk siklus 1 dan 10 soal yang berupa isian pada siklus 2 yang didiskripsikan dalam kisi-kisi soal yang telah dibuat. Kevalidan soal telah mendapat expert judgment dari dosen pembimbing, sehingga telah dapat digunakan sebagai alat evaluasi.

Tabel 3.2 Pengumpulan Data dan Instrumen

Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen Prestasi

belajar siswa

a. Nilai rata-rata kelas

a. Ulangan pada setiap akhir siklus b. Ulangan pada

setiap akhir siklus (menghitung jumlah siswa yang mencapai KKM)

Soal-soal tes

E. Analisis Data

1. Kriteria Keberhasilan

(44)

Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan

No Peubah Indikator Kondisi Awal

Kondisi Akhir Siklus 1 Prestasi

belajar

Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal volume limas dan volume kerucut

70,63 75

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

56,67% 80%

2. Langkah-langkah Analisis a. Penyekoran

Benar = 1 Salah = 0

b. Menghitung jumlah skor setiap siswa

c. Menghitung skor rata-rata kelas, dengan rumus

SR = J S S S

J S

d. Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.

e. Cara menghitung jumlah persentase

Persentase = J

(45)

29 BAB IV

HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Marsudirini St. Yoseph, Jalan Kartini 16 Muntilan Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, lokasinya berada di perkotaan yang tidak begitu ramai dan juga tidak begitu sepi.

Karakteristik atau kondisi siswa sangat heterogen, sebab siswa tidak hanya berasal dari daerah perkotaan saja, namun juga berasal dari luar daerah perkotaan Muntilan, misalnya dari Borobudur, Sawangan, Srumbung, Salam, Ngluwar, dan bahkan ada yang berasal dari luar Jawa (Papua), Jakarta, dan sebagainya. Dilihat dari latar belakang sosial-ekonomi pun juga sangat heterogen, ada yang berasal dari kalangan masyarakat kelas bawah, dan beberapa siswa berasal dari kalangan menengah ke atas.

Teknik pembelajaran di SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan, masih kurang memanfaatkan media pembelajaran yang realistik untuk meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa. Sebagian besar proses pembelajaran masih bergantung pada pemberian pelajaran dengan metode ceramah.

(46)

melihat hasil belajar siswa kelas V SD Marsudirini St. Yoseph tahun 2009/2010, yang prestasinya tergolong rendah.

B. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Peneliti mempersiapkan silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi dalam KBM, soal evaluasi KD, rubrik penilaian (kognitif, afektif, psikomotorik). Peneliti juga mempersiapkan alat peraga maket kubus dan limas segi empat, serta menyiapkan pasir untuk pembuktian volum limas.

b. Tindakan

Dalam pelaksanaan KBM, siswa dibagi dalam 6 kelompok, kemudian menguji, mengisi maket limas dengan pasir yang tersedia, dan mengisikan pada kubus yang tersedia dalam kelompok. Siswa mencatat hal yang dilakukan bahwa 1 volum limas setelah diisikan dalam kubus hanya mengisi 1 3 bagian kubus. Demikian dilakukan sampai pengisian

kubus itu penuh dan memerlukan 3 kali volum limas, dan pada akhirnya siswa dapat menyimpulkan bahwa volum limas adalah 1 3 volum

(47)

1

3 t. Kemudian guru memberikan soal-soal evaluasi dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Pada pertemuan berikutnya guru memberikan Soal Evaluasi Siklus I.

c. Observasi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru mengamati siswa dalam melaksanakan tugas-tugas saat melakukan uji coba volum limas dan kemungkinan-kemungkinan terdapat temuan-temuan di dalam melaksanakan uji coba tersebut, baik saat siswa berdiskusi, membuat laporan, dan membuat kesimpulan-kesimpulannya yang nantinya menjadi hasil kerja dari kelompok.

d. Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan hasil rata-rata 81,50. Sedangkan tingkat prestasinya 77,27%. Jika dibandingkan dengan persentase indikator prestasi dan rata-rata yang dengan nominal angka 80% dan 75, masih jauh dari harapan peneliti. Oleh sebab itu kegiatan penelitian perlu dilanjutkan pada penelitian siklus II, yang diharapkan pada siklus II memenuhi target pencapaian indikator prestasi belajar.

2. Siklus II

a. Perencanaan

(48)

b. Tindakan

Dalam pelaksanaan KBM siklus II, siswa dibagi dalam 6 kelompok, kemudian melakukan pengujian volum kerucut dengan menggunakan tabung yang tersedia dalam kelompok, siswa mencatat hasil pengujian dari pertama sampai ketiga. Dari hasil pengujian tersebut tercatat sebagai berikut: 1 kerucut pertama hanya mengisi 1 3tabung, 1 kerucut

yang kedua mengisi 2 3 tabung, dan 1 kerucut yang ketiga mengisi

tabung menjadi penuh; dan akhirnya siswa dapat menyimpulkan bahwa volum kerucut hanya 1 3 volum tabung. Setelah selesai pengujian

kerucut, guru menjelaskan tentang volum kerucut menggunakan 1 3

π

r2 x t. Kemudian memberikan latihan-latihan soal, dan akhirnya guru memberi evaluasi hasil KBM. Pada pertemuan berikutnya guru memberikan soal evaluasi siklus II.

c. Observasi

Dalam pelaksanaan KBM siklus II, guru mengamati siswa dalam melaksanakan tugas saat melakukan uji coba volum kerucut dan kemungkinan terdapat temuan-temuan dalam melaksanakan uji coba tersebut, baik saat siswa berdiskusi, membuat laporan, dan menyimpulkan hasil kerja kelompok.

d. Refleksi

(49)

hasilnya telah dapat memenuhi harapan. Oleh sebab itu penelitian kami hentikan pada siklus II. Walaupun masih ada 4 anak dengan hasil di bawah indikator keberhasilan.

Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Kondisi Awal dan Akhir No Nilai Awal Nilai Akhir

Rata-rata 70.63 79.4

Target KKM

56.67% 81.81%

C. Pembahasan 1. Siklus I

Meskipun tingkat ketercapaian hasil belajar pada siklus I masih jauh di bawah indikator pencapaian target, namun hasilnya sudah agak menggembirakan, bila peneliti perhatikan dari kondisi awal setelah siswa-siswa dalam kegiatan belajar yang menggunakan media peraga bangun ruang khususnya lima segi empat.

Usaha peneliti dengan mengemas kegiatan belajar menggunakan bangun ruang yang di dalam proses belajarnya, anak melakukan uji coba menentukan volum limas, maka dengan demkian anak benar-benar memahami bahwa volum limas itu bernilai 1 3 dari volum kubus. Dan

setelah proses kegiatan belajar, guru menjelaskan permasalahannya, mengapa pada volum limas selalu dirumuskan dengan 1 3 t x luas alas.

(50)

tersebut, siswa memahami permasalahannya dan menemukan rumusnya 1

3t x luas alas.

Setelah dilakukan evaluasi dari kegiatan siklus I, pencapaian KKM dan rata-rata nilai yang didapat siswa adalah pencapaian rata-rata 81,50, sedangkan pencapaian target KKM 77,27. Dengan melihat data tersebut, rata-rata memang sudah tinggi, namun ketercapaian KKM masih di bawah yang peneliti harapkan yaitu baru mencapai 77,27, maka perlu dilanjutkan ke siklus II.

2. Siklus II

Setelah melakukan pengujian menggunakan bangun ruang kerucut dengan tabung pasangan, ternyata pada siklus II tingkat ketercapaian prestasi siswa tampak jelas meningkat di atas indikator pencapaian prestasi. Adapun rata-rata yang dicapai dalam kegiatan siklus II adalah 79,40 dan ketercapaian prestasi KKM adalah 81,81. Ternyata dengan menggunakan media bangun ruang kerucut dalam kegiatan belajar, sungguh dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SD Marsudirini St. Yoseph. Dengan demikian dari kondisi awal dan siklus II dapat kami peroleh data sebagai berikut:

(51)

Gambar 4.1 Grafik ketercapaian hasil dari kondisi awal dan siklus II

Dengan melihat data tersebut di atas dapat kami temukan tingkat ketercapaian prestasi dari kondisi awal dan siklus II terdapat kenaikan prestasi sebesar 25,14%.

Setelah kami teliti dan kami perhatikan, penggunaan media bangun ruang limas dan kerucut sangat membantu pemahaman konsep matematika bagi para siswa di SD Marsudirini St. Yoseph Muntilan.

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Pencapaian Prestasi

Siswa dalam belajar menggunakan media bangun ruang, merasa menemukan cara yang tepat dalam mencari volum limas dan kubus pasangannya, maupun volum kerucut dan tabung pasangannya, sehingga

81.81% 56.67%

Siklus II Studi Awal

Ketercapaian KKM

81.81 56.67

79.40 70.63

Rata-rata Nilai

(52)
(53)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peningkatan keberhasilan dalam pembelajaran yang menggunakan media bangun ruang, khususnya limas dan kerucut, sebagai sarana kegiatan pembelajaran matematika di kelas V SD Marsudirini St. Yoseph dilakukan sebagai berikut.

1. Siswa melakukan uji coba menggunakan limas dan kubus pasangan yang

diisi pasir. Setiap isian 1 limas mengisi kubus, dan dilanjutkan mengisi

kubus itu sampai penuh ternyata membutuhkan isian 3 kali limas. Demikian juga uji coba dilakukan pada kerucut dengan tabung pasangan, yang dicobakan seperti pada limas dengan tabung pasangan. Dengan melakukan pengujian tersebut setelah diadakan tes ternyata hasil yang dicapai siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal dan akhir dengan hasil adalah pada studi awal nilai rata-rata 7,63 sedangkan tingkat ketercapaian KKM 56,67. Sedangkan kondisi akhir nilai rata-rata 79,40 dan tingkat ketercapaian KKM 81,81.%.

(54)

B. Saran

1. Peneliti lain dapat melakukan penelitian menggunakan model bangun ruang lain atau penelitian pada mata pelajaran lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Sekolah dapat mengusahakan media pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi & Supriyono. Psikologi Belajar. 1991. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. 2007. Jakarta: Rineka Cipta.

Bonotto. Penerapan Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari (Mathem Atization of Everyday Experience). 2000.

Bower, G.H. & Hilgard, E.R.. Theories of Learning. Edisi kedua. 1981. Pren Hall Inc. Englewood Cliffs.

Darsono, M. Ketrampilan dan Nilai Sikap. 2001. Semarang: IKIP Semarang Press.

Darsono, M. Belajar dan Pembelajaran. 2000. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdiknas. Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan

Pendidikan Dasar/MI Semester I dan II. 2007. Jakarta: Cipta Jaya.

Estiningsih, Eli. Media Pengajaran Matematika. 1996. Yogyakarta: PPPG Matematika-SD

Hudoyo, Herman. Pengajaran Matematika dan Pelaksanaan Di Depan Kelas. 1979. Surabaya: Usaha Nasional.

Hudoyo, Herman. Strategi Mengajar Belajar Matematika. 1988. Surabaya: Usaha Nasional.

Ivor, K. Davics. Pengelolaan Belajar. 1991. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka.

Mahmud. Psikologi Pendidikan. 1990. Yogyakarta: BPFE.

Masidjo. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa. 2010. Yogyakarta: Kanisius. Piaget, Jean. Theory of Cognitive and Affective Development. Edisi ketiga. 1987.

Pren Hall Inc. Englewood Cliffs.

(56)

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. 2008. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sutikno, M. Sobry. Belajar, Proses Usaha Perubahan Baru. 1984. Jakarta: Bina Aksara.

(57)

41

SILABUS

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2

Standar Kompetensi : Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran dan volum bangun ruang.

Kompetensi Dasar : Menghitung volum bangun ruang limas dan kerucut.

Materi Pokok Indikator

Kognitif, Afektif, Psikomotorik Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

ƒ Menentukan luas alas bangun ruang.

ƒ Menentukan volum limas segi empat.

ƒ Menentukan volum kerucut.

Afektif

ƒ Cermat menghitung volum limas segi empat.

ƒ Kerjasama dalam menghitung volum kerucut.

ƒ Teliti menghitung luas alas limas.

Psikomotorik

ƒ Melakukan uji coba volum limas segi empat.

ƒ Melakukan uji coba volum kerucut.

ƒ Menggambar bangun ruang

ƒ Diskusi menemukan cara mencari volum limas.

ƒ Mendemonstrasikan volum limas dengan kubus.

ƒ Menentukan volum kerucut.

ƒ Mendemonstrasikan volum kerucut dengan tabung.

ƒ Menentukan rumus limas.

(58)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Marsudirini St. Yoseph Kelas/Semester : V/2

Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 2 x pertemuan

I. Standar Kompetensi

Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volum bangun ruang.

II. Kompetensi Dasar

Menghitung volum bangun ruang limas dan kerucut. III. Indikator

Kognitif

• Menentukan luas alas bangun ruang

• Menentukan volum limas segi empat

• Menentukan volum kerucut Afektif

• Cermat menghitung volum limas segi empat

• Kerjasama dalam menghitung volum kerucut

• Teliti menghitung volum kerucut Psikomotorik

• Melakukan uji coba volum limas segi empat menggunakan kubus

• Melakukan uji coba volum kerucut menggunakan tabung

• Menggambar bangun ruang

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

1. Melalui penjelasan tentang bangun ruang limas dan kerucut, siswa dapat menentukan luas alas bangun ruang limas dan kerucut.

2. Melalui pengamatan bangun limas segi empat, siswa dapat menentukan volum limas segi empat.

3. Melalui pengamatan bangun kerucut, siswa dapat menentukan volum kerucut.

Afektif

4. Melalui tugas dari guru, siswa dapat cermat menghitung volum limas segi empat.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerja sama dalam menghitung volum kerucut.

(59)

Psikomotorik

7. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan uji coba volum limas segi empat menggunakan kubus.

8. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat melakukan uji coba volum kerucut menggunakan tabung.

9. Melalui tugas yang diberikan guru, siswa dapat menggambar bangun ruang dengan ukuran yang tepat.

V. Materi Pokok

Volum bangun limas dan kerucut. Uraian materi :

ƒ Volum limas = L

ƒ Volum kerucut = L

ƒ Limas segi empat terdiri atas:

- Luas alas yang berbentuk segi empat - Sisi segi tiga yang berjumlah empat

ƒ Kerucut terdiri atas:

- Luas alas yang berbentuk lingkaran - Satu sisi yang berbentuk runcing VI. Metode Pembelajaran

- Ceramah - Diskusi

- Problem solving - Demonstrasi - Pemberian tugas

VII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal

ƒ Apersepsi

- Menyapa anak-anak dengan bahasa anak. - Mengadakan presensi anak-anak

- Memotivasi anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. - Bertanya jawab tentang bangun ruang yang telah dipelajari. B. Kegiatan Inti

ƒ Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

- Siswa diberi masukan tentang bangun ruang limas dan kerucut. - Siswa berdiskusi tentang volum bangun limas segi empat dan

(60)

- Siswa mengadakan uji coba menemukan volum limas segi empat dan volum kerucut.

- Siswa menemukan volum limas segi empat dan kerucut menggunakan rumus.

ƒ Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

- Siswa diminta menanggapi pendapat-pendapat dari kelompok lain dari hasil diskusi.

- Siswa diajak mendalami materi tentang volum bangun limas segi empat dan kerucut.

- Siswa diberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa takut.

- Siswa diminta membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis.

ƒ Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

- Bertanya jawab hal yang belum dikuasai oleh siswa.

- Bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberi penguatan dan pujian.

- Menyimpulkan materi. C. Kegiatan Akhir

- Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. - Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa. - Memberikan tindak lanjut berupa PR.

- Menutup pelajaran. VIII.Alat dan Sumber Belajar

Buku sumber:

- Lembar evaluasi Penilaian :

A. Penilaian Kognitif

(61)

B. Penilaian Proses (Efektif)

Jawab Empatik Jumlah

1

C. Penilaian Rubrik (Psikomotorik)

(62)

Lembar Penilaian

No Nama Siswa

Performan

Jml

Skor Nilai Kerjasama Menghargai

Pendapat

Tanggung

Jawab Empatik

Muntilan, 14 Mei 2012 Kepala SD Marsudirini St. Yoseph, Mahasiswa,

(63)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

A. Petunjuk untuk Siswa

ƒ Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dalam kelompok !

ƒ Diskusikan dengan temanmu!

B. Soal-soal

1. Tentukan luas alas bangun ruang tentang limas segi empat.

2. Tentukan volum limas segi empat!

3. Lakukan dengan menguji coba volum limas segi empat dengan bentuk kubus!

4. Hitunglah volum limas dengan luas alas 81 cm2, t = 12 cm !

5. Gambarlah bangun limas segiempat!

7 cm 8 cm

(64)

EVALUASI I

1. Tentukan luas alas bangun limas yang berukuran panjang 6 cm dan lebar 4 cm, tingginya 9 cm!

2. Tentukan volum limas dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 8 cm, tingginya 12 cm!

3. Volum limas = ………. Volum kubus

4. Hitung volum limas dengan ukuran panjang 6 cm, lebar 4 cm, tingginya 12 cm!

(65)

KUNCI EVALUASI I

1. 24 cm2 2. 768 cm3

3.

(66)

KISI-KISI SIKLUS I

No Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk Soal

Komposisi Jml Soal

Menentukan luas alas bangun ruang limas dengan cermat

PG √ 2 7, 8

Menghitung volum limas dengan teliti

(67)

EVALUASI SIKLUS I

Silanglah huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling tepat !

1. Sebuah limas segi empat rusuk alasnya 12 cm dan 14 cm, tingginya 15 cm. Luas alasnya ….

a. 168 cm2 c. 840 cm2

b. 618 cm2 d. 2520 cm2

2. Sebuah limas segi empat rusuk alasnya 10 cm dan 15 cm, tingginya 15 cm. Luas alasnya ….

a. 150 cm2 c. 3375 cm2

b. 225 cm2 d. 675 cm2

3. Carilah volum limas ini! Rusuk alasnya 12 cm dan 15 cm, tingginya 21 cm. Volumnya …

a. 1620 cm3 c. 1206 cm3

b. 2610 cm3 d. 1260 cm3

4. Sebuah limas segi empat rusuk alasnya 9 cm dan 12 cm, tingginya 18 cm. Volumnya ….

a. 108 cm3 c. 648 cm3

b. 180 cm3 d. 1296 cm3

5. Limas segi empat, luas alasnya 200 cm2, tingginya 30 cm. Volumnya ….

a. 2000 cm3 c. 3000 cm3

b. 6000 cm3 d. 1500 cm3

(68)

8. Volumnya …. a. 6075 cm3 b. 4050 cm3 c. 2025 cm3 d. 860 cm3

9. Volumnya ….

a. 7000 cm3 b. 6000 cm3 c. 4500 cm3 d. 3000 cm3

10. Volumnya ….

a. 256 cm3 b. 356 cm3 c. 536 cm3 d. 635 cm3 12 cm

8 cm

8 cm 20 cm

15 cm 30 cm

15 cm 15 cm

(69)

KUNCI JAWABAN SIKLUS I

(70)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Marsudirini St. Yoseph Kelas/Semester : V/2

Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 2 x pertemuan

I. Standar Kompetensi

Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volum bangun ruang.

II. Kompetensi Dasar

Menghitung volum bangun ruang limas dan kerucut. III. Indikator

Kognitif

• Menentukan luas alas bangun ruang

• Menentukan volum limas segi empat

• Menentukan volum kerucut Afektif

• Cermat menghitung volum limas segi empat

• Kerjasama dalam menghitung volum kerucut

• Teliti menghitung volum kerucut Psikomotorik

• Melakukan uji coba volum limas segi empat menggunakan kubus

• Melakukan uji coba volum kerucut menggunakan tabung

• Menggambar bangun ruang

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

1. Melalui penjelasan tentang bangun ruang limas dan kerucut, siswa dapat menentukan luas alas bangun ruang limas dan kerucut.

2. Melalui pengamatan bangun limas segi empat, siswa dapat menentukan volum limas segi empat.

3. Melalui pengamatan bangun kerucut, siswa dapat menentukan volum kerucut.

Afektif

4. Melalui tugas dari guru, siswa dapat cermat menghitung volum limas segi empat.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerja sama dalam menghitung volum kerucut.

(71)

Psikomotorik

7. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan uji coba volum limas segi empat menggunakan kubus.

8. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat melakukan uji coba volum kerucut menggunakan tabung.

9. Melalui tugas yang diberikan guru, siswa dapat menggambar bangun ruang dengan ukuran yang tepat.

V. Materi Pokok

Volum bangun limas dan kerucut. Uraian materi :

ƒ Volum limas = L

ƒ Volum kerucut = L

ƒ Limas segi empat terdiri atas:

- Luas alas yang berbentuk segi empat - Sisi segi tiga yang berjumlah empat

ƒ Kerucut terdiri atas:

- Luas alas yang berbentuk lingkaran - Satu sisi yang berbentuk runcing VI. Metode Pembelajaran

- Ceramah - Diskusi

- Problem solving - Demonstrasi - Pemberian tugas

VII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal

ƒ Apersepsi

- Menyapa anak-anak dengan bahasa anak. - Mengadakan presensi anak-anak

- Memotivasi anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. - Bertanya jawab tentang bangun ruang yang telah dipelajari. B. Kegiatan Inti

ƒ Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

- Siswa diberi masukan tentang bangun ruang limas dan kerucut. - Siswa berdiskusi tentang volum bangun limas segi empat dan

(72)

- Siswa mengadakan uji coba menemukan volum limas segi empat dan volum kerucut.

- Siswa menemukan volum limas segi empat dan kerucut menggunakan rumus.

ƒ Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

- Siswa diminta menanggapi pendapat-pendapat dari kelompok lain dari hasil diskusi.

- Siswa diajak mendalami materi tentang volum bangun limas segi empat dan kerucut.

- Siswa diberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa takut.

- Siswa diminta membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis.

ƒ Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

- Bertanya jawab hal yang belum dikuasai oleh siswa.

- Bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, memberi penguatan dan pujian.

- Menyimpulkan materi. C. Kegiatan Akhir

- Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. - Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa. - Memberikan tindak lanjut berupa PR.

- Menutup pelajaran. VIII.Alat dan Sumber Belajar

Buku sumber:

- Lembar evaluasi Penilaian :

A. Penilaian Kognitif

(73)

B. Penilaian Proses (Efektif)

Jawab Empatik Jumlah

1

C. Penilaian Rubrik (Psikomotorik)

(74)
(75)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2

A. Petunjuk untuk Siswa

ƒ Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dalam kelompok !

ƒ Diskusikan dengan temanmu!

B. Soal-soal

1. Tentukan luas alas bangun kerucut itu!

2. Tentukan volum kerucut dengan ukuran tersebut!

3. Lakukan dengan menguji coba volum kerucut dengan bentuk tabung!

4. Carilah volum kerucut dengan ukuran

Diameter 42 cm dan tingginya 42 cm !

5. Gambarkan bangun ruang kerucut!

9 cm

(76)

Lampiran 11

EVALUASI II

1. Tentukan luas alas kerucut yang jari-jarinya 14 cm dan tingginya 15 cm! 2. Tentukan volum kerucut yang jari-jarinya 10 cm dan tingginya 20 cm! 3. Volum kerucut = ……. Volum tabung

(77)

KUNCI EVALUASI II

1. 616 cm2 2. 6.280 cm3

3.

(78)

KISI-KISI SIKLUS II

No Kompetensi

Dasar Indikator

Bentuk Soal

(79)

EVALUASI SIKLUS II

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat!

1. Sebuah kerucut berjari-jari 10 cm, tingginya 24 cm, luas alasnya …. 2. Berapa luas alas kerucut yang berdiameter 28 cm, tingginya 68 cm?

3. Sebuah kerucut berjari-jari lingkaran 12 cm dan tingginya 12 cm, luas alasnya ….

4. Volum kerucut adalah 770 cm3, tingginya 15 cm, luasnya …. 5. Luas alas kerucut 154 cm2, tingginya 60 cm, maka volumnya …. 6. Volum kerucut 6160 cm3, tingginya 30 cm, luasnya ….

7. Luas alas kerucut 616 cm2, tingginya 21 cm, volumnya ….

8. . Volumnya ….

9. Menurut uji coba pengisian tabung volum kerucut = … tabung 10.3 volum kerucut sama dengan … tabung

24 cm

(80)

KUNCI JAWABAN

1. 314 cm2 2. 616 cm2 3. 452,16 cm2 4. 154 cm2 5. 3080 cm3 6. 616 cm2 7. 4321 cm3 8. 11.088 cm3

9. tabung

(81)

Daftar Nilai Tes Kelas V Tahun Pelajaran 2009/2010

No Nama Nilai 1 Bernadeta Retno Niken 53

(82)

Lampiran 17

Lembar Penilaian Siklus 1

No Kognitif Afektif

Psiko-motorik Jml Nilai

(83)

Lampiran 18

Lembar Penilaian Siklus 2

No Nama Kognitif Afektif

Psiko-motorik Jumlah Nilai

(84)

Lampiran 19

Daftar Nilai Siklus 1 dan Siklus 2

(85)
(86)

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 2.2  Limas dan kubus pasangan
Gambar 3.1  Desain Kegiatan Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan skripsi dengan judul “ PEMANFAATAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2

Judul Penelitian : PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG LUAS DAN VOLUME SUATU BENDA PADA SISWA KELAS VI SD KEDUNGREJO TAHUN PELAJARAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar pada peserta didik mata pelajaran matematika materi mengidentifikasi sifat bangun ruang

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola), serta gabungan beberapa

Bukti dari peningkatan keterampilan menghitung volume bangun ruang siswa dapat diketahui dari nilai atau hasil tes keterampilan menghitung volume bangun ruang yang telah

Paparan Hasil Belajar Menghitung Luas Dan Volume Kubus, Balok, Prisma Dan Limas Berdasarkan pengamatan dari potret pembelajaran serta hasil belajar Menghitung Luas dan Volume Kubus,

Dokumen ini membahas tentang geometri dan volume beberapa bangun ruang yang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Matematika di kelas 4 semester 2 tentang Menghitung Luas Bangun