TESIS
PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM
PADA POPULASI RISIKO TINGGI
(Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)
LOLITA RIAMAWATI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA
ii TESIS
PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM
PADA POPULASI RISIKO TINGGI
(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)
LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA
iii
PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM
PADA POPULASI RISIKO TINGGI
(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Oleh:
LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA
iv
PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Magister Kesehatan (M.Kes.) pada tanggal 11 Februari 2016
Mengesahkan
Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S. NIP 195603031987012001
Tim Penguji:
Ketua : Prof. Dr. S. Supriyanto, dr., M.S. Anggota : 1. Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes.
2. Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc. 3. Prijono Setyabakti, dr., M.S., M.PH. 4. Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S.
v
PERSETUJUAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan (M.Kes.)
Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Oleh:
LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034
Menyetujui,
Surabaya, 11 Februari 2016
Pembimbing Ketua
Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes. NIP 196509141996011001
Pembimbing
Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc. NIP 196502161990021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
vi
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Lolita Riamawati
NIM : 101314453034
Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Studi : Manajemen Pelayanan Kesehatan
Angkatan : 2013
Jenjang : Magister
menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesis saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM
PADA POPULASI RISIKO TINGGI
(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Surabaya, 11 Februari 2016
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya, penyusunan tesis dengan judul “Pengembangan Strategi Komunikasi Petugas dalam Meningkatkan Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)” ini dapat terselesaikan.
Tesis ini berisikan mengenai strategis komunikasi petugas dalam meningkatkan konsistensi penggunaan kondom pada populasi risiko tinggi sebagai upaya menurunkan angka IMS di wilayah kerja Puskesmas Sememi Surabaya. Faktor yang berpegaruh terhadap konsistensi penggunaan kondom populasi risiko tinggi adalah daya tarik petugas, pesan yang disampaikan petugas, media slauran/ channel yang digunakan petugas dan sikap populasi risiko tinggi.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Bapak Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes selaku Pembimbing ketua yang dengan penuh kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan, semangat dan saran sehingga tesis ini bisa terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga saya sampaikan kepada Bapak Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc., selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ibu Ratna Dwi Wulandari, S.KM., M.Kes. selaku pembimbing instruktur tesis yang dengan penuh kesabaran dan perhatiannya telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini.
Dengan terselesaikannya tesis ini, perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Moh. Nasih, S.E., M.T., Ak., selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program Magister.
2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
3. Dr. Thinni Nurul Rochmah, Dra.Ec., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti studi ini.
4. Dr. Djazuly Chalidyanto, S.KM., M.ARS., selaku Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberi kesempatan dan motivasi kepada saya untuk mengikuti serta menyelesaikan studi ini
5. Prof. Dr. S. Supriyanto, dr., M.S., selaku Ketua Minat Studi Manajemen Kesehatan, yang telah memberi bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
viii
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, minat Manajemen Kesehatan.
7. Seluruh staf administrasi pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, yaitu Mbak Ade, Mbak Lusi, Mas Husni dan Mas Koko yang telah membantu selama proses pendidikan berlangsung.
8. Tim Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi di Kota Surabaya yang telah membantu penelitian sebagai tugas akhir studi magister ini.
9. Semua responden penelitian yaitu dokter, perwat Puskesmas Sememi serta populasi risiko tinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sememi Kota Surabaya yang telah meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dan mendukung dalam penelitian hingga selesainya tesis ini.
10.Tim terbaik kelas MPK 2013 yang jadi keluarga, teman, sahabat terbaik dikala suka dan duka menjadi yang telah memberi dukungan hingga terselesainya tesis ini.
11. Teman-teman seperjuangan di minat MK, MARS dan MPKPK yang telah banyak membantu dan mendukung dalam kesempurnaan tesis ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah mendukung dalam pembuatan tesis ini hingga selesai.
Demikian, semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi diri saya sendiri, dan untuk pengembangan penelitian bidang kesehatan masyarakat maupun semua pihak yang menggunakan.
Surabaya, 11 Februari 2016
ix SUMMARY
Communication Strategy Development Officer In Improving Consistency of Condom Use
At High Risk Population
(Case Study in Puskesmas Sememi Surabaya)
PHC Sememi as a gate keeper in kites Benowo health districts have been doing a lot of activities and interventions in order to reduce the number of STIs in the existing work area localization , but the fact still found IMS figures were high and consistent use of low condo . High rates of STIs in sub-district Puskesmas Sememi Benowo ie until 2014 amounted to 30.40 % . As well as the still high number of never using condoms , especially MSM / Gay amounted to 47.50 % being in the WPS compliance to always use a condom is very low at 9.70 % compared to the high-risk population transgender and MSM . It is necessary for there penelitihan whether the communication submitted by health workers Sememi Clinic of Reproductive Health Center , so the message / inforasi submitted can not change pelilaku high risk population to practice safe sex .
x
populations is also a large part of knowledge is high (62.5%) and attitude strongly support high-risk populations on the correct use of condoms during sexual intercourse at risk is tingggi (70.8%). From this this study it can be concluded that factors having an effect on the consistency of condom use high-risk population is the appeal of the officer, the message delivered officer, media channel / channels used attitude of officers and high-risk populations. From penelitihan is necessary to develop a communication strategy health workers PHC Sememi such a plan in writing each will communicate with the population of high-risk type and the type of population is high risk, prepare the purpose of communication, preparation of messages, the selection of appropriate media, determine the frequency of communication, scheduling and place communication, how do I get feedback or feedback from high-risk populations. Increased attractiveness of officers by always keeping physical appearance, clothing, style of speech, personal nature, familiarity, charismatic and behavior when dealing with high-risk populations. Message / information submitted should be accompanied with a lot of hand gestures, movement, posture, facial expressions, body movements to capture the attention of listeners and make us memorable conversation. Uniform message content and structure, so that all officers of the same order in presenting the material to comunicate Utilizing social media with high-risk populations and their communities. Health workers should also be taught how to negotiate condom high risk populations is right and explanation of the benefits and quality of condoms
For Surabaya City Health Department, the need for supervision and enforcement of Surabaya City Regulation No. 4 of 2013 concerning about HIV and AIDS, on an ongoing basis. Procurement and provision of media outreach in accordance with the type of high-risk populations on an ongoing basis. The placement of Benner and posters that can be placed all over the place that can be accessed by high-risk populations and society broadly, especially in places together so that information about STIs and HIV-AIDS can be accessed by anyone. Training for health workers on how to counseling, providing counseling and condom negotiation.
xi ABSTRACT
Communication Strategy Development Officer In Improving Consistency of Condom Use
At High Risk Population
(Case Study in Puskesmas Sememi Surabaya )
This study proposed to formulate recommendations attendant development of communication strategies in increasing the consistent use of condoms in an effort to reduce the number of STIs in Puskesmas Sememi. The design of this research is observational analytic research design using a cross sectional study design. Sample and research respondents were 51 people. Which consists of high-risk populations and Sememi health worker who met the inclusion criteria. Identification of communication strategies that have been made sub-district health officer Sememi, through in-depth interviews. Researches the process of communication (communicators, messaging, media and communicant) and communication effects consistent use of condoms. Sememi Puskesmas health worker and his communication skills were good, medium and high credibility, attractiveness is less officers, common language and gender influence. The message is incomplete. The clerk never take advantage of social media. The ability to communicate high-risk populations are mostly good. Knowledge of high-risk populations is high and the attitude of a large part of high-risk population is very supportive. Based on statistical test factors having an effect on the consistency of condom use high-risk population is the appeal of the officer, the message delivered officers, common language and gender as well as the attitude of high-risk populations. Suggestions put forward is to utilize social media as a means of communicating with the high-risk population. Make check the identification of anyone who mepengaruhi views and their opinion to not use condoms TOR clerk communication strategy that includes measures of communication strategy officer before making communication training in condom negotiation on personnel and high-risk populations. Pursuing a strategy to combat HIV and AIDS through gender approach. Forming a team of surveillance and enforcement of Surabaya City Regulation No. 4 of 2013 concerning about HIV and AIDS in the city of Surabaya is integrated with other SKPD.
.
xii DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN... i
SAMPUL DALAM... ii
HALAMAN PRASYARAT GELAR... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN PERSETUJUAN... v
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH... xx
BAB 1 PENDAHULUAN 1,1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Kajian Masalah... 9
1.3 Rumusan Masalah... 20
1.4 Tujuan Penelitian... 20
1.5 Manfaat Penelitian... 21
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi... 23
2.1.1 Definisi... 23
2.1.2 Fungsi Komunikasi... 24
2.1.3 Komunikasi Interpersonal... 25
2.1.4 Elemen Komunikasi... 28
2.1.5 Proses Komunikasi... 39
2.1.6 Stategi Komunikasi... 52
2.2 Infeksi Menular Sexsual dan HIV... 59
2.2.1 Defini... 59
2.2.2 Pengobatan... 61
2.2.3 Pencegahan... 64
2.3 Kondom... 67
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual... 72
xiii BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancang Bangun Penelitian... 75
4.2 Populasi, Sampel dan Besar Sampel... 75
4.2.1 Populasi... 75
4.2.2 Sampel... 75
4.2.3 Besar Sampel... 77
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 78
4.3.1 Lokasi Penelitian... 78
4.3.2 Waktu Penelitian... 78
4.4 Kerangka Operasional... 79
4.5 Variabel Penelitian... 81
4.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel... 82
4.7 Instrument Penelitian... 86
4.8 Uji Validasi... 86
4.9 Metode Pengumpulan Data... 87
4.10 Teknis Analisis Data... 92
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Puskesmas Sememi Kota Surabaya... 92
5.2 Strategi Komunikasi Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi... 96
5.3 Proses Komunikasi Petugas Kesehatan Puskesmas Sememi 103 5.4 Efek Komunikasi konsistensi Penggunaan Kondom pada populasi Risti... 121
5.5 Pengaruh Proses Komunikasi Petugas Terhadap Peningkatan Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi... 122
5.6 Isu Strategis Penelitian... 130
5.7 Hasil FGD... 132
5.8 Rekomendasi Pengembangan Strategi... 137
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Identifikasi strategi komunikasi petugas... 138
6.2 Identifikasi proses komunikasi putugas kesehatan pukesmas sememi... 144
6.2.1 Identifikasi Faktor Komunikator... 145
6.2.2 Identifikasi Pesan... 148
6.2.3 Identifikasi Media dan Saluran Komunikasi... 150
6.2.4 Identifikasi Faktor Komunikan... 150
6.3 Identifikasi Efek Komunikasi... 152
6.4 Analisis Pengaruh Proses Komunikasi terhadap konsistensi penggunaan kondom... 153
6.4.1 Analisis Pengaruh Komunikator Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom ... 153
xiv
6.4.3 Analisis Pengaruh Media dan Saluran Komunikasi
Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom... 159
6.4.4 Analisis Pengaruh Komunikan Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom... 162
6.5 Penyusunan Pengembangan Strategi Komunikasi Petugas Kesehatan dalam Meningkatkan Konsistensi Penggunaan Kondom... 165
BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 169
7.2 Saran ... 169
7.2.1 Saran untuk Dinas kesehatan Kota Surabaya... 172
7.2.2 Saran untuk Puskesmas Sememi... 173
7.2.3 Saran untuk Petugas Kesehatan Puskesmas Sememi.. 173
DAFTAR PUSTAKA... 175
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 Prevalensi Gonore, Klamidia dan Sifilis Menurut Kelompok Responden Tahun 2007 dan 2011 di Jawa
Timur... 2 Tabel 1.2 Prevalensi HIV & Sifilis Menurut Kelompok
Responden tahun 2007 dan tahun 2011 di Jawa
Timur... 3 Tabel 1.3 Persentase Selalu Pakai Kondom pada hubungan
seks komersil pada 1 bulan terakhir / 1 thn terakhir di
Jawa Timur... 4 Tabel 1.4 Rincian kasus IMS di Puskesmas Sememi tahun 2013
sampai 2014... 5 Tabel 1.5 Kepatuhan penggunaan kondom pada klien yang
berkunjung di Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi
tahun 2013 sampai 2014... 6 Tabel 1.6 Data IMS dan HIV di Layanan Klinik Reproduksi
pada tahun 2013 dan 2014... 6 Tabel 2.1 Sifat Informasi Tercetak-Audio Visual... 48 Tabel 4.1 Gambaran Umum Sampel dan Responden
Penelitihan...
48 Tabel 4.2 Variabel dan Defini Operasional Variabel... 82 Tabel 5.1 Data Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Sememi... 93 Tabel 5.2 Data Ketenagaan Puskesmas Sememi tahun
2014...
94 Tabel 5.3 Tim Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi tahun
2014...
95 Tabel 5.4 Indept intervew Petugas Kesehatan Puskesmas
Sememi..
100 Tabel 5.5 Indikator Keampuan Komunikasi Petugas Kesehatan
di Puskesmas Sememi Surabaya... 104 Tabel 5.6 Kemampuan Komunikasi Petugas Kesehatan di
Puskesmas Sememi Surabaya... 106 Tabel 5.7 Indikator Kredibilitas Sumber Petugas Kesehatan di
Puskesmas Sememi Surabaya... 107 Tabel 5.8 Kredibilitas Sumber Petugas Kesehatan di Puskesmas
Sememi Surabaya... 107 Tabel 5.9 Indikator Daya Tarik Petugas Kesehatan di
Puskesmas Sememi Surabaya... 108 Tabel 5.10 Daya Tarik Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi
xvi
Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... Tabel 5.12 Kesamaan Bahasa dan Gender Petugas Kesehatan di
Puskesmas Sememi... 111 Tabel 5.13 Indikator Pesan yang Disampaikan Petugas
Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... 111 Tabel 5.14 Pesan yang Disapaikan Petugas Kesehatan di
Puskesmas Sememi Surabaya... 113 Tabel 5.15 Indikator Media dan Saluran Pesan yang disampaikan
Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... 113 Tabel 5.16 Penggunaan Media dan Saluran Pesan yang
disampaikan Petugas Kesehatan di Puskesmas
Sememi Surabaya... 115 Tabel 5.17 Indikator Kemampuan Berkomunikasi Populasi
Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 116 Tabel 5.18 Kemampuan Berkomunikasi Populasi Risiko Tinggi
di Puskesmas Sememi Surabaya... 117 Tabel 5.19 Indikator Pengetahuan Populasi Risiko Tinggi di
Puskesmas Sememi Surabaya... 118 Tabel 5.20 Pengetahuan Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas
Sememi Surabaya... 119 Tabel 5.21 Indikator Sikap Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas
Sememi Surabaya... 119 Tabel 5.22 Sikap Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi
Surabaya... 121 Tabel 5.23 Indiktor Konsistensi Populasi Risiko Tinggi di
Puskesmas Sememi Surabaya... 121 Tabel 5.24 Konsistensi Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas
Sememi Surabaya... 122 Tabel 5.25 Pengaruh Kemampuan Komunikasi petugas terhadap
Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi
Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 123 Tabel 5.26 Pengaruh Kredibilitas Sumber terhadap Konsistensi
Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di
Puskesmas Sememi Surabaya... 123 Tabel 5.27 Pengaruh Daya Tarik Petugas terhadap Konsistensi
Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di
Puskesmas Sememi Surabaya... 124 Tabel 5.28 Pengaruh Kesamaan Bahasa dan Gender terhadap
Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi
Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 125 Tabel 5.29 Pengaruh Pesan terhadap Konsistensi Penggunaan
Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas
Sememi Surabaya... 125 Tabel 5.30 Pengaruh Media dan Saluran Komunikasi terhadap
Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi
xvii
Tabel 5.31 Pengaruh Kemampuan Berkomunikasi Populasi Risiko tinggi terhadap Konsistensi Penggunaan
Kondom di Puskesmas Sememi Surabaya... 127 Tabel 5.32 Pengaruh Pengetahuan Populasi Risiko tinggi
terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom di
Puskesmas Sememi Surabaya... 128 Tabel 5.33 Pengaruh Sikap Populasi Risiko tinggi terhadap
Konsistensi Penggunaan Kondom di Puskesmas
Sememi Surabaya... 128 Tabel 5.34 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh... 129 Tabel 5.35 Isu Strategis Penelitihan... 131 Tabel 5.36 Hasil FGD dan Telaah Peneliti terhadap Isu Strategis
xviii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
Gambar 1.1 Kajian Masalah... ... 11
Gambar 2.1 Barlos’s SMCR Model Comunication... 29
Gambar 2.2 Formula Laswell... 39
Gambar 2.3 Model Proses Komunikasi... 40
Gambar 2.4 Strategi Kounikasi Organisasi Gibson... 58
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual... 72
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Halaman
Lampiran 1 Rencana Jadwal Kegiatan... 179
Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 180
Lampiran 3 Penjelasan Penelitian... 196
Lampiran 4 Informed Consent... 202
Lampiran 5 Keterangan Lolos Uji Etik... Lampiran 6 Panduan FGD... 207
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 209
xx
DAFTAR ARTI LABANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome, kumpulan gejala dan penyakit, sebagai bentuk lanjut dari infeksi HIV
APBN/APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara / Daerah
ART Antiretroviral Therapy, pengobatan menggunakan antiretroviral (ARV) pada ODHA
ARV Antiretroviral, obat antiretroviral, obat yang digunakan untukmenekan virus pada ODHA
BCI Behavior change intervention, intervensi perubahan perilaku Dampak Impact, dalam kerangka M&E merupakan akibat jangka
panjang, longterm Effect.
Dinkes Dinas Kesehatan, kantor kesehatan pemerintah yang ada pada tingkat administratif kabupaten/kota dan provinsi. ECR Expanded and Comprehensive HIV-AIDS Response, suatu
model strategi dalam merespon masalah HIV secara komprehensif dan meluas dengan melibatkan berbagai potensi sumberdaya dalam suatu Negara.
FDC Fixed Dose Combination, kombinasi dosis tetap beberapa obat dalam satu tablet
HIV Human Immunodeficiency Virus, virus penyebab AIDS HR Harm Reduction, Pengurangan Dampak Buruk (PDB) HRD Human Resource Development, lihat Pengembangan SDM IDU Injecting Drug User, lihat Penasun
IMS Infeksi yang ditularkan melaui hubungan seksual, lihat STI IO Infeksi oportunistik, Opportunistic Infection, penyakit
infeksi tertentu yang timbul dan berkembang ketika sistem kekebaln tubuh terganggu seperti pada infeksi HIV
IPP Intervensi Perubahan Perilaku (Behavior Change Intervention), upaya yang bersifat promotif dan preventif yang bertujuan mengurangi perilaku berisiko serta mempertahankan perilaku positif.
Kepatuhan terjemahan dari adherence, yaitu kesinambungan berobat, minum obat ARV secara teratur sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. Upaya ini melibatkan peran pasien, dokter atau petugas kesehatan lainnya, pendamping dan ketersediaan obat
KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi , lihat IPP
KPA Singkatan dari Komisi Penanggulangan AIDS, suatu organisasi yang dibentuk dengan tugas utama mengkoordinir berbagai sektor dalam pengendalian AIDS, ada di setiap jenjang pemerintahan: KPA Nasinal (KPAN), KPA Provinsi (KPAP), dan KPA Kabupaten (KPAK)
xxi
LSM Lembaga swadaya masyarakat, organisasi non pemerintah. LKB Layanan Komprehensif Berkesinambungan dalam program
penaggulangan HIV-AIDS
ODHA Orang dengan HIV DAN AIDS, terjemahan dari people living with HIV-AIDS (PLWHA)
Ormas Organisasi masyarakat, organisasi yang dibentuk dari oleh dan untuk masyarakat, dapat berbasis agama, budaya, ekonomi, dll.
PCR Polymerase chain reaction (reaksi rantai polimerasi)
PDP Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV/AIDS, terjemahan dari care support and treatment yang disingkat CST.
PITC Provider Initiated Testing and Counseling, konselng dan testing sukarela yang diprakarsai oleh petugas
PMO Pengawas (an) Minum Obat, lihat DOT
PMTCT Prevention of mother-to-child transmission, pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA), program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak yang dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif melalui strategi 4 prong PPIA Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak, lihat PMTCT PPP Profilaksis pasca-pajanan = post exposure prophylaxis Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat, suatu upaya kesehatan
masarakat dilengkapidengan layanan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, di tingkat Kecamatan atau Desa
RAR Rapid Assessment and Response
RS Rumah Sakit
SDM Sumber daya manusia, PSDM = Pengembangan SDM Stranas Strategi Nasional
Strata RS Penggolongan RS berdasarkan tingkat kemampuan pelayanan
STI Sexually Transmitted Infection, lihat IMS UNAIDS United Nations Programme on HIV DAN AIDS,
UPK Unit Pelayanan Kesehatan
VCT Voluntary counseling and testing, lihat KTS
WHO World Health Organization, Organisasi Kesehatan Dunia WPSL Wanita Penjaja Seks Lngsung , wanita yang beroperasi
secara terbuka sebagai penjaja seks komersial
WPSTL WPS tidak langsung , wanita yang beroperasi secara terselubung sebagai penjaja seks koersial,yang biasanya bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti bar, panti pijat dan sebaginya.