• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM PADA POPULASI RISIKO TINGGI (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM PADA POPULASI RISIKO TINGGI (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM

PADA POPULASI RISIKO TINGGI

(Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)

LOLITA RIAMAWATI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA

(2)

ii TESIS

PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM

PADA POPULASI RISIKO TINGGI

(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)

LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA

(3)

iii

PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM

PADA POPULASI RISIKO TINGGI

(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Oleh:

LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN SURABAYA

(4)

iv

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Magister Kesehatan (M.Kes.) pada tanggal 11 Februari 2016

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S. NIP 195603031987012001

Tim Penguji:

Ketua : Prof. Dr. S. Supriyanto, dr., M.S. Anggota : 1. Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes.

2. Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc. 3. Prijono Setyabakti, dr., M.S., M.PH. 4. Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S.

(5)

v

PERSETUJUAN

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan (M.Kes.)

Minat Studi Manajemen Pelayanan Kesehatan Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Oleh:

LOLITA RIAMAWATI NIM 101314453034

Menyetujui,

Surabaya, 11 Februari 2016

Pembimbing Ketua

Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes. NIP 196509141996011001

Pembimbing

Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc. NIP 196502161990021001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

(6)

vi

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Lolita Riamawati

NIM : 101314453034

Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Studi : Manajemen Pelayanan Kesehatan

Angkatan : 2013

Jenjang : Magister

menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesis saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS DALAM MENINGKATKAN KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM

PADA POPULASI RISIKO TINGGI

(StudiKasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 11 Februari 2016

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya, penyusunan tesis dengan judul “Pengembangan Strategi Komunikasi Petugas dalam Meningkatkan Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sememi Surabaya)” ini dapat terselesaikan.

Tesis ini berisikan mengenai strategis komunikasi petugas dalam meningkatkan konsistensi penggunaan kondom pada populasi risiko tinggi sebagai upaya menurunkan angka IMS di wilayah kerja Puskesmas Sememi Surabaya. Faktor yang berpegaruh terhadap konsistensi penggunaan kondom populasi risiko tinggi adalah daya tarik petugas, pesan yang disampaikan petugas, media slauran/ channel yang digunakan petugas dan sikap populasi risiko tinggi.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Bapak Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes selaku Pembimbing ketua yang dengan penuh kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan, semangat dan saran sehingga tesis ini bisa terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga saya sampaikan kepada Bapak Dr. M. Bagus Qomaruddin, Drs., M.Sc., selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ibu Ratna Dwi Wulandari, S.KM., M.Kes. selaku pembimbing instruktur tesis yang dengan penuh kesabaran dan perhatiannya telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

Dengan terselesaikannya tesis ini, perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Moh. Nasih, S.E., M.T., Ak., selaku Rektor Universitas Airlangga Surabaya, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program Magister.

2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

3. Dr. Thinni Nurul Rochmah, Dra.Ec., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti studi ini.

4. Dr. Djazuly Chalidyanto, S.KM., M.ARS., selaku Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang telah memberi kesempatan dan motivasi kepada saya untuk mengikuti serta menyelesaikan studi ini

5. Prof. Dr. S. Supriyanto, dr., M.S., selaku Ketua Minat Studi Manajemen Kesehatan, yang telah memberi bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

(8)

viii

kepada saya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, minat Manajemen Kesehatan.

7. Seluruh staf administrasi pada Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, yaitu Mbak Ade, Mbak Lusi, Mas Husni dan Mas Koko yang telah membantu selama proses pendidikan berlangsung.

8. Tim Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi di Kota Surabaya yang telah membantu penelitian sebagai tugas akhir studi magister ini.

9. Semua responden penelitian yaitu dokter, perwat Puskesmas Sememi serta populasi risiko tinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sememi Kota Surabaya yang telah meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dan mendukung dalam penelitian hingga selesainya tesis ini.

10.Tim terbaik kelas MPK 2013 yang jadi keluarga, teman, sahabat terbaik dikala suka dan duka menjadi yang telah memberi dukungan hingga terselesainya tesis ini.

11. Teman-teman seperjuangan di minat MK, MARS dan MPKPK yang telah banyak membantu dan mendukung dalam kesempurnaan tesis ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah mendukung dalam pembuatan tesis ini hingga selesai.

Demikian, semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi diri saya sendiri, dan untuk pengembangan penelitian bidang kesehatan masyarakat maupun semua pihak yang menggunakan.

Surabaya, 11 Februari 2016

(9)

ix SUMMARY

Communication Strategy Development Officer In Improving Consistency of Condom Use

At High Risk Population

(Case Study in Puskesmas Sememi Surabaya)

PHC Sememi as a gate keeper in kites Benowo health districts have been doing a lot of activities and interventions in order to reduce the number of STIs in the existing work area localization , but the fact still found IMS figures were high and consistent use of low condo . High rates of STIs in sub-district Puskesmas Sememi Benowo ie until 2014 amounted to 30.40 % . As well as the still high number of never using condoms , especially MSM / Gay amounted to 47.50 % being in the WPS compliance to always use a condom is very low at 9.70 % compared to the high-risk population transgender and MSM . It is necessary for there penelitihan whether the communication submitted by health workers Sememi Clinic of Reproductive Health Center , so the message / inforasi submitted can not change pelilaku high risk population to practice safe sex .

(10)

x

populations is also a large part of knowledge is high (62.5%) and attitude strongly support high-risk populations on the correct use of condoms during sexual intercourse at risk is tingggi (70.8%). From this this study it can be concluded that factors having an effect on the consistency of condom use high-risk population is the appeal of the officer, the message delivered officer, media channel / channels used attitude of officers and high-risk populations. From penelitihan is necessary to develop a communication strategy health workers PHC Sememi such a plan in writing each will communicate with the population of high-risk type and the type of population is high risk, prepare the purpose of communication, preparation of messages, the selection of appropriate media, determine the frequency of communication, scheduling and place communication, how do I get feedback or feedback from high-risk populations. Increased attractiveness of officers by always keeping physical appearance, clothing, style of speech, personal nature, familiarity, charismatic and behavior when dealing with high-risk populations. Message / information submitted should be accompanied with a lot of hand gestures, movement, posture, facial expressions, body movements to capture the attention of listeners and make us memorable conversation. Uniform message content and structure, so that all officers of the same order in presenting the material to comunicate Utilizing social media with high-risk populations and their communities. Health workers should also be taught how to negotiate condom high risk populations is right and explanation of the benefits and quality of condoms

For Surabaya City Health Department, the need for supervision and enforcement of Surabaya City Regulation No. 4 of 2013 concerning about HIV and AIDS, on an ongoing basis. Procurement and provision of media outreach in accordance with the type of high-risk populations on an ongoing basis. The placement of Benner and posters that can be placed all over the place that can be accessed by high-risk populations and society broadly, especially in places together so that information about STIs and HIV-AIDS can be accessed by anyone. Training for health workers on how to counseling, providing counseling and condom negotiation.

(11)

xi ABSTRACT

Communication Strategy Development Officer In Improving Consistency of Condom Use

At High Risk Population

(Case Study in Puskesmas Sememi Surabaya )

This study proposed to formulate recommendations attendant development of communication strategies in increasing the consistent use of condoms in an effort to reduce the number of STIs in Puskesmas Sememi. The design of this research is observational analytic research design using a cross sectional study design. Sample and research respondents were 51 people. Which consists of high-risk populations and Sememi health worker who met the inclusion criteria. Identification of communication strategies that have been made sub-district health officer Sememi, through in-depth interviews. Researches the process of communication (communicators, messaging, media and communicant) and communication effects consistent use of condoms. Sememi Puskesmas health worker and his communication skills were good, medium and high credibility, attractiveness is less officers, common language and gender influence. The message is incomplete. The clerk never take advantage of social media. The ability to communicate high-risk populations are mostly good. Knowledge of high-risk populations is high and the attitude of a large part of high-risk population is very supportive. Based on statistical test factors having an effect on the consistency of condom use high-risk population is the appeal of the officer, the message delivered officers, common language and gender as well as the attitude of high-risk populations. Suggestions put forward is to utilize social media as a means of communicating with the high-risk population. Make check the identification of anyone who mepengaruhi views and their opinion to not use condoms TOR clerk communication strategy that includes measures of communication strategy officer before making communication training in condom negotiation on personnel and high-risk populations. Pursuing a strategy to combat HIV and AIDS through gender approach. Forming a team of surveillance and enforcement of Surabaya City Regulation No. 4 of 2013 concerning about HIV and AIDS in the city of Surabaya is integrated with other SKPD.

.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN... i

SAMPUL DALAM... ii

HALAMAN PRASYARAT GELAR... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERSETUJUAN... v

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH... xx

BAB 1 PENDAHULUAN 1,1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Kajian Masalah... 9

1.3 Rumusan Masalah... 20

1.4 Tujuan Penelitian... 20

1.5 Manfaat Penelitian... 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi... 23

2.1.1 Definisi... 23

2.1.2 Fungsi Komunikasi... 24

2.1.3 Komunikasi Interpersonal... 25

2.1.4 Elemen Komunikasi... 28

2.1.5 Proses Komunikasi... 39

2.1.6 Stategi Komunikasi... 52

2.2 Infeksi Menular Sexsual dan HIV... 59

2.2.1 Defini... 59

2.2.2 Pengobatan... 61

2.2.3 Pencegahan... 64

2.3 Kondom... 67

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual... 72

(13)

xiii BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Rancang Bangun Penelitian... 75

4.2 Populasi, Sampel dan Besar Sampel... 75

4.2.1 Populasi... 75

4.2.2 Sampel... 75

4.2.3 Besar Sampel... 77

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 78

4.3.1 Lokasi Penelitian... 78

4.3.2 Waktu Penelitian... 78

4.4 Kerangka Operasional... 79

4.5 Variabel Penelitian... 81

4.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel... 82

4.7 Instrument Penelitian... 86

4.8 Uji Validasi... 86

4.9 Metode Pengumpulan Data... 87

4.10 Teknis Analisis Data... 92

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Puskesmas Sememi Kota Surabaya... 92

5.2 Strategi Komunikasi Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi... 96

5.3 Proses Komunikasi Petugas Kesehatan Puskesmas Sememi 103 5.4 Efek Komunikasi konsistensi Penggunaan Kondom pada populasi Risti... 121

5.5 Pengaruh Proses Komunikasi Petugas Terhadap Peningkatan Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi... 122

5.6 Isu Strategis Penelitian... 130

5.7 Hasil FGD... 132

5.8 Rekomendasi Pengembangan Strategi... 137

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Identifikasi strategi komunikasi petugas... 138

6.2 Identifikasi proses komunikasi putugas kesehatan pukesmas sememi... 144

6.2.1 Identifikasi Faktor Komunikator... 145

6.2.2 Identifikasi Pesan... 148

6.2.3 Identifikasi Media dan Saluran Komunikasi... 150

6.2.4 Identifikasi Faktor Komunikan... 150

6.3 Identifikasi Efek Komunikasi... 152

6.4 Analisis Pengaruh Proses Komunikasi terhadap konsistensi penggunaan kondom... 153

6.4.1 Analisis Pengaruh Komunikator Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom ... 153

(14)

xiv

6.4.3 Analisis Pengaruh Media dan Saluran Komunikasi

Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom... 159

6.4.4 Analisis Pengaruh Komunikan Terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom... 162

6.5 Penyusunan Pengembangan Strategi Komunikasi Petugas Kesehatan dalam Meningkatkan Konsistensi Penggunaan Kondom... 165

BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 169

7.2 Saran ... 169

7.2.1 Saran untuk Dinas kesehatan Kota Surabaya... 172

7.2.2 Saran untuk Puskesmas Sememi... 173

7.2.3 Saran untuk Petugas Kesehatan Puskesmas Sememi.. 173

DAFTAR PUSTAKA... 175

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Prevalensi Gonore, Klamidia dan Sifilis Menurut Kelompok Responden Tahun 2007 dan 2011 di Jawa

Timur... 2 Tabel 1.2 Prevalensi HIV & Sifilis Menurut Kelompok

Responden tahun 2007 dan tahun 2011 di Jawa

Timur... 3 Tabel 1.3 Persentase Selalu Pakai Kondom pada hubungan

seks komersil pada 1 bulan terakhir / 1 thn terakhir di

Jawa Timur... 4 Tabel 1.4 Rincian kasus IMS di Puskesmas Sememi tahun 2013

sampai 2014... 5 Tabel 1.5 Kepatuhan penggunaan kondom pada klien yang

berkunjung di Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi

tahun 2013 sampai 2014... 6 Tabel 1.6 Data IMS dan HIV di Layanan Klinik Reproduksi

pada tahun 2013 dan 2014... 6 Tabel 2.1 Sifat Informasi Tercetak-Audio Visual... 48 Tabel 4.1 Gambaran Umum Sampel dan Responden

Penelitihan...

48 Tabel 4.2 Variabel dan Defini Operasional Variabel... 82 Tabel 5.1 Data Fasilitas Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas

Sememi... 93 Tabel 5.2 Data Ketenagaan Puskesmas Sememi tahun

2014...

94 Tabel 5.3 Tim Klinik Reproduksi Puskesmas Sememi tahun

2014...

95 Tabel 5.4 Indept intervew Petugas Kesehatan Puskesmas

Sememi..

100 Tabel 5.5 Indikator Keampuan Komunikasi Petugas Kesehatan

di Puskesmas Sememi Surabaya... 104 Tabel 5.6 Kemampuan Komunikasi Petugas Kesehatan di

Puskesmas Sememi Surabaya... 106 Tabel 5.7 Indikator Kredibilitas Sumber Petugas Kesehatan di

Puskesmas Sememi Surabaya... 107 Tabel 5.8 Kredibilitas Sumber Petugas Kesehatan di Puskesmas

Sememi Surabaya... 107 Tabel 5.9 Indikator Daya Tarik Petugas Kesehatan di

Puskesmas Sememi Surabaya... 108 Tabel 5.10 Daya Tarik Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi

(16)

xvi

Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... Tabel 5.12 Kesamaan Bahasa dan Gender Petugas Kesehatan di

Puskesmas Sememi... 111 Tabel 5.13 Indikator Pesan yang Disampaikan Petugas

Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... 111 Tabel 5.14 Pesan yang Disapaikan Petugas Kesehatan di

Puskesmas Sememi Surabaya... 113 Tabel 5.15 Indikator Media dan Saluran Pesan yang disampaikan

Petugas Kesehatan di Puskesmas Sememi Surabaya... 113 Tabel 5.16 Penggunaan Media dan Saluran Pesan yang

disampaikan Petugas Kesehatan di Puskesmas

Sememi Surabaya... 115 Tabel 5.17 Indikator Kemampuan Berkomunikasi Populasi

Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 116 Tabel 5.18 Kemampuan Berkomunikasi Populasi Risiko Tinggi

di Puskesmas Sememi Surabaya... 117 Tabel 5.19 Indikator Pengetahuan Populasi Risiko Tinggi di

Puskesmas Sememi Surabaya... 118 Tabel 5.20 Pengetahuan Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas

Sememi Surabaya... 119 Tabel 5.21 Indikator Sikap Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas

Sememi Surabaya... 119 Tabel 5.22 Sikap Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi

Surabaya... 121 Tabel 5.23 Indiktor Konsistensi Populasi Risiko Tinggi di

Puskesmas Sememi Surabaya... 121 Tabel 5.24 Konsistensi Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas

Sememi Surabaya... 122 Tabel 5.25 Pengaruh Kemampuan Komunikasi petugas terhadap

Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi

Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 123 Tabel 5.26 Pengaruh Kredibilitas Sumber terhadap Konsistensi

Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di

Puskesmas Sememi Surabaya... 123 Tabel 5.27 Pengaruh Daya Tarik Petugas terhadap Konsistensi

Penggunaan Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di

Puskesmas Sememi Surabaya... 124 Tabel 5.28 Pengaruh Kesamaan Bahasa dan Gender terhadap

Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi

Risiko Tinggi di Puskesmas Sememi Surabaya... 125 Tabel 5.29 Pengaruh Pesan terhadap Konsistensi Penggunaan

Kondom pada Populasi Risiko Tinggi di Puskesmas

Sememi Surabaya... 125 Tabel 5.30 Pengaruh Media dan Saluran Komunikasi terhadap

Konsistensi Penggunaan Kondom pada Populasi

(17)

xvii

Tabel 5.31 Pengaruh Kemampuan Berkomunikasi Populasi Risiko tinggi terhadap Konsistensi Penggunaan

Kondom di Puskesmas Sememi Surabaya... 127 Tabel 5.32 Pengaruh Pengetahuan Populasi Risiko tinggi

terhadap Konsistensi Penggunaan Kondom di

Puskesmas Sememi Surabaya... 128 Tabel 5.33 Pengaruh Sikap Populasi Risiko tinggi terhadap

Konsistensi Penggunaan Kondom di Puskesmas

Sememi Surabaya... 128 Tabel 5.34 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh... 129 Tabel 5.35 Isu Strategis Penelitihan... 131 Tabel 5.36 Hasil FGD dan Telaah Peneliti terhadap Isu Strategis

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kajian Masalah... ... 11

Gambar 2.1 Barlos’s SMCR Model Comunication... 29

Gambar 2.2 Formula Laswell... 39

Gambar 2.3 Model Proses Komunikasi... 40

Gambar 2.4 Strategi Kounikasi Organisasi Gibson... 58

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual... 72

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rencana Jadwal Kegiatan... 179

Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 180

Lampiran 3 Penjelasan Penelitian... 196

Lampiran 4 Informed Consent... 202

Lampiran 5 Keterangan Lolos Uji Etik... Lampiran 6 Panduan FGD... 207

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 209

(20)

xx

DAFTAR ARTI LABANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome, kumpulan gejala dan penyakit, sebagai bentuk lanjut dari infeksi HIV

APBN/APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara / Daerah

ART Antiretroviral Therapy, pengobatan menggunakan antiretroviral (ARV) pada ODHA

ARV Antiretroviral, obat antiretroviral, obat yang digunakan untukmenekan virus pada ODHA

BCI Behavior change intervention, intervensi perubahan perilaku Dampak Impact, dalam kerangka M&E merupakan akibat jangka

panjang, longterm Effect.

Dinkes Dinas Kesehatan, kantor kesehatan pemerintah yang ada pada tingkat administratif kabupaten/kota dan provinsi. ECR Expanded and Comprehensive HIV-AIDS Response, suatu

model strategi dalam merespon masalah HIV secara komprehensif dan meluas dengan melibatkan berbagai potensi sumberdaya dalam suatu Negara.

FDC Fixed Dose Combination, kombinasi dosis tetap beberapa obat dalam satu tablet

HIV Human Immunodeficiency Virus, virus penyebab AIDS HR Harm Reduction, Pengurangan Dampak Buruk (PDB) HRD Human Resource Development, lihat Pengembangan SDM IDU Injecting Drug User, lihat Penasun

IMS Infeksi yang ditularkan melaui hubungan seksual, lihat STI IO Infeksi oportunistik, Opportunistic Infection, penyakit

infeksi tertentu yang timbul dan berkembang ketika sistem kekebaln tubuh terganggu seperti pada infeksi HIV

IPP Intervensi Perubahan Perilaku (Behavior Change Intervention), upaya yang bersifat promotif dan preventif yang bertujuan mengurangi perilaku berisiko serta mempertahankan perilaku positif.

Kepatuhan terjemahan dari adherence, yaitu kesinambungan berobat, minum obat ARV secara teratur sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. Upaya ini melibatkan peran pasien, dokter atau petugas kesehatan lainnya, pendamping dan ketersediaan obat

KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi , lihat IPP

KPA Singkatan dari Komisi Penanggulangan AIDS, suatu organisasi yang dibentuk dengan tugas utama mengkoordinir berbagai sektor dalam pengendalian AIDS, ada di setiap jenjang pemerintahan: KPA Nasinal (KPAN), KPA Provinsi (KPAP), dan KPA Kabupaten (KPAK)

(21)

xxi

LSM Lembaga swadaya masyarakat, organisasi non pemerintah. LKB Layanan Komprehensif Berkesinambungan dalam program

penaggulangan HIV-AIDS

ODHA Orang dengan HIV DAN AIDS, terjemahan dari people living with HIV-AIDS (PLWHA)

Ormas Organisasi masyarakat, organisasi yang dibentuk dari oleh dan untuk masyarakat, dapat berbasis agama, budaya, ekonomi, dll.

PCR Polymerase chain reaction (reaksi rantai polimerasi)

PDP Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV/AIDS, terjemahan dari care support and treatment yang disingkat CST.

PITC Provider Initiated Testing and Counseling, konselng dan testing sukarela yang diprakarsai oleh petugas

PMO Pengawas (an) Minum Obat, lihat DOT

PMTCT Prevention of mother-to-child transmission, pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA), program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak yang dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif melalui strategi 4 prong PPIA Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak, lihat PMTCT PPP Profilaksis pasca-pajanan = post exposure prophylaxis Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat, suatu upaya kesehatan

masarakat dilengkapidengan layanan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, di tingkat Kecamatan atau Desa

RAR Rapid Assessment and Response

RS Rumah Sakit

SDM Sumber daya manusia, PSDM = Pengembangan SDM Stranas Strategi Nasional

Strata RS Penggolongan RS berdasarkan tingkat kemampuan pelayanan

STI Sexually Transmitted Infection, lihat IMS UNAIDS United Nations Programme on HIV DAN AIDS,

UPK Unit Pelayanan Kesehatan

VCT Voluntary counseling and testing, lihat KTS

WHO World Health Organization, Organisasi Kesehatan Dunia WPSL Wanita Penjaja Seks Lngsung , wanita yang beroperasi

secara terbuka sebagai penjaja seks komersial

WPSTL WPS tidak langsung , wanita yang beroperasi secara terselubung sebagai penjaja seks koersial,yang biasanya bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti bar, panti pijat dan sebaginya.

Gambar

Tabel 5.35 Tabel 5.36
Gambar  1.1 Kajian Masalah... ....................................................... Gambar  2.1 Barlos’s SMCR Model Comunication.........................

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Estimasi Stok Karbon akibat Perubahan Luas Penutupan Lahan di Kawasan Penambangan Terkait dengan Skema REDD (Reduced Emission from Deforestation and Forest

2Ol2 tentang Retribusi Jasa Umum {kmbaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2OLZ Nomor 2 Seri

Permukaan besi selalu mengandung zat-zat asing dalam bentuk atom logam yang relatif lebih mulia, misalnya tembaga, yang dapat berperan sebagai pusat-pusat katoda

Biaya/Tarif Peraturan Waliko Tangerang tanggal 22 Maret 2012 tentang teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang tidak dipungut retribusi di UPTD kesehatan masyarakat dan

a) Sistem penerimaan ini dibuat berdasarkan dari petunjuk Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. a) Sistem penerimaan

Sidang isbat yang dilaksanakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tidak mengedepankan egoisasi politik, campur tangan pemerintah. Tidak hanya bersandar pada hasil rukyah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan latihan circuit body weigth terhadap penurunan berat badan Mahasiswa Batak Karo di Yogyakarta, dengan nilai t

Analisis laju sedimentasi dan ukuran butir dilakukan dengan metode Buchanan dan Holme Mc Intyre serta pemodelan arus menggunakan software MIKE 21 modul