• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG-SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG-SURABAYA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMIRUTE MALANG - SURABAYA

Oleh: KHAIRUL RIZA PAHLEVI ( 07520083 )

Civil Engineering Dibuat: 2009-08-06 , dengan 7 file(s).

Keywords: Angkutan Umum, Indikator Pelayanan, Bus Ekonomi

ABSTRAK

Pemilihan bus ekonomi sebagai sarana transportasi tentu saja tidak lepas dari berbagai

permasalahan yang mempengaruhi kinerja pelayanan dari armada bus ekonomi. Jumlah armada yang tidak sesuai dengan kebutuhan penumpang menyebabkan penumpang armada bus ekonomi tidak mendapatkan tempat duduk pada armada tersebut dan dampak dari bencana lupan lumpur panas Lapindo yang menyebabkan kemacetan pada ruas-ruas tertentu selama perjalanan

Malang – Surabaya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dalam rangka peningkatan kinerja. Kinerja armada bus ekonomi rute Malang – Surabaya berdasarkan Indikator Standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat diperoleh ; load factor rata-rata per hari untuk rute (Malang – Surabaya = 77%) dan (Surabaya – Malang = 80%), kecepatan perjalanan rute (Malang –

Surabaya = 48.13 Km/jam) sedangkan (Surabaya – Malang = 43.60 Km/jam), headway rata-rata per hari rute Malang – Surabaya = 3.70 menit dan 3.60 menit pada rute Surabaya – Malang, waktu perjalanan rata-rata rute Malang – Surabaya adalah 1.25 menit/Km dan arah sebaliknya sebesar 1.39 menit/Km. Kemudian untuk frekwensi armada bus ekonomi 16.22 Kend/jam untuk Malang – Surabaya dan 16.64 Kend/jam untuk arah Surabaya – Malang.

Jumlah armada bus yang beroperasi sebanyak 151 (51.54%) armada dan dari hasil analisa keseimbangan antara supply dan demand maka di dapat jumlah armada bus rute Malang – Surabaya/Surabaya – Malang yang harus beroperasi sebanyak 170 (58.02%). Hasil evaluasi kinerja armada bus ekonomi rute Malang – Surabaya menggunakan indikator standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, diperoleh kinerja pelayanan armada bus ekonomi secara

keseluruhan memenuhi kriteria baik yaitu nilai antara 18-24.

ABSTRACT

Economy bus election as transportation tool of course not get out of various troubleshoot that influence service performance from economy bus fleet. fleet total disagree with occupant need causess economy bus fleet occupant doesn't get seat in fleet and impact from disaster lupan hot mud Lapindo that causess jam in ruas certain during trip Malang - Surabaya. therefore necessary done evaluation in order to performance enhanced.

Economy bus fleet performance route Malang - Surabaya based on standard indicator

directorates general land communication is got; load factor average per day for route (Malang - Surabaya = 77%) and (Surabaya - Malang = 80%), route trip speed (unlucky - surabaya = 48.13 km/clock) while (Surabaya - Malang= 43.60 km/clock), headway average route day Malang - Surabaya = 3.70 minute and 3.60 minute in route surabaya - Malang, route average trip time Malang - Surabaya 1.25 minute/km and direction on the contrary as big as 1.39 minute/km. then for economy bus fleet frequency 16.22 kend/clock for Malang - Surabaya and 16.64 kend/clock for direction surabaya - Malang.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi didapat nilai load faktor rata-rata jalur ADL arah landungsari sebesar 125.92 %, jalur AL sebesar 135.18 %.. Headway Jalur ADL arah landungsari 9,97

Kesimpulan hasil evaluasi adalah load factor rata-rata pada jam sibuk angkutan kota Jember jalur D 103 %, jalur E 93.35 % dan jalur G 83.35 %, headway rata-rata jalur D 3.174

Kecepatan perjalanan ( tempuh ) tertinggi dimiliki oleh bus Transjogja jalur 2A yaitu 25,83 km/jam dan kecepatan terendah dimiliki oleh bus Transjogja jalur 2B yaitu 20,83

Nilai headway ini sudah masuk dalam standar yang yang ditetapkan yaitu rata-rata sebesar 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit.Dari perhitungan kebutuhan armada

Pada Tabel 4.22 dapat dilihat kecepatan perjalanan rata-rata rute Terminal Palur – Terminal Kartasura pada hari libur di jam tidak sibuk sebesar 20,15 km/jam, dengan

Kinerja Angkutan Umum Penumpang Kota Mataram rute Sweta – Ampenan : load factor rata – rata angkutan umum penumpang Sweta – Ampenan 50,74 %, frekuensi rata – rata 28

Frekuensi rata-rata belum memenuhi standartnya, Waktu antara (Headway) melebihi dari nilai Headway ideal 10-15 menit, Frekuensi rata-rata trayek LA belum memenuhi standartnya

Kinerja Angkutan Umum Penumpang Kota Mataram rute Sweta – Ampenan : load factor rata – rata angkutan umum penumpang Sweta – Ampenan 50,74 %, frekuensi rata – rata 28